Anda di halaman 1dari 6

25

Buana Sains Vol 12 No 1: 25-30, 2012

PENGARUH TIPE MULSA TERHADAP GERMINASI DAN


PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG UMUR MASAK SUSU
DI LAHAN PASIR

B. Suwignyo1), B. Suhartanto1) dan N. Supartini2)


1)Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2)PS. Pronak, Fak. Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Abstract
The aims of this study was to determine the effect of mulch type on germination and
growth of milk stage corn planted at critical sandy land. Plastic mulch and bio mulch
(feedstuff used), were used on three beds planted with Pioneer® seed corn. Corn were
planted with 25 x 50 cm in sand land Jangkaran Village, Temon, Kulon Progo, Yogyakarta.
Litter manure waste was used as basal fertilizer by spreaded over the beds at the level 7.5
t/ha. Corn seed planted on the bed without basal fertilizer and mulch as a control.
Chemical fertilizers in the form of urea and SP-36 is given in equal amounts and the
corresponding frequency written on the label. Growth characteristic was measured every
week. The study is used completely randomized design (CRD) and the data were analyzed
by ANOVA with SPSS advanced analysis of LSD. Utilization of mulch has significant
effect on the growth of corn plants compared to corn without mulch; bio mulch has the
highest effect. Mulch has no significant effect to the germination. Utilization of mulch
(both plastic and bio) in the critical sandy land are very recommended, while the bio mulch
recommend to production and economic value.
Key words: plastic mulch, bio mulch, corn, critical sandy land, germination, growth

Pendahuluan ekstensifikasi di Pulau Jawa (Suwignyo et


al., 2004).
Ketersediaan pakan secara berkelanjutan
Daerah pesisir selatan seperti di
baik dari kualitas maupun kuantitas adalah
Yogyakarta adalah daerah pesisir yang
faktor penting dalam pembangunan
luasannya mencapai ribuan hektar. Daerah
peternakan. Daerah tropik seperti
ini pada umumnya merupakan lahan pasir
Indonesia ketersediaan HMT sangat
yang gersang, sehingga masih sedikit yang
tergantung pada musim yaitu melimpah
dimanfaatkan oleh petani untuk ditanami
pada musim penghujan dan kekurangan
baik tanaman pangan maupun tanaman
bila terjadi kemarau, sementara itu
pakan. Penggunaan pupuk seperti kotoran
perluasan lahan HMT semakin sulit
ternak sebagai bahan organik dapat
(Utomo, 2003). Sampai saat ini para
mempengaruhi sifat fisik tanah diantaranya
peneliti terus melakukan upaya untuk
struktur tanah menjadi lebih baik, sehingga
menemukan solusi atas masalah tersebut.
meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah
Pola ekstensifikasi adalah salah satu solusi
dan kemampuan tanah mengikat air
atas upaya meningkatkan kuantitas hijauan
meningkat serta pemakaian pupuk kimia
makanan ternak. Pemanfaatan lahan kritis
menjadi lebih efisien (Soemitro, 2004).
untuk dimanfaatkan sebagai lahan HMT
Tjandramukti (2004) menyatakan bahwa
merupakan implementasi dari pola
fungsi pupuk organik bukan sebagai pupuk
26

B. Suwignyo, B. Suhartanto dan N. Supartini / Buana Sains Vol 12 No 1: 25-30, 2012

alternatif pengganti pupuk anorganik, Mulsa dapat berupa bahan dari plastik
tetapi merupakan pupuk yang mutlak maupun bahan organik (bio mulsa) seperti
dibutuhkan untuk mempertahankan dedaunan atau jerami tanaman pangan.
bahkan untuk meningkatkan daya dukung Penggunaan bio mulsa akan memberikan
dan kesuburan tanah. efek ganda baik bagi tanaman mupun
Suwardjo et al. (1997) menyatakan secara ekonomi. Bio mulsa yang berasal
bahwa tanpa menggunakan pupuk kandang dari sisa pakan ternak akan berfungsi
pada lahan yang sangat kritis sulit untuk sebagai penutup tanah, mengurangi
mengharapkan hasil tanaman pangan yang penguapan air, sementara itu seiring waktu
baik dan pertumbuhan tanaman tahunan akan mengalami pembusukan sehingga
biasanya lambat, besar kecilnya produksi berfungsi sebagai pupuk tambahan bagi
hijauan tergantung dari kesuburan tanah sehingga baik untuk pertumbuhan
tanahnya (Sastrohutomo, 1986). Salah satu tanaman (Tjahyo, 2003 dan Koryati, 2004).
potensi pupuk organik untuk lahan yaitu Ketebalan lapisan mulsa organik yang
limbah litter ayam potong yang berupa dianjurkan adalah antara 5-10 cm. Mulsa
campuran antara sekam padi (rice hull) yang terlalu tipis akan kurang efektif dalam
dengan kotoran ayam (manure) dapat mengendalikan gulma.
dilakukan tanpa melalui proses komposting Secara ekonomi bio mulsa juga sangat
dan cukup dengan level 7,5 ton/ha murah karena bahkan tanpa perlu
(Suwignyo et al., 2007). membeli, oleh karena itu akan mengurangi
Lahan pasir selain dalam kondisi biaya produksi. Penelitian penggunaan bio
miskin hara juga sangat kering. Struktur mulsa di lahan pasir menjadi tantangan
tanah yang memang terdiri atas pasir menarik dalam dunia ilmu pengetahuan
menyebabkan lahan ini sangat mudah karena sangat dekat dengan dunia petani.
kehilangan air baik melalui proses meresap Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
ke dalam tanah maupun karena proses tentang penggunaan berbagai jenis mulsa
penguapan. Selain pupuk, pemberian mulsa di lahan pasir untuk tanaman jagung dalam
merupakan salah satu komponen penting rangka pengembangan lahan hijauan
dalam usaha meningkatkan pertumbuhan makanan ternak. Tujuan penelitian ini
dan hasil tanaman. Mulsa adalah bahan adalah untuk mengetahui pengaruh tipe
atau material yang digunakan untuk mulsa pada germinasi dan pertumbuhan
menutupi permukaan tanah atau lahan tanaman jagung di lahan pasir umur
pertanian dengan maksud dan tujuan stadium masak susu.
tertentu yang prinsipnya adalah untuk
meningkatkan produksi tanaman. Metode Penelitian
Penggunaan mulsa dapat memberikan
keuntungan antara lain menghemat Penelitian ini akan dilakukan di lahan pasir
penggunaan air dengan mengurangi laju Desa Jangkaran, Kecamatan Temon,
evaporasi dari permukaan lahan, Kabupaten Kulon Progo D.I.Y. Persiapan
memperkecil fluktuasi suhu tanah sehingga lahan dengan cara membuat bedengan
menguntungkan pertumbuhan akar dan pada lahan dengan dicangkul. Bedengan
mikroorganisme tanah, memperkecil laju calon tempat penanaman biji jagung dibuat
erosi tanah baik akibat tumbukan butir- lebih rendah 10 cm dari permukaan lahan.
butir hujan maupun aliran permukaan dan Bedengan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
menghambat laju pertumbuhan gulma yang akan ditanami jagung dengan mulsa
(Lakitan, 1995). plastik (MP), bio mulsa (BM) dan kontrol,
masing-masing dengan replikasi tiga.
27

B. Suwignyo, B. Suhartanto dan N. Supartini / Buana Sains Vol 12 No 1: 25-30, 2012

Bedengan-bedengan dengan lebar 80 cm prosentase biji jagung yang tumbuh pada


dan panjang 8 m. Jarak antar bedeng antar dapat dilihat pada Tabel 1.
perlakuan minimal 1 m. Tabel 1. Prosentase biji jagung yang
Pupuk organik diberikan di lahan tumbuh, pengamatan sampai dua minggu
hanya sekali yaitu sebelum penanaman Perlakuan Rerata (%)
berupa limbah litter ayam potong dengan
Germinasi Minggu-1 Minggu-2 Signifikansi
cara ditebarkan di atas bedengan pada level
Mulsa palstik 90 93 ns
7,5 t/ha (Suwignyo et al., 2007). Pupuk (MP)
kimia yang diberikan bersamaan dengan Bio mulsa 88 89 ns
pupuk awal adalah pupuk dasar yaitu SP 36 (BM)
dengan dosis 100 kg/ha. Pemupukan pada Kontrol (K) 83 83 ns
masa pemeliharaan adalah dengan pupuk Keterangan: ns = not significant
urea dengan dosis 150 t/ha pada minggu
pertama, kemudian dengan dosis 100 Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
kg/ha pada minggu ketiga dan keenam. germinasi pada pengamatan pekan pertama
Pada setiap bedengan ditanami dua dan kedua menunjukkan tidak berbeda
lajur tanaman jagung (jenis Hibrida nyata antar perlakuan. Secara sepintas,
Pioneer) dengan cara ditugal dengan jarak angka prosentase biji tumbuh pada jagung
tanam +25 x 50 cm dan setiap lubang dengan mulsa plastik tertinggi diikuti oleh
berisi satu biji. Penyiraman dilakukan bio mulsa dan kontrol terendah, hal ini
setiap hari, minimal sehari sekali. terkait dengan tingkat kelembaban tanah.
Pertumbuhan tananaman diukur setiap Air yang tertahan akibat adanya mulsa akan
satu minggu dengan menggunakan pita mempengarui pembentukan kecambah biji
ukur. Pengukuran diambil dari atas jagung sehingga akan berpengaruh
permukaan tanah sampai titik tertinggi terhadap prosentase tumbuh. Air dapat
daun yang berasal dari daun nomor tiga berperan untuk menghilangkan
dari kuncup. Tanaman jagung dipanen penghambat perkecambahan terutama
pada umur stadium masak susu (10 sangat dibutuhkan di lahan kering seperti
minggu). padang pasir (Anonymous, 2005). Hal ini
Rancangan percobaan yang digunakan diperkuat dengan adanya data kontrol,
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). dimana dengan tidak adanya mulsa maka
Analisis sampel dilakukan di Laboratorium prosentase biji yang tumbuh terendah
Hijauan Makanan Ternak dan Pastura serta (83%). Hasil ini lebih tinggi dari pada
di Laboratorium Ilmu Tanah UGM. penelitian sebelumnya yaitu 59,6% untuk
Seluruh data yang terkumpul kemudian kontrol dan 87,9% dengan perlakuan
dilakukan analisis ANOVA dengan pupuk (Suwignyo et al., 2007).
Program SPSS versi 16.
Pertumbuhan
Hasil dan Pembahasan
Pertumbuhan tanaman jagung diamati
Germinasi sejak minggu pertama sampai minggu ke-
Pada minggu pertama dan kedua dilakukan 11. Tinggi tananam jagung dari minggu ke-
pengamatan terhadap germinasi atau 1 sampai dengan minggu ke-11 dapat
jumlah biji jagung yang tumbuh. Rerata dilihat pada Tabel 2.
28

B. Suwignyo, B. Suhartanto dan N. Supartini / Buana Sains Vol 12 No 1: 25-30, 2012

Tabel 2. Pertumbuhan tanaman


Level Tinggi tanaman (cm) dalam minggu ke-
Perlakuan 1 2 4 6 8 9 10 11 Average
Mulsa plastik 5,8 10,9 32,8 63,7 99,1 114,8 120,1 124,3 65,2a
Bio mulsa 6,5 12,0 45,6 79,2 123,2 128,9 137,0 133,4 77,9b
Kontrol 6,3 11,7 36,4 61,0 86,5 93,1 99,0 80,0 56,1c
Keterangan: Superscript a, b, c menunjukkan rerata tinggi tanaman berbeda nyata (P<0,01) antar
perlakuan.

Rerata tinggi tanaman jagung menunjukan meningkatkan pertumbuhan dan hasil


berbeda nyata (P<0,01) antar perlakuan. tanaman.
Rerata tertinggi adalah tanaman jagung Mulsa adalah bahan atau material yang
dengan bio mulsa diikuti oleh jagung digunakan untuk menutupi permukaan
dengan mulsa plastik dan yang terendah tanah atau lahan pertanian dengan maksud
adalah kontrol. Hal ini menunjukkan dan tujuan tertentu yang prinsipnya adalah
bahwa pemakaian bio mulsa memberikan untuk meningkatkan produksi tanaman.
efek terbaik bagi tanaman jagung Penggunaan mulsa dapat memberikan
dibanding mulsa plastik dan tanpa mulsa. keuntungan antara lain menghemat
Penggunaan bio mulsa pada lahan yang penggunaan air dengan mengurangi laju
ditanami jagung memberikan multi efek evaporasi dari permukaan lahan,
baik bagi tanaman maupun tanaman. memperkecil fluktuasi suhu tanah sehingga
Tjahyo (2003) menyatakan bahwa mulsa menguntungkan pertumbuhan akar dan
organik lebih disukai terutama pada sistem mikroorganisme tanah, memperkecil laju
pertanian organik. Pemberian mulsa erosi tanah baik akibat tumbukan butir-
organik seperti jerami akan memberikan butir hujan maupun aliran permukaan dan
suatu lingkungan pertumbuhan yang baik menghambat laju pertumbuhan gulma
bagi tanaman karena dapat mengurangi (Lakitan, 1995).
evaporasi, mencegah penyinaran langsung Tinggi tanaman jagung pada penelitian
sinar matahari yang berlebihan terhadap ini mirip dengan hasil yang diperoleh
tanah serta kelembaban tanah dapat terjaga Suwignyo et al. (2007) yaitu mendapat
sehingga tanaman dapat menyerap air dan rerata tanaman jagung 80,2 cm pada level
unsur hara dengan baik. Perbedaan pemupukan limbah litter ayam potong 7,5
penggunaan bahan mulsa akan t/ha. Bila dalam bentuk gambar maka
memberikan pengaruh yang berbeda pada tinggi tanaman jagung pada kontrol, mulsa
pertumbuhan dan hasil (Koryati, 2004). plastik dan bio mulsa dapat dilihat pada
Perlakuan lahan dengan adanya mulsa Gambar 1.
memberikan efek lebih baik (P<0,01) Tinggi (cm)
160
terhadap pertumbuhan tanaman jagung 140
dibanding tidak bermulsa. Secara umum 120

dapat dikatakan bahwa mulsa berfungsi 100


80
efektif untuk mendukung produktivitas 60 Mulsa plastik

dibanding dengan penanaman tanpa 40 Bio mulsa


Kontrol
menggunakan mulsa. Hal ini selaras 20
0
Lakitan (1995) yang menyatakan bahwa 1 2 4 6 8 9 10
Minggu
selain pupuk, pemberian mulsa merupakan
salah satu komponen penting dalam usaha Gambar 1. Tinggi tanaman jagung linier
dengan waktu
29

B. Suwignyo, B. Suhartanto dan N. Supartini / Buana Sains Vol 12 No 1: 25-30, 2012

Pada Gambar 1. dapat dilihat bahwa laju Daftar Pustaka


pertumbuhan tanaman jagung dengan bio Anonymous. 2005. Produce High Yielding
mulsa adalah tertinggi. Laju pertumbuhan Corn Fields with AGGRAND Corn
jagung dengan bio mulsa adalah 2,1 Fertilizer Application. http://www.liquid-
cm/hari dengan range antara 0,8-3,5 organic-fertilizer.com/free-information-
cm/hari, kemudian diikuti oleh mulsa request.html. Akses 18 Nopember 2005.
plastik dengan rerata 1,8 cm/hari dengan Koryati. T. 2004. Pengaruh penggunaan mulsa
range 0,7–2,9 cm/hari dan terrendah dan pemupukan urea terhadap
adalah kontrol yaitu 1,5 cm/hari dengan pertumbuhan dan produksi cabai merah
range antara 0,8–2,6 cm/hari. Data ini (Capsicum annum L.). Jurnal Penelitian
menambahkan bukti bahwa penggunaan Bidang pertanian Vol 2. Nomor 1. April
2004: 13-16.
bio mulsa memberikan dampak terbaik
Lakitan, B. 1995. Fisiologi Pertumbuhan dan
bagi tanaman jagung di lahan pasir. Hal ini Perkembangan Tanaman. PT Raja
kemungkinan ada penambahan pupuk Grafindo Persada. Jakarta.
organik bagi tanah karena bio mulsa yang Sastrohutomo, A. 1986. Pupuk Buatan dan
mengalami pembusukan. Tjandramukti Pengembangannya. Jambatan. Jakarta.
(2004) menyatakan bahwa pupuk organik, Soemitro, P. W. 2004. Pengembangan model
disamping sebagai sumber hara makro dan pertanian terpadu yang erkelanjutan. Paper
mikro juga sebagai sumber prekursor Pelatihan Mix Farming SMEDC UGM.
phytohormon pertumbuhan dan growth Yogyakarta.
promoting substance bagi mikroba Suwardjo, Hendarto, B. Prawirodiputra dan Z.
heterotroph. Mahmud. 1997. Evaluasi kinerja dan
dampak teknologi sistem usaha tani
konservasi di perbukitan kritis. Seminar
Kesimpulan Nasional Perbaikan Kesejahteraan
Masyarakat di Kawasan Perbukitan Kritis
Penggunaan mulsa memberikan dampak Melalui Upaya Penerapan Teknologi
yang lebih baik pada pertumbuhan Sistem Usahatani Konservasi. Desember
tanaman jagung di lahan pasir dibanding 1997, Yogyakarta.
tanpa menggunakan mulsa dan bio mulsa Suwignyo, B., Ali Agus and Soemitro, P. 2004.
memberikan efek terbaik. Akan tetapi Alleviate poor people in cattle agroforestry
penggunaan mulsa pada penelitian ini tidak production system in jogjakarta sandy
memberikan efek terhadap jumlah biji yang land. National Symposium “The
tumbuh (germinasi). Contribution of Herbivore-Agriculture to
Suistainable National System”. Kerjasama
Universitas Gadjah Mada dan Aberdeen
Ucapan Terima kasih University, UK. Yogyakarta, 11 Desember,
Terima kasih disampaikan kepada semua 2004.
pihak yang telah membantu dalam kegiatan Suwignyo, B., B. Suhartanto and Dj. Soetrisno.
2007. Effect of litter-manure waste
penelitian ini sehingga dapat berjalan
treatment to productivity of whole-plant
dengan baik terutama kepada corn in milk stage harvest in critical sandy
Laboratorium Hijauan Makanan Ternak land. Proceedings of PSAS 44th Scientific
dan Pastura serta di Laboratorium Ilmu and Annual Convention, 18-19 October
Tanah UGM. 2007, Manila, Philippines.
Utomo, R. 2003. Penyediaan pakan di daerah
tropik: Problematika, kontinuitas, dan
kualitas. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
Besar. Fakultas Peternakan Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
30

B. Suwignyo, B. Suhartanto dan N. Supartini / Buana Sains Vol 12 No 1: 25-30, 2012

Thahyo, S. B. 2003. Pengaruh mulsa organik Tjandramukti. 2004. Teknologi pertanian yang
dan jumlah biji per polong pada berbagai mampu antisipasi kekeringan saat tanam
jumlah aplikasi kalium terhadap musim kemarau. Lokakarya dan Studi
pertumbuhan dan produksi kacang tanah Banding Manajemen Mix-Farming
(Arachis hypogeal L.). Thesis. Universitas Berbasis Agrobisnis Peternakan Sapi.
Sumatra Utara. Medan. Yogyakarta, 4-7 Mei 2004.

Anda mungkin juga menyukai