Anda di halaman 1dari 108

SKRIPSI

PERAN GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


Kelas VIII DI SMP NEGERI 2 BINAMU KABUPATEN JENEPONTO

ADE RESKY YANTI


1641042002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
SKRIPSI

PERAN GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


Kelas VIII DI SMP NEGERI 2 BINAMU KABUPATEN JENEPONTO

Ditujukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan Pada Program Studi Teknologi Pendidikan Strata Satu Fakultass Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Makassar

ADE RESKY YANTI


1641042002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021

i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Alamat: Kampus UNM Tidung Jl. Tamalate I Makassar Telepon (0411) 883076 – (0411) 884457
Laman: www.unm.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Naskah skripsi dengan judul “PERAN GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI


KURIKULUM 2013 Kelas VIII DI SMP NEGERI 2 BINAMU KABUPATEN
JENEPONTO”

Nama : Ade Resky Yanti


NIM : 1641042002
Prodi : Teknologi Pendidikan
Fakultas : Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa dan diteliti Naskah skripsi ini telah memenuhi syarat untuk
diseminarkan.

Makassar, 5 Juli 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nurhikmah H., S.Pd., M.Si. Dr. Arnidah, S.Pd., M.Si.


NIP. 19731106 200501 2 001 NIP. 19750512 200312 2 001

Disahkan:
Ketua Prodi Teknologi Pendidikan FIP UNM

Dr. Abdul Hakim, S.Pd., M.Si.


NIP. 19730702 200801 1 007

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ade Resky Yanti

Nim : 1641042002

Jurusan/Prodi : Teknologi Pendidikan

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Judul : Peran Guru TIK Dalam Implementasi


Kurikulum 2013 Kelas VIII Di Smp Negeri 2 Binamu
Kabupaten
Jeneponto

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulisan ini benar merupakan

hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri. Apabila dikemudian hari

terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia

menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

Makassar, 5 April 2021

Yang Membuat Pernyataan

Ade Resky Yanti

iii
MOTTO

"Semua impian kita dapat menjadi kenyataan jika kita memiliki keberanian untuk
mengejarnya"

Bismillah, kupersembahkan skripsi ini untuk bapak, mama, kakak, adik tersayang,
dan semua yang telah mendukung dan mendoakan.
Dan untuk diriku sendiri terima kasih telah berjuang dan bertahan

iv
ABSTRAK

Ade Resky Yanti. 2021. Peran Guru TIK dalam Implemetasi Kurikulum 2013 Kelas
VIII di SMP Negeri 2 Binamu Kabupaten Jeneponto. Skripsi. Dibimbing oleh Dr.
Nurhikmah, H. S.Pd., M.Si., dan Dr. Arnidah, S.Pd, M.Si. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar.

Ide pokok dalam peneltian ini adalah peran guru Teknologi Informasi dan Komunkasi
dalam implementasi kurikulum 2013 dalam mewujudkan pembelajaran yang
terintegrasi dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Fokus dalam penelitian ini
adalah peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam membimbing
peserta didik, memfasilitasi guru, dan memfasilitasi tenaga kependidikan pada
implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Bianamu. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
membimbing peserta didik, memfasilitasi guru, dan memfasilitasi tenaga
kependidikan pada implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Bianamu.
Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif dengan metode deskriptif. Informan
dalam penelitian ini ialah dua orang guru TIK SMP Negeri 2 Binamu, 2 orang tenaga
kependidikan SMP Negeri 2 Binamu, serta 2 orang guru mata pelajaran SMP Negeri
2 Binamu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan pedoman
observasi, wawancara serta dokumentasi yang menjadi data pendukung. Metode
analisis data terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil
penelitian menunjukkan guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam melaksanakan
perannya dalam implementasi kurikulum 2013 melakukan pembimbngan peserta
didik dalam proses pembelajaran terkait TIK dengan memberikan pembelajaran di
kelas, memfasilitasi guru dalam memanfaatkan TIK dalam persiapan, pelaksanaan,
dan evauasi pembelajaran serta memfasilitasi tenaga kependidikan dalam pengelolaan
administrasi berbasis TIK. Kesimpulan dalam penelitian ini, peran guru TIK dalam
Implementasi Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Binamu sebagai pembimbing peserta
didik dengan menyediakan pedoman layanan bimbingan bagi peserta didik dan
melakasanakan pembelajaran di kelas, memfasilitasi guru dalam mempersiapkan,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan memanfaatkan TIK, serta
memfasilitasi tenaga kependdikan dengan membantu persiapan dan pengelolaan
administrasi sekolah dengan memanfaatkan TIK. Namun belum dilakukan secara
optimal melihat beberapa kegiatan yang telah diataur sebagai kewajiaban guru TIK
belum sepenuhnya dilakukan seperti pengawasan penilaian dan melaksanakan sacara
ilmiah.

Kata Kunci: Teknologi Informasi dan Komunikasi, Peran Guru TIK, Implementasi

v
Kurikulum 2013, Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015

vi
PRAKATA

Puji syukur hanya milik Allah Subhanahu Wa ta’ala atas rahmat dan

karuniaNya sehingga skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan

salam atas baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam sebagai contoh dan

tauladan terbaik dalam menapaki kehidupan ini guna mencapai kemuliaan di dunia

dan di akhirat yang kekal abadi.

Alhamdulillah adalah kata yang paling bijak yang diucapkan penulis, karena

atas limpahan karunia dan rahmat-Nya sehingga hasil penelitian ini dapat

terselesaikan. Hasil penelitian ini berjudul “Peranan Guru Tik Dalam Implementasi

Kurikulum 2013 Di Smp Negeri 2 Binamu Kabupaten Jeneponto”. Penulisan Skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

Dengan penuh rasa hormat penulis hanturkan terima kasih yang sebesar

besarnya kepada Dr. Nurhikmah H, S.Pd, M.Si selaku Pembimbing I dan Dr.Arnidah,

S.Pd, M.Si selaku Pembimbing II yang telah tulus ikhlas meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, dan motivasi sejak awal hingga akhir

penulisan tugas akhir ini. Teristimewa kupersembahkan kepada orangtua ku tercinta

Sangkala dan Tiru Ani yang telah melahirkan, mendidik, dan menghadirkanku dalam

setiap doanya serta memberi dukungan moril selama penulis menumpuh pendidikan,

kakak saya Risnawati, adik saya Muh.

vii
Reza, dan teman saya Alma Ningsy yang telah banyak membantu dan mendoakan,

memotivasi dan juga memberi dukungan moril selama penulis menempuh

pendidikan.

Ucapan terima kasih dan teriring doa Syukran Jazakumullahu Khairan

Katsiran tak lupa disampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Makassar Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP yang telah

memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi strata 1 Jurusan Teknologi

Pendidikan FIP UNM

2. Dekan FIP Universitas Negeri Makassar Dr. Abdul Saman, M.Si Kons. yang telah

memberi izin melakukan penelitian dalam rangka penyusun skripsi ini

3. Dr. Mustafa, M.Si selaku PD I, Dr.Pattaufi, M.Pd selaku PD II, Dr. H. Ansar, M.Pd

selaku PD III yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian skripsi serta

mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa FIP UNM baik di bidang akademik,

administrasi dan keuangan, maupun bidang kemahasiswaan.

4. Dr. Abdul Hakim, S.Pd, M.Si selaku Ketua Jurusan dan Dr. Farida Febriati, S.S, M.Si

selaku sekretaris Jurusan Teknologi Pendidikan FIP UNM yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan staf Jurusan Teknologi Pendidikan yang telah membekali ilmu

pengetahuan selama menuntut ilmu di Universitas Negeri Makassar

6. Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Pendidik mata pelajaran TIK SMP Negeri 2

Binamu Jeneponto yang telah membantu dan berkerja sama dalam proses peneletian.

viii
7. Teknologi Pendidikan Angkatan 2016 “DIMENSI” tanpa terkecuali yang telah

menjadi teman berjuang, berbahagia, dan bersedih. Terima kasih segala doa,

dukungan, dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

8. Teman-teman KKN PPL Terpadu Dinas Pendidikan , Mamuju Tengah Angkatan XIX

atas doa dan motivasi selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada mereka yang tidak sempat terukir namanya dalam skripsi ini, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dengan rasa syukur kepada Allah

Subhanahu Wa Ta’ala, penulis dengan ikhlas memohon semoga semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini diberikan kesehatan,

keberkahan serta mendapat pahala dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat dan

memberikan pencerahan bagi pengembangan pendidikan serta dapat menambah ilmu

pengetahuan bagi penulis dan pembaca.

Makassar, 5 April 2021

Ade Resky Yanti

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii
MOTTO iv
ABSTRAK v
PRAKATA vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Fokus Penelitian 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA 9
A. Konsep Kurikulum 2013 9
1. Penerapan Kurikulum 2013 11
B. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran 13
C. Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 17
BAB III METODE PENELITIAN 26
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 27
C. Subjek Penelitian 28
D. Definisi Konsep 28
E. Teknik Pengumpulan data 29
x
F. Teknik Analisi Data 30
G. Pengecekan dan Keabsahan Data 31
H. Tahap-Tahap Penelitian 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33
A. Hasil Penelitian 33
B. Pembahasan 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60
A. Kesimpulan 60
B. Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Binamu 35

Tabel 42 Keadaan Guru dan Staf di SMP Negeri 2 Binamu 36

Tabel 4.3 Gambaran Guru dan KD Tiap Kelas SMP Negeri 2 Binamu 36

xii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Rencana Pelaksanaan Bimbingan Teknologi Informasi dan


Komunikasi (RPB TIK) 66

LAMPIRAN II Pubrik dan Penilaian Keterampilan 69

LAMPIRAN III Silabus Bimbingan TIK Tahun Pelajaran 2020/2021 71

LAMPIRAN IV Pedoman Wawancara 72

LAMPIRAN V Data Hasil Wawancara 75

LAMPIRAN VI Persetujuan Penelitian 83

LAMPIRAN VII Surat Izin Penelitian 84

LAMPIRAN VIII Surat Izin Penelitian Permodalan 85

LAMPIRAN IX Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian 86

LAMPIRAN X Dokumentasi Penelitian 87

LAMPIRAN XI Riwayat Hidup 92

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang

strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu

pentingnya kurikulum sebagaimana serta kegiatan pendidikan, maka dalam

penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan

penelitian secara mendalam. Pada dasarnya kurikulum merukan suatu sistem yang

terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen yang menyusun kurikulum harus

memperoleh perhatian yang sama besarnya. Komponen tersebut yaitu komponen

tujuan, isi, metode, serta komponen evaluasi.

Indonesia menerapkan kurikulum 2013 sebagai kurikulum nasional

pendidikan Indonesia.Kurikulum 2013 merupakan langkah lain dari Pengembangan

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum tahun

2006 yang memberikan otonomi penuh kepada lembaga sekolah itu sendiri untuk

mengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan kesanggupan masing-masing

satuan pendidikan. Kurikulum 2013, telah banyak perubahan yang dilakukan

pemerintah guna meningkatkan mutu pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan

diantaranya yaitu guru TIK yang memiliki perubahan dalam peranannya dalam

pendidikan di sekolah. Guru TIK sudah tak lagi mengajar seperti dalam kurikulum-

kurikulumsebelumnya. Akan tetapi guru TIK berperan sebagai fasilitator dan

1
2

penyedia layanan bimbingan berkaitan tentang TIK.Berdasarkan Permendikbud

nomor 45 tahun 2014 Pasal 6 tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan

dan kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 Tentang peran guru Teknologi Informasi

Komunikasi dan guru keterampilan komputer dan pengelolaan informasi dalam

implementasi kurukulum 2013, yang menyatakan bahwa “Guru TIK memliki tugas

dan tanggung jawab dalam melaksanakan bimbingan dan layanan/fasilitasi TIK

terhadap peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan”.

Hal ini yang menjadi landasan guru TIK beralih menjadi pembimbing di

sekolah dalam rangka implementasi Kurikulum Nasional 2013. Dalam kurikulum

Nasional 2013 guru TIK dan Keterampilan Komputer Pengelolaan Informasi

difungsikan menjadi guru TIK yang berperan membimbing peserta didik dalam

mencapai standar kompetensi lulusan dan memfasilitasi sesama guru dalam peng-

gunaan TIK untuk persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran serta

memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen

sekolah berbasis TIK. Dengan peranan baru tersebut, guru TIK bertanggungjawab

serta memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran, manajemen

sekolah serta dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

United Nation Education Social Cultural Organisation (2010) menjelaskan

bahwa pengintegrasian TIK di sekolah sangatlah penting guna mendukung dimensi

pedagogi sehingga hasil belajar dapat optimal. UNESCO juga menjelaskan bahwa

terdapat 4 tahapan dalam pengintegrasian TIK di sekolah yaitu (1) Emerging yang

dicirikan dengan pemanfaatan TIK oleh sekolah pada tahap permulaan, dimana
3

sekolah baru memulai membeli atau membiayai infrastruktur TIK. (2) Applying

dimana seluruh komponen sekolah telah memahami dan memanfaatkan TIK guna

mendukung pekerjaanya di sekolah. (3) Infusing pada tahap ini sekolah telah dengan

serius memanfaatkan TIK dengan menerapkan teknologi berbasis komputer di

laboratorium, kelas, dan bagian administrasi. (4) Transforming disini TIK telah

menjadi bagian itegral dengan kegiatan pribadi dan profesional sehari-hari di sekolah.

Dengan ini peranan guru TIK dalam implementasi kurikulum Nasional 2013

menjadikan posisi guru TIK sebagai konselor IT. Peranan baru tersebut, membuat

guru TIK memiliki tanggungjawab serta pengaruh yang sangat besar dalam proses

pembelajaran, manajemen sekolah serta dalam meningkatkan mutu pendidikan

disekolah. Marzoan (2014:82) juga menyatakan bahwa :

Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran seperti sudah tidak


dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Seperti diketahui, bahwa
dalam struktur Kurikulum 2013, teknologi informasi dan komunikasi
tidak lagi sebagai mata pelajaran yang diajarkan, akan tetapi
teknologi informasi dan komunikasi akan menjadi sarana
pembelajaran pada semua mata pelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, meskipun tidak dicantumkan sebagai mata pelajaran,

namun keterampilan menggunakan peralatan teknologi informasi dan komunikasi

mutlak digunakan untuk kelancaran proses pembelajaran. Konsekuensi logis dari hal

ini adalah lembaga pendidikan/sekolah harus memiliki infrastruktur memadai yang

mendukung pembelajaran berbasis TIK dan guru dituntut untuk mampu merancang

dan menghasilkan media pembelajaran yang berbasiskan TIK seperti merancang

media pembelajaran berbasis komputer, mendesain strategi pembelajaran berbasis


4

web, mengelola pembelajaran dengan blanded learningdan lain-lain.

Pelaksanaan tuntunan kurikulum sesuai yang tercantum dalam kurikulum

2013 bukanlah hal yang mudah, sebab berhubungan dengan bagaimana merubah

mindset para guru dari sebelumnya sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi

fasilitator dalam proses pembelajaran, sehingga diperlukan kebijakan yang

mendukung guru untuk terus menerus belajar dan melatih dirinya dengan

pengetahuan dan keterampilan menggunakan TIK Simanjuntak (2013). Dengan

demikian, kerja sama pihak dalam sebuah sekolah sangat diperlukan untuk dapat

mengoptimalkan peran guru TIK atau mengadakan bimbingan TIK (BTIK).

Sesuai yang tercantum dalam kurikulum 2013, TIK diintegrasikan ke dalam

pembelajaran. Hal ini menjadikan seorang guru diwajibkan untuk menguasai TIK

dalam pembelajaran. Peran TIK sangat penting dalam proses pembelajaran karena

mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Selain itu

dengan TIK peserta didik akan lebih antusias dalam pembelajaran, sehingga

berimplikasi pada pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan, hal ini

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

SMP Negeri 2 Binamu merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan

Kurikulum 2013. Berdasarkan observasi dan wawancara awal yang dilakukan pada

bulan februari 2020 di SMP Negeri 2 Binamu, dalam implementasi Kurikulum 2013

sekolah sudah menyiapkan fasilitas berupa komputer, liquid crystal display (LCD)

dan beberapa laptop/netbook baik milik pribadi guru maupun milik sekolah.
5

Walaupun media pembelajaran berbasis TIK sudah tersedia, namun pemanfaatan TIK

sebagai fasilitas penunjang dalam kegiatan pembelajaran masih sangat minim dan

belum maksimal, masih banyak guru yang belum menguasai Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK) dengan baik. Siswa pun banyak yang hanya menggunakan

jaringan internet untuk membuka situs sosial media.

Guru TIK yang diharapkan mampu memberikan layanan atau bimbingan

terlihat belum berjalan karena jika dilihat hanya ada sekitar tiga dari sepuluh guru

yang mau berkonsultasi dengan tim ICT (sebutan guru TIK), padahal dalam

implementasi kurukulum 2013 guru TIK berperan sangat penting dalam kaitannya

peningkatan mutu guru dan siswa dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran.

Adapun penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan, penelitian Muharika

Dewi dan Riana Agus Fitria tentang kebutuhan Pengembangan Modul Bimbingan

Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Terintegrasi Literasi Baru Era Revolusi

Industri 4.0 (2019) mengatakan bahwa “Mata pelajaran Teknologi Komunikasi

(TIK) ditingkat SMTA dan SLTA berganti menjadi program bimbingan TIK yang

dilaksanaan dalam bentuk mata pelajaran tambahan (ekstrakuriluler)”. Dengan

demikian maka mata pelajaran TIK yang saat penerapan kurikulum KTSP 2004 telah

memiliki satu kurikulum tetap dan silabus yang dikembangkan oleh guru mata

pelajaran menjadi tidak memiliki silabus dan tidak memiliki kurikulum tersendiri.

Penelitian yang juga menjadi rujukan adalah penelitian Khusnul Asri

Indriyani (2018) tentang Studi Implementasi Permendikbud No. 45 Tahun 2015 Pada
6

Guru TIK Dalam Memberikan Layanan Bimbingan Dan Pengelolaan TIK Di SMA

Se-Kabupaten Lumajang.Hasil penelitian ini menyatakan, layanan bimbingan TIK

bagi tenaga kependidikan di SMA se-Kabupaten Lumajang telah dilaksanakan secara

individual namun belum terprogram dan terjadwal. Guru TIK sebaiknya mampu

melaksanakan layanan bimbingan TIK dan pengelolaan TIK khususnya bagi tenaga

kependidikan secara terprogram dan terjadwal dan pihak sekolah mensosialisasikan

isi dari Permendikbud No.45 Tahun 2015 serta pedoman dalam pelaksanaan layanan

bimbingan dan pengelolaan TIK agar dapat meningkatan manajemen sekolah berbasis

TIK.

Berdasarkan uraian tersebut, dilakukan penelitian dengan judul “Peran Guru

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Implementasi Kurikulum

2013 Kelas VIII di SMP Negeri 2 Binamu ”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini penulis fokuskan pada

peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam membimbing peserta

didik, memfasilitasi guru, dan memfasilitasi tenaga kependidikan pada implementasi

kurikulum 2013 kelas VIII di SMP Negeri 2 Bianamu.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran

guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam membimbing peserta didik,

memfasilitasi guru, dan memfasilitasi tenaga kependidikan pada implementasi


7

kurikulum 2013 kelas VIII di SMP Negeri 2 Binamu

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat baik dalam segi teoritis maupun manfaat

praktisnya, adalah sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memberi

tambahan wawasan mengenai peran guru TIK dalam implementasi kurikulum

2013.

2) Manfaat Praktis

Manfaat yang juga diharapakan dalam penelitian ini adalah manfaat praktis yaitu

sebagai berikut:

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dengan menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peranan guru TIK dalam mengkaji lebih

jauh peranan guru TIK dan peningkatan layanan serta pembelajaran dalam

implementasi kurikulum 2013 di sekolah.

b. Bagi guru

Diharapkan hasil dari penelitian ini, dapat menjadi salah bahan evaluasi guru

dalam mengimplementasikan peran guru dan fungsi guru TIK dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sekolah mampu mengopti segala

potensi yang ada untuk menjaga dan mengembangkan mutu pen di sekolah.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Kurikulum 2013

Terdapat banyak pengertian kurikulum menurut para pakar kurikulum, namun

esensinya adalah menghantarkan peserta didik melalui pengalaman belajar agar

mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Menurut Loekloek dan Amri

(2013: 2):

Kurikulum dimaksud dengan jarak yang harus ditempuh oleh pelari


atau kereta dalam perlombaan, dari awal sampai akhir. Kurikulum
juga berarti “chariot” semacam kereta pacu pada zaman dahulu,
yakni suatu alat yang membawa seseorang dari “start” sampai
“finish”.
Menurut J. Galen dan Taylor Wiliam M. Alexander (Mualimin. 2012)

menyatakan bahwa kurikulum merupakan segala usaha untuk mempengaruhi anak

belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah

termasuk kurikulum. Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan

oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk

pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan

ketrampilan secara terpadu.

Kurikulum 2013 sebagai bentuk dari pengembangan kurikulum sebelumnya

yang menekankan pada aspek pendidikan karakter yang mengintegrasikan

8
9

pendidikan karakter dalam pengimplementasiannya. Zaini (2015:21) menyatakan

bahwa “perubahan tersebut ditandai dengan penggunaan istilah baru dalam Standar

Kompetensi Lulusan (SKL), yaitu istilah Kompetensi Inti atau KI”. Konsep dari

penggunaan kompetensi inti sebagai pengelompokkan kompetensi pokok atas sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Selain perubahan istilah dalam SKL pada kurikulum

2013, Marzoan (2014) juga menyatakan salah satu hal yang juga menjadi ciri khas

kurukulim 2013 adanya perubahan dalam jam pelajaran. Penambahan jam pelajaran

sebagai konsekuensi dari adanya perubahan proses pembelajaran yang semula dari

siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu. Setiap mata pelajaran dalam

Kurikulum 2013 memuat konten spesifik (pengetahuan), dan konten berbagi (sikap

dan keterampilan yang berasal dari mata pelajaran lain). Dengan konsepsi ini, mata

pelajaran secara langsung menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi

untuk dikembangkan dalam dimensi proses suatu kurikulum.

Mata pelajaran TIK dalam struktur Kurikulum 2013 sudah ditiadakan dengan

pertimbangan bahwa TIK akan menjadi sarana pembelajaran pada semua mata

pelajaran (Marzoan. 2014). Dalam hal ini mata pelajaran TIK tidak akan diajarkan

lagi di sekolah dasar dan menengah, akan tetapi TIK menjadi alat bantu guru dalam

proses pembelajaran pada semua mata pelajaran. Oleh karena itu dalam

pengimplementasian kurikulum 2013, semua komponen pendidikan yang ada

dituntut untuk bersinergi dengan TIK, kondisi ini sekaligus menegaskan bahwa peran

TIK dalam Kurikulum 2013 menjadi sangat penting dan menentukan untuk
10

memajukan mutu pendidikan.

1. Penerapan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan sebagi kurikulum nasional Pendidikan

Indonesia diterapkan secara bertahap dan terbatas. Dalam hal ini, diterapkan secara

bertahap maksudnya tidak dilakukan serempak pada semua kelas, melainkan mulai

kelas I, IV, VII, dan X. Selanjutnya, direncanakan pada kelas I, II, IV, V, VII, VIII,

X, dan XI. Kemudian, pada semua kelas, yaitu kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX,

X, XI, dan XII. Sedangkan secara terbatas, maksudnya tidak serempak pada semua

sekolah di Indonesia, melainkan hanya sekolah-sekolah tertentu saja, karena

terbatasnya anggaran pada awal penerapannya. Sekolah-sekolah yang menerapkan

Kurikulum 2013 yang jumlahnya sangat terbatas (hanya sekitar 6% dari jumlah

sekolah secara nasional) tersebut disebut dengan istilah sekolah sasaran Kurikulum

2013 (Widyastono. 2015).

Seiring dengan pergantian kabinet, salah satunya bergantinya Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan, dan hal ini menghadirkan kebijakan baru, yaitu

diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan

Kurikulum 2013 pada Pasal 1 disebutkan bahwa:


11

Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang


melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun
pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006
mulai semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai ada
ketetapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
melaksanakan Kurikulum 2013.

Berdasarkan peraturan tersebut dapat diketahui bahwa setelah adanya

pemberlakuan untuk melaksanakan kurikulum 2013 meskipun masih bertahap dan

terbatas, setelah adanya pergantian kabinet, peraturan untuk melaksanakan

kurikulum 2013 kembali menjadi pertimbangan. Selanjutnya pada Pasal 2 ayat (1)

ditegaskan bahwa “Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah

melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 (tiga) semester tetap menggunakan

Kurikulum 2013”, dan pada ayat (2) ditegaskan bahwa “Satuan pendidikan dasar dan

pendidikan menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013”.

Hal ini berarti terjadi perubahan istilah sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013,

yang semula istilahnya sekolah sasaran Kurikulum 2013 menjadi sekolah (satuan

pendidikan) rintisan penerapan Kurikulum 2013.

Tahun 2015 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas

sekitar 6%, sedangkan yang menerapkan Kurikulum tahun 2006 sebanyak 94%

sekolah. Tahun 2016, sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas

sekitar 6%, pada kelas I, IV, VII, dan X sekitar 19% sekolah, sehingga sekolah yang

menerapkan Kurikulum 2013 menjadi 25%; sedangkan yang menerapkan kurikulum

tahun 2006 sebanyak 75% sekolah. Tahun 2017, sekolah yang menerapkan
12

Kurikulum 2013 pada semua kelas sekitar 6%, pada kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X,

dan XI sekitar 19% sekolah, pada kelas I, IV, VII, dan X sekitar 35% sekolah,

sehingga sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 menjadi 60%; sedangkan yang

menerapkan Kurikulum tahun 2006 sebanyak 40%. Tahun 2018, sekolah yang

menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas sekitar 25%, pada kelas I, II, IV, V,

VII, VIII, X, dan XI sekitar 35% sekolah, pada kelas I, IV, VII, dan X sekitar 40%

sekolah, sehingga sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 sudah 100%. Pada

tahun 2019, sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas sekitar

60%, pada kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI sekitar 40% sekolah. Pada tahun

2020, semua sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas

(Widyastono. 2015).

Sehubungan dengan hal tersebut, seiring dengan kebijakan penerapan

Kurikulum 2013, yang diharapkan pula dapat bersinergi dengan perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan mutu Pendidikan

Indonesia, maka pelaksana dan pemerintah perlu memahami bagaimana penerapan

kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik dengan memanfaatkan teknologi,

juga dengan penyediaan guru serta sarana-prasarana TIK, serta fasilitas pendukung

lainnya. Selain itu, juga perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan serta fasilitasi

tenaga pendidik dan kependidikan, karena sebagian besar bukan berlatar belakang

pendidikan TIK.
13

B. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan Kualitas


Pembelajaran

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran

merupakan bentuk peningkatan kualitas proses pembelajaran, Simajuntak (2013)

mengelompokkan pemanfaatan TIK dalam pendidikan menjadi 4 (empat) kelompok

manfaat, yaitu: TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan, sebagai alat bantu

pembelajaran, sebagai fasilitas pembelajaran, dan sebagai infrastruktur pembelajaran.

1. Sebagai gudang ilmu pengetahuan, TIK dimanfaatkan sebagai referensi ilmu

pengetahuan terkini, manajemen pengetahuan, jaringan pakar beragam bidang

ilmu, jaringan antar institusi pendidikan, pusat pengembangan materi ajar, wahana

pengembangan kurikulum, dan komunitas perbandingan standar kompetensi.

2. Sebagai alat bantu pembelajaran, TIK dapat dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran, misalnya sebagai alat bantu guru dan peserta didik dalam

menggunakan metode atau sumber belajar, sebagai alat bantu interaksi guru-

peserta didik.

3. Sebagai fasilitas pembelajaran, TIK dapat dimanfaatkan sebagai: perpustakaan

elektronik, kelas virtual, aplikasi Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran

multimedia, kelas teater multimedia, kelas jarak jauh, papan elektronik sekolah,

alat ajar multiintelejensia, pojok internet, dan komunikasi kolaborasi kooperasi

(intranet sekolah).

4. Sebagai infrastruktur pembelajaran, TIK memberikan dukungan teknis dan

aplikatif untuk pembelajaran, baik dalam skala menengah maupun luas, yang
14

meliputi: ragam teknologi kanal distribusi, ragam aplikasi dan perangkat lunak,

bahasa pemprograman, sistem basis data, komputer personal, alat-alat digital,

sistem operasi, sistem jaringan dan komunikasi data, dan infrastruktur teknologi

informasi (media transmisi).

TIK dapat dimanfaatkan untuk pengembangan spiritual, moral, sosial, dan

budaya peserta didik. Pengembangan spiritual, melalui diskusi tentang keterbatasan-

keterbatasan TIK, dapat menyadarkan kita tentang siapa yang menciptakan kita

sebagai manusia, mampukah TIK mencipta manusia? Pengembangan moral, melalui

diskusi tentang akibat dari penyalahgunaan TIK dalam penyebarluasan isu-isu yang

kebenarannya masih perlu dibuktikan. Pengembangan sosial, melalui diskusi tentang

bagaimana TIK dapat memfasilitasi komunikasi antar komunikan yang tidak terbatas

waktu maupun tempat. Pengembangan budaya, melalui diskusi tentang bagaimana

TIK mencerminkan budaya dari penggunanya (Pusat Kurikulum, 2007).

Pendayagunaan TIK, dalam hal ini computer pada pelaksanaan pembelajaran

memungkinkan berlangsungnya individual learning, pembelajaran yang berlangsung

secara individual sehingga dapat mengembangkan kemandirian peserta didik dalam

proses belajar. Peserta didik akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna

dibandingkan pembelajaran konvensional klasikal. Arief (2014) mengidentifikasi

manfaat komputer dalam proses pembelajaran, yaitu:

1. Dapat mengakomodasi peserta didik yang lamban menerima pelajaran karena

peserta didik mampu belajar secara individual, dalam hal ini, peserta didik dapat
15

menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan;

2. Dapat merangsang peserta didik untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan

laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafis, warna, dan musik

yang dapat menambah realisme;

3. Tingkat penguasaan materi peserta didik dapat disesuaikan dengan kecepatan

belajarnya karena kendali berada pada peserta didik itu sendiri;

4. Kemampuan merekam aktivitas peserta didik selama menggunakan program

pembelajaran, memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara

individual dan perkembangan setiap peserta didik selalu dapat dipantau;

5. Dapat menggunakan peralatan lain seperti CD interaktif, dan lain-lain dengan

program pengendali dan komputer.

Berdasarkan manfaat penggunaan TIK tersebut dapat diketahui bahwa dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dapat menciptakan pembelajaran

yang lebih interaktif dan mampu merangsang pembelajaran peserta didik secara

individual, melatih pengetahuan, keterampilan dan afektif peserta didik. Teknologi

sebagai perkembangan zaman yang menjadi kemudahan untuk dapat menciptakan

proses pembelajaran yang lebih interaktif.

UNESCO (2010) menyatakan pengklasifikasian pengembangan TIK di

sekolah ke dalam empat tahap berikut: (1) Tahap emerging, yaitu baru menyadari

pentingnya TIK untuk pembelajaran dan belum berupaya untuk menerapkannya;

(2) Tahap applying, yaitu TIK telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (sebagai
16

mata pelajaran); (3) Tahap integrating, yaitu TIK telah diintegrasikan ke dalam

pembelajaran, yakni pembelajaran berbasis TIK, dan (4) Tahap transforming, yakni

TIK telah menjadi percepatan bagi perubahan/evolusi pendidikan. Berdasarkan

pernyataan tersebut, penerapan TIK dalam sekolah bisa digolongkan ke dalam

beberapa tahap penerapan TIK, mulai dari tahap yang sudah menyadari namun belum

dapat menerapkannya hingga pada tahap yang menjadikan TIK sebagai pusat

manajemen Pendidikan.

Teknologi informasi dan komunikasi dapat diaplikasikan untuk proses

pembelajaran (instructional purpose) maupun untuk pengelolaan administrasi

(administrational purpose) sekolah. Pada kurikulum tahun 2006, TIK masih

dijadikan sebagai objek atau mata pelajaran di sekolah, TIK merupakan mata

pelajaran yang berdiri sendiri di SMP/MTs dan di SMA/MA. Pada Kurikulum 2013

mata pelajaran TIK ditiadakan, namun pembelajaran semua mata pelajaran dan

manajemen sekolah diharapkan berbasis TIK, terutama bagi sekolah yang memiliki

sumber daya pendidikan (sarana prasarana, guru TIK, dan pendukung lainnya).

Implementasi kurikulum pada sekolah diharapkan dapat mengoptimalkan

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber daya Pendidikan.

Teknologi informasi dan komunikasi digunakan dalam pengembangan pembelajaran

dan manajemen sekolah. dengan tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang

dapat mendukung peningkatan kualitas pelaksanaan proses pembelajaran dan

manajemen sekolah dengan lebih mudah dan teratur dengan memanfaatkan

ketersediaan program teknologi yang mendukung.


17

C. Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013

Permendikbud Nomor 45 tahun 2014 Pasal 6 tentang perubahan atas peraturan

menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 Tentang peran guru

Teknologi Informasi Komunikasi dan guru keterampilan komputer dan pengelolaan

informasi dalam implementasi kurukulum 2013 yang menyatakan bahwa “Guru TIK

memliki tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan bimbingan dan

layanan/fasilitasi TIK terhadap peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan”.

Berdasarkan peraturan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan guru TIK dalam

Kurikulum 2013 sebagai penyedia bimbimngan dan layanan dalam memfasilitasi

peserta didik, guru, dan tenaga kenpendidikan.

Guru TIK melaksanakan tugasnya dalam membimbing peserta didik untuk

dapat mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan

informasi dalam mendukung kelancaran proses pembelajaran, dan juga dalam

pengembangan diri peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan

kepribadian peserta didik dengan memanfaatkan TIK sebagai sumber belajar. Guru

TIK melaksanakan tugasnya dalam layanan/memfasilitasi. kepada sesama guru untuk

pengembangan sumber belajar dan media pembelajaran; persiapan pembelajaran;

proses pembelajaran; penilaian pembelajaran; dan pelaporan hasil belajar. Guru TIK

melaksanakan tugasnya dalam layanan kepada tenaga kependidikan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem manajemen sekolah (Permendikbud.

2015).

Rincian kegiatan guru TIK dalam melaksanakan tugas dan tanggung


18

jawabnya yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 45 sebagai berikut, yaitu (1)

menyusun rancangan pelaksanaan layanan dan bimbingan TIK. (2) melaksanakan

layanan dan bimbingan TIK per tahun. (3) menyusun alat ukur/lembar kerja program

layanan bimbingan TIK. (4) mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan.

(5) menganalisis hasil layanan dan bimbingan. (6) melaksanakan tindak lanjut hasil

evaluasi dengan memperbaiki layanan dan bimbingan TIK. (7) menjadi pengawas

penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan

nasional. (8) membimbing peserta didik dalam kegiatan extrakurikuler. (9)

membimbing guru dalam penggunaan TIK. (10) membimbing tenaga

kependidikan dalam penggunaan TIK. (11) melaksanakan pengembangan diri. Dan

(12) melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau membuat karya inovatif.

Pendapat lain tentang peran guru TIK menurut Yudhanegara (2015)

menyatakan bahwa dalam kurikulum 2013 guru TIK sudah tak lagi mengajar seperti

dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya, akan tetapi guru TIK berperan sebagai

fasilitator dan penyedia layanan bimbingan berkaitan tentang TIK. Berdasarkan

keseluruhan pendapat tersebut dapat dikatakan peran guru TIK di sekolah pada

kurikulum 2013 yaitu sebagai fasilitator dan penyedia layanan bimbibingan yang

berkaitan dengan TIK serta mengembangkan system manajemen sekolah berbasis

TIK bagi peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan di sekolah.

1. Program Penyedia Layanan Bimbingan

Program guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 merupakan kegiatan


19

bimbingan dan fasilitasi yang akan dilaksanakan secara terjadwal bagi peserta didik,

sesama guru, dan tenaga kependidikan di sekolah. Program layanan pembimbingan

dan fasilitasi TIK untuk setiap periode disusun dengan memperhatikan unsur-unsur

tertentu sesuai dengan program yang ingin dicapai setiap satuan pendidikan.

a. Fasilitator

Fasilitator berasal dari kata facilitate yang memilki arti membantu,

mempermudah, membuatnya menjadi mudah, dan membebaskan kesulitan atau

hambatan sehingga jika dikaitkan dengan kegiatan pelatihan, memiliki pengertian

sebagai seseorang yang membantu memberikan kemudahan kepada orang yang

dilatih agar dapat terlibat penuh dalam proses belajar. Ada beberapa tugas fasilitator

dalam kegiatan pelatihan (Burhanudin, 2007) yaitu:

1) Fasilitator sebagai sumber belajar

Sebagai sumber belajar, faslitator harus mampu berperan dalam proses

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan. Keterlibatan fasilitator sebagai

sumber belajar akan berjalan efektif, jika fasilitator memiliki keterlibatan dalam

ketiga tahapan tersebut secara menyeluruh.

2) Fasilitator sebagai pengajar

Meskipun peserta pelatihan terkadang tidak suka untuk diajar (digurui),

disaat mereka memerlukan informasi yang tidak diketahui sebelmnya atau saat

mereka memerlukan ketrampilan atau kemampuan baru yang bermanfaat bagi

mereka.
20

3) Fasilitator sebagai motivator

Tugas sebagi motivator akan dapat berjalan dengan baik saat fasilitator

memilki kemauan untuk peduli, peka dan memilki empati terhadap peserta

pelatihan.

4) Fasilitator sebagai mediator

Suatu yang biasa dalam kegiatan pelatihan muncul berbagai perbedaan ide,

opini, wacana, dan cara memecahkan masalah dari peserta. Seorang fasilitator

memilki tugas untuk tampil menjadi mediator dan membantu peserta untuk

menengahi perbedaan agar terhindar dari konflik yang berkelanjutan.Saat

memfasilitasi kegiatan pelatihan, seorang fasilitator dituntut memilki peran dalam

mewujudkan pelatihan yang berhasil.Fasilitator perlu membangun atmosfir

positif, saling percaya, memberi daya dukung, terbuka, berbagi ide dan opini,

jujur dalam bersikap, serta jujur dalam berperilaku.

Berdasarkan pendapat di tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapan

peran guru dalam proses pembelajaran di sekolah seorang guru tentu berperan penting

dalam mengubah peserta didik yang bukan hanya mengajar materi saja tetapi ia

mampu mengfasilitasi siswa baik segi materi maupun sebagai motivator bagi peserta

didik

b. Layanan Bimbingan

Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah "Guidance" dalam bahasa

inggris, sehingga dapat diartikan secara umum sebagai suatu "bantuan", dengan kata
21

lain bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan

sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah. Koestuer Partowisastro

(Agustya:2013) mengemukakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan

kepada seseorang agar memperkembangkan potensi potensi yang dimiliki, mengenal

dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalannya sehingga dapat menentukan

sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung orang lain. Maka

dapat disimpulkan bahwa dalam dunia pendidikan, bimbingan merupakan salah satu

bidang dan program dari pendidikan, dan program ini ditujukan untuk membantu

mengoptimalkan perkembangan peserta didik.

Layanan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru TIK dalam implementasi

kurikulum 2013 berbeda dengan konselor seperti biasanya, memang guru TIK beralih

peran menjadi konselor, akan tetapi konselor IT mengarah pada peningkatan

kompetensi-kompetensi yang berkaitan dengan TIK.

Program layanan dan bimbingan TIK terdapat unsur-unsur yang harus

diperhatikan sesuai petunjuk yang telah diterangkan dalam Permendikbud Nomor 68

Tahun 2014 yaitu :

1. Kebutuhan peserta didik, sesama guru, dan tenaga kependidikan di sekolah.

2. Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing paling sedikit

150, sedangkan kepala sekolah yang berasal dari guru TIK/KKPI melaksanakan

pembimbingan peserta didik paling sedikit 40 orang dan wakil kepala sekolah

yang berasal dari guru TIK/KKPI melaksanakan bimbingan kepada peserta didik

paling sedikit 80 orang.


22

3. Bidang-bidang bimbingan meliputi hal-hal terkait dengan peningkatan

kompetensi TIK/KKPI

4. Jenis Layanan : layanan klasikal, kelompok, dan individu.

5. Kegiatan pendukung : video TIK atau KKPI.

6. Frekuensi layanan : setiap peserta didik mendapatkan berbagai layanan minimal

5 kali dalam setia semester, baik layanan dalam format perorangan, kelompok,

maupun klasikal.

7. Lama kegiatan : setiap kegiatan (kegiatan layanan dan pendukung) berlangsung

sekitar 2 jam.

8. Waktu kegiatan : kegiatan dan pendukung dilaksanakan pada jam pelajaran

sekolah dan/atau diluar jam pelajaran sekolah.

9. Kegiatan khusus : pada semester pertama setiap tahun ajaran baru

diselenggarakan layanan orientasi kelas/sekolah bagi peserta didik baru terkait

dengan kemampuan TIK.

Berdasarkan karakteristik di atas, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan

dalam konseling dibidang TIK dengan BK di mana tugas guru TIK berperan sebagai

konselor IT. Konselor IT menekankan pada pemecahan intelektual yang terwujud

dalam tindakan serta mampu meningkatkan kompetensi baik guru, staf kependidikan

maupun peserta didik dalam pemanfaatan TIK. Hal inilah yang membuat peran guru

TIK berbeda dengan guru BK di sekolah, di mana guru BK menekankan pada

perubahan sikap yang dilihat dari perbuatan yang bersifat emosional sedangkan guru
23

TIK dituntut mampu memberikan perubahan sikap dan pengetahuan atau ketrampilan

dalam pemecahan masalah intelektual dalam pemanfaatan TIK.

c. Rancangan Program Layanan

Rancangan adalah hasil dari suatu perencanaan yang disusun sedemikian rupa

sehingga menjadi sebuah program atau rancangan. Dalam Sutomo (2011:12)

mengemukakan bahwa “perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran

yang hendak dicapai dan menetapkan jalan atau sumber yang untuk mencapai tujuan

itu seefektif mungkin”. Maka dapat dikatakan bahwa perencanaan merupakan

tindakan merumuskan apa, bagaimana, siapa dan bilamana suatu kegiatan akan

dilakukan, dengan begitu adanya perencanaan yang baik, tujuan dari kegiatan

tersebut dapat tercapai.

d. Tolak Ukur Penilaian

Penilaian didefinisikan sebagai dasar yang sistematis untuk membuat

kesimpulan tentang pembelajaran dan pengembangan siswa. Lebih khusus, penilaian

adalah “proses mendefinisikan, memilih, merancang, mengumpulkan, menganalisis,

menafsirkan, dan menggunakan informasi untuk meningkatkan siswa dalam

pembelajaran dan pengembangan” (Swan, 2013:6).

Menurut Permendikbud No. 66 Tahun 2013Standar Penilaian Pendidikan

adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar

peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:


24

penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan

harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian

sekolah/madrasah. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran

pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada Ujian Nasional,

dilakukan oleh satuan pendidikan.

e. Evaluasi Layanan Bimbingan dan Fasilitasi

Evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan

nilai dari sesuatu. Suchman (Wiyani 2013:179) berpendapat bahwa evaluasi adalah

“proses untuk menentukan hasil yang telah dicapai dar beberapa kegiatan yang telah

direncanakan untuk mendukung tercapainya kegiatan-kegiatan tersebut”. Terdapat 2

teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi pembelajaran (Wiyani 2013). Kedua

teknik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Teknik Evaluasi pembelajaran Tes. Pada umumnya guru di sekolah menggunakan

tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan saat melakukan evaluasi pembelajaran.

b. Teknik Evaluasi Pembelajaran Nontes. Evaluasi pembelajaran ini digunakan

untuk mengevaluasi domain afektif (sikap) peserta didik. Evaluasi ini terbagai

dalam 4 cara dalam pelaksanaannya yaitu :

1) Observasi, digunakan untuk mengamati kegiatan peserta didik baik secara

langsung maupun tidak langsung.

2) Wawancara, dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan peserta didik
25

baik secara langsung maupun tidak langsung.

3) Sekala Sikap, sikap berhubungan dengan perilaku manusia, dalam skala sikap

ini perilaku peserta didik dievaluasi melalui kegiatan pengukuran sikap.

4) Daftar Cek, merupakan suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang

akan diamati.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kualitatif karna peneliti mendeskripsikan keadaan yang

sebenarnya dialami subjek penelitian, peneliti juga menyajikan data tersebut dalam

bentuk kata-kata dan bahasa. Pendakatan penelitian ini juga menelti bagaimana

kondidsi objek yang alamiah berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karna peneliti

mendeskripsikan keadaan sebenarnya yang dialami subjek penelitian. Peneliti

mendeskripsikan tentang peranan guru dalam implementasi kurikulum 2013. Jenis

penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif (descriptive). Penelitian deskriptif

dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian

dilakukan, penelitian ini juga diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasipada

waktu penyelidikan itu dilakukan. Deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan

berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dan berkenaan dengan

kondisi masa sekarang.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Menurut Yin

dalam Subagyo (2004: 114) mengemukakan “Studi kasus ialah penelitian empiris

yang menyelidiki gejala didalam konteksnya, yaitu di dalam kehidupan nyata,

26
27

khususnya ketika garis batas antara gejala dan konteks tidak jelas”. Oleh karenanya

menurut peneliti desain penelitian yang paling tepat adalah studi kasus karena

penelitian tidak mengetahui kejelasan mengenai penyebab fenomena.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Binamu, yang beralamat di

jalan Pabiringan Kabupaten Jenenponto. Lokasi tersebut dipilih karena SMP Negeri 2

Binamu merupakan sekolah yang menerapkan Bimtek sebagai mata pelajaran dan

termasuk dalam mata pelajaran mutan lokal. Sedangkan beberapa sekolah di SMP

yang ada di Jeneponto tidak menerapkan lagi Bimtek karena kurangnya fasilitas yang

mendukung.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dimulai pada tanggal 2-8 februari 2021 dengan tahapan

sebagai berikut:

1. Melakukan wawancara kepada guru TIK SMP Negeri 2 Binamu (2-3 februari

2021)

2. Melakukan wawancara kepada guru Mata pelajaran TIK SMP Negeri 2 Binamu

(4-5 februari 2021)

3. Melakukan wawancara kepada staff Tenaga Kependidikan SMP Negeri 2

Binamu, dan juga dilakukan dokumentasi sekolah seperti mengambil gambar

kondisi sekolah seperti gedung-gedung sekolah dan piala-piala sekolah (6-8


28

februari 2021).

C. Subjek Penelitian

Informan yang merupakan subjek penelitian ini ialah 2 orang guru TIK SMP

Negeri 2 Binamu, 2 orang guru mata pelajaran lain SMP Negeri 2 Binamu, dan 2

orang tenaga kependidikan, siswa yang merupakan perwakilan rombel dan ada 5

orang siswa yang merupakan perwakilan kelas VIII SMP Negeri 2 Binamu yang

bersedia diwawancarai. Dalam penelitian ini guru menjadi informan utama sebagai

pemenuhan data terkait peran guru TIK dan bagaimana guru dan tenaga kependidikan

memanfaatkan TIK dalam mengembangkan sistem pendidikan SMP Negeri 2 Binamu

yang terintegrasi dengan teknologi informasi dan komunikasi. Teknik penetapan

sampel ini menggunakan random sampling.

D. Definisi Konsep

1. Teknologi Infomasi Komunikasi (TIK)

Teknologi Infomasi Komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu yang

digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data atau

informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat

digunakan untuk alat berkomunikasi baik arah atau dua arah. Teknologi Infomasi

Komunikasi merupakan salah satu mata pelajaran di SMP Negeri 2 Binamu, yang

sekarang berubah nama menjadi Bimbingan Teknologi.

2. Peran Guru TIK

Penelitian ini membahas tentang peran guru TIK dalam membimbing siswa,
29

memfasilitasi guru, dan memfasilitasi tenaga kependidikan. Bimbingan

Teknologi dalam hal ini kegiatan dalam membimbing dan memfasilitasi sekolah

di bidang teknologi.

3. Implementasi kurikulum 2013

Implementasi kurikulum 2013 pada penelitian ini terkait bagaimana SMP Negeri

2 Binamu menerapkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran beserta aturan yang

di atur di dalam kurikulum 2013 tersebut, dalam hal ini mencakup peran guru

TIK yang di atur kurikulum 2013.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data

yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya

yaitu teknik observasi, tepatnya teknik observasi non partisipatif. Peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data observasi non partisipatif yang berarti

peneliti mengumpulkan data tanpa harus menjadi bagian dari orang/kelompok yang

diamati. Pada tahap observasi ini, peneliti mewawancarai guru TIK untuk

memperoleh data awal.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan bersama guru TIK, guru mata pelajaran, dan tenaga
30

kependidikan SMP Negeri 2 Binamu. Pada 2-8 februari 2021 di smp Negeri 2

Binamu. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

didikung dengan penggunaan pedoman wawancara dalam hal ini berupa format

pertanyaan terkait peran guru TIK dalam implementas kurikulum 2013 di SMP

Negeri 2 Binamu untuk di berikan informan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi di gunakan sebagai pelengkap dari pengguna metode observasi

dan wawancara dalam peneltian kualitatif, untuk meningkatkan validas hasil

pengamtan selama proses wawancara berlangsung. Pada penelitian ini menggunakan

berupa foto pelaksanaan wawancara, berkas administrasi penlitian (berupa izin

penelitian dan RPP Bimbingan Teknologi), serta instrumen peneltian.

4. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara,

yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait peran guru TIK dan implementasi

kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Binamu, sebagai alat bantu untuk memperoleh data

lapangan.

Tabel 3.1 Pertanyaan buat Siswa, Guru, dan Staf di SMP Negeri 2 Binamu

Pertanyaan jawaban

Menurut adek, terhadap TIK bagaimana


31

penerapannya sudah jelas atau tidak?

Sejauh ini, menurut adek apaka materi

yang di berikan oleh guru sudah sesuai?

Kapan pertama kali Bapak/ Ibu

mengetahui tentang adanya perubahan

Kurikulum (KTSP 2006 menjadi

Kurikulum 2013)?

Apakah Bapak/Ibu menggunakan TIK

dalam menyampaikan materi

pembelajaran dalam kurikulum 2013?

Bagaimana peran guru TIK dalam

membantu Bapak/Ibu mempersiapakan

pengelolaan administrasi berbasis TIK?

Bagaimana peran guru TIK dalam

membantu Bapak/Ibu pelaksanaan

proses administrasi?

F. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian kualitatif diperoleh dari berbagai macam sumber dan

teknik pengumpulan data. Setelah data-data tersebut diperoleh, peneliti melakukan


32

analisis data. Model yang digunakan dalam analisis data yang diperoleh dari

penelitian ini ialah model Miles dan Huberman meliputi tiga macam kegiatan yaitu:

datareduction, data display, dan conclusion drawing/verification”.

1. Reduksi Data

Data yang di peroleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu di

di catat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang jelas, dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya jika perlu

2. Penyajian Data

Pada tahap penyajian data bertujuan agar memudahkan peneliti untuk

memahami apa yang terjadi, serta dapat merencanakan langkah selanjutnya

berdasarkan apa yang dipahami tersebut, penyajian data yang digunakan untuk

menyajiakan data dalam peneliti adalah dengan bentuk teks yang bersifat naratif.

Penyajian data diawali dengan memberikan deskrpsi hasil penelitian, yaitu data-data

yang diperoleh peneliti yang telah melalui proses triangulasi dan reduksi data. Setelah

data melalui proses tersebut, kemudian dilalakuan analisis dalam pembahasan.

3. Penarikan Kesimpulan

Peneliti melakukan penarikan kesimpulan atas data-data yang telah dipilah

dan disusun menjadi sebuah informasi dan hasil dari penelitian tersebut.
33

G. Pengecekan dan Keabsahan Data

Keabsahan data diperlukan dalam sebuah penelitian, sehingga hasil penelitian

menjadi sebuah penelitian yang lebih dapat dipertanggungjawabkan. Uji keabsahan

dalam penelitian ini mengunakan triangulasi sumber. Patton dalam Moleong (2014)

menjelaskan triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif dengan cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan hasil wawancara denga isi suatu dokumen yang berkaitan.

H. Tahap-tahap Penelitian

Adapun tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Tahap Pra Penelitian. Tahap ini peneliti melakukan observasi serta wawancara

awal untuk mendapatkan permasalahan yang akan diteliti dan menentukan lokasi

penelitian.

2. Tahap Penelitian. Tahap ini dilakukan pengumpulan data baik berupa wawancara

langsung maupun pengumpulan data yang menggunakan teknik- teknik lain yang

dapat menjadi acuan dalam melakukan analisis data penarikan kesimpulan.

3. Tahap Akhir. Tahap ini data-data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis serta

dilakukan penarikan kesimpulan. Dari hasil tersebut disusun sebuah laporan

(skripsi) berdasarkan aturan penulisan yang telah ditetapkan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dideskripsikan hasil penelitian dan pembahasan dari data

menyangkut fokus penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data. Pada

saat pengumpulan data peneliti dihadapkan situasi pandemi Covid-19. Berikut

deskripsi hasil penelitian melalui prosedur pengumpulan data berupa observasi,

wawancara, dan studi dokumentasi yang telah diperoleh. Berdasarkan penelusuran

data di lapangan yang kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian, maka

dapat disajikan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut:

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Mempermudah untuk memahami lokasi penelitian yang menjadi tempat

peneliti memperoleh data dilapangan, maka berikut dipaparkan gambaran umum

lokasi penelitian.

a. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 2 Binamu

SMP Negeri 2 Binamu didirikan pada Tahun 1979 sesuai dengan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan Nomor: 030/U/1979 tanggal 17 Februari 1979 yang

ditandatangani oleh Menteri Pendidikan. Sekolah ini telah mengalami perkembangan

yang cukup pesat baik dari jumlah guru, siswa dan staf tata usaha serta gedung

sekolah yang telah banyak mengalami perkembangan.

34
35

b. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Binamu

Nama Kepala Sekolah : Basri, S.Pd

Alamat : Jalan Aspol No. 1 Panaikang

Kelurahan : Panaikang

Kecamatan : Binamu

Kabupaten : Jeneponto

Provinsi : Sulawesi Selatan

Kode Pos : 92316

Email : smp2binamu@gmail.com

No. Telepon : (0419) 21213

Tahun Berdiri : 1979

Tahun Operasi : 1979

Akreditasi :A

NPSN : 40301876

NSS : 201190501003

c. Fasilitas Sekolah / Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Binamu

SMP Negeri 2 Binamu memiliki fasilitas sekolah yang baik, bersih, layak,

nyaman dan siap untuk digunakan. Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan fungsi

dan tujuan sekolah, sekolah ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana mulai dari

bangunan sekolah, halaman sekolah, lapangan olahraga dan lapangan upacara yang
36

cukup luas. Selain itu, terdapat pula fasilitas lainnya sebagai penunjang berlangsung

proses belajar-mengajar. Terkhusus pada laboratorium komputer memiliki fasilitas

yang cukup memadai yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Untuk lebih

jelasnya, berkut rincian sarana dan prasarana di ruang labolatorium komputer SMP 2

Binamu :

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Binamu

No Jenis Ruangan Fasilitas Keterangan

PC : 20 buah (1 PC
5 dalam kondisi rusak
Operator/Server; 19 PC Client)
1 Ruang
Laoratorium
Proyector daan LCD : 1 Buah Kondisi baik
Komputer
Wifi Sekolah Kondisi Baik
Sumber: Arsip data keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Binamu TP.
2020/2021

d. Sumber Daya Manusia / Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP Negeri 2


Binamu

Guru dan staf yang bertugas di SMP Negeri 2 Binamu sebanyak 50 orang,

semuanya masih dinyatakan aktif mengajar dan bertugas di SMP Negeri 2 Binamu

dan masing-masing guru memiliki peran dan tugas yang dalam hal mendidik dan

membimbing sedangkan staf bertugas mengurus adminitrasi sekolah. Adapun jumlah

guru dan staf SMP Negeri 2 Binamu, sebagai berikut:


37

Tabel 4.2 Keadaan Guru dan Staf di SMP Negeri 2 Binamu

Guru/Staf Jumlah Keterangan

Guru Tetap (PNS) 32 Orang 1 Guru TIK

Guru Honor Sekolah 9 Orang 1 Guru TIK

Staf Tata Usaha 8 Orang

Staf Honor Sekolah 1 Orang


Sumber: Arsip Keadaan Guru dan Staf SMP Negeri 2 Binamu TP. 2020/2021

Pembelajaran TIK dilakasankan 1 jam 20 menit/minggu pada kelas VII dan

IX di SMP Negeri 2 Binamu. Berikut gambaran guru dan kompetensi dasar tiap kelas

SMP Negeri 2 Binamu

Tabel 4.3 Gambaran KD dan Jam Pembelajaran TIK Tiap Kelas SMP Negeri 2
Binamu
Kelas VIII Kelas IX
Nama guru
KD JP KD JP
Melakukan
operasi dasar
Mengidentifikasi perangkat
menu dan ikon TIK/komputer
4 x 40 2x40
Kaharuddin, S.Pd.I pada perangkat untuk
menit menit
lunak pengolah menghasilkan
kata informasi dan
komunikasi yang
bermanfaat

e. Keadaan Peserta Didik SMP Negeri 2 Binamu

Siswa di SMP Negeri 2 Binamu sebagai salah satu komponen yang dimana

mereka yang lulus seleksi yang diadakan setiap tahun oleh pihak sekolah dan

sebagaian kecil adalah pindahan dari sekolah lain yang sederajat.


38

2. Deskripsi Hasil Penelitian

SMP Negeri 2 Binamu mengetahui adanya perubahan kurikulum KTSP 2006

menjadi Kurikulum 2013 dari media televisi dan beberapa surat edaran dari dinas

pendidikan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan SB selaku guru TIK SMP

Negeri 2 Binamu yang menyatakan bahwa:

“Saya mengetahui adanya perubahan kurikulum dari media televisi


dan beberapa surat edaran dari dinas pendidikan”. (Wawancara
Guru TIK, 02 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut, diketahui bahwa informan

tersebut memperoleh informasi bahwa adanya perubahan kurikulum dari

pemberitaan di televisi dan surat edaran terkait penetapan kurikulum 2013 dari dinas

Pendidikan. Senada dengan hasil wawancara guru TIK lain, KA yang menyatakan:

“Sejak diedarkannya surat keputusan menteri pendidikan bapak


Anies Baswedan pada saat itu di sekolah masih diterapkannya
kurikulum KTSP tahun 2006”. (Wawancara Guru TIK, 03 Februari
2021)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut, dapat diketahui bahwa di awal

keputusan tentang penerapan kurikulum 2013, SMP Negeri 2 Binamu belum

menerapkan kurikulum 2013, sekolah tersebut masih menerapkan kurikulum tahun

2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adanya perubahan

kurikulum membuat para guru kaget dan belum siap menghadapi perubahan tersebut.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan SB selaku guru TIK SMP

Negeri 2 Binamu yang menyatakan bahwa:


39

“Saya awalnya kaget karena belum mengetahui apa-apa tentang


bagaimana tata laksana kurikulum 2013 ini, yang katanya jadi
momok, dikarenakan disejumlah pengaplikasiannya awal-awal
mengalami pro dan kontra dari berbagai kalangan, seperti full day
school serta penghapusan mata pelajaran TIK”. (Wawancara
GuruTIK, 02 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa informan tersebut

pada awal penetapan kurikulum 2013 sebagai kurikulum nasional Pendidikan

Indonesia masih belum yakin dengan penerapan kurikulum tersebut, karena masih

adanya pro dan kontra dari full day school hingga penghapusan Teknologi Informasi

dan Komunikasi sebagai mata pelajaran. Adapula guru yang menyambut baik

kebijakan kurikulum 2013 tersebut. Sesuai hasil wawancara dengan KA guru TIK

yang lain SMP Negeri 2 Binamu menyatakan bahwa:

“Kebijakan awal mula kontroversial ya karena kita guru harus


beradaptasi secara cepat, saya pribadi manyambut baik kebijakan
ini karena tentunya ada beberapa pertimbangan dari pembuat
kebijakan untuk menjadikan pendidikan indonesia maju”.
(Wawancara Guru TIK, 03 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut, diketahui bahwa penetapan

kurikulum 2013 sebagai kurikulum nasional Pendidikan Indonesia dianggap dapat

mendorong kemajuan Pendidikan Indonesia, informan menyambut baik kebijakan

tersebut dan memahami bahwa dengan pemberlakuan kurikulum Pendidikan

tersebut, guru harus mampu berdaptasi.

Pelaksanaan kebijakan Kurikulum 2013 mengganti peran guru TIK yang

sebelumnya menjadi bagian dari mata pelajaran kini memiliki beberapa peran
40

meliputi membimbing peserta didik, memfasilitasi guru dan memfasilitasi tenaga

kependidikan dalam pelaksanaan sistem pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Guru TIK SMP Negeri 2 Binamu memahami perannya dalam

pengintegrasian TIK pada mata pelajaran yang lain dengan menjadikan pembelajaran

berbasis TIK. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara bersama SB selaku Guru

TIK SMP Negeri 2 Binamu menyatakan bahwa:

“Peranan guru TIK tentunya sebagai pengajar yang dialihkan ke


mata pelajaran lain seperti kewirausahaan”. (Wawancara Guru TIK,
02 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa SMP Negeri 2

Binamu dalam implementasi kurikulum 2013 memahami guru TIK yang sebelumnya

mengajar mata pelajaran TIK dapat dialihkan menjadi guru pada mata pelajaran lain

yaitu mata pelajaran kewirausahaan, dalam hal ini mata pelajaran kewirausahaan

memanfaatkan TIK untuk tetap bisa membimbing dalam pengenalan teknologi. Hal

tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru TIK lain, KA yang

menyatakan:

“Tentunya sangat fundamental ya, di sini guru TIK berperan penting


dalam implementasi Kurikulum 2013 walaupun pada awalnya Mata
Pelajaran TIK dihapuskan namun setiap mata pelajaran itu harus di
integrasikan dengan TIK”. (Wawancara Guru TIK, 03 Februari
2021)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut, diketahui bahwa informan

memahami pada implementasi kurikulum 2013 TIK diintegrasian dalam mata

pelajaran lainnya karena mata pelajaran TIK bukan lagi menjadi mata pelajaran yang

berdri sendiri pada kurikulum 2013. Namun pemanfaatan teknologi informasi dan
41

komunikasi terintegrasi dalam semua mata pelajaran.

a. Peran Guru TIK dalam Membimbing Peserta Didik pada Implementasi


Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Binamu

Peran guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 dalam membimbing

peserta didik adalah mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan

data dan informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses

pembelajaran (Saekoko. 2016). Sehubungan dangan hal tersebut guru mengfasilitasi

dalam mata pelajaran TIK kelas VIII dan IX. Kelas VII SMP Negeri 2 Binamu tidak

mendapatkan pembelajaran TIK/Bimtek (Bimbingan Teknologi) karena pada kelas

VII tersebut mata pelajaran Muatan Lokalnya adalah pelajaran Bahasa Daerah, di

kelas VIII dan IX pembelajaran TIK masuk pada Mata Pelajaran Muatan Lokal.

Pembelajaran TIK kelas VIII SMP Negeri 2 Binamu kompetensi dasar yang

ingin dicapai salah satunya yaitu mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat

lunak pengolah kata dengan alokasi waktu pembelajaran 4 x 20 menit dalam hal ini

dilakukan sampai 2 pertemuan. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu

menunjukkan letak menu bar yang terdapat dalam tampilan Ms.word dengan benar,

menyebutkan nama menu yang terdapat dalam menu bar dengan benar, menunjukkan

letak menu toolbar standar pada tampilan ms.word dengan benar, menyebutkan nama

menu sesuai dengan lambang ikon yang terdapat dalam toolbar standar dengan benar,

menunjukkan letak menu toolbar formatting pada tampilan ms.word dengan benar,

menyebutkan nama menu sesuai dengan lambang ikon yang terdapat dalam toolbar

formatting dengan benar, menunjukkan letak menu drawing toolbar pada tampilan
42

ms.word dengan benar, menyebutkan nama menu sesuai dengan lambang ikon yang

terdapat dalam toolbar drawing dengan benar. Kegiatan Pembelajaran dilakukan di

ruang laboratorium komputer SMP Negeri 2 Binamu dengan metode pembelajaran

praktek dan tanya jawab, hingga penilaian.

Adapun pada kelas IX semester genap, materi pokok yang di bahas yaitu

mengidentifikas ikon-ikon pada menu home MS. Excel dengan alokasi waktu 2 x 40

menit. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi simbol ikon-

ikon pada menu MS. Excel, menjelaskan fungsi ikon-ikon pada menu home dalam

pengeditan naskah. Pada proses pembelajaran tersebut metode yang digunakan yaitu

praktek, tanya jawab, dan penugasan. Alat dan media yang digunakan adalah

komputer/ leptop dan proyektor. Proses pembelajaran di laksanakan di labolatorium

komputer namun jumlah PC/Komputer tidak sesuai jumlah siswa sebab terdapat PC

yang rusak, sehingga siswa harus menggunakan labolatorium secara bergantian

Guru TIK menggunakan format Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran satu

halaman dalam penyusunan pelaksanaan pembelajarannya atau pelayanan

bimbingannya kepada siswa. RPP yang digunakan memeiliki empat komponen yaitu

tujuan pembelajaran, metode/alat/media, langkah-langkalah, dan penilaian. Hal

tersebut sesuai dengan surat edaran kemendikbut nomor 14 tahun 2019 tentang

penyederhanaan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Guru TIK SMP Negeri 2 Binamu melakukan perannya dalam membimbing

peserta didik dilakukan seperti hasil wawancara berikut ini dengan KA selaku guru

TIK SMP Negeri 2 Binamu mentakan bahwa :


43

“Peran saya sebagai fasilitator dalam membimbing siswa dalam


pembelajaran TIK.” (Wawancara Guru TIK, 3 Februari 2021)

Berdasarakan pernyataan tersebut guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam

memembimbing peserta didik, berperan sebagai fasilitator untuk membantu siswa

dalam pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. SB

Guru TIK yang lain di SMP Negeri 2 Binamu juga mengatakan bahwa:

“Saya menggunakan media untuk melakukan proses evaluasi


terhadap pemelajaran siswa, seperti menggnakan aplikasi edmodo
untuk pemberian tugas dan penilaian.” (Wawancara Guru,2
Februari 2021 )

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, diketahui bahwa dalam

membimbing peserta didik guru TIK berperan sebagai fasilitator dalam proses

belajar mengajar, menggunakan media untuk mendukung evaluasi belajar peserta

didik. Sehubungan dengan hal tersebut, diketahui pula bahwa Teknologi Informasi

dan Komunikasi masih menjadi bagian dari Mata Pelajaran di SMP Negeri 2

Binamu.

Peran guru TIK SMP Negeri 2 Binamu sesuai dengan peraturan pemerintah

nomor 45 Tahun 2015 tentang peran guru TIK dalam membimbing peserta didik,

dipenuhi dengan menyediakan pembimbingan terkait pengenalan, pemahaman,

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada proses belajar mengajar,

memanfaatkan media dan teknologi dalam memanajemen proses pembelajaran.

Berikut pernyataan informan mengatakan bahwa:


44

“Saya tentunya memfasilitasi semua siswa dalam proses persiapan


pembelajaran. Oleh karena itu saya menyiapkan media untuk
mendukung proses berlangsungnya pembelajaran”. (Wawancara
Guru TIK, 2 Februari 2021)

KA, Guru TIK yang lain di SMP Negeri 2 Binamu juga menyatakan bahwa:

“Saya sendiri berperan dalam proses manajemen pembelajaran saya


sendiri, menyiapkan berbagai media, sumber belajar untuk para
peserta didik sehingga saya bisa mengoptimalkan setiap tatap muka
yang saya berikan.” (Wawancara Guru TIK, 3 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru

TIK di SMP Negeri 2 Binamu berperan sebagai pengajar mata pelajaran TIK, dalam

hal ini pemenuhan perannya sebagai fasilitator peserta didik, memfasilitasi peserta

didik mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan

informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran.

Dengan memanfaatkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran juga

menjadi bentuk perannya dalam memfasilitasi peserta didik pada proses belajar

mengajar. Bentuk pendampingan oleh pihak sekolah dalam persiapan pembelajaran,

PA selaku guru mata pelajaran lain menyatakan bahwa:

“Dengan memberikan pengayaan kepada siswa yang mengalami


masalah baik dalam hal akademik maupun psikologi. Dalam hal ini
kami guru berperan dalam membantu berbagai permasalahan yang
dialami oleh peserta didik. Contohnya ketika siswa mengalami
kemunduran dalam hal belajar kita akan membantu dan memberikan
pengayaan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya
dalam RPP”. (Wawancara Guru Bahasa Indonesia, 4 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut, bentuk layanan peserta didik bukan hanya


45

tentang penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, tetapi

juga memberikan pengayaan kepada peserta didik yang mengalami masalah

akademik maupun psikologi, dalam hal ini setiap guru mempunyai kewajiban dalam

memfasilitasi dan membimbing peserta didik baik masalah akademik maupun

psikologi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa-siswi di SMP Negeri 2

Binamu Kab. Jeneponto bahwa dalam sepekan Siswa belajar Mata Pelajaran TIK

sebanyak 1 kali sesuai jadwal yang telah di tetapkan oleh Guru dan pihak Sekolah.

Dalam Proses pembelajaran TIK berlangsung dari hasil wawancara bahwa sebelum

memulai pembelajaran, guru menyiapkan media pembelajaran seperti papan flanel,

laptop, video pembelajaran, presentasi atau komputer serta ruangan yang khusus

pembelajaran TIK (jika pembelajaran di lakukan luring).

“media pembelajaran yang digunakan seperti klipping, video


pembelajaran, juga papan flanel kak” (wawancara dengan siswa F)

Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu siswa juga menyatakan:

“ada media yang sudah disediakan oleh pihak sekolah seperti lab,
buku dan komputer”(wawancara dengan siswa A)

Namun di masa pandemi saat ini dari hasil wawancara siswa untuk

pembelajaran dilakukan secara Online atau Daring ataupun Luring pada materi

tertentu dimana seperti praktek sebab agar mempermudah Guru memberikan

Penilaian terhadap kinerja Siswa dan pengetahuan nya dengan tetap mematuhi

Protokol Kesehatan.

“penerapan TIK saya rasa cukup jelas kak, karena selain guru
46

memberikan beberapa penjelasan secara online, terkadang kami juga


melakukan pembelajaran luring sehingga kami bisa mempraktekkan
langsung materi yang sudah disampaikan guru” (wawancara dengan
siswa N)

Berdasarkan hasil wawancara bahwa semua siswa merasa materi yang di

sampaikan sudah cukup jelas dan mudah di implementasikan oleh siswa, sebab guru

sangat memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Adapun

beberapa kendala kendala yang dihadapi siswa saat pembelajaran berlangsung

terkhusus saat pembelajaran dengan metode online yakni siswa-siswi merasa harus

mengeluarkan banyak pengeluaran untuk membeli kouta internet meskipun sudah di

fasilitasi oleh pemerintah namun banyak siswa merasa kurang sehingga perlunya

kouta internet tambahan, kemudian siswa merasa sulit melakukan praktek jika dalam

proses pembelajaran keadaan daring/online,siswa merasa jika materi di pisah dengan

praktek akan mempersulit mereka memahami pembelajaran sebab TIK sebaiknya di

lakukan secara praktek secara langsung digabungkan dengan materi.

“kendalanya, susahki terapkan kak kalau tidak dipraktekkan langsung


apalagi ini online jadi di rumah terus ji belajar” (wawancara dengan
siswa T)

Sehubungan dengan kendala yang dialami, beberapa siswa juga menyatakan:

“susah kak karena kan TIK kebanyakan praktek, kalau daring agak
susah ki menerima pembelajaran kak” (wawancara dengan siswa R)

“saya biasa kak keterbatasan kuota internetku pembelajaran daring”


(wawancara dengan siswa N)

Beberapa siswa berharap Covid 19 bisa segera hilang agar kedepannya

mereka bisa bersekolah tanpa ada batasan proses pembelajaran lagi serta kuatnya

minat mereka belajar TIK sehingga para siswa mengharapkan TIK bisa selalu di
47

ajarkan oleh siswa sebab di sesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba

Teknologi.

“harapan saya semoga pembelajaran TIK tetap ada karena TIK


pembelajaran yang sangat penting, karena zaman sekarang TIK
sangat diperlukan saat ini di dunia kerja” (wawancara dengan siswa
A)

b. Peran Guru TIK dalam Memfasilitasi Guru pada Implementasi Kurikulum


2013 di SMP Negeri 2 Binamu

Peran guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 memiliki kewajiaban

memfasilitasi sesama guru dalam hal ini membantu guru untuk persiapan,

pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut hasil

wawancara dengan SB guru TIK SMP Negeri 2 Binamu terkait peran guru TIK dalam

memfasilitasi persiapan guru dalam pembelajaran menyatakan bahwa peran guru TIK

dalam memfasilitasi guru juga sering malakukan diskusi bersama guru bidang studi

lain tentang penggunaan teknologi infomasi dan komunikasi dalam proses

pembelajaran. Hasil wawancara bersama SB selaku guru TIK SMP Negeri 2

Binamu terkait kegiatannya melakukan diskusi bersama guru bidang studi lain

menyatakan bahwa:

“Sering, kami melakukan diskusi mata pelajaran MGMP biasanya


setiap 1 bulan sekali, atau 2 bulan sekali”. (Wawancara Guru TIK, 2
Februari 2021)

KA, Guru TIK yang lain juga menyatakan bahwa:

“Cukup sering, kadang kala ada berbagai pelatihan yang kami


ikuti”. (Wawancara GuruTIK, 3 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut guru TIK dalam memfasilitasi persiapan


48

proses mengajar guru juga melakukan diskusi terkait mata pelajaran dengan kurung

waktu satu atau dua bulan sekali dan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan

kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses

pembelajaran. Hasil wawancara bersama PA selaku guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia terkait peran guru TIK dalam memfasilitasi guru dalam persiapan

pelaksanaan pembelajaran menyatakan bahwa:

“Peran guru TIK biasanya saya bertanya kepada guru TIK jika saya
tidak mengetahui tentang aplikasi-aplikasi yang update kemudian
saya minta diajarakn untuk membuat media pembelajaran tersebut”.
(Wawancara Guru Bahasa Indonesia, 4 Februari 2021)
Berdasarkan pernyataan tersebut, diketahui bahwa informan menjadikan guru

TIK sebagai pembimbing dalam pengenalan aplikasi atau media pendukung proses

pembelajaran. Senada dengan hasil wawancara dengan guru lain SM, yang

menyatakan:

“Perannya tentunya sebagai pembuat media dan menggunakan


media tersebut untuk proses pembelajaran”. (Wawancara GuruIpa, 5
Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut, peran guru TIK dalam perannya untuk

memfasilitasi guru, membantu guru yang bersangkutan dalam persiapan pelaksanaan

pembelajaran, seperti membantu guru dalam persiapan media pembelajaran. Hasil

wawancara dengan guru lain SM, menyatakan bahwa:

“Kami diberikan beberapa petunjuk teknis dalam persiapan proses


pembelajaran dan itu biasa dilaksanakan atau didiskusikan dalam
rapat”. (Wawancara Guru Ipa, 5 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa informan tersebut


49

mendapat pembimbingan dari guru TIK untuk persiapan pembelajaran seperti

pembimbingan terkait petunjuk teknis atau melakukan diskusi atau rapat untuk

penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.

Peran guru TIK dalam memfasilitasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran

sebagai fasilitator yang membantu guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik

dalam proses pembelajaran berkaitan hal tersebut hasil wawancara bersama SB

selaku guru TIK SMP Negeri 2 Binamu menyatakan bahwa:

“Peran saya tentunya sebagai fasilitator, yang tentunya


mempersiapkan segala kebetuhan untuk para peserta didik. Mulai
dari strategi pembelajaran yang menarik, media pembelajaran yang
digunakan, perangkat pembelajaran yang lengkap dan tentunya
action di dalam kelas”. (Wawancara Guru TIK, 2 Februari 2021)

Sedangkan KA guru TIK SMP Negeri 2 Binamu yang lain menyatakan

bahwa:

“Untuk guru sendiri, masing-masing guru memfasilitasi pelaksanaan


pembelajaran yang dilakukan.” (Wawancara Guru TIK, 3 Februari
2021)

Berdasarkan perntyataan tersebut guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam

memfasilitasi guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran membantu guru untuk

mempersiapkan segala kebutuhan proses pembelajaran seperti strategi pembelajaran,

media pembelajaran, dan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan. Namun tidak

selalu guru TIK SMP Negeri 2 Binamu memfasilitasi guru dalam proses

pembelajaran terkadang masing-masing guru memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan. Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran terkait peran guru

TIK dalam memfasilitasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran SM menyatakan


50

bahwa:

“Memberikan pelatihan, modul, dan workshop”. (Wawancara Guru


Ipa, 5 Februari 2021)

Hasil wawancara PA dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia lain,

menyatakan:

“Ya seperti yang saya katakan sebelumnya bentuk pendampingan


ada proses pendampingan pengayaan”. (Wawancara Guru Bahasa
Indonesia, 4 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut pendampingan dalam pelaksanaan

pembelajaran, guru dibekali dengan diberikan pelatihan, modul dan workshop untuk

mengembangkan kemampuan guru. Pelatihan, workshop ataupun modul dapat

menjadi pendukung dalam peningkatan kemampuan guru untuk memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pembelajaran.

Peran guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam memfasilitasi guru pada proses

evaluasi pembelajaran dengan membantu guru dalam pembuatan instrumen evaluasi

berkaitan dengan hal tersebut hasil wawancara bersama KA guru TIK di

SMP Negeri 2 Binamum menyatakan bahwa:

“Peran saya sebagai pembuat instrumen evaluasi itu sendiri baik


untuk siswa, kalau untuk guru pastinya ada pengawas”. (Wawancara
Guru TIK, 3 Februari 2021)

Sedangkan SB guru TIK yang lain menyatakan bahwa:

“Saya selalu mengevaluasi setiap siswa yang saya ajar, mulai datri
evaluasi kehadiran, nilai dan saya lakukan secara kontiniu”.
(Wawancara Guru TIK, 2 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut guru TIK di SMP Negeri 2 Binamu dalam


51

memfasilitasi guru dalam proses evaluasi pemembelajaran membantu guru dalam

penyediaan instrumen penilaian dan selalu mengevaluasi setiap siswa dalam proses

pembelajaran mulai dari kehadiran hingga hasil pembelajaran. Hasil wawancara

bersama guru mata pelajaran lain terkait peran guru TIK dalam memfasilitasi guru

dalam pelaksanaan pembelajaran menyatakan bahwa:

“Melakukan evaluasi secara berjenjang yang dilakukan oleh


pengawas kemudian kita guru dinilai dalam proses evaluasi
tersebut, ini lebih kepada kesiapan perangkat pembelajaran”.
(Wawancara Guru Ipa, 5 Februari 2021)

Hasil wawancara dengan PA guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,

menyatakan bahwa:

“Evaluasi menyeluruh seperti ujian semester dan ujian akhir


sekolah”. (Wawancara Guru Bahasa Indonesia, 4 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa bentuk memfasilitasi

guru dalam evaluasi pembelajaran dilakukan secara berjenjang dan membantu dalam

kesiapan perangkat pendukung evaluasi.

Peran guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 2

Binamu dari pernyataan informan-informan tersebut dapat diketahui bahwa guru

TIK dalam memenuhi perannya sebagai fasilitator bagi guru dalam hal ini

memfasilitasi sesama guru, membantu guru untuk persiapan, pelaksanaan, dan

penilaian pembelajaran, dilakukan dengan membantu dalam penyediaan media

hingga melakukan pelatihan sesame guru.


52

c. Peran Guru TIK dalam Memfasilitasi Tenaga Kependidikan pada


Implementasi Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Binamu

Peran guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 memiliki kewajiaban

untuk memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen

sekolah berbasis TIK. Berkaitan dengan hal tersebut hasil wawancara bersama SB

guru TIK di SMP Negeri 2 Binamu menyatakan bahwa:

“Saya selalu memfasilitasi persiapan pengelolaan administrasi


sekolah seperti perangkat pembelajaran dan lain-lain”. (Wawancara
Guru TIK, 2 Februari 2021)

Sedangkan KA, guru TIK SMP Negeri 2 Binamu yang lain menyatakan

bahwa:

“Untuk administrasi pembelajaran saya yang buat, tapi administrasi


sekolah dibebankan kepada wakasek sarana dan prasarana”.
(Wawancara Guru TIK, 3 Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam

memfasilitasi tenaga kependidikan pada persiapan pengelolan administrasi sekolah

berupah perangkat pemebelajaran administraris dan sebagainya. Peran guru TIK SMP

Negeri 2 Binamu dalam memfasilitasi tenaga kependidikan pada pelaksanaan

pengelolaan administrasi sekolah dengan membantu dalam pembuatan adaministasi

setiap tahunnya berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran. Berkaitan

dengan hal tersebut hasil wawancara bersama SB selaku guru TIK SMP Negeri 2

Binamu menyatakan bahwa:

“Pelaksanaanya tentunya saya selalu membuat administrasi


pembelajaran setiap tahunnya, secara update dan berdasarkan
MGMP para guru mata pelajaran”. (Wawancara Guru TIK, 2
Februari 2021)
53

Lebih lanjut KA, guru TIK SMP Negeri 2 Binamu yang lain juga menyatakan

bahwa:

“Saya tentunya sebagai pengguna administrasi tersebut, untuk


memanfaatka fasilitas yang telah disediakan oleh pihak sekolah,
oleh karena itu saya memanfaatkan dan menjaga serta merawat apa
yang telah disediakan oleh pihak sekolah”. (Wawancara Guru TIK,
3 Februari 2021)

Hasil wawancara bersama HM selaku tenaga kependidikan SMP Negeri 2

Binamu terkait peran guru TIK dalam memfasilitasi tenaga kependidikan

mempersiapkan pengelolaan administrasi berbasis TIK menyatakan bahwa:

“Peran sesuai dengan porsi masing-masing, biasanya guru TIK


membantu kami jika mengalami kendala dalam proses administrasi
berbasis TIK”. (Wawancara Tenaga Kependidikan, 8 Februari 2021)

Hal tersebut dibenarkan oleh SH selaku tenaga kependidikan juga yang

menyatakan bahwa:

“Ya tentunya kami menyediakan fasilitas, namun karena


keterbatasan sarana dan prasarana, kami memanfaatkan seoptimal
mungkin terkait administrasi sekolah dalam proses pengelolaan
pembelajaran administrasi”. (Wawancara Tenaga Kependidikan, 8
Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan tersebut peran guru TIK dalam memfasilitasi tenaga

kependidikan dalam persiapan mengelolaan administrasi berbasis TIK

mempersiapkan pengelolaan administrasi sebaik mungkin dengan memanfaatkan

fasilitas yang ada meskipun dalam keterbatasan. Dalam memfasilitasi tenaga

kependidikan pada pelaksanaan proses administrasi guru TIK menjadi tempat untuk

berkonsultasi apabila terdapat kendala dalam proses pelaksanaannya, hal tersebut

sejalan dengan hasil wawancara bersama SH selaku tenaga kependidikan


54

SMP Negeri 2 Binamu menyatakan bahwa:

“Kami sering meminta bantuan kepada guru TIK terkait dengan


pelaksanaan proses pembuatan administrasi, utamanya terkait
dengan teknis dan aplikasi TIK”. (Wawancara Tenaga
Kependidikan, 8 Februari 2021)

Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan HM selaku tenaga

kependidikan lain yang menyatakan bahwa:

“Perannya sangat membantu kami, jika kami mengalami kendala


dalam proses pengadministrasian utamanya dalam hal yang
menyangkut tentang TIK”. (Wawancara Tenaga Kependidikan, 8
Februari 2021)

Berdasarkan pernyataan informan-informan tersebut dapat diketahui bahwa

guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam memenuhi perannya untuk memfasilitasi

tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis

TIK dilakukan dengan membantu tenaga kependidikan mengelola administrasi

sekolah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, dari pernyataan informan-informan

tersebut diketahui pula bahwa SMP Negeri 2 Binamu masih mengalami keterbatasan

sarana dan prasarana dalam pengelolaan administrasi sekolah.

B. Pembahasan

Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya tentang Pemahaman dan Peran

Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas yang

dilakukan oleh Subekti, dkk. (2016) dimana hasil penelitian menyatakan bahwa

kondisi guru TIK di SMA Negeri 4 Tegal telah memiliki kualifikasi sebagai guru TIK

dan telah melakukan pelatihan guna mendukung implementasi Kurikulum 2013,


55

namun pemahaman guru TIK tentang Kurikulum 2013 belum sepenuhnya memahami

tentang peranannya dalam implementasi Kurikulum 2013, dan peran guru TIK di

SMA Negeri 4 Tegal belum terlaksana sesuai dengan Permendikbud No.68 Tahun

2014. Sehubungan dengan penelitian sebelumnya tersebut temuan hasil penelitian ini

berbeda, di mana pemahaman guru TIK di SMP Negeri 2 Binamu baik, sebab sudah

mengmplementasikan perannya seseaui dengan kebijakan kurikulum 2013, bahkan

dengan kondisi pembelajaran pada masa pandemi kini sangat mengoptimalkan

penggunaan TIK dalam proses belajar mengajar. Tak hanya memahami perannya

sebagai pendidik, guru juga melakukan berbagai pelatihan, penimgkatan kemampuan,

serta pengabdian lainnya sebagai bekal dalam memanfaatkan TIK pada proses

pembelajaran melaluin musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).

Hal tersebut sesuai dengan penerapan TIK di sekolah salah satunya didukung

dengan penyediaan layanan berbasis TIK. UNESCO (2010) menyatakan ada empat

tahapan dalam pengintegrasian TIK diistilahkan dengan Emerging, Applying,

Infusing, dan Transforming. SMP Negeri 2 Binamu dalam pengintegrasian TIK

tersebut melalui hingga ke tahap Transforming yang dalam hal ini adanya upaya

dalam menggunakan TIK pada kegiatan sehari-hari di sekolah. TIK sebagai alat yang

digunakan secara rutin untuk membantu belajar sedemikian rupa sehingga

sepenuhnya terintegrasi di semua pembelajaran di kelas.

Pengintegrasian TIK berdasarkan tahapan yang dikemukakan oleh UNESCO

(2010), pada penerapannya di SMP Negeri 2 Binamu dalam kegiatan belajar


56

mengajar, dapat dikatakan bahwa pada tahap emerging, guru dan peserta didik

mencoba mengenali fungsi dan kegunaan perangkat TIK yang pada masa pandemi

ini menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk menunjang keberlangsungan

proses pembelajaran, kemudian dengan penyediaan layanan bimbingan guru TIK dan

belajar bagaimana menggunakan perangkat TIK, tahap ketiga mengacu pada

pemahaman bagaimana dan kapan menggunakan perangkat TIK untuk mencapai

tujuan tertentu, seperti menyelesaikan tugas-tugas tertentu, tahap keempat mengacu

pada bagaimana menjadi ahli dalam penggunaan perangkat TIK.

Peran guru TIK dilaksanakan sesuai dengan Permendikbud No.68 Tahun

2013, guru TIK SMP Negeri 2 Binamu belum sepenuhnya melaksanakan peranannya

dari 11 kegiatan yang terbagi dari 3 pokok kegiatan. Berikut Rincian kegiatan guru

TIK dalam implementasi Kurikulum 2013 yaitu: 1) Menyusun Rancangan Layanan

Bimbingan dan Fasilitasi. 2) Menyusun Alat Ukur Layanan Bimbingan dan Fasilitasi.

3) Mengevaluasi proses dan hasil Layanan dan Bimbingan. 4) Menjadi pengawas

Penilaian. 5) Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi. 6) Melaksanakan bimbingan

paling sedikit 150 siswa. 7) Melaksanakan bimbingan ke siswa. 8) Melaksanakan

bimbingan ke sesama guru non TIK. 9) Melaksanakan bimbingan ke staf

kependidikan. 10) Melaksanakan Pengembangan Diri. 11) Membuat Publikasi Ilmiah/

Karya Ilmiah. Mengacu pada penetapan kebijakan tugas-tugas sebagai guru TIK,

SMP Negeri 2 Binama belum sepenuhnya melakukan setiap tugas yang telah

ditetapkan seperti melaksanakan publikasi ilmiah/karya ilmiah.


57

Bimbingan kepada peserta didik dilaksanakan dengan memberikan bimbingan

secara terjadwal dalam bentuk bimbingan secara klasikal/kelompok dengan tatap

muka yang dilaksanakan secara berkala yang dilaksanakan 1 kali dalam seminggu

atau ada 14 kali pertemuan dalam semester, materinya tertuang dalam program

tahunan dan program semester. Materi pembimbingan dalam pembelajaran terkait

dengan pemanfaatan TIK untuk mencari, megelolah, menyimpan, menyajiakan,

menyebarkan data dan informasi dalam rangka mendukung kelancaran proses

pembelajaran. Kegiatan tersebut dibuktikan dengan adanya lampiran jadwal, rencana

pelaksanaan pembelajaran materi, bimbingan, dan daftar peserta didik.

Kegiatan fasilitas sesama guru dilaksanakan melalui kegiatan antara lain :

kegiatan bimbingan dan fasillitas secara klasikal dengan melakukan Pertemuan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan penyelenggraan pelatihan bagi guru.

Bimbingan kepada guru yang dilaksanakan secara individual dilakuakan dengan

memberikan konsultasi sesuai dengan kebutuhan guru di bidang teknolgi informasi di

sekolah, antara lain : mencari sumber belajar, pembuatan media pembelajaran, dan

pengelohan nilai. Namun terkadang, guru melakukan persiapan pembelajaran masing-

masing. Dalam kondisi pembelajaran secara daring saat ini, lebih sering

menggunakan instrumen evaluasi berbasis TIK dan hal itu menjadi bentuk fasiltasi

guru TIK ke sesama guru.

Kegiatan fasilitas tenaga kependidikan dilaksanakan melalui kegiatan seperti

membantu pengembangan dan pemanfaatan TIK dalam implementasi sistem


58

informasi menejemen sekolah, antara lain pengisian Data Pokok Pendidikan

(Dapodik), instalasi dan entri data SIMPAK.

Berdasarkan bentuk kegiatan guru TIK tersebut dalam memenuhi perannya

dapat dijabarkan menjadi beberapa kegiatan yang menjadi tanggung jawab guru TIK

sesuai Permendikbud Nomor 45 tahun 2015 sebagai berikut :

1. Menyusun Rancangan Layanan Bimbingan dan Fasilitas, dengan menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang dilakukan untuk melaksanakan

pembimbing teknologi infomasi dan komunikasi ke peserta didik.

2. Menyusun alat ukur keberhasilan seperti soal untuk melakukan tes hasil belajar

dan bimbingan.

3. Mengevaluasi hasil layanan bimbingan dengan memberikan tugas, tes ujian tengah

semester dan ujian akhir ke peserta didik.

4. Guru TIK juga telah memenuhi kewajiban sebagai pengawas penilaian dan

evaluasi dalam hal ini, adanya dokumen hasil belajar peserta didik dalam tingkat

sekolah dan nasional.

5. Pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi dilakukan dengan memberikan remedial

atas hasil evaluasi yang masih kurang.

6. Kegiatan guru TIK dalam melaksanakan bimbingan ke kurang dari 150 peserta

didik pun telah dilakukan dengan memberikan pelajaran di kelas pada peserta
59

didik kelas Vll dan lX di SMP yang berjumlah 420 orang, setiap rombongan

belajar terdiri dari 30 orang (kelas VIII ada 8 rombongan belajar, kelas IX ada 6

rombongan belajar).

7. Bimbingan peserta didik dilakukan dengan memberikan pembelajaran terkait

pemanfaatan TIK selama sekali seminggu, selama 1 jam 20 menit.

8. Bimbingan ke sesama guru dilakukan dengan membantu guru dalam persiapan,

pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang membutuhkan pemanfaatan TIK

seperti penggunaan media pembelajaran dan alat evaluasi pemebelajaran berbasis

TIK.

9. Bimbingan ke tenaga kependidikan dilakukan dengan membantu dalam

pelaksanaan adaministrasi sekolah berbasis TIK, pengisian Data Pokok

Pendidikan (Dapodik), instalasi dan entri data SIMPAK.

10. Guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam melaksanakan pengembanagan diri

dilakuakan dengan mengkuti workshop terkait pemanfaatan teknologi dan

pengembanagan pembelajaran.

Adapun kegiatan yang belum terealisasi oleh guru TIK SMP Negeri 2 Binamu

ialah Membuat publikasi ilmah/karya tulis ilmiah. Penyediaan bimbingan teknologi

sebagai bentuk layanan dan fasilitasi dalam mengembangkan kemampuan peserta

didik dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Koestuer

Partowisastro (Agustya: 2013) mengemukakan bahwa bimbingan adalah bantuan


60

yang diberikan kepada seseorang agar memperkembangkan potensi potensi yang

dimiliki, mengenal dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalannya sehingga dapat

menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung orang

lain. Pemahaman guru TIK terkait pemahaman akan penyediaan layanan bimbingan,

guru TIK SMP Negeri 2 Binamu menyediakan dan melakukan pelayanan bimbingan

dengan menyusun Silabus dan Rancangan Perencanaan Pelayanan Bimbingan bagi

peserta didik.

Layanan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru TIK dalam implementasi

kurikulum 2013 berbeda dengan konselor seperti biasanya, memang guru TIK

beralih peran menjadi konselor, akan tetapi konselor IT mengarah pada peningkatan

kompetensi-kompetensi yang berkaitan dengan TIK. Program layanan dan

bimbingan TIK terdapat unsur-unsur yang harus diperhatikan sesuai petunjuk yang

telah diterangkan dalam Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014.

Sebagai penyedia layanan bimbingan dan fasilitasi, guru TIK membuat

rancangan layanan dengan Juknis dari Permendikbud tentang rancangan layanan yang

berisikan materi bimbingan, rencana pelaksanaan, alat ukur penilaian, laporan capaian

kompetensi. Rancangan diperlukan sebagai data dalam administrasi sekolah dan

evaluasi dalam meningkatkan pemanfaatan TIK di lingkungan sekolah. Pelaksanaan

program layanan bimbingan dan fasilitasi yang berjalan belum menggunakan

pedoman, saat ini guru TIK SMP Negeri 2 Binamu mengoptimalkan berjalannya

layanan bimbingan berbasis TIK meskipun ketersedian fasilitas sarana dan prasarana

yang terbatas.
61

Tugas serta kegiatan guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 tak luput

dari pengembangan diri sebagai guru, guru TIK dituntut agar selalu melaksanakan

pengembangan diri guna meningkatkan kualitas diri. Guru TIK SMP Negeri 2

Binamu melaksanakan pelatihan-pelatihan seperti workshop untuk menambah dan

melatih kemampuan dalam memanfaatkan teknologi dalam pengembangan sistem

layanan pendidikan di sekolah. Namun dalam kaitannya Publikasi Ilmiah / pembuatan

Karya Ilmiah belum satu pun dari 2 guru TIK SMP Negeri 2 Binamu yang

melaksanakannya. Hal ini dirasa perlu cepat dilaksanakan yang mana telah menjadi

beban kerja guru TIK sebagai penyedia layanan bimbingan dan fasilitasi.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Binamu

diperoleh kesimpulan bahwa guru TIK memahami peranannya serta peranan TIK

dalam Implementasi kurikulum 2013 dalam hal ini memahami bagaimana kebijakan

dan pengoptimalan TIK di sekolah atau proses pembelajaran. Peran guru TIK SMP

Negeri 2 Binamu pada implementasi kurikulum 2013 melaksakan perannya dalam

membimbing peserta didik dengan menyediakan rancangan pelaksanaan

pembelajaran yang merupakan pedoman layanan bimbingan bagi peserta didik dan

memberikan bimbingan kepada peserta didik menggunakan perangkat TIK dalam

pembelajaran, peran guru TIK dalam memfasilitasi guru dengan membantu guru pada

persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran berbasis TIK seperti membantu

dalam penggunaan media, penyusunan alat evaluasi serta membantu dalam

pengembangan diri seperti pelatihan, pembimbingan staf kependidikan dilakukan

dengan membimbing dalam penyediaan layanan administrasi berbasis TIK seperti

pengelolaan administrasi sekolah berbasis TIK. Guru TIK SMP Negeri 2 Binamu

memberikan layanan bimbingan dengan memanfaatkan keterbatasan sarana dan

prasarana.

Guru TIK SMP Negeri 2 Binamu juga melaksanakan kegiatan pelatihan-

pelatihan dalam mendapatkan kualifikasi yang menjadi salah satu kewajiabannya.

62
63

Namun, guru TIK SMP Neger 2 Binamu belum pernah melakukan publkasi ilmiah

yang juga menjadi salah satu rincian kegiatannya dalam melaksanakan tanggung

jawabnya. Dalam hal ini, guru TIK SMP Negeri 2 Binamu belum sepenuhnya

dalammelaksanakan kegiatan yang menjadi kewajiban guru TIK sesuai aturan

Permendikbud Nomor 4 tahun 2015.

B. Saran

1. Bagi Sekolah

Perlunya ditingkatkanya fasilitas yang mendukung proses terlaksananya program

pelayanan bimbingan dan fasilitasi mengingat masih banyak guru-guru mata

pelajaran yang belum menguasai TIK khususnya dalam penggunaan komputer

agar dapat berjalan dan terlaksana secara optimal.

2. Bagi Guru TIK

Guru TIK dapat lebih mengoptimalkan segala kemungkinan yang terjadi dan

penyelesaian rancangan layanan bimbingan dan fasilitasi sangat di butuhkan.

63
DAFTAR PUSTAKA

Agustya, Krisna. 2013. Pengertian, Fungsi, dan Cara kerja FTP.


http://ilhamsconans.pun.bz/pengertian-newsgroup.xhtml.
Arief AM. 2014. Media Pembelajaran Berbasis TIK, Diklat Teknis Fungsional
Peningkatan Kompetensi Guru Pertama. Makassar: Balai Diklat Keagamaan
Makassar
Burhanuddin. 2007. Supervisi Pendidikan dan Pengajaran. Malang: Rosindo
Dewi, Muharika., dan Fitria, Riana Agus. 2019. KebutuhanPengembangan Modul
Bimbingan TeknologiInformasi Dan Komunikasi (Tik) TerintegrasiLiterasi
Baru Era Revolusi Industri 4.0. Universitas Putra Indonesia YPTK
Padang.Jurnal Pendidikan Teknologi InformasiVol.6Issue1, ISSN: 2355-
9977.
Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: sinar baru
algensindo.
Indriyani, Khusnul Asri. 2018. Studi implementasi Permendikbud No. 45 Tahun 2015
pada guru TIK dalam memberikan layanan bimbingan dan pengelolaan TIK
di SMA se-kabupaten Lumajang. Universitas Negeri Malang.
Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Loeloek, Endah Poerwati., dan Amri, Sofan. 2013. Panduan Memahami Kurikulum
2013. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Marzoan. 2014. Peran teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dalam perspektif kurikulum 2013. JINOTEP: Jurnal
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran. Vol.1(1)
Mualimin, Mat. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 1 RSBI Kota Magelang.IAIN Walisongo.
Mujtahid, 2011.Pengembahan Profesi Guru.Malang UIN Maliki Press.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Pelangi Aksara
Yogyakarta

64
65

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160


Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum
2013 Pasal 1 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013 Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum
2013 Pasal 2 ayat (2)
Permendikbud Nomor 68 tahun 2014 Pasal 3 tentang Peranan Guru TIK dalam
Implementasi Kurikulum 2013
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan
Kurikulum TIK. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Radar Cirebon. Mata Pelajaran TIK Dihapus, 7000 guru TIK menjdi guru konsling.
http://www.radarcirebon.com/mata-pelajaran-dihapus-7-000-guru-tik-jadi-
konseling.html. Download pada 7 Maret 2020.
Simanjuntak, D. 2013. Peranan Teknologi informasi dan Komunikasi dalam
Kurikulum 2013, Jurnal Pendidikan Penabur – No 21/Tahun ke-12 Desember
2013.
Saekoko, Marfath Dalouis. 2016 Peran Guru TIK dalam Pelaksanaan Kurikulum
2013 di SMP (Studi Kasus Di SMP N 5 Salatiga & SMP N 2 Salatiga)
Subagyo, Joko. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek,Jakarta:Rineka
Cipta
Surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan RI. Nomor 14 Tahun 2019 tentang
peyederhanaan pelakasanaan pembelajaran
Sutomo, dkk. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UNNES PRESS.
Syaodih Sukmadinata, Nana, 1997. Pengembangan Kurikulum, Bandung : Remaja
Rosda Karya.
UNESCO. 2010. UN Decade of Education for Sustainable Development.
Widyastono, Herry. PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) DALAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN
MANAJEMEN SEKOLAH RINTISAN PENERAPAN KURIKULUM 2013.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud. Kwangsan, Vol. 3
No. 2, Edisi Desember 2015
66

Yudhanegara, Septyawan Sukma. 2015. Peranan Guru TIK dalam Implementasi


Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal. Universitas Negeri Semarang.
Zaini, Herman. 2015. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP). Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Fatah. JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31
LAMPIRAN-LAMPIRAN
68

LAMPIRAN I

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNOLOGI INFORMASI &


KOMUNIKASI (RPB TIK)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Binamu


Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas/Semester : VIII/Genap
Materi Pokok : Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak
pengolah kata
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
1. Tujuan Pembelajaran
1.1. Menunjukkan letak menu bar yang terdapat dalam tampilan Ms.word
dengan benar
1.2. Menyebutkan nama menu yang terdapat dalam menu bar dengan benar
1.3. Menunjukkan letak menu toolbar standar pada tampilan ms.word dengan
benar
1.4. Menyebutkan nama menu sesuai dengan lambang ikon yang terdapat
dalam toolbar standar dengan benar
1.5. Menunjukkan letak menu toolbar formatting pada tampilan ms.word
dengan benar
1.6. Menyebutkan nama menu sesuai dengan lambang ikon yang terdapat
dalam toolbar formatting dengan benar
1.7. Menunjukkan letak menu drawing toolbar pada tampilan ms.word dengan
benar
1.8. Menyebutkan nama menu sesuai dengan lambang ikon yang terdapat
dalam toolbar drawing dengan benar
2 Metode Alat dan Media
2.1. Metode : Tanya Jawab, Penugasan
2.2. Alat dan Media : PC/Komputer/Laptop/Proyektor
69

3 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran


3.1. - Kegiatan pendahuluan
3.1.1. Membuka dengan salam dan berdo’a
Menyampaikan tujuan pembelajaran sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
3.2. - Kegiatan Inti
3.2.1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk fokus pada topik
menggugah pengetahuan siswa tentang tampilan menu dan ikon pada
perangkat lunak secara teliti
Guru menerapkan metode pembelajaran langsung (DI) pada kegiatan
mengidentifikasi tampilan menu dan ikon aplikasi program ms.word secara
teliti.
Mebuat agumentasi tentang pelajaran yang disampaikan pada tampilan menu
dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata, tanpa pantang menyerah disertai
kecermatan dan ketelitian
Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
3.3. - Kegiatan Penutup
3.3.1. Guru menyampaiakan evaluasi dari kegiatan tersebut
3.3.2. Guru memberikan penugasan dan gambaran materi dipertemuan selanjutnya
Guru menutup pembelajaran dan berpesan kepada peserta didik
4.1. Penilaian
4.1.1. Penilaian sikap
Penilaian pengetahuan

Jeneponto, 11 Januari 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Bim TIK

Basri, S.Pd. M.M Kaharuddin, S.Pd.I


Nip. 19780303 200502 1 002 Nip. 19640702 198411 1 005
70

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNOLOGI INFORMASI &


KOMUNIKASI (RPB TIK)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Binamu


Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas/Semester : IX/Genap
Materi Pokok : Mengidentifikasi Ikon – ikon pada Menu Home pada
MS. Excel
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
1. Tujuan Pembelajaran
1.1.Mengidentifikasi simbol ikon-ikon pada Menu Home (MS. Excel)
1.2.Menjelaskan fungsi ikon pada Menu Home dalam pengeditan naskah
2 Metode Alat dan Media
2.3. Metode : Tanya Jawab, Penugasan
2.4. Alat dan Media : PC/Komputer/Laptop/Proyektor
3 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
3.1. -Kegiatan pendahuluan
3.1.1. Membuka dengan salam dan berdo’a
Menyampaikan tujuan pembelajaran sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
3.2. -Kegiatan Inti
3.2.1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk fokus pada topik
Guru menjelaskan materi pada kelompok Clipboard ( ikon Cut, Copy, dan
paste )
Peserta didik dipersilahkan menyimak dan diberi kesempatan untuk bertanya
atas materi tersebut
Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
Guru memberikan motivasi dan penguatan
3.4. -Kegiatan Penutup
3.4.1. Guru menyampaiakan evaluasi dari kegiatan tersebut
Guru memberikan penugasan dan gambaran materi dipertemuan selanjutnya
Guru menutup pembelajaran dan berpesan kepada peserta didik.
4.2. Penilaian
4.2.1. Penilaian sikap
Penilaian pengetahuan
Jeneponto, 11 Januari 2021
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Bim TIK

Basri, S.Pd. M.M Kaharuddin, S.Pd.I


Nip. 19780303 200502 1 002 Nip. 19640702 198411 1 005
71

LAMPIRAN II

PUBRIK PENILIAN & KETRAMPILAN

BIDANG STUDI : BIMBIMGAN TIK

KELAS/SEMESTER : IX.1/ GENAP

KOMPTETENSI : Menggunakan perangkat lunak penegelolah angka ( Ms. Excel )


untuk menegelolah dan menampilakan informasi yang bermanfaat

No Nama Siswa Aspek yang dinilai JUMLAH SKOR KODE


1 2 3 4
72

Aspek yang dinilai :

1. Ketepatan penegetikan
2. Langkah-langkah pengeditan

Aspek dan kriteria yang dinilai =

1. Tujuan dan Komunikatif : 2. Keruntutan teks :


Sangat memahani (5) struktur teks sangat runtut
(5)
Memahami (4) struktur teks
runtut (4)
Cukup memahami (3) struktur teks (3)
Kurang memahami (2) struktur teks
kurang runtut (2)
Tidak memahami (1) struktur teks tidak runtut
(1)

Catatan :
1. Skor maksimal : jumlah sikap yang dinilai X jumlah kriteria
2. Skor nilai : (jumlah skor : jumlah sikap yang dinilai) X 20
3. Kode nilai/ predikat :
86-85 = SANGAT BAIK
71-85 = BAIK
56-70 = CUKUP
< 50 = KURANG
73

LAMPIRAN III

SILABUS BIMBINGAN TIK TAHUN PELAJARAN 2020/2021

NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 2 BINAMU


JJS :……………………..
KELAS/Semester : IX/ Genap
Metode : Teori/Praktek

JENIS
KOMPETENSI MATERI POKOK PENILAIAN
BIMBINGAN
“MELAKUKAN Membedakan menu utama Ms. Klasikal/Kelom Sikap : Observasi
OPERASI DASAR Excel dan Ms. Word pok Pengetahuan : Tes
PERANGKAT Mengidentifikasi Colom dan Lisan/Tulisan
TIK/KOMPUTER baris Keterampilan :
UNTUK Mengidentifikasi Insert Unjuk Kerja
MENGHASILKAN Colom/baris
INFORMASI DAN Menambah Colom/baris
KOMUNIKASI YANG Menghapus
BERMANFAAT” Colom/baris
Membuka aplikasi P. Point
Mengenal menu utama
P. Ponit
Membuat slide
Menampilkan slide
Mengedit Slide
Menghapus Slide

1. Program kelompok Latihan Bebas Individual


peminatan /
pengembangan diri
Ket. Singkatan pada tabel :
JSS : Jumlah Siswa Sasaran, JB : Jenis Bimbingan, K : Klasikal, Klp : Kelompok ,
I : Individual
Jeneponto, 11 Januari 2021
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Bim TIK

Basri, S.Pd. M.M Kaharuddin, S.Pd.I


Nip. 19780303 200502 1 002 Nip. 19640702 198411 1 005
74

LAMPIRAN IV

Pedoman Wawancara

Guru Mata Pelajaran Kelas lX TIK 1 dan lX TIK 2 Waktu Pengambilan Data : 02
Februari 2021
75

Guru Mata Pelajaran Bhs.indonesia dan Ipa


Waktu pengambilan Data : 10 Februari 2021
76

Tenaga kependidikan

Waktu Pengambilan Data : 15 Februari 2021


77

LAMPIRAN V

DATA HASIL WAWANCARA

Waktu pengambilan wawancara : 2 Februari 2021

Narasumber 1 : Guru Mata Pelajaran Kelas IX TIK 1

Proses Wawancara

Pewawancara :Kapan pertama kali Bapak/ Ibu mengetahui tentang adanya perubahan
Kurikulum (KTSP 2006 menjadi Kurikulum 2013)?

Guru :Saya mengetahui adanya perubahan kurikulum dari media telivisi dan beberapa
surat edaran dari dinas pendididkan

Pewawancara :Kapan dan dari atau melalui apa Bapak/ Ibu tahu tentang Kurikulum
2013 ?

Guru :Dari media televisi, cetak dan elektronik

Pewawancara :Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terkait kebijakan Kurikulum 2013


tersebut?

Guru : Saya awalnya kaget,karena belum mengetahui apa-apa tentang bagaimana tata
laksana kurikulum 2013 ini, yang katanya jadi momok, dikarenakan disejumlah
pengaplikasiannya awal-awal mengalami pro dan kontra dari berbagai kalangan,
seperti full day school serta penghapusan mata pelajaran TIK

Pewawancara :Apa yang Bapak/ Ibu ketahui tentang peranan guru TIK dalam
implementasi Kurikulum 2013?

Guru :Peranan guru TIK tentunya sebagai pengajar yang dialihkan ke mata pelajaran
lain seperti kewirausahaan

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu pembimbingan siswa dalam


pembelajaran TIK?

Guru : Saya menggunakan media untuk melakukan proses evaluasi terhadap


pembelajaran siswa. Seperti menggunakan aplikasi edmodo untuk pemberian tugas
78

dan penilaian
Pewawancara : Apakah Bapak/Ibu sering melakukan diskusi bersama guru bidang
studi lain tentang penggunaan tentang teknologi dan pendidikan?

Guru : Sering, kami melakukan diskusi mata pelajaran MGMP biasanya setiap 1
bulan sekali, atau 2 bulan sekali

Pewawanacara : Bagaimana fasitilas tenaga kependidikan dalam menegembangkan


sistem menajemen sekolah berbasis TIK?

Guru : Fasilitas yang diberikan tentunya masih mau ditingkatkan, karena kami para
guru masih membutuhkan berbagai fasilitas untuk mengembankan sistem
pembelajaran untuk para siswa, namun disini saya dituntut untuk harus inovatif dalam
pelaksanaan pembelajaran

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi persiapan dalam


pembelajaran guru?

Guru : Saya tentunya memfasilitasi semua siswa dalam proses persiapan


pembelajaran. Oleh karena itu saya menyiapkan media untuk mendukung proses
berlangsungnuya pembelajaran

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi pelaksanaan dalam


pembelajaran guru?

Guru : Peran saya tentunya sebagai fasilitator, yang tentunya mempersiapkan segala
kebetuhan untuk para peserta didik. Mulai dari strategi pembelajaran yang menarik,
media pembelajaran yang digunakan, perangkat pemebealajaran yang lengkap dan
tentunya action didalam kelas.

Pewawanacara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi proses evaluasi dalam


pembelajaran guru?

Guru : Saya selalu mengevaluasi setiap siswa yang saya ajar, mulai datri evaluasi
kehadiran, nilai dan saya lakukan secara kontiniu

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi persiapan pengelolaan


administrasi sekolah?

Guru : Saya selalu memfasilitasi persiapan pengelolaan administrasi sekolah seperti


perangkat pembelaajran dll.
79

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi pelaksanaan pengelolaan


administrasi sekolah?

Guru : Pelaksanaanya tentunya saya selalu membuat administrasi pembelajaran setiap


tahunnya, secara update dan berdasarkan MGMP para guru mata pelajaran.

Waktu pengambilan wawancara : 3 Februari 2021 Narasumber 2 : Guru Mata

Pelajara Kelas IX TIK 2 Proses Wawancara

Pewawancara :Kapan pertama kali Bapak/ Ibu mengetahui tentang adanya perubahan
Kurikulum (KTSP 2006 menjadi Kurikulum 2013)?

Guru :Sejak di edarkanya surat keputusan menter mendidikan bapak anies baswedan
pada saat itu disekolah masih diterapkan kurikulum KTSP tahun 2006

Pewawancara :Kapan dan dari atau melalui apa Bapak/ Ibu tahu tentang Kurikulum
2013 ?

Guru :Melalui surat edaran menteri pendidikan, saya dapat melalui sharean dari grup
whatsapp

Pewawancara :Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terkait kebijakan Kurikulum 2013


tersebut?

Guru :Kebijakannya awal mula kontroversial ya karena kita guru harus beradaptasi
secara cepat, saya pribadi menyabut baik kebijakan ini karena tentunya ada beberapa
pertimbangan dari pembuat kebijakan untuk menjadikan pendidikanindonesia maju

Pewawancara :Apa yang Bapak/ Ibu ketahui tentang peranan guru TIK dalam
implementasi Kurikulum 2013?

Guru :Tentunya sangat fundamental ya, disini guru tik berperan penting dalam
implementasi kurikulum 2013, walaupun pada awalnya mata pelajaran TIK
dihapuskan namun setiap mata pelajaran itu harus di integrasikan dengan TIK

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu pembimbingan siswa dalam


pembelajaran TIK?
80

Guru : Peran saya sebagai fasilitator dalam membimbing siswa dalam pembelajaran
TIK

Pewawancara : Apakah Bapak/Ibu sering melakukan diskusi bersama guru bidang


studi lain tentang penggunaan tentang teknologi dan pendidikan?

Guru : Cukup sering, kadang kala ada berbagai pelatihan yang kami ikuti

Pewawancara : Bagaimana fasitilas tenaga kependidikan dalam menegembangkan


sistem menajemen sekolah berbasis TIK?

Guru : Masih dirasa belum cukup karena prasarana yang disediakan oleh pihak terkait
guna menunjang hal tersebut masih belum bisa dikatakan optimal

Pewawanacara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi persiapan dalam


pembelajaran guru?

Guru : Saya sendiri berperan dalam proses manajemen pembelajaran saya sendirir,
menyiapkan berbagai media, sumber belajara untuk para peserta didik sehingga saya
bisa mengoptimalkan setiap tatap muka yang saya berikan

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi pelaksanaan dalam


pembelajaran guru?

Guru : Untuk guru sendiri, masing-masing guru memfasilitasi pelaksanaan


pembelajaran yang dilakukan

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi proses evaluasi dalam


pembelajaran guru?

Guru : Peran saya sebagai pembuat instrumen evaluasi itu sendiri baik untuk siswa,
kalau untuk guru pastinya ada pengawas

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi persiapan pengelolaan


administrasi sekolah?

Guru : Untuk administrasi pembelajaran saya yang buat, tapi administrasi sekolah
dibebankan kepada wakasek sarana dan prasarana

Pewawancara : Bagaimana peran Bapak/Ibu memfasilitasi pelaksanaan pengelolaan


administrasi sekolah?
81

Guru : Saya tentunya sebagai pengguna administrasi tersebut, untuk memanfaatka


fasilitas yang telah disediakan oleh pihak sekolah, oleh karena itu saya memanfaatkan
dan menjaga serta merawat apa yang telah disediakan oleh pihak sekolah.

Waktu pelakasanaa wawancara : 4 Februari 2021 Narasumber 3 : Guru

Bhs.Indonesia

Proses Wawanacara

Pewawancara : Apakah Bapak/Ibu menggunakan TIK dalam menyampaikan materi


pembelajaran dalam kurikulum 2013?

Guru :Tentu saya menggunakan TIK dalam menyampaikan pembelajaran dalam


kurikulum 2013

Pewawancara :Apakah Bapak/Ibu mengembangkan sendiri media yang digunakan?

Guru :Saya sendiri kadang buat, cuman biasa kadang kami mengambil dan
memanfaatkan media pembelajaran yang kami ambil dari internet kemudian kami
download. Kami juga sering diskusi mengenai proses pembuatan media dalam
MGMP guru itu sendiri

Pewawancara :Bagaimanakah peran guru TIK di sekolah ini sehubungan dengan


pemanfaatan dan pengembangan media berbasis TIK?

Guru :Perannya tentunya sebagai pembuat media dan menggunakan media tersebut
unttuk proses pembelajaran

Pewawancara :Apa bentuk kegiatan pendampingan dalam persiapan pembelajaran


yang dilakukan oleh pihak sekolah?

Guru :Ada, kami diberikan bebebrapa petunjuk teknis dalam persiapan proses
pelakasanaan pembelajaran dan itu biasa dilakasanakan atau didiskusikan dalam rapat

Pewawancara :Apa bentuk kegiatan pendampingan dalam pelaksanaan pembelajaran


yang dilakukan oleh pihak sekolah?

Guru :Memberikan pelatihan, modul dan workshop

Pewawancara :Apa bentuk kegiatan pendampingan dalam evaluasi pembelajaran yang


dilakukan oleh pihak sekolah?
82

Guru :Melakukan evaluasi secara berjenjang yang dilakukan oleh pengawas


kemudian kita guru dinilai dalam proses evaluasi tersebut, ini lebih kepada kesiapan
perangkat pembelajaran

Waktu pelakasanaa wawancara : 5 Februari 2021 Narasumber 4 : Guru Ipa

Proses Wawanacara

Pewawancara : Apakah Bapak/Ibu menggunakan TIK dalam menyampaikan materi


pembelajaran dalam kurikulum 2013?

Guru :Iya saya menggunakan TIK dalam proses pembelajaran saya, seperti presentasi,
media pembelajaran

Pewawancara : Apakah Bapak/Ibu mengembangkan sendiri media yang digunakan?

Guru :Iya, namun kadang syaa mendownloadnya di inyernet dan memanfaatkan


berbagai sumber belajar serta fasilitas yang ada dalam proses pembelajaran.

Pewawancara :Bagaimanakah peran guru TIK di sekolah ini sehubungan dengan


pemanfaatan dan pengembangan media berbasis TIK?

Guru :Peran guru TIK biasanya saya bertanya kepada guru TIK jika saya tidak
mengetahui tentang aplikasi-aplikasi yang update kemudian syaa minta diajarkan
untuk membuat media pembelajaran tersebut.

Pewawancara :Apa bentuk kegiatan pendampingan dalam persiapan pembelajaran


yang dilakukan oleh pihak sekolah?

Guru :Dengan memberikan pengayaan kepada siswa yang mengalami masalah baik
dalam hal akademik maupun psikologi. Dalam hal ini kami guru berperan dalam
membantu berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Contohnya ketika
siswa mengalami kemunduran dalam hal belajar, kita akan membantu dan
memberikan pengayaan sesuai dengan apa yang telah direncakan sebelumnya dala
RPP.

Pewawancara :Apa bentuk kegiatan pendampingan dalam pelaksanaan pembelajaran


yang dilakukan oleh pihak sekolah?
83

Guru :Ya seperti yang saya katakan tadi ada proses pendampingan pengayaan

Pewawancara :Apa bentuk kegiatan pendampingan dalam evaluasi pembelajaran yang


dilakukan oleh pihak sekolah?

Guru :Evaluasi menyeluruh sperti ujian semester dan ujian akhir sekolah.

Waktu pelakasanaa wawancara : 8 Februari 2021 Narasumber 5 : Tenaga

Pendidik

Proses Wawanacara

Pewawancara : Bagaimana peran guru TIK dalam membantu Bapak/Ibu


mempersiapakan pengelolaan administrasi berbasis TIK?

Guru : Peran sesuai dengan porsi masing-masing. Biasanya guru TIK membantu kami
jika mengalami kendala dalam proses administrasi berbasis TIK

Pewawancara : Bagaimana peran guru TIK dalam membantu Bapak/Ibu pelaksanaan


proses administrasi?

Guru : Perannya sangat membantu kami, jika kami mengalami kendala dalam proses
pengadministrasian utamanya dalam hal yang menyangkut tentang TIK

Waktu pelakasanaa wawancara : 8 Februari 2021 Narasumber 6 : Tenaga

Pendidik

Proses Wawanacara

Pewawancara : Bagaimana peran guru TIK dalam membantu Bapak/Ibu


mempersiapakan pengelolaan administrasi berbasis TIK?

Guru : Ya tentunya kami menyediakan fasilitas, namun karena keterbatasan sarana


dan prasarana, kami memanfaatkan seoptimal mungkin terkait administrasi sekolah
dalam proses pengelolaan pembelajaran administrasi
84

Pewawancara : Bagaimana peran guru TIK dalam membantu Bapak/Ibu pelaksanaan


proses administrasi?

Guru : Kami sering meminta bantuan kepada guru TIK terkait dengan pelaksaan
proses pembuatan administrasi, utamanya terkait dengan teknis dan aplikasi TIK
85

LAMPIRAN VI

PERSETUJUAN PENELITIAN
86

LAMPIRAN VII

SURAT IZIN PENELITIAN FAKULTAS


87

LAMPIRAN VIII

SURAT IZIN PENELITIAN PERMODALAN


88

LAMPIRAN IX

SURAT KETERAMPILAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN


89

LAMPIRAN X

DOKUMENTASI PENEITIAN

A. Observasi Penelitian

Gambar 1 SMP Negeri 2 Binamu


90

Gambar 2 Perpustakaan SMP Negeri 2 Binamu

Gambar 3 Ruang Guru SMP Negeri 2 Binamu


91

Gambar 4 Masjid SMP Negeri 2 Bianamu

Gambar 6 Piala Prestasi Peserta Didik SMP Negeri 2 Binamu


92

Wawancara dengan guru wakasek kurikulum


93

Wawancara guru mata pelajaran lain


94

LAMPIRAN XI

RIWAYAT HIDUP

Ade Resky Yanti Lahir pada tanggal 18 September 1998 di

Jeneponto provinsi Sulawesi Salatan. Penulis merupakan anak

kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sangkala (Bapak) dan Tiru

Ani (Ibu). Riwayat pendidikan penulis SD Inpres Maccini

Sombala 1 Makassar lulus pada tahun 2010, SMP Negeri 27 Makassar lulus pada

tahun 2013, SMA Negeri 14 Makassar lulus pada tahun 2016 hingga Program Studi

Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar

angkatan 2016. Pengalaman organisasi yang pernah ditekuni penulis adalah Pramuka

dan Himpunan Mahasiswa. Alhamdulillah, berkat Rahmat Allah Subhanahu wata’ala

penulis telah menyelesaikan penyusunan tugas akhir untuk mencapai gelar Strata I

Sarjana Pendidikan. Semoga skripsi yang disusun penulis mampu memberikan

kontribusi terhadap dunia pendidikan. Penulis berharap ini bukan merupakan karya

ilmiah terakhir dari penulis, sehingga penulis dapat membuat karya-karya lain yang

lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan rasa syukur yang luar biasa atas

keberhasilan penulis dalam menyusun tugas akhir dalam bentuk ksripsi dengan judul

”Peran Guru TIK Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Kelas VIII di SMP Negeri 2

Binamu Kabupaten Jeneponto”.

Anda mungkin juga menyukai