Anda di halaman 1dari 46

IMPLEMENTASI RPJMN 2020-2024

SEKTOR TRANSPORTASI DI MASA PANDEMI


Direktorat Transportasi Bappenas

23 November 2021
1
1. Isu Strategis dan Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024
2. Pengaruh Pandemi dalam Implementasi Pembangunan
3. Strategi Pendanaan Pembangunan 2020-2024
4. Pengendalian dalam Pelaksanaan RPJMN 2020-20224
5. Penyelarasan RENSTRA

2
Isu Strategis dan Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024

3
STOK DAN KINERJA INFRASTRUKTUR

MAHALNYA BIAYA KONSTRUKSI


STOK INFRASTRUKTUR MASIH DI BAWAH RATA-RATA BIAYA LOGISTIK TERTINGGI DI DI WILAYAH TIMUR:
NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK Menghambat pembangunan
infrastruktur sosial
(pendidikan, kesehatan)

Biaya Logistik sebagai persentase PDB Indeks Kemahalan Konstruksi


43% vs rata-rata 70% (IKK) Tahun 2020
87%
80% 82%
73% 76%
71%
64%
58% 58%
57%
43%

UK India Germany China Italy


Indonesia Canada USA Spain Poland South
Africa Wilayah Wilayah
Barat Timur
Sumber: Bappenas Prospera (2019)
Sumber: BPS 2020, diolah

Terbatasnya ketersediaan infrastruktur menyumbang pada tingginya biaya logistik


Arahan RPJP 2005-2025 Untuk RPJMN 2020-2024

5
VISI MISI PRESIDEN – ARAHAN PRESIDEN – 7 AGENDA PEMBANGUNAN

6
KERANGKA PIKIR AGENDA PEMBANGUNAN

Didukung oleh: 3 SDM Berkualitas dan Berdaya Saing


4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan

5
Pembangunan Infrastruktur

Dilaksanakan melalui:
Memperhatikan/
1 2 mempertimbangkan kondisi:
Transformasi ekonomi:
Wilayah sebagai 6 Lingkungan Hidup dan
Rata-rata Pertumbuhan
Basis Pembangunan Kerentanan Bencana
6% per tahun

Sebagai Prasyarat:
7
Kondisi Polhukhankam yang kondusif:
• Penyederhanaan regulasi
• Penyederhanaan birokrasi
• Stabilitas politik dan pertahanan
keamanan 7
SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
2020 - 2024
INFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR INFRASTRUKTUR EKONOMI PERKOTAAN

550 Ribu ha KA Cepat Pulau Jawa 2.500 km Sistem Angkutan Umum


70% Massal Perkotaan di
Rumah Tangga Jaringan Irigasi Baru Jakarta-Semarang & Jalan Tol Baru
Menempati Hunian Layak [2015-2018 : 1 Juta ha] Jakarta-Bandung dan/atau Beroperasi 6 Wilayah
[2018 : 54%] [2015-2019 : 1.461 km] Metropolitan
50 m3/detik 3.000 km Hunian Dengan Akses
100% Tambahan Air Baku KA Angkutan Barang
Jalan Nasional Baru
Hunian dengan Akses Sampah Terkelola Baik
Industri & Domestik Makassar - Parepare [2015-2019 : 3.387 km]
Air Mimum Layak [2015-2018 : 25 m3] 80% Penanganan
Termasuk Akses Aman 98% 20% Pengurangan
15% 63 Jaringan Pelabuhan Kondisi Mantap Jalan
[2018 : 88%] Bendungan Multiguna Utama Terpadu: Nasional TRANSFORMASI
[2015-2019 : 16 Waduk) [2019 : 94%] DIGITAL
90% Meningkatkan Standarisasi
Kinerja dan Pengelolaan 1,9 jam/100 km 95% SLA
Hunian dengan Akses 3 m3/kg Pelabuhan Terpadu Waktu Tempuh pada Layanan Palapa Ring
Sanitasi Layak Produktivitas Air Jalan Lintas Utama
Termasuk Akses Aman untuk Padi 95%
Pulau
20% 43 Rute Desa Terjangkau
[2019 : 2,3 Jam/100 km]
[2018 : 75%] 20 Provinsi Jembatan Udara Infrastruktur Jaringan
Berisiko bencana 27% Bergerak Pita Lebar
24 Juta [2019: 35 Rute]
Rute Pelayaran
Hunian dengan Akses tinggi mengalami [2019 : 82%]
peningkatan yang Saling
Air Mimum Perpipaan 60% Kecamatan
ketahanan bencana Terhubung (loop)
[2018 : 14 Juta] Cakupan Jaringan Tetap Pipa
[2019 : 23% Loop]
Lebar
ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN [2019 : 35,7%]
80% Populasi
4 Juta 1.300 kWh Populasi Terjangkau Siaran
Sambungan Rumah Konsumsi Listrik Per Kapita Digital
Baru Jaringan Gas Kota Nasional 3 Start Up Unicorn
[2019 : 0,5 juta sambungan rumah] [2019 : 1.071 kWh] 9
Baru
MAJOR PROJECT TERKAIT INFRASTRUKTUR

Rumah Susun Akses Sanitasi (air limbah)


Perkotaan (1 Juta) Pemulihan 4 Pengaman Pesisir
INFRASTRUKTUR Layak dan Aman (90% Rumah
Daerah Aliran 5 Perkotaan
PELAYANAN DASAR Akses Air Minum Perpipaan
Tangga)
Sungai Kritis 18 Waduk Multiguna Pantura Jawa
(10 Juta Sambungan Rumah)

Jaringan Pelabuhan Utama Jalan Tol Trans Jalan Trans


Terpadu Sumatera Aceh- Papua Merauke-
Lampung Sorong Jalan Trans pada 18 Pulau
PENGUATAN Tertinggal, Terluar, dan
KONEKTIVITAS Kereta Api Makasar-
KA Kecepatan Tinggi Pulau 35 rute Jembatan Terdepan
Jawa (Jakarta-Semarang Udara di Papua
Pare Pare
dan Jakarta-Bandung)

Sistem Angkutan ➢ Jakarta, Surabaya, Bandung, Infrastruktur Jaringan


INFRASTRUKTUR Pipa Gas Bumi
Umum Massal di 6 Medan, Semarang, dan Makasar Gas Kota untuk 4 Juta
PERKOTAAN Trans Kalimantan
Wilayah Metropolitan Sambungan Rumah
(2.219 KM)

ENERGI & Pembangkit Listrik 20.000 MW


KETENAGALISTRIKAN Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak
dan Transmisi 19.000 Kms dan
Gardu Induk 38.000 MVA

Infrastruktur TIK untuk ➢ Penuntasan Infrastruktur TIK (Satelit multifungsi dan lastmile)
TRANSFORMASI
Mendukung ➢ Dari sektor sektor lain (pemanfaatan)
DIGITAL
Transformasi Digital

IBUKOTA NEGARA (IKN)


10
DUKUNGAN TRANSPORTASI PADA KAWASAN PRIORITAS

… Dukungan transportasi diarahkan untuk destinasi pariwisata prioritas, Kawasan Industri prioritas, wilayah
metropolitan, kawasan timur dan perbatasan, pengembangan kota baru serta pemulihan pasca bencana …

10 Destinasi Pariwisata Prioritas: 6 Wilayah Metropolitan:


Danau Toba, Borobudur Dskt, Lombok-Mandalika, Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya,
Labuan Bajo, Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Semarang, Makassar
Wilayah Metropolitan Lainnya:
Ampat, Bromo-Tengger-Semeru, Bangka Belitung,
Palembang, Banjarmasin, Denpasar,
dan Morotai Manado

11 Kawasan Industri Prioritas:


KI Sei Mangkei, KI Bintan Aerospace, KI Galang Pengembangan Kota Baru:
Batang, KI Sadai, KI Ketapang, KI Surya Borneo, KI Maja, Tanjung Selor, Sofifi, dan Sorong
Palu, KI Teluk Weda, KI Teluk Bintuni, KI Subang dan
KI Batang

Kawasan Timur dan Perbatasan:


Ibu Kota Negara (IKN)
❑ Kawasan Timur Maluku dan Papua
❑ Perbatasan Kalimantan, Papua dan NTT
11
PN 5: MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK MENDUKUNG
PENGEMBANGAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR

PP 3: Infrastruktur
PP 1: Infrastruktur PP 2: Infrastruktur PP 4: Energi dan PP 5: Transformasi
untuk Mendukung
Pelayanan Dasar Ekonomi Ketenagalistrikan Digital
Perkotaan
KP 1: Penyediaan akses KP 1: Sistem Angkutan
perumahan dan KP 1: Konektivitas KP 1: Energi dan KP 1: Penuntasan
Masal Umum
permukiman layak, aman Transportasi Jalan Tenaga Listrik Infrastruktur TIK
Perkotaan
dan terjangkau Berkelanjutan

KP 2: Konektivitas KP 2: Infrastruktur
KP 2: Penyediaan Akses
Transportasi Kereta Api Jalan Perkotaan
Air Minum dan Sanitasi
KP 2 Akses Energi dan KP 2: Pemanfaatan
(Air Limbah dan Sampah)
Ketenagalistrikan Infrastruktur TIK
KP 3: Energi dan
KP 3: Konektivitas Ketenagalistrikan
KP 3: Pengelolaan Air Transportasi Laut Perkotaan
Tanah dan Air Baku
Berkelanjutan KP 3: Pasokan Energi KP 3: Fasilitas
KP 4: Infrastruktur dan Pendukung
KP 4: Konektivitas dan Tenaga Listrik
Ekosistem ICT Transformasi Digital
KP 4: Keselamatan dan Transportasi Udara Perkotaan
Keamanan Transportasi

KP 5: Konektivitas KP 5: Akses Air Minum


Transportasi Darat dan dan Sanitasi
KP 5: Ketahanan Perkotaan
Kebencanaan Antarmoda
Infrastruktur
KP 6: Penyediaan Akses
Perumahan dan
KP 6: Waduk Permukiman Perkotaan
Multipurpose dan
Modernisasi Irigasi

12
RPJMN 2020-2024 PN 5: MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK
MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR (1/3)

PP 1: Sasaran 2024 Proyek Prioritas


Infrastruktur KP 2: ❑ Panjang jaringan KA yang terbangun (kumulatif) (Km’sp) ❑ ProP: Pembangunan Jalur Kereta Api Antar Kota
Pelayanan Konektivitas
Dasar Kereta Api

KP 1:
PP 2: Konektivitas
Infrastruktur Jalan
Ekonomi ❑ Jumlah pelabuhan pelabuhan utama yang mencapai standar ❑ ProP:Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan laut
KP 3: pelayanan (28 pelabuhan) (lokasi)
Konektivitas
Laut
PP 3:
Infrastruktur
❑ ProP:Pengembangan Bandara Hub Primer
Perkotaan KP 4: ❑ Jumlah bandara hub primer yang ditingkatkan kapasitasnya (10 ❑ ProP:Pengembangan bandara yang mendukung kawasan
lokasi) (lokasi)
Konektivitas ❑ Jumlah bandara yang mendukung kawasan prioitas (KSPN, KEK,
prioitas (KSPN, KEK, dan KI)
❑ ProP:Pengembangan bandara di daerah terisolir, perbatasan
Udara dan KI) dan rawan bencana
PP 4: Energi ❑ Jumlah bandara di daerah terisolir, perbatasan ,rawan bencana ❑ Pro P:Peningkatan kapasitas bandara
dan yang dikembangkan (lokasi)
❑ Jumlah bandara yang direhabilitasi/dikembangkan
Ketenaga-
listrikan
KP 5:
Konektivitas ❑ Jumlah pelabuhan penyeberangan baru yang dibangun (36 ❑ Pembangunan pelabuhan penyeberangan baru
pelabuhan) ❑
PP 5: Darat Pembangunan terminal penumpang dan barang antarnegara
❑ Pembangunan kapal penyeberangan perintis baru
Transformasi ❑ Penyediaan layanan perintis angkutan darat untuk penumpang
Digital dan barang
13
RPJMN 2020-2024 PN 5: MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK
MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR (2/3)

PP 1:
Infrastruktur Sasaran 2024 Proyek Prioritas
Pelayanan
Dasar KP 1: Transportasi ▪ Jumlah kota metropolitan ▪ MP Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di 6 Wilayah
Perkotaan dengan sistem angkutan umum Metropolitan: Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan
massal perkotaan yang dibangun Makassar
PP 2: dan dikembangkan (6 kota)
Infrastruktur ▪ Jumlah kota metropolitan ▪ Pembangunan fasilitas alih moda yang terintegrasi dengan pusat
KP 2: Infrastruktur
Ekonomi dengan sistem angkutan umum kegiatan perekonomian, permukiman dan fasilitas umum pada
dan Ekosistem TIK massal perkotaan yang dibangun simpul-simpul transportasi
perkotaan dan dikembangkan di kota
lainnya (tersebar) ▪ Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di Perkotaan Besar
PP 3: Lainnya
Infrastruktur ▪ Penyediaan PSO dan subsidi angkutan umum massal perkotaan
Perkotaan
KP 3: Penyediaan
Akses Air Minum dan
Sanitasi Layak dan
PP 4: Energi
Aman di Perkotaan
dan
Ketenaga-
listrikan
KP 4: Penyediaan
Akses Perumahan
PP 5: dan Permukiman
Layak, Aman dan
Transformasi Terjangkau di
Digital Perkotaan
RPJMN 2020-2024 PN 5: MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK
MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR (3/3)

Sasaran 2024 Proyek Prioritas

PP 1: KP 4: Keselamatan ▪ Penurunan rasio fatalitas ▪ Pembangunan fasilitas keselamatan


Infrastruktur & Keamanan kecelakaan jalan per 10.000 transportasi jalan
Pelayanan Transportasi kendaraan terhadap angka
Dasar dasar tahun 2010 (65%)

PP 2:
Infrastruktur
Ekonomi KP 5 : Ketahanan
Kebencanaan
Infrastruktur
PP 3:
Infrastruktur
Perkotaan

PP 4: Energi dan
Ketenaga-
listrikan
KP 6 : Waduk
Multiguna dan
Modernisasi Irigasi
PP 5:
Transformasi
Digital
Pengaruh Pandemi dalam Implementasi Pembangunan

16
GAMBARAN KASUS COVID DI INDONESIA
DAN DAMPAKNYA PADA MINUSNYA PERTUMBUHAN EKONOMI DI TAHUN 2020

DAMPAK EKONOMI
❑ Pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 2,1% ❑ Dampak terhadap Penduduk Usia Kerja relatif membaik
pada tahun 2020 dari tahun 2020, namun masih tinggi
10.0 5.2 5.0 (persen, yoy) • Pada bulan Agustus 2020: 29,12 juta orang
-2.1 terdampak akibat pandemi COVID-19 (14.28% terhadap
0.0 total penduduk usia kerja)

-10.0 • Pada Februari 2021: 19,10 juta orang terdampak


2018 2019 2020 akibat pandemi COVID-19 (9.30% terhadap total PUK)
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP SEKTOR TRANSPORTASI DI INDONESIA

“Pembatasan mobilitas yang diterapkan pemerintah untuk menekan penyebaran


COVID-19 berdampak pada sektor transportasi di Indonesia”

Growth Rate of Transportation and Storage industry by subsector (percent)

Transportasi dan Industri


Pergudangan mengalami
kontraksi pertumbuhan
terdalam, -15,04 persen

Nilai tambah yang tercipta


dari Subsektor Angkutan
Udara dan Subsektor
Angkutan Kereta Api pada
tahun 2020 hanya sekitar
setengah dari tahun 2019

18
Dampak Pandemi pada Penurunan Jumlah Penumpang
Angkutan Umum Massal Perkotaan, Kereta Api, dan Pesawat

Jumlah pengguna MRT, Trans Jumlah penumpang


Jumlah penumpang penerbangan
Jakarta, dan KRL secara keseluruhan
kereta api pada tahun internasional di lima
menurun lebih dari 70%
2020 kurang dari bandara utama turun 80
setengahnya tahun persen, sementara
2019 penerbangan domestik
MRT berkurang setengahnya

± 30 ribu
rata-rata penumpang/hari > 80 ribu
(saat Covid, 2020 s.d rata-rata penumpang/hari
Maret 2021) (Pre-Covid)

TRANSJAKARTA
Railway passengers in
± 110 ribu Java is 183.4 million
rata-rata > 800 ribu people (2020),
penumpang/hari rata-rata penumpang/hari
(saat Covid) decreased 56.21 percent
(Pre-Covid)
compared to 2019

KRL Railway passengers in


Sumatera is 2.7 million
± 300 ribu > 850 ribu people (2020),
rata-rata rata-rata penumpang/hari
decreased 66.67 percent
penumpang/hari (Pre-Covid) compared to 2019
(saat Covid)
Passenger Railways Transportation 2020 (BPS) Number of Aircraft Passenger by Type of Flights in Five Main Airports, 2020 (BPS) 19
Pengaruh Pandemi COVID-19
dalam Pencapaian Sasaran PN 5 RPJMN 2020-2024
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
• mengakibatkan terjadinya penurunan kegiatan bisnis/perkantoran maupun industri yang berakibat pada
penurunan konsumsi energi masyarakat
• Tertundanya pembangunan karena keterlambatan mobilisasi peralatan dan bahan baku konstruksi
akibat dari akses yang dibatasi

Efisiensi dan penyesuaian prioritas penggunaan anggaran untuk penanggulangan Covid-19


• Pengurangan anggaran untuk proyek pendukung PN
• Terhambatnya pembangunan PN karena penyiapan readiness yang menjadi kewenangan Pemda, karena
alokasi Pemda yang makin terbatas

Menurunnya pertumbuhan ekonomi


• penurunan kemampuan pendanaan pemerintah untuk melanjutkan berbagai intervensi yang selama ini
dijalankan sehingga mengalami penundaan konstruksi
• Menurunnya tingkat konsumsi masyarakat diakibatkan menurunnya penghasilan ataupun kehilangan
pekerjaan
• Menurunnya kemampuan masyarakat untuk pembiayaan perumahan, pengeluaran untuk transportasi dan
konsumsi energi
PENGARUH PANDEMI
TERHADAP ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Arah Kebijakan Prioritas Nasional 5
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Pelayanan Dasar

Tema RKP 2021:


”Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial”
Tema RKP 2022:
”Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”

mendukung penguatan ❑ Pembangunan sarana kesehatan masyarakat


sistem kesehatan ❑ Peningkatan penyediaan pelayanan dasar: penyediaan pengelolaan air bersih,
nasional sanitasi, perbaikan permukiman.

mendukung pemulihan ❑ Peningkatan pembangunan infrastruktur mendukung sektor pariwisata, industri


pembangunan dan yang menunjang peningkatan investasi
nasional pascapandemi ❑ Mengedepankan ketangguhan infrastruktur menghadapi bencana
Covid-19 ❑ Optimalisasi kegiatan yang menggunakan metode padat karya.
…Strategi Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19…
AKSELERASI INVESTASI PENGUATAN SISTEM KESEHATAN
Menarik investasi sebesar-besarnya untuk menggerakan ekonomi
melalui: OL Ciptaker, perluasan positive lists investasi, percepatan
NASIONAL
integrasi OSS, relaksasi aturan upah minimum sementara untuk Peningkatan upaya promotif dan preventif melalui Germas,
menyerap tenaga kerja., serta melakukan aftercare investasi yang ada kapasitas health security terutama surveilans dan sistem
agar tidak pindah ke negara lain informasi, jejaring dan kapasitas laboratorium, serta pemenuhan
fasilitas dan alat kesehatan

PEMULIHAN INDUSTRI DAN


PERDAGANGAN PERLUASAN PROGRAM
Optimalisasi competitive advantage sektor-sektor industri
unggulan; Optimalisasi pengadaan barang dan jasa PERLINDUNGAN SOSIAL
pemerintah dan BUMN yang menggunakan produk industri Perluasan program bantuan sosial, termasuk perluasan
dalam negeri; Akselerasi pengembangan produk substitusi basis data yang mencakup pekerja sektor informal
Menggerakkan
Mengaktifkan kembali
kembali mesin penggerak
impor khususnya makanan, minuman dan farmasi;
Industri, Investasi
ekonomi diperlukan untuk menyerap tenaga
Peningkatan fasilitasi ekspor; Fasilitasi impor bahan baku;
Peningatan standar produk; Optimalisasi PTA/FTA/CEPA untuk Pariwisata,
kerja yang danpekerjaan
kehilangan Ekspor dan
perluasan ekspor; Peningkatan efisiensi logistik menggerakan usaha-usaha lain yang terkait
PEMBANGUNAN
PENDALAMAN SEKTOR INFRASTRUKTUR
Investasi infrastruktur padat
KEUANGAN karya yang mendukung Kawasan
Memperdalam sektor keuangan domestik dengan
memperkuat struktur, ketahanan, dan stabilitas industri dan pariwisata
sektor keuangan

PEMBANGUNAN SDM
Program Peningkatan SDM: Kartu Prakerja,
Pendidikan, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi,
Pendidikan Usia Dini
…Strategi Pembangunan Infrastruktur di Masa Pandemi…
1) Memprioritaskan kegiatan infrastruktur untuk mendukung
pemulihan sektor riil (sektor industri, pariwisata dan
investasi) yang menyerap banyak tenaga kerja, serta
infrastruktur dasar untuk mendukung penguatan kesehatan
masyarakat
• Infrastruktur Pelayanan Dasar: sanitasi, air minum, air baku dan
air tanah
• Infrastruktur Konektivitas: jalan tol, jalan akses, bandara dan
pelabuhan mendukung kawasan industri (KI Bintuni, KI Batang,
KI Subang) dan pariwisata (Danau Toba, Mandalika, Borobudur,
Labuan Bajo, Likupang dan Bali)
• Infrastruktur Perkotaan: angkutan umum massal perkotaan di
Metropolitan Jakarta (MRT, LRT), Surabaya (KA Komuter) dan
Medan (KA Komuter)
• Energi Ketenagalistrikan dan Transformasi Digital: pembangkit
listrik, jaringan transmisi, layanan akses internet (termasuk
mendukung kegiatan pendidikan)
2) Pembangunan infrastruktur dengan pendekatan padat karya
serta melibatkan masyarakat lokal, antara lain dalam
pembangunan irigasi, pemeliharaan jalan, penyediaan air
minum dan sanitasi berbasis masyarakat, serta peningkatan
kualitas rumah swadaya masyarakat
Strategi Pendanaan Pembangunan 2020-2024

24
STRATEGI PENDANAAN PEMBANGUNAN

Indikasi Pendanaan di dalam Matriks


RPJMN 2020-2024 didasarkan pada
besaran nilai kebutuhan masing-
masing sektor.

Dalam tahap penyusunannya,


Bappenas berkoordinasi dengan
K/L.
SUMBER-SUMBER PENDANAAN PEMBANGUNAN

Dana
Kemanusiaan/ Rupiah
CSR/ Filantropi Murni

Badan Hibah
Usaha/Swasta/
KPBU

SUMBER
Pinjaman Luar
SUN dan PENDANAAN Negeri dan
SBSN Dalam Negeri
PERKEMBANGAN PAGU KEMENHUB 2020 -2022

Tahun Anggaran Pagu Kemenhub*

TA. 2020 41,07 T


TA 2021 45,6 T
- 28%
TA 2022 32,9 T

Alokasi Kementerian Perhubungan


sepanjang tahun 2020-2022 tergolong
rendah (akibat refokusing penanganan
pandemi Covid-19). Bahkan pada
rencana alokasi tahun 2022 mengalami
penurunan yang cukup siginifikan
sebesar 28% dari pagu awal tahun
2021.

27
*berdasarkan pagu pada aplikasi krisna renja (belum termasuk pemotongan pada tahun berjalan)
KEBIJAKAN & PRIORITAS ANGGARAN

Melanjutkan pengembangan infrastruktur Konektivitas Mendorong Pemanfaatan energi Baru dan Terbaharukan,
yg produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi Percepatan pemanfaatan mobil listrik dan kendaraan
wilayah serta memprioritaskan kegiatan infrastruktur ramah lingkungan, serta mendorong Integrasi antar
yang berdampak langsung pada masyarakat 9 Moda dan Smart transportation
1

Memastikan Keberlanjutan Program MYC Melakukan perencanaan dan pengembangan


dan Pemenuhan PN dan PSN yg tertunda 8 transportasi masal perkotaan al di Jabodetabek,
Medan, Bandung, Surabaya, Makasar dan Bali.
pada tahun 2020 dan 2021 2
KEBIJAKAN
ANGGARAN Mendukung inovasi, digitalisasi layanan perizinan
Melaksanakan Program Pro Kerakyatan Sesuai dengan tema RKP serta mengoptimalkan skema creative Financing
dan mendukung PEN melalui skema Padat Pemulihan Ekonomi dan melalui upaya peningkatan PNBP, Pemanfaatan
3
Reformasi Struktural 7
Karya dan Pemberdayaan Masyarakat. Aset secara optimal, serta mendorong PPP Project
dan Peran Swasta dalam percepatan Pembangunan
Infrastruktur Transportasi
Mendukung Program Peningkatan SDM
Sektor Transportasi melalui penyelenggaraan 4
Pendidikan Vokasi dan Peningkatan 6 Mendukung Pemerataan Pembangunan Nasional,
Kompetensi Aparatur membantu masyarakat ekonomi lemah dan menyentuh
5 daerah terpencil, terluar dan terdepan serta membuka
keterisolasian daerah melalui pemberian subsidi, PSO
Mendukung Upaya Pencegahan dan Penanganan Covid19 di
dan angkutan perintis, tol laut dan jembatan udara.
Sektor transportasi serta memastikan sustainabilitas layanan
transportasi bagi masyarakat dengan mengedepankan aspek
Kesehatan, Keselamatan dan Kenyamanan Transportasi
6
INTEGRASI
DIPERLUKAN SUMBERSUMBER
INTEGRASI PENDANAAN
PENDANAAN
Integrasi sumber pendanaan dari Rupiah Murni, SBSN, Pinjaman Luar Negeri, KPBU dan DAK

SBSN PINJAMAN LUAR NEGERI KPBU HIBAH DAN DAK


❖ Memfokuskan pada kegiatan ❖ Memfokuskan pada ❖ Mendorong skema KPBU untuk ❖ Memperkuat pembinaan dan perbaikan
Prioritas Nasional kegiatan Prioritas Nasional proyek-proyek berbasis user tata kelola penanganan Hibah Jalan
❖ Melakukan seleksi yang ketat dan mendorong alih charge Daerah dan Air Minum
dalam pemilihan proyek SBSN teknologi ❖ Mendorong skema bundling ❖ Menekankan pada dukungan kawasan
untuk meminimalkan perubahan ❖ Mengoptimalkan infrastruktur dan kawasan prioritas melalui mekanisme DAK
(revisi) baik pada tahapan pemanfaatan dana yang ❖ Mendorong pemanfaatan Penugasan
perencanaan maupun tersedia pada DRPLN-JM/ skema Availability Payment ❖ Memperluas Program Hibah Jalan
pelaksanaan. Blue Book 2020-2024 untuk proyek-proyek non user Daerah dalam mendukung prioritas
charge nasional lainnya (perbatasan, daerah
3T, food estate)

Mendorong penguatan penyiapan proyek untuk masing-masing sumber pendanaan


Perkotaan:

▪ Pembangunan Jalurganda ▪ Pembangunan BRT ▪ LRT Bandung ▪ Kajian UMP Metropolitan


Kiaracondong-Cicalengka Metropolitan Bandung Bandung

Dukungan Kawasan Industri:

▪ Pembangunan Dermaga ▪ jln. Sift - Patani (reguler)


Penyeberangan Weda ▪ Jln. Patani - Gemia (reguler)
▪ Pembangunan Jalan Weda-
Sagea-Patani
29
ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
SEBELUM DAN SETELAH PANDEMI

SEBELUM PANDEMI SETELAH PANDEMI

Pinjaman
APBD BUMD APBD BUMD
daerah untuk
PEN

Blended
Pinjaman Pinjaman Finance:
KPBU KPBU
daerah daerah • SDG
Indonesia one
• Obligasi
daerah
❑ Blended finance didasarkan pada prinsip dana publik digunakan untuk melakukan de-risking proyek sehingga • SBSN
dapat menarik partisipasi dari pembiayaan swasta dalam proyek tersebut.
❑ Dana publik bisa berupa kombinasi dari Rupiah Murni, Pinjaman, SBSN, Obligasi Daerah dan bisa juga dari dana
filantropi.
❑ Sementara untuk menyatukan skema-skema tersebut bisa dilakukan dengan skema KPBU untuk mengikutsertakan
pembiayaan swasta.
❑ Dalam level permulaan saat ini sedang dicoba skema blended finance dalam Proyek Pengelolaan Sampah Legok
Nangka yang akan memadukan pinjaman LN melalui DIPA Kementerian PUPR, pembiayaan swasta dan tipping fee
dari Pemda dalam satu skema KPBU. Sumber: Kemenkeu, diolah
30
Pengendalian Dalam Pelaksanaan RPJMN 2020-20224

31
AMANAT PP 17 TAHUN 2017 SinkronisasiProses Perencanaandan Penganggaran

PRIORITAS PEMBANGUNAN disusun dengan


prinsip HITS

PENGENDALIAN prioritas pembangunan sampai


dengan level satuan 3 (proyek) dengan keluaran
danlokus

INTEGRASI PENDANAAN untuk prioritas (belanja


K/L, Non K/L, Transfer Daerah dan Dana Desa,
BUMN,KPBU dan PINA)

Data Sharing Pengendalian


INTEGRASI SISTEM DAN BERBAGI DATA
(SHARING DATA) perencanaan dan ...diperlukan perkuatan khususnya untukintegrasi,
penganggaran pengendalian prioritas dan datasharing

32
KERANGKA EVALUASI DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
RPJMN 2020-2024

33
EVALUASI DAN PEMANFAATANNYA PADA PROSES PERENCANAAN
PEMANFAATAN PADA PROSES
Peraturan Pemerintah (PP) No.17/2017 PERENCANAAN
tentang Sinkronisasi Proses Perencananan dan
Penganggaran 1. Data capaian sasaran PN-PP-KP-ProP/MP
2. Data e-Monev Bappenas
3. Data capaian output K/L
• Kementerian PPN/Bappenas diamanatkan untuk
melakukan evaluasi kinerja pembangunan sesuai
dengan kaidah perencanaan dan penganggaran Pengolahan dan analisis data
pembangunan nasional, yaitu dilakukan dengan
pendekatan penganggaran berbasis program (money
follow program) melalui penganggaran berbasis Hasil TW III Hasil TW IV
kinerja.

Penyusunan Prioritas dan Penyusunan Subbab


Tema Pembangunan RKP Evaluasi RKP dalam
tahun berjalan Perpres RKP tahun
selanjutnya
•Berdasarkan hal tersebut, sejak tahun 2017
Kementerian PPN/Bappenas melakukan perubahan
evaluasi RKP dengan melakukan evaluasi ex-post yang
menekankan pada pencapaian Prioritas Nasional (PN). Sebagai masukan Tema Pembangunan dan Subbab
Adapun evaluasi ex-ante telah diterapkan dalam Evaluasi RKP dalam
bentuk quality assurance (QA) pada saat proses penyusunan RKP Tahun
penyusunan dokumen perencanaan. selanjutnya
CAKUPAN EVALUASI RPJMN DAN RKP
• Mengetahui hasil capaian kinerja pembangunan yaitu pencapaian PN, PP, KP, dan ProP/MP sebagai bahan
TUJUAN untukperumusan dan perbaikan kebijakan/program/kegiatan.
• Memberi feedback dan landasan dalam penyusunan tema dan fokus pembangunan pada RKP tahun n+1.

CAKUPAN EVALUASI
A. Kinerja Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan B. Kinerja Optimalisasi Pelaksanaan Pembangunan
(Metode Analisis Gap dan Rata-rata Tertimbang) (1.
Metode Indeks Optimalisasi)

Capaian Outcome 1 Kinerja Optimalisasi PN


1 Pencapaian Sasaran Prioritas Nasional (PN)

Capaian 2 Kinerja Optimalisasi PP


2 Pencapaian Sasaran Program Prioritas (PP) Immediate Outcome
3 Kinerja Optimalisasi KP

3 Pencapaian Sasaran Kegiatan Prioritas (KP) Capaian Output 1


4 Kinerja Optimalisasi ProP/MP

4 Pencapaian Sasaran ProP/MP Capaian Output 2


diukur dari aspek pencapaian sasaran dan
aspek implementasi pelaksanaan
Pencapaian Output atau Rincian Output pembangunan (capaian kinerja dukungan
5 Capaian Output 3
(RO) K/L output (RO) K/L dan penyerapan anggaran)

Berdasarkan aspek kinerja tersebut, disusun nilai kinerja akhir dalam bentuk rasio. Rasio kinerja
C. Rasio Kinerja
ditentukan berdasarkan perbandingan antara kinerja efektivitas dengan kinerja optimalisasi. 5
Penyelarasan RENSTRA

36
KONDISI SAAT INI RENSTRA KEMENHUB

• RENSTRA Kementerian Perhubungan masih menggunakan nomenklatur penganggaran


yang lama sehingga diperlukan review dan update sesuai dengan perkembangan RSPP
terbaru.
• Nomenklatur Program dan Kegiatan sudah menggunakan nomenklatur yang baru,
tetapi untuk level dibawahnya masih menggunakan nomenklatur yang lama.
• Diperlukan koordinasi dengan untuk dilakukan review terhadap RENSTRA Kemenhub
secara umum
• Pengisian aplikasi KRISNA RENSTRA Kementerian Perhubungan belum sesuai dengan
dokumen RENSTRA 2020-2024 Kementerian Perhubungan yang sudah final.

37
KONDISI SAAT INI APLIKASI KRISNA RENSTRA KEMENHUB

38
STRUKTUR DATA KRISNA RENSTRA SAAT INI

KEMENTERIAN
/LEMBAGA

✅ ✅ INDIKATOR KINERJA
PROGRAM SASARAN PROGRAM
PROGRAM
Koordinator Program

OUTPUT PROGRAM
✅ INDIKATOR OUTPUT
PROGRAM

KEGIATAN
✅ SASARAN KEGIATAN
✅ INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
Koordinator Kegiatan

Tagging Prioritas/
OUTPUT
✅ INDIKATOR OUTPUT
Non Prioritas

UKE II- ✅
Nawacita - SUB OUTPUT
Janji Presiden -
Tematik -
Referensi Lokus -
PN, PP, KP, Pro-P - ✅
TOR & RAB- LOKASI SUB OUTPUT

KOMPONEN

39
STRUKTUR DATA KRISNA RENSTRA SESUAI RSPP

KEMENTERIAN
/LEMBAGA

✅ ✅ INDIKATOR KINERJA
PROGRAM SASARAN PROGRAM
PROGRAM
Koordinator Program

OUTPUT PROGRAM
✅ INDIKATOR OUTPUT
PROGRAM

KEGIATAN
✅ SASARAN KEGIATAN
✅ INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
Koordinator Kegiatan

• KRO untuk pengelompokan/ Tagging Prioritas/ ✅


mengklasifikasikan intervensi Non Prioritas KRO INDIKATOR KRO
pemerintah di setiap K/L.
• RO menunjukkan UKE II- ✅
proyek/output pembangunan Nawacita - RO INDIKATOR RO
Janji Presiden -
yang jelas fokus dan lokusnya Tematik -
sesuai RPJMN & RKP atau Referensi Lokus -
✅ -- Wilayah dan/atau Lokus (Jika ada)
PN, PP, KP, Pro-P - Target (t, t+1, t+2. t+3, t+4) LokasiRO
kebijakan TOR & RAB- LOKASI RO - Target (t, t+1, t+2, t+3, t+4) dan
sectoral/kewilayahan. alokasi (t, t+1, t+2, t+3, t+4) per
komponen per SumberPendanaan

KOMPONEN

40
PENYEBAB PERUBAHAN RENSTRA K/L
(Pasal 20A)
Perubahan terhadap Renstra K/L sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dapat dilakukan dalam
hal terdapat:
a) kebijakan pemerintah yang dituangkan di dalam undang-undang, peraturan pemerintah pengganti
undang-undang, peraturan pemerintah, dan/atau peraturan presiden yang berdampak pada
perubahan tugas dan fungsi dan/atau perubahan sasaran dan indikator kinerja secara signifikan;
b) perubahan struktur organisasi dan tata kerja Kementerian/Lembaga yang ditetapkan melalui
Peraturan Presiden, sepanjang sepanjang berdampak pada perubahan tugas dan fungsi dan/atau
perubahan sasaran dan indikator kinerja secara signifikan; dan/atau
c) kebijakan nasional terkait perencanaan penganggaran yang dikeluarkan oleh kementerian yang
berwenang dalam urusan pemerintahan perencanaan dan/atau penganggaran, sepanjang
perubahan sasaran dan indikator kinerja secara signifikan.
Renstra K/L diharapkan tetap selama 5 Tahun periode RPJMN 2020-2024 ketika tidak ada
beberapa penyebab tersebut di atas yang mengakibatkan perubahan secara signifikan. Dalam
hal terdapat perubahan target tahunan dalam Renstra K/L, Kementerian/Lembaga dapat
menuangkan dalam Renja K/L.
41
PROSEDUR PERUBAHAN RENSTRA K/L
(Pasal 20B)

Hasil penelaahan oleh


K/L menyampaikan usulan Kementerian PPN/Bappenas
Kementerian PPN/Bappenas,
perubahan Renstra K/L melakukan penelaahan
berupa: (i) menerima usulan
kepada Kementerian terhadap usulan perubahan
perubahan; atau (ii) menolak
PPN/Bappenas. tersebut
usulan perubahan.

Dalam hal usulan perubahan Dalam hal usulan perubahan


ditolak, Kementerian diterima, Kementerian
PPN/Bappenas PPN/Bappenas bersama
menyampaikan alasan dengan K/L melaksanakan
penolakan usulan perubahan pertemuan dua pihak
kepada K/L perubahan Renstra K/L

42
PERTEMUAN DUA PIHAK PERUBAHAN RENSTRA K/L
(Pasal 20C)

• Kementerian PPN/Bappenas mengoordinasikan pelaksanaan pertemuan dua


pihak dalam rangka perubahan Renstra K/L.
• Dalam hal diperlukan, Kementerian PPN/Bappenas dapat melibatkan pihak
terkait lainnya dalam pelaksanaan pertemuan dua pihak.
• Pertemuan dua pihak dalam rangka perubahan Renstra K/L dilaksanakan untuk
membahas:
• peraturan perundang-undangan atau kebijakan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20A yang akan diterjemahkan dalam Renstra K/L; dan/atau
• usulan terkait struktur data dan informasi yang perlu disesuaikan dalam
Renstra K/L.

43
Penutup

44
PENUTUP

❑ Pembangunan infrastruktur 2020-2024 difokuskan untuk mendukung transformasi ekonomi,


pendekatan pembangunan berbasis wilayah dan untuk mendukung pencapaian target sektor.
❑ Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun awal lepas dari tekanan Covid-19 sekaligus penyiapan untuk
transformasi ekonomi melalui pembangunan manufaktur dan jasa modern.
❑ Diperlukan koordinasi intensif antar Kementerian dalam penyelarasan Prioritas Nasional RPJMN
2020-2024 dengan Renstra, terutama terkait aspek:
▪ pelaksanaan prioritas nasional yang memiliki urgensitas tinggi dan dampak besar pada
pengembangan wilayah dan pemulihan ekonomi
▪ Proses pengendalian prioritas pembangunan sampai dengan level satuan 3 (proyek)
▪ Integrasi pendanaan untuk prioritas
▪ Integrasi sistem dan berbagi data (sharing data) perencanaan dan penganggaran

45
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai