Anda di halaman 1dari 12

JTIKA, Vol. 2, No.

2, September 2020 ISSN:2657-0327

IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DAN IOT PADA SISTEM


PENDUKUNG KEPUTUSAN TINGKAT KEPADATAN LAHAN PARKIR
(Implementations of Fuzzy Tsukamoto and IoT on a Decision Support Systems to
Determine Parking Density Level)
Indraning Tyas Adhitria*, Wirarama Wedashwara, Ahmad Zafrullah Mardiansyah
Program Studi Teknik Informatika, FT-UNRAM
Jl. Majapahit 62, Mataram, Lombok NTB, INDONESIA
Email: adhitriatyas @gmail.com, wirawan@unram.ac.id, zaf@unram.ac.id

Abstract
Parking lots are a common thing in everyday life. Parking lot density can be a reference to find out how many people visit the place.
So parking lot density level can be utilized by the owner of the parking lot to manage the place more efficient. For example, with
knowing the density level of a parking lot, they can decide whether to open more parking lot or how many guards that must be placed.
Most of the managers of a place know the density level of a parking lot by manually estimate it. If the system is developed with a
more modern system, by providing information on the density of parking lots at a certain time, it will help managers in the process of
parking lots management. So, this study aims to design a decision support system (DSS) to determine the density of parking lots by
applying the concept of IoT and Tsukamoto's fuzzy method. The parking lot used for testing is in the form of a miniature car parking
lot with a size 60 cm x 70 cm. IoT is used for the automation of parking data collection. The data is used to create a fuzzy rule pattern
using the Tsukamoto fuzzy method inference system. Tsukamoto's fuzzy logic will determine the density of the parking lot at the
desired period. Based on testing the accuracy obtained by comparing the results of the calculation of fuzzy logic with a manual
observation of 12 samples, an error of 8.11% was generated. The biggest error was generated from sample data on Monday. This is
because Monday is the beginning of a system of calculating rule patterns, where the amount of data used to determine rule patterns
is not as much as the following day.
Key words: Decision, Parking Lot, IoT, Fuzzy Logic, Tsukamoto
*Penulis Korespondensi

1. PENDAHULUAN dengan sistem yang lebih modern, dengan


memberikan informasi tingkat kepadatan lahan parkir
Kendaraan bermotor merupakan kebutuhan yang pada periode tertentu maka akan sangat membantu
sangat penting bagi kebanyakan masyarakat. Maka pengelola dalam proses manajemen lahan parkir.
dari itu lahan parkir menjadi hal yang penting dalam Perkembangan teknologi komunikasi wireless yang
kehidupan sehari-hari. Suatu tingkat kepadatan lahan pesat saat ini memungkinkan dibuatnya suatu sistem
parkir dari suatu tempat dapat menjadi masalah bagi yang dapat memantau objek secara otomatis.
pemilik suatu tempat. Kepadatan lahan parkir dapat Banyaknya masyarakat yang menggunakan perangkat
menjadi acuan untuk mengetahui banyaknya orang mobile yang terhubung ke internet membuat aliran
yang mengunjungi tempat tersebut. Hal ini dapat data menjadi sangat cepat. Internet of Things (IoT)
dimanfaatkan oleh pemilik tempat untuk melakukan merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk
manajemen terhadap tempat yang dimilikinya memperluas manfaat dari konektivitas internet yang
tersebut. Saat ini kebanyakan pengelola suatu tempat tersambung secara terus-menerus. IoT memungkinkan
hanya memperkirakan seadanya saja secara manual perangkat komputer secara otomatis dapat melakukan
dalam mengetahui di waktu-waktu kapan lahan kontrol terhadap suatu sistem, dan memungkinkan
parkirnya padat atau sepi. Padahal dengan mengetahui pula untuk memberi aksi ke sistem terhadap kejadian
tingkat kepadatan lahan parkir di waktu-waktu yang terjadi pada sistem yang dikontrol secara real
tertentu, pengelola tempat dapat lebih efisien dalam time [1].
mengelola tempatnya. Pengelola dapat menggunakan
Terdapat suatu konsep yang disebut Artificial
keputusan tingkat kepadatan tersebut misalnya untuk
Intelligence (AI) yang merupakan konsep di mana
menentukan luasnya halaman parkir yang dibuka,
kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam
menentukan jumlah penjaga lahan parkir yang harus
komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti
ditempatkan, atau jumlah pos parkir yang harus
yang dilakukan manusia. Salah satu bidang yang
dibuka. Maka dari itu, jika sistemnya dikembangkan
menggunakan AI yaitu adalah logika fuzzy. Logika fuzzy

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 184
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

umumnya diterapkan pada masalah yang mengandung transmisi data. Pada penelitian tersebut didapatkan
unsur ketidakpastian. Logika fuzzy dengan metode bahwa sensor ultrasonik mampu mendeteksi
Tsukamoto merupakan metode yang fleksibel dan keberadaan mobil dalam waktu kurang dari 10 detik.
memiliki toleransi pada data yang ada. Kelebihan fuzzy Dan untuk mengendalikan banyak chip ESP8366 lebih
Tsukamoto yaitu bersifat intuitif, diterima oleh banyak baik menggunakan perangkat data collections sehingga
pihak, dan lebih cocok untuk input yang diterima dari proses pengiriman data bisa lebih cepat[3]. Penerapan
manusia[2]. konsep IoT sebelumnya sudah banyak digunakan untuk
Berdasarkan penguraian di atas, maka akan sistem parkir seperti penelitian yang pernah dilakukan
dirancang sistem pendukung keputusan penentuan oleh Atif[4], Rudi, dkk[5], dan Rao, dkk[6].
tingkat kepadatan lahan parkir pada periode tertentu Penerapan metode fuzzy Tsukamoto untuk sistem
untuk manajemen lahan parkir. Sistem yang dirancang pendukung keputusan sebelumnya pernah dilakukan
terintegrasi dengan miniatur lahan parkir. Untuk oleh Mazenda, dkk (2104). Pada penelitiannya,
mendapatkan data, digunakan konsep IoT dengan Mazenda membuat sistem pendukung keputusan
menggunakan sensor ultrasonik yang dipasang untuk untuk menentukan kualitas air sungai dengan
mengetahui jumlah kendaraan yang masuk dan keluar. menerapkan metode fuzzy Tsukamoto. Aplikasi dibuat
Data tersebut digunakan sebagai penentuan aturan- dalam bentuk sebuah website dengan pengujian data
aturan dasar fuzzy untuk mendapatkan pola dari sebanyak 60 data. Penelitian tersebut menentukan
tingkat kepadatan lahan parkir berdasarkan apakah kualitas air sungai memenuhi baku mutu,
variabelnya. Data sebagai variabel yang digunakan tercemar ringan, tercemar sedang, atau tercemar
yaitu waktu, durasi lamanya tingkat kepadatan lahan berat. Berdasarkan pengujian menggunakan metode
parkir pada suatu periode, dan tingkat kepadatan Black Box, persentase yang didapatkan adalah 100%
lahan parkir. Hasil dari alur pola tingkat kepadatan yang berarti sistem dapat berfungsi dengan baik. Dari
lahan tersebut kemudian divalidasi dengan 60 data yang diuji, 90% terbukti kesesuaian hasil
membandingkannya dengan keputusan secara manual perhitungan menggunakan metode Tsukamoto dan
oleh pikiran manusia metode STORET[7]. Fuzzy Tsukamoto sudah banyak
digunakan untuk diimplementasikan pada sistem
2. PENELITIAN TERKAIT pendukung keputusan yang pernah dilakukan oleh
Sebelumnya sudah pernah dilakukan penelitian Kaswidjanti[8], Mulyanto, dkk[9], Karya, dkk[10], dan
tentang penerapan konsep IoT pada sistem parkir. Abdurrahman, dkk[11]
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rudi (2017),
penerapan konsep IoT pada sistem parkir digunakan 3. METODOLOGI PENELITIAN
untuk monitoring lahan parkir. Rudi menggunakan 3.1. Alur Penelitian
sensor ultrasonik HC-SR04 untuk mendeteksi adanya Alur dari jalannya penelitian ini dapat dilihat pada
suatu kendaraan pada selot parkir. Penelitian tersebut Gambar 1. Pada penelitian yang dilakukan, terdapat
menggunakan Arduino UNO sebagai microcontroller beberapa tahap untuk menyelesaikannya. Sesuai pada
yang terhubung dengan internet melalui chip Wi-Fi flowchart di atas, tahap untuk menyelesaikan
ESP8266. Melalui aplikasi bernama Blynk yang penelitian ini yaitu menganalisis kebutuhan, merancang
berbentuk website, user dapat mengetahui apakah arsitektur sistem secara keseluruhan, merancang
selot parkir terisi oleh kendaraan atau tidak. perangkat keras, database, dan perangkat lunak.
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, diketahui Kemudian mengimplementasikan rancangan untuk
bahwa sistem berfungsi dengan baik. Sensor ultrasonik kemudian diuji. Jika hasil pengujian menunjukkan
dapat mendeteksi adanya kendaraan secara otomatis. sistem memenuhi fungsinya, maka dilanjutkan dengan
Hasil keluaran berupa selot parkir terisi atau tidak juga dokumentasi dan laporan.
ditampilkan pada website dan bekerja dengan baik.
Namun Penelitian tersebut hanya menampilkan 3 buah 3.2. Rancangan Arsitektur Sistem
selot parkir saja karena keterbatasan sensor[1]. Rancangan arsitektur keseluruhan sistem yang
Penelitian lainnya tentang penerapan IoT pada dibuat dapat dilihat pada Gambar 2. Pertama, sensor
sistem parkir dilakukan juga oleh Limantara, dkk ultrasonik akan mendeteksi adanya kendaraan yang
(2017). Limantara membuat sebuah aplikasi sistem masuk dan keluar. Kemudian mikrokontroller
website untuk mendeteksi lot parkir yang kosong. mengirim data tersebut ke web service untuk dilakukan
Perangkat yang digunakan adalah sensor ultrasonik perhitungan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto
untuk mendeteksi kendaraan dan chip ESP8622 untuk sehingga menghasilkan aturan-aturan dasar fuzzy

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 185
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

berbentuk IF-THEN. Kemudian user menggunakan untuk dikirim ke server dapat dilihat di flowchart pada
sistem pendukung keputusan untuk menentukan Gambar 3 di bawah ini:
tingkat kepadatan lahan parkir dalam bentuk website. Mulai

Hasil keputusan didapatkan dari perhitungan dengan


metode fuzzy Tsukamoto menggunakan aturan dasar Sensor membaca jarak

yang didapat sebelumnya. tidak


Jarak < 5 cm?
Mulai

ya
Studi L iteratur
Result = 1
(ada kendaraan)
Analisa Kebutuhan
Sistem

Perancangan Arsitektur
Sistem
Kirim sesi ke server
Perancangan Perangkat
Keras Sistem

Perancangan Perangkat Selesai


Lunak
tidak

Im plementasi
Gambar. 3. Flowchart aplikasi kontrol

Pengujian Dan Evaluasi 3.4.2. Metode Fuzzy Tsukamoto


Secara umum terdapat tiga tahapan untuk
Berjalan Sesuai
Kebutuhan?
menentukan tingkat kepadatan lahan parkir dengan
metode inferensi fuzzy Tsukamoto, yaitu
Ya
mendefinisikan variabel fuzzy (fuzzifikasi), inferensi,
Dokumentasi L aporan
dan defuzzifikasi (menentukan output crisp).
Selesai

Gambar. 1. Flowchart alur penelitian


Gambar. 4. Tahap metode fuzzy Tsukamoto

Pada teori himpunan Fuzzy, peranan derajat


keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen
dalam suatu himpunan sangat penting[12]. Nilai
keanggotaan menjadi ciri utama dari penalaran dengan
Fuzzy Logic tersebut. Pada metode Tsukamoto, setiap
aturan berbentuk IF-THEN dan harus dipresentasikan
dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi
keanggotaan yang monoton[2].
Pada sistem yang akan dibangun, logika fuzzy akan
Gambar. 2. Rancangan Arsitektur Sistem melakukan pembelajaran berdasarkan data yang
didapatkan dari konsep IoT yang diterapkan pada lahan
3.3. Rancangan Perangkat Keras parkir. Perangkat IoT akan mengambil nilai dari setiap
Rancangan Perangkat Keras dari sistem yang dibuat variabel yang dibutuhkan, kemudian berdasarkan data
yaitu. Sensor ultrasonik diletakkan masing-masing pada tersebut logika fuzzy akan menentukan aturan fuzzy-
jalur masuk dan keluar. Sensor terhubung dengan nya. Aturan fuzzy dapat berubah sesuai dengan pola.
Arduino UNO sebagai mikrokontroller yang akan Berikut ini adalah contoh untuk menghitung nilai
mengirim data ke server. Digunakan Ethernet Shield keanggotaan himpunan fuzzy dari salah satu variabel
ESP8266 untuk menghubungkan Arduino UNO ke yaitu variabel kepadatan:
jaringan WIFI. Variabel kepadatan terdiri dari 4 himpunan fuzzy,
yaitu SEPI, SEDANG, RAMAI, dan SANGAT RAMAI.
3.4. Rancangan Perangkat Lunak Fungsi untuk nilai keanggotaan himpunan fuzzy
3.4.1. Perancangan Aplikasi Kontrol tersebut direpresentasikan pada Gambar 5.
Rancangan aplikasi kontrol diimplementasikan di
mikrokontroller (Arduino UNO). Alur pemrosesan data

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 186
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

Tsukamoto untuk sistem pendukung keputusan yang


dibuat.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Implementasi
Gambaran dari alur kerja sistem pendukung
keputusan tingkat kepadatan lahan parkir yang
dibangun pada penelitian ini dapat dijelaskan dengan
tahapan sebagai berikut:
Gambar. 5. Grafik fungsi keanggotaan variabel 1. Perangkat IoT mendeteksi kendaraan yang masuk
kepadatan dan keluar di lahan parkir dengan menggunakan
sensor ultrasonik.
Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy SEPI dari
himpunan fuzzy kepadatan adalah: 2. Mikrokontroller Arduino UNO mengirim data sesi
1, 𝑥 ≤5 kendaraan di lahan parkir ke server dengan
15−𝑥 menggunakan WiFi.
μ𝑘𝑝𝑑𝑡𝑆𝐸𝑃𝐼 [𝑥] = {15−5 , 5 < 𝑥 < 15 (1)
3. Server menyimpan data sesi kendaraan di database.
0 , 𝑥 ≥ 15 4. Sistem berbasis website melakukan perhitungan
Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy SEDANG dari fuzzy dengan metode Tsukamoto untuk
himpunan fuzzy kepadatan adalah: menghasilkan pola aturan-aturan fuzzy.
0 , 𝑥≤5 5. User melakukan login pada website sistem
𝑥−5
15−5
, 5 < 𝑥 < 15 pendukung keputusan tingkat kepadatan lahan
μ𝑘𝑝𝑑𝑡𝑆𝐸𝐷𝐴𝑁𝐺 [𝑥] = 1 , 𝑥 = 15 parkir.
15−𝑥 6. User memasukkan waktu yang diinginkan untuk
20−15
, 15 < 𝑥 < 20
mengetahui kepadatan lahan parkir pada saat
{ 0 , 𝑥 ≥ 20
waktu yang ditentukan tersebut.
(2)
7. Sistem akan melakukan perhitungan fuzzy untuk
Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy RAMAI dari
mendapatkan hasil keputusan kondisi lahan parkir
himpunan fuzzy kepadatan adalah:
0 , 𝑥 ≤ 15 pada waktu yang dimasukkan oleh user.
𝑥−15
, 15 < 𝑥 < 20 4.1.1. Implementasi Perangkat Keras IoT
20−15
μ𝑘𝑝𝑑𝑡𝑅𝐴𝑀𝐴𝐼 [𝑥] = 1 , 𝑥 = 20 . Kapasitas jumlah kendaraan pada alat yang dibuat
30−𝑥
, 20 < 𝑥 < 30 yaitu sebanyak 30 buah mobil. Realisasi perangkat
30−20 keras dari sistem dapat dilihat pada Gambar 6.
{ 0 , 𝑥 ≥ 30
(3)
Fungsi keanggotaan himpunan Fuzy SANGAT RAMAI
dari himpunan fuzzy kepadatan adalah:
0 , 𝑥 ≤ 30
𝑥−20
μ𝑘𝑝𝑑𝑡𝑆.𝑅𝐴𝑀𝐴𝐼 [𝑥] = {30−20 , 20 < 𝑥 < 30
1 , 𝑥 ≥ 30
(4)
Pada metode Tsukamoto, untuk menentukan output
crisp, digunakan defuzifikasi rata-rata terpusat, yaitu:
Gambar. 6. Tampilan keseluruhan alat
(5)

Untuk pengujian dilakukan dengan


mengimplementasikan perangkat IoT pada miniatur
lahan parkir khusus mobil berukuran 60cm x 70cm.
Data dari miniatur lahan parkir tersebut akan digunakan
untuk melakukan proses inferensi fuzzy dengan metode

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 187
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

Gambar. 7. Tampilan perangkat IoT data = http.GET();


}
Pembuatan web service menggunakan bahasa PHP
dengan menggunakan framework Laravel. Di bawah ini
merupakan source code yang digunakan untuk
menerima data dari aplikasi kontrol.
public function input_sesi(Request $request) {
$sesi = new SesiModel();
Gambar. 8. Tampilan sensor ultrasonik $before = SesiModel::last();
if ($request == 0) {
Aplikasi kontrol dibangun pada mikrokontroller $sesi->jenis_sesi="keluar";
(Arduino UNO) untuk mengendalikan perangkat IoT $sesi->total_kendaraan =
agar bekerja sesuai fungsinya. Untuk pembuatan $before->total_kendaraan - 1;
aplikasi kontrol, bahasa yang digunakan adalah bahasa } else {
C, dan IDE yang digunakan adalah Arduino IDE. Agar $sesi->jenis_sesi="masuk";
aplikasi kontrol dapat terkoneksi ke jaringan WIFI dan $sesi->total_kendaraan = $before->
dapat mengakses web service, dibutuhkan suatu library total_kendaraan + 1;
tambahan. Library yang ditambahkan dapat dilihat }
pada source code dibawah ini: $sesi->save();
#include <ESP8266WiFiMulti.h> }
#include <ESP8266HTTPClient.h>
ESP8266WiFiMulti.h digunakan untuk mengakses 4.1.2. Implementasi Metode Fuzzy Tsukamoto
WIFI sedangkan ESP8266HTTPClient.h digunakan untuk Metode Tsukamoto pada penelitian ini dibangun
mengakses web service. Di bawah ini merupakan source menggunakan bahasa PHP dengan framework Laravel.
code untuk menghubungkan Arduino ke jaringan Wi-Fi. Skenario untuk penelitian ini yaitu terdapat sebuah
Jaringan Wifi adalah nama WIFI yang akan lahan parkir yang memiliki kapasitas 30 buah mobil.
dikoneksikan, sedangkan inipassword adalah kata sandi Lahan parkir tersebut mulai beraktivitas pada pukul
untuk terhubung ke Wi-Fi tersebut. 9.00 pagi dan berhenti beraktivitas pada pukul 21.00
malam. Untuk tingkat kepadatan lahan parkir pada
wifi.addAP(“Jaringan Wifi”, “inipassword”;
skenario ini, jika lahan parkir kosong maka tingkat
wifi.run();
kepadatan lahan parkir kosong. Jika total kendaraan
Di bawah ini merupakan source code untuk pada lahan parkir adalah 30 buah, maka lahan parkir
mengakses web service. Http.begin digunakan untuk tingkat kepadatannya penuh. Jika total kendaraan
mendaftarkan URL yang akan diakses. Http.GET kurang dari 12, maka tingkat kepadatan sepi. Jika total
digunakan untuk mengakses URL dengan method GET. kendaraan di atas 24, maka tingkat kepadatan lahan
http.begin("http://172.22.99.222:8080/IoT/input_s parkir sangat ramai. Jika total kendaraan sekitar 12,
esi/1 "); maka tingkat kepadatan sedang. Jika total kendaraan
data = http.GET(); sekitar 18, maka tingkat kepadatan ramai. Dihitung juga
Di bawah ini merupakan source code untuk durasi untuk setiap state tingkat kepadatan. Yaitu
mendeteksi adanya kendaraan dengan sensor durasi di mana lamanya suatu tingkat kepadatan tidak
ultrasonik. berubah. Jika durasinya kurang dari 30 menit, maka
durasi kepadatannya sebentar. Jika durasinya antara
digitalWrite(trigPin, HIGH);
60-90 menit, maka durasi kepadatannya sedang. Jika
delay(100); durasinya antara 120 sampai 180, maka durasi
digitalWrite(trigPin, LOW); kepadatannya lama. Dan jika durasinya di atas 210
duration = pulseIn(echoPin, HIGH); menit maka durasi kepadatannya sangat lama.
distance = (duration/2) / 29.1; Pada tahap ini, Metode Fuzzy akan diterapkan pada
if (distance <= 7 && distance >= 0) { 2 jenis data yang berbeda, yaitu data dari perangkat IoT
while (distance<= 7) { dan data input dari sistem pendukung keputusan.
ReadDistance(); Metode Fuzzy Tsukamoto Untuk Data Dari Perangkat
delay(5); IoT
} Pada penelitian ini, perangkat IoT akan membaca
http.begin("http://172.22.99.222:8080/IoT/input jika ada kendaraan yang masuk atau keluar yang
_sesi/1 "); disebut sesi. Waktu sesi adalah waktu saat data sesi

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 188
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

dikirim dari perangkat IoT ke web service. Jenis sesi Untuk variabel kepadatan, himpunan
adalah tanda apakah ada suatu kendaraan masuk atau keanggotaannya terdiri dari kosong, sepi, sedang,
keluar. Total kendaraan adalah jumlah kendaraan saat ramai, sangat ramai, dan penuh. Fungsi keanggotaan
ada sesi masuk atau keluar. Jika Jenis sesi adalah masuk, variabel kepadatan untuk skenario ini dapat dilihat
maka total kendaraan akan bertambah satu dari total pada Tabel III
kendaraan pada sesi sebelumnya. Sebaliknya jika jenis
sesi adalah keluar maka total kendaraan sesi tersebut TABLE III. FUNGSI KEANGGOTAAN VARIABEL KEPADATAN
adalah total kendaraan sesi sebelumnya dikurangi satu. Tingkat Representasi Puncak
Durasi sesi adalah selisih waktu dari waktu sesi Domain
Kepadatan Kurva Domain
sebelumnya dengan sesi yang baru. Kosong Tegak lurus [0] 0
Pada Tabel I berikut ini adalah sebagian dari data Sepi Bahu kiri [6, 12] 6
yang diambil mulai hari Senin, 4 Februari 2019 sampai Sedang Segitiga [6, 12, 18] 12
Rabu, 6 Februari 2019 oleh perangkat IoT: Ramai Segitiga [12, 18, 24] 18
Sangat Ramai Bahu Kanan [18, 24] 24
TABLE I. DATA SESI KENDARAAN DARI PERANGKAT IOT Penuh Tegak lurus [30] 30
Total Durasi
Hari Waktu
n Kend sesi Untuk variabel durasi kepadatan, himpunan
sesi sesi
araan (menit) keanggotaannya terdiri dari Sebentar, Sedang, Lama,
0 Senin 9:00:00 0 0 dan Sangat Lama. Fungsi keanggotaan variabel durasi
1 Senin 9:10:00 1 10 kepadatan untuk skenario ini dapat dilihat pada Tabel
2 Senin 9:15:00 2 5 IV
3 Senin 9:32:00 3 17
4 Senin 10:04:00 4 16 TABLE IV. FUNGSI KEANGGOTAAN VARIABEL DURASI
... … … … … KEPADATAN
167 Selasa 14:58:00 14 17 Durasi Puncak
168 Selasa 15:16:00 15 18 Representa
Kepadata Domain Domai
169 Selasa 15:37:00 16 21 si Kurva
n n
170 Selasa 15:45:00 17 8 Sebentar Bahu kiri [0,30, 60] 0-30
… … … … … Sedang Trapesium [30, 60, 90,120] 60-90
287 Rabu 19:33:00 9 10 [90,120,180,21 120-
288 Rabu 19:37:00 8 4 Lama Trapesium
0] 180
289 Rabu 19:47:00 7 10 Sangat 210-
290 Rabu 19:48:00 6 1 Bahu Kanan [180,210,270]
lama 270

Dari Tabel I di atas, dicari derajat keanggotaan dari Untuk membuat himpunan fungsi keanggotaan dari
variabel waktu dan hari. masing-masing variabel seperti pada Tabel II, Tabel III,
Untuk variabel waktu, himpunan keanggotaannya dan Tabel IV maka dibuat kategori dengan source code
terdiri dari Pagi, Siang, Sore, dan Malam. Fungsi di bawah ini:
keanggotaan variabel waktu untuk skenario ini dapat addCategory(‘waktu’)->
dilihat pada Tabel II addMembership('PAGI',[9,9,13])->
addMembership('SIANG', [9,13,17])->
TABLE II. FUNGSI KEANGGOTAAN VARIABEL WAKTU addMembership(‘SORE’, [13,17,21])->
Representasi Puncak addMembership(‘MALAM’, [17,21,21])->;
Waktu Domain
Kurva Domain AddCategory merupakan fungsi yang dibuat untuk
Pagi Bahu kiri [9:00, 13:00] 9:00 menyimpan variabel dengan parameter nama variabel
[9:00, 13:00, 13:00 tersebut. AddMembership merupakan fungsi yang
Siang Segitiga
17:00] dibuat untuk memberi nilai himpunan fungsi
[13:00, 17:00, 17:00 keanggotaan. Perhitungan yang dilakukan oleh fungsi
Sore Segitiga
21:00] addMembership dapat dilihat pada source code di
Malam Bahu Kanan [17:00, 21:00] 21:00 bawah ini:
$a = $this -> parameter[0];
$b = $this -> parameter[1];

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 189
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

$c = $this -> parameter[2]; TABLE VI. HASIL KELOMPOK VARIABEL DENGAN FUZZY
return max(min( ($x-$a)/($b-$a), ($c-$x)/($c- Tingkat Durasi
$b) ),0); n Hari Waktu
Kepadatan Kepadatan
Dari source code di atas, maka akan didapatkan nilai 0 Senin Pagi Sepi Sedang
keanggotaan (µ)dari masing-masing himpunan 1 Senin Siang Ramai Sangat Lama
keanggotaan. Nilai keanggotaan tersebut digunakan 2 Senin Sore Ramai Sangat Lama
untuk tahap selanjutnya yaitu inferensi. 3 Senin Malam Ramai Lama
4 Selasa Pagi Sepi Sedang
Hasil metode Tsukamoto untuk data IoT bentuk per
5 Selasa Siang Sedang Sangat Lama
kelasnya akan menjadi seperti pada Tabel V berikut ini 6 Selasa Sore Sangat Ramai Sangat Lama
7 Selasa Malam Sedang Sangat Lama
TABLE V. DATA PER KELAS 8 Rabu Pagi Sepi Lama
Rata-rata Durasi 9 Rabu Siang Ramai Sangat Lama
N Hari Waktu Total Kepadatan 10 Rabu Sore Sangat Ramai Sangat Lama
11 Rabu Malam Sepi Lama
Kendaraan (menit)
12 Senin Pagi Sepi Sedang
1 Senin Pagi 4.5 101
2 Senin Siang 17.93 240
Kemudian untuk mendapatkan nilai tingkat kepadatan
3 Senin Sore 20.5 256
dan durasi kepadatannya, digunakan metode fuzzy
4 Senin Malam 18.05 132
tsukamoto dengan perhitungan masing-masing aturan.
5 Selasa Pagi 6.64 100
Aturan yang digunakan merupakan aturan dari kelas
6 Selasa Siang 9.88 265
hari Senin yaitu:
7 Selasa Sore 23.59 527
[R1] IF hari SENIN AND waktu PAGI THEN kepadatan
8 Selasa Malam 11.5 253
SEPI AND durasi kepadatan SEDANG
9 Rabu Pagi 4.50 118
α-predikatkepadatan1 = μ𝑃𝐴𝐺𝐼 = 0
10 Rabu Siang 15.93 233
zkepadatan1 = 0
11 Rabu Sore 23.21 242
α-predikatdurasi1 = μ𝑃𝐴𝐺𝐼 = 0
12 Rabu Malam 6.94 127
zdrasi1 = 0
Dari Tabel V di atas, dihitung semua keanggotaan
[R2] IF hari SENIN AND waktu SIANG THEN kepadatan
dari variabel Total Kendaraan dan Durasi Kepadatan.
RAMAI AND durasi kepadatan SANGAT LAMA
Maka akn didapatkan aturan basis seperti pada Tabel VI
α-predikatkepadatan2 = μ𝑆𝐼𝐴𝑁𝐺 = 0
berikut.
zkepadatan2 = 0
4.1.3. Metode Fuzzy Tsukamoto Untuk Sistem α-predikatdurasi2 = μ𝑆𝐼𝐴𝑁𝐺 = 0
Pendukung Keputusan zdrasi2 = 0
Pada penelitian ini, user akan menginput waktu [R3] IF hari SENIN AND waktu SORE THEN kepadatan
yang diinginkan untuk mengetahui tingkat kepadatan RAMAI AND durasi kepadatan SANGAT LAMA
dan durasi kepadatan pada lahan parkir sesuai dengan α-predikatkepadatan3 = μ𝑆𝑂𝑅𝐸 = 0,19
waktu yang diinginkan. Contohnya terdapat skenario zkepadatan3-1 = (6*0,19) + 12 = 13,14
seorang user ingin mengetahui tingkat kepadatan pada zkepadatan3-2 = 24 – (6*0,19) = 22,86
hari Senin pukul 20:15. Maka tahap perhitungan yang zkepadatan3 = MAX(12,14;22,86) = 22,86 = 23
dilakukan adalah sebagai berikut:
15 α-predikatdurasi3 = μ𝑆𝑂𝑅𝐸 = 0,19
𝑥 = 20 + ( ) = 20,25 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 > 17 𝑑𝑎𝑛 𝑥 < 21 zdurasi3 = 210 - (30*0,19) = 204,3 menit
60
μ𝑃𝐴𝐺𝐼 [𝑥] = 0, 𝑥 ≥ 13 [R4] IF hari SENIN AND waktu MALAM THEN
μ𝑆𝐼𝐴𝑁𝐺 [𝑥] = 0, 𝑥 ≥ 17 kepadatan RAMAI AND durasi kepadatan LAMA
21 − 𝑥 α-predikatkepadatan4 = μ𝑀𝐴𝐿𝐴𝑀 = 0,81
μ𝑆𝑜𝑟𝑒 [𝑥] = , 17 < 𝑥 < 21
21 − 17 zkepadatan4-1 = (6*0,19) + 12 = 28,86
21−20,25
= 4
= 0,19 zkepadatan4-2 = 24 – (6*0,19) = 7,14
(6) zkepadatan4 = MAX(28,86; 7,14) = 28,86= 29
𝑥 − 17 α-predikatdurasi4 = μ𝑀𝐴𝐿𝐴𝑀 = 0,81
μ𝑚𝑎𝑙𝑎𝑚 [𝑥] = , 17 < 𝑥 < 21 zdurasi4-1 = (30*0,81) + 90 = 234,3
21 − 17
20,25 − 17 zdurasi4-2 = 210 – (30*0,81) = 65,7
= = 0,81
4 zdurasi4 = MAX(234,3; 65,7) = 234,3 menit
μ waktu = max(0; 0; 0,19; 0,81) = 0,81 → 𝑀𝑎𝑙𝑎𝑚

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 190
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

Z* - kepadatan = (0,19*23) + (0,81*29) / 0,19 + 0,81 = b. Halaman Dashboard


27,86 = 28 buah kendaraan
𝑥 = 28 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 ≥ 24
μ𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 [𝑥] = 0 , 0 ≠𝑥
μ𝑆𝑒𝑝𝑖 [𝑥] = 0 , 𝑥 ≥ 12
μ𝑆𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 [𝑥] = 0 , 𝑥 ≥ 18
μ𝑟𝑎𝑚𝑎𝑖 [𝑥] = 0 , 𝑥 ≥ 24
μ𝑆𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑅𝑎𝑚𝑎𝑖 [𝑥] = 1 , 𝑥 ≥ 24
μ𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ [𝑥] = 0 , 𝑥 ≠ 30
μ k𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 = max(0; 0; 0; 0; 1; 0) = 1
→ 𝑆𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑅𝑎𝑚𝑎𝑖
Gambar. 10. Tampilan halaman dashboard
Z* - durasi kepadatan = (0,19*204,3) + (0,81*234,3) / 0,19 +
0,81 = 228,6 menit Pada halaman dashboard seperti pada Gambar 10,
terdapat informasi tentang apa saja yang dapat
𝑥 = 228,6 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 ≥ 210 dilakukan pada sistem pendukung keputusan tingkat
μ𝑆𝐸𝐵𝐸𝑁𝑇𝐴𝑅 [𝑥] = 0 , 𝑥 ≥ 60 kepadatan lahan parkir yang dibuat.
μ𝑆𝐸𝐷𝐴𝑁𝐺 [𝑥] = 0 , 𝑥 ≥ 120
μ𝐿𝐴𝑀𝐴 [𝑥] = 0 , 𝑥 ≥ 210 c. Halaman Pendukung Keputusan
μ𝑆𝐴𝑁𝐺𝐴𝑇 𝐿𝐴𝑀𝐴 [𝑥] = 1 , 𝑥 ≥ 210
μ durasi kepadatan = max(0; 0; 0; 0; 1) = 1
→ 𝑆𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝐿𝑎𝑚𝑎

Jadi, untuk input hari Senin pukul 20:15, tingkat


kepadatannya yaitu sangat ramai dengan total
kendaraan sebanyak 28 buah kendaraan, dan durasi
kepadatan sangat ramai tersebut berlangsung dalam
waktu yang sangat lama yaitu 228,6 menit Gambar. 11. Tampilan halaman pendukung keputusan
4.1.4. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Pada halaman pendukung keputusan seperti pada
Implementasi sistem pendukung keputusan tingkat Gambar 11, terdapat form untuk menginput nilai
kepadatan lahan parkir dibuat dalam bentuk website. variabel yatu hari dan jam. Kemudian jika tombil lihat
Sistem dibuat menggunakan bahasa PHP dengan hasil keputusan di klik setelah mengisi form input,
framework Laravel dan Bootstrap. maka akan menuju halaman hasil keputusan yang
merupakan hasil perhitungan metode fuzzy untuk
a. Halaman Log In mengetahui tingkat kepadatan lahan parkir

d. Halaman Hasil Keputusan

Gambar. 9. Tampilan halaman login


Gambar. 12. Tampilan halaman hasil keputusan
Pada halaman tersebut, user akan memasukan
email dan password untuk dapat mengakses sistem Pada halaman hasil keputusan seperti pada Gambar
pendukung keputusan tingkat kepadatan lahan parkir 12, terdapat informasi hasil dari proses pendukung
yang dibuat. keputusan berdasarkan waktu input yang dimasukan
oleh user.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 191
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

e. Halaman Pola Kepadatan h. Halaman Realtime

Gambar. 16. Tampilan halaman realtime

Gambar. 13. Tampilan halaman kepadatan Pada halaman ini, user dapat mengetahui tingkat
kepadatan lahan parkir secara realtime.
Pada Gambar 13, merupakan halaman untuk
melihat pola kepadatan lahan parkir. User dapat 4.2. Pengujian
mengetahui seberapa sering pola kepadatan terjadi. Pada tahap ini, dilakukan pengujian terhadap sistem
Contohnya yaitu untuk satu hari, tingkat kepadatan pendukung keputusan tingkat kepadatan lahan parkir
sepi terjadi sebanyak 3 kali dan paling sering terjadi dengan metode Tsukamoto dan konsep IoT. Ada tiga
pada waktu pagi hari. skenario pengujian yang dilakukan pada tahap ini, yaitu
pengujian alat, pengujian validasi sistem[7], dan
f. Halaman Lihat Rule Base pengujian akurasi sistem. Pengujian alat dilakukan
untuk menguji perangkat keras IoT untuk mengambil
data. Pengujian validasi sistem menggunakan metode
Black Box untuk menguji keseluruhan fungsi sistem.
Pengujian akurasi sistem dilakukan untuk menguji
akurasi dari metode fuzzy Tsukamoto yang dibuat.
Pengujian dilakukan pada server localhost.
4.2.1. Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan untuk menguji perangkat
Gambar. 14. Tampilan halaman lihat rule base keras IoT untuk mengambil data. Pengujian dilakukan
dengan menguji satu per satu rangkaian alat yang
Pada halaman ini, user dapat melihat aturan-aturan terdiri dari sensor ultrasonik, Arduino UNO, dan WIFI
yang digunakan untuk menghitung nilai keanggotaan Ethernet Shield.
dan inferensi pada metode fuzzy tsukamoto. a. Pengujian fungsionalitas sensor ultrasonik
Contohnya yaitu pada Senin pagi, tingkat kepadatan Pengujian sensor ultrasonik dilakukan dengan
biasanya sepi untuk durasi yang sedang. menguji apakah sensor ultrasonik dapat mendeteksi
adanya objek di depannya atau tidak. Pengujian
g. Halaman History dilakukan sebanyak 10 kali.

TABLE VII. HASIL UJI SENSOR ULTRASONIK


Jarak
Objek
N Jarak Sebenar
Terdeteks Keterangan
o Terbaca -
i sensor?
nya
1 10 10 Tidak Berhasil
2 10 10 Tidak Berhasil
3 8 10 Tidak Berhasil
Gambar. 15. Tampilan halaman history 4 4 3 Ada Berhasil
5 8 10 Tidak Berhasil
Pada halaman ini, user dapat melihat hasil 6 4 3 Ada Berhasil
keputusan sebelumnya. Seperti pada Gambar 15, 7 10 10 Tidak Berhasil
informasi yang ditampilkan adalah tanggal dan hasil 8 10 10 Tidak Berhasil
keputusan sebelumnya. 9 9 10 Tidak Berhasil
10 3 3 ada Berhasil

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 192
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

Dari Tabel VII dapat dijelaskan bahwa sensor TABLE VIII. HASIL UJI VALIDASI SISTEM
ultrasonik dapat berfungsi mendeteksi objek dan N Status
berdasarkan pengujian dengan 10 data, diketahui Nama Kasus Uji
o Validitas
bahwa tingkat keberhasilannya yaitu 100%, di mana 1 Log In berhasil valid
semua objek dapat terdeteksi. 2 Log In gagal valid
3 Tambah data pendukung
valid
keputusan
b. Pengujian fungsionalitas mikrokontroller
4 Perhitungan derajat keanggotaan
Pada Gambar 21 dapat diketahui bahwa fuzzy
valid
mikrokontroler telah bekerja. Hal ini dilihat dari lampu 5 Pengolahan rule fuzzy valid
indikator mikrokontroler yang bekerja. Dengan 6 Perhitungan fuzzy Tsukamoto valid
demikian mikrokontroler lulus pengujian. 7 Lihat hasil keputusan valid
8 Lihat rule base fuzzy valid
9 Lihat kondisi lahan parkir
valid
realtime
10 Lihat pola kepadatan lahan parkir valid

4.2.3. Pengujian Error


Pengujian akurasi sistem pada penelitian ini
dilakukan dengan menghitung persentasi error hasil
keluaran sistem. Hasil keluaran sistem yang berupa
Gambar. 17. Pengujian mikrokontroler tingkat kepadatan yang dihitung menggunakan metode
c. Pengujian fungsionalitas WIFI -Ethernet Shield fuzzy Tsukamoto dibandingkan dengan tingkat
Pada Gambar 22 dapat diketahui bahwa kepadatan sebenarnya pada lahan parkir saat waktu
mikrokontroler telah bekerja. Hal ini dilihat dari lampu tersebut. Pengujian akurasi dilakukan untuk
indikator Shield yang bekerja. Dengan demikian mengetahui performa dari Sistem Pendukung
mikrokontroller lulus pengujian. Keputusan untuk memberikan kepadatan di lahan
parkir. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel IX.
TABLE IX. HASIL UJI PENGUJIAN KEPADATAN
Keluaran (Total
Masukan
N Kendaraan)
Error (%)
o Tot. Ken. Hasil
Hari Waktu
Aktual Fuzzy
1 Senin 11:38 13 17 21.17
2 Senin 14:00 23 20 11.96
Gambar. 18. Pengujian Ethernet Shield 3 Senin 17:36 20 20 2.35
4 Senin 19:17 26 21 19.46
4.2.2. Pengujian Akurasi Sistem 5 Selasa 10:12 11 10 6.18
6 Selasa 13:27 13 13 0.00
Pengujian validasi sistem pendukung keputusan 7 Selasa 16:16 22 22 0.00
tingkat kepadatan lahan parkir menggunakan metode 8 Selasa 20:07 15 15 0.00
Black Box untuk menguji keseluruhan fungsi sistem. 9 Rabu 10:41 13 14 6.96
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, maka hasil 10 Rabu 15:04 20 21 5.24
pengujian dapat dilihat pada Tabel VIII. 11 Rabu 16:02 25 23 9.80
12 Rabu 20:37 7 8 9.06
Dari hasil pengujian yang tertera pada Tabel VIII,
Rata-rata Error 8.11 %
maka dapat disimpulkan bahwa fungsionalitas sistem
Berdasarkan pengujian akurasi yang didapatkan
pendukung keputusan tingkat kepadatan lahan parkir
dengan membandingkan hasil dari perhitungan logika
yang dibuat dapat berfungsi dan menjalankan
fuzzy dengan pengamatan manual sebanyak 12 sampel,
fungsinya dengan baik dengan tingkat keberhasilan
dihasilkan error sebesar 8,11%. Error terbesar
menampilkan informasi 100%. Yaitu, semua halaman
dihasilkan dari sampel data pada hari Senin. Hal
untuk kasus uji dapat menampilkan informasi sesuai
tersebut karena pada hari Senin adalah awal sistem
dengan yang diharapkan sistem.
menghitung pola aturan, di mana jumlah data yang
digunakan untuk menentukan pola aturan belum
sebanyak pada hari selanjutnya. Nilai error ditentukan

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 193
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

oleh seberapa banyak data yang digunakan untuk menampilkan informasi sesuai dengan fungsinya.
membuat pola aturan fuzzy. Jika semakin banyak data Yaitu dengan menentukan masukan nilai variabel
yang digunakan untuk membuat aturan, maka semakin waktu dan total kendaraan untuk menghasilkan
baik pula hasilnya. Saat melakukan pengambilan data, keluaran keputusan tingkat kepadatan lahan parkir
data yang diambil pada hari di mana nilai error yang beserta durasi lamanya kepadatan tersebut
lebih tinggi tidak sebanyak dengan data yang diambil berlangsung.
pada hari yang nilai error-nya lebih kecil. Karena pola
5.2. Saran
aturan fuzzy didapatkan dengan merata-ratakan hasil
keluaran fungsi keanggotaan setiap variabel, maka Hal-hal yang menjadi saran dalam pengembangan
semakin banyak jumlah data yang dihitung nilai rata- sistem ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai
ratanya juga semakin akurat hasilnya. Contohnya berikut:
seperti pada pengujian untuk hari Selasa. Karena pada 1. Diharapkan untuk pengembangan sistem dalam
hari Selasa dilakukan pengambilan data lebih banyak. meningkatkan akurasi, dapat dilakukan dengan
menambah jumlah data untuk pengenalan pola
5. KESIMPULAN DAN SARAN aturan dan juga menambah jumlah data untuk
5.1. Kesimpulan pengujian.
2. Diharapkan dapat dibangun Sistem Pendukung
Berdasarkan hasil pengujian terhadap Sistem
Keputusan tingkat kepadatan lahan parkir yang
Pendukung Keputusan dalam menentukan tingkat
lebih baik lagi dengan menambah fitur seperti:
kepadatan lahan parkir, dapat disimpulkan bahwa:
monitoring lahan parkir secara real-time, sistem
1. IoT diimplementasikan pada miniatur lahan parkir otomatis untuk alokasi lot parkir, atau lain
agar sistem dapat secara otomatis terintergrasi sebagainya.
dengan lahan parkir. Berdasarkan pengujian
fungsionalitasnya, diketahui bahwa perangkat IoT DAFTAR PUSTAKA
yang digunakan dapat melakukan pengambilan [1] A. D. Limantara, Y. C. S. Purnomo dan S. W.
data untuk dikirimkan ke server menggunakan Mudjanarko, “Pemodelan Sistem Pelacakan Lot
koneksi wifi. Persentase keberhasilan alat Parkir Kosong Berbasis Sensor Ultrasonic dan
mengirimkan data yaitu 100%, di mana setiap data Internet of Things (Iot) Pada Lahan Parkir Diluar
yang diambil dapat berhasil dikirimkan ke server. Jalan,” Jurnal Universitas Muhammadiyah Jakarta,
Data yang dikirimkan oleh perangkat sensor berupa 2017.
sesi adanya kendaraan masuk atau keluar, dan [2] M. I. Mahali, “Smart Door Lock Based on Internet of
waktu saat sesi tersebut terjadi. Things Concept with Mobile Backend as a Service,”
2. Metode Tsukamoto diimplementasikan untuk Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational
pengenalan pola aturan kepadatan dan Education (ELINVO), vol. 1, p. 3, 2016.
menentukan kepadatan lahan parkir beserta durasi [3] S. Kusumadewi dan H. Purnomo, Aplikasi Logika
kepadatannya. Berdasarkan pengujian, sistem Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan, Jakarta: Graha
memiliki error sebesar 8,11%. Besarnya nilai error Ilmu, 2004.
ditentukan oleh seberapa banyak data yang [4] B. M. W. &. C. I. Restuputri, “Optimasi fungsi
digunakan untuk membuat pola aturan fuzzy. keanggotaan fuzzy Tsukamoto dua tahap
Karena pola aturan fuzzy didapatkan dengan menggunakan algortima genetika pada pemilihan
merata-ratakan hasil keluaran fungsi keanggotaan calon penerima beasiswa dan BBP-PPA (studi kasus:
setiap variabel, maka semakin banyak jumlah data PTIIK Universitas Brawijaya Malang),” DORO:
yang dihitung nilai rata-ratanya juga semakin Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
akurat hasilnya. Brawijaya, Malang, vol. 5, no. 15, 2015.
3. Sistem berbasis web yang dibuat diuji pada server [5] D. S. HS, Sistem Penunjang Keputusan, Jakarta:
lokal. Berdasarkan hasil pengujian black-box, dapat Gunadarma, 1996.
diketahui bahwa sistem yang menerapkan logika [6] Rudi, I. Dinata dan R. Kurniawan, “Rancang Bangun
fuzzy dan framework Laravel secara fungsional Prototype Sistem Smart Parking Berbasis Arduino
sudah dapat menghasilkan keluaran yang Dan Pemantauan Melalui Smartphone,” Jurnal
diharapkan sesuai dengan 10 fungsi yang dibuat di Ecotipe, vol. 4, no. 2, pp. 14-20, 2017.
setiap halaman web-nya. Tingkat keberhasilan [7] M. L. Hakim, “Model Smart Parking Berbasis Internet
sistem menampilkan informasi sesuai fiturnya yaitu Of Things,” 2017.
100%, di mana seluruh halaman sistem dapat

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 194
JTIKA, Vol. 2, No. 2, September 2020 ISSN:2657-0327

[8] E. D. Meutia, “Internet of Things Keamanan dan Malang engan Framework Laravel dan Materialize,”
Privasi,” Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro, 2017.
2015. [12] D. Naista, CODEIGNITER VS LARAVEL, Kasus
[9] A. N. N. Chamim, “Penggunaan Microcontroller Membuat Website Pencari Kerja, Jakarta: Loko
Sebagai Pendeteksi Posisi Dengan Menggunakan Media, 2017.
Sinyal GSM,” Jurnal Informatika, vol. 4, no. 1, 2010. [13] N. Yustina, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
[10] M. P. T. Sulistyanto, D. A. Nugraha dan N. Sari, Lensa Kontak Bagi Penderita Kelainan Refraksi Mata
“Implementasi IoT (Internet of Things) Dalam Menggunakan Metode Simple Additive Weighting,”
Pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang,” vol. 1, 2013.
SMARTICS Journal, vol. 1, no. 1, 2015. [14] E. Turban, E. J. Aronson dan T. P. Liang, “Decision
[11] C. A. Aryanto, “Implementasi IoT (Internet of Things) Support Sistems and Inteligent Sistem, Jilid 1,” 2005.
Dalam Pembelajaran di Universitas Kanjuruhan [15] D. J. P. Darat, Perhubungan Darat Dalam Angka
2014, Jakarta: Kementrian Perhubungan RI, 2014.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 195

Anda mungkin juga menyukai