Anda di halaman 1dari 5

NAMA : KHAMIM JAZULI AHMAD

KELAS : IAT 2A

DEMOKRASI DI INDONESIA

(TUGAS UAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

A. Pendahuluan
Pada awalnya, negara Indonesia sudah melewati beberapa masa dengan
pandangan politik yang berbeda. Indonesia sejak zaman dahulu pernah berfaham
tradisionalis, Islamis, nasionalis, komunis, dan demokratis sampai saat ini. Kelima
paham politik ini terangkum dalam tiga pembagian periodik yang di klasifikasikan oleh
Feith dalam tulisannya. Periode pertama, merupakan periode revolusi bersenjata pada
tahun 1945-1949. Pada periode ini lahirlah organisasi-organisasi yang kemudian
menjadi cikal bakal gerakan nasional. Diantaranya seperti gerakan yang dipelopori oleh
Soekarno, Moh. Hatta, Sutan Sjahrir, Natsir, dan Tan Malaka. Dari mereka-lah ideologi
terbentuk dengan berjalannya masa. Periode kedua, merupakan periode liberal yang
terjadi antara tahun 1950-1959. Pada masa ini banyak sekali munculnya golongan muda
yang memiliki pandangan sendiri yang berbeeda dengan tokoh-tokoh di periode
sebelumnya. Sehingga pada periode ini banyak terjadi pertentangan-pertenangan. Oleh
karenanya, periode ini bisa juga disebut dengan periode pertentangan. Periode ketiga,
merupakan periode demokrasi terpimpin pada tahun 1959-1965. Dimana pada masa ini
faham politik yang mendominasi adalah hasil pemikiran Soekarno. Dari tiga periode
inilah kemudian muncul lima aliran faham berpolitik di Indonesia seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya.

Kesemua faham politik bernegara diatas memiliki pengaruh terhadap laju


perkembangan lahirnya organisasi gerakan atau bisa juga berbentuk partai. Diantaranya
seperti organisasi partai NU dan Masyumi yang terpengaruh oleh faham islamis, PNI
yang terbentuk dari faham nasionalis radikal, dan PKI yang terbentuk dari faham
Komunis. Adapun untuk faham sosialis demokratis tidak melahirkan sebuah partai
berideologi demokrat. Akan tetapi, dari munculnya faham sosial demokrat seluruh
warga negara bebas berdemokrasi dengan mendirikan partai sendiri-sendiri yang
kemudian pada pemilihan akhir ditentukan pada suara terbanyak yang diperoleh dari
rakyat itu sendiri. Jadi, dalam faham ini terealisasi slogan “dari rakyat untuk rakyat”.
Dari sinilah penulis akan sedikit mengulas tentang Demokrasi di Indonesia yang
ada melalui sumber pembelajaran mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang ada
ditambah keterangan-keterangan terkait yang dikiranya perlu untuk ditampilkan juga.

B. Pembahasan
Sudah lama sejak pasca revolusi, atau lebih tepatnya pada kisaran tahun 1998
dan setelahnya sistem pemerintahan di Indonesia menggunakan sistem Demokrasi
hingga sampai saat ini. Demokrasi sendiri adalah sebuah mekanisme pemerintahan
sebuah negara yang berupaya mewujudkan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan
oleh pemerintah. Adapun masyarakat sebagai warga negara yang demokratis, juga
diperbolehkan untuk memilih dalam mengambil keputusan yang bisa mengubah hidup
mereka menjadi lebih baik lagi. Cakupan demokrasi tidak hanya melulu soal politik
saja, melainkan juga mencakup aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang dapat
mendukung praktek demokkrasi atau kebebasan di segala aspek kehidupan.
Aristoteles mendefinisikan Demokrasi sebagai suatu kebebasan dalam segala
aspek. Jika seluruh warga mendapatkan kebebasannya maka dalam hal kekuasaan
siapapun boleh berpartisipasi didalamnya. Presiden Amerika Serikat yang ke-16 yakni
Abraham Lincoln mendefinisikan Demokrasi dengan Pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Lebih jauh lagi, tindak perilaku selama jabatannya, dialah
yang menghentikan perang saudara di Amerika, menghapus perbudakan, dan
mempertahankan persatuan bangsa. Dialah tokoh yang memperjuangkan asas
kebebasan dengan menguapayakan demokrasi tumbuh subur di daratan Amerika kala
itu.
Prinsip Demokrasi sebagai Sistem Politik, memiliki alur yang jelas. Adapun
gambaran jelasnya tentang Demokrasi sebagai Sistem Politik yaitu :
1. Pembagian Kekuasaan.
Dalam hal ini pemerintah membagi lembaga penyelenggara negara
menjadi 3 lembaga. Diantaranya lembaga Legislatif, Eksekutif, dan
Yudikatif. Ketiga lembaga tersebut haruslah berjalan bersama
menjalankan tugasnya masing-masing. Anggota lembaga tersebut
berasal dari rakyat dan tetaplah rakyat walau sudah jadi pejabat.
Kemudian rakyat yang sudah menjabat memikirkan nasib rakyat
sebagai sesama warga negara. Hingga kemudian pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat tercipta.
2. Pemerintahan berdasarkan hukum
Pemerintahan di Indonesia dijalankan berdasarkan asas demokrasi
seperti yang tertuang didalam pancasila, UUD 1945, atau Bhineka
Tunggal Ika.
3. Pemilu yang bebas
Pemilihan Umum diselenggarakan oleh KPU setempat. Disinilah
letak demokrasi yang sangat kentara. Dimana masyarakat bebas
memilih pemimpin yang mencalonkan diri mereka yang berasal dari
rakyat dan yang dipilih rakyat untuk menjalankan mandat yang
dipercayakan rakyat untuk dijalankan oleh mereka.
4. Pemerintahan yang diskusi
Dalam hal ini. Pemerintah dalam menjalankan pemerintahan harus
disertai diskusi bersama atau musyawarah dalam perkara untuk
kemaslahatan seluruh warga negara.
5. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
Jika peradilan yang ada di Indonesia tak pandang bulu, maka sudah
pasti akan langka ditemukannya pelanggar-pelanggar hukum
dikarenakan keadilan yang tetap ditimpakan kepada siapapun yang
bersalah. Akan tetapi, beda cerita lagi jika dalam hal peradilan sang
hakim atau lembaga peradilan yang lainnya tidak menjalankan poin
ini.
6. Pengawasan terhadap administrasi negara
Pentingnya pengawasan disini yaitu supaya dalam menjalankan
tugasnya, lembaga yang diawasi tidak keluar jalur menurut tugasnya
masing-masing sehingga didapati lancarnya proses penyelenggaraan
dan administrasi negara.
7. Perlindungan terhadap HAM
Sebagai negara yang demokrasi, sudah seharusnya menjunjung
kebebasan diantara warga negaranya. Akan tetapi, dalam hal
kebebasan yang didapatkan seseorang terkadang merenggut
kebebasan orang lain. Dan dalam hal ini, sangat penting kiranya
diadakan yang namanya Badan Komnas HAM dan sejenisnya yang
berupaya menjaga hubungan antar manusia dalam menuju
demokrasi yang bermartabat.
8. Pers yang bebas
Adapun nilai yang dapat digambarkan dalam poin ini yaitu
kebebasan individu untuk menyampaikan segala ide atau opininya.
Entah melalui media apapun itu. Dahulu, pada zaman soeharto
tepatnya, poin kebebasan pers sangatlah dibatasi. Sehingga media-
media penyiaran belum bisa bebas menyampaikan info apapun itu.
Dan pada zaman sekarang ini, kebebasan pers sudah berjalan
sedemikian rupa.
9. Partai politik lebih dari satu
Partai politik yang lebih dari satu menandakan sebuah negara tidak
hanya dikuasai oleh satu fraksi saja. Melainkan boleh dikuasai dan
dipimpin oleh siapa saja melalui partai-partai yang didirikan
bersama yang kemudian kembali lagi pada proses Pemilu dimana
suara partai terbanyak dari rakyatlah yang menjalankan amanah
untuk menyelenggarakan negara.
10. Pemerintahan konstitusional
Pemerintahan konstitusional ini merupakan sebuah pemerintahan
yang berlandaskan pada suatu UUD atau konstitusi yang disetujui
bersama untuk menyelenggarakan negara yang demokrasi secara
bersama. Dalam hal ini, Indonesia memiliki konstitusi UUD 1945.

Demokrasi sendiri dibagi menjadi dua macam. Yang pertama, demokrasi


langsung yang merupakan sistem yang memberikan kebebasan pada seluruh warga
negara untuk menentukan kebijakan yang diambil. Yang kedua, demokrasi tidak
langsung yang merupakan sistem demokrasi yang dalam penentu kebijakan diwakili
oleh perwakilan rakyat terpilih. Adapun ideologi yang mendasari demokrasi ada tiga
macam. Diantaranya Demokrasi liberal, Demokrasi rakyat, dan Demokrasi pancasila.

Ciri-ciri demokrasi diantaranya : pemerintahan yang didasarkan atas kehendak


dan kepentingan rakyat, bercirikan konstutusional, bercirikan [erwakilan rakyat,
bercirikan pemilihan umum, adanya partai yang banyak, bercirikan pengklasifikasian
kekuasaan, bercirikan tanggung jawab rakyat terpilih yang menjadi pejabat.

C. Kesimpulan
Penulis menyimmpulkan bahwasannya demokrasi ialah sebuah prinsip tentang
kebebasan. Adapun lebih lanjutnya, yakni kebebasan warga negara dalam keikutsertaan
menyelenggarakan negara dalam berbagai aspek menurut masing-masing bidangnya.
Adapun prinsip demokrasi diantaranya yakni Pembagian kekuasaan, Pemerintahan
berdasarkan hukum, Pemilihan umum yang bebas, Pemerintahan yang musyawarah,
Peradilan yang tak memihak, Pengawasan administrasi negara, Perlindungan HAM,
Pers yang bebas, Partai politik yang banyak, Pemerintahan yang konstitusional. Adapun
ideologi yang mendasari demokrasi ada tiga macam. Diantaranya Demokrasi liberal,
Demokrasi rakyat, dan Demokrasi pancasila.

Anda mungkin juga menyukai