Oleh : Suraini
(dibawah bimbingan Prof. Dr. Siti Salmah dan Dr. Anthoni Agustien, MS)
Abstract
Research about kinds of flies (Diptera) and Enterobacteriaceae bacteria are there is in
the Final Waste Disposal (TPA) the city of Padang has been conducted from June to
November 2011 at the Laboratory Animal Taxonomy Unand Department of
Biological Science, Laboratory of Microbiology STIKES Perintis Padang and
Laboratory of Microbiology BPOM Padang. The method used in this research is
method survey with descriptive analysis. Flies captured with inseknet in TPA Lubuk
Minturun Padang was then taken to the Laboratory Animal Taxonomy to be
identified. Bacteria found on the body surface of flies were isolated and grown on
Nutrient Agar and Mac Conkey Agar. Bacteria that grow on the medium were
identified by using API 20 E KIT and biochemical tests and IMVICMU TSIA. From
the result showed that there are two kind of flies in the TPA the city of Padang which
the flies Musca domestica L and Chrysomya megachepala Fabricius and four types of
Enterobackeriaceae bacteria that is spread by flies that both are Enterobacter
aerogenes, Escherichia coli, Proteus sp, Serratia marcescens and found one kind of
bacteria bacilli of the genus Bacillus sp.
I. PENDAHULUAN
Lalat merupakan salah satu serangga yang termasuk ke dalam ordo Diptera.
Beberapa spesies lalat merupakan spesies yang paling berperan dalam masalah
kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan penyakit. Peranan lalat dalam
menyebarkan penyakit adalah sebagai vektor mekanik dan vektor biologis. Sebagai
vektor mekanis lalat membawa bibit-bibit penyakit melalui anggota tubuhnya. Tubuh
lalat mempunyai banyak bulu-bulu terutama pada kakinya. Bulu-bulu yang terdapat
1
pada kaki mengandung semacam cairan perekat sehingga benda-benda yang kecil
bau-bau yang busuk menuntun lalat untuk mencari tempat-tempat yang kotor untuk
mencari sesuatu yang dapat dimakannya. Tempat-tempat kotor yang disukai lalat
berasal dari saluran air yang meluap, tumpukan feses yang dibuang sembarangan,
kakus dan tempat-tempat kotor lainnya. Pada waktu makan di tempat-tempat yang
kotor tersebut pada semua bagian tubuh lalat seperti badan, sayap dan kakinya akan
melekat dan dipenuhi oleh bibit-bibit penyakit. Mikroorganisme yang dapat dibawa
oleh lalat adalah virus, bakteri, protozoa dan telur cacing (Santi, 2001). Dari tempat
yang kotor lalat akan hinggap pada makanan yang terbuka, peralatan makan seperti
sendok, garpu, piring dan perkakas makan lainnya. Disini lalat akan meninggalkan
bibit penyakit yang terbawa oleh tubuhnya terutama pada bagian kakinya. Seekor
Kebiasaan lalat rumah yang suka berpindah dari tempat-tempat seperti ko-
toran manusia, kotoran hewan, bangkai, tumpukan sampah dan sebagainya menja-
dikan lalat rumah sebagai kandidat yang ideal untuk memindahkan penyakit seperti
kolera, sigellosis dan salmonellosis (Nazni et al., 2005). Lalat rumah tersebar merata
di berbagai penjuru dunia dan beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui
makanan oleh lalat ini adalah disentri, kholera, typhoid, diare dan gatal-gatal pada
2
Lalat rumah juga dapat menularkan berbagai jenis virus seperti virus polio,
virus coxsackie, virus hepatitis, berbagai macam bakteri terutama bakteri enterik
dan berbagai macam kokus. Lalat juga bertindak sebagai vektor dari beberapa parasit
protozoa seperti disentri amoeba (Entamoeba, Giardia),dan telur dari be- berapa jenis
mengadakan kontak dengan manusia adalah dari famili Calliphoridae terutama dari
jenis Chrysomia megacephala atau lalat hijau dan dari famili Muscidae yaitu dari
jenis Musca domestica Linnaeus yang lebih dikenal sebagai lalat rumah, lalat biru
2001).
Penelitian yang meliputi tentang aspek yang berkaitan dengan peranan lalat
data semacam itu sangat diperlukan dalam usaha untuk pengendalian wabah
Di dalam buku Profil Kesehatan Kota Padang tahun 2007 dijelaskan bah- wa
pengawasan TPS dan TPA sampah. Tempat yang menjadi habitat lalat, khususnya
3
pembuangan sampah sementara atau akhir, juga pada tempat-tempat kotor atau
kumuh lainnya, kotoran hewan dan sisa makanan. Penyakit bawaan sampah sangat
luas dan dapat berupa penyakit tidak menular atau penyakit menular. Hestiningsih et
ditemukannya fauna lalat dan merupakan tempat berbagai agen penyebab infeksi.
Adanya populasi lalat pada TPA diperkirakan terkait dengan kejadian dan penyebaran
Kota Padang.
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Nopember 2011.
Tempat penelitian adalah Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Padang di
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi alat penangkap lalat
peralatan gelas seperti cawan petri, erlenmeyer, jarum ose, bunsen, magnetik stirer,
hot plate, objek gelas, cover gelas, tabung reaksi, rak tabung reaksi dan pipet tetes.
4
Bahan-bahan yang diperlukan adalah MacConkey agar, Nutrient Agar, larutan
garam fisiologis (NaCl 0,9%), pewarnaan Gram, Kit API E 20 dan media-media
Penangkapan lalat dilakukan siang hari pada pukul 09.00 dan pukul 16.00
WIB dengan menggunakan insek net. Penangkapan lalat dilakukan 1 kali dalam 2
minggu dengan harapan nantinya ditemukan berbagai macam jenis-jenis lalat. Lalat
yang tertangkap dimasukkan ke dalam gelas vial dan segera ditutup. Kemudian
dibawa ke laboratorium Taksonomi Hewan. Semua lalat yang ada didalam gelas vial
Isolasi bakteri dari permukaan luar tubuh lalat dilakukan dengan cara : 1 ml
larutan garam fisiologis dimasukkan kedalam masing-masing gelas vial yang berisi
satu ekor lalat. Kemudian diguncang dengan keras selama 1 menit. Endapan larutan
garam fisiologis hasil pencucian lalat ini kemudian diinokulasikan kedalam media
berikut : plate Nutrien Agar (NA), plate agar MacConkey (untuk isolasi bakteri Gram
negatif). Semua plate kemudian diinkubasi dalam inkubator 37°C selama 24-48 jam.
20 E dan tes biokimia IMVICMU. Metode API 20 E ini terdiri dari 21 macam uji
biokimia yang digunakan untuk mengidentifikasi spesies dari bakteri. Uji biokimia
terdiri dari uji indol, urease, fermentasi glukosa, manitol, sakrosa, laktosa, maltosa,
Prinsip pada metode Analytical Profile Index ini yaitu dengan menginokulasikan
5
suspensi bakteri murni yang ingin diidentifikasi ke dalam 21 macam microtube atau
well yang mengandung masing-masing substrat atau media untuk uji biokimia.
inkubator.
menyebabkan perubahan warna media uji baik secara spontan atau dengan
penambahan reagen tertentu terlebih dahulu. Hasil reaksi pada masing-masing uji
memasukkan suspensi bakteri murni kedalam deretan media TSIA, SIM, medium
tryptone broth, Simmons citrate medium, MR-VP broth, Mannit agar dan Urea.
perubahan warna baik secara spontan atau dengan penambahan reagen tertentu
terlebih dahulu.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap jenis-jenis lalat (Diptera) yang
terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) kota Padang, didapatkan dua
6
jenis lalat yaitu Musca domestica dan Chrysomya megacephala yang berasal dari dua
lalat yang tertangkap dapat dipastikan bahwa jenis lalat yang ditemukan adalah M.
domestica yang ditandai dengan ciri-ciri bahwa warna tubuh abu-abu kehitaman,
pada bagian abdomen atau perut berwarna kuning orange dan ujungnya coklat
kehitaman. Bagian dorsal dari toraks mempunyai 4 garis hitam longitudinal. Sayap
transparan, sel R5 tertutup atau hampir tertutup, vena M1+2 membengkok tajam ke
depan. Ukuran tubuh 6,87±0,34 mm (n=40) dengan kisaran antara 5,61-7,37 mm.
Ukuran lebar kepala 2,11±0,15 mm (n=40) dengan kisaran antara 1,77-2,26 mm.
Panjang sayap 5,72±0,44 mm (n=40) dengan kisaran antara 4,65-6,30 mm. Lebar
terhadap tanda-tanda morfologi lalat didapatkan bahwa warna tubuh hijau metalik,
torak berwarna hijau metalik kecokelatan, abdomen berwarna hijau metalik. Panjang
tubuh 8,83±0,68 mm (n=40) dengan kisaran antara 7,17-10,40 mm, ukuran lebar
kepala 3,27±0,68 mm (n=40) dengan kisaran antara 2,50-4,07 mm. Panjang sayap
dengan kisaran 2,01- 2,80 mm. Mata berukuran besar dan berwarna merah, hampir
7
Berdasarkan hasil isolasi bakteri dari permukaan luar tubuh lalat yang diambil
dari sepuluh ekor lalat M. domestica dan sepuluh ekor lalat C. megacephala
Tabel 1. Jenis-jenis bakteri pada permukaan luar tubuh lalat M. domestica dan
C. megacephala yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) Lubuk Minturun Padang.
Pada penelitian ini ditemukan lima jenis bakteri yang terdapat pada per-
mukaan luar tubuh lalat M. domestica dan C. megacephala yang terdiri dari empat
Proteus sp. dan Serratia marcescens serta satu jenis bakteri basil dari genus Bacillus
sp.
1. Enterobacter aerogenes
Koloni bakteri pada media Nutrient Agar tidak berwarna, jernih, bulat sedang,
cembung, smooth. Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan dengan memakai
metoda KIT API 20 E didapatkan bahwa jenis bakteri yang ditemukan adalah E.
2. Escherichia coli
Pada Media Nutrien Agar koloni terlihat tidak berwarna, bulat sedang,
smooth. Pada media Mac Conkey Agar ukuran koloni rata-rata 1 mm, sedikit
8
cembung, smooth, berwarna merah karena memfermentasi laktosa. Berdasarkan hasil
identifikasi dengan TSIA dan tes biokimia deretan IMVICMU ditandai dengan hasil
tes yaitu, TSIA A/A/-, Sulfur (-), Motility (+), Indol positif (+), Voges Proskauer (-),
Cimon Sitrat (-), MR positif (+), dan Urease negatif (-), Mannit (+) dan Sukrosa (+)
3. Proteus sp.
Pada Nutrien Agar koloni bulat, smooth, tidak berwarna, ada yang menyebar.
Pada Mac Conkey Agar koloni terlihat bulat, berwarna merah muda, tidak
memfermentasi laktosa. Berdasarkan hasil identifikasi dengan TSIA dan tes biokimia
deretan IMVICMU ditandai dengan hasil tes yaitu, TSIA A/K/+, Sulfur (+), Motility
(+), Indol (-), Voges Proskauer (-), Simon Citrat (+), Metyl Red positif (+), Urease
positif (+), Mannit (+) dan laktosa (+) seperti terlihat pada (Lampiran 5). Proteus
dapat ditemukan di dalam air, tanah dan bahan-bahan yang terkontaminasi oleh feses
manusia.
4. Bacillus sp.
Pada media Nutrien Agar koloni besar terlihat menyebar, tepinya tidak rata.
Bacillus sp. pada tubuh lalat M. domestica dan C. megacephala dengan ciri-ciri
morfologi bakteri berbentuk batang besar persegi (tongkat), bersifat Gram (+).
Setelah dilakukan pewarnaan spora ditemukan adanya endospora. Hasil uji tes
9
5. Serratia marcescens
Pada media Mac Conkey agar terlihat koloni bakteri bulat, menyebar dan
berwarna merah. Berdasarkan hasil identifikasi dengan memakai metoda KIT API 20
E didapatkan bahwa jenis bakteri yang ditemukan adalah Serratia marcescens dengan
Frekuensi bakteri yang disebarkan oleh lalat M. domestica pada TPA Lubuk
Minturun Padang adalah E.coli 25% dan Bacillus sp 25% dan menempati angka
tertinggi, sedangkan jenis bakteri lain (E. aerogenes, S. marcescens dan Proteus sp)
Minturun kota Padang adalah E. coli 30%, Bacillus sp.30%, Proteus sp 20%, E.
4.1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap jenis-jenis lalat dan jenis-
jenis bakteri yang terdapat pada tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Lubuk
1. Jenila lalat yang ditemukan pada Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA)
10
2. Jenis bakteri Enterobacteriaceae yang ditemukan pada permukaan luar tu- buh
Escherichia coli, Proteus sp, Serratia marcescens dan satu jenis bakteri basil
4.2. SARAN
2. Agar dilakukan identifikasi terhadap jenis burung yang suka memakan larva
11
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar, M. 2008. Public health aspects of the house fly Musca domestica L.
(Diptera: Muscidae) - Enterococcus spp. Association. A Dissertation Doctor of
Philosophy. Departement of Entomology College of Agricultur Kansas State
University Manhattan, Kansas .p : 2-5.
Aubuchon, M.D. 2006. Biological and physical factors affecting catch of house flies
in ultraviolet light traps. Dissertation presented to the graduate school of the
University of Florida in Partial fulfillment of the requirements for the degree of
doctor of Philosophy University of Florida. p : 6-8.
Avivah, N. 2008. Isolasi Actinomycetes dari lalat rumah (Musca domestica) yang
berpotensi sebagai antibiotik terhadap Escherichia coli. Skripsi. FKIP.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bartlett, T. 2005. Bug Guide. Identification, images and information for Insect,
spider and their kind for State of United State and Canada. Iowa State
University Entomology.
Bennett, S.M. 2003. Housefly. http://en.wikipedia.org/wiki/Housefly.
Borror, D.J and R.E. White, 1970. A field guide to the insects America North of
Mexico. Houghton Mifflin Company Boston . USA.
Borror, D.J., C.A. Triplehom., and N.F. Jonhson, 1992. An introduction to the insect
terjemahan Partosoedjono, S dan Mukayat, D.B. Gajah Mada Universitas Press.
Yogyakarta.
Butler, J.F., A.G. Maruniak., F. Meek., and J.E. Maruniak. 2010 . Wild Florida house
flies (Musca domestica) as carrier of pathogenic bacteria. Florida Entomologist
93(2). 218-223.
Boyd, R.F and J.J. Marr (1980). Medical Microbiologi. Little Brown and Company
(Inc). Boston.
Comstock, J.H. 1918. The wings of insect. The Comstock Publishing Company.
Ithaca. N.Y. Submitted by Adam Tofilski on Wed, 2009-09-30.
12
Cumming, M.J. 1998. Diptera associated with livestock dung. House fly Musca
domestica L. Invertebrate Biodiversity Agriculture and Agri-Food Canada 960
Carling Avenue Ottawa, Ontario, Canada K1A 0C6.
Falkiner, F.R and A. Hejaz. 1997. Serratia marcescens. Review article. J. Med
Microbiol. Vol 46. 903-912. The Pathological Society of Great Britain and
Ireland.
Gerry, A.C., J.H. Klotz., L. Greenberg., and N.C. Hinkle. 2004. Flies integrated
pest management in and around the Home. University of California Agriculture
and Natural Resources.
Hestiningsih, R., Martini dan L. Santoso. 2003. Potensi lalat sinantropik sebagai
vektor mekanis gastrointestinal desease (kajian deskriptif dan aspek
mikrobiologi). Laporan penelitian dosen muda. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Diponegoro.
Holt, P.S., C.J. Geden., R.W. Moore., and R.K. Gast. 2007. Isolation of Salmonella
enterica serovar enteritidis from houseflies .(Musca domestica) found in rooms
containing Salmonella Serovar Enteritidis-Challenged. Hens_in Applied and
Environmental Microbiology, Vol. 73. No. 19. Oct, p. 6030–6035.
Humayun, M., H. Raheela., A.K. Saeed., A.C. Naseer., and T. Mohammad. 2002.
Prevalence of bacterial isolates of house-flies from different areas of Lahore in
Pakistan .Postgraduate Medical Journal. Vol 13 No 4. p: 152-158.
13
Jawetz, E., J.L. Melnick., dan E.A. Adelberg. 2004. Mikrobiologi Kedokteran .Edisi
23. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 253.
Karsinah, H.M. Lucky., Suharto dan H.W. Mardiastuti. 1993. Batang gram negatif.
Enterobacteriaceae . Dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. staf pengajar
fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Binarupa Aksara. Hal 155.
Nazni, W.A., B. Seleena., H.L. Lee., J.T. Jeffery., T.A.R. Rogayah., and M.A.
Sofian. 2005. Bacteria fauna from the house fly, Musca domestica (L.) Tropical
Biomedicine 22(2): 225–231.
Pohan, D.S. 2009. Pemeriksaan Escherichia coli pada usapan peralatan makan yang
digunakan oleh pedagang makanan di Pasar Petisah. Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra Utara.
Reigada, C and W.A.C. Godoy. 2005. Ecology, behavoir and bionomics. seasonal
fecundity and body size in Chrysomya megacephala (Fabricius) (Diptera:
Calliphoridae) in Neotropical Entomology 34(2):163-168.
Sayuti, I dan L.L. Egi. 2010. Bakteri patogen yang disebarkan oleh lalat rumah
(Musca domestica) di rumah makan kota Pekanbaru. Prosiding Seminar dan
Rapat Rapat Tahunan BKS-PTN Wilayah Barat ke 23 hal : 451-459.
Simanjuntak, N.C.E. 2001. Potensi lalat sebagai vektor mekanik cacing parasit.
skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institute Pertanian Bogor.
14
Simatupang, M. 2011. Enterobacteriaceae. Slide.Departemen Mikrobiologi.
Universitas Sumatra Utara. http://ocw.usu.ac.id/course/detail/pendidikan-
dokter-s1.
Tay, L., K.T. Goh., and. S.E. Tan. 2008. An outbreak of Bacillus cereus food
poisoning. Singapore Medical Journal. 23(04) : 214-217.
Ugbogu, O.C., N.C. Nwachukwu., and U.N. Ogbuagu. 2006. Isolation of Salmonella
and Shigella species from house flies (Musca domestica L.) in Uturu, Nigeria.
African Journal of Biotechnology Vol. 5 (11), pp. 1090-1091.
Vasan, P.T., D.I.G Prabhu., and R.S. Pandian. 2008. Vector competence of Musca
domestica Linn. with reference to the virulent strains of Salmonella typhi in bus
stands and markets at Madurai, Tamil Nadu .Current Biotica 2.2 : 154-160.
Zimlich, R.L. 2010, Contributing Editor. Bug Guide Net. Mobile, Alabama, USA.
15