Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK METANOL BIJI PARE (Momordica

charantia L.) DAN DEPOT MEDROKSIPROGESTERON ASETAT


(DMPA) TERHADAP HISTOLOGI PANKREAS DAN KADAR GULA
DARAH KELINCI JANTAN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar


Sarjana Sains

YUFRINA NAMIRA RANGKUTI


120805041

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12

Penelitian dilakukan secara uji praklinis dengan metode desain paralel


dengan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol bersifat independen. Penelitian
yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen laboratorik dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 30 ekor kelinci jantan dewasa dengan umur sekitar
3 sampai 4 bulan dibagi secara acak ke dalam 10 kelompok percobaan, 3 ekor
kelinci per kelompok. Jumlah ulangan ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Federer, 1963):
(t-1) (n-1) ≥ 15
Dimana t adalah jumlah perlakuan (dalam penelitian ini ada 10 kelompok
perlakuan) dan n adalah jumlah ulangan perkelompok adalah 3 ekor.

3.4. Penimbangan Berat Badan


Penimbangan berat badan kelinci dilakukan setelah waktu perlakuan dari masing-
masing kelompok selesai. Berat badan kelinci ditimbang menggunakan timbangan
digital.

3.5. Pembedahan
Kelinci dibius mengunakan ketamin secara intramuskular dengan dosis 22-24
mg/kg. Setelah hilang kesadaran, kelinci dimasukkan ke dalam ruang asam yang
diberikan eter ditunggu sampai kelinci mati. Kemudian kelinci dibedah, darah
diambil dari aorta, dan organ pankreas diambil secara menyeluruh (Dimodifikasi
dari Indian Council of Medical Research, 2001; Purnomo, 2010).

3.6. Pembuatan Sediaan Histologi Pankreas


Pembuatan sediaan histologi menurut Suntoro (1983), dengan metode parafin
adalah fiksasi, pencucian, dehidrasi, penjernihan, infiltrasi parafin, penanaman,
penyayatan, penempelan, deparafinasi, pewarnaan, penutupan serta pemberian
label. Organ pankreas yang telah dicuci dengan larutan NaCl 0,90 % kemudian
dimasukkan ke dalam larutan fiksatif Bouin. Organ dicuci dengan alkohol 70%
yang diganti berkali-kali hingga warna kuning hilang. Selanjutnya yang dilakukan
adalah dehidrasi secara bertahap dengan alkohol 30%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%,
96%, hingga alkohol absolut, masing-masing selama 60 menit. Penjernihan organ

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai