Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA

MEMBUAT CERITA RAKYAT

Nama : Adilla Shovi Assalma


No.absen : 01 (satu)
Kelas : X.MIPA-1
Asal Usul Kota Wonosobo

Kota Wonosobo merupakan sebuah kabupaten yang ada di Provinsi Jawa


Tengah.Kabupaten ini berbatasan dengan beberapa kabupaten lain.Sebelah timur berbatasan
dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang.Sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen.Sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen.Serta sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang.
Sejarah berdirinya Kota Wonosobo diambil dari kisah tiga pengembara yang masuk
ke wilayah ini pada awal abad 17 lalu.Dari dusun di Desa Plobangan,Selomerto itu pula
sejarah asal penamaan kota Wonosobo bermula. Dusun tersebut bernama Wanasaba,dusun
kecil ini didirikan oleh kyai bernama Wanasaba.Saat ini dusun tersebut masih ada dan banyak
dikunjungi para peziarah yang ingin berdoa di makam Kyai Wanasaba.
Berdasarkan cerita rakyat dari lisan ke lisan,pada zaman dahulu terdapat tiga orang
pengelana yang bernama Kyai Kolodete,Kyai Karim,dan Kyai Walik yang berkelana di suatu
pemukiman di daerah Wonosobo.Kyai Kolodete bermukim di daerah dataran tinggi
Dieng,Kyai Karim bermukin di daerah Kalibeber,dan Kyai Walik bermukim di daerah kota
Wonosobo.Kemudian,dikenal tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti Tumenggung
Kartowaseso yang pusat kekuasaannya berasa di daerah Selomanik.Ada juga Tumenggung
Wiraduta penguasa Wonosobo yang pusat kekuasaannya berada di Pecekelan,kali Lusi yang
kemudian dipindahkan ke Kledung,Wonosobo. Ada juga tokoh bernama Ki Singa Wedono
yang merupakan cucu dari Kyai Karim.
Pada masa kekuasaan Mataram,Ki Singa Wedono mendapat hadiah dari keraton
Mataram berupa satu Kawasan di daerah Selomerto.Ki Singa Wedana juga diangkat menjadi
penguasa daerah dengan bergelar nama Tumenggung Jaganegara.Setelah meninggal
dunia,Tumenggung Jaganegara dimakamkan di Desa Pakuncen,Selomerto.
Selanjutnya pada masa Perang Diponegoro tahun 1825 sampai 1930,Wonosobo
merupakan salah satu pertahanan pasukan pendukung Diponegoro.Salah satu tempat yang
digunakan sebagai tempat musyawarah untuk menyusun strategi perang adalah Dusun
Klesman,yang dulunya masuk ke wilayah Kecamatan Garung dan kini masuk ke Kecamatan
Mojotengah.Banyak tokoh penting di daerah Wonosobo yang mendukung perjuangan
pangeran Diponegoro dalam melawan pasukan kolonial Belanda.Tokoh tersebut diantaranya
adalah Imam Misbah atau yang dikenal dengan nama Tumenggung Kartosiluwung,Mas
Lurah atau yang dikenal dengan nama Tumenggung Mangkunegara,Gajah Permadha,dan Ki
Muhammad Ngarbah.
Penamaan Wonosobo diambil dari kata wono dan sobo. Wono (wana) memiliki makna
hutan dalam bahasa indonesia dan alas dalam bahasa jawa.Sedangkan sobo (saba) memiliki
makna dikunjungi.Secara keseluruhan Wonosobo berarti hutan yang banyak dikunjungi.Pada
awal abad ke 17 agama Islam sudah mulai berkembang luas di daerah Wonosobo.Seorang
tokoh penyebar agama Islam yang sangat terkenal pada masa itu adalah Kyai Asmoro
Sufi,beliau mendirikan masjid Dukuh Bendosari.Beliau juga dipercaya sebagai cikal bakal
yang menurunkan para ulama islam dan pemilik pondok pesantren di Wonosobo.
Selain itu terdapat tokoh terkenal di Wonosobo seperti KH.Muntaha Al Khafidz
merupakan ulama besar Wonosobo yang mendirikan Universitas Sains Al- Quran (UNSIQ)
dan Madrasah Aliyah Kalibeber yang saat ini dikenal dengan sebutan MAN 2 Wonosobo.
Wonosobo berdiri pada tanggal 24 Juli 1825 sebagai kabupaten dibawah kesultanan
Yogyakarta setelah pertempuran perang Diponegoro.Kini setiap tanggal 28 Juli diperingati
sebagai hari jadi Wonosobo.

Anda mungkin juga menyukai