Air adalah komponen yang sangat penting untuk proses kehidupan yang berjalan di bumi.
Tanpa air, kemungkinan hidup dunia sangat kecil karena semua makhluk hidup
membutuhkan air untuk bertahan hidup. Air sangat dibutuhkan untuk mendukung berjalannya
segala aktivitas manusia di bumi. Tidak hanya manusia, air juga merupakan bagian penting
bagi makhluk hidup lain baik hewan atau tumbuhan.
Dengan air, manusia bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti mencuci, memasak, mandi,
minum, dan lainnya. Selain itu, air juga digunakan untuk keperluan industri, peternakan,
pertanian, perkebunan, transportasi, dan berbagai keperluan lainnya.
Tetapi, nyatanya, hal tersebut tidak cukup untuk membuat keberadaannya terjaga dan
dilindungi. Banyak sekali peristiwa tidak menyenangkan yang terjadi akibat pencemaran air.
Karena itu, pencemaran air telah menjadi salah satu hal penting yang menjadi permasalahan
di kehidupan makhluk hidup di dunia ini. Jika tidak ditangani dengan tepat, maka akan
menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk yang hidup di bumi, terutama
untuk manusia.
Untuk menanggulangi masalah pencemaran tersebut, diperlukan suatu upaya pelestarian dan
pengendalian air untuk menjaga kualitas air sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah
satu strategi yang dapat dilakukan sebagai upaya pengendalian pencemaran air adalah
menggunakan teknologi bioremediasi. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut tentang
bagaimana teknik bioremediasi ini bisa dijadikan solusi segala permasalahan air yang sering
terjadi.
2. Rumusan masalah
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian bioremediasi
Menurut Madigan et al (2009), bioremediasi adalah proses penguraian limbah organik
ataupun anorganik dengan menggunakan aktivitas biologi mikroba untuk mendegradasikan
atau menurunkan toksisitas dari berbagai senyawa pencemar. Bioremediasi berasal dari dua
kata, yaitu bio (hidup) dan remediasi (kembali), yang artinya pengembalian daerah atau
lokasi yang terkena atau terpapar limbah kimia dengan bantuan makhluk hidup. Teknik ini
memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri untuk mengurangi atau mengatasi polutan di
air. Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berfungsi untuk menetralkan
bahan-bahan kimia dan limbah secara aman.
Proses bioremediasi ini akhirnya memecah zat beracun, dan akhirnya strukturnya menjadi
tidak kompleks, menjadi zat baru yang tidak berbahaya bagi lingkungan dan tidak beracun.
Sejak berkembangnya bioteknologi bakteri, manusia telah menggunakan mikroorganisme
berupa bakteri untuk mengolah air di saluran air dengan menggunakan konsep biodegradasi.
Saat ini, bioremediasi telah berkembang dalam pengolahan limbah berbahaya, biasanya
terkait dengan kegiatan industri.
Proses ini juga dapat terjadi secara alamiah oleh mikroba yang terdapat pada lingkungan
tercemar, tetapi untuk mempercepat tersebut seringkali juga dilakukan dengan bantuan
manusia, contohnya dengan penambahan mikroba.
C. SIMPULAN
Pencemaran air tentu saja menjadi salah satu isu penting yang perlu ditangani secara tepat
oleh pemerintah dan juga masyarakat. Jika tidak ada upaya penanggulangan yang baik, hal ini
akan menjadi bencana bagi lingkungan dan makhluk hidup. Oleh karena itu, teknologi
bioremediasi dapat menjadi salah satu upaya yang tepat dalam menangani segala
permasalahan yang timbul akibat dari pencemaran air. Teknik ini menggunakan
mikroorganisme untuk mengurangi atau mengatasi polutan di air.
Bioremediasi sangat direkomendasikan sebagai metode yang aman dan efektif oleh badan
lingkungan hidup di seluruh dunia sebagai upaya penanggulangan pencemaran air. Oleh
karena itu, sudah seharusnya Indonesia memakai teknologi bioremediasi ini dan
mengembangkannya, bukan malah membatasi pemakaiannya.
D. DAFTAR PUSTAKA
Vyatrawan, Lukman. (2015). Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Dengan Metode Soil
Washing dan Biostimulasi diakses dari https://repository.its.ac.id/62894/1/3311100048-
Undergradaute%20Thesis.pdf pada Sabtu, 19 Februari 2022.
Macaulay, Babajide Milton dan Deborah Rees. (2014). Bioremediaton of oil spills: A Review
Of Challenges For Research Advancement diakses dari
https://gala.gre.ac.uk/id/eprint/15392/1/15392_Rees_Bioremediation%20of%20oil%20spills
%20%28pub%20PDF%20OA%29%202014.pdf pada Jumat, 18 Februari 2022.
Pt. Harum Tirta Jaya. (2020). Peran Bakteri Dalam Memperbaiki Pengolahan Air Limbah
diakses dari https://harumtirtajaya.com/peran-bakteri-dalam-memperbaiki-pengolahan-air-
limbah/ pada Sabtu, 19 Februari 2022.
Komisi VII. (2012). Terkait Bio Remediasi, Komisi VII DPR Akan Panggil BP Migas, PT
Chevron dan KLH diakses dari https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/4089/t/javascript%3B
pada Sabtu, 19 Februari 2022.
Alamendah. (2010). Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Oleh Limbah Pemukiman
diakses dari https://alamendah.org/2010/09/27/penyebab-dan-dampak-pencemaran-air-oleh-
limbah-pemukiman/ pada 13 Februari 2022.