Anda di halaman 1dari 10

RESPIRASI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Terapan yang diampu oleh

Prof. Dr. Dra.Utami Sri Hastuti, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 4 / Offering ABC
1. Iqbal Ainun Najib (210341802944)

2. M . Ainurridho (210341802913)
3. Nur Jannah (210341802938)

4. Nur Khofifa Ayu H. (213041802963)


5. Ummul Barokahhuda (210341802952)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI S2 PENDIDIKAN BIOLOGI
FEBRUARI 2022
A. Topik
Respirasi Bakteri

B. Waktu
Hari/Tanggal : Jum’at / 04 Februari 2022

C. Tujuan
Praktikum respirasi bakteri bertujuan untuk menentukan sifat respirasi
bakteri.

D. DASAR TEORI
Respirasi adalah penggunaan rantai angkut elektron untuk

mengantarkan elektron ke penerima electron anogranik akhir. Energi dapat

diperoleh melalui fosforilasi oksidatif, tetapi prosesnya dapat menggunakan

oksigen sebagai penerima electron terakhir (respirasi aerob) atau senyawaan

organic lainnya (respirasi anaerob) (Wheeler, 1988).

Kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk respirasi

sel sangat berbeda, tergantung pada adanya system enzim bioksidatif yang

ada pada tiap spesies sehingga dikenal dengan adanya respirasi aerob dan

anaerob. Respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai penerima

elektron disebut dengan respirasi aerob, sedangkan yang menggunakan

senyawa anorganik sebagai penerima elektron disebut sebagai respirasi

anaerob (Utami, 2004).

Medium cair merupakan medium yang tidak mengandung bahan

pemadat (misalnya serbuk agar). Medium cair dapat dipakai untuk

menumbuhkan bakteri yang akan dipelajari sifat respirasinya. Sifat respirasi

bakteri tersebut dapat diketahui dari tempat berkumpulnya sel-sel bakteri


yang ditandai dari letak zona yang tampak keruh pada medium cair tersebut

(Hastuti, 2012).

Menurut Darmawan (2010) dalam pemanfaatan oksigen untuk

respirasinya, bakteri dibagi menjadi empat kelompok yaitu sebagai berikut:

1. Aerob yaitu kelompok bakteri yang membutuhkan O2 yang sangat banyak

sebagai akseptor akhir dalam oksidasi biologis atau respirasi aerob.

2. Anaerob obligat merupakan kelompok bakteri yang tidak membutuhkan

O2 bebas, bahkan apabila kontak dengan oksigen akan mematikan

organisme tersebut.

3. Fakultatif aerob atau fakultatif anaerob, dapat menggunkan O2 sebagai

akseptor elektron, atau sebagai penggantinya, diambil oksigen dari garam-

garam seperti NaNO2. Penggunaan pengganti ini kadang-kadang disebut

juga respirasi anaerob.

4. Mikroaerofil, bakteri kelompok ini akan terhambat pertumbuhannya oleh

oksigen yang jenuh. Pertumbuhan terbaik bagi kelompok organism ini

adalah konsentrasi yang memiliki oksigen terbatas.

Hal ini sesaui dengan pernyataan Pelczar (1986) yang menyatakan

bahwa gas-gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah

oksigen dan karbondioksida. Bakteri memperlihatkan keragaman yang luas

dalam hal respon terhadap oksigen bebas dan atas dasar tersebut maka

mudah sekali untuk membagi mereka menjadi empat kelompok yaitu

aerob, anaerob, anaerob fakultatif, mikroaerofil, dan kelompok ini dapat

dibedakan menurut pola pertumbuhan di dalam tabung reaksi.


E. ALAT DAN BAHAN

⮚ Alat: ⮚ Bahan:
1. Timbangan 1. Beef extract
2. Watch glass 2. Bacto peptone
3. Sendok 3. Aquades
4. Kaca pengaduk 4. Kapas
5. Labu erlenmeyer 500 ml 5. Kain kasa
6. Labu erlenmeyer 100 ml 6. Alcohol 70%
7. Tabung reaksi 7. Lisol
8. Gelas ukur 10 ml 8. Vaselin
9. Otoklaf 9. Sabun cuci
10. Kompor gas 10. Lap
11. Rak tabung reaksi 11. Biakan murni bakteri
12. Gunting
13. Jarum inokulasi berkolong
14. Laminar Air Flow

F. PROSEDUR KERJA

Semua tabung yang berisi medium disterilisasi dengan


menggunakan otoklaf

Ditunggu selama 2 x 24 jam, jika medium tetap jernih artinya


medium tersebut dapat dipakai

Dipilih 2 macam koloni bakteri yang akan diperiksa


Kemudian menginokulasikan tiap macam koloni bakteri yang
telah dibuat biakan murni ke dalam medium cair sebanyak 1 ose.
Tabung-tabung reaksi tersebut diputar terus menerus hingga
memperoleh suspensi yang merata

Selanjutnya biakan bakteri tersebut diinkubasi pada suhu kamar


selama 2 x 24 jam

Memperhatikan dimana bakteri mengelompok kemudian


menentukan sifat respirasi bakteri tersebut aerob, anaerob,anaerob
fakultatif, mikroaerofil

G. DATA PENGAMATAN

Kode Letak Distribusi Sel Tipe Respirasi Bakteri Gambar


Koloni Bakteri dalam Tabung
A Menyebar sedikit keruh Anaerob fakultatif

B Menyebar sedikit keruh Anaerob fakultatif


H. ANALISIS DATA
Pengamatan respirasi bakteri bertujuan untuk memperoleh keterampilan

membuat medium cair dan untuk mengetahui sifat respirasi bakteri. Respirasi

bakteri dilakukan menggunakan medium cair seperti NA. Kemudian medium

NA tersebut dimasukkan pada tabung reaksi sebanyak 5 ml lalu medium

disterilisasikan menggunakan otoklaf serta ditunggu selama 2 x 24 jam.

Koloni bakteri yang telah tersedia yaitu koloni satu berasal dari kolam

biologi dan koloni dua berasal dari tempat sampah GLB diinokulasikan ke

dalam tabung medium cair NA. Tiap suspense-suspensi diinokulasikan ke

dalam tabung medium cair sebanyak 1 kolong jarum inokulasi berkolong.

Tabung reaksi kemudian diputar diantara kedua belah tangan sehingga

diperoleh suspensi yang merata dan diinkubasikan selama 37oC serta

mengamati pertumbuhan bakteri tersebut setelah 2 x 24 jam. Berdasarkan

pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa koloni bakteri A dan

B yang berasal dari tempat yang berbeda, yaitu di sekitar kolam Biologi dan

di sekitar tempat sampah GLB.

Didapatkan hasil pada koloni bakteri A setelah diinokulasikan selama

24 jam dalam suhu kamar, didapatkan warna keruh pada medium cair, atau

dengan kata lain hasil distribusi dari bakteri tersebar. Demikian pula dengan

lokasi distribusi pada bakteri B. Berdasarkan hal tersebut, tipe respirasi dari

bakteri A dan B adalah sama yaitu anaerob fakultatif. Posisi bakteri yang

menyebar ini karena bakteri dapat hidup dimanapun, baik di daerah dengan

kandungan oksigen tinggi, sedang, bahkan yang tidak ada oksigen sedikitpun.
I. PEMBAHASAN

Respirasi adalah penggunaan rantai angkut elektron untuk

mengantarkan elektron ke penerima elektron anogranik akhir. Energi dapat

diperoleh melalui fosforilasi oksidatif, tetapi prosesnya dapat menggunakan

oksigen sebagai penerima elektron terakhir (respirasi aerob) atau senyawa

anorgnaik lainnya(respirasi anaerob). Kebutuhan akan oksigen bebas dari

udara bagi bakteri untuk respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya

sistem enzim bioksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal dengan

adanya respirasi aerob dan anaerob. Respirasi yang menggunakan oksigen

bebas sebagai penerima elektron disebut dengan respirasi aerob, sedangkan

yang menggunakan senyawa anorganik sebagai penerima elektron disebut

sebagai respirasi anaerob (Utami, 2012).

Pengamatan yang dilakukan terhadap kelompok bakteri yang memiliki

perbedaan sifat respirasi dapat dilakukan pada media pertumbuhan bakteri

baik media padat maupun media cair, namun untuk memperjelas pengamatan

terhadap sifat respirasi bakteri biasanya menggunakan media cair. Medium

cair merupakan medium yang tidak mengandung bahan pemadat (misalnya

serbuk agar). Medium cair dapat dipakai untuk menumbuhkan bakteri yang

akan dipelajari sifat respirasinya. Sifat respirasi bakteri tersebut dapat

diketahui dari tempat berkumpulnya sel-sel bakteri yang ditandai dari letak

zona yang tampak keruh pada medium cair tersebut (Hastuti, 2012). Bakteri

aerob akan berada dipermukaan atas karena bakteri akan mengambil oksigen

bebas dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan,

bakteri yang anaerob fakultatif akan tumbuh tersebar pada medium cair
tersebut, sebagai bakteri mikroaerofil akan tumbuh sedikit dibawah

permukaan. Sebenarnya penentuan sifat respirasi bakteri dilakukan untuk

mempermudah identifikasi bakteri, mengetahui faktor-faktor yang

menghambat pertumbuhan bakteri, dan memudahkan pengelompokan bakteri

berdasarkan pola pertumbuhannya.

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa kedua koloni

bakteri memiliki tipe anaerob fakultatif yang terdistribusi merata di medium

cair. Jika diinokulasikan di medium cair, bakteri anaerob fakultatif akan

tumbuh tersebar di seluruh medium. Bakteri anaerob fakultatif dapat

menggunakan oksigen jika tersedia. Dengan adanya oksigen dalam

lingkungan hidupnya, maka bakteri dapat tumbuh dengan memanfaatkan

oksigen tersebut sebagai akseptor elektron akhir. Selain itu juga dapat

bertahan dan menyesuaikan hidupnya pada lingkungan yang tidak

mengandung oksigen. Jika tidak ada oksigen, bakteri dapat melangsungkan

fermentasi atau respirasi anaerob. Hal serupa juga dijelaskan bahwa ragi dan

kebanyakan bakteri dapat membentuk cukup ATP untuk hidup dengan

fermentasi ataupun respirasi (Cambell, 2011).

J. Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum ini yaitu pengamatan respirasi bakteri

menunjukkan bahwa koloni bakteri A menunjukkan sifat anaerob fakultatif

yang ditandai dengan bakteri tumbuh menyebar pada medium cair.

Sedangkan pada koloni bakteri B menunjukkan hal yang sama yaitu bersifat

anaerob fakultatif dengan ditandai bakteri tumbuh menyebar pada medium

cair.
K. Diskusi

1. Jelaskan perbedaan antara 4 macam sifat respirasi berdasarkan letak

distribusi sel dalam medium nutrient cair!

Jawaban:

Pertumbuhan bakteri dengan kebutuhan oksigen sangat bervariasi dan

terdapat 4 macam sifat respirasi, yaitu :

a. Bakteri aerob obligat (ketat) yang tidak dapat tumbuh tanpa suplai

oksigen yang melimpah.

b. Bakteri anaerob obligat kebalikan dari bakteri aerob obligat dimana

bakteri ini dapat di bunuh dengan adanya oksigen.

c. Bakteri anaerob fakultatif adalah organisme yang tumbuh subur

dengan adanya oksigen tetapi juga tumbuh tanpa adanya oksigen

dengan mengandalkan fermentasi atau respirasi anaerob, jika ada

akseptor elektron yang cocok selain oksigen dan organisme tersebut

mampu melakukan respirasi anaerob.

d. Bakteri anaerob aerotoleran tidak peduli dengan keberadaan oksigen.

Bakteri ini tidak menggunakan oksigen karena mereka biasanya

memiliki metabolisme fermentasi, tetapi mereka tidak dirugikan oleh

keberadaan oksigen seperti anaerob obligat.

2. Untuk keperluan apakah penentuan sifat respirasi ini dilakukan?

Jawaban:

Manfaat dilakukan penentuan sifat respirasi untuk bakteri ialah untuk

mengetahui jumlah energi atau ATP yang dihasilkan bakteri tersebut.

Respirasi sel bakteri menghasilkan begitu banyak ATP karena


memaksimalkan penggunaan glukosa dengan menggunakan produk

sampingan yang dihasilkan di jalur penghasil energi lainnya.

L. Daftar Rujukan

Campbell, Reece, et al. 2011. Biology 9th Edition.US: Benjamin Cummings

Darmawan, E. 2010. Pertumbuhan Bakteri pada Medium Cair. Semarang:


Universitas Negeri Semarang

Dwidjoseputro. 1998. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Utami, U. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Universitas


Negeri Islam Malang

Hastuti, U. S. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : UMM Press

Pelczar, M, dkk. 1986. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas


Indonesia

Wheeler, dkk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai