Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Padi merupakan produk pertanian utama dari negara agraris Indonesia


termasuk di Kalimantan Selatan. Sebagian besar penduduk Indonesia
mengkonsumsi beras dari padi tersebut sebagai makanan pokok. Produksi yang
terus meningkat menyebabkan peningkatan produk sampingan. Salah satu produk
samping tersebut adalah sekam padi. Sekam padi merupakan limbah dari proses
penggilingan padi. Proses penggilingan menghasilkan 65% beras, 20% sekam
padi dan sisanya hilang (Soleh, 2014). Jika sejumlah sekam padi yang dihasilkan
dari penggilingan padi tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, maka akan
menimbulkan pencemaran lingkungan.

Pemanfaatan sekam padi untuk menjadi material yang memiliki nilai


tambah yang tinggi dilihat dari komposisinya yang terdiri dari 38% selulosa, 22%
lignin, 20% abu, 18% pentosane dam sekitar 2% senyawa organik lainnya
(Soleh, 2014). Abu sekam padi memiliki kandungan silika yang cukup tinggi.
Silika banyak dimanfaatkan sebagai adsorben, dessicant, media filtera dan
komponen katalisator. Silika merupakan bahan baku utama padanindustri
refraktori, keramik dan bahan baku yang penting untuk produksi larutan silikat,
silikon dan alloy. Silika yang dihasilkan dari sekam padi memiliki kelebihan
dibandingkan dengan silika mineral, dimana silika sekam padi bertekstur butiran
halus, lebih reaktif, dapat diperoleh dengan cara mudah dengan biaya yang relatif
murah serta ketersediaan bahan baku yang melimpah.
Sekam padi dapat dimanfaakan sebagai adsorpsi pada logam-logam berat
seperti kromium. Kromium (Cr) merupakan salah satu logam berat yang berasal
dari limbah industri baja, tekstil, zat pewarna, bahan peledak dan sebagainya. Cr
(VI) pada umumnya berasal dari proses industri. Cr (VI) bersifat iritatif, korosif
dan lebih toksik dibandingkan Cr(III). Cr (III) merupakan logam yang esensial
bagi tubuh manusia tapi juga dapat bersifat toksik dalam dosis tinggi. Cr (III)
diperlukan dalam metabolisme glukosa, kolesterol dan asam lemak agar tubuh
dalam keadaan normal. Sedangkan Cr (VI) bersifat sangat toksik bagi manusia
dan hewan bahkan bersifat karsinogen. Cr(VI) dapat menyebabkan iritasi pada
hidung, mata dan kulit, meningkatkan resiko kanker paru-paru, gangguan pada
hati, ginjal, alat pencernaan dan sistem imunitas.
Melihat dampak negatif yang disebabkan logam kromium khususnya Cr
(VI) bagi makhluk hidup dan lingkungan, maka keberadaan logam tersebut perlu
diminimalisir bahkan dihilangkan. Adsorpsi merupakan teknik yang efektif dalam
pemurnian dan pemisahan yang digunakan di industri terutama dalam perlakuan
air dan limbah perairan. Menurut Reynolds dan Paul (1995), metode adsorpsi
adalah salah satu metode alternatif yang potensial karena prosesnya yang
sederhana, dapat bekerja pada konsentrasi rendah, dapat di daur ulang, dan biaya
yang dibutuhkan relatif murah.

1.2 P erumusan Masalah


Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pemanfaatan limbah sekam padi untuk diambil
silikanya dengan metode ekstraksi sederhana?

2. Bagaimana pengaruh silika dari sekam padi untuk penurunan kadar limbah
Cr (VI)?

3. Berapakah massa, pH dan waktu optimum untuk proses absropsi limbah


Cr (VI)?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui proses ektraksi silika dari sekam padi

2. Mengetahui proses penurunan kadar limbah Cr (VI) menggunakan silika


dari sekam padi

3. Mengetahui proses absropsi yang optimum untuk silika absroben Cr(VI)


1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi mengenai proses penurunan kadar limbah Cr (VI)
dalam limbah cair menggunakan silika dari sekam padi yang nantinya dapat
dikembangkan oleh masyarakat lokal pada seminar nasional.

2. Artikel ilmiah dan publikasi ilmiah mengenai proses penurunan kadar optimum
kromium (VI) dalam limbah cair menggunakan ekstrak silika dari sekam padi
dengan cara adsorpsi.

1.5 Manfaat Kegiatan


Manfaat dari penelitian ini memberikan informasi tentang proses optimum
yang digunakan untuk mengurangi kadar Cr (VI) dalam limbah cair menggunakan
ekstrak silika yang didapat dari sekam padi.

Anda mungkin juga menyukai