23 November 2021
1
1. Isu Strategis dan Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024
2. Pengaruh Pandemi dalam Implementasi Pembangunan
3. Strategi Pendanaan Pembangunan 2020-2024
4. Pengendalian dalam Pelaksanaan RPJMN 2020-20224
5. Penyelarasan RENSTRA
2
Isu Strategis dan Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024
3
STOK DAN KINERJA INFRASTRUKTUR
5
VISI MISI PRESIDEN – ARAHAN PRESIDEN – 7 AGENDA PEMBANGUNAN
6
KERANGKA PIKIR AGENDA PEMBANGUNAN
5
Pembangunan Infrastruktur
Dilaksanakan melalui:
Memperhatikan/
1 2 mempertimbangkan kondisi:
Transformasi ekonomi:
Wilayah sebagai 6 Lingkungan Hidup dan
Rata-rata Pertumbuhan
Basis Pembangunan Kerentanan Bencana
6% per tahun
Sebagai Prasyarat:
7
Kondisi Polhukhankam yang kondusif:
• Penyederhanaan regulasi
• Penyederhanaan birokrasi
• Stabilitas politik dan pertahanan
keamanan 7
SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
2020 - 2024
INFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR INFRASTRUKTUR EKONOMI PERKOTAAN
Infrastruktur TIK untuk ➢ Penuntasan Infrastruktur TIK (Satelit multifungsi dan lastmile)
TRANSFORMASI
Mendukung ➢ Dari sektor sektor lain (pemanfaatan)
DIGITAL
Transformasi Digital
… Dukungan transportasi diarahkan untuk destinasi pariwisata prioritas, Kawasan Industri prioritas, wilayah
metropolitan, kawasan timur dan perbatasan, pengembangan kota baru serta pemulihan pasca bencana …
PP 3: Infrastruktur
PP 1: Infrastruktur PP 2: Infrastruktur PP 4: Energi dan PP 5: Transformasi
untuk Mendukung
Pelayanan Dasar Ekonomi Ketenagalistrikan Digital
Perkotaan
KP 1: Penyediaan akses KP 1: Sistem Angkutan
perumahan dan KP 1: Konektivitas KP 1: Energi dan KP 1: Penuntasan
Masal Umum
permukiman layak, aman Transportasi Jalan Tenaga Listrik Infrastruktur TIK
Perkotaan
dan terjangkau Berkelanjutan
KP 2: Konektivitas KP 2: Infrastruktur
KP 2: Penyediaan Akses
Transportasi Kereta Api Jalan Perkotaan
Air Minum dan Sanitasi
KP 2 Akses Energi dan KP 2: Pemanfaatan
(Air Limbah dan Sampah)
Ketenagalistrikan Infrastruktur TIK
KP 3: Energi dan
KP 3: Konektivitas Ketenagalistrikan
KP 3: Pengelolaan Air Transportasi Laut Perkotaan
Tanah dan Air Baku
Berkelanjutan KP 3: Pasokan Energi KP 3: Fasilitas
KP 4: Infrastruktur dan Pendukung
KP 4: Konektivitas dan Tenaga Listrik
Ekosistem ICT Transformasi Digital
KP 4: Keselamatan dan Transportasi Udara Perkotaan
Keamanan Transportasi
12
RPJMN 2020-2024 PN 5: MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK
MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR (1/3)
KP 1:
PP 2: Konektivitas
Infrastruktur Jalan
Ekonomi ❑ Jumlah pelabuhan pelabuhan utama yang mencapai standar ❑ ProP:Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan laut
KP 3: pelayanan (28 pelabuhan) (lokasi)
Konektivitas
Laut
PP 3:
Infrastruktur
❑ ProP:Pengembangan Bandara Hub Primer
Perkotaan KP 4: ❑ Jumlah bandara hub primer yang ditingkatkan kapasitasnya (10 ❑ ProP:Pengembangan bandara yang mendukung kawasan
lokasi) (lokasi)
Konektivitas ❑ Jumlah bandara yang mendukung kawasan prioitas (KSPN, KEK,
prioitas (KSPN, KEK, dan KI)
❑ ProP:Pengembangan bandara di daerah terisolir, perbatasan
Udara dan KI) dan rawan bencana
PP 4: Energi ❑ Jumlah bandara di daerah terisolir, perbatasan ,rawan bencana ❑ Pro P:Peningkatan kapasitas bandara
dan yang dikembangkan (lokasi)
❑ Jumlah bandara yang direhabilitasi/dikembangkan
Ketenaga-
listrikan
KP 5:
Konektivitas ❑ Jumlah pelabuhan penyeberangan baru yang dibangun (36 ❑ Pembangunan pelabuhan penyeberangan baru
pelabuhan) ❑
PP 5: Darat Pembangunan terminal penumpang dan barang antarnegara
❑ Pembangunan kapal penyeberangan perintis baru
Transformasi ❑ Penyediaan layanan perintis angkutan darat untuk penumpang
Digital dan barang
13
RPJMN 2020-2024 PN 5: MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK
MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR (2/3)
PP 1:
Infrastruktur Sasaran 2024 Proyek Prioritas
Pelayanan
Dasar KP 1: Transportasi ▪ Jumlah kota metropolitan ▪ MP Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di 6 Wilayah
Perkotaan dengan sistem angkutan umum Metropolitan: Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan
massal perkotaan yang dibangun Makassar
PP 2: dan dikembangkan (6 kota)
Infrastruktur ▪ Jumlah kota metropolitan ▪ Pembangunan fasilitas alih moda yang terintegrasi dengan pusat
KP 2: Infrastruktur
Ekonomi dengan sistem angkutan umum kegiatan perekonomian, permukiman dan fasilitas umum pada
dan Ekosistem TIK massal perkotaan yang dibangun simpul-simpul transportasi
perkotaan dan dikembangkan di kota
lainnya (tersebar) ▪ Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di Perkotaan Besar
PP 3: Lainnya
Infrastruktur ▪ Penyediaan PSO dan subsidi angkutan umum massal perkotaan
Perkotaan
KP 3: Penyediaan
Akses Air Minum dan
Sanitasi Layak dan
PP 4: Energi
Aman di Perkotaan
dan
Ketenaga-
listrikan
KP 4: Penyediaan
Akses Perumahan
PP 5: dan Permukiman
Layak, Aman dan
Transformasi Terjangkau di
Digital Perkotaan
RPJMN 2020-2024 PN 5: MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK
MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR (3/3)
PP 2:
Infrastruktur
Ekonomi KP 5 : Ketahanan
Kebencanaan
Infrastruktur
PP 3:
Infrastruktur
Perkotaan
PP 4: Energi dan
Ketenaga-
listrikan
KP 6 : Waduk
Multiguna dan
Modernisasi Irigasi
PP 5:
Transformasi
Digital
Pengaruh Pandemi dalam Implementasi Pembangunan
16
GAMBARAN KASUS COVID DI INDONESIA
DAN DAMPAKNYA PADA MINUSNYA PERTUMBUHAN EKONOMI DI TAHUN 2020
DAMPAK EKONOMI
❑ Pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 2,1% ❑ Dampak terhadap Penduduk Usia Kerja relatif membaik
pada tahun 2020 dari tahun 2020, namun masih tinggi
10.0 5.2 5.0 (persen, yoy) • Pada bulan Agustus 2020: 29,12 juta orang
-2.1 terdampak akibat pandemi COVID-19 (14.28% terhadap
0.0 total penduduk usia kerja)
18
Dampak Pandemi pada Penurunan Jumlah Penumpang
Angkutan Umum Massal Perkotaan, Kereta Api, dan Pesawat
± 30 ribu
rata-rata penumpang/hari > 80 ribu
(saat Covid, 2020 s.d rata-rata penumpang/hari
Maret 2021) (Pre-Covid)
TRANSJAKARTA
Railway passengers in
± 110 ribu Java is 183.4 million
rata-rata > 800 ribu people (2020),
penumpang/hari rata-rata penumpang/hari
(saat Covid) decreased 56.21 percent
(Pre-Covid)
compared to 2019
PEMBANGUNAN SDM
Program Peningkatan SDM: Kartu Prakerja,
Pendidikan, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi,
Pendidikan Usia Dini
…Strategi Pembangunan Infrastruktur di Masa Pandemi…
1) Memprioritaskan kegiatan infrastruktur untuk mendukung
pemulihan sektor riil (sektor industri, pariwisata dan
investasi) yang menyerap banyak tenaga kerja, serta
infrastruktur dasar untuk mendukung penguatan kesehatan
masyarakat
• Infrastruktur Pelayanan Dasar: sanitasi, air minum, air baku dan
air tanah
• Infrastruktur Konektivitas: jalan tol, jalan akses, bandara dan
pelabuhan mendukung kawasan industri (KI Bintuni, KI Batang,
KI Subang) dan pariwisata (Danau Toba, Mandalika, Borobudur,
Labuan Bajo, Likupang dan Bali)
• Infrastruktur Perkotaan: angkutan umum massal perkotaan di
Metropolitan Jakarta (MRT, LRT), Surabaya (KA Komuter) dan
Medan (KA Komuter)
• Energi Ketenagalistrikan dan Transformasi Digital: pembangkit
listrik, jaringan transmisi, layanan akses internet (termasuk
mendukung kegiatan pendidikan)
2) Pembangunan infrastruktur dengan pendekatan padat karya
serta melibatkan masyarakat lokal, antara lain dalam
pembangunan irigasi, pemeliharaan jalan, penyediaan air
minum dan sanitasi berbasis masyarakat, serta peningkatan
kualitas rumah swadaya masyarakat
Strategi Pendanaan Pembangunan 2020-2024
24
STRATEGI PENDANAAN PEMBANGUNAN
Dana
Kemanusiaan/ Rupiah
CSR/ Filantropi Murni
Badan Hibah
Usaha/Swasta/
KPBU
SUMBER
Pinjaman Luar
SUN dan PENDANAAN Negeri dan
SBSN Dalam Negeri
PERKEMBANGAN PAGU KEMENHUB 2020 -2022
27
*berdasarkan pagu pada aplikasi krisna renja (belum termasuk pemotongan pada tahun berjalan)
KEBIJAKAN & PRIORITAS ANGGARAN
Melanjutkan pengembangan infrastruktur Konektivitas Mendorong Pemanfaatan energi Baru dan Terbaharukan,
yg produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi Percepatan pemanfaatan mobil listrik dan kendaraan
wilayah serta memprioritaskan kegiatan infrastruktur ramah lingkungan, serta mendorong Integrasi antar
yang berdampak langsung pada masyarakat 9 Moda dan Smart transportation
1
Pinjaman
APBD BUMD APBD BUMD
daerah untuk
PEN
Blended
Pinjaman Pinjaman Finance:
KPBU KPBU
daerah daerah • SDG
Indonesia one
• Obligasi
daerah
❑ Blended finance didasarkan pada prinsip dana publik digunakan untuk melakukan de-risking proyek sehingga • SBSN
dapat menarik partisipasi dari pembiayaan swasta dalam proyek tersebut.
❑ Dana publik bisa berupa kombinasi dari Rupiah Murni, Pinjaman, SBSN, Obligasi Daerah dan bisa juga dari dana
filantropi.
❑ Sementara untuk menyatukan skema-skema tersebut bisa dilakukan dengan skema KPBU untuk mengikutsertakan
pembiayaan swasta.
❑ Dalam level permulaan saat ini sedang dicoba skema blended finance dalam Proyek Pengelolaan Sampah Legok
Nangka yang akan memadukan pinjaman LN melalui DIPA Kementerian PUPR, pembiayaan swasta dan tipping fee
dari Pemda dalam satu skema KPBU. Sumber: Kemenkeu, diolah
30
Pengendalian Dalam Pelaksanaan RPJMN 2020-20224
31
AMANAT PP 17 TAHUN 2017 SinkronisasiProses Perencanaandan Penganggaran
32
KERANGKA EVALUASI DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
RPJMN 2020-2024
33
EVALUASI DAN PEMANFAATANNYA PADA PROSES PERENCANAAN
PEMANFAATAN PADA PROSES
Peraturan Pemerintah (PP) No.17/2017 PERENCANAAN
tentang Sinkronisasi Proses Perencananan dan
Penganggaran 1. Data capaian sasaran PN-PP-KP-ProP/MP
2. Data e-Monev Bappenas
3. Data capaian output K/L
• Kementerian PPN/Bappenas diamanatkan untuk
melakukan evaluasi kinerja pembangunan sesuai
dengan kaidah perencanaan dan penganggaran Pengolahan dan analisis data
pembangunan nasional, yaitu dilakukan dengan
pendekatan penganggaran berbasis program (money
follow program) melalui penganggaran berbasis Hasil TW III Hasil TW IV
kinerja.
CAKUPAN EVALUASI
A. Kinerja Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan B. Kinerja Optimalisasi Pelaksanaan Pembangunan
(Metode Analisis Gap dan Rata-rata Tertimbang) (1.
Metode Indeks Optimalisasi)
Berdasarkan aspek kinerja tersebut, disusun nilai kinerja akhir dalam bentuk rasio. Rasio kinerja
C. Rasio Kinerja
ditentukan berdasarkan perbandingan antara kinerja efektivitas dengan kinerja optimalisasi. 5
Penyelarasan RENSTRA
36
KONDISI SAAT INI RENSTRA KEMENHUB
37
KONDISI SAAT INI APLIKASI KRISNA RENSTRA KEMENHUB
38
STRUKTUR DATA KRISNA RENSTRA SAAT INI
KEMENTERIAN
/LEMBAGA
✅ ✅ INDIKATOR KINERJA
PROGRAM SASARAN PROGRAM
PROGRAM
Koordinator Program
OUTPUT PROGRAM
✅ INDIKATOR OUTPUT
PROGRAM
KEGIATAN
✅ SASARAN KEGIATAN
✅ INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
Koordinator Kegiatan
Tagging Prioritas/
OUTPUT
✅ INDIKATOR OUTPUT
Non Prioritas
UKE II- ✅
Nawacita - SUB OUTPUT
Janji Presiden -
Tematik -
Referensi Lokus -
PN, PP, KP, Pro-P - ✅
TOR & RAB- LOKASI SUB OUTPUT
KOMPONEN
39
STRUKTUR DATA KRISNA RENSTRA SESUAI RSPP
KEMENTERIAN
/LEMBAGA
✅ ✅ INDIKATOR KINERJA
PROGRAM SASARAN PROGRAM
PROGRAM
Koordinator Program
OUTPUT PROGRAM
✅ INDIKATOR OUTPUT
PROGRAM
KEGIATAN
✅ SASARAN KEGIATAN
✅ INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
Koordinator Kegiatan
KOMPONEN
40
PENYEBAB PERUBAHAN RENSTRA K/L
(Pasal 20A)
Perubahan terhadap Renstra K/L sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dapat dilakukan dalam
hal terdapat:
a) kebijakan pemerintah yang dituangkan di dalam undang-undang, peraturan pemerintah pengganti
undang-undang, peraturan pemerintah, dan/atau peraturan presiden yang berdampak pada
perubahan tugas dan fungsi dan/atau perubahan sasaran dan indikator kinerja secara signifikan;
b) perubahan struktur organisasi dan tata kerja Kementerian/Lembaga yang ditetapkan melalui
Peraturan Presiden, sepanjang sepanjang berdampak pada perubahan tugas dan fungsi dan/atau
perubahan sasaran dan indikator kinerja secara signifikan; dan/atau
c) kebijakan nasional terkait perencanaan penganggaran yang dikeluarkan oleh kementerian yang
berwenang dalam urusan pemerintahan perencanaan dan/atau penganggaran, sepanjang
perubahan sasaran dan indikator kinerja secara signifikan.
Renstra K/L diharapkan tetap selama 5 Tahun periode RPJMN 2020-2024 ketika tidak ada
beberapa penyebab tersebut di atas yang mengakibatkan perubahan secara signifikan. Dalam
hal terdapat perubahan target tahunan dalam Renstra K/L, Kementerian/Lembaga dapat
menuangkan dalam Renja K/L.
41
PROSEDUR PERUBAHAN RENSTRA K/L
(Pasal 20B)
42
PERTEMUAN DUA PIHAK PERUBAHAN RENSTRA K/L
(Pasal 20C)
43
Penutup
44
PENUTUP
45
Terima Kasih