Anda di halaman 1dari 18

Doi: 10.5281/zenodo.

3873815

Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

PERDAMAIAN DARI FILM “DI TIMUR MATAHARI”:


ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

oleh
I Nyoman Payuyasa
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar
payuyasa@isi-dps.ac.id

Abstrak
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh seluruh umat manusia.
Pendidikan memiliki peran penting untuk mengangkat martabat manusia. Pemerintah
merealisasikan kebijakan tentang pendidikan karakter di setiap jenjang pendidikan
sekolah di tengah permasalahan yang terjadi. Pendidikan karakter dapat
diimplementasikan ke dalam berbagai media. Salah satunya melalui media karya seni
film. Film “Di Timur Matahari” adalah sebuah film yang sangat kaya akan nilai-nilai
pendidikan karakter. Oleh karena itu penting untuk dilakukan analisis nilai-nilai karakter
terhadap film ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan
karakter yang terdapat dalam film “Di Timur Matahari” karya Ari Sihasale. Metode
penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis
dalam kajian ini menyimpulkan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam film “Di Timur
Matahari” adalah nilai kerja keras dan semangat belajar, religius, cinta damai, peduli
sosial, tanggung jawab, cinta tanah air, bersahabat, dan toleransi.

Kata kunci : Pendidikan Karakter, Film “Di Timur Matahari”

PEACE OF THE "DI TIMUR MATAHARI" FILM:


CHARACTER EDUCATION VALUE ANALYSIS
Abstract
Education is one thing that needed by all humanity. Education has an important role to
lift human dignity. The governments are implementing a policy on character education at
every level. Character education can be implemented in Film making. The film "Di Timur
Matahari" contain many values of character education. So, it is important to analyze the
character values of this film. This study aims to analyze the values of character education
contained in the film "Di Timur Matahari" by Ari Sihasale. The research method used in
this study is descriptive qualitative. The results of the analysis in this study concluded
that the character values contained in the film "Di Timur Matahari" are the values of
hard work and enthusiasm for learning, religious, peace-loving, social care,
responsibility, nationalism, friendship, and tolerance.

Keywords: Character Education, Films "Di Timur Matahari"

155
1. PENDAHULUAN bersekolah. Data ini memberikan

P endidikan adalah salah satu hal


yang sangat dibutuhkan oleh
gambaran
sebenarnya masa
betapa suramnya
depan generasi
seluruh umat manusia. Pendidikan penerus bangsa ini. Padahal
menjadi bekal bagi manusia untuk pendidikan memberikan sebagian
menjalankan kehidupan yang lebih besar kebutuhan manusia di dunia ini.
baik. Secara mendasar pendidikan Pendidikan memiliki peran
dipandang sebagai sebuah proses penting untuk mengangkat martabat
untuk membina dan mengembangkan manusia dan memanusiakan manusia.
manusia secara fisik dan mental. Hal Dari hal ini kita dapat melihat bahwa
ini tentu saja bertujuan supaya pendidikan tidak semata-mata tentang
manusia memiliki kebaikan secara kecerdasan dan kepintaran. Makna
menyeluruh dari dalam maupun dari pendidikan lebih dari hanya sekadar
luar. Pendidikan juga membantu tentang nilai-nilai akademis.
manusia untuk dapat Penanaman karakter dan nilai moral
mengembangkan potensi diri secara terhadap manusia adalah hakikat
maksimal. sebuah pendidikan. Manusia yang
Berbicara tentang pendidikan pintar secara akademis tidak
kita akan dihadapkan dengan menjamin kebaikan secara moral,
berbagai macam masalah yang tidak oleh karena itu dibutuhkan
bisa diselesaikan dengan mudah. pendidikan yang mampu
Banyak penyelenggara pendidikan menyejajarkan jalan antara
yang memiliki keterbatasan, mulai pendidikan yang mencerdaskan
dari sarana prasana, dan juga tenaga secara akademis dan pendidikan yang
pendidik. Di samping itu pendidikan mencemerlangkan secara akhlak.
juga tidak merata. Banyak anak-anak Di Indonesia, pendidikan
yang tidak mampu mengecap terus mengalami pembenahan.
pendidikan. Dikutip dari Tempo.co, Bahkan di tahun 2020 ini Menteri
berita yang dipublikasi pada tanggal Pendidikan, mengeluarkan gebrakan
23 Juli 2019, ada total 4.586.332 kebijakan Merdeka Belajar. Namun,
jumlah anak Indonesia yang tidak jauh sebelum konsep merdeka

156
Doi: 10.5281/zenodo.3873815

Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

belajar, kebijakan tentang pendidikan dan visual memberikan sentuhan


karakter telah digagas dan diterapkan tersendiri terhadap keunggulan media
di setiap jenjang pendidikan sekolah. ini. Film lain yang kaya akan nilai-
Namun sayangnya jika melihat data nilai karakter, terutama nilai
di atas tentang jumlah anak yang perjuangan pendidikan adalah film
tidak bersekolah, maka kontribusi “Di Timur Matahari”. Film “Di
pendidikan karakter untuk Timur Matahari” adalah sebuah film
membangun akhlak generasi penerus yang disutradarai oleh Ari Sihasale.
tidak bisa berjalan maksimal. Film ini mengisahkan perjuangan dan
Pendidikan karakter seharusnya tidak semangat anak-anak di pegunungan
hanya dibergantungkan pada bangku Papua untuk mengenyam pendidikan
sekolah semata. Pendidikan karakter dasar di tengah berbagai macam
dapat diimplementasikan ke dalam permasalahan dan keterbatasan. Film
berbagai media. Mulai dari media ini berhasil membaca situasi di zaman
karya sastra (novel, cerpen, puisi), sekarang ini, seperti ketimpangan
karya seni pertunjukan (pertunjukan ekonomi, pendidikan yang tidak
wayang, drama, dll), seni rupa, dan merata, daerah-daerah tertinggal, dan
media masa kini seperti media audio konflik sosial.
visual (film). Hal ini akan lebih Film ini mengambil Papua
menjamin nilai-nilai pendidikan sebagai latar cerita. Berbagai macam
karakter dapat menyentuh seluruh permasalahan ditampilkan dalam
lapisan masyarakat. film. Terutama masalah yang sangat
Pemanfaatan media audio umum terjadi adalah masalah
visual berupa film untuk susahnya anak-anak mendapatkan
“mempromosikan” nilai-nilai pendidikan. Selain itu masalah
pendidikan karakter ke masyarakat ekonomi seperti mahalnya kebutuhan
luas adalah strategi yang jitu. pokok yang diakibatkan oleh
Mengingat film merupakan media susahnya akses tidak dapat
yang dapat diterima dengan mudah terhindarkan. Masalah lain seperti
dan memberi banyak pengaruh konflik sosial dan kritikan-kritikan
kepada masyarakat. Kekuatan audio terhadap pemerintah kan ditemukan

157
dalam film “Di Timur Matahari” ini. penelitian deskriptif bertujuan untuk
Film “Di Timur Matahari” sangat mengumpulkan informasi mengenai
kaya akan nilai-nilai pendidikan suatu gejala yang telah ada, dan
karakter dan nilai perjuangan yang gejala yang muncul berdasarkan
layak dijadikan bahan pembelajaran keadaan pada saat kajian dilakukan
bagi semua masyarakat. Mengingat (Arikunto, 2006: 54). Pendekatan
permasalahan moralitas dan karakter yang digunakan dalam kajian ini
juga adalah hal yang masih lumrah adalah pendekatan kualitatif.
terjadi di Indonesia. Oleh karena itu Subjek dan Objek Penelitian
penting untuk dilakukan analisis Suandi (2008 : 31)
nilai-nilai karakter dalam film “Di menyatakan “subjek penelitian
Timur Matahari”. berkaitan dengan benda, hal, atau
Berdasarkan uraian di atas orang tempat variabel melekat, dan
kajian ini bertujuan untuk yang dipermasalahkan dalam
menganalisis nilai-nilai pendidikan penelitian. Berdasarkan hal ini subjek
karakter yang terdapat dalam film “Di kajian atau penelitian ini adalah film
Timur Matahari” karya Ari Sihasale. “Di Timur Matahari”. Objek
penelitian ini adalah nilai nilai-nilai
2. METODE
pendidikan karakter yang terdapat
Metode penelitian di bawah
dalam film “Di Timur Matahari”.
ini akan mendeskripsikan beberapa
Metode Pengumpulan Data
hal, seperti rancangan penelitian,
Dalam rangka mendukung
subjek dan objek penelelitian, metode
proses pengumpulan data, penelitian
pengumpulan data, dan metode
ini menggunakan metode observasi
analisis data.
dan studi literatur. Metode observasi
Rancangan Penelitian. Dalam
merupakan metode pengumpulan data
melalukan kajian tentang analisis
yang dilakukan dengan cara
nilai pendidikan karakter dalam film
mengamati dan mencatat secara
“Di Timur Matahari”, penulis
sistematik gejala-gejala yang
menggunakan rancangan penelitian
diselidiki (Supardi, 2006 : 88).
deskriptif kualitatif. Rancangan
Observasi dilakukan menurut

158
Doi: 10.5281/zenodo.3873815

Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

prosedur dan aturan tertentu dibantu (3) verifikasi atau penarikan


dengan instrument pedoman simpulan.
observasi. Metode studi literatur
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
penulis gunakan untuk
Pada bagian hasil dan
mengumpulkan data-data dan pustaka
pembahasan ini disajikan data
yang membantu pelaksanaan
identitas film yang memuat sinopsis
penelitian ini. Metode pengumpulan
film dan analisis nilai-nilai karakter
data ini juga didukung dengan
dalam film “Di Timur Matahari”.
instrument penelitian. Instrumen
Data dan analisis disajikan secara
penelitian adalah suatu alat yang
langsung untuk memudahkan dalam
digunakan untuk mengukur kejadian
memahami. Penulis menggunakan
(variabel penelitian) alam maupun
acuan delapan belas nilai karakter
sosial yang diamati (Menurut
dari Pengembangan dan Pendidikan
Sugiyono, 2006:102). Instrument
Budaya & Karakter Bangsa:
penelitian yang digunakan dala kajian
Pedoman Sekolah.
ini adalah lembar pedoman observasi.
Lembar pedoman observasi ini
Identitas Film “Di Timur
berupa tabel yang isinya catatan Matahari”
tentang waktu berjalannya fil, data
Judul film : Di Timur Matahari
cerita dan percakapan, serta Sutradara : Ari Sihasale
Produser : Ari Sihasale
kandungan nilai. Instrument
Pemeran : Laura Basuki,
penelitian ini akan mempermudah Lukman Sardi, Ririn
Ekawati, Ringgo Agus
penulis melakukan pengumpulan data
Rahman, Michael
secara sistematis. Jakarimilena, Putri
Nere, Lucky Martin,
Analisis data
Simson Sikoway,
Penulis menggunakan Abetnego Yogibalom
Distributor : Alenia Pictures
prosedur model interaktif Milles
Negara : Indonesia
(1992:16) yang mencakup tiga Bahasa : Bahasa Indonesia
Sinopsis :
tahapan analisis data, berupa (1)
Mazmur tokoh utama film ini
reduksi data, (2) penyajian data, dan
adalah siswa yang semangat
menuntut ilmu. Diceritakan Mazmur

159
dan teman-temannya selalalu Nilai-Nilai Karakter dalam Film
“Di Timur Matahari”
menunggu guru pengganti yang tak
Pada bagian ini akan disajikan
kunjung datang. Guru pengganti dari
data dan pembahasan tentang nilai-
sekolah ini bahkan sudah pergi dalam
nilai karakter yang terdapat dalam
waktu enam bulan. Guru pengganti
film “Di Timur Matahari”. Data akan
yang tidak datang membuat anak ini
disajikan sekaligus dilakukan analisis
hanya belajar dari lingkungan sekitar,
kandungan nilai-nilai yang
dari pendeta, dan selalu belajar
terkandung. Perlu dipahami, di bawah
bernyanyi dan bermain bola. Masalah
ini akan ditemukan singkatan FDTM
muncul setelah terjadi pertikaian
yang merupakan kepanjangan dari
yang melibatkan dua antardua
Film “Di Timur Matahari”.
kampung. Blasius, Ayah Mazmur
dibunuh oleh Joseph, ayah dari Kerja Keras dan Semangat Belajar
Agnes, dan paman dari Yokim dan Nilai karakter kerja keras
Suryani. Pembunuhan ini penulis temukan dalam film “Di
menyebabkan pertikaian yang tak Timur Matahari” di bagian menit
henti-henti. Kematian Blasius awal film, tepatnya di menit 01.24. Di
membuat Michael, adik Blasius, mulai dari menit 01.24 terdapat
pulang ke Papua. Michael mencoba adegan film yang menunjukkan
menyelesaikan masalah ini tanpa sekumpulan murid di dalam kelas
balas dendam. Alex, adiknya, dengan raut wajah muram
menentang usul perdamaian dari dikarenakan guru pengganti tidak
Michael. Alex hanya ingin balas kunjung datang. Terlihat dengan jelas
dendam kepada pembunuh kakaknya. di wajah mereka kekecewaan yang
Peperangan dua masyarakat kampung mendalam. Hal ini terlihat dari
ini sempat ditenangkan oleh Pendeta pergerakan secara visual yang
Samuel. Namun pada akhirnya menangkan setiap lekuk kelesuan
peperangan pecah dan menjatuhkan seluruh siswa. Namun, semangat
korban jiwa. Orang tua dari beberapa keras mereka untuk belajar tidak
teman-teman Mazmur juga pernah pudar. Tokoh utama di film
meninggal. ini, Mazmur, tampak berdiri di depan

160
Doi: 10.5281/zenodo.3873815

Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

kelas memberikan arahan terhadap teman-temannya yang menunggu


teman-temannya. sambil bermain bola di kelas.
“Teman-teman, guru pengganti “Teman-teman, guru pengganti
belum datang. Mari kita belajar belum juga datang. Ya sudah,
bernyanyi saja.” (Mazmur / kita main bola saja.”
FDTM / 01:45) (Mazmur/FDTM / 01:45)

Ini adalah kata-kata yang Meski sebulan berlalu tanpa


diucapkan oleh Mazmur untuk kehadiran guru pengganti, para
menyemangati teman-temannya. siswa ini tetap hadir di kelas.
Sebagai tokoh utama, Mazmur Mereka tetap menunggu guru
dalam adegan itu divisualkan dengan pengganti, sebab keinginan mereka
pakaian yang lusuh tanpa untuk bisa membaca dan menulis
menggunakan alas kaki. Visual dan sangat besar. Dalam kondisi seperti
dialog dalam film ini menunjukkan itu, Mazmur sebagai ketua kelas,
nilai kerja keras dan semangat kuat meminta teman-temannya untuk
mereka dalam belajar di tengah bermain bola. Sedangkan untuk
segala keterbatasan. Ini adalah siswi-siswi yang tidak bermain bola,
sebuah pembelajaran karakter yang mereka belajar bernyanyi. Semangat
seharusnya mampu membangkitkan mereka menggebu, tetap mengisi
semangat sebagain anak-anak yang hari-hari dengan hal-hal positif.
terkadang malas-malasan dalam Seperti yang diketahui, anak-anak
mengenyam pendidikan di bangku timur sangat gemar bermain sepak
sekolah. bola. Mereka berusaha mengisi hari
Nilai karakter tentang kerja dengan kegiatan positif, sembari
keras dan semangat belajar juga tetap berharap guru pengganti akan
dapat ditemukan pada menit ke datang. Dalam konteks adegan cerita
12:19. Pada menit ini divisualkan ini sarat dengan nilai-nilai kerja
kembali tokoh Mazmur berlari keras dan semangat belajar yang
menerabas rerumputan di tengah tinggi. Ini adalah pembelajaran yang
terik matahari setelah mengecek patut untuk diteladani oleh semua
guru pengganti yang tak juga datang. masyarakat terutama anak didik.
Mazmur lantas mengabarkan ke

161
Cerminan nilai karakter kerja sederhana, yaiutu cuku bisa baca dan
keras dan semangat belajar juga tulis. Membaca dan menulis
muncul di menit ke 34:10. Dalam seharusnya adalah hal yang sangat
visual film terlihat anak-anak mudah untuk dipelajari manusia di
(Mazmur, Thomas, Agnes, dan zaman sekarang, namun nyatanya
Suryani) yang belum kedatangan hal ini tidak berlaku bagi anak-anak
guru pengganti berada di tempat malang ini. Mereka berjuang dengan
Pendeta Samuel. Pendeta kemudian sangat keras untuk hal sederhana ini.
menanyakan kepada mereka tentang Ini adalah sebuah penanaman nilai
guru pengganti yang tidak kunjung semangat belajar yang luar biasa
datang. Agnes kemudian merespons yang ditunjukkan. Masyarakat
pertanyaan tersebut dengan meminta terutama anak-anak seharusnya lebih
Pendeta mengajar mereka. Berikut bisa menghargai pendidikan yang
deskripsi percakapan dari visual dengan sangat gampang mereka
tersebut. dapatkan di sekolah.
“Eh, kalian pu guru belum
datangkah?” (Pendeta Samel / Nilai Religius
FDTM / 34:08)
“Bapak Pendeta, Bapak Pendeta Penulis menemukan nilai
bisa ajar kamikah?” (Agnes /
religius pada menit ke 22 detik 35
FDTM / 34:12)
dalam film ini. Pada adegan ini
Visual dan dialog ini
divisualkan beberapa orang yang
mencerminkan adanya perjuangan
sedang bermain burung merpati.
dan semangat anak-anak ini untuk
Aturan main dalam permainan ini
tetap belajar. Mereka tidak putus asa
pada intinya adalah untuk menguji
menunggu guru pengganti yang
kesetiaan dan kepekaan burung
sudah enam bulan tidak kunjung
merpati terhadap pasangannya.
datang. Kegigihan mereka untuk
Burung merpati yang betina di
menuntut ilmu membuat mereka
pegang oleh pemilik masing-masing,
tidak segan untuk meminta Pendeta
sedangkan pasangannya, merpati
Samuel untuk mengajarkan mereka.
jantan, dilepas dalam jarak 10 km.
Dalam cerita film ini, sebenarnya
Di waktu menunggu kedatangan
keingan anak-anak ini sangat

162
Doi: 10.5281/zenodo.3873815

Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

merpati jantan, datanglah seorang Timur Matahari”. Nilai karakter cinta


pendeta yang dalam film ini damai dapat disepadankan dengan
dimainkan oleh Lukman Sardi. Sang nilai moral tentang kasih sayang
pendeta berdiskusi dengan orang seseorang terhadap orang lain. Sebuah
yang bermain burung merpati. bentuk kasih sayang da cinta akan
Beberapa orang tersebut sebuah perdamaian divisualkan
menjelaskan tentang kesetiaan dengan begitu haru pada film di menit
burung merpati terhadap ke 25:35. Visual di menit ini
pasangannya. Namun, beberapa menampilkan tokoh utama, Mazmur,
waktu menunggu, burung merpati sedang bersama dengan mamanya.
yang jauh dilepas tak kunjung Mazmur tidur dipangkuan mamanya
datang. Akhirnya, sang pendeta sembari berbicara. Dalam visual ini
memberikan sebuah pembelajaran juga didukung dengan dialog antara
penting dalam adengan tersebut, Mazmur dengan mamanya.
“Merpati bisa ingkar janji “Tuhan ciptakan ko pu tangan,
(kesetiaan), tapi Roh Kudus tak bukan untuk berbuat jahat. Tapi
pernah ingkar janji. Selamat untuk menolong orang lain.”
siang. Tuhan berkati.” (Pendeta / (Elsye / FDTM / 25:35)
FDTM / 22:35) “Kenapa mama tidak balas?”
(Mazmur / FDTM / 25:45)
Adegan ini memberikan “Laki-laki tidak boleh pukul
perempuan. Perempuan juga tidak
sebuah pembelajaran tentang nilai boleh pukul laki-laki Mazmur.
karakter ketuhanan atau religi. Pesan Tuhan bilang perempuan itu
diambil dari tulang rusuk laki-
yang sangat dalam ditunjukkan laki. Jadi kalau laki-laki dan
perempuan baku pukul, itu sama
dengan dialog, “Roh Kudus, tidak saja ko pukul diri sendiri Mazmur.
pernah ingkar janji”. Ini adalah Tuhan menciptakan manusia itu
untuk saling mengasihi. ” (Elsye /
sebuah penekanan untuk FDTM / 25:55)
meningkatkan keyakinan masyarakat
Konteks dari dialog dan
terhadap Tuhan.
visual di atas adalah saat setelah
Blasius (papa Mazmur) memukul
Cinta Damai
istrinya (Elsye) karena Blasius
Nilai pendidikan karakter cinta
curiga Elsye dibonceng oleh pria
damai adalah salah satu nilai karakter
lain. Setelah mamanya mengalami
yang penulis temukan pada film “Di

163
pemukulan, Mazmur tampak sangat meninggal karena dibunuh oleh
sedih. Mazmur tidak tega melihat warga kampung lain. Dalam
mamanya mendapatkan perlakuan peristiwa ini sebelumnya terjadi
buruk atas hal yang tidak benar. perdebatan antara Alex dan Michael,
Sehingga Mazmur merasa mamanya adik Blasius, tentang rencana
seharusnya membela diri. Namun, pembalasan dendam. Namun
mamanya memberikan petuah- rencana balas dendam Alex ini
petuah yang bijaksana pada ditentang oleh Michael. Hal ini
Mazmur. membuat Pendeta Samuel
Dalam rangkaian cerita memberikan ceramah pada saat
(visual dan dialog) di atas, pembakaran mayat Blasius. Berikut
penanaman nilai karakter cinta penulis cantumkan satu kalimat
damai serta kasih sayang sangat Pendeta Samuel.
terasa. Petuah-petuah bijak yang “Karena memaafkan adalah
pilihan yang paling sempurna,
dilontarkan mama Mazmur sarat daripada menyimpan akar pahit
akan nilai yang patut diteladani atau balas dendam.” (Pendeta
Samuel / FDTM / 54 : 15)
masyarakat. Perbuatan kekerasan
Petikan kalimat dari Pendeta
yang sifatnya penganiayaan
Samuel ini memberikan sebuah
seharusnya tidak pernah terjadi.
peneduh saat adanya ketegangan dan
Apalagi dalam konteks lingkungan
rasa amarah dari keluarga Blasius,
keluarga, suami istri. Cerita di atas
terutama Alex. Situasi seperti ini
adalah sebuah pembelajaran yang
entah itu sebuah film ataupun
pantas untuk direnungkan untuk
kehidupan nyata pasti akan terasa
kebaikan bersama. Perempuan dan
sangat berat untuk menerima
laki-laki sudah sepantasnya untuk
kenyataan pahit. Namun, Pendeta
saling menjaga dan mengasihi.
Samuel hadir dengan kelapangan
Nilai karakter cinta damai
dan kekuatan kesadaran untuk
selanjutnya terdapat pada menit ke
melalui kepahitan ini dengan cara
54 : 15. Cerita pada bagian ini
ikhlas menerima dan memaafkan.
adalah saat proses peristirahatan
Hal ini merupakan sebuah nilai dan
terakhir Blasius yang telah

164
Doi: 10.5281/zenodo.3873815

Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

pembelajaran yang penting bagi menyatakan bahwa tempat itu bukan


masyarakat. Dalam masalah-masalah gereja pendeta. Hal ini kemudian
yang sangat sederhana, memaafkan dapat diartikan bahwa dalam tampat
selalu lebih berdampak baik dan situasi kitu pendeta tidak pantas
ketimbang pilihan seperti balas untuk berbicara. Mendapati respons
dendam yang sifatnya memicu ini pendeta kemudian melanjutkan
kebencian. beberapa kalimat yang dilontarkan.
Nilai karakter cinta damai “Bapak ingat, gereja bukan
semata bangunan fisik. Kita tidak
penulis temukan pada waktu berpakaian belum tentu primitif
01:03:10. Pada bagian ini toh. Tapi perang adalah salah satu
tindakan primitif.” (Samuel /
divisualkan kedua warga kampung FDTM / 01:03:10)
yang terlibat saling bunuh Tindakan yang dilalukan
berhadapan satu sama lain. Pada saat pendeta untuk menengahi
hendak memulai peperangan, peperangan ini adalah bentuk nilai
Pendeta Samuel hadir dan berdiri di cinta damai yang sangat luar biasa.
tengah-tengah kedua kelompok. Perang adalah salah peristiwa besar
Pendeta Samuel berusaha yang menyakitkan yang hasil akhir
menenangkan kedua belah pihak adalah kehancuran. Pencegahan
untuk bicara baik-baik guna peperangan ini memberikan sebuah
menuntaskan masalah dengan baik. pesan perdamaian bagi masyarakat
Dalam cerita ini pendeta berhasil luas. Peperangan adalah sebuah
menenangkan kedua kelompok kemunduran moralitas umat manusia
warga. Berikut penulis sajikan yang disebut primitif dalam film ini.
petikan kalimat dari Pendeta
Samuel. Peduli Sosial
“Tenang-tenang Bapak, tenang. Nilai karakter peduli sosial
Supaya lebih fokus kita bisa
bicara satu-satu toh.” muncul dalam film “Di Timur
Matahari” pada menit ke 39:10.
Kata-kata Pendeta Samuel
Nilai karakter peduli sosial dapat
kemudian mendapat tentangan dari
diartikan adanya sebuah rasa atau
salah satu kelompok warga, dengan
tindakan peduli terhadap sesama.

165
Peduli sosial bisa dalam bentuk Kepedulian terhadap sesame
tindakan, nasihat, ataupun perhatian. masyarakat akan menciptakan
Dalam film ini, nilai karakter peduli lingkungan yang nyaman dan
sosial diceritakan saat Samuel membahagiakan. Sebenarnya hal ini
(pendeta) menegur beberapa warga adalah sesuatu yang mutlak yang
kampung terkait adanya orang yang harus dilakukan. Semua manusia
menjual handphone bekas bahkan pasti memiliki keinginan yang sama
rusak dengan harga tinggi. di dunia ini, yaitu hidup bahagia.
Keresahan pendeta juga dipicu
Tanggung Jawab
akibat handphone yang dijual
Nilai tanggung jawab adalah
tersebut tersimpan gambar yang
salah bentuk nilai pendidikan
tidak baik.
karakter yang penting ditanamkan
“Bagaimana perasaan kalian
kalau kalian tahu, kalian pu anak kepada anak didik. Setiap orang
pu saudara beli hp rusak dua juta
rupiah, dan isinya gambar yang wajib memiliki nilai tanggung jawab
tidak baik. Saya mohon ini, saya
dalam hidupnya. Tanggung jawab
mohon, jangan rusak anak-anak
kampung ini.” (Pendeta Samuel / adalah bentuk kesadaran diri
FDTM / 39:10)
terhadap hal-hal yang sudah
Dialog di atas adalah kata- dilakukan, tugas-tugas yang
kata yang diucapkan oleh pendeta diemban, dan menerima semua
Samuel. Pendeta Samuel merasa risiko yang muncul akibat dari suatu
sangat prihatin melihat warganya tindakan. Nilai pendidikan karakter
membeli handphone rusak dengan tanggung jawab terimplementasi
harga yang sangat mahal dari uang dengan baik dalam film di menit ke
hasil tabungan. Tindakan ini adalah 10:24. Saat itu tokoh Ucok tidak
sebuah cerminan rasa peduli sengaja menabrak Mazmur yang
terhadap masyarakat. Sebagai berlarian di jalanan dengan sepeda
makhluk sosial yang hidup harus motor yang dikendarainya. Dalam
berdampingan satu sama lain, cerita terlihat Mazmur mendapat
masyarakat hendaknya saling perawatan dari dokter Fatimah.
mejaga dan menghormati. Ucok yang menabrak Mazmur

166
Doi: 10.5281/zenodo.3873815

Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

mengatakan ia akan bertanggung meninggal dunia. Pembelajaran ini


jawab dengan menanggung semua adalah sebuah nilai penting yang
biaya perawatan Mazmur. patut ditiru masyarakat.
“Saya minta maaf atas kejadian
ini Bapak. Semua biaya Cinta Tanah Air
pengobatan biar saya yang
tanggung” (Ucok / FDMT / Nilai pendidikan karakter
10:24)
cinta tanah air adalah salah satu nilai
Kalimat di atas diungkapkan yang sangat penting dalam
langsung oleh tokoh Ucok. Ucok kehidupan berbangsa dan bernegara.
terlihat berbicara dengan Blasius dan Semua warga negara dari setiap
Alex (adik Blasius) terkait adanya lapisan masyarakat wajib memiliki
denda adat berupa uang. Dalam film rasa cinta tanah air. Hal ini akan
diceritakan Ucok membayar uang menguatkan semangat kebangsaan
denda adat yang diminta oleh dan kenegaraan. Dalam film ini ada
Blasius. Dalam cerita ini penenaman beberapa poin tentang pembelajaran
nilai karakter tanggung jawab rasa cinta tanah air. Pembelajaran
terlihat sangat jelas. Sebenarnya dan nilai-nilai karakter cinta tanah
Ucok bisa saja melarikan diri dari air dimunculkan dalam bentuk
kejadian tersebut dan terhindar dari simbol maupun kritikan-kritikan.
denda. Namun Ucok lebih memilih Kritikan merupakan salah satu cara
bertanggung jawab atas apa yang untuk memperbaiki sesuatu, begitu
telah terjadi. Walaupun dalam cerita juga dalam berbangsa dan bernegara.
sebenarnya yang salah adalah Pemerintah wajib mendapat dan
Mazmur, karena ia berlarian di menerima kritikan yang harus
jalanan. Hal ini adalah sebuah nilai disikapi secara positif demi
yang penting yang harus diteladani kemajuan bangsa. Dalam film “Di
oleh masyarakat. Mengingat di Timur Matahari” ini, nilai karakter
zaman sekarang ini banyak sekali rasa cinta tanah air penulis temukan
terjadi hal-hal berlawanan dengan di waktu 01:00:35. Pada menit ini
film, seperti kejadian tabrak lari diceritakan tokoh Michael dan Vina
yang menyebabkan banyak korban sedang berbelanja kebutuhan di

167
sebuah warung. Mereka berdua Ini merupakan sebuah
membeli minyak dan beras. Terdapat pernyataan berupa kritikan terhadap
hal yang memprihatinkan dalam pemerintah. Selama ini Papua
visual cerita ini. Di tengah situasi memang digunjing dengan isu ingin
yang serba sulit, pekerjaan yang memerdekakan diri dari Indonesia.
susah, tanah yang tandus, mereka Dalam cerita film, keinginan untuk
malah dihadapkan dengan harga- merdeka ini terasa seperti dapat
harga bahan pokok yang mahal. dimaklumi. Mengingat ketimpangan
Bahan pokok seperti minyak dengan yang terjadi antara daerah Papua dan
jumlah sepuluh liter dijual dengan daerah lain, seperti Jawa, Bali, dan
harga 350 ribu dan beras dua karung pulau lainnya. Ini adalah sebuah
dijual dengan harga 1,8 juta. Dalam penanaman nilai karakter bagi
film disampaikan bahwa hal ini pemerintah khususnya dan
diakibatkan oleh barang-barang masyarakat pada umumnya.
tersebut diantar dengan carteran Masyarakat di luar Papua hendak
pesawat. Rasa maklum yang muncul juga dapat memahami dan
dengan tingginya harga bahan pokok memantau keadaan masyarakat di
ini adalah sebuah kesalahan. Papua, sehingga semua masyarakat
Seharusnya semua warga negara di bisa secara bersama-sama membantu
Indonesia ini mendapat pelayanan untuk maju dan bangkit secara
yang sama adilnya. Dalam bentuk bersama-sama.
apapun itu semua warga negara Rasa cinta tanah air
harus mendapat keadilan sosial yang selanjutnya penulis temukan pada
merata. Vina sebagai orang yang saat Mazmur bersama dengan
tinggal di jawa paham betul dengan mamanya di dalam ruang tidur.
situasi ini, sehingga muncul Mazmur menemani mamanya yang
pernyataan dari Vina sendiri. menahan rasa sakit akibat salah satu
“Gimana ga pada minta jarinya harus dipotong. Pemotongan
merdeka.” (Vina / FDTM /
01:00:35) salah satu jari adalah sebuah hukum
adat yang diterapkan jika salah satu
anggota keluarga meninggal. Mama

168
Doi: 10.5281/zenodo.3873815

Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

Mazmur, Elsye, harus menerima besar bagi semua masyarakat untuk


jarinya ia potong sendiri karena selalu mencintai tanah air sendiri
Blasius, suaminya, telah meninggal. seperti apapun keadaannya.
Nilai karakter cinta tanah air dalam Nilai karakter cinta tanah air
film ini divisualkan dengan cara disampaikan dengan sangat
tokoh Elsye yang memakai baju mengharukan di akhir film. Bagian
bertuliskan “Papua” dan di akhir film divisualkan seorang anak
sampingnya terdapat lambang kecil yang kotor dan keluar ingus
Negara Indonesia, yaitu Garuda. berlari dari tepi lapangan menuju
sebuah gubuk. Sesampai di gubuk
anak itu mengambil Bendera Merah
Putih dan mengibarkannya. Visual
ini muncul di menit 1:46:40. Visual
ini mampu memberikan sentuhan
nilai cinta tanah air yang luar biasa
Visual dalam film ini bagi penonton. Di tengah
memberikan makna bahwa dalam keterbatasan masyarakat dan
keadaan apapun beratnya, ketertinggalan yang terjadi, anak-
timpangnya, mereka tetap mengakui anak Papua tetap mengibarkan
diri dan bangga menjadi bagian dari Bendera Merah Putih, Bendera
negara Indonesia. Pemaknaan lain Indonesia.
juga bisa berarti visual ini bertujuan
untuk mengingatkan pemerintah
bahwa Papua juga bagian dari
Indonesia, maka pantaslah mereka
mendapatkan keadilan yang sama
seperti daerah lain. Pemaknaan-
pemaknaan ini adalah sebuah bentuk
rasa cinta tanah air entah dalam
Bersahabat
batas daerah ataupun secara
Nilai bersahabat adalah salah
nasional. Ini adalah sebuah kekuatan
nilai yang muncul dari delapan belas

169
nilai karakter yang diterapkan dewasa ini memicu konflik di antara
pemerintah. Nilai bersahabat ini Mazmur dengan Suryani, Agnes,
adalah akar dari nilai persatuan dan dan Yokim. Ketiga teman Mazmur
kesatuan dalam berwarga negara. ini berasal dari kampung yang
Setiap masyarakat harus memiliki sedang berperang dengan kampung
pandangan yang sama dalam melihat Mazmur. Cerita dan dialog di atas
manusia lainnya sebagai seorang adalah sebuah penanaman nilai
sahabat. Dengan begitu kekuatan karakter persahabatan yang layak
persatuan dan kesatuan bangsa akan dijadikan panutan dan acuan bagi
terjamin dengan kokoh. Dalam film masyarakat terutama anak-anak.
“Di Timur Matahari” nilai karakter Terkait dengan hal ini anak-anak
persahabatan muncul dalam bentuk sering menjadi korban akibat konflik
ketegaran yang kuat dari seorang orang-orang dewasa. Anak-anak
tokoh Mazmur saat peperangan sering dipengaruhi oleh orang
masih sangat rawan terjadi di antara dewasa agar menjauhi para
kedua kampung (waktu 01:07:00). musuhnya. Padahal anak-anak
Visual yang ditampilkan sendiri sama sekali tidak terlibat
dalam cerita film ini adalah saat dalam konflik. Jika hal ini terjadi
tokoh Mazmur mendatangi seorang maka permasalahan akan terjadi
tetua adat bernama Yakob. Mazmur secara turun menurun. Dalam film
menceritakan situasi dan perasaan ini Mazmur dan teman-temannya itu
yang getir kepada Yakob perihal berhasil mengatasi masalah yang
kehilangan ayah dan terancam terjadi. Mereka tetap berkawan tanpa
kehilangan teman-temannya. terpengaruh oleh konflik orang
“Sekarang saya tidak punya bapak dewasa. Masalah dan makna dari
lagi. Tapi saya masih sayang
sama Suryani, Agnes, Yokim. film ini patut dipetik serta dijadikan
Papa Yakob mau jadi sa punya sebagai sebuah pembelajaran
bapakkah?” (Mazmur / FDTM /
01:07:00) bersama.

Kalimat di atas disampaikan


Toleransi
oleh Mazmur kepada Yakob. Ia
merasa khawatir konflik orang

170
Doi: 10.5281/zenodo.3873815

Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

Nilai pendidikan karakter tengah isu intoleransi yang melanda,


toleransi adalah nilai yang sangat film ini hadir memberikan
penting di tengah masyarakat pembelajaran yang penting. Sebagai
Indonesia yang multikulturalisme. masyarakat yang lahir di tengah
Di Indonesia terdapat berbagai suku, kemajemukan, kita wajib memahami
agama, ras, dan golongan, sehingga perbedaan-perbedaan yang ada.
memang rentan terhadap Perbedaan seharusnya tidak menjadi
perpecahan. Di Indonesia sendiri masalah, namun perbedaan
sempat terjadi masalah intoleran, sepatutnya menjadi sebuah warna
bahkan masalah intoleransi ini yang memperkaya dan mempererat
menjadi senjata politik. Dalam film satu sama lain.
ini terdapat cerita yang membahas
4. PENUTUP
tentang perbedaan ras. Masalah ini
Berdasarkan hasil analisis
muncul ketika ada perdebatan antara
data di atas, penulis dapat
Michael dan kakaknya, Alex.
menyimpulkan nilai-nilai karakter
Perdebatan yang memang sejak awal
yang terdapat dalam film “Di Timur
sudah terjadi mengarah ke masalah
Matahari”. Nilai-nilai karakter yang
ras. Michael adalah saudara Alex
muncul adalah nilai kerja keras dan
yang tinggal di Jakarta dan menikah
semangat belajar, religius, cinta
dengan Vina yang berdarah Cina.
damai, peduli sosial, tanggung
Alex menyinggung ini dan ditegur
jawab, cinta tanah air, bersahabat,
dengan keras oleh Michael.
dan toleransi. Nilai karakter yang
“Kenapa Kau kawin dengan
Cina?” (Alex / FDTM / 01:09:20) dominan muncul adalah nilai cinta
“Tidak satu orang pun yang tahu
dia akan dilahirkan dari Rahim damai, persahabatan, dan cinta tanah
Cina, Papua, atau Jawa, atau yang
air. Nilai-nilai pendidikan karakter
lainnya. Karena di mata Tuhan
kita ini semua sama” (Michael / ini disampaikan lewat visual dan
FDTM / 01:09:27)
dialog. Lewat visual nilai-nilai
Dialog di atas merupakan karakter dapat berupa tanda-tanda,
bagian penting tentang nilai dan seperti lambang negara Indonesia
pembelajaran dalam film ini. Di yang terdapat di baju tokoh Mama

171
Mazmur dan pengibaran bendera Karakter Bangsa: Pedoman
Sekolah. 2009:9-10.
merah putih oleh seorang anak kecil
yang mencerminkan nilai karakter Suandi, I Nengah. 2008. Pengantar
Metodologi Penelitian
cinta tanah air. Nilai-nilai yang lain
Bahasa. Singaraja: Undiksha.
disampaikan lewat dialog antartokoh
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
dan dibantu dengan visual yang
kuantitatife dan Kualitatif.
baik. Implementasi nilai-nilai Bandung: Alfabeta.
karakter dalam film ini dapat dengan
Supardi, M.d, 2006. Metodologi
mudah dipahami dan sangat Penelitian. Mataram :
Yayasan Cerdas Press.
menyentuh. Secara umum film ini
berhasil membuat penonton Tempo.co. 2019. Partisipasi
Pendidikan Naik tapi Jutaan
memahami makna dan pesan yang
Anak Indonesia Masih Putus
hendak disampaikan sang sutradara. Sekolah.https://www.tempo.co
/abc/4460/partisipasi-
Berdasarkan kajian yang telah
pendidikan-naik-tapi-jutaan-
dilakukan dapat dinyatakan bahwa anak-indonesia-masih-putus-
sekolah. Diakses tanggal 20
film “Di Timur Matahari” sarat
Mei 2020.
dengan nilai-nilai karakter yang
layak untuk dijadikan media
pembelajaran bersama. Film “Di
Timur Matahari” membawa salam
perdamaian bagi seluruh masyarakat
Indonesia bahkan dunia.

REFERENSI
Arikunto, Suharsimi. 2006.
Manajemen Penelitian. Jakarta:
Rhineka Cipta.

Matthew, Milles. 1992. Analisis Data


Kualitatif. Terjemahan Tjetjep
Rohendi Rohidi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Pusat Kurikulum. Pengembangan


dan Pendidikan Budaya &

172

Anda mungkin juga menyukai