Diiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Palsafah dan Teori Keperawatan
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
PRODI S1 KEPERAWATAN
2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulilah tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “teori
keperawatan Dorothy E. Jhonshon”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas makalah palsafah dan
teori keperawatan di STIKes ypib majalengka, dalam penyusunan makalah ini, penulis
mendapat banyak bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,
melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada :
1. Allah SWT, yang senantiasa memberikan kesehatan jasmani dan rohani serta
karunianya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Dr.Wawan Kurniawan, SKM.,S.Kep.,Ners.,M.Kes yang telah
memberikan kesempatan kepada kami sebagai penulis untuk menyusun makalah
ini.
3. Ibu Tresna Komalasari, Skep.,Ners.,Mkep selaku dosen mata kuliah palsafah
dan teori keperawatan
4. Orang tua dan teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang sesuai dengan apa yang telah didapatkan oleh penulis dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini. oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi pembaca serta dapat menambah
wawasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR IS...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah .........................................................................................3
C. Tujuan ............................................................................................................4
D. Manfaat ..........................................................................................................5
E. Metode Penulisan...........................................................................................6
PENDAHULUAN
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian
yang didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang
adanya bukti ) secara langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung
arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi
tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan
mengandung komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari
sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
perlunya mempelajari Teori dan Model Keperawatan yang telah ada, sebagai salah satu
kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek serta profesi keperawatan di Indonesia.
Pada kesempatan kali ini penulis mencoba memaparkan “Teori dan Model Keperawatan
Johnson” sekaligus untuk memenuhi tugas matakuliah Konsep Dasar Keperawatan
3.1 Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui teori keperawatan model Jhonson
2. Tujuan Khusus
Untuk menjelaskan tentang:
a. Pandangan Dorothy E. Jhonson mengenai konsep dan teori keperawatan
b. Konsep utama dan beberapa definisi dalam konteks teori keperawatan
c. Model konsep dan teori keperawatan Jhonson
d. Beberapa asumsi dalam teori tingkah laku Jhonson
4.1 Manfaat
Beberapa manfaat yang dihasilkan setelah membaca makalah ini, yaitu bisa mengetahui :
a. Pandangan Dorothy E. Jhonson mengenai konsep dan teori keperawatan
b. Konsep utama dan beberapa definisi dalam konteks teori keperawatan
c. Model konsep dan teori keperawatan Jhonson
d. Beberapa asumsi dalam teori tingkah laku Jhonson
5.1 Metode penulisan
1. Studi pustaka dengan mencari buku-buku yang berhubungan dengan teori
keperawatan menurut Dorothy E. Jhonshon
2. Pencarian data melalui internet dan translate
3. Proses penulisan makalah
4. Penyuntingan dan pengetikan
BAB II
TINJAUAN TEORI
C. Sistem Perilaku
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan
maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi
dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang
dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan
obyek,peristiwa dan situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat
digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk
mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang
berhasil pada beberapa tingkatan untuk efsiensi dan efektiftas suatu fungsi.
Sistem biasanya cukup Deksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang
diakibatkan.
D. Subsistem
Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-
bagian system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu.
Suatu subsistem merupakan Bsistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan
berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau
lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh jhonson
bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi
mengendalikan langsung aktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara
kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran . system yang
dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di kontrol oleh faktor biologis,
psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang di identifkasi adalah affiliative,
dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan aggressive.
1. Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. fungsinya
mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa
standar kesempurnaan . cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan
intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan social.
2. Subsistem Perhubungan (afiliasi)
pencapaian hubungan dengan lingkungan yang adekuat. Subsistem
attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena
subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. !ada
tingktan umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan
keamanan (securityi). Sebagai konsekuensinya adalah inklusi social,
kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social yang
kuat.
3. Subsistem Penyerangan (agresi)
Koping terhadap ancaman di lingkungan adalah perlindungan
(protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis
pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan
bantuan pemikiran perilaku sekolah. dianggap perilaku agresif tidak
hanya di pelajari tapi memiliki maksud utama membahayakan yang lain.
Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan tersebut diletakkan
pada mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka
dihormati dan dilindungi.
4. Subsistem ketergantungan (dependency)
subsistem perilaku dalam mengadaptasikan bantuan,kedamaian,
keamanan serta kepercayaan. Dalam hal paling luas, subsistem
dependency membantu mengembangkan perilaku yang memerlukan
respon pengasuhan . konsukuensinya adalah bantuan persetujuan,
perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku
dependency berubah dari hamper, bergantung total kepada orang lain
kearah bergantung total kepada orang lain kearah bergantung kepada diri
sendiri dengan derajat yang lebih besar . jumlah interpedency tertentu
adalah penting untuk kelangsungan kelompok social
5. Subsistem Eliminasi
Hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-zat yang
tidakdibutuhkan oleh tubuh secara biologis.
6. Subsistem ingesti
Hal-hal yang berhubungan dengan pola makan
7. Subsistem Sexsualitas
pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai. Subsistem seksual
memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan kepuasan
(gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating,
system respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin
dan termasuk (dalam cakupan yang luas) perilaku perilaku berdasar
prinsip jenis kelamin.