Anda di halaman 1dari 12

Tugas Agama dan Etika

Week 3

Nama: Daniel Andres Simangunsong


NIM: 12S20031
Program Studi: S1 Sistem Informasi

INSTITUT TEKNOLOGI DEL


FAKULTAS INFORMATIKA DAN TEKNIK
ELEKTRO
1. Pengenalan akan Gereja Katolik Roma

a) Sejarah secara Umum dan sejarah masuknya di Indonesia


 Kedatangan bangsa Portugis
Pada awal abad ke 16, petualangan Portugis menjelajah samudera dan mencari
sumber rempah-rempah kebetulan dari mereka adalah beragama Katolik
membawa mereka hingga ke Malaka. Terdapat beberapa pelabuhan yang mereka
datangi di indonesia salaha satunya misalnya: Banda (1511), Ternate (1513),
Sunda Kelapa (1522), Panarukan (1528). Di Indonesia, orang pertama yang
menjadi Katolik adalah orang Maluku, Kolano (kepala kampung) Mamuya (di
Halmahera, Maluku Utara) yang dibaptis seorang awam pedagang Portugis,
Gonzalo Veloso, bersama sebagian besar warga kampungnya pada tahun 1534
setelah menerima pemberitaan Injil. Hal tersebut itu menjadi titik tolak peringatan
450 tahun Gereja Katolik di Indonesia pada 1984. Pada saat itu tujuan pelaut
portugis adalah menemukan singgah karena indonesia penuh dengan rempah –
rempah dan bersamaan dengan itu para imam Katolik juga datang untuk
menyebarkan Injil. bersamaan dengan para pedagang dan serdadu-serdadu, para
imam Katolik juga datang untuk menyebarkan Injil. P. Simon Faz OFM
membaptis lebih dari 5000 orang sekitar tahun 1534 di Halmahera. Salah seorang
misionaris besar yang berkunjung di Indonesia adalah Santo Fransiskus Xaverius,
salah seorang pendiri Serikat Yesus (SJ) yang antara tahun 1546 sampai 1547
meneguhkan iman umat Katolik di pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Bahkan,
Portugis juga diizinkan membangun benteng yang berfungsi sebagai pangkalan
militer, pedagang, dan pusat agama di wilayah Ternate yang ada di Maluku Utara.
Misi yang digunakan bangsa Portugis ketika melakukan pelayaran ialah misi
Jesuit, sehingga di tempat yang didatangi dan ditempati, mereka akan melakukan
pengabaran Injil. Mereka menganggap pengabaran Injil sebagai penyebaran pesan
suci yang perlu dilaksanakan.

 Era VOC
Kedatangan dan kekuatan militer Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di
Indonesia tahun 1619 - 1799 akhirnya merebut monopoli perdagangan rempah-
rempah dari bangsa Portugis dan praktis menegakkan hegemoni politik di
Indonesia, Gereja Katolik dilarang secara mutlak melakukan kegiatan misi dan
hanya bertahan di beberapa wilayah yang tidak termasuk dalam lingkup pengaruh
VOC yaitu Flores dan Timor. Para penguasa VOC beragama Protestan, maka
mereka mengusir imam-imam Katolik yang berkebangsaan Portugis dan
menggantikan mereka dengan pendeta-pendeta Protestan dari Belanda. Banyak
umat Katolik yang kemudian diprotestankan saat itu, seperti yang terjadi dengan
komunitas-komunitas Katolik di Amboina. Salah satu pastor dibunuh di Kastel
Batavia karena mengajar agama dan merayakan Misa Kudus di penjara.

b) Ajaran-ajaran utama
Ajaran yang perlu diperhatikan
 Ajaran Tentang Keselamatan
Gereja Katolik mengajarkan bahwa keselamatan berasal dari Allah melalui
perngorbanan Yesus Kristus
 Ajaran Tentang apakah Gereja
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Gereja merupakan satu kesatuan tubuh dari
umat beriman dalam Yesus Kristus.
 Ajaran tentang Ekaristi
Ekaristi dalam Gereja Katolik adalah perayaan Misa, liturgi ekaristis.
Istilah Ekaristi juga digunakan untuk menyebut roti dan anggur
setelah ditransubstansiasikan (substansinya telah diubah), berdasarkan ajaran
Katolik, menjadi tubuh dan darah Yesus Kristus. Menurut Katekismus Gereja
Katolik, "Pada Perjamuan Terakhir, pada malam waktu Ia diserahkan, Penyelamat
kita menetapkan kurban Ekaristi Tubuh dan Darah-Nya."

c) Penjelasan tentang susunan Kebaktiannya


Ritus Pembukaan
 Perarakan Pastor dan pelayan lainnya
 Tanda salib
 Salam pembukaan dan Pengantar
 Perayaan ekaristi diawali dengan salam "Tuhan sertamu”, dan dijawab umat
dengan "Dan sertamu juga“
 Doa Tobat dan pernyataan Tuhan Kasihanilah Kami
 Madah Kemuliaan
 Doa Pembuka

Liturgi Sabda

 Bacaan Pertama
 Mazmur Tanggapan
 Bacaan Kedua, dari Perjanjian Baru selain Injil atau Wahyu Yohanesacaan
 Bait pengantar Injil/Alleluya
 Bacaan Injil
 Homili (Khotbah)
 Syahadat atau Doa Aku Percaya atau Credo
 Doa Umat

Liturgi Ekaristi
 Persiapan Persembahan
 Penghunjukkan Persembahan
 Doa Persiapan Persembahan
 Doa Syukur Agung
 Prefasi
 Kudus
 Doa Syukur Agung
 Komuni
 Doa Bapa Kami
 Doa Damai
 Pemecahan hosti
 Komuni

Penutup
 Doa Sesudah Komuni
 Berkat dan pengutusan
 Perarakan keluar

d) Struktur organisasi Gerejanya


Gereja Katolik dipimpin oleh seorang Paus sebagai pimpinan tertinggi diseluruh
dunia. Setelah paus , terdapat Kardinal dan Uskup yang dia pimpin di seluruh dunia.
Sementara seorang uskup adalah pimpinan umat Katolik pada suatu wilayah
Keuskupan (diocesan). Uskup sendiri membawahi/memimpin di wilayah Paroki-
Paroki.

2. Pengenalan akan Gereja-gereja Lutheran

a) Sejarah secara Umum dan sejarah masuknya di Indonesia


Lutheran adalah sebuah nama yang diberikan oleh para pengikut Martin Luther, sang
Reformator Gereja. Sulit ditentukan dengan pasti kapan aliran ini mulai muncul.
Tahun 1530 dapat kita sebut sebagai awal kemunculan aliran Lutheran. Sebab pada
tahun tersebut untuk pertama kali terbit sebuah dokumen yang berisikan ajaran
Martin Luther. Dokumen ini dikenal dengan nama Konfesi Augsburg, dan disusun
oleh para teolog pengikut Luther, terutama Philip Melanchton. Pada25 Juni 1580
diterbitkan kitab yang diberi nama Kitab Konkord,Kitab inilah yang menjadi
semacam kanon (patokan ajaran) bagi gereja-gereja Lutheran.

Gereja/aliran Lutheran pertama kali masuk ke Indonesia bersamaan dengan


datangnya orang-orang Belanda/VOC, yakni pada permulaan abad ke-17. Di antara
para pegawai VOC ada orang-orang yang beraliran Lutheran (kendati sangat sedikit),
dan mereka inilah yang pertama kali mendirikan Gereja Lutheran di Indonesia. Di
kemudian hari aliran ini masuk dengan lebih deras lagi ke Indonesia bersamaan
dengan masuknya para penginjil Rheinische Missions-gesellschaf (RMG), secara
khusus di Sumatera Utara mulai tahun 1861.
b) Ajaran-ajaran utama
Ajaran khas Martin Luther disimpulkan dalam tiga sola, yaitu sola fide, sola gratia,
dan sola scriptura, yang masing masing berarti “hanya iman”, “hanya anugerah”, dan
“hanya Kitab Suci”. 

c) Penjelasan tentang susunan Kebaktiannya


Suasana dan liturgi dalam ibadah di gereja-gereja Lutheran Hampir mirip dengan
Gereja Katolik Roma. Bagi Luther(an) yang terpenting dalam ibadah adalah,
bagaimana agar jemaat mengalami dengan nyata tindakan penyelamatan Allah di
dalam Kristus dengan diberitakan dengan murni dan dalam bahasa yang dapat
dimengerti jemaat, dan sakramen dilayankan dengan benar. Dalam setiap ibadah
Minggu harus ada pemberitaan Firman yang murni (semata-mata dari Alkitab).
Sedangkan Perjamuan Kudus tidak mesti diselenggarakan pada setiap ibadah Minggu.

d) Struktur organisasi Gerejanya


Pendeta (pastor, gembala; poimen) adalah jabatannya yang mrirp dengan dengan
uskup dalam GKR. Bersama dengan para penatua yang biasanya dilantuk oleh
keputusan gereja masing masing ; pendeta juga melaksanakan tugas pengajaran dan
penggembalaan.

3. Pengenalan akan Gereja-gereja Kalvinis

a) Sejarah secara Umum dan sejarah masuknya di Indonesia


Jemaat-jemaat Protestan pengikut Calvin pertama terbentuk di Swiss dan Perancis.
Pada tahun 1559 telah berlangsung sidang sinode pertama Gereja Reformed Perancis.
Di situ diterima pengakuan iman dan tata gereja yang dirancang Calvin sehingga
gereja Protestan di Perancis benar-benar bercorak Calvinis. Pada tahun-tahun
berikutnya, jemaat-jemaat Reformed Perancis ini mengalami hambatan.
Perkembangan yang sangat pesat justru berlangsung di Belanda. Dari Belanda inilah
Calvinisme dibawa ke Indonesia, baik oleh para pendeta Gerevormerde Kerk pada
jaman VOC maupun oleh para zendeling dari berbagai badan zendeling.

b) Ajaran-ajaran utama
Pokok ajaran/teologi Calvin adalah Kedaulatan dan Kemuliaan Allah. Kedaulatan
Allah terutama tampak dalam perkara penciptaan dan keselamatan. Sedangkan
mengenai Kemuliaan Allah, Calvin menegaskan bahwa Allah menciptakan dunia dan
manusia demi untuk kemuliaanNya. Karena itu segala yang terjadi di dunia ini dan
segala yang dikerjakan manusia mestinya bertujuan memuliakan Dia.
Ajaran Calvin yang dituangkan dalam buku Institutio, antara lain tentang:
1. Sola Scriptura, Sola Fide, Sola Gratia
2. Hakekat Gereja
3. Sakramen
4. Tata Gereja dan jabatan
5. Disiplin (siasat Gereja)
6. Ibadah dan Tata Ibadah
7. Hubungan Gereja dan Negara

c) Penjelasan tentang susunan Kebaktiannya


Dalam gereja-gereja Calvinis, ibadah gereja lebih berpusat kepapada pemberitaan
Firman atau khotbah dan perjamuan kudus (tidak berpusat pada sakramen seperti
dalam gereja Katolik Roma).

d) Struktur organisasi Gerejanya


Di dalam gereja ada 4 jabatan yaitu gembala atau pendeta(pastor), pengajar(doctor),
penatua(presbyter) dan syamas(diacon). Pendeta bersama penatua sebagai majelis
gereja yang memimpin jemaat dan menjalankan disiplin gereja.

4. Gereja/Gerakan Evangelikal (Injili)


a) Sejarah secara Umum dan sejarah masuknya di Indonesia
Pada mulanya istilah Injili (Evangelical) ditujukan kepada para penulis dalam gereja
Roma Katolik di abad ke16 yang pemikirannya cenderung mengutamakan keyakinan-
keyakinan dan praktik-praktik kelakuan yang alkitabiah. Mereka menekankan
pentingnya membaca Alkitab, iman kepada Yesus sebagai Juruselamat pribadi, dan
kesalehan hidup. Pada awalnya kelompok yang dimotori para kardinal ini tidak
dianggap berbahaya, dan bahkan diterima sebagai gerakan penyegaran rohani.
Namun, pada masa Reformasi kelompok ini dipandang sebagai pendukung gerakan
Reformasi, dan dengan demikian dianggap anti Katolik. Gereja yang didirikan Luther
dan para pengikutnya yang memisahkan diri dari gereja Roma Katolik disebut
Evangelische Kirche (terjemahan harfiah: Gereja Injili). Baru pada ke-17 istilah
Protestan semakin populer dan menggantikan istilah Injili. Namun demikian ada
beberapa gereja Kristen Protestan yang masih tetap menggunakan nama Injili,
termasuk beberapa gereja arus utama yang ada di Indonesia seperti GMIM, GMIT,
GMIH, GMIST, dan sebagainya. Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) malah
menggunakan istilah bahasa Jerman Evangelische tanpa diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia. Penjelasan di atas kita perlukan agar kita memahami latar belakang
pemakaian istilah Injili oleh gerejagereja Protestan arus utama tersebut dan tidak
mencampuradukkannya dengan gerakan Injili yang muncul kemudian di pertengahan
abad ke-20.
Pada mulanya istilah Injili (Evangelical) ditujukan kepada para penulis dalam gereja
Roma Katolik di abad ke-16 yang pemikirannya cenderung mengutamakan
keyakinan-keyakinan dan praktik-praktik kelakuan yang alkitabiah. Mereka
menekankan pentingnya membaca Alkitab, iman kepada Yesus sebagai Juruselamat
pribadi, dan kesalehan hidup. Pada awalnya kelompok yang dimotori para kardinal ini
tidak dianggap berbahaya, dan bahkan diterima sebagai gerakan penyegaran rohani.
Namun, pada masa Reformasi kelompok ini dipandang sebagai pendukung gerakan
Reformasi, dan dengan demikian dianggap anti Katolik. Gereja yang didirikan Luther
dan para pengikutnya yang memisahkan diri dari gereja Roma Katolik disebut
Evangelische Kirche (terjemahan harfiah: Gereja Injili). Baru pada ke-17 istilah
Protestan semakin populer dan menggantikan istilah Injili.
b) Ajaran-ajaran utama
 Kitab suci (Alkitab) adalah bagian hakiki yang patut dipercaya tentang
penyingkapan diri yang ilahi.
 Roh yang bekerja dalam kita ialah roh kudus yang membujuk kita untuk bertobat
dan mengakui Yesus sebagi Tuhan.
 Gereja yang di dalamnya kita melayani: Gereja diundang oleh Kristus untuk
mempersembahkan ibadah yang berkenan kepada Allah dan melayani Dia dengan
memberitakan Injil dan menjadikan segala bangsa muridNya, dengan
menggembalakan kawanan domba itu melalui pelayanan firman dan sakramen
serta perawatan pastoral sehari-hari, dengan memperjuangkan keadilan sosial dan
menyembuhkan duka dan derita manusia
c) Penjelasan tentang susunan Kebaktiannya
Kaum Injili menekankan kewibawaan mutlak Alkitab sebagai Firman Allah yang
tertulis yang telah diilihamkan sepenuhnya oleh Allah. Kaum Injili juga menekankan
pentingnya kelahiran baru dan pengudusan hidup sebagai tanda yang nyata dalam
kehidupan seorang Kristen. Kaum Injil juga menekankan bahwa keselamatan dan
kehidupan rohani secara pribadi itu lebih penting daripada pelayanan sosial atau
kiprah dalam politik, meski tidak harus jatuh ke dalam sikap anti-intelektual. Kaum
injil lebih bersikap konstruktif yang tidak memandang kebudayaan dan ilmu
pengetahuan sebagai musuh-musuh iman tetapi sebagai sarana meningkatkan kualitas
kehidupan seorang Kristen

d) Struktur organisasi Gerejanya


Mirip dengan gereja luteh(ran) dipimpin oleh pendeta serta dibantu oleh beberapa
orang yang bertugas melayani di gereja.

5. Pengenalan akan Gereja-gereja Pentakosta


a) Sejarah secara Umum dan sejarah masuknya di Indonesia
Banyak ahli sejarah pentakosta berpendapat bahwa gerakan pentakosta timbul dari
aliran kesucian (Holines). John Wesley mendirikan aliran ini dengan ajarannya yang
terkenal : doktrin penyucian. Gerakan holines mengadakan kebaktian kebaktian
kebangunan rohani, camp meeting, dan menyebarkan literatur dengan tema : orang
kristen bisa mencapai kesucian penuh kalau dia menyerahkan diri dan mengijinkan
Roh Kudus berdiam dalam dirinya. Wesley bukanlah mengajarkan kesempurnaan
bersih dari dosa melainkan rindu akan kesucian. Holines yang mempertahankan
ajaran ini mendapat kunjugan Allah melalui baptisan Roh Kudus degan bahasa Roh.
Donald Gee mengatakan banyak pelopor pentakosta berasal dari aliran kesucian,
beberapa gereja kesucian yang percaya bahwa bahasa Roh adalah tanda baptisan Roh
Kudus bergabung dalam aliran pentakosta.

b) Ajaran-ajaran utama
Pada umumnya para ahli Pentakosta menyebutkan bahwa ajaran Pentakosta terdiri
dari empat pilar , yaitu: Keselamatan, Kesembuhan, Baptisan Roh Kudus, dan
Kedatangan Kristus Kedua Kali. Sama seperti aliran Kesucian, gerakan Pantekosta
tidak merasa bahwa mereka telah menciptakan suatu doktrin atau standar yang baru.
Dengan mengkhotbahkan 'Injil Sepenuh', mereka merasa bahwa mereka hanya
menekankan kembali ajaran lama yang sudah ada. Di bawah dijelaskan beberapa
pengajaran Pentakosta, yaitu:
1. Alkitab
2. Allah yang benar dan hidup itu oleh aliran Pentakostal diyakini sebagai Allah
yang esa, yang menciptakan langit, bumi dan segala isinya.
3. Keselamatan
4. Baptisan
5. Bahasa lidah
6. Perjamuan kudus
7. Kesucian hidup dan perilaku secara menyeluruh.
8. Kesembuhan ilahi
9. Eskatologis

c) Penjelasan tentang susunan Kebaktiannya


Gereja-gereja Pentakosta beribadah secara teratur pada hari Minggu. Tata-ibadah
bersifat lisan serta tidak berlangsung secara baku atau tidak berpatok pada kidung
jemaat . Kendati tata-ibadah bersifat lisan dan tidak baku, ada semacam pola dan
unsur-unsur yang umum, yaitu doa pembuka, nyanyian penyembahan, doa lanjutan,
nyanyian pujian, khotbah, serta kadang ditambah pelayanan altar. Yang terakhir ini
memberi kesempatan untuk mengungkapan pertobatan dan pemulihan.

d) Struktur organisasi Gerejanya


Sama dengan gereja pada umumnya, gereja Pentakosta juga dipimpin oleh pendeta
dan dibantu oleh orang -orang yang menjadi pelayan di gereja.

6. Pengenalan akan Gereja-gereja Kharismatik


a) Sejarah secara Umum dan sejarah masuknya di Indonesia
Pada tahun 1960, Bennet, seorang Rektor Gereja Episkopal Santo Markus, Van Nuys,
California, Amerika Serikat, mengumumkan kepada jemaatnya pada tahun 1960
bahwa ia telah menerima pencurahan Roh Kudus. Segera setelah peristiwa ini, ia
pindah melayani di Vancouver dalam banyak lokakarya dan seminar mengenai karya
Roh Kudus.[1] Pelayanannya ini banyak memengaruhi puluhan ribu kaum Anglikan
di seluruh dunia sekaligus memulai gerakan pembaharuan di dalam tubuh Gereja
Katolik Roma dan Gereja-gereja Ortodoks. Antara 1960-1970, muncul pembaharuan
di kalangan gereja-gereja aras utama, seperti Episkopal, Lutheran, dan Katolik, untuk
mendapatkan karunia-karunia Roh Kudus. Pembaharuan Karismatik Katolik diawali
pada individu seperti Kevin Ranaghan dan pengikutnya di University of Notre Dame,
South Bend, Indiana. Dennis Bennet adalah rekan Ranaghan di Gereja Episkopal.
Gerakan Kharismatik mulai masuk ke Indonesia pada bagian kedua tahun 1960-
an melalui penginjil-penginjil dari Amerika Serikat dan Eropa, tetapi pengaruhnya
baru menonjol pada dasawarsa berikutnya.

b) Ajaran-ajaran utama
 Pujian
 Penginjilan
 Karunia-karunia roh
 Kuasa rohani
c) Penjelasan tentang susunan Kebaktiannya
Ibadah kharismatik ,pujian yang bersemangat, penyembahan yang mengalir dari
lubuk hati, diiringi musik dan tari-tarian rohani. Dari tata ibadahnya mirip seperti
pentakosta mudal dari doa pembuka , nyanyia sorai hiingga ibadah.

d) Struktur organisasi Gerejanya


Struktur organisasi gereja kharismatic berbeda dengan gereja pada umumnya yang
dimiliki sebagian besar lembaga dan yayasan sehingga dikelola secara struktural yang
jelas. Gereja kharismatik pada umumnya merupakan milik pribadi.

Anda mungkin juga menyukai