Alhamdulillah,
Alhamdulillah hirobbil Alamin, Wassholaatu Wassalaamu ‘ala asrofil Ambiyai walmursalin,
Sayyidina wamaulana Muhammadin Wa ‘ala aalihi Washohbihi ‘ajmaiin.
amma ba’du.
Yang kami hormati, Bapak kepala SMPIT Genre dan para dewan juri yang berbahagia, serta
rekan-rekanku seperjuangan sekalian yang sehat sentosa
Pertama-tama mari kita ucapkan ! Alhamdulillah,
Alhamdulillah,hendaklah selalu kita biasakan,tanda syukur kita kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita bermacam-macam kebahagiaan, berjuta-juta kenikmatan, dan diantaranya
ada nikmat iman, nikmat islam dan tentunya nikmat kesehatan dan ke‘afiyatan.
Kedua Sholawat beserta salam marilah kita sampaikan kepada suritauladan kita, baginda
Rasulullah Muhammad SAW.
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya sedikit menyampaikan sarahan dengan tema:
Dari hadist tadi tersirat kata bahwa orang tulah yang memegang peran penting fase awal ini,
apakah kita tetap dalam fitrah kita yaitu islam atau menjadi penyembah-penyembah lainnya.
Dewan juri yang bijaksana dan teman-temanku yang berbahagia
Sekali lagi Alhamdulillah, kita lahir dari keluarga yang fitrah keluarga yang islam, makanya
agama kita sekarang tentunya islam. Namun tidak kita pungkiri agama yang kita anut ini
bukanlah hasil perjuagan kita, bukan tetesan keringat darah dan air mata seperti para suhada
yang berjuang untuk menegakkan kaliamt Allah dimuka bumi ini, bukan untuk
memperjuangkan aqidahnya,
Dengan keimanan yang kuat, dengan keimanan yang mantap, maka akan menjadikan kita
seorang muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan segala
perintahNya, dan tentu menjauhi segala laranganNya. Karena muslim yang sejati, muslim
yang sempurna adalah muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya
Taqwa. Kita berdoa kepada Allah Mudah-mudahan kita dijadikan muslim yang kuat imannya
dan bertaqwa kepada Allah SWT. Amiin ya robbal ‘alamin.
Setelah saya menyampaikan pidato tadi, saya dapat menggaris bawahi dan mengambil
kesimpulan Bahwa hendaklah kita memperkuat keimanan kita dan bertaqwa kepada Allah
SWT dimanapun kita berada.
sekian dulu pidato dari saya, Saya mohon dibukakan pintu ma’af apabila terdapat kekhilafan
dan kesalahan dalam kata dan ucapan. Karena manusia tidak pernah terlepas dari salah dan
lupa.