Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kondisi pandemic mendorong setiap orang untuk meningkatkan daya tahan tubuh
serta menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari virus yang sedang mewabah saat ini. Belum
tersedianya obat dan vaksin meyebabkan minuman herbal menjadi salah satu alternative untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, usaha tanaman obat merupakan salah satu
kegiatan yang bisa dilakukan. Usaha ini juga memiliki peluang yang cukup besar. Masyarakat
yang melakukan kegiatan perkantoran maupun pembelajaran yang masih dilakukan secara
offline memerlukan vitamin atau minuman dan makanan herbal yang lebih guna menjaga
stamina dan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, pentingnya ketersediaan tanaman obat yang
memiliki khasiat untuk meingkatkan daya tahan tubuh seperti Jahe.

Jahe merupakan komoditas tanaman rempah dan obat yang berpotensi besar untuk
diusahakan secara intensif berorientasi komersial (Agribisnis) (Rumana, 2000). Jahe memiliki
bnayak kegunaan diantaranya sebagai obat tradisional (jamu), bahan dasar industry makanan dan
minuman, rempah-rempah, minyak, dan oleoresin. Selain dikonsumsi didalam negeri sebagai
bumbu dan obat tradisional, jahe juga menjadi komoditas ekspor non migas. Semakin
meningkatnya industry obat tradisional dan industry lainnya, menyebabkan permintaan akan jahe
meningkat dari tahun ke tahun. Usaha tanaman jahe di Indonesia memiliki peluang yang cukup
besar untuk dikembangkan. Hal tersebut karena iklim, kondisi tanah, serta letak geografis yang
cocok untuk melakukan budidaya tanaman jahe.

Pengusaha tanaman obat khususnya tanaman jahe tentunya perlu memperhatikan etika
profesi untuk mempetahankan keberlangsungan usahanya, sehingga penting untuk mengetahui
etika meliputi hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari dalam menjalankan usaha tanaman
obat. Etika profesi ini bertujuan agar seorang profesional nantinya dapat memberikan pelayanan
sebaik mungkin kepada konsumen. Etika profesi dapat mencegah perbuatan yang tidak
profesional. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang pekerjaan.

1.2 Rumusan Masalah


- Apa yang dimaksud Etika Profesi?
- Apa saja etika profesi yang perlu dilakukan oleh pengusaha tanaman hias?

- Apa saja hal yang harus dihindari oleh pengusaha tanaman hias?

1.3 Tujuan
- Mengetahui apa yang dimaksud Etika Profesi

- Mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan oleh Petani tanaman obat

- Mengetahui hal-hal yang harus dihindari oleh Petani tanaman obat


BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Etika Profesi
Etika profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Etika profesi adalah
standar moral adalah tindakan etis sesuai dengan pedoman dalam berperilaku atau bertindak
sebagai profesional

Etika profesi merupakan bidang etika khusus atau terapan yang merupakan produk dari etika
sosial. Kata hati atau niat biasa juga disebut karsa atau kehendak, kemauan. Dan isi dari karsa
inilah yang akan direalisasikan oleh perbuatan. Dalam hal merealisasikan ini ada (4 empat)
variabel yang terjadi :
a. Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidak baik.
b. Tujuannya yang tidak baik, cara mencapainya ; kelihatannya baik.
c. Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik.
d. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga terlihat baik.

2.2 Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan
bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang
bekerja tetap sesuai. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

2.3 Etika Profesi


Etika profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Etika profesi adalah
standar moral adalah tindakan etis sesuai dengan pedoman dalam berperilaku atau bertindak
sebagai profesional.

2.4 Etika Profesi pada Pengusaha Tanaman Hias


Usaha adalah aktivitas yang mengalokasikan sumber-sumber daya yang dimiliki kedala
suatu kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa yang bisa dipasarkan kepada
konsumen agar meperoleh keuntungan atau pengembalian hasil (Johan, 2011). Sebagai seorang
pengusaha, khususnya pengusaha tanaman hias perlu terdapat etika profesi yang perlu diterapkan
sebagai seorang pengusaha adalah:

1. Jujur
Pada dasarnya kejujuran tidak hanya berpengaruh terhadap diri sendiri, tetapi juga orang
lain. Dari sifat jujur dan benar ini akan memunculkan efektivitas dan efisiensi kerja seseorang
(Rozalinda, 2016). Misalnya dalam usaha tanaman hias, hendaknya jujur kepada konsumen
mengenai kondisi tanaman, apakah kondisi masih bagus atau tidak. Dengan begitu, konsumen
akan merasa percaya.

2. Bersikap Adil

Seorang pengusaha tidak bisa menjalankan usaha dengan seenaknya, karena suatu usaha
pasti melibatkan orang lain untuk menjalankannya. Oleh karena itu, prinsip keadilan sangat
penting bagi seorang pengusaha. Seorang pengusaha harus bisa bersikap adil kepada pihak-pihak
yang terkait dalam sistem bisnis tersebut.

3. Bersaing secara sehat

Seorang pengusaha ataupun perusahaan agar dapat memenangkan setiap persaingan,


harus memiliki strategi bersaing (Kuntjoroadi, 2009). Oleh itu, persaingan perlu dilakukan
dengan menerapkan etika profesi sebagai seorang pengusaha. Persaingan dagang dilakukan
dengan cara yang sportif dengan menunjukkan keunggulan produk masing-masing tanpa
menjatuhkan produk lain dari pengusaha lain.

4. Memperhatikan kenyamanan lingkungan sekitar

Mendirikan usaha, bisnis tertentu tetaplah harus mempertimbangkan lingkungan sekitar.


Misalnya dalam usaha tanaman hias yang memerlukan perawatan seperti pupuk dan sebagainya,
perlu diperhatikan penggunaannya agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

5. Bertanggung Jawab

Sebagai seorang pengusaha tanaman hias, sikap tanggung jawab sangat diperlukan.
Misalnya jika melakukan penjualan produk tanaman hias, kemudian tanaman terserang penyakit
saat akan diambil oleh konsumen, maka penjual harus bertanggung jawab mengenai masalah
tersebut dengan cara mengganti tanaman dengan yang masih sehat atau mengembalikan uang
konsumen.

6. Memiliki keterampilan khusus


Sebagai seorang pengusaha tanaman hias, tentu diperlukan keteranpilan khusus dalam
merawat tanaman. Semakin terawat suatu tanaman, maka akan memiliki nilai jual yang semakin
tinggi. Sehingga keterampilan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai kesuksesan
suatu usaha.

7. Bertutur kata yang baik

Bertutur kata yang baik bagi seorang pengusaha merupakan hal yang penting, mengingat
bahwa pengusaha tanaman hias berinteraksi secara langsung dengan calon pembeli. Seorang
pengusaha tanaman hias harus menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari calon pembeli
menggunakan tutur kata yang baik. Hal tersebut membuat konsumen lebih nyaman dalam
berkonsultasi mengenai masalah tanaman hias.

8. Konsisten

Seorang pengusaha tanaman hias perlu menerapkan sikap konsisten. Hal tersebut
berkaitan dengan konsisten akan melakukan hal-hal dasar seperti konsisten merawat tanaman,
kosisten melakukan pemasaran, hingga konsisten melakukan penjualan.

9. Visioner

Seorang pengusaha tanaman hias perlu bersifat visioner yaitu memiliki pandangan
kedepan mengenai potensi-potensi di masa yang akan datang. Hal tersebut sangat berguna bagi
pengusaha tanaman hias untuk mempersiapkan tanaman yang sekiranya laku dan paling banyak
dicari di pasaran.

10. Optimis

Seorang pengusaha perlu memiliki sikap optimis. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) optimis adalah orang yang selalu berpengharapan baik dan berpandangan
positif dalam menghadapi segala hal. Sikap optimis dapat berpengaruh terhadap mental yang
positif, mental yang baik akan terefleksi dari tindakan dan perbuatan yang baik (Yatama,
2011).

2.5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh Seorang Pengusaha Tanaman Hias
1. Memalsukan kondisi tanaman
Seorang penjual tanaman hias harus mengatakan kondisi tanamannya yang sebenarnya.
Apabila tanaman terkena penyakit, maka sampaikan bahwa tanaman terkena penyakit dan tidak
layak jual.

2. Menjatuhkan usaha milik orang lain

Sebagai seorang pengusaha, memasarkan produknya dengan menonjolkan keunggulan


merupakan salah satu tantangan. Penyampaian keunggulan suatu produk harus diperhatikan,
jangan sampai penyampaian tersebut bersifat menjatuhkan produk pesaing, karena persaingan
harus dilakukan secara sehat untuk mempertahankan hubungan baik antar sesama.

3. Mengambil keuntungan setinggi-tingginya tanpa memikirkan konsumen

Sebagai seorang pengusaha, sangat perlu untuk memperhitungkan harga jual. Harga jual
yang terlalu tinggi dapat merugikan kedua belah pihak. Pembeli akan dirugikan karena harus
mengeluarkan biaya yang sangat tinggi, sedangkan penjual pada akhirnya juga akan merugi
karena usaha yang dilakukan hanya atas dasar mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tanpa
memperhatikan konsumen, tidak akan berlangsung lama.

4. Mengurangi Biaya Perawatan

Biaya perawatan yang dikeluarkan meliputi biaya pembelian pupuk, vitamin, dan biaya
lain untuk menjaga tanaman tetap sehat dan hidup. Pengurangan biaya perawatan bisa
menimbulkan risiko apabila di tengah proses perawatan tanaman terserang hama karena
kurangnya dana perawatan pembelian obat anti hama.

5. Pesimis

Sikap ini perlu dihindari oleh para pengusaha. Usaha dibidang pertanian seperti
pengusaha tanaman hias, memiliki peluang kegagalan yang cukup besar akan keberhasilan
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, sikap pesimis pada diri pengusaha sangat menghambat
kegiatan usaha, terutama ketika sang pengusaha mengalami kegagalan dan tidak ingin mencoba
lagi karena takut gagal untuk kedua kalinya.

6. Mudah Menyerah
Sebagai seorang pengusaha dalam merintis sebuah usaha, kegagalan bagaikan bumbu-
bumbu dalam perjalanan meraih kesuksesan. Jadikan kegagalan sebagai salah satu pelajaran
yang penyemangat untuk lebih giat dan berusaha keras dalam berusaha demi mendapatkan
kesuksesan di masa yang akan datang.

7. Egois

Sifat egois atau biasa diartikan sebagai sifat mementingkan diri sendiri merupakan salah
satu hal yang perlu dihindari sebagai seorang pengusaha. Terutama dalam usaha pertanian seperti
tanaman hias, tentunya pengusaha memiliki ikatan hubungan dengan pihak-pihak lain mulai dari
pemasok input, distributor, hingga konsumen.

8. Malu Bertanya dan Bekerjasama

Banyak pengusaha yang malu atau enggan untuk bertanya dan membangun hubungan
kerjasama, padahal bertanya dan bekerjasama merupakan salah satu cara untuk menambah ilmu
pengetahuan serta berbagi pengalaman.

9. Bersikap Gegabah

Sikap gegabah dalam mengambil keputusan tanpa memikirkan dampak kedepannya bisa
menjadi boomerang bagi suatu usaha. Misalnya dalam suatu usaha, seorang pengusaha gegabah
menentukan anggaran, proses pemasaran, dan sebagainya.

10. Tidak Disiplin

Sikap disiplin memiliki pengaruh yang besar dalam menjalankan suatu usaha. Misalnya
sebagai pengusaha tanaman hias, perlu adanya kedisiplinan mulai dari hal kecil seperti rutinitas
menyiram tanaman, pemberian vitamin, pupuk, dan jenis perawatan lainnya yang akan sangat
berpengaruh terhadap kualitas tanaman.

Anda mungkin juga menyukai