Anda di halaman 1dari 18

Tugas kelompok 8

TEORI KEPERAWATAN DOROTHY E. JHONSON

Diiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Palsafah dan Teori Keperawatan

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

1. Firda Nuraeni 21142011118


2. Rika Septia Melania 21142011132
3. Aas Arista 21142011094

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES YPIB MAJALENGKA

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulilah tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “teori
keperawatan Dorothy E. Jhonshon”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas makalah palsafah dan
teori keperawatan di STIKes ypib majalengka, dalam penyusunan makalah ini, penulis
mendapat banyak bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,
melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada :

1. Allah SWT, yang senantiasa memberikan kesehatan jasmani dan rohani serta
karunianya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Dr.Wawan Kurniawan, SKM.,S.Kep.,Ners.,M.Kes yang telah
memberikan kesempatan kepada kami sebagai penulis untuk menyusun makalah
ini.
3. Ibu Tresna Komalasari, Skep.,Ners.,Mkep selaku dosen mata kuliah palsafah
dan teori keperawatan
4. Orang tua dan teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang sesuai dengan apa yang telah didapatkan oleh penulis dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini. oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi pembaca serta dapat menambah
wawasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan

Majalengka, Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR IS...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah .........................................................................................3
C. Tujuan ............................................................................................................4
D. Manfaat ..........................................................................................................5
E. Metode Penulisan...........................................................................................6

BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................7


A.Biografi Dorothy E. Jhonshon..........................................................................8

BAB III PEMBAHASAN .........................................................................................9


A. Definisi Teori Martha E. Rogers
B. Konsep Utama Teori Dorothy E. Jhonson.....................................................10
C. Sistem Perilaku...............................................................................................
D. Subsistem
E. Model Konsep dan Teori Keperawatan Jhonson...........................................11
F. Asumsi Asumsi .............................................................................................12
G. Hubungan Antara Model Konseptual Keperawatan dan Proses Keperawatan
........................................................................................................................13

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................20


A. Simpulan........................................................................................................21
B. Saran...............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian
yang didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang
adanya bukti ) secara langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung
arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi
tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan
mengandung komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari
sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
perlunya mempelajari Teori dan Model Keperawatan yang telah ada, sebagai salah satu
kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek serta profesi keperawatan di Indonesia.
Pada kesempatan kali ini penulis mencoba memaparkan “Teori dan Model Keperawatan
Johnson” sekaligus untuk memenuhi tugas matakuliah Konsep Dasar Keperawatan

2.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana biografi Dorothy E. Jhonson
2. Bagaimanakah definisi dan konsep utama teori keperawatan Dorothy E.
Jhonson?
3. Bagaimanakah konsep teori keperawatan Dorothy E. Jhonson ?
4. Bagaimanakah model konseptual keperawatan Dorothy E. Jhonson?

3.1 Tujuan

Dalam penyusunan makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu:

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui teori keperawatan model Jhonson
2. Tujuan Khusus
Untuk menjelaskan tentang:
a. Pandangan Dorothy E. Jhonson mengenai konsep dan teori keperawatan
b. Konsep utama dan beberapa definisi dalam konteks teori keperawatan
c. Model konsep dan teori keperawatan Jhonson
d. Beberapa asumsi dalam teori tingkah laku Jhonson

4.1 Manfaat
Beberapa manfaat yang dihasilkan setelah membaca makalah ini, yaitu bisa mengetahui :
a. Pandangan Dorothy E. Jhonson mengenai konsep dan teori keperawatan
b. Konsep utama dan beberapa definisi dalam konteks teori keperawatan
c. Model konsep dan teori keperawatan Jhonson
d. Beberapa asumsi dalam teori tingkah laku Jhonson
5.1 Metode penulisan
1. Studi pustaka dengan mencari buku-buku yang berhubungan dengan teori
keperawatan menurut Dorothy E. Jhonshon
2. Pencarian data melalui internet dan translate
3. Proses penulisan makalah
4. Penyuntingan dan pengetikan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Biografi Dorothy E. Jhonshon


Dorothy Johnson dilahirkan di Savannah, Georgia pada tahun 1919. Dia seorang
Sarjana Muda Dalam Ilmu Pengetahuan Keperawatan dari
Universitas Vanderbilt, Nashville, Tennesse dan tentang ilmu
kesehatan dari Harvard. Dia memulai penerbitan idenya tentang
keperawatan segera setelah wisuda dari Vanderbilt.
Kebanyakan waktunya untuk berkarier sebagai guru di
universitas dari California, Los Angles. Dia mengerjakan
tugasnya seperti Guru Besar dan pension pada tanggal 1
Januari 1978, dan setelah itu berada di Florida.
Dorothy Johnson mempengaruhi profesinya melalui penerbitan karyanya sejak tahun
1950. Sepanjang kariernya, Johnson telah menekan kepentingan dari penelitian yang
mendasari ilmu perawatan oleh perawat kepada klien. Johnson merupakan pencetus
awal dari keperawatan sebagai satu pengetahuan seperti halnya suatu seni. Johnson
adalah seorang perawat yang mempunyai satu pengetahuan yang mencerminkan
keduanya, yaitu pengetahuan dan seni. Johnson mengajukan bahwa ilmu pengetahuan
dari keperawatan penting bagi perawatan yang dilaksanakan oleh perawat secara efektif
yang meliputi satu konsep kunci yang diambil dari dasar dan ilmu terapan.
Pada tahun 1968, Johnson mengusulkan model keperawatannya sebagai wujud
perkembangan dari "Efisien dan Fungsi Tingkah Laku yang Efektif pada Pasien untuk
Mencegah Penyakit”. Dalam posisi ini Johnson mulai mengintegrasikan konsep
berhubungan ke model sistem pekerjaannya, selanjutnya digambarkan oleh pernyataan
dari kepercayaan bahwa keperawatan dikaitkan dengan satu orang sebagai satu
keutuhan yang terintegrasi dan pada pengetahuan spesifik dari objek yang kita perlukan.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dan mempedulikan keutamaan klien.
Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale, yaitu tujuan
perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari
penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagi individu
dan bukan pada entitas yang spesifik. Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku
dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk membangun teorinya
BAB III
PEMBAHASAN

A. Definisi keperawatan menurut Dorothy E. Jhonson


Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan
dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam
perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip prinsip
dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu
kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan
perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari
prinsi prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan
Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak,
pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan
adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi
keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian,
intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep
pemahaman manusia / individu seutuhnya

B. Konsep utama Teori Dorothy E. Jhonson


Dorothy E. Jhonson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk
membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efsien untuk
mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri
dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan
termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap
perilaku seseorang. seseorang dikatakan sehat jika mampu berespon adaptif baik
fsik, mental, emosi dan sosial terjadap lingkunagn internal dan eksternal dengan
harapan dapat memelihara kesehatannya. Menurut Jhonson ada 4 tujuan asuhan
keperawatan kepada individu,yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan
dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi
tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu
mengatasi masalah kesehatan yang lainnya. Teori keperawatan Dorothy Jhonson
diukur dengan “behavioral sistem theory”. Jhonson menerima definisi perilaku
seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi output dari struktur
Dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di
artikulasi dan bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan dalam sensori
stimulation. Jhonson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh
kehadiran aktual
dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai
signifikan adaptif utama.
Dengan memakai defnisi sistem oleh rapoport tahun 1968, Jhonson menyatakan
,
”A system is a whole that functions as a whole by virtue of the interpedence of
it’s part.”
(system merupakankeseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan
antar bagian-bagiannya). Jhonson menerima pernyataan chin yakni tedapat
“organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”.
“Disamping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian
ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka

C. Sistem Perilaku
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan
maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi
dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang
dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan
obyek,peristiwa dan situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat
digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk
mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang
berhasil pada beberapa tingkatan untuk efsiensi dan efektiftas suatu fungsi.
Sistem biasanya cukup Deksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang
diakibatkan.
D. Subsistem
Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-
bagian system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu.
Suatu subsistem merupakan Bsistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan
berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau
lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh jhonson
bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi
mengendalikan langsung aktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara
kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran . system yang
dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di kontrol oleh faktor biologis,
psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang di identifkasi adalah affiliative,
dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan aggressive.
1. Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. fungsinya
mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa
standar kesempurnaan . cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan
intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan social.
2. Subsistem Perhubungan (afiliasi)
pencapaian hubungan dengan lingkungan yang adekuat. Subsistem
attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena
subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. !ada
tingktan umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan
keamanan (securityi). Sebagai konsekuensinya adalah inklusi social,
kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social yang
kuat.
3. Subsistem Penyerangan (agresi)
Koping terhadap ancaman di lingkungan adalah perlindungan
(protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis
pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan
bantuan pemikiran perilaku sekolah. dianggap perilaku agresif tidak
hanya di pelajari tapi memiliki maksud utama membahayakan yang lain.
Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan tersebut diletakkan
pada mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka
dihormati dan dilindungi.
4. Subsistem ketergantungan (dependency)
subsistem perilaku dalam mengadaptasikan bantuan,kedamaian,
keamanan serta kepercayaan. Dalam hal paling luas, subsistem
dependency membantu mengembangkan perilaku yang memerlukan
respon pengasuhan . konsukuensinya adalah bantuan persetujuan,
perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku
dependency berubah dari hamper, bergantung total kepada orang lain
kearah bergantung total kepada orang lain kearah bergantung kepada diri
sendiri dengan derajat yang lebih besar . jumlah interpedency tertentu
adalah penting untuk kelangsungan kelompok social
5. Subsistem Eliminasi
Hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-zat yang
tidakdibutuhkan oleh tubuh secara biologis.
6. Subsistem ingesti
Hal-hal yang berhubungan dengan pola makan
7. Subsistem Sexsualitas
pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai. Subsistem seksual
memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan kepuasan
(gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating,
system respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin
dan termasuk (dalam cakupan yang luas) perilaku perilaku berdasar
prinsip jenis kelamin.

E. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Jhonson


Model konsep dan teori keperawatan menurut Jhonson adalah dengan
pendekatan sistem perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilaku
yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan
internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya. lingkungan termasuk
masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku
seseorang. sebagai suatu sistem , di dalamnya terdapat komponen sub sistem
yang membentuk sistem tersebut, diantaranya komponen sub sistem yang
membentuk sistem perilaku menurut Jhonson adalah:
1. ingestif, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan
banyaknya makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah laku.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui
kterampilan yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan
dan berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya
zat yang tidak di butuhkan oleh tubuh dikeluarkan secara bilogis sebagai
suatu subsistem tingkah laku.
5. Sexsual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan
dicintai.
6. Afliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam
kehidupan social keamanan dan kelangsungan hidup.
7. Ketergantungan
merupapan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan
bantuan kedamaian keamanan serta kepercayaan. berdasarkan sub sistem
tersebut diatas maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu
sehingga 'jhonson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam
mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur
agar dapat menyeimbankan system perilaku tersebut. klien dalam hal ini
adalaha manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan
terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan
penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai
adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara
keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
F. Asumsi-Asumsi
1) perawatan (nursing)
perawatan, seperti yang dipandang Jhonson, adalah tindakan eksternal
untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres
dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan
sumberdaya. seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama
gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan
tentang order, disorder dan control. aktivitas perawatan tidak bergantung pada
wewenang medis tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis/
pengobatan.
2) orang (person)
jhonson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan
dirinya dengan lingkungannya. pola-pola respon spesifk manusia membentuk
keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari
bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan
untuk menjaga keseimbangan. pengeluaran energi yang luar biasa, yang
menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan
penyembuhan.
3) Kesehatan(health)
Jhonson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami
(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis
dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja
kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit. Kesehatan
direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem-
subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan
dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan
yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung
mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika systemmembutuhkan sejumlah
energi minimum untuk pemeliharaan ,
suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan
penyembuhan.
4) linkungan
dalam teori Jhonson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian
system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat
dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan
pasien. individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-
nya. system perilaku berusaha menjaga equIibrium dalam respon terhadap factor
lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang
menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu
keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah
energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembali
eqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan
stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
G. Hubungan Antara Model Konseptual Keperawatan dan Proses Keperawatan
Model Konseptual Keperawatan adalah suatu abstraksi yang dioperasikan
dengan menggunakan proses keperawatan yang mencakup:
1. Pengkajian
Pengkajian data spesik mengenai kebutuhan kesehatan klien yang langsung
berhubungan dengan unit kedua model keperawatan yaitu klien. Misalnya teori
Henderson, klien dipandang memiliki kebutuhan dasar, maka data yang
dikumpulkan juga tentang 14 kebutuhan dasar tersebut.
2. Diagnosa
Dalam tahap ini, masalah klien baik yang aktual maupun potensial ditulis
sebagai suatu diagnosa keperawatanyang disesuaikan dengan model
keperawatan yang digunakan.
3. Perencanaan
Perencanaan intervensi keperawatan juga dikaitkan langsung dengan
model konseptual keperawatan. intervensi dengan menyesuaikan pada
pola intervensi dari model konseptualyang digunakan.
4. Implementasi Melaksanakan rencana intervensi berdasarkanpengetahuan
ilmiah yang bukan merupakan bagian dari model keperawatan. Model
keperawatan menunjukkan apayang harus dilakukan oleh perawat yang
langsungmempengaruhi intervensi keperawatan yang direncanakan,tetapi
tidak menunjukkan pada perawat bagaimanamenerapkan rencana itu.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan fungsi perawatan yang berlanjut.
 bagaimana klien beradaptasi dan bereaksi
 Apa yang dipandang klien sebagaikebutuhan
 Bagaimana klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan jawaban dari
pertanyaan pertanyaan tadi akan membantu perawat menilai
keefektifan dari proses perawat secara keseluruhan dan model
keperawatan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu
individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya
penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu sitem
biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah system
eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan
sosialo terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara
kesehantanya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu
terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.
Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar
tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi
terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau
produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang
B. Saran
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang
sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran ECG. Diakses pada 23 September 2021 pukul 13.00.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG. Diakses pada 23 September 2021 pukul 15.25.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik KeperawatanProfesional
di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG. Diakses pada 23 September
pukul 20.15.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika. Diakses pada 24 September 2021 pukul 11.00.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG. Diakses pada 25 September 2021 pukul 10.25.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktikkeperawatan. New
York:Macmillan. Diakses pada 26 September 2021 pukul 13.45.

Anda mungkin juga menyukai