Herdi Jayakusumah Feb
Herdi Jayakusumah Feb
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Herdi Jayakusumah
NIM.104081002465
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
SURAT PENYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri
yang merupakan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis saya sendiri serta
bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian
orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi
dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi
baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul
dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Herdi Jayakusumah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH CELUP SARIWANGI
(STUDI KASUS PADA MASYARAKAT KOTA BEKASI)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
HERDI JAYAKUSUMAH
NIM: 104081002465
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432/2011
Hari ini Kamis Tanggal 20 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
Jakarta.
Ujian Sidang Skripsi atas nama Herdi Jayakusumah NIM: 104081002465 dengan
selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
Jakarta.
Ketua Sekretaris
Penguji Ahli
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Herdi Jayakusumah
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Desember 1985
3. Tinggal di : Bekasi
4. Alamat : Jalan Guntur Raya No.CC4, RT/RW.004/019,
Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
5. Telephone : 021-8849648
II. PENDIDIKAN
1. SD : SD Al-Husna Bekasi
2. SMP : SMP Negeri 1 Bekasi
3. SMA : SMA Negeri 2 Bekasi
4. S1 : UIN Syarif Hidyatullah
Ekstra Kampus
1. Anggota KMPPB Banten (2006-2008)
2. Ketua FL2MI Jakarta (2007-2008)
3. Ketua Divisi Aksi &Advokasi Aliansi MATRAS Tangerang (2007-2009)
4. Ketua Bidang Aksi & Advokasi Aliansi CICAK Bekasi (2009-2013)
i
IV. PENGALAMAN KERJA
1. Magang di Bagian Humas & KSI BAPEPAM & LK (2007)
2. Direktur Advokasi LASKIP (2009-Sekarang)
ii
ABSTRACT
iii
ABSTRAK
Kata Kunci: keputusan pembelian, faktor psikologis, faktor produk, faktor sosial,
faktor distribusi, faktor harga, faktor promosi, faktor individu, faktor pelayanan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan
kasih-Nya kita dapat terus mengarungi samudera kehidupan ini dengan nikmat
islam, nikmat iman, nikmat sehat, dan nikmat beramal. Shalawat serta salam kita
sampaikan kepada tauladan kita Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsumen Dalam Keputusan Pembelian The Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada
Masyarakat Kota Bekasi). Saya sangat berterima kasih kepada orang-orang yang
telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, terutama:
1. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Jakarta.
2. Bapak Prof.Dr.Ahmad Rodoni, MM, selaku Pudek Bidang Akademik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta.
3. Bapak Dr.Yahya Hamja, MM selaku Pembimbing I saya dalam penulisan
skripsi ini.
4. Bapak Suhendra, MM selaku Pembimbing II saya dalam penulisan skripsi
ini dan selaku Kajur Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Jakarta
5. Ibu Leis Suzanawaty, SE, M.Si, selaku Sekjur Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta
6. Bapak Indo Yama Nasarudin, SE, MAB
7. Kedua orang tua saya Bapak Agus Hermawan dan Ibu Etty Suhartati.
8. Adik saya Herlani Wijayani, S.Psi, M.Psi
Herdi Jayakusumah
v
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Penelitian ………………………………………………1
B. Perumusan Masalah …………………………………………………....4
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ………………………………………..4
vi
Bab IV Penemuan Dan Pembahasan
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian …………………………40
1. Sejarah Perusahaan……………………………………………….40
2. Sejarah Minuman Teh……………………………………………47
3. Gambaran Umum Kota Bekasi…………………………………...54
B. Pembahasan Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas……………………56
C. Pembahasan Hasil Kuisioner…………………………………………60
D. Pembahasan Analisis Faktor………………………………………….88
1. Menentukan Variabel Yang Telah Ditentukan……………………88
2. Menguji Variabel yang Telah Ditentukan………………………...89
3. Melakukan Factoring dan Rotasi………………………………....93
4. Interprestasi Atas Faktor Yang Terbentuk………………………112
vii
DAFTAR TABEL
viii
4.25 Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi 80
4.26 Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi 81
4.27 Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi 82
4.28 Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk
Teh Sariwangi 83
4.29 Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk
Teh Sariwangi 83
4.30 Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi 84
4.31 Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi 85
4.32 Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk
Teh Sariwangi 86
4.33 Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk
Teh Sariwangi 87
4.34 Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk
Teh Sariwangi 88
4.35 KMO and Bartlett's Test 89
4.36 KMO and Bartlett's Test 91
4.37 Communalities 94
4.38 Total Variance Explained 99
4.39 Componen Matriks 101
4.40 Rotated Componen Matriks 104
4.41 Component Transformation Matriks 111
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara agraris yang kaya akan sumber daya alam
memiliki potensi pertanian dan perkebunan, salah satu hasil perkebunan yang
ada di Indonesia adalah produk teh, dari data yang di publikasikan oleh ATI
Indonesia tahun 2009 mencapai 120.000 ton per tahun atau memenuhi sekitar
5,8 persen kebutuhan dunia dengan luas kebun 148.000 hektar, teh
menyumbangkan devisa 110 juta dollar per tahun. Tingkat konsumsi teh dunia
yang semakin meningkat merupakan nilai lebih yang dimiliki oleh negara-
1
(http://www.antaranews.com/berita/1266686222/produk-teh-indonesia-siap-
hadapi-cafta).
yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang
maka perlulah dipilih sebuah produk yang dijadikan obyek dalam penelitian
ini. Dari sekian banyak produk dan merek dipasar lokal, maka peneliti
mengambil produk teh celup Sariwangi sebagai obyek dalam penelitian ini,
dengan pertimbangan bahwa teh celup Sariwangi pada Tahun 2006 & 2007
Modern Advertising.
Membeli Minyak Goreng Merek Ikan Dorang (Study Kasus Pada PT Ikan
kepercayaan, warna dan ukuran kemasan, rasa, kestabilan rasa dan merek,
2
pandang. Faktor yang paling dominan dalam penelitian ini adalah faktor
konsumen dalam membeli film kamera merek Fuji dipengaruhi oleh beberapa
berpengaruh secara positif, dan faktor yang paling dominan adalah faktor
promosi.
pembelian terhadap suatu produk baik itu berupa produk berwujud atau yang
keputusan untuk membeli sebuah produk maka atas dasar latar belakang
3
masalah tersebut maka saya mengambil sebuah judul untuk penelitian saya
1. Tujuan Penelitian
4
2. Manfaat Penelitian
ekonomi.
b. Manfaat praktis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
sebuah dunia bisnis. Pemasaran banyak memiliki arti atau definisi yang
pemasaran itu sendiri. Pemasaran itu sendiri berasal dari kata "Pasar", yang
keinginan manusia.
6
B. Konsep-Konsep Pemasaran
yang tersedia diana-mana dan murah (Philip Kotler, 2007:18). Dalam konsep
produk yang menawarkan ciri yang paling bermutu, berprestasi, atau inovatif
(Philip Kotler, 2007:18). Hal yang dapat diambil dari konsep ini adalah
bisnis, jika ditinggalkan sendiri biasanya tidak akan membeli cukup banyak
penjualan dan promosi yang agresif (Philip Kotler, 2007:18). Dalam konsep
yang gencar.
7
efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
Kotler, 2007:19). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu:
8
Berikut ini adalah sebuah gambar yang menggambarkan model perilaku
Gambar 2. 1
Model ini disebut juga dengan model of Buyer Behavior, menjelaskan proses
Model ini diawali dengan rangsangan pemasaran (marketing stimuli) yang terdiri
dari:
9
1. Produk (Product), yaitu produk apa yang secara tepat diminati oleh konsumen,
1. Ekonomi (Economic), dalam hal ini adalah daya beli yang tersedia dalam
hidup manusia serta dapat memberi dampak positif atau negatif dalam
kehidupannya.
3. Politik dan hukum (Political), menjelaskan bahwa keadaan politik dan hukum
keputusan pembelian.
10
Terdapat karakteristik pembeli, dimana mendorong konsumen untuk
1. Faktor budaya, dalam faktor ini terbagi-bagi lagi budaya itu sendiri menjadi
berikut ini:
perilaku, kebiasaan.
lebih kecil lagi. Dimana memberikan memberikan ciri lebih banyak dan
yang serupa.
11
2. Faktor Sosial, Merupakan faktor yang timbul dari lingkungan sosial konsumen
langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang, yang
c. Peran dan status, peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
sebuah lingkungan.
a. Usia dan tahap siklus hidup, perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi
oleh usia konsumen tersebut, dan juga kebutuhan juga dipengaruhi oleh
hidupnya.
12
penghasilan, semakin besar penghasilan maka akan semakin besar pula
kebutuhan.
melakukan pembelian.
atau merugikan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek
atau gagasan.
13
Menurut Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.J ihalauw (2005:14), menjelaskan
menggunakan semua faktor yang ada, baik internal maupun eksternal. Berikut ini
konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah produk serta apa yang
14
Gambar 2.2
Mencari dan
mengevaluasi
Menentukan
alternatif-
alternatif
Menentukan
pilihan dan
memutuskan
membeli
Membeli
Desonansi pasca
membeli
Puas atau tidak Prilaku pasca
puas membeli
15
Melihat dari model tersebut, maka dapat dikatakan bahwa faktor yang
terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari:
sikap. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari: keluarga, kelas sosial, budaya
1. Faktor atau pengaruh internal yang meliputi beberapa item tersebut dapat
16
dan opinions (pendapat). Dari sini maka dapat disimpulkan bahwa
berikut:
tersebut.
17
tertentu ( Ristiyanti dan John Ihalauw, 2005:184). Budaya meliputi;
kelas sosial, keluarga, dan situasi. Pengaruh individu yang terdiri dari;
perubahan sikap, dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minas utama
18
D. Tahap-Tahap Keputusan Pembelian
Gambar 2. 3
Proses Keputusan Pembelian
rangsangan eksternal.
alternatif
19
Sesudah melalui serangkaian tahapan dalam melakukan proses pembelian,
20
2. Perilaku pembelian pengurang ketidakyamanan, keterlibatan konsumen
dalam jenis perilaku pembelian ini sangat terlibat. Dalam pembelian ini
tersebut.
dipengaruhi oleh berbagai hal. Disamping faktor-faktor yang ada pada atribut
produk, kondisi internal konsumen, dan juga kondisi eksternal konsumen. Hal
hal ini para produsen akan melakukan empat langkah kompetensi kepada para
21
keragaman konsumen, produsen perlu merevisi beberapa hal mekanisme pasar
E. Penelitian Terdahulu
pembelian air mineral dengan nilai F hitung = 34,677> Ftabel= 2,14. serta
Penelitian yang dilakukan oleh Gandhi Pawitan, yang berjudul "On Use
penelitiannya adalah 2008, hal yang diteliti adalah dimensi kualitas pelayanan
22
dinamakan responsiveness, faktor 4 dinamakan reliability, faktor 5 dinamakan
pada penelitian ini adalah untuk melihat 5 dimensi kualitas pelayanan pada
variance explained, terbentuk 6 faktor. Sesudah itu 6 faktor itu berguna untuk
tinggi tersebut.
memperlihatkan nilai Fhitung > Ftabel (30.754 > 3,46), dengan nilai signifikan
uji t menunjukkan 0,246, harga (X2) dengan nilai uji t nya 0,266, promosi
23
traits (X4) dengan nilai uji t nya 0, 248, place (X5) dengan nilai uji t nya 0,234
terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, process (X6) dengan nilai uji t nya
evidence (X7) dengan nilai uji t nya secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pemakaian jasa warnet, motiVasi (X8) dengan nilai uji t nya 0,239
nilai uji t nya 0,128 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet,
sikap, (X10) dari hasil uji t nya tidak berpengaruh terhadap keputusan
pemakaian jasa warnet, budaya(X12) dengan nilai uji t nya 0,098 berpengaruh
terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, kelas social (X13) dari hasil uji
(X14) dari hasil uji t nya 0,084 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian
terhadap keputusan pemakian jasa warnet, dan faktor yang paling dominan
24
G. Kerangka Pemikiran
secara sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternative
kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan
faktor harga, faktor promosi, faktor distribusi, faktor budaya, faktor pribadi,
variabel. Dimana model analisis yang digunakan adalah model analisis faktor,
25
Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran
Faktor-faktor Faktor Produk Cita rasa produk teh Celup Sariwangi yang
yang khas.
mempengaruhi Aroma teh celup Sariwangi yang khas.
konsumen Warna air teh celup Sariwangi.
dalam
keputusan Faktor Harga Kesesuaian antar harga terhadap manfaat
pembelian teh produk teh.
Celup Harga adalah sebagai pertimbangan akhir
Sariwangi konsumen.
Faktor Promosi Iklan pada produk teh Celup Sariwangi.
Promosi penjualan pada produk teh Celup
Sariwangi.
Pemasaran langsung teh Celup Sariwangi.
Faktor Distribusi Kemudahan dalam memperoleh the Celup
Sariwangi dipasaran.
Pelayanan penjual, ketika konsumen
membeli teh Celup Sariwangi.
Lokasi atau tempat konsumen membeli teh
Celup Sariwangi.
Faktor Budaya Kebiasaan konsumen dalam minum teh.
26
Keterangan:
minuman itu sendiri. Atribut produk minuman terdiri dari; citarasa, aroma,
2. Faktor harga dalam penelitian ini terdiri dari variabel kesesuaian harga
dengan manfaat produk, dan harga sebagai pertimbangan akhir. Hal itu
(2003:45).
3. Faktor promosi, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu:
5. Faktor Budaya, dalam penelitian ini faktor budaya hanya terdiri dari satu
27
6. Faktor Individu, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu:
7. Faktor Sosial, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu:
keluarga, rekan kerja, teman dekat, dan rekan sekomunitas. Hal ini
8. Faktor Psikologis, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu:
H. Hipotesis
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Bekasi. Hal yang
daerah kota tersebut cukup memadai untuk dilaksanakan penelitian ini. Tujuan
Bekasi.
1. Populasi
atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan
yang, membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus, dalam hal ini
2. Sampel
29
pengambilan sampel untuk sebuah penelitian dapat digunakan kuesioner,
pengumpulan data melalui siapa saja yang ditemuinya tidak peduli apakah
hal ini adalah masyarakat yang mengkonsumsi teh celup. dalam penelitian
ini sampel yang ditetapkan sebanyak 145 responden yang dianggap sudah
mewakili.
ini adalah dengan menggunakan data sekunder dan data primer. Sumber data
questionnaire.
kata lain data primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau
pertama, tidak tersedia dalam bentuk kompilagi atau dalam bentuk file-
30
memperoleh data dari responden dengan mengutarakan atau mengajukan
2006:11), data tersebut dapat diperoleh dari sumber bacaan yang bisa di
dapat dari; buku, internet, jurnal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis,
untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam hal ini, maka digunakan
pendekatan Skala Likert dengan menggunakan 4 kategori, hal ini dapat dilihat
Gambar 3.1
31
D. Metode Analisis Data
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini tehnik
N xy ( x)( y )
rxy
N x 2 ( x 2 )( N y 2 ( y 2 )
Dimana:
Y = Skor total
N = Jumlah responden
Uji hipotesis untuk validitas tiap butir pertanyaan suatu angket adalah
sebagai berikut:
tidak ditolak, sedangkan jika Rhasil, ≥ Rtable = maka H1, butir pertanyaan
valid.
32
pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya (Jonathan Sarwono,
yaitu: :
k ob 2
Rn = 1
k 1 o2
Dimana:
Rn = Relatif instrumen
K = banyaknya pertanyaan
2. Analisis Faktor
acak (random quantities) yang dapat diamati atau diukur secara langsung.
33
Kegunaan utama analisis faktor ialah melakukan pengurangan data atau
Dimana:
F = Common faktor
Dimana:
Fi = faktor ke I estimasi
X K = jumlah variabel
34
a. Besar korelasi atau korelasi antar independet variabel harus cukup
kuat.
meliputi:
35
Tahap pertama dalam analisis faktor adalah dengan menilai mana saja
Pengujian ini dilakukan dengan memasukkan semua variabel yang ada, dan
akan mempunyai korelasi yang cukup tinggi dengan variabel lain. Sebaliknya,
variabel dengan korelasi yang lemah dengan variabel yang lain, akan
Uji KMO dan Bartlett Test, memiliki beberapa hal yaitu angka KMO
haruslah berada diatas 0,5 dan signifikan harus berada dibawah 0,05.
sedangkan pada uji MSA angkanya haruslah berada pada 0 sampai 1, dengan
kriteria:
lain.
b. MSA > 0,5, Variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.
c. MSA < 0,5, Variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih
Setelah satu atau lebih faktor terbentuk, dengan sebuah faktor berisi
sejumlah variabel, mungkin saja sebuah faktor berisi sejumlah variabel yang
split ditentukan akan masuk ke dalam faktor mans, maka proses selanjutnya
36
E. Operasional Variabel
menjadi kajian dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini terdiri dari
Gambar 3.2
Operasional variabel
37
No Variabel Sub Indikator Skala
variabel
Promosi penjualan pada
produk teh Celup
Sariwangi.
Pemasaran langsung teh
Celup Sariwangi.
Distribusi Kemudahan dalam Ordinal
memperoleh teh Celup
Sariwangi dipasaran.
Pelayanan penjual,
ketika konsumen
membeli teh Celup
Sariwangi.
Lokasi atau tempat
konsumen membeli teh
Celup Sariwangi.
Budaya Kebiasaan konsumen Ordinal
dalam minum teh.
Individu Usia responden yang Ordinal
mengkonsumsi teh.
Jenis profesi konsumen
yang mengkonsumsi
teh.
Tingkat pendidikan
konsumen teh Celup
Sariwangi.
Tingkat penghasilan
konsumen teh.
Minum teh sebagai gaya
hidup.
Sosial Keluarga sebagai Ordinal
referensi dalam membeli
produk.
Rekan sekerja sebagai
referensi dalam membeli
produk.
Rekan sekomunitas
sebagai referensi dalam
membeli produk.
Psikologis Keyakinan diri dalam Ordinal
minum teh.
Dorongan diri dalam
minum teh.
Persepsi dalam minum
38
No Variabel Sub Indikator Skala
variabel
teh.
Pengalaman diri saat
minum teh.
39
BAB IV
yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini
Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,
1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998
40
Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981
per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46
yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan
margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim,
pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82
yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000,
41
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan
cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura
42
sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest).
“Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan
mulai usaha:
1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –
Angke, Jakarta
43
1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Rungkut, Surabaya
44
Misi Unilever adalah peningkatan vitalitas hidup, memenuhi
sebaik-baiknya.
panjang bagi para pemegang saham, karyawan dan para mitra usaha
Unilever.
45
Berikut ini adalah jabaran dari misi Unilever Indonesia:
komunitas.
tinggi.
saham.
perusahaan.
46
2. Sejarah Minuman
berisi informasi seputar makanan dan gizi yang dikelola secara resmi oleh
Bangsa Cina telah minum teh selama 5.000 tahun. Asal mula teh
tertarik dengan daun hijau serta mengkilap dari Camellia sinensis , tetapi
Pada suatu hari, ketika Kaisar Shen Nung akan minum air
mendidih, beberapa daun dari pohon yang menjuntai tertiup angin dan
jatuh di panci berisi air mendidih tersebut. Sang Kaisar ingin tahu dan
tersebut. Kaisar menemukan air rebusan itu sedap dan menyegarkan tubuh.
47
mengunyah beberapa daun yang tumbuh didekatnya, yang dengan serta-
tidak ada catatan sejarah mengenai minum teh di India sebelum abad
yang berat ke tanah karena merasa frustasi tidak mampu untuk tetap
Dedaunan dari pohon yang baru tumbuh ini secara ajaib menyembuhkan
kepenatannya.
Teh bukan asli dari Jepang, maka mitologi ini tidak memberikan
oleh Kaisar Shen Nung terbukti setelah sekian lama waktu berjalan. Hal
teh dengan air mendidih. Dengan sedikit adaptasi, tempat penuang anggur
48
tradisional dari China yang menggunakan penutup menjadi teko teh yang
sempurna.
pengucapan berasal dari sumber tunggal. „ Te ', berarti „teh' dalam dialek
Cina Amoy. Bahasa Cina nasional dari kata teh, „ cha ', juga menghasilkan
kelebihan teh dalam hal pengobatan, bangsa Eropa lebih memilih aroma
kopi. Hanya diantara beberapa golongan kecil dari kaum bangsawan, yang
mempopulerkan teh.
Pada awal abad ketujuh belas pedagang dari bangsa Belanda dan
konsumsi datang melalui jalur darat dari Cina menggunakan kereta yang
49
Ketika penggemar teh di Rusia meningkat, barisan unta yang
Pada akhir abad kedelapan belas, beberapa ribu kereta yang ditarik
Cina.
atas campuran lembut teh hitam Cina yang terkenal sebagai Karavan
Rusia.
Acara minum teh menjadi istimewa pada tahun 1662, ketika Raja
mangkuk dan teko teh transparan buatan Cina – dan segera para anggota
Pada saat itu harga teh dinilai mahal, namun sekarang sudah
menjadi umum. Seketika teh menjadi mode dan eksklusif. Menurut sudut
yang memiliki kegunaan besar. Kebanyakan air tidak layak diminum. Bagi
50
semangat: secangkir air mendidih, atau bir yang cukup kuat untuk
membunuh bakteri.
umum untuk sarapan, teh menjadi altenatif lain yang disambut baik. Pada
Sekali atau dua kali dalam seminggu, nyonya rumah akan membuka
Hal ini juga merupakan kesempatan bagi para wanita untuk memamerkan
kulit mereka yang pucat dan struktur tulang yang lembut dibandingkan
porselin Cina. Dua atribut ini merupakan tolok ukur kemurnian seorang
beralih dari kebiasaan seperti kedai kopi digantikan dengan kebun teh.
51
yang menerangi jalan setapak, musik, tarian, kembang api, dan makanan
kesembilan belas. Mode dan penurunan harga membangun pasar yang sulit
dimana-mana.
timur laut India. Tetapi eksperimen ini tidak berhasil, meskipun bibit yang
segera dikenali sebagai teh – tanaman yang pada mulanya tidak dikenal di
52
Sampai pada tahun 1826, teh selalu dijual secara lepas. Hal ini
mengundang niat jahat pengusaha toko untuk mengganti aroma teh dengan
sealed )pra penutup, kemasan teh dengan penutup dari timah, dimana hal
ini tidak segera menyenangkan para penjual. Mereka lebih memilih untuk
pesan kesehatan pada kemasan teh dan menjualnya ke apoteker dan ahli
pendekatan ini.
kecil. Para pelanggan ini menyukai cara yang mudah ini, kemudian
kantung.
Di dunia, secara kasar tiga juta ton teh dipanen setiap tahunnya.
yang mereka lakukan tiga abad yang lalu. Cara yang nikmat untuk
akan variasi dan aroma baru meningatkan konsumsi teh secara khusus.
53
3. Gambaran Umum Kota Bekasi
pelabuhan Tanjung Priuk dan Bandara Soekarno Hatta melalui jalur bebas
hambatan pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur melintasi Jakarta, atau
sebaliknya. Posisi Kota Bekasi juga semakin penting berada di jalur tol
54
Jakarta Cikampek setelah dibangunnya jalan tol Cipularang, yang
menghubungkan secara cepat antara Bandung dengan Jakarta. Saat ini juga
telah mulai dijalankan pengembangan jalan tol JORR (Jakarta Out Ring
diunggulkan, ini sesuai dengan Visi Kota Bekasi, yaitu unggul dalam jasa
dan perdagangan, kini berkembang sangat pesat. Selain itu, banyak juga
internasional. Perdagangan ikan hias yang ada di Kota Bekasi saat ini
negara Australia, Belanda dan Selandia Baru. Sektor industri besar juga
55
B. Pembahasan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
menyebarkan sebanyak 145 buah kepada responden. Dalam hal ini saya
membagi dua sampel yang saya tentukan bahwa dari 145 buah kuesioner yang
saya sebar dan bagi kepada 145 buah responden, 30 buah untuk uji validitas
dan reliabilitas atau dengan kata lain untuk tryout sebanyak 30 buah
Analisis Faktor.
membedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrument
yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
obyek yang diteliti. Kalau dalam obyek berwarna merah, sedangkan data yang
terkumpul memberikan data berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid.
Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda. Kalau dalam obyek kemarin berwarna merah maka
sekarang dan besok tetap berwarna merah. Instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
reliabilitas maka cepat dilihat pada nilai Crombach alphanya, sedangkan untuk
melihat validitas maka dapat dilihat padal kolom Corrected Item total
56
Correlation, dengan merujuk pada nilai r tabel, pada tabel korelasi product
moment sebagai acuan untuk melihat valid atau tidaknya suatu instrument.
sebanyak 30 orang menyatakan bahwa reliabilitas berada pada angka 0,888 hal
itu terlihat pada tabel dibawah ini bahwa nilai Cronbach Alpha berada pada
Tabel 4.1.
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s N of Items
Alpha
,888 28
validitasnya sebuah alat instrument, maka dapat dilihat sejauh mana nilai dari
digunakan dalam penelitian ini telah tepat atau tidak, untuk dijadikan
57
Tabel 4. 2.
Hasil Uji Validitas
Untuk dapat melihat sebuah instrumen penelitian itu berguna atau tidak,
58
maka angka atau nilai yang berada pada angka 28 dengan tingkat signifikan 5
% adalah 0,306, berarti untuk sebuah item dari 28 butir pertanyaan tersebut,
maka angka yang dihasilkan haruslah berada diatas 0,306. Dan berdasarkan
hasil dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setiap item dari 28 butir
pertanyaan nilainya berada diatas 0,306, oleh sebab itu maka dapat
59
C. Pembahasan Kuesioner
kelurahan yang berada pada wilayah Kota Bekasi. untuk. itu maka, berikut ini
adalah penjelasan dan analisa mengenai hasil jawaban kuesioner dan juga
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.3
Proporsi Responden Berdasarkan jenis Kelamin
Tabel 4.4
Proporsi Responden Berdasarkan Usia
60
Keterangan Frekuensi Presentase
51-56 5 4,3
57-62 3 2,6
Total 115 100
Sumber: Data Primer yang diolah
15 sampai 20 tahun, yang disusul terbanyak kedua adalah : 21-26 tahun yang
27-32 tahun dan 33-38 tahun sebagai terbanyak ketiga dan keempat., 33-38
tahun sebagai tingkat kelima yang, serta disusul dengan tingkat usia 39-44
tahun, 45-50 tahun, 51-56 tahun, dan 57-62 tahun. Hal tersebut
Tabel 4.5
Proporsi Responden Dalam mengkomsumsi Teh Setiap Hari
61
d. Tingkat Mengkonsumsi Produk Teh Celup Sariwangi
Tabel 4.6
Proporsi Responden Dalam Mengkonsumsi Teh Sariwangi
diberikan responden.
62
Tabel 4.7
Citarasa Produk Teh Sariwangi
Q1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 3 2.6 2.6 2.6
3.00 11 9.6 9.6 12.2
4.00 80 69.6 69.6 81.7
5.00 21 18.3 18.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
orang tidak setuju, sedangkan tidak ada yang berpendapat sangat tidak setuju.
yang sangat khas dimata konsumen. Menurut Ristiyanti dan Jhon Ihalauw
makanan dan minuman. Maka produk makanan dan minuman yang baik
merupakan salah satu atribut produk yang utama pada sebuah produk yang
dikonsumsi oleh seorang konsumen. Dengan adanya citarasa yang khas maka
Melihat dari hasil jawaban responden maka dapat disimpulkan bahwa Teh
63
Tabel 4.8
Aroma Produk Teh Sariwangi
Q2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 18 15.7 15.7 20.0
4.00 74 64.3 64.3 84.3
5.00 18 15.7 15.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
dan 5 orang menyatakan tidak setuju. Menurut Ristiyanti dan John Ihalauw
oleh sebagian kalangan saat ini disebut dengan "aroma Therapy", yang
dewasa ini sangat digemari orang. Oleh sebab itulah sebuah produk minuman
khas, karena produk minuman seperti teh aroma merupakan salah satu atribut
produk yang menonjol. Oleh sebab itulah Dengan aroma yang khas tersebut
khas, Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa produk Teh Sariwangi
64
Tabel 4.9
Rasa Khas Produk Teh Sariwangi
Q3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 6 5.2 5.2 5.2
3.00 14 12.2 12.2 17.4
4.00 73 63.5 63.5 80.9
5.00 22 19.1 19.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
dan 6 orang menyatakan tidak setuju bahwa Teh celup yang responden
konsumsi memiliki rasa teh yang khas, dan rasa teh yang khas itu cocok
65
Tabel 4.10
Warna Produk Teh Sariwangi
Q4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 16 13.9 13.9 15.7
3.00 37 32.2 32.2 47.8
4.00 50 43.5 43.5 91.3
5.00 10 8.7 8.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
16 orang menyatakan tidak setuju, dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju
bahwa warna air teh celup yang responden konsumsi berwarna khas dan
bening, dan responden tertarik dengan warna air pada teh celup yang
responden konsumsi.
66
Tabel 4.11
Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi
Q5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 14 12.2 12.2 12.2
3.00 29 25.2 25.2 37.4
4.00 63 54.8 54.8 92.2
5.00 9 7.8 7.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
Tabel 4.12
Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi
Q6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 13 11.3 11.3 15.7
4.00 73 63.5 63.5 79.1
5.00 24 20.9 20.9 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
dan 5 orang menyatakan tidak setuju bahwa harga produk teh celup yang
67
Tabel 4.13
Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya
Q7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 37 32.2 32.2 36.5
4.00 61 53.0 53.0 89.6
5.00 12 10.4 10.4 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
dan 5 orang menyatakan tidak setuju bahwa produk teh celup yang responden
beli dengan tingkat harga tertentu, telah sesuai dengan manfaat yang
tersebut.
68
Tabel 4.14
Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi
Q8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 11 9.6 9.6 10.4
3.00 30 26.1 26.1 36.5
4.00 65 56.5 56.5 93.0
5.00 8 7.0 7.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
menyatakan tidak setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa
produk teh celup yang responden pilih untuk responden konsumsi, memiliki
69
Tabel 4.15
Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan
Q9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 9 7.8 7.8 7.8
3.00 32 27.8 27.8 35.7
4.00 63 54.8 54.8 90.4
5.00 11 9.6 9.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
dan 9 orang menyatakan tidak setuju bahwa harga produk teh celup yang
membelinya.
70
Tabel 4.16
Iklan Produk Teh Sariwangi
Q10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 17 14.8 14.8 15.7
3.00 25 21.7 21.7 37.4
4.00 58 50.4 50.4 87.8
5.00 14 12.2 12.2 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
setuju bahwa Iklan yang ada di Televisi atau pun radio tentang produk teh
71
Tabel 4.17
Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi
Q11
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 10 8.7 8.7 9.6
3.00 29 25.2 25.2 34.8
4.00 64 55.7 55.7 90.4
5.00 11 9.6 9.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
10 orang menyatakan tidak setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju
72
Tabel 4.18
Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi
Q12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 15 13.0 13.0 14.8
3.00 33 28.7 28.7 43.5
4.00 54 47.0 47.0 90.4
5.00 11 9.6 9.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
15 orang menyatakan tidak setuju, dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju
bahwa melalui kegiatan pemasaran langsung produk teh celup yang dilakukan
oleh produsen, membuat banyak yang menjadi konsumen produk teh celup
tersebut.
73
Tabel 4.19
Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi
Q13
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 3 2.6 2.6 2.6
3.00 6 5.2 5.2 7.8
4.00 61 53.0 53.0 60.9
5.00 45 39.1 39.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
dan 3 orang menyatakan tidak setuju bahwa produk teh celup yang responden
74
Tabel 4.20
Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen
Q14
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 28 24.3 24.3 28.7
4.00 72 62.6 62.6 91.3
5.00 10 8.7 8.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
dan 5 orang menyatakan tidak setuju bahwa dalam melakukan pembelian teh
75
Tabel 4.21
Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi
Q15
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 14 12.2 12.2 16.5
4.00 74 64.3 64.3 80.9
5.00 22 19.1 19.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
dan 5 orang menyatakan tidak setuju bahwa lokasi atau tempat responden
sebab itu responden selalu melakukan pembelian ulang produk teh celup
tersebut.
76
Tabel 4.22
Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi
Q16
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 14 12.2 12.2 12.2
3.00 43 37.4 37.4 49.6
4.00 49 42.6 42.6 92.2
5.00 9 7.8 7.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
77
Tabel 4.23
Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi
Q17
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 5 4.3 4.3 4.3
2.00 16 13.9 13.9 18.3
3.00 43 37.4 37.4 55.7
4.00 46 40.0 40.0 95.7
5.00 5 4.3 4.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
menyatakan tidak setuju, dan 5 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa
usia remaja adalah usia dimana seseorang mulai menjadi konsumen teh,
sedangkan usia dewasa seseorang sudah menjadi konsumen teh yang aktif.
78
Tabel 4.24
Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi
Q18
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 13 11.3 11.3 13.0
3.00 39 33.9 33.9 47.0
4.00 50 43.5 43.5 90.4
5.00 11 9.6 9.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
13 orang menyatakan tidak setuju, dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju
bahwa seseorang yang bekerja minum teh untuk menghilangkan rasa lelahnya
seseorang terbiasa minum teh salah satu alasannya disebabkan oleh profesi
79
Tabel 4.25
Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi
Q19
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 12 10.4 10.4 12.2
3.00 43 37.4 37.4 49.6
4.00 52 45.2 45.2 94.8
5.00 6 5.2 5.2 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
menyatakan tidak setuju, dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa
banyak mahasiswa yang terbiasa minum teh untuk menciptakan suasana yang
santai, mereka minum teh untuk membantu mereka agar mudah tenang hingga
80
Tabel 4.26
Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi
Q20
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 1 .9 .9 .9
3.00 26 22.6 22.6 23.5
4.00 65 56.5 56.5 80.0
5.00 23 20.0 20.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
81
Tabel 4.27
Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi
Q21
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 3 2.6 2.6 2.6
2.00 13 11.3 11.3 13.9
3.00 27 23.5 23.5 37.4
4.00 64 55.7 55.7 93.0
5.00 8 7.0 7.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
menyatakan tidak setuju, dan 3 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa
adalah minuman yang dapat menjadi sebuah trend gaya hidup seseorang, oleh
sebab itu minum teh menjadi sebuah trend gaya hidup bagian yang tak terlepas
82
Tabel 4.28
Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi
Q22
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 12 10.4 10.4 10.4
3.00 19 16.5 16.5 27.0
4.00 69 60.0 60.0 87.0
5.00 15 13.0 13.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
Tabel 4.29
Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi
Q23
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 31 27.0 27.0 27.0
3.00 37 32.2 32.2 59.1
4.00 45 39.1 39.1 98.3
5.00 2 1.7 1.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
orang menyatakan tidak setuju bahwa rekan kerja responden adalah referensi
83
Tabel 4.30
Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi
Q24
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 24 20.9 20.9 20.9
3.00 37 32.2 32.2 53.0
4.00 53 46.1 46.1 99.1
5.00 1 .9 .9 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
84
Tabel 4.31
Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi
Q25
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 6 5.2 5.2 5.2
3.00 27 23.5 23.5 28.7
4.00 76 66.1 66.1 94.8
5.00 6 5.2 5.2 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
merasa tenang.
85
Tabel 4.32
Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi
Q26
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 11 9.6 9.6 11.3
3.00 24 20.9 20.9 32.2
4.00 61 53.0 53.0 85.2
5.00 17 14.8 14.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
menyatakan tidak setuju, dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju adalah
dorongan dari dalam diri responden, untuk minum teh pada pagi hari agar
86
Tabel 4.33
Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi
Q27
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 8 7.0 7.0 7.8
3.00 28 24.3 24.3 32.2
4.00 65 56.5 56.5 88.7
5.00 13 11.3 11.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
menyatakan tidak setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa
87
Tabel 4.34
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 8 7.0 7.0 7.8
3.00 25 21.7 21.7 29.6
4.00 71 61.7 61.7 91.3
5.00 10 8.7 8.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS
menyatakan tidak setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa
analisis faktor.
dan reliabilitas. Untuk itu maka ke 28 variabel ini akan diuji dengan
analisis faktor.
88
2. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan
diuji nilai KMO dan Bartlett Test dan MSA (measures of sampling
adequancy)., nilai MSA harus diatas 0,5. berikut ini adalah tabel dari nilai
Tabel 4.35
KMO and Bartlett's Test
dan Barlett Test adalah 0,661 dengan tingkat signifikansi 0.000 oleh
sebab itu, maka variabel dan sampel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut.
Angka MSA dalam tabel anti image matriks, yang terdapat pada
Sariwangi (Ql) adalah 0,775, Aroma Produk Teh Sariwangi (Q2) adalah
0,746, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi (Q3) adalah 0,696, Warna
Produk Teh Sariwangi (Q4) adalah 0,805, Tingkat Kekentalan Produk Teh
89
Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi (Q8) adalah 0,619, Harga Produk
Teh Sariwangi Meyakinkan (Q9) adalah 0,633, Iklan Produk Teh Sariwangi
(Q10) adalah 0,642, Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi (Q11) adalah
90
Dari ke 28 variabel yang ada, maka selanjutnya dapat dilihat nilai MSA
nya. Apabila ada nilai MSA yang dibawah 0,5 maka variabel tersebut
Sariwangi (Q20) dengan nilai MSA 0,398, oleh sebab itulah Tingkat
hal tersebut maka dapat dilihat dari nilai KMO dan Barlett Test serta Nilai
MSA.
Tabel 4.36
KMO and Bartlett's Test
Dari hasil output pada tabel 4.36 dapat dilihat bahwa nilai KMO dan
Barlett Test mengalami kenaikan dari 0,661 menjadi 0,675 dengan tingkat
dengan angka MSA terkecil. Hal tersebut itulah yang dapat meningkatkan
91
Angka MSA pada tabel Anti Image Matriks pada bagian Anti Image
Citarasa Produk Teh Sariwangi (Ql) adalah 0,773, Aroma Produk Teh
Sariwangi (Q2) adalah 0,747, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi (Q3)
adalah 0,692, Warna Produk Teh Sariwangi (Q4) adalah 0,802, Tingkat
0,568, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan (Q9) adalah 0,631, Iklan
Produk Teh Sariwangi (Q10) adalah 0,644, Promosi Penjualan Produk Teh
92
Teh Sariwangi (Q23) adalah 0,635, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam
nilai MSA semuanya sudah diatas 0,5, hal tersebut dapat dianalisis lebih
lanjut.
Bartlett Test adalah harus diatas 0,5, dan signifikan harus dibawah 0,05.
berdasarkan dari nilai KMO dan Bartlett Test, maka dari 0,661 terdapat
nilai MSA yang kurang dari 0,5 maka variabel tersebut harus dibuang, lalu
terdapat kenaikan menjadi 0,675 nilai KMO dan Barlett Test, oleh sebab
itu dengan nilai MSA sudah diatas 0,5 maka dapat dianalisis lebih lanjut.
93
27 variabel yang akan masuk dalam faktor mana, maka dilakukan proses
Tabel 4.37
Comumnunalities
Initial Extraction
Q1 1.000 .678
Q2 1.000 .708
Q3 1.000 .714
Q4 1.000 .634
Q5 1.000 .449
Q6 1.000 .655
Q7 1.000 .588
Q8 1.000 .463
Q9 1.000 .459
Q10 1.000 .626
Q11 1.000 .730
Q12 1.000 .761
Q13 1.000 .608
Q14 1.000 .735
Q15 1.000 .549
Q16 1.000 .536
Q17 1.000 .567
Q18 1.000 .618
Q19 1.000 .566
Q21 1.000 .588
Q22 1.000 .640
Q23 1.000 .801
Q24 1.000 .757
Q25 1.000 .705
Q26 1.000 .628
Q27 1.000 .739
Q28 1.000 .622
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil output SPSS
Pada tabel diatas bahwa variabel Citarasa Produk Teh Sariwangi (Q1)
angkanya adalah 0,678 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 67,8 % varians
94
dari variabel citarasa produk teh Sariwangi bisa dijelaskan, oleh faktor yang
terbentuk, variabel aroma produk teh Sariwangi (Q2) angkanya adalah 0,708
hal ini menunjukkan bahwa 70,8 % varians dari variabel aroma produk
rasa khas produk teh Sariwangi (Q3) angkanya adalah 0,714 hal ini
menunjukkan 71,4 % varians dari variabel rasa khas produk teh Sariwangi
dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, warna produk teh Sariwangi
(Q4) angkanya adalah 0,634 hal ini menunjukkan 63,4 % varians dari
variabel warna produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang
adalah 0,449 hal ini menunjukkan 44,9 % varians dari variabel tingkat
(Q6) angkanya adalah 0,655 hal ini menunjukkan 65,5 % varians dari
dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, kesesuaian harga produk teh
Sariwangi terhadap manfaat produknya (Q7) angkanya adalah 0,588 hal ini
0,463 hal ini menunjukkan 46,3 % varians dari variabel persaingan harga
produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, harga
produk teh Sariwangi meyakinkan (Q9) angkanya adalah 0,459 hal ini
95
menunjukkan 45,9 % varians dari variabel harga produk teh Sariwangi
meyakinkan dapat dijelaskan dalarn faktor yang terbentuk, iklan produk teh
Sariwangi (Q10) angkanya adalah 0,626 hal ini menunjukkan 62,6 % varians
dari variabel iklan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang
0,730 hal ini menunjukkan 73,0 % varians dari variabel promosi penjualan
pemasaran langsung produk teh Sariwangi (Q12) angkanya adalah 0,761 hal
dalam mendapatkan produk teh Sariwangi (Q13) angkanya adalah 0,608 hal
produk teh Sariwangi (Q15) angkanya adalah 0,549 hal ini menunjukkan
54,9 % varians dari variabel lokasi tempat konsumen membeli produk teh
96
dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, Usia Dalam mengkonsumsi
produk teh Sariwangi (Q17) angkanya adalah 0,567 hal ini menunjukkan
adalah 0,618 hal ini menunjukkan 61,8 % varians dari variabel Jenis
teh Sariwangi (Q19) angkanya adalah 0,566 hal ini menunjukkan 56.6 %
produk teh Sariwangi (Q21) angkanya adalah 0,588 hal ini menunjukkan
58,8 % varians dari variabel gaya hidup konsumen produk teh Sariwangi
mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q22) angkanya adalah 0,640 hal ini
dari variabel ajakan rekan kerja dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi
97
sekomunitas dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan
produk teh Sariwangi (Q25) angkanya adalah 0,705 hal ini menunjukkan 70,5
dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q26) angkanya adalah 0,628 hal
(Q27) angkanya adalah 0,739 hal ini menunjukkan 73,9 % varians dari
mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q28) angkanya adalah 0,662 hal ini
terbentuk.
yang ada. Berdasarkan dari nilai-nilai yang ada pada tabel Communalities,
98
Communalities maka semakin erat hubungannya dengan faktor yang
terbentuk.
maka harus dilihat nilai eigenvaluenya harus berada diatas satu (1), jika
sudah berada dibawah satu maka sudah tida k tepat. Eigen value
yang terkecil.
Tabel 4.38
Total Variance Explained
99
Compo Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
-nent % of Cumulative % of Cumulative
Total Variance % Total Variance %
15 .595 2.205 84.541
16 .588 2.178 86.719
17 .520 1.926 88.645
18 .488 1.807 90.452
19 .476 1.763 92.215
20 .400 1.481 93.696
21 .391 1.446 95.143
22 .311 1.152 96.295
23 .240 .889 97.184
24 .215 .797 97.981
25 .196 .725 98.706
26 .179 .662 99.368
27 .171 .632 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis
Sumber: Hasil output SPSS
Produk Teh Sariwangi, Aroma Produk Teh Sariwangi, Rasa Khas Produk Teh
100
Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi, Gaya Hidup Konsumen Produk
tabel diatas terlihat bahwa hanya 8 faktor yang terbentuk, karena dengan satu
factor angka eigen values masih diatas 1, dengan 2 faktor eigen value
masih diatas 1, dengan tiga factor angka masih diatas 1, empat factor
masih diatas 1, lima factor eigen value masih diatas 1, enam factor
masih diatas 1, tujuh factor masih diatas 1, delapan factor eigen value
masih diatas 1, sembilan faktor sudah berada dibawah 1, oleh sebab itulah
Tabel 4.39
Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
Q1 .492 .361 -.365 -.255 -.224 -.150 -.177 -.057
Q2 .591 .238 -.448 -.257 -.090 -.120 .049 .103
Q3 .391 .455 -.425 -.352 -.042 -.131 .015 .176
Q4 .413 .092 -.091 -.156 .408 -.211 .277 .366
Q5 .446 .268 -.261 -.005 -.244 .114 -.034 -.191
Q6 .251 .478 .124 .339 .379 .263 .141 .032
Q7 .425 .349 .106 -.178 -.263 .086 .376 -.159
Q8 .183 .412 .320 .006 -.215 .047 .211 .255
Q9 .287 .370 .296 .198 -.044 .238 .234 .009
101
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
Q10 .343 .212 .377 .153 -.400 -.347 .036 .128
Q11 .497 .358 .274 .175 .013 -.338 -.322 -.176
Q12 .456 .198 .364 .064 .213 -.249 -.223 -.470
Q13 .184 .395 -.026 .402 .180 .135 -.308 .332
Q14 .448 .109 -.139 -.155 .212 .457 .287 -.379
Q15 .301 .530 .105 .278 .109 .163 -.208 .087
Q16 .542 .084 -.387 -.062 .179 .048 -.186 -.112
Q17 .329 -.304 .259 -.077 .169 -.488 .103 -.126
Q18 .531 -.337 .087 -.105 .352 -.077 .120 .244
Q19 .531 -.318 .114 .110 .075 -.145 .338 .128
Q21 .396 -.247 .091 .379 -.277 -.033 .357 -.116
Q22 .358 -.167 .334 -.174 -.233 .239 -.279 .391
Q23 .458 -.264 .464 -.479 .006 .190 -.203 .005
Q24 .428 -.243 .507 -.378 .070 .291 -.138 -.074
Q25 .525 -.384 -.127 .314 -.381 .123 -.068 .041
Q26 .530 -.368 -.204 .346 .195 -.066 -.086 -.017
Q27 .514 -.529 -.288 .259 -.084 .148 -.105 -.069
Q28 .471 -.576 -.203 .054 -.037 .083 -.080 .096
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a 8 components extracted.
Sumber: Hasil output SPSS
baris.
102
lemah karena dibawah 0,5).
dibawah 0,5).
0,5).
0,5).
0,5).
dibawah 0,5).
dibawah 0,5).
103
Tabel 4.40
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
Q1 .054 .798 .037 .038 .074 .161 -.054 -.017
Q2 .158 .786 .006 .026 .089 -.005 .230 .063
Q3 -.142 .799 -.031 .097 .072 -.063 .189 .006
Q4 -.028 .270 .009 .139 .051 -.017 .732 .039
Q5 .216 .522 -.006 .112 .175 .099 -.184 .210
Q6 -.075 -.024 -.107 .657 .187 .102 .171 .362
Q7 -.032 .351 .091 -.048 .571 .091 .020 .344
Q8 -.181 .088 .126 .237 .586 -.034 .062 -.047
Q9 -.012 -.013 .070 .364 .496 .074 .016 .263
Q10 .090 .105 .081 .061 .609 .331 .031 -.339
Q11 .049 .245 .088 .319 .194 .709 .009 -.130
Q12 .014 .074 .147 .146 .059 .822 .043 .179
Q13 .043 .102 -.039 .754 -.008 .015 .012 -.158
Q14 .134 .253 .123 .066 .044 .017 .075 .791
Q15 -.044 .180 .035 .665 .169 .187 -.063 .058
Q16 .275 .532 .051 .188 -.229 .158 .124 .218
Q17 .161 -.072 .096 -.299 .047 .483 .443 -.074
Q18 .306 .040 .303 .016 -.053 .076 .647 .063
Q19 .447 -.020 .094 -.083 .255 .107 .518 .070
Q21 .573 -.102 -.104 -.101 .443 .112 .078 .116
Q22 .199 .053 .694 .140 .169 -.107 .018 -.237
Q23 .076 .044 .842 -.128 .040 .188 .141 .103
Q24 .083 -.067 .795 -.059 .060 .194 .111 .236
Q25 .794 .124 .142 .010 .165 -.018 -.084 -.068
Q26 .670 .068 -.028 .141 -.186 .197 .280 .045
Q27 .824 .110 .102 -.025 -.163 .003 .041 .092
Q28 .683 .103 .240 -.116 -.170 -.071 .198 -.008
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 7 iterations.
Sumber: Hasil output SPSS
bahwa sekarang faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan
factor loading yang besar semakin diperbesar. Dibawah ini akan dijelaskan
104
1. Citarasa Produk Teh Sariwangi (Ql), faktor loading yang paling
besar ada berada pada faktor 2 dengan nilai 0,708, hal itu berarti
besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,786, hal itu berarti Aroma
3. Rasa Khas Produk Teh Sariwangi (Q3), faktor loading yang paling
besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,799, hal itu berarti
besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,732, hal itu berarti
yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,522, berarti
faktor 4.
105
Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya berada pada
faktor 5.
yang paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,586, hal
faktor 5.
10. Iklan Produk Teh Sariwangi (Q10), faktor loading yang paling
besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,609, hal itu berarti
pada faktor 6.
yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0,822, hal
faktor 6.
106
nilai 0,754, hal itu berarti Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk
nilai 0,791, hal itu berarti Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada
nilai 0,665, hal itu berarti Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk
pada faktor 7 dengan nilai 0,647, hal itu berarti Jenis Pekerjaan
faktor 7.
107
19. Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi (Q19), faktor
loading yang paling besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,518,
loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan nilai 0,573, hal
pada faktor 1.
(Q22), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan
(Q23), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan
nilai 0,842, hal itu berarti Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi
pada faktor 3.
(Q25), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan
108
nilai 0,794, hal itu berarti Keyakinan Responden Dalam
(Q27), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan
Sariwangi (Q28), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1
b. Faktor 2 terdiri dari: Citarasa Produk Teh Sariwangi, Aroma Produk Teh
109
Teh Sariwangi, Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi.
Sariwangi.
Sariwangi.
Konsumen.
distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Dengan adanya proses
110
rotasi faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan faktor
Tabel 4.41
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7 8
1 .531 .494 .334 .196 .249 .327 .340 .196
2 -.590 .412 -.232 .513 .334 .129 -.169 .094
3 -.243 -.582 .509 .067 .435 .378 .044 -.070
4 .494 -.404 -.513 .511 .141 .129 -.137 -.111
5 -.231 -.214 -.063 .328 -.550 .172 .591 .329
6 .110 -.132 .381 .343 -.034 -.524 -.346 .559
7 -.033 -.141 -.362 -.311 .546 -.294 .425 .432
8 -.031 .028 .178 .333 .122 -.571 .432 -.573
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Sumber: Hasil output SPSS
korelasi lebih tinggi. Dan hanya tiga faktor yang angkanya diatas 0,5
nilainya diatas 0,5, hal itu sudah cukup mewakili dari kedelapan faktor
yang terbentuk
111
4. Interpretasi Atas Faktor Yang Telah Terbentuk
mempengaruhi konsumen.
kaitannya dengan obyek penelitian yaitu Teh Sariwangi, terlihat jelas cari
membeli Teh Seduh Sariwangi. Namun dalam hal ini menjadi sebuah
produk. Atribut produk teh terlihat pada citarasanya, aromanya, warna airnya,
dan tingkat kekentalannya. Dari atribut inilah konsumen darat menilai bahwa
produk teh tersebut itu berkualitas atau tidak. Untuk itu Teh Sariwangi
112
memiliki hal-hal tersebut dan itu menjadi daya tarik bagi konsumen untuk
menjelaskan bahwa, faktor social terdiri dari kelompok acuan, keluarga, serta
peran dan status. Kelompok acuan terdiri dari kelompok atau sekumpulan
orang yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap
yang paling penting dalam masyarakat, dan telah menjadi obyek penelitian
terdiri dari sekelompok orang yang berpengaruh langsung bisa berasal dari
mereka untuk dapat membeli sebuah produk. Dan hal itu terbukti bahwa
mengkonsumsi produk Teh Sariwangi, dan itu menjadi sebuah referensi bagi
113
Kotler (2000:191), menjelaskan banyak item yang menjadi bagian dari faktor
individu yaitu: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dari lingkungan gaya
hidup, kepribadian konsep diri. Usia sangat menentukan bagi konsumen dalam
menjadi alasan mereka untuk minum teh hal ini disebabkan mereka dalam
tersebut.
dominan dengan m el ihat pada tot al nilai vari ans pada t abel
dengan nilai varians adalah 4.786 %, faktor individu dengan nilai varians
114
BAB V
A. Kesimpulan
maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa melalui analisis faktor dapat
0,786, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi dengan faktor loading 0,799,
115
Sariwangi dengan faktor loading 0,532.
116
mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi dengan faktor loading 0,483.
loading 0,518.
B. Implikasi
u n t u k m e n g e t a h u i f a k t o r - f a k t o r ya n g mempengaruhi perilaku
konsumen dalam pembelian Teh Sariwangi ini, penelitian ini pula dapat
117
memutuskan untuk membeli produk Teh Sariwangi. Sedangkan bagi
memiliki cita rasa, aroma, dan warna yang khas dan membuat para
teh Sariwangi, mayoritas para responden juga setuju bahwa produk teh
118
Dari hasil penelitian dan didasarkan pada kesimpulan yang ada
119
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Amstrong “Marketing Manajemen” Prentice Hall, USA, 2000
Mulyono, Sri. “Statistik Untuk Ekonomi dan Bisnis”, Edisi 3, Lembaga FEUI,
Jakarta, 2005
120
Saladin Djaslim. ”Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengendalian”, Linda Karya, Bandung, 2003.
Situs http://www.antaranews.com/
Situs http://www.kotabekasi.go.id/
Situs http://www.food-info.net/
121
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Scale Cronbach's
Scale Mean Variance if Corrected Alpha if
if Item Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
Q1 103.7667 62.047 .391 .885
Q2 103.8667 60.740 .503 .883
Q3 103.8333 61.385 .462 .884
Q4 104.1667 61.799 .295 .888
Q5 104.3000 59.528 .613 .881
Q6 104.0333 62.516 .380 .886
Q7 104.0000 62.000 .345 .886
Q8 104.2000 61.131 .398 .885
Q9 104.0667 62.685 .324 .887
Q10 104.1667 61.937 .317 .887
Q11 104.0333 60.930 .401 .885
Q12 104.1000 61.679 .376 .886
Q13 103.8333 61.937 .387 .885
Q14 103.9667 60.309 .519 .883
Q15 103.9333 59.995 .471 .884
Q16 104.2667 59.720 .484 .883
Q17 104.3000 61.321 .398 .885
Q18 104.2000 58.579 .527 .882
Q19 104.2333 57.702 .705 .878
Q20 104.1667 61.454 .331 .887
Q21 104.2333 59.220 .498 .883
Q22 104.0000 60.690 .365 .887
Q23 104.2000 62.510 .336 .886
Q24 104.0667 63.168 .330 .887
Q25 104.1000 59.541 .570 .881
Q26 104.0333 60.033 .413 .885
Q27 104.0667 59.168 .572 .881
Q28 104.0667 58.202 .678 .879
Cronbach‟s N of Items
Alpha
,888 28
122
C.Lampiran III: Deskriptif Statistic responden
Q1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 3 2.6 2.6 2.6
3.00 11 9.6 9.6 12.2
4.00 80 69.6 69.6 81.7
5.00 21 18.3 18.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
123
Q2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 18 15.7 15.7 20.0
4.00 74 64.3 64.3 84.3
5.00 18 15.7 15.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 6 5.2 5.2 5.2
3.00 14 12.2 12.2 17.4
4.00 73 63.5 63.5 80.9
5.00 22 19.1 19.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 16 13.9 13.9 15.7
3.00 37 32.2 32.2 47.8
4.00 50 43.5 43.5 91.3
5.00 10 8.7 8.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 14 12.2 12.2 12.2
3.00 29 25.2 25.2 37.4
4.00 63 54.8 54.8 92.2
5.00 9 7.8 7.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
124
Q6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 13 11.3 11.3 15.7
4.00 73 63.5 63.5 79.1
5.00 24 20.9 20.9 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 37 32.2 32.2 36.5
4.00 61 53.0 53.0 89.6
5.00 12 10.4 10.4 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 11 9.6 9.6 10.4
3.00 30 26.1 26.1 36.5
4.00 65 56.5 56.5 93.0
5.00 8 7.0 7.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 9 7.8 7.8 7.8
3.00 32 27.8 27.8 35.7
4.00 63 54.8 54.8 90.4
5.00 11 9.6 9.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
125
Q10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 17 14.8 14.8 15.7
3.00 25 21.7 21.7 37.4
4.00 58 50.4 50.4 87.8
5.00 14 12.2 12.2 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q11
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 10 8.7 8.7 9.6
3.00 29 25.2 25.2 34.8
4.00 64 55.7 55.7 90.4
5.00 11 9.6 9.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 15 13.0 13.0 14.8
3.00 33 28.7 28.7 43.5
4.00 54 47.0 47.0 90.4
5.00 11 9.6 9.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q13
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 3 2.6 2.6 2.6
3.00 6 5.2 5.2 7.8
4.00 61 53.0 53.0 60.9
5.00 45 39.1 39.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
126
Q14
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 28 24.3 24.3 28.7
4.00 72 62.6 62.6 91.3
5.00 10 8.7 8.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q15
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 5 4.3 4.3 4.3
3.00 14 12.2 12.2 16.5
4.00 74 64.3 64.3 80.9
5.00 22 19.1 19.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q16
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 14 12.2 12.2 12.2
3.00 43 37.4 37.4 49.6
4.00 49 42.6 42.6 92.2
5.00 9 7.8 7.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q17
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 5 4.3 4.3 4.3
2.00 16 13.9 13.9 18.3
3.00 43 37.4 37.4 55.7
4.00 46 40.0 40.0 95.7
5.00 5 4.3 4.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
127
Q18
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 13 11.3 11.3 13.0
3.00 39 33.9 33.9 47.0
4.00 50 43.5 43.5 90.4
5.00 11 9.6 9.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q19
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 12 10.4 10.4 12.2
3.00 43 37.4 37.4 49.6
4.00 52 45.2 45.2 94.8
5.00 6 5.2 5.2 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q20
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 1 .9 .9 .9
3.00 26 22.6 22.6 23.5
4.00 65 56.5 56.5 80.0
5.00 23 20.0 20.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q21
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 3 2.6 2.6 2.6
2.00 13 11.3 11.3 13.9
3.00 27 23.5 23.5 37.4
4.00 64 55.7 55.7 93.0
5.00 8 7.0 7.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
128
Q22
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 12 10.4 10.4 10.4
3.00 19 16.5 16.5 27.0
4.00 69 60.0 60.0 87.0
5.00 15 13.0 13.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q23
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 31 27.0 27.0 27.0
3.00 37 32.2 32.2 59.1
4.00 45 39.1 39.1 98.3
5.00 2 1.7 1.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q24
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 24 20.9 20.9 20.9
3.00 37 32.2 32.2 53.0
4.00 53 46.1 46.1 99.1
5.00 1 .9 .9 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q25
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2.00 6 5.2 5.2 5.2
3.00 27 23.5 23.5 28.7
4.00 76 66.1 66.1 94.8
5.00 6 5.2 5.2 100.0
Total 115 100.0 100.0
129
Q26
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 2 1.7 1.7 1.7
2.00 11 9.6 9.6 11.3
3.00 24 20.9 20.9 32.2
4.00 61 53.0 53.0 85.2
5.00 17 14.8 14.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q27
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 8 7.0 7.0 7.8
3.00 28 24.3 24.3 32.2
4.00 65 56.5 56.5 88.7
5.00 13 11.3 11.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
Q28
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1.00 1 .9 .9 .9
2.00 8 7.0 7.0 7.8
3.00 25 21.7 21.7 29.6
4.00 71 61.7 61.7 91.3
5.00 10 8.7 8.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
Tabel 4.35
KMO and Bartlett's Test
130
KMO and Bartlett's Test
Comumnunalities
Initial Extraction
Q1 1.000 .678
Q2 1.000 .708
Q3 1.000 .714
Q4 1.000 .634
Q5 1.000 .449
Q6 1.000 .655
Q7 1.000 .588
Q8 1.000 .463
Q9 1.000 .459
Q10 1.000 .626
Q11 1.000 .730
Q12 1.000 .761
Q13 1.000 .608
Q14 1.000 .735
Q15 1.000 .549
Q16 1.000 .536
Q17 1.000 .567
Q18 1.000 .618
Q19 1.000 .566
Q21 1.000 .588
Q22 1.000 .640
Q23 1.000 .801
Q24 1.000 .757
Q25 1.000 .705
Q26 1.000 .628
Q27 1.000 .739
Q28 1.000 .622
Extraction Method: Principal Component Analysis.
131
Total Variance Explained
132
Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
Q1 .492 .361 -.365 -.255 -.224 -.150 -.177 -.057
Q2 .591 .238 -.448 -.257 -.090 -.120 .049 .103
Q3 .391 .455 -.425 -.352 -.042 -.131 .015 .176
Q4 .413 .092 -.091 -.156 .408 -.211 .277 .366
Q5 .446 .268 -.261 -.005 -.244 .114 -.034 -.191
Q6 .251 .478 .124 .339 .379 .263 .141 .032
Q7 .425 .349 .106 -.178 -.263 .086 .376 -.159
Q8 .183 .412 .320 .006 -.215 .047 .211 .255
Q9 .287 .370 .296 .198 -.044 .238 .234 .009
Q10 .343 .212 .377 .153 -.400 -.347 .036 .128
Q11 .497 .358 .274 .175 .013 -.338 -.322 -.176
Q12 .456 .198 .364 .064 .213 -.249 -.223 -.470
Q13 .184 .395 -.026 .402 .180 .135 -.308 .332
Q14 .448 .109 -.139 -.155 .212 .457 .287 -.379
Q15 .301 .530 .105 .278 .109 .163 -.208 .087
Q16 .542 .084 -.387 -.062 .179 .048 -.186 -.112
Q17 .329 -.304 .259 -.077 .169 -.488 .103 -.126
Q18 .531 -.337 .087 -.105 .352 -.077 .120 .244
Q19 .531 -.318 .114 .110 .075 -.145 .338 .128
Q21 .396 -.247 .091 .379 -.277 -.033 .357 -.116
Q22 .358 -.167 .334 -.174 -.233 .239 -.279 .391
Q23 .458 -.264 .464 -.479 .006 .190 -.203 .005
Q24 .428 -.243 .507 -.378 .070 .291 -.138 -.074
Q25 .525 -.384 -.127 .314 -.381 .123 -.068 .041
Q26 .530 -.368 -.204 .346 .195 -.066 -.086 -.017
Q27 .514 -.529 -.288 .259 -.084 .148 -.105 -.069
Q28 .471 -.576 -.203 .054 -.037 .083 -.080 .096
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a 8 components extracted.
133
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
Q1 .054 .798 .037 .038 .074 .161 -.054 -.017
Q2 .158 .786 .006 .026 .089 -.005 .230 .063
Q3 -.142 .799 -.031 .097 .072 -.063 .189 .006
Q4 -.028 .270 .009 .139 .051 -.017 .732 .039
Q5 .216 .522 -.006 .112 .175 .099 -.184 .210
Q6 -.075 -.024 -.107 .657 .187 .102 .171 .362
Q7 -.032 .351 .091 -.048 .571 .091 .020 .344
Q8 -.181 .088 .126 .237 .586 -.034 .062 -.047
Q9 -.012 -.013 .070 .364 .496 .074 .016 .263
Q10 .090 .105 .081 .061 .609 .331 .031 -.339
Q11 .049 .245 .088 .319 .194 .709 .009 -.130
Q12 .014 .074 .147 .146 .059 .822 .043 .179
Q13 .043 .102 -.039 .754 -.008 .015 .012 -.158
Q14 .134 .253 .123 .066 .044 .017 .075 .791
Q15 -.044 .180 .035 .665 .169 .187 -.063 .058
Q16 .275 .532 .051 .188 -.229 .158 .124 .218
Q17 .161 -.072 .096 -.299 .047 .483 .443 -.074
Q18 .306 .040 .303 .016 -.053 .076 .647 .063
Q19 .447 -.020 .094 -.083 .255 .107 .518 .070
Q21 .573 -.102 -.104 -.101 .443 .112 .078 .116
Q22 .199 .053 .694 .140 .169 -.107 .018 -.237
Q23 .076 .044 .842 -.128 .040 .188 .141 .103
Q24 .083 -.067 .795 -.059 .060 .194 .111 .236
Q25 .794 .124 .142 .010 .165 -.018 -.084 -.068
Q26 .670 .068 -.028 .141 -.186 .197 .280 .045
Q27 .824 .110 .102 -.025 -.163 .003 .041 .092
Q28 .683 .103 .240 -.116 -.170 -.071 .198 -.008
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 7 iterations.
134
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7 8
1 .531 .494 .334 .196 .249 .327 .340 .196
2 -.590 .412 -.232 .513 .334 .129 -.169 .094
3 -.243 -.582 .509 .067 .435 .378 .044 -.070
4 .494 -.404 -.513 .511 .141 .129 -.137 -.111
5 -.231 -.214 -.063 .328 -.550 .172 .591 .329
6 .110 -.132 .381 .343 -.034 -.524 -.346 .559
7 -.033 -.141 -.362 -.311 .546 -.294 .425 .432
8 -.031 .028 .178 .333 .122 -.571 .432 -.573
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
135
Kuisioner Penelitian:
DATA RESPONDEN:
1. Nama : ……………………………………………………..
2. Alamat : ……………………………………………………..
Kelurahan : ……………………………………………………..
RT / RW : ….. / …..
Kecamatan : ……………………………………………………..
Kota / Kabupaten : ……………………………………………………..
Propinsi : ……………………………………………………..
3. No. Kontak : ……………………………………………………..
Telephone : ……………………………………………………..
Handphone : ……………………………………………………..
4. Usia : …………Tahun
5. Jenis Kelamin : Pria / Wanita
(Lingkarilah salah satu jawaban)
6. Intensitas minum teh : Kadang / Sering
(Lingkarilah salah satu jawaban)
7. Intensitas mengkonsumsi produk teh Sari Wangi : Aktif / Pasif
(Lingkarilah salah satu jawaban)
136
Petunjuk:
1. Berikan tanda silang ( X ) atau ( √ ) pada kolom yang disediakan.
2. Alternatif jawaban yang tersedia pada kuesioner, silahkan anda pilih yang
dianggap sesuai.
3. Keterangan: (SS) = Sangat Setuju, (S) = Setuju, (R) Ragu, (TS) = Tidak
Setuju, (STS) Sangat Tidak Setuju.
Pertanyaan:
No Pertanyaan SS S R TS STS
PRODUK
1. Produk teh celup yang anda konsumsi memiliki
cita rasa yang khas, dan membuat anda terkesan
dengan cita rasa yang khas tersebut.
2. Aroma produk teh celup yang anda konsumsi
terasa sangat khas, sehingga membuat anda
dapat lebih menikmati teh celup yang anda
konsumsi.
3. Teh celup yang anda konsumsi memiliki rasa teh
yang khas, dan rasa teh yang khas itu cocok
dengan selera anda.
4. Warna air teh celup yang anda konsumsi
berwarna khas dan bening, dan anda tertarik
dengan warna air pada teh celup yang anda
konsumsi.
5. Produk teh celup yang anda konsumsi
mempunyai tingkat kekentalan atau kepekatan
yang khas, dan tingkat kekentalan atau
kepekatan tersebut sangat cocok dengan selera
anda.
137
No Pertanyaan SS S R TS STS
HARGA
6. Harga produk teh celup yang ditawarkan oleh
produsen untuk anda konsumsi, dapat anda beli
dengan harga yang terjangkau.
7. Produk teh celup yang anda beli dengan tingkat
harga tertentu, telah sesuai dengan manfaat yang
anda peroleh setelah anda mengkonsumsi produk
teh celup tersebut.
8. Produk teh celup yang anda pilih untuk anda
konsumsi, memiliki harga yang bersaing dengan
produk teh celup lainnya.
9. Harga produk teh celup yang ditawarkan oleh
produsen pada anda menyakinkan anda untuk
membelinya.
PROMOSI
10. Iklan yang ada di Televisi atau pun radio tentang
produk teh celup, membuat anda memperoleh
informasi tentang produk tersebut, sehingga anda
dapat membeli produk teh celup tersebut.
11. Dengan adanya promosi penjualan yang
dilakukan produsen teh mengakibatkan banyak
yang mengkonsumsi teh celup tersebut.
12. Melalui kegiatan pemasaran langsung produk teh
celup yang dilakukan oleh produsen, membuat
banyak yang menjadi konsumen produk teh
celup tersebut.
138
No Pertanyaan SS S R TS STS
DISTRIBUSI
13. Produk teh celup yang anda konsumsi sangat
banyak tersedia di warung, toko, dan
minimarket.
14. Dalam melakukan pembelian teh celup anda
mendapatkan pelayanan yang baik oleh penjual.
15. Lokasi atau tempat anda melakukan pembelian
teh celup mudah anda jangkau, sehingga oleh
sebab itu anda selalu melakukan pembelian
ulang produk teh celup tersebut.
BUDAYA
16. Kebiasaan dalam mengkonsumsi teh celup (Sari
Wangi) yang dilakukan setiap hari menjadikan
seseorang ketagihan dalam mengkonsumsi teh
celup.
INDIVIDU
17. Usia remaja adalah usia dimana seseorang mulai
menjadi konsumen teh, sedangkan usia dewasa
seseorang sudah menjadi konsumen teh yang
aktif.
18. Seseorang yang bekerja minum teh untuk
menghilangkan rasa lelahnya setelah bergelut
dengan pekerjaannya. Hal ini mengindikasikan
bahwa seseorang terbiasa minum teh salah satu
alasannya disebabkan oleh profesi yang mereka
geluti.
19. Banyak mahasiswa yang terbiasa minum teh
untuk menciptakan suasana yang santai, mereka
minum teh untuk membantu mereka agar mudah
139
No Pertanyaan SS S R TS STS
tenang hingga dapat membantu dalam pelajaran
atau dalam mengerjakan tugas mereka. Adanya
alasan faktor tugas atau kesibukan pendidikan
mereka di kuliah tersebut, membuat banyak di
kalangan mahasiswa yang minum teh.
20. Tingkat penghasilan seseorang sangatlah
berbeda-beda, hal ini membuat kebutuhan
belanja mereka haruslah disesuaikan dengan
tingkat penghasilan mereka. Dari hal tersebut
mengindikasikan bahwa tingkat penghasilan
mempengaruhi kebutuhan belanja atau
pembelian mereka.
21. Berkembangannya kedai-kedai teh
mengindikasikan bahwa minuman teh adalah
minuman yang dapat menjadi sebuah trend gaya
hidup seseorang, oleh sebab itu minum teh
menjadi sebuah trend gaya hidup bagian yang
tak terlepas dari aktivitas anda dalam keseharian.
SOSIAL
22. Keluarga anda adalah referensi anda dalam
melakukan pembelian sebuah produk.
23. Rekan kerja anda adalah referensi anda dalam
melakukan pembelian sebuah produk.
24. Teman sekomunitas anda adalah referensi anda
dalam melakukan pembelian sebuah produk.
PSIKOLOGIS
25. Dalam keyakinan anda, dengan mengkonsumsi
teh akan membuat pikiran anda terasa segar, dan
anda berkeyakinan pula dengan minum teh dapat
140
No Pertanyaan SS S R TS STS
membuat anda merasa tenang.
26. Dorongan dari dalam diri anda, untuk minum teh
pada pagi hari agar anda dapat semangat
melakukan pekerjaan anda.
27. Anda berkeyakinan bahwa dengan minum teh
dapat membuat anda merasa nyaman dan santai.
28. Saat pertama kali anda minum teh anda
merasakan kenyamanan
141