Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh:
Dewi Priyandini
106011000081
i
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam, berkat
Rahmat, Taufik, dan Inayah-nyalah, skripsi ini dapat terwujud. Sholawat serta
salam semoga tetap terlimpah pada Nabi kita Muhammad Saw. besarta keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulisan skripsi ini bertujua n untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Kesarjanaan Jurusan Pendidikan Agama Islam dari Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit
hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, namun berkat bantuan, motivasi dan
doanya yang tak ternilai dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dan segenap jajaran staf.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak.Drs.H.Achmad Gholib, M.Ag Dosen Pembimbing yang telah
memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan terhadap penyelesaian
skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
mencurahkan ilmu pengetahuan dan pelajaran hidup kepada penulis
semasa kuliah.
5. Bapak. Ahmad Suja’i, S.Pd, Kepala SMP Islamiyah Sawangan Depok
yang telah memperkenankan penulis mengadakan penelitian disekolah
tersebut dan memberikan bantuan didalam pelaksanaan penelitian.
6. Keluarga Besar SMP Islamiyah Sawangan Depok, kepada segenap
Guru dan Karyawan serta adik-adik SMP Islamiyah Sawangan Depok
yang selalu memberikan dan kerjasamanya selama proses penelitian
berlangsung.
ii
7. Ayahanda (Priyono) dan Ibunda (Suyem Sunani) yang telah merawat
dan mendidik dengan penuh kasih sayang, memberikan pengorbanan
baik moril maupun materil yang tak ternilai harganya sampai saat ini,
serta senantiasa memberikan motivasi dan mendoakan penulis dalam
mengarungi kehidupan ini.
8. Kakanda tersayang (Susdianto beserta Isteri Sumarni) yang telah
memberikan semangat, doa dan motivasi
9. Keponakanku yang lucu (Rif’at Sauqi) yang telah menghibur penulis
dikala jenuh.
10. Suamiku tercinta dan tersayang (Abdul Kohar) yang telah menemani
penulis dalam suka dan duka dalam penulisan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabatku Kelas B dan eight girl’s (Ani, Aminah, Dieni,
Bariroh Aisyah, Syarifah, Deput,dan Dahria).
12. Teman-teman Pendidikan Agama Islam Se-angkatan yang telah
membantu dan memberikan saran dan juga masukan bagi penulis
hingga selesainya skripsi ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Pembatasan Masalah......................................................................4
C. Perumusan Masalah .......................................................................4
D. Tujuan Penelitian ...........................................................................4
E. Manfaat Penelitian .........................................................................4
iii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional ......................................................................30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................30
C. Variabel Penelitian ........................................................................31
D. Populasi dan Sampel ......................................................................31
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................33
F. Teknik Pengolahan Data ................................................................34
G. Teknik Analisis dan Interpretasi Data ............................................35
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum objek penelitian................................................. 36
1. Profil Guru Pendidikan Agama Islam ....................................... 36
2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI kelas VII ................................. 37
3. Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI ..................... 37
4. Dukungan Kepala sekolah dalam pembelajaran PAI............... 37
B. Analisis Data ................................................................................ 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 55
B. Saran-saran ................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 57
LAMPIRAN – LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-undang Repubilik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung:
Fokus Media, 2006), h. 4
2
M Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Perss,
2002), cet. Ke-1, h. 4
1
2
akhlak, yang menentukan proses berfikir, merasa, berbuat dan terbebtuknya kata
hati.3
Islam adalah agama yang paling sempurna, yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad Saw. Wahyunya disampaikan melalui malaikat jibril, di kota
Mekkah. Dalam firmannya disebutkan :
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa agama Islamlah yang
sempurna, karena Islam datang menyempurnakan agama terdahulu dan agama
yang diridhoi Allah SWT. Diridhoi dalam hal ini berlaku bagi orang-orang
yang beriman dan menjalankan segala perintah Allah SWT. dan menjauhi
segala larangan-larangan-Nya karena dalam agama Islam terdapat hukum-
hukum Allah yang harus dipatuhi, dan hukum-hukum Allah itu ada dalam
kitab suci Al-Qur’an dan Sunah /Hadits Nabi.
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw. diyakini
dan dapat terwujudnya kehidupan yang sejahtera lahir dan batin. Di dalamnya
terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu
menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti seluas-
luasnya.
Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai
akal pikiran melalui pengembangan kepedulian sosial, menghargai waktu,
mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan
sikap-sikap positif lainnya. 4
Manusia adalah makhluk yang dikarunia Allah dalam bentuk yang
sempurna, diberikan akal, pikiran dan perasaan. Manusia adalah makhluk
3
Supriadi, dkk, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV Grafika Karya Utama, 2001),
cet.2, hal.42
4
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h.1
3
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang terkait dalam penelitian ini,
pembatasan masalah yang diambil oleh peneliti adalah:
1. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di
SMP Islamiyah Depok
2. Materi pelajaran mencakup aqidah akhlak, al-quran hadist, fiqih, dan
sejarah kebudayaan islam.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka masalah yang diteliti dan
dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran
Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di SMP Islamiyah Depok kelas
VIII?”
4
D. Tujuan penelitian
Mendapat informasi yang jelas mengenai pelaksanaan pembelajaran
pendidikan agama Islam di SMP Islamiyah Sawangan Depok kelas VIII.
E. Manfaat Penelitian
1. Dengan data ini diharapkan menjadi bahan informasi bagi para guru atau
pihak lain yang berkewajiban meningkatkan dan mengaktifkan dalam
memberikan mata pelajaran pendidikan agama Islam ataupun pendidikan
moral kepada siswa-siswi dan seluruh masyarakat.
2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan, guna
lebih meningkatkan kualitas pelajaran pendidikan agama Islam di SMP
Islamiyah Sawangan Depok khususnya dan sekolah menengah pertama
pada umumnya.
3. Juga berguna bagi penulis dalam menyelesaikan karya ilmiyah sebagai
tugas akhir perkuliahan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
5
6
2
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2005),cet ke-1, ,h.7.
3
Cecep Khaeruddin, Politik Pendidikan Di Indonesia dalam Abudin Nata: Kapita
Selekta Pendidikan Islam, (Bandung: Angkasa, 2003), h. 39-40
4
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), cet. Ke-1, hal. 1
7
Dalam bentuk kata benda, kata “rabba” ini digunakan juga untuk
Allah, mungkin karena Allah juga bersifat mendidik, mengasuh,
memelihara, dan malah mencipta.7
Pendidikan dalam Islam lebih banyak dikenal dengan
menggunakan istilah al-tarbiyah, al-ta`lim, al-ta`dib dan al-riyadhah.
Setiap terminologi tersebut mempunyai makna yang berbeda satu sama
lain, karena perbedaan teks dan kontek kalimatnya dan pendidikan Islam
memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan pengertian
pendidikan secara umum.
Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk mendidik
manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang sehingga memiliki
potensi atau kemampuan sebagaimana mestinya. 8
Pendidikan dapat pula diartikan sebagai suatu proses untuk
mendewasakan manusia, atau dengan kata lain pendidikan merupakan
suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Melalui pendidikan manusia
dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan sempurna sehingga ia
dapat melaksanakan tugas sebagai manusia.
Pendidikan dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak baik menjadi baik. Pendidikanlah yang mengubah semuanya. 9
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional N0 20
Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
5
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta Bumi Aksara,1996), cet. 3, hal.
25
6
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjamahannya, h. 284
7
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, , hal. 26
8
Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), cet.
Ke-1, hal. 14
9
Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, hal. 5
8
10
Departemen agama RI, UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan,
(Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam, 2006), h. 5
11
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma’arif,
1986), Cet.6, h. 19
12
Armai Arief, M.A. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat
Press, 2002) Cet ke-1 hal. 29
9
13
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan agama Islam Berbasisi Kompetensi:
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h. 130
10
14
Samsul Nizar, Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, ( Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2001), Cet.1, h. 95-96
15
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet. 1, h. 14
12
b. As-sunnah.
As-sunnah didefenisikan sebagai sesuatu yang didapatkan dari
Nabi Muhammad s.a.w. yang terdiri dari ucapan,
perbuatan,persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada
masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya.
Suatu hal yang sudah kita ketahui bersama bahwa Rasulullah
Muhammad s.a.w. diutus ke bumi ini, salah satunya adalah untuk
memperbaiki moral atau akhlak umat manusia, sebagaimana sabdanya
: “Sesungguhnya aku diutus tiada lain adalah untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia”
Makna hadist ini sudah jelas, tujuannya sudah dapat di
mengerti oleh umat muslim. Namun yang terpenting dibalik hadist ini
adalah, memformulasikan sistem, metode, atau cara yang harus
ditempuh oleh para penanggung jawab pendidikan dalam meneruskan
misi risalah, yaitu menyempurnakan keutamaan akhlak. Dan banyak
lagi hadist yang memiliki konotasi pedagogis, baik mengenai metode,
materi, orientasi, dan lain sebagainya.
16
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…, h. 15
14
17
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…, h. 17-18
15
1) Dasar Idiil
Dasar Idiil ialah dasar yang berasal dari Filsafat Negara, Dasar
Negara dan Dasar Pendidikan di Indonesia yaitu Pancasila, dimana Sila
pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini berarti bahwa bangsa
Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa atau tegasnya
harus beragama.karena itu Pendidikan Agama harus diberikan kepada
anak-anak, karena tanpa Pendidikan Agama Sila pertama dari pancasila
tersebut sulit untuk diwujudkan.
2) Dasar Konstitusional
Dasar Konstitusional pelaksanaan Pendidikan Agama berasal dari
Undang-undang Dasar 1945 Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2 yang
berbunyi:
1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agama masing-masing dan beribadah agama dan kepercayaannya itu.
3) Dasar Operasional
Dasar operasional adalah dasar yang secara langsung mengatur
pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah di Indonesia, seperti
yang disebutkan pad Ketetapan MPRS Nomor XXVII/MPRS 1996, Bab
I Pasal I yang berbunyi:” Pendidikan Agama menjadi mata pelajaran di
sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Dasar sampai Universitas Negeri.”
b. Dasar Religius
Dasar Religius ialah dasar-dasar yang bersumber dari ajaran agama
Islam baik dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits.
c. Dasar Sosial Psikologis
Dasar sosial psikologis berarti landasan yang bersumber dari
kejiwaan manusia, yaitu setiap manusia dalam jiwanya merasakan
pengakuan adanya kekuatan dzat yang Maha Kuasa, tempat berlindung
dan mohon pertolongan.18
18
Alisuf sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet ke-1, h.76-
79
16
19
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke-3, hal. 136
20
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet ke-1, hal.
74-75
17
21
M. Ngalim purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. (Bandung Remaja Rosda
Karya, 1992),h.195
18
22
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat
Press, 2002), Cet ke-1, hal 19
23
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, hal.
135
24
Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, hal. 15
19
25
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet
ke-3, hal. 79
26
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005) Cet
ke-4, hal 23
27
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), cet. Ke-3, hal. 99-100
20
28
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1992), Cet ke-4, h. 61
29
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), Cet ke-3,
h. 87
30
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:Ciputat
Pers, 2002), Cet ke-1, 87
31
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:Ciputat Pers,
2002), Cet ke-1, h. 135
21
32
Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Asing,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995), Cet ke-1, h. 41
33
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:Ciputat
Pers, 2002), Cet ke-1, h. 145
34
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:Ciputat Pers,
2002), Cet ke-1, h. 145
35
Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Asing,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995), Cet ke-1, h. 49
22
36
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:Ciputat Pers,
2002), Cet ke-1, h. 180
37
Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Asing,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995), Cet ke-1, h. 54
38
Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Asing,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995), Cet ke-1, h. 64
23
39
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:Ciputat Pers,
2002), Cet ke-1, h. 140
40
Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 2006
24
Zakat
Tarikh dan Kebudayaan Islam Tarikh dan Kebudayaan Islam
Sejarah Nabi Muhammad Saw Sejarah dakwah Islam
3. Evaluasi
Rangkaian akhir dari komponen dalam suatu system pendidikan
yang penting, adalah penilaian (evaluasi). Berhasil atu gagalnya suatu
pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan
penilaian terhadap produk yang dihasilkannya.
Evaluasi berasal dari kata “to evaluate” yang berarti “menilai”
istilah nilai atau value pada mulanya popular dikalangan filosof. Evaluasi
adalah kata Indonesiasi dari kata evaluation (Inggris) yang diterjemahkan
menjadi penilaian.41
Jenis-jenis evaluasi:
1. Penilaian formatif, ialah penilaian untuk mengetahui hasil belajar
dalam satuan badan bahan pelajaran pada suatu bidang studi tertentu.
2. Penilaian sumatif, ialah penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar
peserta didik yang telah selesai mengikuti pelajaran dalam satu catur
wulan semester, atau akhir tahun
3. Penilaian penempatan (placement), ialah penilaian tentang pribadi
peserta didik untuk kepentingan penempatan didalam situasi belajar
mengajar yang sesuai dengan anak didik tersebut.
4. Penilaian diagnostic, ialah penilaian yang dilakukan terhadap hasil
penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik yang
merupakan kesulitan-kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam
situasi belajar mengajar.42
41
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, hal 239
42
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, hal. 39
25
4. Pendidik
Menurut Langeveld, “pendidik adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap pendidikan atau kedewasaan seorang anak”. Jadi
sebenarnya seseorang disebut pendidik itu karena adanya peranan dan
tanggung jawab dalam mendidik seorang anak.
Mendidik adalah suatu tugas yang luhur. Oleh karena itu seseorang
yang bertugas sebagai pendidik haruslah mempunyai kesenangan
bekerja/bergaul dengan orang lain/anak serta mempunyai sifat kasih
sayang kepada orang lain/anak.43 Seperti yang dimiliki guru pendidikan
agama Islam di SMP Darussalam (Muhibuddin Mutawali). Muhibuddin
adalah sesosok pendidik yang sudah dewasa, sehat jasmani rohani, jujur,
bertanggung jawab, juga sabar dan sayang terhadap anak didiknya.
Dalam islam kedudukan pendidik sangat tinggi sehingga
ditempatkan dibawah kedudukan nabi dan rasul, itu karena guru selalu
terkait dengan ilmu pengetahuan, sedangkan islam amat sangat
menghargai pengetahuan.
5. Kurikulum
Untuk mewujudkan suatu tujuan dalam pendidikan maka
diperlukan suatu komponen yaitu kurikulum. Kurikulumk merupakan
suatu komponen yang memiliki peran penting dalam system pendidikan,
sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang
harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga
memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki
setiap siswa. Oleh karena itu, fungsi dan peran kurikulum sangat penting
dan setiap pengembangan kurikulum pada jenjangn manapun harus
didasarkan pada asas-asas tertentu.44
Istilah kurikulum semula berasal dari istilah dunia atletik yaitu
curere yang berarti berlari, istilah tersebut erat hubungannya dengan kata
43
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, hal. 8
44
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), cet ke 1, h. 27
26
45
M Ahmad et, el. Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Pustaka Setia, 1988), cet. Ke-1,
h. 10
46
Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Perss,
2002), cet. Ke-1, hal. 30
47
M Ahmad et, el. Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Pustaka Setia, 1988), cet. Ke-1,
h. 13
48
M Ahmad et, el. Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Pustaka Setia, 1988), cet. Ke-1,
h. 14
49
Undang-undang Repubilik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung:
Fokus Media, 2006), h. 4
27
beriman dan bertaqwa akan tercapai. Oleh karena itu, untuk mencapai
yang menjadi target dan tujuan pendidikan, perlu adanya system
pendidikan agama yang terpadu, yaitu memperhatikan segala unsur yang
dapat menunjang keberhasilan pendidikan tersebut.
Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan-
ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an
dan Hadits Nabi Saw (dalil Naqli). Dengan melalui metode ijtihad (dalil
naqli) para ulama mengembangkan prinsip-prinsip PAI tersebut dengan
lebih rinci dan mendetail dalam bentuk fikih dan hasil-hasil ijtihad
lainnya.
Karakteristik mata pelajaran PAI tertuang dalam tiga kerangka
dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Aqidah merupakan
penjabaran dari konsep Iman; merupakan penjabaran dari konsep Islam;
dan akhlak merupakan penjabaran dari Ihsan. Dari ketiga prinsip dasar
itulah berkembang berbagai kajian keislaman (ilmu-ilmu agama) seperti
Ilmu Kalam (Theologi Islam, Ushuluddin, Ilmu Tauhid) yang merupakan
pengembangan dari aqidah, Ilmu Fiqh yang merupakan pengembangan
dari Ilmu syariah dan Ilmng teru Akhlak (Etika Islam, Moralitas Islam)
yang merupakan pengembangan dari akhlak, termasuk kajian-kajian yang
terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat
dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP. 52
Itulah gambaran tentang kurikulum, khususnya pada mata
pelajaran pendidikan agama Islam.
52
Depdiknas, Badan Standar Nasional Pendidikan, (tp,2006), h.2
29
C. Kerangka Berfikir
Pendidikan dan pengajaran merupakan hal yang utama dan
pertama, usaha manusia untuk mencerdaskan bangsanya dan sekaligus
mempertinggi cita-cita bangsanya. Akan tetapi, pendidikan dan pengajaran
Islam lebih dari itu, ia juga menuntun orang untuk mencapai kebahagiaan
hidup didunia dan diakhirat. Pendidikan Islam dapat membina akhlak
mulia bagi peserta didiknya.
Pendidikan Islam mempunyai tiga unsur dasar, yaitu mencapai
keridhoan Allah, menjauhi murka dan siksaan-Nya serta melaksanakan
penghambaan yang ikhlas kepada-Nya, mewujudkan ketentraman di dalam
jiwa dan aqidah yang dalam penghambaan semata-mata dan kepatuhan
ikhlas kepada Allah, hasil yang pasti bagi ketentraman hati, menghapus
khufarat-khufarat yang bercaampur baur dengan hakekat agama.
Pendidikan agama Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan
jasmani dan rohani menurut ajaran-ajaran Islam dengan hikmah
mengharapkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua
ajaran islam.
Dari pengertian diatas, dapat ditegaskan bahwa pendidikan agama
Islam adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan tetencana yang
diberikan kepada peserta didik untuk menumbuhkan jasmani dan rohani
secara optimal untuk mencapai bentuk manusia yang berkualitas sesuai
dengan ajaran islam yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepa Allah
SWT.
Bab III
Metodologi Penelitian
A. Definisi Operasional
a. Pembelajaran adalah kondisi dengan situasi yang memungkinkan
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif dan efesien ,bagi peserta
didik atau siswa.
b. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk mendidik manusia
sehingga dapat tumbuh dan berkembang sehingga memiliki potensi atau
kemampuan sebagaimana mestinya.
c. Pendidikan agama Islam ialah merupakan usaha sadar yang dilakukan
pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini,
memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran atau pelatihan yang telah dikumpulkan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Yang dijadikan tempat penelitian skripsi adalah SMP Islamiyah
Sawangan yang terletak di kecamatan Sawangan Depok, tepatnya JL. Raya
Mukhtar no. 136 Sawangan Depok. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal
24 Oktober 2010 – 29 Januari 2011.
30
31
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu:
1. Pendidikan Agama Islam sebagai variabel bebas, yaitu berupa segala
sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan agama Islam baik itu meliputi
aspek aqidah, ataupun akhlak dan variabel ini disebut juga variabel X.
2. Akhlak Siswa sebagai variabel terikat. Yaitu muatan akhlak yang terdapat
pada seluruh ajaran Islam, dan variabel ini disebut juga dengan variabel Y.
MATRIKS VARIABEL
Variabel Indikator No. Item
Pelaksanaan a. Penanaman nilai ketakwaan 8, 11, 23,
pembelajaran pendidikan terhadap Tuhan. 27, 29
agama islam
b. Kegiatan belajar dan 1, 2, 3, 4, 9,
mengajar di dalam kelas. 10
1
Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional),
hal. 189
32
2
J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya di Dalam Riset Pemasaran (Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1974), hal. 43
3
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. Ke-2, hal. 252
4
Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, hal. 189
5
J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya di Dalam Riset Pemasaran, hal. 43
6
Amudi Pasaribu, Pengantar Statistik, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), Cet. Ke-6, hal.
219
7
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar Metoda Teknik, (Bandung:
Penerbit Tarsito, 1998), Cet. Ke-8, hal. 100
33
8
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara: 2008),
cet. Ke-10, h. 58
9
Cholid Narbuko dan Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
Cet. Ke-6, hal. 76
34
3. Tabulating
Bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item
yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatlah tabel yang mempunyai kolom
setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban yang satu dengan yang lain.
35
P=
Keterangan :
P = Persentase untuk setiap kategori jawaban
F = Frekuensi jawaban responden
N = number of cases
10
Anas Sudijono, Pengantar Statisti Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),
Cet, 14 h. 196
BAB IV
HASIL PENELITIAN
36
37
a. Agar siswa dan siswi bisa merubah akhlak mereka dari yang kurang
baik menjadi baik.
b. Agar siswa dan siswi bisa Baca Tulis Al-Qur’an dan dapat
melaksanakan shalat dengan baik dan benar.
2. Pelaksanaan pembelajaran PAI
Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI kelas VII di SMP Islamiyah
Sawangan menggunakan berbagai macam metode, diantaranya:
a. ceramah
b. diskusi
c. praktek.
3. Hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran
PAI
a. Adanya siswa dan siswi yang belum bisa Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ).
b. Siswa dan siswi ini berada pada kondisi ekonomi menengah kebawah,
sehingga sulit untuk memaksimalkan pembelajaran PAI agar baik
kedepannya.
1
Hasil wawancara dengan guru PAI SMP Islamiyah Sawangan Depok, 28/01/2011
38
B. Analisis Data
P = F X 100
N
Namun untuk mengetahui lebih jelasnya, maka dapat dilihat dalam tabel-
tabel berikut ini:
Tabel. 1
Urgensi mempelajari PAI
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 27 59%
2 Setuju 12 26%
3 Tidak setuju 6 13%
4 Sangat tidak setuju 1 2%
Jumlah 46 100%
Tabel. 2
Manfaat mempelajari PAI
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 31 67%
2 Setuju 10 22%
3 Tidak setuju 5 11%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 46 100%
Tabel. 3
Efektifitas pembelajaran PAI untuk membiasakan berakhlak mulia
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 30 65%
2 Setuju 12 26%
3 Tidak setuju 4 9%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 46 100%
40
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa pengajaran bidang studi PAI
merupakan cara yang efektif untuk membiasakan siswa berakhlak baik dan
mulia, 26% menyatakan setuju, 65% menyatakan sangat setuju, 9% siswa yang
menyatakan tidak setuju, 0% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini berarti
bahwa pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam adalah cara yang
efektif untuk membiasakan diri untuk berakhlak baik sesuai dengan ajaran
Islam. Selain itu bidang studi PAI pada umumnya relatif sangat minim
waktunya, penting sekali untuk diikuti oleh siswa-siswi SMP yang masih
tergolong masa peralihan, yang dinantinya dikhawatirkan akan terjerumus atau
terpengaruh kepada hal-hal yang negatif. Dalam mengetahui siswa berakhlak
baik dan mulia, penulis melakukan pengamatan langsung dengan melihat sikap
dan perilakunya sehari-hari selama proses penelitian walaupun ada beberapa
siswa yang bersikap sebaliknya.
Tabel. 4
Materi pembelajaran PAI sulit dipelajari
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
2 Sangat setuju - -
2 Setuju 8 17%
3 Tidak setuju 34 74%
Tabel.5
Allah memperhatikan kita untuk selalu berbuat baik
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 31 67%
2 Setuju 14 31%
3 Tidak setuju - -
4 Sangat tidak setuju 1 2%
Jumlah 46 100%
Tabel. 6
Di bimbing atau di bina untuk berakhlak mulia
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Selalu 27 59%
2 Sering 10 22%
3 Kadang-kadang 9 19%
4 Tidak pernah - -
Jumlah 46 100%
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa item pertanyaan apakah siswa
dibimbing atau dibina untuk berakhlak mulia kebanyakan siswa 59%
menyatakan selalu dibimbing, 22% menyatakan sering, 19% siswa yang
menyatakan kadang-kadang, 0% menyatakan tidak pernah. Hal ini berarti
bahwa siswa selalu diberikan bimbingan atau pembinaan untuk berakhlak
mulia.
42
Tabel. 7
Bertutur kata yang baik merupakan perbuatan terpuji
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 25 54%
2 Setuju 19 42%
3 Tidak setuju 1 2%
4 Sangat tidak setuju 1 2%
Jumlah 48 100%
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa bertutur kata yang baik
merupakan perbuatan terpuji dan harus dibiasakan sejak kecil yakni 42% siswa
menyatakan setuju, 54% menyatakan sangat setuju, 2% menyatakan tidak
setuju, 2% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini berarti bahwa siswa selalu
membiasakan diri untuk bertutur kata yang baik dalam kehidupan sehari-hari
dan merupakan perbuatan terpuji.
Tabel. 8
Sholat berjama’ah Dzuhur dan Ashar di sekolah tidak perlu
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju - -
2 Setuju 2 4,4%
3 Tidak setuju 37 80,4%
4 Sangat tidak setuju 7 15,2%
Jumlah 46 100%
Tabel. 9
Senang belajar Pendidikan Agama Islam
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 15 33%
2 Setuju 25 54%
3 Tidak setuju 6 13%
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa siswa senang belajar bidang
studi Pendidikan Agama Islam 54% siswa yang menyatakan setuju, 33% yang
menyatakan sangat setuju, 13% yang menyatakan tidak setuju, 0% menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini berarti bahwa siswa dalam mengikuti belajar bidang
studi Pendidikan Agama Islam didasari dengan rasa senang dan gembira.
Tabel. 10
Rajin mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 12 26%
2 Setuju 27 59%
3 Tidak setuju 7 15%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 46 100%
Tabel. 11
Menyontek adalah perbuatan yang curang
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 22 48%
2 Setuju 18 39%
3 Tidak setuju 6 13%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 48 100%
Tabel. 12
Membuang sampah sembarangan tidak baik
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 33 72%
2 Setuju 11 24%
3 Tidak setuju 2 4%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 46 100%
Tabel. 13
Disiplin tepat waktu ke sekolah maupun shalat
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 27 59%
2 Setuju 12 26%
3 Tidak setuju 7 15%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 48 100%
Dari gambaran diatas, dapat diketahui bahwa datang tepat waktu kesekolah
adalah wajib begitu pula apabila tiba waktu shalat dengan hasil presentasi 26%
siswa yang menyatakan setuju, 59% (lebih dari setengah responden)
menyatakan sangat setuju, 15% menyatakan tidak setuju, 0% menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini berarti bahwa siswa sangat memperhatikan kegiatan
ibadah dan taat untuk melaksanakannya.
Tabel. 14
Shalat berjama’ah lebih baik dari pada shalat sendiri
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 34 74%
2 Setuju 9 19%
3 Tidak setuju 3 7%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 46 100%
Dari gambaran diatas, dapat diketahui bahwa ada beberapa presentasi yang
menyatakan belum adanya kesadaran pada diri siswa akan pentingnya shalat
berjama’ah namun demikian 19% siswa menyatakan setuju, 74% menyatakan
sangat setuju, 7% menyatakan tidak setuju, 0% menyatakan sangat tidak setuju.
Hal ini berarti banyak di antara siswa yang sangat menyadari akan pentingnya
sholat berjama’ah.
46
Tabel. 15
Berpakaian seragam ke sekolah adalah penting
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 28 61%
2 Setuju 13 28%
3 Tidak setuju 5 11%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 46 100%
Tabel. 16
Menggunakan waktu luang atau istirahat dengan baik
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 12 26%
2 Setuju 30 65%
3 Tidak setuju 3 7%
Tabel. 17
Terlambat masuk sekolah dan shalat adalah tindakan baik
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 6 13%
2 Setuju 2 4%
3 Tidak setuju 23 50%
4 Sangat tidak setuju 15 33%
Jumlah 46 100%
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa agama Islam mengajarkan kita
untuk bergaul secara baik dengan kawan berbeda agama. Hal ini semata-mata
agar terciptanya keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama dan
nampak jelas dari hasil presentasi 59% siswa menyatakan setuju, 28%
menyatakan sangat setuju, 11% menyatakan tidak setuju, 2% menyatakan
sangat tidak setuju.
48
Tabel. 19
Bertoleransi dan menghormati kawan yang berbeda agama
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 21 46%
2 Setuju 18 39%
3 Tidak setuju 7 15%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 46 100%
Tabel. 20
Kegiatan bakti sosial adalah baik dan perbuatan yang terpuji
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 20 43%
2 Setuju 22 48%
3 Tidak setuju 3 7%
4 Sangat tidak setuju 1 2%
Jumlah 46 100%
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa mengikuti kegiatan bakti sosial
adalah baik dan perbuatan terpuji 48% siswa menyatakan setuju, 43%
menyatakan sangat setuju, 7% menyatakan tidak setuju, 2% menyatakan sangat
tidak setuju. Hai ini berarti bahwa dalam diri siswa tumbuh rasa empati dan
akhlak yang sangat tinggi dan mulia.
49
Tabel. 21
Mengikuti upacara sekolah dan upacara hari besar
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 25 54%
2 Setuju 16 35%
3 Tidak setuju 5 11%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 46 100%
Tabel. 22
Nasehat guru tidak perlu didengar
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju - -
2 Setuju 5 11%
3 Tidak setuju 28 61%
4 Sangat tidak setuju 13 28%
Jumlah 46 100%
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa siswa tidak sepakat apabila
dikatakan nasehat guru perlu diabaikan karena guru bukanlah orang tua kita .
Hal ini nampak jelas dari hasil presentasi 5% siswa menyatakan setuju, 0%
menyatakan sangat setuju, 61% (lebih dari ½ responden) menyatakan tidak
setuju, 28% menyatakan sangat tidak setuju.
50
Tabel. 23
Bersikap sopan dan hormat terhadap guru
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 32 70%
2 Setuju 10 21%
3 Tidak setuju 3 7%
4 Sangat tidak setuju 1 2%
Jumlah 46 100%
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa bersikap sopan dan hormat
terhadap guru atau orang yang lebih tua dari kita memang diajarkan dalam
Islam. Hal ini nampak jelas dari hasil presentasi 21% siswa menyatakan setuju,
70% menyatakan sangat setuju, 7% menyatakan tidak setuju, 2% menyatakan
sangat tidak setuju. Dari jawaban ini dapat disimpulkan bahwa siswa
mempunyai rasa hormat dan sopan yang sangat tinggi.
Tabel. 24
Bercanda dalam sholat adalah tidak baik
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 34 74%
2 Setuju 7 15%
3 Tidak setuju 4 9%
4 Sangat tidak setuju 1 2%
Jumlah 46 100%
Tabel. 25
Berjudi dan mabuk-mabukan adalah perbuatan keji
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
2 Setuju 13 28%
3 Tidak setuju -
Tabel. 27
Belajar tekun dalam menuntut ilmu sangat berguna
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 26 56%
2 Setuju 14 31%
3 Tidak setuju 6 13%
4 Sangat tidak setuju - -
Jumlah 46 100%
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa sebagai siswa tugas utama
adalah belajar bukan hanya disekolah bahkan dalam setiap keadaan, ketekunan
siswa dalam belajar ini dapat di lihat dari hasil presentasi 31% siswa
menyatakan setuju, 56% menyatakan sangat setuju, 13% menyatakan tidak
setuju
Tabel. 28
Memberi sedekah adalah perbuatan yang baik
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 28 61%
2 Setuju 13 28%
3 Tidak setuju 4 9%
Dari gambaran di atas, dapat diketahui bahwa memberi sedekah kepada fakir
miskin adalah perbuatan yang baik menurut agama, dari hasil presentasi 28%
siswa menyatakan setuju, 61% menyatakan sangat setuju, 9% menyatakan
tidak setuju, 2% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa siswa menanmkan sifat dermawan dengan cara bersedekah kepada siapa
saja yang membutuhkannya.
53
Tabel. 29
Menjaga kebersihan di lingkungan sekolah
NO Jawaban Frekuensi Presentasi
1 Sangat setuju 10 22%
2 Setuju 30 65%
3 Tidak setuju 5 11%
4 Sangat tidak setuju 1 2%
Jumlah 46 100%
2 Setuju 5 11%
F Presentase
Baik
43 93%
91-120
Cukup
3 7%
61-90
Kurang
0 0%
30-60
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan proses penelitian yang telah penulis lakukan mengenai
pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas VIII SMP
Islamiyah Sawangan Depok akhirnya dapat penulis ambil kesimpulan bahwa:
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas VIII SMP
Islamiyah sawangan Depok secara umum tergolong baik, dari distribusi
frekuensi pada rentang nilai berkisar antara (91-120). Hal ini ditunjukkan pada
frekuensi siswa paling banyak ada pada rentang skor baik dengan presentase
sebesar 93%. Selebihnya berada pada rentang skor cukup.
B. Saran
Dengan tidak bermaksud menggurui, penulis mencoba akan memberikan
sedikit saran yang mudah-mudahan bisa bersifat membangun yang didasarkan
pada hasil dari penelitian ini.
1. Hendaknya Guru lebih meningkatkan mutu pengajaran khususnya bidang
studi Pendidikan Agama Islam karena tujuan bidang studi ini bukan karena
kewajiban sekolah merupakan pelajaran yang dapat memberikan manfaat
dan pedoman hidup siswa baik di dunia maupun di akhirat.
2. Memberikan alokasi waktu sedikit lebih banyak (maksimal) dalam rangka
memicu semangat siswa agar selalu berakhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari.
55
56
3. Guru dan komunitas sekolah juga wali murid senantiasa untuk selalu
memberikan arahan dan bimbingan pada siswa agar selalu berbuat baik.
4. Pendidikan Agama Islam yang diberikan kepada siswa hendaknya selalu
dapat menggunakan metode mengajat yang bervariasi agar dapat menarik
minat belajar siswa untuk lebih memperdalam lagi keilmuan tentang
Pendidikan Agama Islam.
5. Hendaknya siswa tidak hanya memahami pembelajaran bidang studi
Pendidikan Agama Islam secara kognif saja tetapi juga di implementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Tabel
Tabel 1 ............................................................................................................ 38
Tabel 2 ............................................................................................................ 39
Tabel 3 ............................................................................................................ 39
Tabel 4 ............................................................................................................ 40
Tabel 5 ............................................................................................................ 41
Tabel 6 ............................................................................................................ 41
Tabel 7 ............................................................................................................ 42
Tabel 8 ............................................................................................................ 42
Tabel 9 ............................................................................................................ 43
Tabel 10........................................................................................................... 43
Tabel 11........................................................................................................... 44
Tabel 12........................................................................................................... 44
Tabel 13........................................................................................................... 45
Tabel 14........................................................................................................... 45
Tabel 15........................................................................................................... 46
Tabel 16........................................................................................................... 46
Tabel 17........................................................................................................... 47
Tabel 18........................................................................................................... 47
Tabel 19........................................................................................................... 48
Tabel 20........................................................................................................... 48
Tabel 21........................................................................................................... 49
Tabel 22........................................................................................................... 49
Tabel 23........................................................................................................... 50
Tabel 24........................................................................................................... 50
Tabel 25........................................................................................................... 51
Tabel 26........................................................................................................... 51
Tabel 27........................................................................................................... 52
Tabel 28........................................................................................................... 52
iv
Tabel 29........................................................................................................... 53
Tabel 30........................................................................................................... 53
Tabel 31........................................................................................................... 54
iv
ANGKET UNTUK SISWA MENGENAI PEMBINAAN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
I. Petunjuk
a. Bacalah dengan teliti seluruh pertanyaan dan alternative jawaban dibawah ini
b. Berilah tanda silang (X) a,b,c, atau d yang paling dianggap benar
c. Apapun yang kamu berikan tidak akan mempengaruhi nilai pelajaran kamu disekolah
d. Atas kerjasama dan kesediaan siswa –siswi didalm memberikan jawaban yang
sebenar-benarnya kami ucapkan terima kasih.
1. Bidang studi Pendidikan Agama Islam penting dipelajari bagi umat Islam
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2. Bidang studi Pendidikan Agama Islam bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan pengalaman ajaran Islam.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
3. Pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam cara yang efektif untuk
membiasakan siswa untuk selalu berakhlak baik dan mulia.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
4. Materi Pendidikan Agama Islam sulit dipelajari.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
5. Allah selalu memperhatikan kita walaupun kita tidak melihatnya, oleh karena itu
kita harus selalu berbuat baik.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
6. Siswa dibimbing atau dibina untuk dapat berakhlak mulia.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Menurut Pendidikan Agama Islam bertutur kata yang baik merupakan perbuatan
terpuji.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
8. Mengikuti sholat berjamaah Dzuhur dan Ashar disekolah adalah tidak perlu.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
9. Siswa senang belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
10. Siswa rajin belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
11. Menurut Agama Islam menyontek adalah perbuatan yang curang.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
12. Demi kebersihan, membuang sanpah sembarangan adalah tidak baik.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
13. Datang tepat waktu ke sekolah adalah wajib, begitu pula halnya bila tiba waktu
sholat.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
14. Sholat berjama’ah lebih baik dari pada sholat sendiri karena selain mendapatkan
pahala yang berlipat ganda juga dapat menggalang persatuan dan persaudaraan.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
15. Berpakaian seragam ke sekolah adalah penting agar tidak terjadi perbedaan antara si
kaya dan si miskin
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
16. Menggunakan waktu luang atau istirahat sekolah dengan baik seperti diskusi adalah
hal yang berguna.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
17. Sering terlambat masuk sekolah dan mengerjakan sholat adalah tindakan baik.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
18. Agama Islam mengajarkan kita untuk bergaul secara baik dengan kawan berbeda
agama.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
19. Agama Islam mengajarkan kita untuk bertoleransi dan menghormati kawan yang
berbeda agama.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
20. Mengikuti kegiatan bakti sosial adalah baik dan perbuatan yang terpuji.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
21. Kita wajib mengikuti upacara disekolah, begitu pula dengan hari besar agama.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
22. Nasehat guru tidak perlu didengar karena guru bukan orang tua kita.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
23. Siswa wajib bersikap sopan dan hormat terhadap guru sesuai dengan ajaran Islam.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
24. Bercanda dalam sholat adalah tidak baik karena dalam sholat perlu ketertiban.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
25. Berjudi dan mabuk-mabukan adalah perbuatan yang dilarang agama.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
26. Agama Islam mengajarkan kita untuk hidup berfoya-foya.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
27. Sebagai siswa kita perlu belajar tekun dalam menuntut ilmu karena sangat berguna.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
28. Member sedekah kepada fakir miskin adalah perbuatan yang baik menurut Agama
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
29. Kita wajib menjaga kebersihan disekolah karena kebersihan adalah sebagian dari
iman.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
30. Memandang perlu menggunakan perhiasaan dan berpakaian mewah ke sekolah.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
BERITA WAWANCARA
Hari / tanggal :
Responden :
Tempat :
Pokok pembicaraan
1. Kapan didirikannya SMP Islamiyah Sawangan Depok dan apa yang melatarbelakangi
didirikannya SMP Islamiyah Sawangan Depok?
2. Apa Visi dan Misi dari SMP Islamiyah Sawangan Depok?
3. Bagaimana perkembangan jumlah siswa dan staf pengajar selama 4 tahun kebelakang?
4. Sarana dan prasarana apa saja yang disediakan oleh sekolah untuk menunjang pendidikan?
5. Bagaimana perkembangan kurikulum di SMP Islamiyah Sawangan Depok?
6. Kegiatan ekstrakurikuler apa saja yang dapat mengembangkan bakat dan minat siswa?
7. Bagaimana kegiatan Bimbingan Konseling (BK) di SMP Islamiyah Sawangan Depok?
MATRIKS VARIABEL
Daradjat dkk, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta Bumi Aksara. 1996
57
58
Narbuko, Cholid dan Ahmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. 2004
Supriadi, dkk. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: CV Grafika Karya Utama. 2001