Anda di halaman 1dari 9

RMK PENGAUDITAN INTERNAL

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN GAMBARAN


UMUM PENGAUDITAN INTERNAL

OLEH : KELOMPOK 6
KELAS F

Putu Devi Sariani Kepakisan (21) (1902622010345)


Ida Ayu Putu Mas Semiti (23) (1902622010347)
Kadek Tiara Dwi Agustianti (31) (1902622010355)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PRODI AKUNTANSI 2019
TAHUN 2022
1.1 Evolusi Audit Internal
Pada dasarnya audit internal telah berkembang dari sekedar profesi
audit yang hanya memfokuskan diri pada masalah-masalah teknis
akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa
bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya audit internal ini hanya
berperan sebagai “adik” dari profesi auditor eksternal, dengan pusat
perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan.
Selain itu audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang
mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol kinerja, resiko, dan tata
kelola perusahaan, untuk aspek keuangan sendiri hanyalah salah satu
aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal, sehingga dulunya audit
internal ini dianggap sebagai “lawan” dari pihak manajemen. Karena
adanya pergeseran pandangan atas fungsi audit internal tersebut, maka
audit internal yang memiliki cakupan aspek kerja yang luas disebut
sebagai audit internal modern.

 Audit Internal di abad-abad permulaan


Sejak permulaan abad diketahui bahwa audit internal telah ada
sejak 3500 SM, ditemukan catatan sejarah yang menunjukkan
adanya tanda-tanda kecil yang dibuat disamping angka-angka
transaksi keuangan (√) ini merupakan potret dari sistem verifikasi
yang telah dijalankan.
 Audit Internal di abad-abad pertengahan
Pada abad pertengahan, dimulai pada saat perdagangan italia yang
melakukan ekspansif pada abad-13 yang membutuhkan sistem
pencatatan yang lebih rumit sehingga lahirlah sistem pembukuan
berpasangan (double entry) yakni transaksi dicatat baik pada sisi
debit dan kredit, dimana dengan sistem ini membantu para
pengusaha dalam mengontrol transaksi dengan para pelanggan dan
pemasok serta dalam mengawasi pekerjaan karyawannya.

28
 Audit Internal di Masa Revolusi Industri
Masa ini dimulai pada saat perusahaan-perusahaan
memperkerjakan akuntan untuk memeriksa catatan keuangannya,
lebih dari sekedar “mendengarkan” verifikasi audit kemudian
membandingkan angka-angka yang tertera pada jurnal dengan
bahan bukti dokumennya.
 Audit internal di tahun tahun belakangan ini
Dimulai pada abad 19, orang Inggris menginvestasikan dana yang
cukup besar di negara Amerika Serikat. Mereka menginginkan
verifikasi independen atas investasinya. Para Auditor Inggris
membawa metode dan prosedur audit yang kemudian diadaptasi
untuk kepentingan mereka sendiri. Munculnya Undang-Undang
Perusahaan Inggris menyebabkan pentingnya pertanggungjawaban
kepada investor.
 Audit Di Amerika Serikat (As)
Masa setelah Perang Dunia II, perekonomian di AS mengalami
peningkatan. Umumnya audit lebih ditujukan kepada para Bankir
yang mencurigai pelaporan di Neraca yang terlihat terlalu optimis,
sehingga memerlukan verifikasi yang independen dan dapat
dipercaya. Perkembangan audit internal, disebabkan meningkatnya
kompleksitas operasi perusahaan dan pemerintahan. Pertumbuhan
perusahaan menjadikan fungsi audit internal semakin penting
karena kemampuan manajer yang terbatas dalam mengawasi
masalah operasional perusahaan.
 Pencapaian Indetitas Diri Audit Internal
Beberapa tahun Auditor Eksternal terus memberikan pengaruh
terhadap perkembangan Audit Internal. Audit Internal Modern
mulai muncul pada tahun 1941 ketika Institute of Internal Auditors
(IIA) terbentuk. Ruang lingkup audit diperluas, yaitu menilai
semua aspek yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Sejak
saat itu profesi Auditor Internal setara denganAuditor eksternal.

38
Harapan para pendiri IIA, yang memimpikan audit internal sebagai
profesi yang menyediakan penelaahan.

1.2 Perbedaan Audit Internal dan Audit Eksternal


Audit Internal tidak bersifat wajib tetapi dapat dilakukan untuk
meninjau kegiatan operasional organisasi. Dalam jenis audit ini, area kerja
ditentukan oleh manajemen entitas dan sebaliknya, Audit Eksternal yang
wajib untuk setiap badan hukum yang terpisah, di mana pihak ketiga
dibawa ke organisasi untuk melakukan proses Audit dan memberikan
pendapatnya pada Laporan Keuangan perusahaan. Di sini ruang lingkup
kerja ditentukan oleh undang-undang masing-masing.
Kegiatan yang dilakukan Audit Internal sebagai berikut:
- Mengevaluasi sistem akuntansi dan kontrol internal.
- Meneliti kegiatan operasional rutin.
- Verifikasi fisik inventaris secara berkala.
- Menganalisis informasi keuangan dan non-keuangan
organisasi.
- Deteksi penipuan dan kesalahan.
Tujuan utama audit internal adalah untuk meningkatkan nilai
operasi organisasi dan untuk memantau kontrol internal, pemeriksaan
internal dan sistem manajemen risiko entitas. Audit internal dilakukan oleh
auditor internal yang merupakan karyawan organisasi. Ini adalah
departemen terpisah, di dalam organisasi di mana audit berkelanjutan
dilakukan sepanjang tahun. Sedangkan Tujuan utama audit eksternal untuk
menyampaikan pendapat tentang:
- Kejujuran dan kewajaran laporan keuangan perusahaan
- Catatan akuntansi lengkap dalam segala hal dan disiapkan
sesuai kebijakan yang digariskan oleh GAAP (Prinsip
Akuntansi yang Diterima Secara Umum) atau tidak.
- Semua fakta material diungkapkan dalam akun tahunan.

48
Untuk melaksanakan audit eksternal, auditor ditunjuk oleh anggota
perusahaan. Ia harus mandiri, artinya ia tidak boleh terhubung dengan
organisasi dengan cara apa pun sehingga ia dapat bekerja secara adil tanpa
pengaruh apa pun. Auditor memiliki hak untuk mengakses pembukuan
akun untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan memberikan
pendapatnya kepada anggota melalui laporan audit. Laporan ini terdiri dari
dua jenis:
- Tidak dimodifikasi
- Diubah
o Memenuhi syarat
o Merugikan
o Penolakan

Jika laporan diubah, auditor harus memberikan alasan yang sama.

Adapun perbedaan utama antara Audit Internal dengan Audit Eksternal yakni:

1. Audit Internal adalah kegiatan audit konstan yang dilakukan oleh


departemen audit internal organisasi. Audit Eksternal adalah pemeriksaan
dan evaluasi oleh badan independen, dari akun tahunan suatu entitas untuk
memberikan pendapat atasnya.
2. Audit Internal bersifat diskresioner, tetapi audit eksternal bersifat wajib.
3. Laporan Audit Internal disampaikan kepada manajemen. Namun, Laporan
Audit Eksternal diserahkan kepada pemangku kepentingan seperti
pemegang saham, pemegang surat hutang, kreditor, pemasok, pemerintah,
dll.
4. Audit Internal adalah proses yang berkelanjutan sedangkan Audit
Eksternal dilakukan setiap tahun.
5. Tujuan Audit Internal adalah meninjau kegiatan rutin bisnis dan
memberikan saran untuk perbaikan. Sebaliknya, Audit Eksternal bertujuan
menganalisis dan memverifikasi keakuratan dan keandalan laporan
keuangan.

58
6. Audit Internal memberikan pendapat tentang efektivitas kegiatan
operasional organisasi. Di sisi lain, Audit Eksternal memberikan pendapat
tentang pandangan yang benar dan adil dari laporan keuangan.
7. Ruang lingkup audit internal diputuskan oleh Mereka yang Dibebankan
Dengan Pemerintahan (TCWG). Berbeda dengan audit eksternal, yang
ruang lingkupnya ditentukan oleh hukum.
8. Auditor Internal adalah karyawan organisasi karena mereka ditunjuk oleh
manajemen itu sendiri, sedangkan Auditor Eksternal bukan karyawan,
mereka ditunjuk oleh anggota perusahaan.

GRAFIK PERBANDINGAN AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNAL

Dasar untuk
Audit internal Audit Eksternal
Perbandingan

Audit Internal mengacu pada Audit Eksternal adalah


fungsi audit yang sedang fungsi audit yang
berjalan yang dilakukan dilakukan oleh badan
Berarti
dalam suatu organisasi oleh independen yang bukan
departemen audit internal merupakan bagian dari
yang terpisah. organisasi.

Untuk meninjau kegiatan Untuk menganalisis dan


Objektif rutin dan memberikan saran memverifikasi laporan
untuk perbaikan. keuangan perusahaan.

Dilakukan oleh Para karyawan Pihak ketiga

Auditor ditunjuk
Pengelolaan Anggota
oleh

Pengguna
Pengelolaan Stakeholder
Laporan

Pendapat diberikan pada


Pendapat diberikan pada
kebenaran dan kewajaran
Pendapat efektivitas kegiatan
laporan keuangan
operasional organisasi.
perusahaan.

Cakupan Diputuskan oleh manajemen Diputuskan oleh undang-

68
entitas. undang.

Ya, menurut Indian


Kewajiban Tidak, ini sukarela
Companies Act, 1956.

Periode Proses berkelanjutan Setahun sekali

Akurasi dan Validitas


Cek Efisiensi operasional
Laporan Keuangan

1.3 Sertifikat Audit Internal


Dengan diterapkannya Common Body of Knowledge, maka
program sertifikasi mulai bermunculan. Dewan Direksi melaksanakan
program ini tahun 1972, dan ujian pertama dilaksanakan pada tanggal 16
dan 17 Agustus 1974. Sekitar 7.900 auditor internal yang berpraktik, dari
8.500 yang mendaftar, menerima gelar CIA berdasarkan ketentuan lama.
Peserta yang mendapat gelar menunjukkan bahwa mereka telah melakukan
audit internal dalam kapasitas pengambilan keputusan dan setuju untuk
patuh pada Kode Etik IIA. Ujian CIA menguji pengetahuan dan
kemampuan peserta mengenai praktik audit internal saat ini. Ujian tersebut
menguji keahlian manajemen, prinsip-prinsip control manajemen,
manajemen risiko, control internal, teknologi informasi, strategi untuk
mengembangkan usaha dan tata kelola, serta topic-topik lainnya yang
berkaitan.
Dalam perkembangan selanjutnya, direncanakan ujian CIA
terkomputerisasi. Ujian secara elektronik memudahkan penerjemahan dan
peningkatan yang berkelanjutan atas keabsahan statistic dari ujian. Konsep
awal penyelenggaraan ujian diberika bila terdapat “permintaan,” dan
dilaksanakan di beberapa tempat di seluruh dunia.

1.4 Independensi dalam Audit Internal


Menurut Mulyadi (2010:87), “Independensi auditor internal
merupakan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan

78
oleh pihak lain, tidak tergantung oleh pihak lain. Independensi juga berarti
adanya kejujuran dalam mempertimbangkan fakta dan adanya
pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam
merumuskan dan menyatakan pendapatnya.”
Independensi juga harus diimplementasikan oleh internal auditor
dalam menetapkan metode, cara, teknik, dan pendekatan audit yang
dilaksanakan. Kebebasan dan sikap mental internal auditor ini akan
tercermin dari laporan internal audit yang lengkap, obyektif serta
berdasarkan analisa yang cermat dan tidak memihak. Untuk mendukung
independensi dan sikap mental obyektif ini, 2 hal utama yang perlu
dilaksanakan adalah rotasi secara berkala penugasan pekerjaan internal
audit dan review secara cermat terhadap laporan hasil internal audit serta
prosesnya.Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak
memihak didalam pelaksanaannya pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan,
dan penyusunan laporan audit. Seorang auditor akan dikatakan independen
apabila status organisasi memiliki keleluasaan dalam menyelesaikan
tanggung jawab pemeriksaan yang diberikan dan memiliki sikap
objektifitas, dalam arti bahwa internal audit memiliki sikap mental jujur
dan sungguh-sungguh yakin akan hasil pekerjaannya serta tidak akan
membuat penilaiannya diragukan.
Untuk auditor internal, kebebasan atau independensi secara absolut
adalah tidak mungkin. Kebebasan secara absolut berarti bebas dari segala
ketergantungan, termasuk kebebasan dalam hal keuangan. Selama bagian
auditor internal merupakan bagian dari badan usaha dan selama itu perlu
kehidupannya tergantung pada badan usaha tersebut. Oleh karena itu,
auditor internal harus melepaskan sebagian dari kebebasnnya. Tujuan yang
ingin dicapai adalah melindungi pemeriksa agar tidak terpaksa melakukan
kompromi mengenai tujuan pemeriksaannya.

88
DAFTAR PUSTAKA

https://id.gadget-info.com/difference-between-internal-
audit#:~:text=Audit%20Internal%20adalah%20kegiatan%20audit,entitas
%20untuk%20memberikan%20pendapat%20atasnya.
http://repository.unpas.ac.id/42757/3/BAB%20II%20print%20fix.pdf
http://aniesakuntan.blogspot.com/2017/06/sejarah-dan-perkembangan-
audit-internal.html?m=1

98

Anda mungkin juga menyukai