Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

PEMBUATAN KECAP DARI AIR KELAPA

KELOMPOK 2

ANGGOTA :

1. SYABABUS SYUKRI
2. HAFIS MUHAMMAD FADIL YUSUF
3. SELINA PUTRI
4. BAGAS PUTRA ANFAL
5. CICI RAHMA YANTI
6. FAHRU ZAINI
7. ANGGITA MIDIANANDA
8. FITRIA SILVIA ANA.S
9. AZIAH
10. RAHMI CHINTA

I. PENDAHULUAN

Kecap air kelapa adalah pemanfaatan dari buah kelapa yang memang
merupakan komoditas yang dapat diandalkan di Indonesia, tetapi
pemanfaatannya masih terbatas dan kebanyakan diprioritaskan untuk kelapa
yang juga berlimpah untuk pembuatan minyak kelapa, kopra dan lainnya
sehingga masih belum banyak alternatif untuk mengoptimalkan pemanfaatan
air kelapa untuk menjadi suatu produk yang murah dan pembuatannya mudah
yaitu kecap manis dan asin, air kelapa akan memberikan rasa gurih pada kecap
yang di hasilkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada prinsipnya, pembuatan kecap dan air buah kelapa sama dengan
pembuatan kecap dan kacang kedelai, bahkan jauh lebih mudah dan tidak
memakan waktu pembuatan yang terlalu lama. Air kelapa merupakan bagian
dan buah kelapa yang mempunyai kandungan nutrisi / zat gizi cukup lengkap
bagi kesehatan manusia. Pembuatan kecap di Indonesia kebanyakan dilakukan
secara tradisional yaitu dengan fermentasi oleh kapang.

Menurut Standar Industri Indonesia (SII No. 32 th 1974), kecap adalah


cairan kental yang mengandung protein yang diperoleh dari rebusan kedelai
yang telah diragikan dan ditambahkan gula, garam serta rempah-rempah.

Keuntungan pembuatan kecap dan air kelapa antara lain prosesnya lebih
cepat dan lebih mudah dan pada pembuatan kecap dan kedelai. Dengan
penambahan kedelai atau tempe (1 kg / I0 liter untuk mutu I dan 0,7 kg / 10
liter untuk mutu II), kandungan proteinnya dapat memenuhi syarat mutu
kecap.

Syarat mutu kecap menurut SII No. 32/SI/74 :

 protein untuk Mutu I min 6% dan Mutu II min 2%


 logam berbahaya (Hg, Pb, Cu, Au) negatif untuk Mutu I dan II
 bau, rasa, warna, kenampakan normal untuk Mutu I dan II

Kenapa menggunakan air kelapa? Alasannya berkaitan dengan nilai


ekonomis dari kelapa. Selain harganya yang terjangkau, limbah air kelapa bisa
Anda peroleh dengan mudah. Bila umumnya penjual kelapa parut kerap
membuang air kelapa dan hanya mengambil daging buahnya saja, maka air
yang sedianya akan dibuang tersebut dapat diolah kembali.
Bukan hanya akan menambah nilai dari limbah air kelapa, namun Anda
juga bakal menghasilkan keuntungan yang bagus dari kecap air kelapa ini.

III. PROSES PEMBUATAN

 Bahan :
- Air kelapa 2 liter.
- Gula merah 800 gram (8 ons) atau sesuai selera.
- Kedelai bubuk 200 gram (2 ons)
- Keluwak 120 gram
- Laos 40 gram
- Bawang putih 30 gram
- Sereh 4 batang
- Daun salam 4 lembar
- Vetsin 10 gram
- Pengawet/natrium benzoat 0,4 gram (0,2%)
- Pehkak 6 gram
- Kemiri 20 gram
- Wijen 20 gram

 Alat :
- Wajan/panci garis tengah 20 cm 1 buah
- Tampah/nyiru dan anyaman bambu 1 buah
- Sendok pengaduk dan kayu 1 buah
- Kompor 1 buah
- Saringan plastik garis tengah 20 cm 1 buah
- Botol kecap isi 600 ml 2 buah
 Kegunaan Bahan
- Air kelapa, sebagai bahan dasar pembuatan kecap
- Bumbu-bumbu, sebagai penyedap/cita rasa kecap
- Kedelai bubuk, untuk pertumbuhan jamur
- Wajan/panci, untuk membuat adonan
- Tampah/nyiru, untuk penghamparan kedelai
- Sendok kayu, untuk pengaduk adonan
- Botol kecap , sebagai tempat kecap siap konsumsi
- Saringan, untuk penyaring air kelapa
- Kompor, sebagai pemanas

 Cara Pengolahannya :
1. Pehkak dan wijen disangrai, kemudian digiling halus.
2. Selanjutnya keluwak dan kemiri dihaluskan.
3. Air kelapa disaring dan sisa sabut kelapa dan kotoran lainnya,
masukan ke dalam wajan yang telah disiapkan. Masukkan ulekan
gula merah, ulekan bawang putih, kedelai bubuk (hasil proses
penjamuran), keluwak, kemiri, pehkak dan wijen, kemudian
dimasak hingga warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan dan
mulai kental.
4. Sereh dan laos dipipihkan, daun salam dan vetsin dimasukkan ke
dalam wajan.
5. Panaskan terus di atas kompor dengan api kecil sambil diaduk
selama kurang lebih 2 jam, hingga warna larutan berubah menjadi
hitam dan kental. Setelah itu angkat dari kompor dan dinginkan.
6. Supaya tahan lebih lama, ke dalam kecap bisa ditambahkan
natrium benzoat.
7. Selanjutnya disaring dan dimasukkan kedalam botol yang bersih
dan steril. Untuk mendapatkan botol yang steril bisa dilakukan
dengan cara merebus botol dalam wajan berisi air hingga mulut
botol (terendam) selama kurang lebih 15 menit dan keningkan
dengan posisi mulut botol di bawah.  Dan Kecap manis dan air
kelapa siap digunakan atau dipasarkan.

IV. KESIMPULAN
1. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kecap air kelapa yaitu air
kelapa dan gula merah sebagai bahan utama, tempe, kemiri, bawang
putih, lengkuas, keluwak, daun salam dan sereh..
2. Hasil uji organoleptik kecap air kelapa tanpa penambahan natrium
benzoate, aitu pada hari ke-0 dan ke-3 memiliki warna coklat, aroma
kluwak, rasa manis, dan kekentalan sedikit kental, sedangkan pada hari
ke-7 kecap air kelapa memiliki warna coklat, aroma kluwak berkurang,
rasa manis, dan sedikit kental.
3. Hasil uji organoleptik kecap air kelapa dengan penambahan natrium
benzoat pada hari ke-0, ke-3, dan ke-7 memiliki hasil yang sama, yaitu
warna coklat, aroma khas rempah-rempah, rasa manis, dan kental.
4. Pada pembuatan rusip, hasil uji organoleptik sebelum fermentasi
memiliki warna coklat, aroma amis, rasa asin, dan kenampakan cairan
dan ikan serta memiliki pH 5,75. Sedangkan setelah fermentasi rusip
memiliki warna coklat, aroma amis, rasa asin dan asam, dan
kenampakan cairan ikan, serta memiliki pH 6,6.

Anda mungkin juga menyukai