PENDAHULUAN
B. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini :
1) Apakah pengertian, sejarah, fungsi serta jenis-jenis Uang dan Bank?
2) Apakah pengertian Bank Sentral dan Bank Umum ?
3) Apakah yang dimaksud dengan kebijakan moneter ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan dan memberikan
informasi tentang Uang dan Perbankan
1) Untuk mengetahui pengertian, sejarah, fungsi serta jenis-jenis Uang dan
Bank
2) Untuk mengetahui pengertian Bank Sentral dan Bank Umum
3) Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kebijakan moneter
BAB II
PEMBAHASAN
A. Uang
1. Sejarah Uang
Pada jaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah
perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang, setelah barter
orang mulai menggunakan alat pembayaran yang disepakati.
Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu
sebagai alat pembayaran, misalnya kulit kerang, mutiara, batu permata,
tembaga, emas, perak , manik-manik, dan gigi binatang.
Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran. dengan
menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.
2. Uang Giral
Uang giral dapat diartikan tagihan atau rekening di bank yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran yang sah.
Contoh :
a. Cek
b. Bilyet Giro
c. Telegrafic Transfer
B. Perbankan
1. Sejarah Perbankan
Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada
umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan
merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing
dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu
tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian berdasarkan
gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan
dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat
memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu duabelas hari. Sejarah
mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan
tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang
ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan
di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan
penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.
Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa
penukaran uang.Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai
meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan pada masa
dahulu penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan kerajaan
yang lainKegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang
Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya,
kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang
atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan Berikutnya kegiatan
perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang .Uang yang disimpan
oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang
membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
Sejarah Perbankan di Indonesia
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan
Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada
tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto
Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian
hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri [9] serta terdapat beberapa
bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada
itu antara lain:
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. Hulp en Spaar Bank.
4. De Algemenevolks Crediet Bank.
5. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
6. Nationale Handles Bank (NHB).
7. De Escompto Bank NV.
8. Nederlansche Indische Handelsbank
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-
orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut
antara lain:
1. NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank
2. Bank Nasional indonesia.
3. Bank Abuan Saudagar.
4. NV Bank Boemi.
5. The Chartered Bank of India, Australia and China
6. Hongkong & Shanghai Banking Corporation
7. The Yokohama Species Bank.
8. The Matsui Bank.
9. The Bank of China.
10. Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan
berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah
Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:
1. NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank (saat ini Bank
OCBCNISP), didirikan 4 April 1941 dengan kantor pusat di Bandung
2. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang
dikenal dengan BNI '46.
3. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini
berasal dari De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
4. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
5. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
6. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
7. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian
menjadi Bank Amerta.
8. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
9. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950
kemudian merger dengan Bank Pasifik.
10. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari.
Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok
pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank
Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syariah, dan juga Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau
menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama
dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui
pengadaan utang dan pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan
pemerintah, misalnya seperti pelonggaran kuantitatif. Berbagai praktik dan
regulasi untuk mengatur produksi, pengeluaran, dan penarikanan uang, adalah
perhatian utama dalam ilmu ekonomi moneter (misalnya tentang persediaan
uang, mazhab monetarisme), dan memengaruhi berjalannya pasar keuangan dan
daya beli uang.
Bank sentral bertanggung-jawab mengukur jumlah uang beredar, yang
menunjukkan banyaknya uang yang ada pada suatu waktu tertentu. Jumlah uang
baru yang tidak diketahui penciptaannya dapat ditunjukkan dengan cara
membandingkan pengukuran-pengukuran tersebut pada waktu-waktu yang
berbeda.
Perusakan atas mata uang dapat terjadi apabila uang logam dileburkan untuk
mendapatkan kembali kandungan logam mulianya. Tindakan ini memperoleh
insentif bila ternyata nilai logam yang didapat melebihi nilai nominal uang
logam, atau ketika pencetaknya menarik kembali jaminan atas keamanannya.
D. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara
untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja
penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset
standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau
bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan
melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang
bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal
(keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro,
yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja,
kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila
kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter
dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan
moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian
ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan
kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas
Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan
persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh
dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan
antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai
berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing
dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila
mengalami kesulitan likuiditas.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif/Monetary Expansive Policy Adalah suatu
kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif/Monetary Contractive Policy Adalah suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga
dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
1. Kesimpulan
Uang memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan
perekonomian. Uang merupakan alat pembayaran yang sah. Dengan fungsi
sebagai alat tukar, alat satuan hitung, alat penimbun dan pemindah kekayaan
serta pembayaran yang ditangguhkan. Uang juga memiliki jenis yaitu uang
kartal dan uang giral. Dan telah tersedia lembaga keuangan yang menyediakan
jasa untuk menyimpan uang.
Penciptaan uang merupakan proses memproduksi / menghasilkan uang
baru. Uang tercipta saat bank memberikan kredit. Pencetakkan uang dilakukan
oleh PERUM PERURI.
Bank merupakan lembaga yang menyediakan jasa menyangkut
penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Jenis Bank yaitu Bank Sentral dan
Bank Umum. Bank Sentral bertugas mengatur peredaran uang dan sebagainya.
Sedangkan Bank Umum bertugas melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Kebijakan moneter yaitu upaya mengendalikan atau mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dengan mengatur jumlah uang
yang beredar.