BAB I
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya dunia industri, maka semakin banyak potensi bahaya dan
risiko yang dihadapi oleh tenaga kerja, seperti berbagai bahan kimia yang merupakan
bahan baku, produk samping, maupun berbagai faktor bahaya lainnya yang dapat
menimbulkan risiko kepada tenaga kerja (Sumardiyono, dkk, 2007). Diantara
perkembangan-perkembangan pesat yang ditujukan untuk memajukan kehidupan
manusia, pertumbuhan dan perluasan industri dapat dikatakan memegang peran yang
paling menonjol (Sumardiyono, dkk, 2007). Pekerja merupakan asset perusahaan
yang sangat penting dalam proses produksi, sehingga perlu diupayakan agar tingkat
kesehatan tenaga kerja selalu dalam keadaan optimal. Keadaan sakit atau gangguan
kesehatan pada tenaga kerja akan menurun kemampuan kerja fisik, ketajaman berfikir
untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat, kewaspadaan dan kecermatan
dengan akibat tenaga kerja yang bersangkutan rentan terhadap terjadinya kecelakaan
kerja (Sumardiyono, dkk, 2007). Jaminan perlindungan hukum keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja tertuang dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja yang bertujuan agar tenaga kerja, tempat kerja serta peralatan
produksi senantiasa dalam keadaan selamat dan aman. Pelaksanaan K3 adalah salah
satu bentuk upaya 1 untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas
pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi atau bahkan menghindari
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Perwujudan pelaksanaan K3
dimaksudkan juga untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas sebagaimana
diamanatkan juga Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Dari hasil observasi dalam pelaksanaan penelitian diharapkan dapat memberi manfaat
kepada :
1. Penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman serta untuk menerapkan dan
mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.
2. Perusahaan
Sebagai evaluasi dan masukan terhadap upaya penerapan higine perusahaan dan
keselamatan kerja sehingga derajat kesehatan dan produktivitas kerja meningkat.
Kajian Pustaka Tinjauan pustaka merupakan bagian yang sangat penting di dalam
sebuah laporan penelitian, karena pada bab ini diungkapkan pemikiran atau teori-
teori yang melandasi dan mendukung dilakukannya penelitian. Teori yang
disajikan pada bab kajian pustaka ini menjelaskan hubungan antara beberapa
konsep yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian sehingga akan
diperolehnya hasil penelitian yang mampu menjawab rumusan masalah yang ada
dalam judul penelitian, yaitu “Analisis Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) dalam Mengoptimalkan Peningkatan Kinerja Pegawai.
2.2 Kerangka Teori
Tugas 14 Metlit
Nama : Ayu Virgiana
NIM : 20190301295
Keselamatan
Kesehatan Kerja
Sistem Manajemen Aplikasi Kesehatan
K3 Kerja
2. Sampel
Tugas 14 Metlit
Nama : Ayu Virgiana
NIM : 20190301295
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti. Menurut Sugiyono
(2011:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.” Sehingga sampel merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk
pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-
pertimbangan yang ada. Dalam teknik pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik
sampling purposive. Sugiyono (2011:84) menjelaskan bahwa: “Sampling Purposive adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Dari pengertian diatas agar
memudahkan penelitian, penulis menetapkan sifat-sifat dan katakteristik yang digunakan
dalam penelitian ini. Sampel yang akan digunakan peneliti memiliki ketentuan.
3.7 Instrumen Penelitian
Pengumpulan data sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai metodemetode
penelitian seperti observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi, memerlukan alat
bantu sebagai instrumen. Instrumen yang dimaksud yaitu kamera, telepon genggam untuk
recorder, pensil, ballpoint, buku dan buku gambar. Kamera digunakan ketika penulis
melakukan observasi untuk merekam kejadian yang penting pada suatu peristiwa baik dalam
bentuk foto maupun video.
Recorder, digunakan untuk merekam suara ketika melakukan pengumpulan data, baik
menggunakan metode wawancara, observasi, dan sebagainya. Sedangkan pensil, ballpoint,
buku, dan buku gambar digunakan untuk menuliskan atau menggambarkan informasi data
yang didapat dari narasumber
3.8 Analisa Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul. Menurut Sugiyono (2013: 147), menjelaskan bahwa: Kegiatan dalam analisis data
adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan Penelitian ini tidak mengajukan hipotesis
sehingga perhitungan untuk menguji hipotesisnya tidak dilakukan.
Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada pemecahan masalah-masalah aktual
sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Peneliti berusaha memotret peristiwa
dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya, kemudian menggambarkan atau
melukiskannya sebagaimana adanya, sehingga pemanfaatan temuan penelitian ini berlaku
pada saat itu pula yang belum tentu relevan bila digunakan untuk waktu yang akan datang.
Karena itu tidak selalu menuntut adanya hipotesis, tidak menuntut adanya perlakuan atau
manipulasi variabel, karena gejala dan peristiwanya telah ada dan peneliti tinggal
mendeskripsikannya. Variabel yang diteliti bisa tunggal, atau lebih dari satu variabel, bahkan
dapat juga mendeskripsikan hubungan beberapa variabel.
1. Langkah-langkah Analisis Data
Teknik analisis data diarahkan untuk menjawab perumusan terhadap masalah yang
diajukan. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka pekerjaan
selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Uji statistik data yang digunakan dalam
menganalisis data terlebih dahulu harus diperhatikan apabila data itu apakah terkait
dengan data kuantitatif atau data kualitatif. Berkaitan dengan data yang diperoleh dari
penelitian yang dilakukan, dimana pengukuran semua variabel dilakukan dengan
Tugas 14 Metlit
Nama : Ayu Virgiana
NIM : 20190301295
menggunakan kuesioner skala likert, maka data pengukuran standar K3 pada karyawan
PT. Phapros sebagai data kuantitatif. Pengolahan data terkait dengan jenis data yang
dikumpulkan, untuk data kuantitatif, maka pengolahan dan analisis data yang digunakan
adalah statistik deskriptif. Prosedur yang ditempuh dalam menganalisis data ini adalah:
a. Persiapan, meliputi memeriksa jumlah lembaran angket yang dikembalikan,
memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran pengisian.
b. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban, menghitung skor yang diperoleh
dari tiap responden.
c. Klasifikasi data
d. Tabulasi data
e. Perhitungan selanjutnya sesuai dengan statistik deskriptif yang sesuai (persen, rata-
rata,)
f. Memvisualisasikan data (tabel, grafik)
g. Menarik kesimpulan penelitian menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian,
mensintesiskan semua jawaban pertanyaan penelitian dalam satu kesimpulan yang
merangkum permasalahan penelitian secara keseluruhan. Termasuk dalam statistik
deskriptif menurut Sugiyono (2013: 148), “.....adalah penyajian data melalui tabel, grafik,
diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi
sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan
rata-rata dan standar deviasi, dan perhitungan prosentase.”
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk penelitian kuantitatif, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya
ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku
untuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan
yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik
inferensial. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif jenis deskriptif survey.
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %)
dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan tabel kriteria.