0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Penelitian ini menggunakan sekam padi sebagai adsorben untuk menghilangkan logam berat kromium heksavalen dari larutan buatan. Metode yang digunakan meliputi preparasi sekam padi, ekstraksi silika, penentuan berat, pH, dan waktu optimum adsorpsi, serta analisis kadar kromium dengan AAS.
Penelitian ini menggunakan sekam padi sebagai adsorben untuk menghilangkan logam berat kromium heksavalen dari larutan buatan. Metode yang digunakan meliputi preparasi sekam padi, ekstraksi silika, penentuan berat, pH, dan waktu optimum adsorpsi, serta analisis kadar kromium dengan AAS.
Penelitian ini menggunakan sekam padi sebagai adsorben untuk menghilangkan logam berat kromium heksavalen dari larutan buatan. Metode yang digunakan meliputi preparasi sekam padi, ekstraksi silika, penentuan berat, pH, dan waktu optimum adsorpsi, serta analisis kadar kromium dengan AAS.
Penelitian ini dilakukan di Labortorium Operasi Teknik Kimia Program Studi
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. 3.1 Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Autometic Absorption Specthometer (AAS) dan SEM-EDX untuk analisis, stopwatch, shaker, erlenmeyer, pipet volume, pipit tetes, pengaduk kaca, hotplate, oven, sudip, corong, dan alat gelas lainnya. 3.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam proses penelitian ini yaitu sekam padi, NaOH, HNO3, larutan artifisial chromium hexavalent dan akuades. 3.3 Variabel Proses Pada proses ini terdapat dua variable proses yg digunakan, yaitu: 1. Variabel bebas: massa adsorben yaitu 3, 4 dan 5 gram, pH optimum larutan artifisial dan waktu kontak yaitu 10, 20, 30, 40 dan 50 menit 2. Variabel terikat: 150 mL larutan artifisial chromium hexavalent 10 ppm, kecepatan shaker 100 rpm 3.4 Prosedur penelitian 3.4.1 Preparasi Sekam padi Sekam padi dimasukkan ke dalam wadah laulu dicuci menggunakan air panas sebanyak dua kali pencucian selama 30 menit untuk menghilangkan kotoran yang terdapat dalam sekam padi, kemudian aduk sekam padi agar kotoran yang terdapat disekam padi terpisah. Sekam padi yang terpisah dari kotoran kemudian dikeringkan. 3.4.2 Ekstraksi Silika dari sekam padi Sekam padi yang telah kering dimasukkan ke dalam gelas beker untuk diektraksi dengan larutan NaOH. Panaskan larutan NaOH dengan sekam padi sampai mendidih dan aduk hinggan larutan NaOH dan sekam padi merata, lalu dinginkan larutan selama 30 menit. Kemudian pisahkan filtrat dengan sekam padi, dimana filtlat diambil dan sekam dibuang. Netralkan filtrat dengan larutan HNO3 sampai pH 7 dan larutan berubah warna menjadi gel cokelat. Gel dibersihkan dan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 110oC selama 24 jam untuk menghilangkan kadar air. 3.4.3 Analisis SEM-EDX Silika yang dihasilkan dianalisis menggunakan SEM-EDX. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi komposisi unsur yang terkandung dalam sampel sehingga dapat menentukan kemurnian dari silika. Analisis EDX dilakukan di Laboratoarium Institut Teknologi Sepuluh November di Surabaya. 3.4.4 Penentuan berat Optimum Adsorpsi Cr(VI)
Cr(VI) Ke dalam 3 buah erlenmeyer 100 mL, dimasukkan masing-masing 50
mL larutan Cr(VI) 10 ppm dengan berat absorben masing-masing 3,4, dan 5 gram. Campuran kemudian diaduk dengan pengaduk magnet selama 1 jam. Selanjutnya, campuran disaring dan filtratnya diambil untuk analisis Cr(VI) yang terserap dengan silika menggunakan spektrofotometer serapan atom (Mahmoud, 2007). 3.4.5 Penentuan pH Optimum Adsorpsi Cr(VI)
Cr(VI) Ke dalam 7 buah erlenmeyer 100 mL, dimasukkan masing-masing 1 g
adsorben silika yang sudah kering lalu ditambahkan 50 mL larutan Cr(VI) 10 ppm dengan pH larutan masing-masing 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7. Penentapan pH dilakukan dengan penambahan NaOH dan HNO3 dengan penambahan buffer untuk mempertahankan pH. Campuran kemudian diaduk dengan pengaduk magnet selama 1 jam. Selanjutnya, campuran disaring dan filtratnya diambil untuk analisis Cr(VI) yang tersisa dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (Mahmoud, 2007). 3.4.6 Penentuan Waktu Optimum Adsorpsi Cr(VI)
Cr(VI) Ke dalam 5 buah erlenmeyer 100 mL dimasukkan masing-masing
silika dari sekam padi yang sudah kering dan ditambahkan masing-masing 50 mL larutan Cr(VI) dengan konsentrasi 10 ppm dan pH optimum yang diperoleh campuran diaduk dengan pengaduk magnet selama masing- masing 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit. Selanjutnya, campuran disaring dan filtratnya diambil untuk dianalisis. Konsentrasi Cr(VI) dalam larutan ditentukan dengan mengukur absorbansi filtrat dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (Mahmoud, 2007). 3.4.7 Penentuan Kadar Cromium Hexavalent dengan Analisis AAS Penentuan kadar Cromium Hexavalent dilakukan dengan sistem analisis Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) di Balai Riset dan Standarisasi Industri (BARISTAND) Banjarbaru, Kalimantan Selatan. 3.5 Diagram Alir Proses