Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Tinjauan Penelitian

Dalam bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil

penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan

permasalahan yang akan ditinjau dalam skripsi. Penggunaan teknologi

informasi pada suatu sistem informasi mulai berkembang sekitar tahun

1960an. Pada periode tersebut, sistem informasi yang digunakan masih

sangat terbatas. Hal ini disebabkan teknologi perangkat keras maupun

perangkat lunak masih sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi

sekarang. Tujuan utama sistem informasi pada saat itu adalah untuk

melakukan otomatisasi proses bisnis yang berjalan pada organisasi.

Pada penelitian Simangunsong (2018). ”Sistem Informasi

Pengarsipan Dokumen Berbasis Web”. Arsip mempunyai peranan yang

penting dalam sebuah instansi atau perusahaan dan digunakan dalam

mendukung proses administrasi atau kegiatan yang dilakukan

diperusahaan. Apabila arsip yang dimiliki kurang baik pengelolaannya

dapat mengakibatkan sulitnya menemukan informasi yang telah disimpan

dan akhirnya dapat menghambat tahapan proses pekerjaan selanjutnya.

Oleh karena itu sebaiknya arsip dikelola menggunakan sistem pengelolaan

arsip yang baik dan benar. Pada penelitian ini dibahas bagaimana

merancang, menerapkan sistem serta pemeliharaan dan keamanan


dokumen sehingga terhindar dari kerusakan.sistem dibuat dengan

menggunakan aplikasi php mysql dengan tujuan pengarsipan dokumen

yang berbasis web ini dilakukan untuk membantu dan mencegah proses

yang sangat lama dalam penyimpanan maupun pencarian suatu dokumen

yang dibutuhkan diwaktu yang cepat, tepat dan terperinci.

Pada penelitian Amin, Siahaan (2016). ”Analisis Dan Perancangan

Sistem Informasi Manajemen Arsip Berbasis Web Pada Sekolah Tinggi

Ilmu Tarbiyah (STIT) Kabupaten Tebo”. Dalam pengolahan program studi

dokumen pengarsipan di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Tebo,

khusus dalam kompilasi masing-masing dokumen ke rak buku, masih

menggunakan sistem manual dan untuk dosen yang meminjam dokumen

program studi harus turun dan mencari dokumen ke Kaprodi, dan itu

membuat sistem berjalan lambat, sehingga pencarian dokumen mungkin

kurang maksimal. Itu sebabnya untuk menyelesaikannya kita

membutuhkan sistem yang dapat mengarsipkan.

Pada penelitian Nugraha, Primadewi, Widiyanto (2018). “Sistem

Pengelolaan Arsip Dengan Menerapkan Manajemen Akses User Berbasis

Web Pada YPPALB (Tunarungu Wicara) Kota Magelang”. Sistem

pengelolaan arsip dengan menerapkan manajamen akses user berbasis web

pada Yayasan Pendidikan dan Penyantunan Anak Luar Biasa Bagian B

(Tunarungu Wicara) Kota Magelang adalah sistem informasi yang

dibangun untuk dapat membantu petugas dalam proses pengarsipan dan

memanajemen hak akses user. Metode penelitian yang digunakan dalam


penelitian ini didasarkan pada metode penelitian lapangan.Sistem

informasi ini akan mengakomodasi proses-proses pengarsipan dan

penerapan manajemen hak akses user terhadap menu-menu pada sistem

serta operasi (create, read, update, delete) yang dapat dilakukan pada

sistem. Data pembatasan akses user dan data arsip tersimpan pada

database. Sehingga data akses user dan data arsip dapat diubah sewaktu-

waktu jika ada perubahan kebijakan dari pihak sekolah.

Pada penelitian Fitriani, Pakpahan (2018). “Aplikasi Sistem

Informasi Pengelolaan Arsip Pada Unit Pelayanan Pajak Dan Retribusi

Daerah Palmerah Jakarta”. Dalam suatu organisasi peran teknologi

informasi sangat diperlukan, terutama dalam hal pengolahan data dalam

organisasi di mana salah satunya adalah sistem manajemen arsip untuk

mendukung kelancaran operasi suatu organisasi, untuk mempercepat

proses kerja sehingga lebih efektif dan efisien serta pengelolaan dokumen

fasilitasi menjadi lebih teratur. Arsip memegang peran yang sangat penting

dalam kelancaran suatu organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan

sebagai sumber memori bagi organisasi. Manajemen arsip pajak BPHTB

di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Palmerah Jakarta masih

menerapkan manual sistem manajemen administrasi arsip. Manajemen

arsip pajak proses BPHTB masih sedang direkam, dengan cara atau dicatat

ke dalam buku sebagai pajak penyimpanan arsip media sehingga jika buku

hilang atau rusak akan menyulitkan karyawan untuk melakukan pencarian

dan pemeriksaan kembali semua arsip BPHTB diperlukan di semua waktu.


Pada penelitian Basri, Devitra (2017). “Analisis Dan Perancangan

Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Berbasis Web (Studi Kasus: Pada

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tebo)”. Pengelolaan arsip di

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tebo masih dikelola dengan

cara manual, yaitu dengan mengumpulkan dokumen/arsip yang berkaitan

dengan semua kegiatan di KPU dalam satu tempat dan disimpan di lemari

penyimpanan. Pengelolaan yang seperti ini menyebabkan tidak adanya

ketelitian dalam mengelola arsip sesuai klasifikasi dan tempat pengarsipan

berdasarkan dengan jenis dan kepentingannya, akibatnya petugas

mengalami kesulitan dalam pencarian dokumen yang dibutuhkan. Untuk

itu diperlukan sebuah sistem informasi pengelolaan arsip berbasis web

yang dapat mempermudah kerja petugas dalam melakukan pengelolaan

dan pencarian arsip. Sistem informasi pengeloaan arsip berbasis web pada

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tebo ini dirancang dengan

menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan teknik

pemodelan berbasis objek untuk menggambarkan analisa dan desain

sistem, yaitu dalam bentuk diagram use case, diagram class, dan diagram

activity.

Pada penelitian Ghozi, Irfan (2018). “Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen Arsip Dan Disposisi Surat Berbasis Web Di BPN

Kota Padang”. Sistem informasi manajemen arsip dan manajemen

disposisi ini dirancang dengan menggunakan metode prototyping berbasis

web yang melibatkan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext


Preprocessor) berdasarkan framework codeigniter, JavaScript, Jquery.

Sedangkan database yang digunakan adalah MYSQL. Dalam perancangan

sistem terlibat Use Case, Diagram Aktivitas, Diagram Konteks, Flowmap,

Diagram Urutan, dan ERD. Sistem ini juga menggunakan alias dalam

mengatasi dengan menerapkan htaccess ke file alamat aktual sebagai salah

satu sistem keamanan. Sistem informasi ini melibatkan lima pengguna

seperti admin, kepala urusan, kepala kantor, kepala seksi, dan kurir.

Kelima level pengguna terdaftar ini memiliki akun pribadi untuk dapat

memasuki sistem seperti nama pengguna dan kata sandi dengan enkripsi

MD5.

2.2 Kajian Pustaka

Untuk memahami teori yang digunakan dalam penelitian, maka

penulis memasukan teori-teori pendukung, yaitu:

2.2.1 Sistem Informasi

a. Definisi Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014 : 8) sistem informasi yang

menggunakan komputer, biasa disebut sistem informasi berbasis

komputer (Computer Based Information System atau CBIS). Dalam

praktik, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embel-

embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer


merupakan bagian yang penting. Ada beberapa definisi tentang

sistem informasi, antara lain :

1. Menurut Alter : Sistem Informasi adalah kombinasi antara

prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi.

2. Menurut Bodnar dan Hopwood : Sistem Informasi adalah

kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang

untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi

yang berguna.

3. Menurut Celinas, Oram, dan Wiggins : Sistem Informasi

adalah suatu sistem buatann manusia yang secara umum terdiri

atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual

yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola

data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.

4. Menurut Hall : Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian

prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi

informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

5. Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe : Sebuah Sistem

Informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang

spesifik.
6. Menurut Wikinson : Sistem Informasi adalah kerangka kerja

yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer)

untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran

(informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

2.2.2 Definisi Manajemen File

Manajemen file adalah suatu metode dan struktur data yang

dipakai oleh sistem operasi untuk mengatur serta menorganisir file

yang terdapat pada disk atau partisi disk. Manajemen file (File

system) ini dapat diartikan sebagai disk atau partisi yang dipakai

untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu.

2.2.3 PHP

Menurut Arief (2011c:43) PHP adalah Bahasa server-side –

scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman

web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting

maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver

kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format

HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP

tidak akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih

terjamin. PHP dirancang untuk membuat halaman web yang


dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan

berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data

ke halaman web

2.2.4 MySQL

Menurut Arief (2011d:152) “MySQL adalah salah satu jenis

database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk

membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai

sumber dan pengolahan datanya. MySQL merupakan

database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemrograman

script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap

sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal.

MySQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi

berbasis web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan

bahasa pemrograman script PHP”.

2.2.5 Metode Pengembangan Sistem

(Shalahuddin M Rosa A.S. 2011) Pada penelitian ini

peneliti menggunakan model pengembangan sistem waterfall,

berikut merupakan penjelasan dari tahapan waterfall:


1. Tahapan analisis, merupakan proses pengumpulan kebutuhan

untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak dan

seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna.

2. Tahapan desain, merupakan proses multi langkah yang fokus

pada desain kebutuhan program termasuk struktur data,

arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan

prosedur pengkodean.

3. Tahapan pembuatan kode program, desain harus diterjemahkan

kedalam bentuk program. Yang menghasilkan sebuah aplikasi

sesuai dengan tahap desain.

4. Tahapan pengujian program, setelah aplikasi yang dibuat maka

tahapan ini akan melakukan pengujian terhadap program.

Memastikan bahwa system yang di buat telah bekerja dengan

baik, selain itu tahap ini juga untuk meminimalisir kesalahan.

5. Tahapan penerapan dan pemeliharaan, tidak menutup

kemungkinan bahwa aplikasi yang telah dibuat mengalami

perubahan. Perubahan ini bisa terjadi ketika perangkat lunak

harus beradaptasi dengan lingkungan baru.


Gambar 2.1
Metode Pengembangan waterfall
2.3 Kerangka Pemikiran

MASALAH
Penyimpanan data yang ada di SMP NEGERI 1 CIKANDE masih
menggunakan flash disk, compact disk, dan hard disk sehingga file
beresiko rusak atau hilang .

METODE PENGEMBANGAN
Waterfall

BAHASA PEMROGRAMAN DATABASE


PHP MySQL

PENGUJIAN SISTEM
Black Box Testing

IMPLEMENTASI SISTEM
SMP NEGERI 1 CIKANDE

HASIL
Sistem Informasi Manajemen File Berbasis Web di SMP NEGERI 1
CIKANDE

MANFAAT
Membantu guru dalam menyimpan file dan berbagi file sehingga dapat

digunakan secara optimal dan realtime.

Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran

Anda mungkin juga menyukai