Disusun Oleh:
Kelompok 9-MBS 5E
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian anggran kas?
2. Bagaimana tujuan penyusunan anggaran kas?
3. Bagaumana kegunaan kas?
4. Bagaimana faktor yang memengaruhi anggran kas?
5. Bagaimana pendekatan dalam menyusun anggaran kas?
6. Bagaimana langkah penyusunan anggran kas?
BAB II
PEMBAHASAN
kas
beli surat berharga gaji, bunga bayar pokok beli saham pinjaman
beb harta
tk lancar
Dapatan
Dapatan
disesuaikan
revenues
laba mnjdi kas
Khtisar masuk
bersih arus kas dan
laba- rugi Beban
kegiatan
expenses Beban
diseuikan operasi
mnjdi kas
keluar
DASAR AKRUAL
DASAR KAS
gambar 5.2. mengubah dasar akrual menjadi kas untuk menyusun anggaran
kas
Tabel 5.1
Kegiatan operasi:
Kegiatan investasi:
Kegiatan pendanaan:
TABEL 5.2
1. Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar Berdasarkan data ringkasan
transaksi dari PT Tamara selama tahun 2007 yang dianggarkan dapat
disusun anggaran kas pendekatan kas masuk dan kas keluar (metode
langsung dalam bentuk tunggal seperti Tabel 5.3 dan anggaran kas dalam
bentuk campuran seperti Tabel 5.4
Tabel 5.3.
Anggaran kas pada Tabel 5.3 dapat dibuat ringkasnya sebagai berikut.
Tabel 5.4.
Anggaran kas pada Tabel 5.4 dapat dibuat ringkasnya sebagai berikut.
Kas masuk bersih dari kegiatan operasi Rp 7.200,00
Rp36.500,00
Rp 1.500,00
Rp15.000,00
Rp20.700,00
Rp11.200,00
Rp 700,00
Rp1000,00+
Rp15.000,00
Rp1700,00
Rp52.500,00
Terima hasil jual harta tetap (Tabel 5.3 dan 5.4) Rp6.200,00
Bayar gaji dan upah sebesar Rp5.600,00 seperti tampak pada Tabel
5.3 dan Tabel 5.4 dapat dihitung sebagai berikut,
Rp6.100,00
Rp17.200,00
Rp5.100,00
Berdasarkan data anggaran rugi-laba tahun 2007 daro PT Tamara dan data
anggaran neraca komperatif tahun 2006 dan tahun 2007 (table 5.2) serta data
lainnya dapat disusun anggaran kas tahun 2007 dengan pendekatan akunting
keuangan (metode tak langsung). Anggaran kas tahun 2007 dapat disusun dalam
dua bentuk, yaitu (1) bentuk tunggal dan (2) bentuk campuran, seperti Tabel 5.5
dan Tabel 5.6.
Table 5.5
Anggaran Kas Bentuk Tunggal
Pendekatan Akunting Keuangan (Metode Tak Langsung)
PT Tamara
Anggaran Kas
Tahun Berakhir 31 Desember 2007
1. Kas Masuk
Kas masuk dari kegiatan operasi
Laba bersih Rp. 4.100.00
penyusutan Rp.1.800.00
Sediaan turun Rp. 1.00.00
Utang usaha naik Rp. 3.800.00
Jumlah kas masuk dari kegiatan Rp. 9.800.00
operasi
Kas masuk dari kegiatan investasi Rp. 6.200.00
Terima dari hasil jual harta tetap Rp. 15.000.00
Kas masuk dari kegiataan pendanaan RP. 9.500.00
Terima dari jual saham biasa
Rp. 4.500.00
Terima dari utang janka panjang
Rp. 40.500.00
Jumlah kas masuk Rp. 700.00
2. kas keluar Rp. 1.500.00
Kas keluar untuk kegiatan operasi Rp. 100.00
Laba menjual harta tetap Rp. 50.00
Piutang usaha naik Rp. 50.00
Piutang bunga naik
Beban bayar dimuka naik
Beban terutang turun
Gaji dan upah terutang tunai RP. 200.00
Jumlah kas keluar untuk kegiatan Rp. 2.600.00
operasi
Kas keluar untuk kegiatan investasi Rp.30.600.00
Bayar beli harta tetap Rp. 1.100.00
Bayar pinjaman diberikan Rp. 31.700.00
Jumlah kas keluar untuk kegiatan
investasi Rp. 1.700.00
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan Rp. 900.00
Rp. 10.700.00
Bayar deviden Rp. 45.000.00
. Bayar utang jangka panjang (Rp. 4.500.00)
Rp. 12.700.00
Jumlah kas keluar
Rp. 8.200.00
3. defiit (kekurangan) kas 1-2
4. saldo kas awal 1 januari 2007
5. saldo kas akhir 3-1desember 2007
Table 5.6
Anggaran Kas Bentuk Campuran
Pendekatan akunting keuangan ( Metode Tak Langsung)
PT. Tamara
Anggaran Kas
Tahun Berakhir 31 Deember 2007
1. Kegiatan Operasi
Kas masuk dari kegiatan operasi
Laba bersih Rp. 4.100.00
Penyusutan Rp. 1.800.00
Sediaan turun Rp. 100.00
Utang usaha naik Rp. 3.800.00
Jumlah kas masuk dari kegiatan Rp. 9.800.00
operasional Rp. 700.00
Kas keluar untuk kegiatan operasi Rp. 1.500.00
Laba menjual harta tetap Rp. 100.00
Piutang usaha naik Rp. 50.00
Piutang bunga naik Rp. 50.00
Beban bayar dimuka naik Rp. 200.00
Beban terutang turun Rp. 2.600.00
Gaji dan upah terutang turun Rp. 7.200.00
Jumlah kas keluar untuk kegiatan
operasi
Jumlah kas masuk bersih dari kegiatan Rp. 6.200
operasi
2. kegiatan Investasi Rp. 30.600
Kas masuk dari kegiatan investasi Rp. 1.100
Terima dari hasil jual harta tetap Rp. 31.700.00
Kas keluar untuk kegiatan investasi (Rp. 25.500.00)
Bayar beli harta tetap
Bayar pinjaman diberikan
Rp. 15.000
Kas keluar bersih untuk kegiatan Rp. 9.500
investasi
3. Kegiatan Pendanaan Rp. 1.700
Kas masuk dari kegiatan pendanaan Rp. 9.000
Terima hasil dari jual saham biasa Rp. 10.700.00
Terima dari utang jangka panjang Rp. 13.800.00
(Rp. 4.500.00)
Kas keluar untuk kegitan pendanaan Rp.12.700.00
Bayar deviden Rp. 8.200.00
Bayar utang jangka panjang
Anggaran kas pada Tabel 5.6 dapat dibuat ringkasannya sebagai berikut.
Kas masuk bersih dari kegiatan operasi Rp. 7.200.00
Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (Rp. 25.500.00)
Kas masuk bersih dari kegiatan pendanaan Rp. 13.800.00
Kekuranagn kas (Rp.4.500.00)
Saldo kas awal Rp. 12.700.00
Saldo kas akhir Rp. 800
Kas masuk dari kegiatan operasi sebesar Rp. 9.800.00 dan kas keluar dari
kegiatan operasi sebesar Rp. 2.600.00 dalam anggarn kas metode tak langsung
sepertipada table 5.5 dan5.6 bukan menggambarkan jumlah kas masuk dan jumlah
kas keluar semestinya. Oleh kareana itu jumlah kas masuk kegiatan operasi
sebesar Rp.2.800.00 dan jumlah kas keluar kegiatan operasi sebesar
Rp.21.700.000 pada anggaran kas metode lansung (table 5.3 dan tabel 5.4)
jumlahnya tidak samadengan metode tak langsung (tabel 5.5 dan tabel 5.6).jumlah
kas masuk dari jumlah kas keluar dari kegiatan operasi semestinya adalah seperti
pada anggaran kas yang menggunakan metode langsung. Kas masuk dari kegiatan
operasi pada metode tak langsung lebih menggambarkan laba tunai daripada kas
masuk.Anggaran kas metode tak langsung disusun berdasarkan datayang terdapat
pada anggaran rugi-laba dan neraca komperatif tabel 5.2.
c. Kegiatan investasi beli aktiva tetap awal tahun 2005 sebesar Rp.
33.000.000.00 yang dibiayai dengan utang jangka panjang pada awal
tahun 2005 sebesar Rp 11.000.000.00dan diangsur tiap tahun sebagai
berikut.
Tahun 2006 sebesar Rp. 2.301.579.00
Tahun 2007sebesar Rp. 2.577.768.00
Tahun 2008 sebesar Rp 2.887.101.00
Tahun 2009 sebesar Rp. 3. 233.552.00
Tabel 5.7
Anggaran Neraca
Perusahaan kecap Sehat
Anggaran Neraca
Per 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008, 2009
(dalam Rp)
Keteranga 2005 2006 2007 2008 2009
n
Kas 1,500,000, 71.736,00 2.994.837, 4.764.778, 5.290.727,00
00 00 00
Utang 0,00 6.535.000, 5.931.133, 5.066.693, 3.308.861,00
Usaha 00 00 00
Cadangan 0,00 (596.300,0 (1.076.300, (1.396.300, (1.556.300,0
0) 00) 00) 0)
Penhapusa
n
Pinjaman 169.062,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tenaga
Kerja
Sediaan 127.221,00 146.540,00 149.600,00 135.000,00 132.300,00
barang
jadi
Sediaan 200.000,00 200.000,00 200.000,00 200.000,00 200.000,00
bahan
baku
Aktiva 1.996.283, 6.356.976, 8.199.270, 8.770.171, 7.375.588,00
lancer 00 00 00 00
Tanah 19.300.000 19.300.000 19.300.000 19.300.000 19.300,000,0
.00 ,00 ,00 ,00 0
Bangunan 1.886.000, 1.886.000, 1.886.000, 1.886.000, 1.886.000,00
kantor 00 00 00 00
Cadangan (16.000,00) (32.000,00) (48.000,00) (64.000,00) (80.000,00)
depresiasi
Bangunan 958.000,00 958.000,00 958.000,00 958.000,00 958.000,00
pabrik
Cadangan (8.000,00) (16.000,00) (24.000,00) (32.000,00) (40.000,00)
depresiasi
Mesin dan 11.000.000 11.000.000 11.000,000 11.000.000 0,00
alat pabrik ,00 ,00 ,00 ,00
Cadangan (2.200.000, (4.400.000, (6.600.000. (8.800.000. 0,00
deprsiasi 00) 00) 00) 00)
Alat 100.000,00 100.000,00 100.000,00 100.000,00 100.000,00
pemasaran
Cadangan (10.000,00) (20.000,00) (30.000,00) (40.000.00) (50.000,00)
depresiasi
Alat 99.000,00 99.000,00 99.000,00 99.000,00 99.000,00
kantor
Cadangan (4.000,00) (8.000,00) (12.000,00) (16.000,00) (20.000,00)
depresiasi
Aktiva 31.085.000 28.874.000 26.609.000 24,371.000 22.133.000,0
tetap ,00 ,00 ,00 ,00 0
Kas 200.000,00 200.000,00 200.000,00 200.000,00 200.000,00
minimum
Sediaan 600.000,00 600.000,00 600.000,00 600.000,00 600.000,00
minimum
Beban 200.000,00 200.000,00 200.000,00 200.000,00
ditangguh 200.000,00
kan
Aktiva 1.000.000, 1.000.000, 1.000.000, 1.000.000, 1.000.000,00
lainnya 00 00 00 00
AKTIVA 34.081.283 36.203.976 35.808.270 34.141.171 30.508.588,0
,00 ,00 ,00 ,00 0
Utang 0,00 1.485.398, 1.250.550, 831.719,00
usaha 1.588.400, 00 00
00
utang 11.000.000 8.698.421, 6.120.653, 3.233.552, 0,00
investasi ,00 00 00 00
Utang 11.100.000 10.286.821 7.606.051, 4.484.102, 831.719,00
,00 ,00 00 00
Modal 22.000.000 22.000.000 22.000.000 22.000.000 22.000.00,00
saham ,00 ,00 ,00 ,00
Laba di 1.081.282, 3.917.155, 6.202.219, 7.657.069, 7.676.869,00
tahan 00 00 00 00
Modal 23.081.283 25.917.155 28.202.219 29.657.069 29.676.869,0
sendiri ,00 ,00 ,00 ,00 0
UTANG 34.081.283 36.203.976 35.808.270 34.141.171 30.508.588,0
DAN ,00 ,00 ,00 ,00 0wq
MODAL
Tabel 5.8
Anggaran Kas jangka panjang
Anggaran Kas
Tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009
(dalam Rp)
Berikut ini data pada peruvahaaan kecap sehat selama tahun 2006
I II III IV Total
Beli 2.209.000,0 4.981.050,0 5..024.250,0 3.840.600,0 16.054.900,0
bahan 0 0 0 0 0
baku
Tenaga 113.313,00 787.250,00 637.750,00 393.375,00 2.531.688,00
kerja
langsun
g
Overhea 185.000,00 185.000.,00 185.000,00 185.000,00 740.000,00
d pabrik
Beban 762.500,00 762.500,00 762.500,00 762.500,00 3.050.000,00
usaha
Pajak 88.178,00 145.475,00 71.771,00 27.669,00 333. 097,00
sebelum
tambah
modal
Anggaran kas pada tabel 5.9 selama tahun 2006 seluruh kas
masuk berasal dari kegiatan operasi kecuali kas keluar untuk angsuran pinjaman
pada triwulan IV sebesar Rp. 2.301.579,00 merupakan kas keluar untuk kegiatan
pendanaan.
Seperti telah dikemukakan terdahulu dalam tjuan dan kegunaan anggran kas
bahwa anggran kas sangat penting dibuat oleh perusahaan, karena dengan
anggaran kas dapat diperkirakan keadaan kekuranagn atau kelebihan kas pada saat
tertentu. Dengan diketahuinya kelebihan kas maka manajemen dapat mengambil
keputusan untuk apa dipergunakan kelebihan kas tersebut. Sebaliknya dengan
diketahinya keadaan kekurangan kas maka kekurangan kas tersebut dapat
diantisipasi,misalnya dengan cara mencari sumber pinjaman, atau menambah
modal pemilik, atau menjual aktiva tetap yang tidak berfungsi secara normal.
Kekurangan kas dapat manganggap likuiditas perusahaan karena dapat
mengakibatkan macetnya pembayaran rutin untuk membiayai kegiata perusahaan
sehari-hari.
Pada anggaran kas tabel 5.9 keadaan kekurangan (defisit) kas terlhat pada huruf
C. triwulan I Rp.1.917991,00 dan pada triwulan II Rp. 1.076.729,00.
Sesungguhnya pada triwulan I kekurangan kas tidak sebesar Rp.1.917.991,00
karena terdapat kas awal sebesar Rp.1.500.000,00 sehingga kekurangan kas pad
triwulan I hanya sebesar Rp.417.991,00, yaitu Rp.1.917.991,00 – Rp.
1.500.000,00.
Tabel 5.9
Anggaran Kas
Tahun 2006
(dalam Rp)
Tabel 5.10
= 12.29% =11,95%
Dari perhitungan rentabilitas modal sendiri pada tabel 5.10 dan tabel 5.11 berarti
tambahan modal Rp. 2.000.000,00 lebih baik dibelanjai dengan utang (pinjaman
di bank) daripada manambah modal sendiri 12.29% lebih besar daripada
tambahan dengan modal sendiri dan tingkat rentabilitas modal sendiri 11.95%
(dibawah biayamodal).
Arus kas pada tabel 5.9 huruf C terlihat defisit pada triwulan I Rp.1.917.991,00
dan pada triwulan II defisit Rp.1.076.279,00.
Pada triwulan III dan triwulan IV mengalami surplus.Arus kas yang surplus tidak
memerlukan tambahan modal.Dengan demikian pada triwulan I dan triwulan II
memerlukan tamabahan modal.
B−C 10−5
Waktu kritis = 4 ×1 triwulan=4 × 1 triwulan = 2.86 triwulan
A−C 12−5
Untuk menetukan jenis pinjaman (utang) yang diperlukan apakah utang jangka
pendek atau utang jangka panjang, perlu diperhitungan seperti tabel 5.12
Tabel 5.12
Keterangan Triwulan
I II III IV
Keprluan Rp. 1.917.991,00 Rp. 1.076.279,00 0 0
modal Rp. 1.076.279,00 Rp. 1.076.279,00 0 0
Golongan I Rp. 841.712.00 0 0 0
Rp. 841.712,00 0 0 0
Golongan II 0 0 0 0
Tampak pada tabel 5.12 golongan modal I Rp. 1.076.279,00 diperlukan selama
triwulan,golongan modal II Rp. 841.712,00 diperlukan selama satu triwulan
berjumlah Rp. 1.917.991,00. Karena golongan model I dan II jangka waktunya
lebih pendek daripada jangkawaktu kritis (2,86 triwulan) maka golongan I dan II
sebaiknya dibelanjai denagn kredit jangka pendek dengan jangkawaktu palin
lama2 triwulan.