Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ainaya Maulidina

NIM : 05101281924098
BIOTEKNOLOGI TANAH B
MIKORIZA
Mikoriza :
- Jamur yang mampu bersimbiosis dengan akar
- Meningkatkan kemampuan tanaman untuk menyerap hara dan air dalam tanah
- Secara tidak langsung melindungi dari jamur akar
Vermiculite :
- Menjaga kegemburan tanah
Pengembangan mikoriza sebagai agensi hayati potensial untuk pertanian
Mikoriza / Mycorrhiza
 Latin : Muccor & Rhiza (Fungi & Akar)
 Simbiosis mutualistis antara gungi dan akar tanaman tingkat tinggi
 Fungi mikoriza mendapat sumber C sebagai energi dari tanaman, dan tanaman
menerima transfer ( terutama P) dan air dari dalam tanah melalui struktur hifa fungi
di dalam tanah
Pengaruh terhadap toleransi tanaman :
1. Toleransi tanaman termodulasi
- peningkatan penyerapan nutrisi
- meningkatkan pertumbuhan tanaman
2. Manipulasi resistensi sistemik yang diinduksi
- priming resistensi sistemik dari gen pertahanan
3. Tekanan vektor yang diubah
- peningkatan reproduksi pucuk serangga penghisap
Kebutuhan pupuk hayati mikoriza :
Produksi pupuk hayati saat ini masih relatif sangat kecil dibandiingan dengan potensi
permintaan (pasar). Kunci sukses dari pupuk hayati tergantung pada kemampuannya
mensubsitusi produk, distribusi dan kemudahan mendapatkan produk dengan harga yang
ekonomis (simarmata et al., 2012)
Tabel 2. Estimasi potensi penggunaan pupuk hayati di indonesia
No Tanaman Kebutuhan formulasi
(ton/tahun)
1 Padi sawah 10.000-15.000 Konsorsium BNF + MPF
2 Padi gogo 400-500 Konsorsium BNF + MPF
3 Kacang kedelai 200-300 Bradyrhizobium japonese
4 Kacang lainnya 100-200 Sinorhizobium + BPF
5 Jagung 3.000-5.000 Konsorsoium BNF + MPF +
Mikoriza
6 Tanaman sayuran 4.000-5.000 Konsorsoium BNF + MPF +
agen hayati
7 Tanaman 10.000-15.000 Konsorsoium BNF + MPF +
perkebunan Mikoriza + agen hayati
8 Tanaman HTI & 5.000 - 10.000 Konsorsoium BNF + MPF +
Reboisasi Mikoriza + agen hayati
9 Tanaman hias 1.000-2.000 Konsorsoium BNF + MPF +
Mikoriza + agen hayati
Total 33.700-52.900
Peraturan menteri pertanian tentang pendaftaran pupuk hayati dan pembenah tanah nomor 1
tahun 2019 :
1. Melindungi manusia dan lingkungan hidup dari pengaruh yang membahayakan
sebagai akibat penggunaan pupuk hayati, pembenah tanah dan
2. Memberikan kepastian formula pupuk organik, pupuk dan pembenah tanah yang
beredar diwilayah negara kesatuan republik indonesia sesuai dengan komposisi yang
didaftarkan.
Pengembangan pupuk hayati mikoriza
Upaya untuk meningkatkan efektivitas dan peranan penggunaan pupuk hayati untuk
meningkatkan produktifitas tanah dan tanaman secara berkelanjutan, antara lain :
1. Seleksi mikroba yang efektif meningkatkan ketersediiaan hara dan produktivitas
tanaman, sehingga mengurangi penggunaan pupuk anranik secara signifikan
2. Formulasi inokulan majemuk yang efektif untuk meningkatkan ketersediaan hara,
kesehatan tanah dan kesehatan tanaman.
3. Mengembangkan sistem produksi yang baik untuk menjamin kualitas dan
efektivitasnya di lapangan.
4. Sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan para penyuluh, petani dan berbagai
pihak dalam pemanfaatan pupuk hayati
Melakukan penelitian :
1. Eksplorasi fungi mikoriza arbuskula tanaman sayuran dan kentang di jawa barat
(pangalengan).
2. Formulasi dan perbanyakan inokulan.
3. Optimasi teknologi produksi konsorsium pupuk hayati yang berbasis hidroponik
Salah satu masalah terbesarnya adalah ketersediannnya yang relatif “langka” dipasar,
karena :
1. Lamanya waktu produksi
2. Pemeliharaan yang intensif (pemberian air dan nutrisi)
3. Kapasitas produksi yang rendah (umumnya melalui kultur pot)
Pengujian germinasi spora FMA terhadap beberapa isolat MHB pada berbagai media :
Faktor pertama adalah isolat MHB yang terseleksi dan spesies spora FMA, tterdiri atas 6 taraf
:
 h1 = Bacillus subtilis dan Glomus sp. (B +Glo)
 h2 = Bacillus subtilis dan Gigaspora decipien (BA =Gig)
 h3 = Pseudomonas diminuta danGlomus sp. (PD +Glo)
 h4 = Pseudomonas diminuta dan Gigaspora decipien (PD+ig)
 h5 = Burkholderia gladioli dan Glomus sp. (BG +Glo)
 h6 = Burkholderia gladioli dan Gigaspora decipien (BG + Gig)
Faktor kedua adalah jenis media untuk germinasi, terdiri atas 3 taraf :
 m1 = bacto Agar
 m2 = Whatmann No.42
 m3 = Rockwool
Manfaat lain : sistem produksi pupuk hayati mikoriza yang efisien melalui pemanfaatan
“limbah akar” sayuran yang diproduksi melalui sitem hidroponik (bagian atas tanaman
dipanen, bagian akar merupakan inokulan FMA).
Magnetisasi Tanaman Inang FMA
 Industri magnet pada beberapa jenis tanaman diketahui dapat mempercepat dan
meningkatkan kecambah serta pertumbuhan tanaman.
 Mekanisme medan magnet yang mempengaruhi germinasi benuh yang disebut
magnetotropisme menyerupai efek dari Auxin dan magnet dapaat memepercepat
pematangan buah dan perkembangan akar tanaman.
 Dalam konteks tanaman ssebagai inang fungi mikoriza arbuskula, apabila tanaman
yang diinduksi medan magnet dapat lebih cepat perkecambahan dan fase
pertumbuhan, maka hal ini dapat merupakan terobosan inovasi di dalam mempercepat
masa produksi pupuk hayati mikoriza.
Mikoriza memiliki maanfaat besat bagi pertanian dan ekosistem secara keseluruhan,
Terknologi perbanyakan pupuk hayati mikoriza terlalu luas untuk dikembangkan, diperlukan
kolaborasi dengan binding tanam.
Perkembangan Industri Kelapa sawit
Produksi CPO sangat diperlukan untuk tujuan export yang terbesar dari negara yaitu
china, belanda.
Tantangan Industri Kelapa Sawit
Beberapa Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Kelapa sawit menjadi masalah utama
 Ulat Api : penurunan produksi sampai 69% pada tahun pertama setelah serangan dari
± 27% pada tahun kedua.
 Ulat Kantong : kerusakan berat menyebabkan defoliasi terbesar 50%, yang akan
mengurangi hasil produksi hingga 10 ton TBS/ha/thn.
 Tikus : Estimasi 5% kehilangan minyak CPO (130-240 kg CPO/ha/Th) pada TM.
Kematian tanaman muda (TBM)
 Kumbang Badak : penurunan hasil produksi 50% dalam tahun ke-2 setelah serangan
berat pada tanaman muda. Kematian tanaman akibat kerusakan berat.
 Busuk Pangkal Batang (Ganoderma) : Kehilangan pokok kelapa sawit 30-40% pada
umur 12 thn dan >50% pada 25 thn di area infeksi ganoderma. Ketika pokok kelapa
sawit >10% kehilangan hasil TBS 0,16 tanaman/ha. Kehilangan hasil TBS sekitar
35% pada kematian kelapa sawit 50%.
Kejadian Ganoderma (%) Pada Tanaman Kelapa Sawit
Pada saat keremajaan generasi tanam ke-4, umur 2 tahun (TBM) tanaman yang belum
menghasilkan tetapi sudah terjadi banyak serangan, dengan gejala daun menguning. Apabila
tidak segera dilakukan penanggulangan terhadap serangan ganonerma ini maka akan
membahayakan tanaman kelapa sawit.
Jika ada serangan ganoderma rendah, maka produksi TBS atau tandan buah segar kelapa
awit juga akan rendah. Dan apabila tingkatserangan ganoderma tinggi, maka produksi
TBS juga akan semakin menurun. Berdasarkan atau jumlah pokok terinfeksi ganoderma
berdasarkan gejala serangan, sebanyak 78% gejala serangan disebabkan oleh patogen tular
tanah atau penyakit pangkal batang.
Laju Infeksi Ganoderma

Pada tahun 2006, awal munculnya gejala pertama dari ganoderma. Hingga pada 2008,
mulai di data laju infeksi serangan ganoderma, dan apabila dilihat berdasarkan grafik
tersebut, jumlah pokok tergejala infeksi ganoderma ini semakin tinggi tercatat dari tahun
2008- 2019. Namun disebabkan adanya suatu tindakan yang diambil dalam mengatasi atau
mengendalikan gejala infeksi tersebut, maka tingkat infeksi semakin rendah.

Mitigasi Penyakit Ganoderma di Perkebunan Kelapa Sawit


 Monitoring
Deteksi (sensus) potensi serangan sebelum peremajaan, monitoring berkala.
 Pengendalian kuratif
Kutip badan buah, pembedahan jaringan sakit, isolasi + aplikasi agens antagonis,
aplikasi fungisidal, pembubunan.
 Pembibitan
Penggunaan tanaman moderat tahan untuk areal endemik, aplikasi si agens antagonis.
 Persiapan Lahan
Sanitasi sumber inoculum (batang, bole dan akar pada areal endemik).
Kriteria Serangan Ganoderma Pada Kelapa Sawit
 Miselium pada pangkal batang. Muncul tubuh buah
 Penampang bagian dalam batang berwarna coklat muda dengan jalur-jalur tidak
beraturan berwarna coklat tua (pesudosklerotium).
 Pelepah daun merunduk kebawah (seperti rok), daun tombak tidak membuka.
Peran Agens Biokontrol Dalam Pengendalian Genoderma
1. Aplikasi tunggal atau sinergi agens biokontrol (Abk) untuk pengendalian penyakit.
2. Memungkinkan pemulihan beberapa faktor regulasi yang membatasi kemampuan
kompetitif patogen
3. Agens biokontrol adalah alternatif yang lebih baik untuk manajemen penyakit di
lapangan daripada fungisida kimia.
4. Mikroorganisme sebagai agens pengendali hayati mulai dari fungi sampai bakteri.
Agens Biokontrol
1. Trichoderma sppi dan Gliocladium spp.
2. Actinomycetes
3. Fungi endotif hendersonia
4. Fungi mikoriza arbuskula (FMA)
5. Bakteri Endofit
Mekanisme Mikroba Rizozfer Sebagai Biokontrol
 Meningkatkan volume akar, serarapan hara (biofertilizer), air
 Meningkatkan lignifikasi akar
 Menghasilkan senyawa aktif yang menginduksi tanaman kelapa sawit untuk
menghasilkan senyawa yang melawan genoderma.
 Meningkatkan aktivitas enzim
Asosiasi FMA dengan Akar
Pra-Simbiosis
 Respon FMA terhadap signal tanaman inang
 Respon tanaman inang terhadap CMA
Simbiosis Awal
 Pembentukan apresorium
 Penetrasi FMA
Simbiosis Akhir/dewasa
 Pembentukan arbuskular
 Tansfer nutrisi
 Pembentukan vesikular

Kesimpulan :
 Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) sebagai bio-kontrol melindungi tanaman dari
cekaman biotik patogen tular tanah.
 Aplikasi FMA sebgai tindakan preventif pada tanaman kelapa sawit sejak di
pembibitan, diikuti dengan sanitasi areal endemik Ganoderma pada saat peremajaan,
dapat menghambat infeksi Ganoderma 100%
 Aplikasi FMA sejak di pembibitan, dapat meningkatkan biomassa akar, sehingga bisa
meningkatkan resistensi terhadap penyakit yakni dengan mendominasi lingkungan
fisik (adanya lapisan hifa) sekitar perakaran tanaman inang tersebut dapat mencegah
masuknya patogen.
 Pemberian FMA pada waktu pembibitan Main Nursey dosis 25gr/tan, dilanjutkan
pemberian saat tanam doss 100gr/ha merupakan waktu potensial.

(Sumber : PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIKORIZA 2020 “Mikoriza: Pupuk


Hayati Potensial untuk Pertanian dan Kehutanan Indonesia” Fakultas Pertanian Universitas
Lampung Bandar Lampung, 20 Oktober 2020 )

Anda mungkin juga menyukai