FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
PENENTUAN KADAR TABLET PAPAVERIN HCl SECARA
SPEKTOFOTOMETRI UV-VIS
OLEH
STAMBUK : 15020190159
KELAS : C7C8
BAB I
PENDAHULUAN
langsung di otot halus usus. Sifat relaksan otot polos dari senyawa
antimuskarinik dan obat antispasmodik lain mungkin bermanfaat
untuk Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan penyakit divertikular.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam analisis
kuantitatif yang digunakan untuk membantu menetapkan suatu
kadar dari senyawa.
1.2. Tujuan Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Umum
Papaverin HCl memiliki efek spasmolitik pada otot polos. Efek
spasmolitik utamanya terjadi pada pembuluh darah termasuk
pembuluh darah arteri koroner, serebral, paru, dan perifer, serta
merelaksasi otot polos pada bronkus, saluran cerna, ureter, dan
saluran kemih. Papaverin merelaksasi otot jantung dengan
menghambat stimulasi otot jantung secara langsung,
memperpanjang periode refraksi, dan menghambat konduksi.
Papaverin memiliki efek minimum pada kerja sistem saraf pusat,
namun pada dosis tinggi dapat menimbulkan efek depresan pada
beberapa pasien (AHFS Drug Information, 2004).
Spektrofotometer menghasilkan sinar dan spektrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kebetulan
spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh
dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada
fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer
filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang 30-40 nm.
Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-
benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai
cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari
sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorbsi untuk larutan sampel blanko dan suatu alat untuk
BAB III
METODE KERJA
3.1. Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan yaitu Spektrofotometer UV-Vis,
Sonikator, Corong pisah, Labu takar, Pipet Volume, Erlenmeyer,
Kertas Saring, Corong, dan Kertas pH indicator.
3.2. Bahan Praktikum
Adapun bahan yangdigunakan yaitu larutan HCl 0,1 N,
Kloroform P, Amonium Hidroksida 6N, Baku papverin HCl, Tablet
papaverine HCl 40 mg.
3.3. Cara Kerja
a. Pembuatan larutan uji
1. Timbang sebanyak 20 tablet papaverin lalu hitung nilai rata-
ratanya
2. Gerus 20 tablet tersebut lalu timbang 30 mg sesuai dengan
hasil perhitungan berat yang ditimbang
3. Masukkan ke labu Erlenmeyer bersumbat kaca dan larutkan
dengan 100 mL HCl 0.1 N.
4. Homogenkan dengan sonikator selama 15 menit
5. Saring pada labu tentukur 200 mL dan encerkan dengan HCl
0.1 N sampai batas tanda
6. Pipet 3 mL larutan ke dalam corong pisah dan tambahkan 10
mL air
7. Basahkan dengan ammonium hidroksida 6 N dan ekstraksi
sampai 3 kali dengan 5 mL kloroform
8. Uapkan ekstrak hingga kering
9. Larutkan residu dengan HCl 0.1 N dan encerkan dengan
pelarut hingga 100 mL.
BAB IV
b. Pembahasan
Spektrofotometri uv-vis merupakan salah satu metode dari
analisis kuantitatif yang digunakan sekarang dengan cara
pemakaianya yang cukup mudah. Alat spektrofotometer uv-vis
dilengkapi dengan 2 sumber cahaya yang dimana 1 untuk visible
dan yang satunya untuk ultraviolet. Ultraviolet memiliki panjang
gelombang dari 200 nm – 400 nm sedangkan visible memiliki
panjang gelombang 400 nm – 800 nm.
Penggunaan analisis spektrofotometri UV-Vis didasarkan atas
adanya gugus kromofor dan auksokrom yang dimiliki oleh suatu
sampel yang akan dianalisis. prinsip kerja dari Spektrofotometer
UV-Vis yaitu jika terdapat suatu cahaya monokromatik yang
melewati suatu media (larutan), maka sebagian dari cahaya
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PERCOBAAN 3
PENENTUAN KADAR TABLET PAPAVERIN HCl SECARA
SPEKTROFOTOMETRIUV-VIS
Konsentrasi Serapan
(ppm)
0,5 0,241
1 0,312
2 0,413
3 0,524
4 0,635
5 0,736
3 Serapan Larutan Uji = 0,521
No Data Hasil
1 Daerah pengukuran λ UV (200nm - 400 nm)
2 λ maks yang diperoleh 251 nm
3 Analisis kandunganmenggunakan cara Spektrofotometri UV-Vis
4 Nama sampel Tablet Papaverin HCl
5 Dosis sediaan yangdigunakan 40 mg
6 Pembanding Baku Papaverin HCl
7 Nilai Ekstingsi Spesifik papaverine HCl Berdasakn nilai E1 % 1 cm
papaverine HCl = 1850
8 Konsentrasi 5 seri konsentrasi 0,5 ppm; 1 ppm ; 3 ppm; 4 ppm ; 5
berturut-turut ppm
9 Konsentrasi (ppm) 30 mg/ 200 mL
LarutanUji Awal =30 mg/ 0,2 L
=150 mg/ L
=150 ppm
10 Konsentrasi (ppm) V1 x M1 = V2 x M2
LarutanUji Yang diukur 3 mL X 150 ppm = 100 mL x M2
M2 = 3mL x 150 ppm /100 mL
M2 = 4,5 ppm
11 Faktor Pengenceran Konsentrasi awal / Konsentrasi khir
= 150 ppm / 4,5 ppm
=33,33
12 Persamaan regresi Y = a + bx
Y = bx + a
Y = 0,1046x + 0,2042
13 Nilai koefisien korelasi r = √𝑅 2
r = √0,9934
r = 0,996
14 Persyaratan kandunganpapaverin HCl Tidak kurang dari 93,0% dan tidak
dalam sediaan tablet lebih dari 107,0% dari jumlah yang
tertera pada etiket
Penyelesaian :
Y = 0, 1046 + 0, 2402
0,521 = 0, 1046 + 0, 2402
0, 1046x=0,521-0,2042
X = 0,3168/ 0,1046 =30,28
𝐶𝑠 𝑥 𝑉𝑠 𝑥 𝑓𝑝
Rumus Kadar papaverin HCl = = x 100 %
𝑏𝑠
3,028 𝑥 0,2𝐿 𝑥 33,33
= x 100 %
30
20,184648
= x 100 %
30
= 67,28%
Jumlah Kadar papaverine HCl yang diperoleh adalah = 67,28 %
*Memenuhi/*tidak memenuhi Persyaratan kandungan papaverine
HCl dalam sediaan tablet
(ket: *Coret salah satu), Karena hasil perhitungan kadar yang didapat
yaitu 67, 28% dimana hasil ini tidak memenuhi sayarat kandungan
papaverin HCl dalam sediaan tablet mengandung papaverin HCl tidak
kurang dari 93, 0 % dan tidah lebih dari 107,0 % C10H12NO4 HCl
dari jumlah yang tertera pada etiket . (FI V1, 2020: 1356)