i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Alamat: Kampus UNM Tidung Jl. Tamalate I Makassar Telepon (0411) 883076 – (0411) 884457
Laman: www.unm.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diperiksa dan diteliti Naskah skripsi ini telah memenuhi syarat untuk
diseminarkan.
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan:
Ketua Prodi Teknologi Pendidikan FIP UNM
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nim : 1641042002
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulisan ini benar merupakan
hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri. Apabila dikemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia
iii
MOTTO
"Semua impian kita dapat menjadi kenyataan jika kita memiliki keberanian untuk
mengejarnya"
Bismillah, kupersembahkan skripsi ini untuk bapak, mama, kakak, adik tersayang,
dan semua yang telah mendukung dan mendoakan.
Dan untuk diriku sendiri terima kasih telah berjuang dan bertahan
iv
ABSTRAK
Ade Resky Yanti. 2021. Peran Guru TIK dalam Implemetasi Kurikulum 2013 Kelas
VIII di SMP Negeri 2 Binamu Kabupaten Jeneponto. Skripsi. Dibimbing oleh Dr.
Nurhikmah, H. S.Pd., M.Si., dan Dr. Arnidah, S.Pd, M.Si. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar.
Ide pokok dalam peneltian ini adalah peran guru Teknologi Informasi dan Komunkasi
dalam implementasi kurikulum 2013 dalam mewujudkan pembelajaran yang
terintegrasi dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Fokus dalam penelitian ini
adalah peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam membimbing
peserta didik, memfasilitasi guru, dan memfasilitasi tenaga kependidikan pada
implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Bianamu. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
membimbing peserta didik, memfasilitasi guru, dan memfasilitasi tenaga
kependidikan pada implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Bianamu.
Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif dengan metode deskriptif. Informan
dalam penelitian ini ialah dua orang guru TIK SMP Negeri 2 Binamu, 2 orang tenaga
kependidikan SMP Negeri 2 Binamu, serta 2 orang guru mata pelajaran SMP Negeri
2 Binamu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan pedoman
observasi, wawancara serta dokumentasi yang menjadi data pendukung. Metode
analisis data terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil
penelitian menunjukkan guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam melaksanakan
perannya dalam implementasi kurikulum 2013 melakukan pembimbngan peserta
didik dalam proses pembelajaran terkait TIK dengan memberikan pembelajaran di
kelas, memfasilitasi guru dalam memanfaatkan TIK dalam persiapan, pelaksanaan,
dan evauasi pembelajaran serta memfasilitasi tenaga kependidikan dalam pengelolaan
administrasi berbasis TIK. Kesimpulan dalam penelitian ini, peran guru TIK dalam
Implementasi Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Binamu sebagai pembimbing peserta
didik dengan menyediakan pedoman layanan bimbingan bagi peserta didik dan
melakasanakan pembelajaran di kelas, memfasilitasi guru dalam mempersiapkan,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan memanfaatkan TIK, serta
memfasilitasi tenaga kependdikan dengan membantu persiapan dan pengelolaan
administrasi sekolah dengan memanfaatkan TIK. Namun belum dilakukan secara
optimal melihat beberapa kegiatan yang telah diataur sebagai kewajiaban guru TIK
belum sepenuhnya dilakukan seperti pengawasan penilaian dan melaksanakan sacara
ilmiah.
Kata Kunci: Teknologi Informasi dan Komunikasi, Peran Guru TIK, Implementasi
v
Kurikulum 2013, Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015
vi
PRAKATA
Puji syukur hanya milik Allah Subhanahu Wa ta’ala atas rahmat dan
karuniaNya sehingga skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
salam atas baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam sebagai contoh dan
tauladan terbaik dalam menapaki kehidupan ini guna mencapai kemuliaan di dunia
Alhamdulillah adalah kata yang paling bijak yang diucapkan penulis, karena
atas limpahan karunia dan rahmat-Nya sehingga hasil penelitian ini dapat
terselesaikan. Hasil penelitian ini berjudul “Peranan Guru Tik Dalam Implementasi
ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Dengan penuh rasa hormat penulis hanturkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada Dr. Nurhikmah H, S.Pd, M.Si selaku Pembimbing I dan Dr.Arnidah,
S.Pd, M.Si selaku Pembimbing II yang telah tulus ikhlas meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, dan motivasi sejak awal hingga akhir
Sangkala dan Tiru Ani yang telah melahirkan, mendidik, dan menghadirkanku dalam
setiap doanya serta memberi dukungan moril selama penulis menumpuh pendidikan,
vii
Reza, dan teman saya Alma Ningsy yang telah banyak membantu dan mendoakan,
pendidikan.
1. Rektor Universitas Negeri Makassar Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP yang telah
2. Dekan FIP Universitas Negeri Makassar Dr. Abdul Saman, M.Si Kons. yang telah
3. Dr. Mustafa, M.Si selaku PD I, Dr.Pattaufi, M.Pd selaku PD II, Dr. H. Ansar, M.Pd
selaku PD III yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian skripsi serta
4. Dr. Abdul Hakim, S.Pd, M.Si selaku Ketua Jurusan dan Dr. Farida Febriati, S.S, M.Si
selaku sekretaris Jurusan Teknologi Pendidikan FIP UNM yang telah memberikan
5. Seluruh Dosen dan staf Jurusan Teknologi Pendidikan yang telah membekali ilmu
6. Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Pendidik mata pelajaran TIK SMP Negeri 2
Binamu Jeneponto yang telah membantu dan berkerja sama dalam proses peneletian.
viii
7. Teknologi Pendidikan Angkatan 2016 “DIMENSI” tanpa terkecuali yang telah
menjadi teman berjuang, berbahagia, dan bersedih. Terima kasih segala doa,
8. Teman-teman KKN PPL Terpadu Dinas Pendidikan , Mamuju Tengah Angkatan XIX
9. Kepada mereka yang tidak sempat terukir namanya dalam skripsi ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dengan rasa syukur kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, penulis dengan ikhlas memohon semoga semua pihak yang
keberkahan serta mendapat pahala dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat dan
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii
MOTTO iv
ABSTRAK v
PRAKATA vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Fokus Penelitian 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA 9
A. Konsep Kurikulum 2013 9
1. Penerapan Kurikulum 2013 11
B. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran 13
C. Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 17
BAB III METODE PENELITIAN 26
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 27
C. Subjek Penelitian 28
D. Definisi Konsep 28
E. Teknik Pengumpulan data 29
x
F. Teknik Analisi Data 30
G. Pengecekan dan Keabsahan Data 31
H. Tahap-Tahap Penelitian 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33
A. Hasil Penelitian 33
B. Pembahasan 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60
A. Kesimpulan 60
B. Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Gambaran Guru dan KD Tiap Kelas SMP Negeri 2 Binamu 36
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan
penelitian secara mendalam. Pada dasarnya kurikulum merukan suatu sistem yang
terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen yang menyusun kurikulum harus
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum tahun
2006 yang memberikan otonomi penuh kepada lembaga sekolah itu sendiri untuk
diantaranya yaitu guru TIK yang memiliki perubahan dalam peranannya dalam
pendidikan di sekolah. Guru TIK sudah tak lagi mengajar seperti dalam kurikulum-
1
2
nomor 45 tahun 2014 Pasal 6 tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan
dan kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 Tentang peran guru Teknologi Informasi
implementasi kurukulum 2013, yang menyatakan bahwa “Guru TIK memliki tugas
Hal ini yang menjadi landasan guru TIK beralih menjadi pembimbing di
difungsikan menjadi guru TIK yang berperan membimbing peserta didik dalam
mencapai standar kompetensi lulusan dan memfasilitasi sesama guru dalam peng-
sekolah berbasis TIK. Dengan peranan baru tersebut, guru TIK bertanggungjawab
serta memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran, manajemen
pedagogi sehingga hasil belajar dapat optimal. UNESCO juga menjelaskan bahwa
terdapat 4 tahapan dalam pengintegrasian TIK di sekolah yaitu (1) Emerging yang
dicirikan dengan pemanfaatan TIK oleh sekolah pada tahap permulaan, dimana
3
sekolah baru memulai membeli atau membiayai infrastruktur TIK. (2) Applying
dimana seluruh komponen sekolah telah memahami dan memanfaatkan TIK guna
mendukung pekerjaanya di sekolah. (3) Infusing pada tahap ini sekolah telah dengan
laboratorium, kelas, dan bagian administrasi. (4) Transforming disini TIK telah
menjadi bagian itegral dengan kegiatan pribadi dan profesional sehari-hari di sekolah.
Dengan ini peranan guru TIK dalam implementasi kurikulum Nasional 2013
menjadikan posisi guru TIK sebagai konselor IT. Peranan baru tersebut, membuat
guru TIK memiliki tanggungjawab serta pengaruh yang sangat besar dalam proses
mutlak digunakan untuk kelancaran proses pembelajaran. Konsekuensi logis dari hal
mendukung pembelajaran berbasis TIK dan guru dituntut untuk mampu merancang
2013 bukanlah hal yang mudah, sebab berhubungan dengan bagaimana merubah
mindset para guru dari sebelumnya sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
mendukung guru untuk terus menerus belajar dan melatih dirinya dengan
demikian, kerja sama pihak dalam sebuah sekolah sangat diperlukan untuk dapat
pembelajaran. Hal ini menjadikan seorang guru diwajibkan untuk menguasai TIK
dalam pembelajaran. Peran TIK sangat penting dalam proses pembelajaran karena
mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Selain itu
dengan TIK peserta didik akan lebih antusias dalam pembelajaran, sehingga
berimplikasi pada pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan, hal ini
SMP Negeri 2 Binamu merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan
Kurikulum 2013. Berdasarkan observasi dan wawancara awal yang dilakukan pada
bulan februari 2020 di SMP Negeri 2 Binamu, dalam implementasi Kurikulum 2013
sekolah sudah menyiapkan fasilitas berupa komputer, liquid crystal display (LCD)
dan beberapa laptop/netbook baik milik pribadi guru maupun milik sekolah.
5
Walaupun media pembelajaran berbasis TIK sudah tersedia, namun pemanfaatan TIK
sebagai fasilitas penunjang dalam kegiatan pembelajaran masih sangat minim dan
belum maksimal, masih banyak guru yang belum menguasai Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dengan baik. Siswa pun banyak yang hanya menggunakan
terlihat belum berjalan karena jika dilihat hanya ada sekitar tiga dari sepuluh guru
yang mau berkonsultasi dengan tim ICT (sebutan guru TIK), padahal dalam
implementasi kurukulum 2013 guru TIK berperan sangat penting dalam kaitannya
peningkatan mutu guru dan siswa dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran.
Dewi dan Riana Agus Fitria tentang kebutuhan Pengembangan Modul Bimbingan
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Terintegrasi Literasi Baru Era Revolusi
(TIK) ditingkat SMTA dan SLTA berganti menjadi program bimbingan TIK yang
demikian maka mata pelajaran TIK yang saat penerapan kurikulum KTSP 2004 telah
memiliki satu kurikulum tetap dan silabus yang dikembangkan oleh guru mata
pelajaran menjadi tidak memiliki silabus dan tidak memiliki kurikulum tersendiri.
Indriyani (2018) tentang Studi Implementasi Permendikbud No. 45 Tahun 2015 Pada
6
Guru TIK Dalam Memberikan Layanan Bimbingan Dan Pengelolaan TIK Di SMA
individual namun belum terprogram dan terjadwal. Guru TIK sebaiknya mampu
melaksanakan layanan bimbingan TIK dan pengelolaan TIK khususnya bagi tenaga
isi dari Permendikbud No.45 Tahun 2015 serta pedoman dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan pengelolaan TIK agar dapat meningkatan manajemen sekolah berbasis
TIK.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini penulis fokuskan pada
peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam membimbing peserta
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran
guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam membimbing peserta didik,
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat baik dalam segi teoritis maupun manfaat
1) Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memberi
2013.
2) Manfaat Praktis
Manfaat yang juga diharapakan dalam penelitian ini adalah manfaat praktis yaitu
sebagai berikut:
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dengan menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peranan guru TIK dalam mengkaji lebih
jauh peranan guru TIK dan peningkatan layanan serta pembelajaran dalam
b. Bagi guru
Diharapkan hasil dari penelitian ini, dapat menjadi salah bahan evaluasi guru
dalam mengimplementasikan peran guru dan fungsi guru TIK dalam rangka
potensi yang ada untuk menjaga dan mengembangkan mutu pen di sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Menurut Loekloek dan Amri
(2013: 2):
belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah
oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk
8
9
bahwa “perubahan tersebut ditandai dengan penggunaan istilah baru dalam Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), yaitu istilah Kompetensi Inti atau KI”. Konsep dari
pengetahuan, dan keterampilan. Selain perubahan istilah dalam SKL pada kurikulum
2013, Marzoan (2014) juga menyatakan salah satu hal yang juga menjadi ciri khas
kurukulim 2013 adanya perubahan dalam jam pelajaran. Penambahan jam pelajaran
sebagai konsekuensi dari adanya perubahan proses pembelajaran yang semula dari
siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu. Setiap mata pelajaran dalam
Kurikulum 2013 memuat konten spesifik (pengetahuan), dan konten berbagi (sikap
dan keterampilan yang berasal dari mata pelajaran lain). Dengan konsepsi ini, mata
pelajaran secara langsung menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi
Mata pelajaran TIK dalam struktur Kurikulum 2013 sudah ditiadakan dengan
pertimbangan bahwa TIK akan menjadi sarana pembelajaran pada semua mata
pelajaran (Marzoan. 2014). Dalam hal ini mata pelajaran TIK tidak akan diajarkan
lagi di sekolah dasar dan menengah, akan tetapi TIK menjadi alat bantu guru dalam
proses pembelajaran pada semua mata pelajaran. Oleh karena itu dalam
dituntut untuk bersinergi dengan TIK, kondisi ini sekaligus menegaskan bahwa peran
TIK dalam Kurikulum 2013 menjadi sangat penting dan menentukan untuk
10
Indonesia diterapkan secara bertahap dan terbatas. Dalam hal ini, diterapkan secara
bertahap maksudnya tidak dilakukan serempak pada semua kelas, melainkan mulai
kelas I, IV, VII, dan X. Selanjutnya, direncanakan pada kelas I, II, IV, V, VII, VIII,
X, dan XI. Kemudian, pada semua kelas, yaitu kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX,
X, XI, dan XII. Sedangkan secara terbatas, maksudnya tidak serempak pada semua
Kurikulum 2013 yang jumlahnya sangat terbatas (hanya sekitar 6% dari jumlah
sekolah secara nasional) tersebut disebut dengan istilah sekolah sasaran Kurikulum
Pendidikan dan Kebudayaan, dan hal ini menghadirkan kebijakan baru, yaitu
Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
kurikulum 2013 kembali menjadi pertimbangan. Selanjutnya pada Pasal 2 ayat (1)
ditegaskan bahwa “Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah
Kurikulum 2013”, dan pada ayat (2) ditegaskan bahwa “Satuan pendidikan dasar dan
pada ayat (1) merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013”.
Hal ini berarti terjadi perubahan istilah sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013,
yang semula istilahnya sekolah sasaran Kurikulum 2013 menjadi sekolah (satuan
Tahun 2015 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas
sekitar 6%, sedangkan yang menerapkan Kurikulum tahun 2006 sebanyak 94%
sekolah. Tahun 2016, sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas
sekitar 6%, pada kelas I, IV, VII, dan X sekitar 19% sekolah, sehingga sekolah yang
tahun 2006 sebanyak 75% sekolah. Tahun 2017, sekolah yang menerapkan
12
Kurikulum 2013 pada semua kelas sekitar 6%, pada kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X,
dan XI sekitar 19% sekolah, pada kelas I, IV, VII, dan X sekitar 35% sekolah,
sehingga sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 menjadi 60%; sedangkan yang
menerapkan Kurikulum tahun 2006 sebanyak 40%. Tahun 2018, sekolah yang
menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas sekitar 25%, pada kelas I, II, IV, V,
VII, VIII, X, dan XI sekitar 35% sekolah, pada kelas I, IV, VII, dan X sekitar 40%
sekolah, sehingga sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 sudah 100%. Pada
tahun 2019, sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas sekitar
60%, pada kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI sekitar 40% sekolah. Pada tahun
2020, semua sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013 pada semua kelas
(Widyastono. 2015).
juga dengan penyediaan guru serta sarana-prasarana TIK, serta fasilitas pendukung
lainnya. Selain itu, juga perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan serta fasilitasi
tenaga pendidik dan kependidikan, karena sebagian besar bukan berlatar belakang
pendidikan TIK.
13
manfaat, yaitu: TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan, sebagai alat bantu
ilmu, jaringan antar institusi pendidikan, pusat pengembangan materi ajar, wahana
pembelajaran, misalnya sebagai alat bantu guru dan peserta didik dalam
menggunakan metode atau sumber belajar, sebagai alat bantu interaksi guru-
peserta didik.
multimedia, kelas teater multimedia, kelas jarak jauh, papan elektronik sekolah,
(intranet sekolah).
aplikatif untuk pembelajaran, baik dalam skala menengah maupun luas, yang
14
meliputi: ragam teknologi kanal distribusi, ragam aplikasi dan perangkat lunak,
sistem operasi, sistem jaringan dan komunikasi data, dan infrastruktur teknologi
keterbatasan TIK, dapat menyadarkan kita tentang siapa yang menciptakan kita
diskusi tentang akibat dari penyalahgunaan TIK dalam penyebarluasan isu-isu yang
bagaimana TIK dapat memfasilitasi komunikasi antar komunikan yang tidak terbatas
proses belajar. Peserta didik akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna
peserta didik mampu belajar secara individual, dalam hal ini, peserta didik dapat
15
laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafis, warna, dan musik
yang lebih interaktif dan mampu merangsang pembelajaran peserta didik secara
sekolah ke dalam empat tahap berikut: (1) Tahap emerging, yaitu baru menyadari
(2) Tahap applying, yaitu TIK telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (sebagai
16
mata pelajaran); (3) Tahap integrating, yaitu TIK telah diintegrasikan ke dalam
pembelajaran, yakni pembelajaran berbasis TIK, dan (4) Tahap transforming, yakni
beberapa tahap penerapan TIK, mulai dari tahap yang sudah menyadari namun belum
dapat menerapkannya hingga pada tahap yang menjadikan TIK sebagai pusat
manajemen Pendidikan.
dijadikan sebagai objek atau mata pelajaran di sekolah, TIK merupakan mata
pelajaran yang berdiri sendiri di SMP/MTs dan di SMA/MA. Pada Kurikulum 2013
mata pelajaran TIK ditiadakan, namun pembelajaran semua mata pelajaran dan
manajemen sekolah diharapkan berbasis TIK, terutama bagi sekolah yang memiliki
sumber daya pendidikan (sarana prasarana, guru TIK, dan pendukung lainnya).
dan manajemen sekolah. dengan tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang
menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 Tentang peran guru
informasi dalam implementasi kurukulum 2013 yang menyatakan bahwa “Guru TIK
Berdasarkan peraturan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan guru TIK dalam
pengembangan diri peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan
kepribadian peserta didik dengan memanfaatkan TIK sebagai sumber belajar. Guru
proses pembelajaran; penilaian pembelajaran; dan pelaporan hasil belajar. Guru TIK
2015).
jawabnya yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 45 sebagai berikut, yaitu (1)
layanan dan bimbingan TIK per tahun. (3) menyusun alat ukur/lembar kerja program
layanan bimbingan TIK. (4) mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan.
(5) menganalisis hasil layanan dan bimbingan. (6) melaksanakan tindak lanjut hasil
evaluasi dengan memperbaiki layanan dan bimbingan TIK. (7) menjadi pengawas
penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan
menyatakan bahwa dalam kurikulum 2013 guru TIK sudah tak lagi mengajar seperti
keseluruhan pendapat tersebut dapat dikatakan peran guru TIK di sekolah pada
kurikulum 2013 yaitu sebagai fasilitator dan penyedia layanan bimbibingan yang
bimbingan dan fasilitasi yang akan dilaksanakan secara terjadwal bagi peserta didik,
dan fasilitasi TIK untuk setiap periode disusun dengan memperhatikan unsur-unsur
tertentu sesuai dengan program yang ingin dicapai setiap satuan pendidikan.
a. Fasilitator
dilatih agar dapat terlibat penuh dalam proses belajar. Ada beberapa tugas fasilitator
sumber belajar akan berjalan efektif, jika fasilitator memiliki keterlibatan dalam
disaat mereka memerlukan informasi yang tidak diketahui sebelmnya atau saat
mereka.
20
Tugas sebagi motivator akan dapat berjalan dengan baik saat fasilitator
memilki kemauan untuk peduli, peka dan memilki empati terhadap peserta
pelatihan.
Suatu yang biasa dalam kegiatan pelatihan muncul berbagai perbedaan ide,
opini, wacana, dan cara memecahkan masalah dari peserta. Seorang fasilitator
memilki tugas untuk tampil menjadi mediator dan membantu peserta untuk
positif, saling percaya, memberi daya dukung, terbuka, berbagi ide dan opini,
peran guru dalam proses pembelajaran di sekolah seorang guru tentu berperan penting
dalam mengubah peserta didik yang bukan hanya mengajar materi saja tetapi ia
mampu mengfasilitasi siswa baik segi materi maupun sebagai motivator bagi peserta
didik
b. Layanan Bimbingan
inggris, sehingga dapat diartikan secara umum sebagai suatu "bantuan", dengan kata
21
lain bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung orang lain. Maka
dapat disimpulkan bahwa dalam dunia pendidikan, bimbingan merupakan salah satu
bidang dan program dari pendidikan, dan program ini ditujukan untuk membantu
Layanan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru TIK dalam implementasi
kurikulum 2013 berbeda dengan konselor seperti biasanya, memang guru TIK beralih
2. Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing paling sedikit
150, sedangkan kepala sekolah yang berasal dari guru TIK/KKPI melaksanakan
pembimbingan peserta didik paling sedikit 40 orang dan wakil kepala sekolah
yang berasal dari guru TIK/KKPI melaksanakan bimbingan kepada peserta didik
kompetensi TIK/KKPI
5 kali dalam setia semester, baik layanan dalam format perorangan, kelompok,
maupun klasikal.
sekitar 2 jam.
dalam konseling dibidang TIK dengan BK di mana tugas guru TIK berperan sebagai
dalam tindakan serta mampu meningkatkan kompetensi baik guru, staf kependidikan
maupun peserta didik dalam pemanfaatan TIK. Hal inilah yang membuat peran guru
perubahan sikap yang dilihat dari perbuatan yang bersifat emosional sedangkan guru
23
TIK dituntut mampu memberikan perubahan sikap dan pengetahuan atau ketrampilan
Rancangan adalah hasil dari suatu perencanaan yang disusun sedemikian rupa
yang hendak dicapai dan menetapkan jalan atau sumber yang untuk mencapai tujuan
tindakan merumuskan apa, bagaimana, siapa dan bilamana suatu kegiatan akan
dilakukan, dengan begitu adanya perencanaan yang baik, tujuan dari kegiatan
adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
Evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu. Suchman (Wiyani 2013:179) berpendapat bahwa evaluasi adalah
“proses untuk menentukan hasil yang telah dicapai dar beberapa kegiatan yang telah
teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi pembelajaran (Wiyani 2013). Kedua
tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan saat melakukan evaluasi pembelajaran.
untuk mengevaluasi domain afektif (sikap) peserta didik. Evaluasi ini terbagai
2) Wawancara, dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan peserta didik
25
3) Sekala Sikap, sikap berhubungan dengan perilaku manusia, dalam skala sikap
4) Daftar Cek, merupakan suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang
akan diamati.
BAB III
METODE PENELITIAN
sebenarnya dialami subjek penelitian, peneliti juga menyajikan data tersebut dalam
bentuk kata-kata dan bahasa. Pendakatan penelitian ini juga menelti bagaimana
dokumentasi.
dilakukan, penelitian ini juga diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasipada
waktu penyelidikan itu dilakukan. Deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Menurut Yin
dalam Subagyo (2004: 114) mengemukakan “Studi kasus ialah penelitian empiris
26
27
khususnya ketika garis batas antara gejala dan konteks tidak jelas”. Oleh karenanya
menurut peneliti desain penelitian yang paling tepat adalah studi kasus karena
1. Lokasi Penelitian
jalan Pabiringan Kabupaten Jenenponto. Lokasi tersebut dipilih karena SMP Negeri 2
Binamu merupakan sekolah yang menerapkan Bimtek sebagai mata pelajaran dan
termasuk dalam mata pelajaran mutan lokal. Sedangkan beberapa sekolah di SMP
yang ada di Jeneponto tidak menerapkan lagi Bimtek karena kurangnya fasilitas yang
mendukung.
2. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dimulai pada tanggal 2-8 februari 2021 dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Melakukan wawancara kepada guru TIK SMP Negeri 2 Binamu (2-3 februari
2021)
2. Melakukan wawancara kepada guru Mata pelajaran TIK SMP Negeri 2 Binamu
februari 2021).
C. Subjek Penelitian
Informan yang merupakan subjek penelitian ini ialah 2 orang guru TIK SMP
Negeri 2 Binamu, 2 orang guru mata pelajaran lain SMP Negeri 2 Binamu, dan 2
orang tenaga kependidikan, siswa yang merupakan perwakilan rombel dan ada 5
orang siswa yang merupakan perwakilan kelas VIII SMP Negeri 2 Binamu yang
bersedia diwawancarai. Dalam penelitian ini guru menjadi informan utama sebagai
pemenuhan data terkait peran guru TIK dan bagaimana guru dan tenaga kependidikan
D. Definisi Konsep
Teknologi Infomasi Komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu yang
digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data atau
digunakan untuk alat berkomunikasi baik arah atau dua arah. Teknologi Infomasi
Komunikasi merupakan salah satu mata pelajaran di SMP Negeri 2 Binamu, yang
Penelitian ini membahas tentang peran guru TIK dalam membimbing siswa,
29
Teknologi dalam hal ini kegiatan dalam membimbing dan memfasilitasi sekolah
di bidang teknologi.
Implementasi kurikulum 2013 pada penelitian ini terkait bagaimana SMP Negeri
di atur di dalam kurikulum 2013 tersebut, dalam hal ini mencakup peran guru
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Observasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya
peneliti mengumpulkan data tanpa harus menjadi bagian dari orang/kelompok yang
diamati. Pada tahap observasi ini, peneliti mewawancarai guru TIK untuk
2. Wawancara
Wawancara dilakukan bersama guru TIK, guru mata pelajaran, dan tenaga
30
kependidikan SMP Negeri 2 Binamu. Pada 2-8 februari 2021 di smp Negeri 2
Binamu. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
didikung dengan penggunaan pedoman wawancara dalam hal ini berupa format
pertanyaan terkait peran guru TIK dalam implementas kurikulum 2013 di SMP
3. Dokumentasi
4. Instrumen Penelitian
kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Binamu, sebagai alat bantu untuk memperoleh data
lapangan.
Tabel 3.1 Pertanyaan buat Siswa, Guru, dan Staf di SMP Negeri 2 Binamu
Pertanyaan jawaban
Kurikulum 2013)?
proses administrasi?
Data dalam penelitian kualitatif diperoleh dari berbagai macam sumber dan
analisis data. Model yang digunakan dalam analisis data yang diperoleh dari
penelitian ini ialah model Miles dan Huberman meliputi tiga macam kegiatan yaitu:
1. Reduksi Data
Data yang di peroleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu di
di catat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang jelas, dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
2. Penyajian Data
berdasarkan apa yang dipahami tersebut, penyajian data yang digunakan untuk
menyajiakan data dalam peneliti adalah dengan bentuk teks yang bersifat naratif.
Penyajian data diawali dengan memberikan deskrpsi hasil penelitian, yaitu data-data
yang diperoleh peneliti yang telah melalui proses triangulasi dan reduksi data. Setelah
3. Penarikan Kesimpulan
dan disusun menjadi sebuah informasi dan hasil dari penelitian tersebut.
33
dalam penelitian ini mengunakan triangulasi sumber. Patton dalam Moleong (2014)
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
H. Tahap-tahap Penelitian
awal untuk mendapatkan permasalahan yang akan diteliti dan menentukan lokasi
penelitian.
2. Tahap Penelitian. Tahap ini dilakukan pengumpulan data baik berupa wawancara
langsung maupun pengumpulan data yang menggunakan teknik- teknik lain yang
3. Tahap Akhir. Tahap ini data-data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis serta
Pada bab ini akan dideskripsikan hasil penelitian dan pembahasan dari data
menyangkut fokus penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data. Pada
data di lapangan yang kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian, maka
A. Hasil Penelitian
lokasi penelitian.
SMP Negeri 2 Binamu didirikan pada Tahun 1979 sesuai dengan Surat
yang cukup pesat baik dari jumlah guru, siswa dan staf tata usaha serta gedung
34
35
b. Identitas Sekolah
Kelurahan : Panaikang
Kecamatan : Binamu
Kabupaten : Jeneponto
Email : smp2binamu@gmail.com
Akreditasi :A
NPSN : 40301876
NSS : 201190501003
SMP Negeri 2 Binamu memiliki fasilitas sekolah yang baik, bersih, layak,
nyaman dan siap untuk digunakan. Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan fungsi
dan tujuan sekolah, sekolah ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana mulai dari
bangunan sekolah, halaman sekolah, lapangan olahraga dan lapangan upacara yang
36
cukup luas. Selain itu, terdapat pula fasilitas lainnya sebagai penunjang berlangsung
yang cukup memadai yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Untuk lebih
jelasnya, berkut rincian sarana dan prasarana di ruang labolatorium komputer SMP 2
Binamu :
PC : 20 buah (1 PC
5 dalam kondisi rusak
Operator/Server; 19 PC Client)
1 Ruang
Laoratorium
Proyector daan LCD : 1 Buah Kondisi baik
Komputer
Wifi Sekolah Kondisi Baik
Sumber: Arsip data keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Binamu TP.
2020/2021
Guru dan staf yang bertugas di SMP Negeri 2 Binamu sebanyak 50 orang,
semuanya masih dinyatakan aktif mengajar dan bertugas di SMP Negeri 2 Binamu
dan masing-masing guru memiliki peran dan tugas yang dalam hal mendidik dan
IX di SMP Negeri 2 Binamu. Berikut gambaran guru dan kompetensi dasar tiap kelas
Tabel 4.3 Gambaran KD dan Jam Pembelajaran TIK Tiap Kelas SMP Negeri 2
Binamu
Kelas VIII Kelas IX
Nama guru
KD JP KD JP
Melakukan
operasi dasar
Mengidentifikasi perangkat
menu dan ikon TIK/komputer
4 x 40 2x40
Kaharuddin, S.Pd.I pada perangkat untuk
menit menit
lunak pengolah menghasilkan
kata informasi dan
komunikasi yang
bermanfaat
Siswa di SMP Negeri 2 Binamu sebagai salah satu komponen yang dimana
mereka yang lulus seleksi yang diadakan setiap tahun oleh pihak sekolah dan
menjadi Kurikulum 2013 dari media televisi dan beberapa surat edaran dari dinas
pendidikan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan SB selaku guru TIK SMP
pemberitaan di televisi dan surat edaran terkait penetapan kurikulum 2013 dari dinas
Pendidikan. Senada dengan hasil wawancara guru TIK lain, KA yang menyatakan:
kurikulum membuat para guru kaget dan belum siap menghadapi perubahan tersebut.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan SB selaku guru TIK SMP
Indonesia masih belum yakin dengan penerapan kurikulum tersebut, karena masih
adanya pro dan kontra dari full day school hingga penghapusan Teknologi Informasi
dan Komunikasi sebagai mata pelajaran. Adapula guru yang menyambut baik
kebijakan kurikulum 2013 tersebut. Sesuai hasil wawancara dengan KA guru TIK
sebelumnya menjadi bagian dari mata pelajaran kini memiliki beberapa peran
40
pengintegrasian TIK pada mata pelajaran yang lain dengan menjadikan pembelajaran
berbasis TIK. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara bersama SB selaku Guru
Binamu dalam implementasi kurikulum 2013 memahami guru TIK yang sebelumnya
mengajar mata pelajaran TIK dapat dialihkan menjadi guru pada mata pelajaran lain
yaitu mata pelajaran kewirausahaan, dalam hal ini mata pelajaran kewirausahaan
memanfaatkan TIK untuk tetap bisa membimbing dalam pengenalan teknologi. Hal
tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru TIK lain, KA yang
menyatakan:
pelajaran lainnya karena mata pelajaran TIK bukan lagi menjadi mata pelajaran yang
berdri sendiri pada kurikulum 2013. Namun pemanfaatan teknologi informasi dan
41
data dan informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses
dalam mata pelajaran TIK kelas VIII dan IX. Kelas VII SMP Negeri 2 Binamu tidak
VII tersebut mata pelajaran Muatan Lokalnya adalah pelajaran Bahasa Daerah, di
kelas VIII dan IX pembelajaran TIK masuk pada Mata Pelajaran Muatan Lokal.
Pembelajaran TIK kelas VIII SMP Negeri 2 Binamu kompetensi dasar yang
ingin dicapai salah satunya yaitu mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat
lunak pengolah kata dengan alokasi waktu pembelajaran 4 x 20 menit dalam hal ini
menunjukkan letak menu bar yang terdapat dalam tampilan Ms.word dengan benar,
menyebutkan nama menu yang terdapat dalam menu bar dengan benar, menunjukkan
letak menu toolbar standar pada tampilan ms.word dengan benar, menyebutkan nama
menu sesuai dengan lambang ikon yang terdapat dalam toolbar standar dengan benar,
menunjukkan letak menu toolbar formatting pada tampilan ms.word dengan benar,
menyebutkan nama menu sesuai dengan lambang ikon yang terdapat dalam toolbar
formatting dengan benar, menunjukkan letak menu drawing toolbar pada tampilan
42
ms.word dengan benar, menyebutkan nama menu sesuai dengan lambang ikon yang
Adapun pada kelas IX semester genap, materi pokok yang di bahas yaitu
mengidentifikas ikon-ikon pada menu home MS. Excel dengan alokasi waktu 2 x 40
menit. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi simbol ikon-
ikon pada menu MS. Excel, menjelaskan fungsi ikon-ikon pada menu home dalam
pengeditan naskah. Pada proses pembelajaran tersebut metode yang digunakan yaitu
praktek, tanya jawab, dan penugasan. Alat dan media yang digunakan adalah
komputer namun jumlah PC/Komputer tidak sesuai jumlah siswa sebab terdapat PC
bimbingannya kepada siswa. RPP yang digunakan memeiliki empat komponen yaitu
tersebut sesuai dengan surat edaran kemendikbut nomor 14 tahun 2019 tentang
peserta didik dilakukan seperti hasil wawancara berikut ini dengan KA selaku guru
Guru TIK yang lain di SMP Negeri 2 Binamu juga mengatakan bahwa:
membimbing peserta didik guru TIK berperan sebagai fasilitator dalam proses
didik. Sehubungan dengan hal tersebut, diketahui pula bahwa Teknologi Informasi
dan Komunikasi masih menjadi bagian dari Mata Pelajaran di SMP Negeri 2
Binamu.
Peran guru TIK SMP Negeri 2 Binamu sesuai dengan peraturan pemerintah
nomor 45 Tahun 2015 tentang peran guru TIK dalam membimbing peserta didik,
KA, Guru TIK yang lain di SMP Negeri 2 Binamu juga menyatakan bahwa:
TIK di SMP Negeri 2 Binamu berperan sebagai pengajar mata pelajaran TIK, dalam
hal ini pemenuhan perannya sebagai fasilitator peserta didik, memfasilitasi peserta
menjadi bentuk perannya dalam memfasilitasi peserta didik pada proses belajar
akademik maupun psikologi, dalam hal ini setiap guru mempunyai kewajiban dalam
psikologi.
Binamu Kab. Jeneponto bahwa dalam sepekan Siswa belajar Mata Pelajaran TIK
sebanyak 1 kali sesuai jadwal yang telah di tetapkan oleh Guru dan pihak Sekolah.
Dalam Proses pembelajaran TIK berlangsung dari hasil wawancara bahwa sebelum
laptop, video pembelajaran, presentasi atau komputer serta ruangan yang khusus
“ada media yang sudah disediakan oleh pihak sekolah seperti lab,
buku dan komputer”(wawancara dengan siswa A)
Namun di masa pandemi saat ini dari hasil wawancara siswa untuk
pembelajaran dilakukan secara Online atau Daring ataupun Luring pada materi
Penilaian terhadap kinerja Siswa dan pengetahuan nya dengan tetap mematuhi
Protokol Kesehatan.
“penerapan TIK saya rasa cukup jelas kak, karena selain guru
46
sampaikan sudah cukup jelas dan mudah di implementasikan oleh siswa, sebab guru
terkhusus saat pembelajaran dengan metode online yakni siswa-siswi merasa harus
fasilitasi oleh pemerintah namun banyak siswa merasa kurang sehingga perlunya
kouta internet tambahan, kemudian siswa merasa sulit melakukan praktek jika dalam
“susah kak karena kan TIK kebanyakan praktek, kalau daring agak
susah ki menerima pembelajaran kak” (wawancara dengan siswa R)
mereka bisa bersekolah tanpa ada batasan proses pembelajaran lagi serta kuatnya
minat mereka belajar TIK sehingga para siswa mengharapkan TIK bisa selalu di
47
ajarkan oleh siswa sebab di sesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba
Teknologi.
memfasilitasi sesama guru dalam hal ini membantu guru untuk persiapan,
wawancara dengan SB guru TIK SMP Negeri 2 Binamu terkait peran guru TIK dalam
memfasilitasi persiapan guru dalam pembelajaran menyatakan bahwa peran guru TIK
dalam memfasilitasi guru juga sering malakukan diskusi bersama guru bidang studi
Binamu terkait kegiatannya melakukan diskusi bersama guru bidang studi lain
menyatakan bahwa:
proses mengajar guru juga melakukan diskusi terkait mata pelajaran dengan kurung
waktu satu atau dua bulan sekali dan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan
Indonesia terkait peran guru TIK dalam memfasilitasi guru dalam persiapan
“Peran guru TIK biasanya saya bertanya kepada guru TIK jika saya
tidak mengetahui tentang aplikasi-aplikasi yang update kemudian
saya minta diajarakn untuk membuat media pembelajaran tersebut”.
(Wawancara Guru Bahasa Indonesia, 4 Februari 2021)
Berdasarkan pernyataan tersebut, diketahui bahwa informan menjadikan guru
TIK sebagai pembimbing dalam pengenalan aplikasi atau media pendukung proses
pembelajaran. Senada dengan hasil wawancara dengan guru lain SM, yang
menyatakan:
pembimbingan terkait petunjuk teknis atau melakukan diskusi atau rapat untuk
sebagai fasilitator yang membantu guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
bahwa:
selalu guru TIK SMP Negeri 2 Binamu memfasilitasi guru dalam proses
yang dilakukan. Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran terkait peran guru
bahwa:
menyatakan:
pembelajaran, guru dibekali dengan diberikan pelatihan, modul dan workshop untuk
Peran guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam memfasilitasi guru pada proses
“Saya selalu mengevaluasi setiap siswa yang saya ajar, mulai datri
evaluasi kehadiran, nilai dan saya lakukan secara kontiniu”.
(Wawancara Guru TIK, 2 Februari 2021)
penyediaan instrumen penilaian dan selalu mengevaluasi setiap siswa dalam proses
bersama guru mata pelajaran lain terkait peran guru TIK dalam memfasilitasi guru
menyatakan bahwa:
guru dalam evaluasi pembelajaran dilakukan secara berjenjang dan membantu dalam
TIK dalam memenuhi perannya sebagai fasilitator bagi guru dalam hal ini
sekolah berbasis TIK. Berkaitan dengan hal tersebut hasil wawancara bersama SB
Sedangkan KA, guru TIK SMP Negeri 2 Binamu yang lain menyatakan
bahwa:
berupah perangkat pemebelajaran administraris dan sebagainya. Peran guru TIK SMP
dengan hal tersebut hasil wawancara bersama SB selaku guru TIK SMP Negeri 2
Lebih lanjut KA, guru TIK SMP Negeri 2 Binamu yang lain juga menyatakan
bahwa:
menyatakan bahwa:
kependidikan pada pelaksanaan proses administrasi guru TIK menjadi tempat untuk
guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam memenuhi perannya untuk memfasilitasi
tersebut diketahui pula bahwa SMP Negeri 2 Binamu masih mengalami keterbatasan
B. Pembahasan
Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas yang
dilakukan oleh Subekti, dkk. (2016) dimana hasil penelitian menyatakan bahwa
kondisi guru TIK di SMA Negeri 4 Tegal telah memiliki kualifikasi sebagai guru TIK
namun pemahaman guru TIK tentang Kurikulum 2013 belum sepenuhnya memahami
tentang peranannya dalam implementasi Kurikulum 2013, dan peran guru TIK di
SMA Negeri 4 Tegal belum terlaksana sesuai dengan Permendikbud No.68 Tahun
2014. Sehubungan dengan penelitian sebelumnya tersebut temuan hasil penelitian ini
berbeda, di mana pemahaman guru TIK di SMP Negeri 2 Binamu baik, sebab sudah
penggunaan TIK dalam proses belajar mengajar. Tak hanya memahami perannya
serta pengabdian lainnya sebagai bekal dalam memanfaatkan TIK pada proses
Hal tersebut sesuai dengan penerapan TIK di sekolah salah satunya didukung
dengan penyediaan layanan berbasis TIK. UNESCO (2010) menyatakan ada empat
tersebut melalui hingga ke tahap Transforming yang dalam hal ini adanya upaya
dalam menggunakan TIK pada kegiatan sehari-hari di sekolah. TIK sebagai alat yang
mengajar, dapat dikatakan bahwa pada tahap emerging, guru dan peserta didik
mencoba mengenali fungsi dan kegunaan perangkat TIK yang pada masa pandemi
ini menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk menunjang keberlangsungan
proses pembelajaran, kemudian dengan penyediaan layanan bimbingan guru TIK dan
2013, guru TIK SMP Negeri 2 Binamu belum sepenuhnya melaksanakan peranannya
dari 11 kegiatan yang terbagi dari 3 pokok kegiatan. Berikut Rincian kegiatan guru
Bimbingan dan Fasilitasi. 2) Menyusun Alat Ukur Layanan Bimbingan dan Fasilitasi.
Karya Ilmiah. Mengacu pada penetapan kebijakan tugas-tugas sebagai guru TIK,
SMP Negeri 2 Binama belum sepenuhnya melakukan setiap tugas yang telah
muka yang dilaksanakan secara berkala yang dilaksanakan 1 kali dalam seminggu
atau ada 14 kali pertemuan dalam semester, materinya tertuang dalam program
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan penyelenggraan pelatihan bagi guru.
sekolah, antara lain : mencari sumber belajar, pembuatan media pembelajaran, dan
masing. Dalam kondisi pembelajaran secara daring saat ini, lebih sering
menggunakan instrumen evaluasi berbasis TIK dan hal itu menjadi bentuk fasiltasi
dapat dijabarkan menjadi beberapa kegiatan yang menjadi tanggung jawab guru TIK
2. Menyusun alat ukur keberhasilan seperti soal untuk melakukan tes hasil belajar
dan bimbingan.
3. Mengevaluasi hasil layanan bimbingan dengan memberikan tugas, tes ujian tengah
4. Guru TIK juga telah memenuhi kewajiban sebagai pengawas penilaian dan
evaluasi dalam hal ini, adanya dokumen hasil belajar peserta didik dalam tingkat
6. Kegiatan guru TIK dalam melaksanakan bimbingan ke kurang dari 150 peserta
didik pun telah dilakukan dengan memberikan pelajaran di kelas pada peserta
59
didik kelas Vll dan lX di SMP yang berjumlah 420 orang, setiap rombongan
belajar terdiri dari 30 orang (kelas VIII ada 8 rombongan belajar, kelas IX ada 6
rombongan belajar).
TIK.
10. Guru TIK SMP Negeri 2 Binamu dalam melaksanakan pengembanagan diri
pengembanagan pembelajaran.
Adapun kegiatan yang belum terealisasi oleh guru TIK SMP Negeri 2 Binamu
menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung orang
lain. Pemahaman guru TIK terkait pemahaman akan penyediaan layanan bimbingan,
guru TIK SMP Negeri 2 Binamu menyediakan dan melakukan pelayanan bimbingan
peserta didik.
Layanan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru TIK dalam implementasi
kurikulum 2013 berbeda dengan konselor seperti biasanya, memang guru TIK
beralih peran menjadi konselor, akan tetapi konselor IT mengarah pada peningkatan
bimbingan TIK terdapat unsur-unsur yang harus diperhatikan sesuai petunjuk yang
rancangan layanan dengan Juknis dari Permendikbud tentang rancangan layanan yang
berisikan materi bimbingan, rencana pelaksanaan, alat ukur penilaian, laporan capaian
pedoman, saat ini guru TIK SMP Negeri 2 Binamu mengoptimalkan berjalannya
layanan bimbingan berbasis TIK meskipun ketersedian fasilitas sarana dan prasarana
yang terbatas.
61
Tugas serta kegiatan guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 tak luput
dari pengembangan diri sebagai guru, guru TIK dituntut agar selalu melaksanakan
pengembangan diri guna meningkatkan kualitas diri. Guru TIK SMP Negeri 2
Karya Ilmiah belum satu pun dari 2 guru TIK SMP Negeri 2 Binamu yang
melaksanakannya. Hal ini dirasa perlu cepat dilaksanakan yang mana telah menjadi
beban kerja guru TIK sebagai penyedia layanan bimbingan dan fasilitasi.
BAB V
A. Kesimpulan
diperoleh kesimpulan bahwa guru TIK memahami peranannya serta peranan TIK
dalam Implementasi kurikulum 2013 dalam hal ini memahami bagaimana kebijakan
dan pengoptimalan TIK di sekolah atau proses pembelajaran. Peran guru TIK SMP
pembelajaran yang merupakan pedoman layanan bimbingan bagi peserta didik dan
pembelajaran, peran guru TIK dalam memfasilitasi guru dengan membantu guru pada
pengelolaan administrasi sekolah berbasis TIK. Guru TIK SMP Negeri 2 Binamu
prasarana.
62
63
Namun, guru TIK SMP Neger 2 Binamu belum pernah melakukan publkasi ilmiah
yang juga menjadi salah satu rincian kegiatannya dalam melaksanakan tanggung
jawabnya. Dalam hal ini, guru TIK SMP Negeri 2 Binamu belum sepenuhnya
B. Saran
1. Bagi Sekolah
Guru TIK dapat lebih mengoptimalkan segala kemungkinan yang terjadi dan
63
DAFTAR PUSTAKA
64
65
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
1. Ketepatan penegetikan
2. Langkah-langkah pengeditan
Catatan :
1. Skor maksimal : jumlah sikap yang dinilai X jumlah kriteria
2. Skor nilai : (jumlah skor : jumlah sikap yang dinilai) X 20
3. Kode nilai/ predikat :
86-85 = SANGAT BAIK
71-85 = BAIK
56-70 = CUKUP
< 50 = KURANG
73
LAMPIRAN III
JENIS
KOMPETENSI MATERI POKOK PENILAIAN
BIMBINGAN
“MELAKUKAN Membedakan menu utama Ms. Klasikal/Kelom Sikap : Observasi
OPERASI DASAR Excel dan Ms. Word pok Pengetahuan : Tes
PERANGKAT Mengidentifikasi Colom dan Lisan/Tulisan
TIK/KOMPUTER baris Keterampilan :
UNTUK Mengidentifikasi Insert Unjuk Kerja
MENGHASILKAN Colom/baris
INFORMASI DAN Menambah Colom/baris
KOMUNIKASI YANG Menghapus
BERMANFAAT” Colom/baris
Membuka aplikasi P. Point
Mengenal menu utama
P. Ponit
Membuat slide
Menampilkan slide
Mengedit Slide
Menghapus Slide
LAMPIRAN IV
Pedoman Wawancara
Guru Mata Pelajaran Kelas lX TIK 1 dan lX TIK 2 Waktu Pengambilan Data : 02
Februari 2021
75
Tenaga kependidikan
LAMPIRAN V
Proses Wawancara
Pewawancara :Kapan pertama kali Bapak/ Ibu mengetahui tentang adanya perubahan
Kurikulum (KTSP 2006 menjadi Kurikulum 2013)?
Guru :Saya mengetahui adanya perubahan kurikulum dari media telivisi dan beberapa
surat edaran dari dinas pendididkan
Pewawancara :Kapan dan dari atau melalui apa Bapak/ Ibu tahu tentang Kurikulum
2013 ?
Guru : Saya awalnya kaget,karena belum mengetahui apa-apa tentang bagaimana tata
laksana kurikulum 2013 ini, yang katanya jadi momok, dikarenakan disejumlah
pengaplikasiannya awal-awal mengalami pro dan kontra dari berbagai kalangan,
seperti full day school serta penghapusan mata pelajaran TIK
Pewawancara :Apa yang Bapak/ Ibu ketahui tentang peranan guru TIK dalam
implementasi Kurikulum 2013?
Guru :Peranan guru TIK tentunya sebagai pengajar yang dialihkan ke mata pelajaran
lain seperti kewirausahaan
dan penilaian
Pewawancara : Apakah Bapak/Ibu sering melakukan diskusi bersama guru bidang
studi lain tentang penggunaan tentang teknologi dan pendidikan?
Guru : Sering, kami melakukan diskusi mata pelajaran MGMP biasanya setiap 1
bulan sekali, atau 2 bulan sekali
Guru : Fasilitas yang diberikan tentunya masih mau ditingkatkan, karena kami para
guru masih membutuhkan berbagai fasilitas untuk mengembankan sistem
pembelajaran untuk para siswa, namun disini saya dituntut untuk harus inovatif dalam
pelaksanaan pembelajaran
Guru : Peran saya tentunya sebagai fasilitator, yang tentunya mempersiapkan segala
kebetuhan untuk para peserta didik. Mulai dari strategi pembelajaran yang menarik,
media pembelajaran yang digunakan, perangkat pemebealajaran yang lengkap dan
tentunya action didalam kelas.
Guru : Saya selalu mengevaluasi setiap siswa yang saya ajar, mulai datri evaluasi
kehadiran, nilai dan saya lakukan secara kontiniu
Pewawancara :Kapan pertama kali Bapak/ Ibu mengetahui tentang adanya perubahan
Kurikulum (KTSP 2006 menjadi Kurikulum 2013)?
Guru :Sejak di edarkanya surat keputusan menter mendidikan bapak anies baswedan
pada saat itu disekolah masih diterapkan kurikulum KTSP tahun 2006
Pewawancara :Kapan dan dari atau melalui apa Bapak/ Ibu tahu tentang Kurikulum
2013 ?
Guru :Melalui surat edaran menteri pendidikan, saya dapat melalui sharean dari grup
whatsapp
Guru :Kebijakannya awal mula kontroversial ya karena kita guru harus beradaptasi
secara cepat, saya pribadi menyabut baik kebijakan ini karena tentunya ada beberapa
pertimbangan dari pembuat kebijakan untuk menjadikan pendidikanindonesia maju
Pewawancara :Apa yang Bapak/ Ibu ketahui tentang peranan guru TIK dalam
implementasi Kurikulum 2013?
Guru :Tentunya sangat fundamental ya, disini guru tik berperan penting dalam
implementasi kurikulum 2013, walaupun pada awalnya mata pelajaran TIK
dihapuskan namun setiap mata pelajaran itu harus di integrasikan dengan TIK
Guru : Peran saya sebagai fasilitator dalam membimbing siswa dalam pembelajaran
TIK
Guru : Cukup sering, kadang kala ada berbagai pelatihan yang kami ikuti
Guru : Masih dirasa belum cukup karena prasarana yang disediakan oleh pihak terkait
guna menunjang hal tersebut masih belum bisa dikatakan optimal
Guru : Saya sendiri berperan dalam proses manajemen pembelajaran saya sendirir,
menyiapkan berbagai media, sumber belajara untuk para peserta didik sehingga saya
bisa mengoptimalkan setiap tatap muka yang saya berikan
Guru : Peran saya sebagai pembuat instrumen evaluasi itu sendiri baik untuk siswa,
kalau untuk guru pastinya ada pengawas
Guru : Untuk administrasi pembelajaran saya yang buat, tapi administrasi sekolah
dibebankan kepada wakasek sarana dan prasarana
Bhs.Indonesia
Proses Wawanacara
Guru :Saya sendiri kadang buat, cuman biasa kadang kami mengambil dan
memanfaatkan media pembelajaran yang kami ambil dari internet kemudian kami
download. Kami juga sering diskusi mengenai proses pembuatan media dalam
MGMP guru itu sendiri
Guru :Perannya tentunya sebagai pembuat media dan menggunakan media tersebut
unttuk proses pembelajaran
Guru :Ada, kami diberikan bebebrapa petunjuk teknis dalam persiapan proses
pelakasanaan pembelajaran dan itu biasa dilakasanakan atau didiskusikan dalam rapat
Proses Wawanacara
Guru :Iya saya menggunakan TIK dalam proses pembelajaran saya, seperti presentasi,
media pembelajaran
Guru :Peran guru TIK biasanya saya bertanya kepada guru TIK jika saya tidak
mengetahui tentang aplikasi-aplikasi yang update kemudian syaa minta diajarkan
untuk membuat media pembelajaran tersebut.
Guru :Dengan memberikan pengayaan kepada siswa yang mengalami masalah baik
dalam hal akademik maupun psikologi. Dalam hal ini kami guru berperan dalam
membantu berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Contohnya ketika
siswa mengalami kemunduran dalam hal belajar, kita akan membantu dan
memberikan pengayaan sesuai dengan apa yang telah direncakan sebelumnya dala
RPP.
Guru :Ya seperti yang saya katakan tadi ada proses pendampingan pengayaan
Guru :Evaluasi menyeluruh sperti ujian semester dan ujian akhir sekolah.
Pendidik
Proses Wawanacara
Guru : Peran sesuai dengan porsi masing-masing. Biasanya guru TIK membantu kami
jika mengalami kendala dalam proses administrasi berbasis TIK
Guru : Perannya sangat membantu kami, jika kami mengalami kendala dalam proses
pengadministrasian utamanya dalam hal yang menyangkut tentang TIK
Pendidik
Proses Wawanacara
Guru : Kami sering meminta bantuan kepada guru TIK terkait dengan pelaksaan
proses pembuatan administrasi, utamanya terkait dengan teknis dan aplikasi TIK
85
LAMPIRAN VI
PERSETUJUAN PENELITIAN
86
LAMPIRAN VII
LAMPIRAN VIII
LAMPIRAN IX
LAMPIRAN X
DOKUMENTASI PENEITIAN
A. Observasi Penelitian
LAMPIRAN XI
RIWAYAT HIDUP
kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sangkala (Bapak) dan Tiru
Sombala 1 Makassar lulus pada tahun 2010, SMP Negeri 27 Makassar lulus pada
tahun 2013, SMA Negeri 14 Makassar lulus pada tahun 2016 hingga Program Studi
angkatan 2016. Pengalaman organisasi yang pernah ditekuni penulis adalah Pramuka
penulis telah menyelesaikan penyusunan tugas akhir untuk mencapai gelar Strata I
kontribusi terhadap dunia pendidikan. Penulis berharap ini bukan merupakan karya
ilmiah terakhir dari penulis, sehingga penulis dapat membuat karya-karya lain yang
lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan rasa syukur yang luar biasa atas
keberhasilan penulis dalam menyusun tugas akhir dalam bentuk ksripsi dengan judul
”Peran Guru TIK Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Kelas VIII di SMP Negeri 2