TEORIPENUNJANG
1. TRANSFORMATOR PENGUKURAN
Transformator adalah peralatan listrik statis yang dapat memindahkan
daya listrik dari belitan primer ke belitan sekunder melalui suatu gandengan
listrik trafo dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu trafo daya, trafo
Dalam Tugas Akhir ini yang akan dibahas hanya trafo pengukuran
yang lebih ditekankan pada trafo tegangan. Trafo pengukuran terdiri dari
transformer-PT)
kondisi open circuit. Besar arus primernya tergantung pada beban yang
W*
PT
% IV
1 LOAD
i Gambar2-1 !)
Pengukuran Tegangan Dengan Trafo Tegangan
Masalah isolasi trafo tegangan adalah sangat serupa dengan trafo daya
pada harga tegangan yang sama, tetapi pembebanan dari trafo tegangan
cara yaitu pengukuran tegangan tinggi dengan metode langsung dan metode
Tumbelaka, Hanny. Ir. Pengukuran Listrik, UK. Petra Sby, hal. 83.
8
pengukuran tegangan tinggi dengan cara tidak langsung. Dalam sub-bab ini
P = alat pelindung tegangan lebih yang berupa celah bunga api (spark
digunakan.
Design resistor ini harus hati-hati agar dapat menghindarkan corona arus
menimbulkan al i ran arus yang besarnya sama dengan arus yang terukur.
V = IxR 2-1
H i g h vo< t o g c
Gambar2-2
Pengukuran Tegangan Dengan Menggunakan
Resistor Seri Dan Ammeter.
Gambar2-3
Kontruksi Untuk Harga Resistor Tinggi
2
T.J Gallagher, High Voltage Measurment Testing And Design, page 120
3
Ibid
10
ataupun waktu.
11
ft high
impedance
i_J
Gambar2-4 4
Sistem Pengukuran Pembagi Tegangan
atau juga pembagi resistor, rangkaian yang paling sederhana terdiri dari
dua buah tahanan Ri dan R2, dimana biasanya Ri jauh lebih besar
Vi Ri + R2 Ri
a- = =1 + 2-2
V2 R2 R2
4
Ibidhall21
12
Dari persamaan diatas dan dari besamya tegangan yang terbaca pada
R1 + R2
Vi = V 2 x .2-3
R2
_I co-axial
cable
impedance Z
Gambar 2-5 5
Pembagi Tegangan Resistor.
5
Ibid. hal. 122
13
amat tinggi (misal 109 Q) agar tidak membebani catu daya (suplai) dan
dengan ammeter dan resistor seri. Tiap unit resistor, normalnya bisa 1
MQ atau 10 Mfi untuk yang berupa film tipis dan 1 MQ untuk koil
yang besar dipasang pada bagian atas dari tumpukan tersebut untuk
diperbesar lagi yaitu lebih besar dari 100 kV maka akan timbul
Z2
V2 =
Z1 + Z2
Bila nilai Z = Xc = —
coc
wc2
VI = —xV 1
• +
cod a>c2
COC\.(OC2 ...
•x xV\
cocl coc\ + cocl
c\
-xVl
C1 + C2
Besarnya tegangan yang terbaca pada voltmeter adalah :
15
6
C
V2 = V,x 2-4
Ci + C 2
C2
V! = V 2 x 2-5
Ci + C2
berisolasi minyak dan ditutup dengan sebuah toroida yang besar pada
harga nominal.
6
Ibid. hal. 125
16
Gambar2-6 7
Pembagi Kapasitor.
Untuk tegangan dan juga ketelitian yang lebih tinggi maka digunakan
bejana bertekanan. Bejana bertekanan itu diisi dengan gas baik nitrogen
pada 14 bar (1,4 Mpa) ataupun SF6 pada 3 bar (300 Kpa) tekanannya.
Rancangan itu tidak begitu sukses bila kapasitor itu digunakan untuk
tidak seragam pada tumpukan, akan tetapi efeknya kurang dari 1% jika
pada berbagai titik dalam sistem daya (power system) yang mana
dari gulungan elektroda bagian dalam, yang mana letak tap itu dalam
dari bushing.
extra tinggi yang terdiri dari bagian kapasitif yang terdiri dari kapasitor dan
Gelang penutup
Tabung porselen
Tangki dasar
Gambar2-7 8
Bentuk Fisik CVT
3.1. BentukFisikCVT
Bentuk umura dari capasitor voltage transformer terdiri atas dua
dari kapasitor itu selalu berada pada suhu yang sama. Dengan demikian
kelas ketelitian dari CVT hampir tidak dapat dipengaruhi oleh suhu
Bagian aktif dari kapasitor dibuat dari lembaran elemen yang digulung
kapasitor yang kedap udara adalah tertutup rapat oleh gelang penutup
terletak pada dasar dari CVT yaitu berupa tangki dasar yang dapat di
20
1. PORCELAIN SHELL
2. METAL FLANGE
3. TOP END PLATE
4 JOINING RING
5. TOP PLATE
6. HIGH VOLTAGE TERMINAL
7. FLUID FILLED EXPANSION
CHAMBER
8. EXPANSION CHAMBER PUNCTURE
PIN
9. TOP SEAL PLATE
10 BOTTOM SEAL PLATE
11. BOTTOM END PLATE
12 CONNECTION BETWEEN UNITS
13. RETAINING DOWEL
14. PRESSURE PLATE
15. HELICAL SPRING
16 INSULATING SPACERS
17. CAPACITOR ELEMENTS
Id CARRIER (GROUND/NEUTRAL)
BUSHING
19. INTERMEDIATE VOLTAGE TAP
BUSHING
20 BASEBOX COVER
Gambar2-8 9
Bagian Kapasitif Dart CVT
' Trench Electric, Infraction Manual CVT and Coupling Capacitor, page;
2!
Gambar2-9 10
Bagian Induktif Dari CVT
Ibid hal. 3
22
8. STABILIZING BURDEN OR
lihat pada gambar 2-9. Tangki dasar ini hams benar-benar tertutup rapat
tidak tertutup rapat tetapi dapat dibuka. Bagian dari tangki dasar ini lebih
3.2. RangkaianCVT
diabaikan jika dibandingkan dengan arus yang melalui beban. Jika arus
SECONDARY
TERMINALS
GROUNOING
JUMPER
5)CARRIER TERMINAL
T
CARRIER G R O U N D I N G
p SWITCH (OPTIONAL)
= GROUND TERMINAL
11
Gambar 2-10
Rangkaian CVT
11
Switching Station design adn Equipment, page 241
24
Besaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan sebagainya tidak dapat
arus listrik yang akan kita amati, sehingga dengan demikian maka pengukuran
diperlukan gaya lawan yang berupa torsi kontrol (biasanya dari pegas spiral).
Dan dalam kedudukan yang seimbang maka rotasi tersebut akan berhenti,
yang berarti torsi defleksi sama dengan torsi kontrol, dan pada posisi
seimbang besaran yang diukur tersebut dapat dibaca melalui suatu skala
tertentu. Alat ukur dalam golongan ini akan disebut sebagai alat pengukur
penunjuk.
Pada prinsipnya bekerja atas dasar interaksi dua buah magnit buatan
yaitu timbul gaya tank menarik atau tolak menolak diantara kutub-
kedua magnit buatan atau sebanding dengan kwadrat dari arus yang
menyebabkan terjadinya medan magnit. Alat ukur type ini dapat dibagi
maka akan timbul flux magnit yang kuat dalam inti kumparan yang
arah flux magnit. Karena antara inti kumparan dan besi lunak yang
terinduksi tadi terjadi polaritas magnit yang berbeda, maka besi lunak
defleksi pada alat penunjuk. Besar sudut defleksi tergantung besar gaya
tarikan yang berarti tergantung kwadrat arusnya. Prinsip kerja alat ukur
U -H
MOVING IRON
CONTROL WHGH1
COU WINDING
12
Gam bar 2-11
Prinsip Kerja Alat Ukur Jenis Besi Putar Type Attraction
sepasang besi lunak (yang satu tidak dapat bergerak, yang lain bebas
tetap, maka kumparan itu menghasilkan medan magnit dan kedua besi
pada kumparan,
12
Tumbelaka, Hanny. Pengukuran Listrik. Hal. IS
27
kedua besi lunak itu termagnetisasi dengan kutub yang sama dan tetap
terjadi tolak-menolak
(a) (b)
Gambar2-12 13
Prinsip Kerja Alat Ukur Besi Putar Type Repulsion
13
Ibid. hal. 16
28
co-axial mempunyai sudut defleksi yang lebih besar karena besi lunak
tetap. Hanya saja luas penampangnya makin kecil untuk sudut defleksi
yang lebih lebar . Hal ni dimaksudkan gaya tolak pada sisi dekat sudut
dari posisi nol ke posisi akhir. Sudut defleksi maksimum bisa mencapai
120°. Prinsip kerja alat ukurbesi putar type repulsion diperlihatkan pada
bentuk co axial.
dari alat ukur penunjuk termasuk dari alat ukur kumparan putar harus
Kelas tersebut adalah kelas 0,05; 0,1; 0,2; 0,5; 1,0; 2,5; 5. Dengan ini
0,5%; 1%; 1,5 %; 2,5%; 5%, secara relatif kepada harga maksimumnya
mempunyai bentuk skala yang linear, seperti alat ukur kumparan putar,
maka seluruh skala dianggap sebagai batas ukur penting. Akan tetapi
bila alat ukur mempunyai skala yang tidak linear, misalnya skala yang di
daerah yang mengecil pada daerah nol tersebut. Daerah ini penting
daerah penting.
diperuntukkannya.
Alat-alat ukur dari kelas 0,05; 0,1; 0,2, termasuk golongan alat ukur
dengan ketelitian atau presisi yang tertinggi dari alat ukur penunjuk. Alat
Alat ukur dari kelas 0,5 ialah mempunyai ketelitian dan presisi pada
Alat ukur dari kelas 1,0 adalah mempunyai presisi dan ketelitian pada
tingkat yang lebih rendah dari alat ukur kelas 0,5. Dan dipergunakan
Alat-alat ukur dari kelas 1,5; 2,5 dan 5 adalah alat-alat ukur yang
yang tidak tepat dan pemakaian instrumen yang tidak sesuai, dan
kesalahan penafsiran.
atau pemakai.
U
__ X1 + X2 + X3 + + X„
X = 2-6
n
n = jumlah pengukuran
u
Jbid. hal. 29
32
dan penjumlahan secara aljabar semua deviasi akan berharga nol. Jumlah
15
ld t l + ld 2 l + )d3l + + Idnl
D = : 2-7
n
dimana : dn = Xn - X
Deviasi rata-rata menyatakan tingkat presisi alat ukur. Alat ukur yang
dari sejumlah data yang tak berhingga (biasanya dipakai untuk n > 20 )
banyaknya didefinisikan:
2-8
f
d,2 + d22 + d32 + + d„2 17
*-. 2-9
n-1
15
ibid
16
ibid
17
Ibid. Hal. 30
33
5.1.1. BIL (Basic Insulation Level). BEL adalah suatu referensi level
karakteristik ketahanan impuls sama atau lebih tinggi dari BIL tersebut.
18
Ibid hal 26.
34
bentuk gelombang 250 x 2500 u.s, sehingga isolasi dari CVT mempunyai
karakteristik ketahanan surja hubung sama atau iebih dari SIL tersebut.
Tabel2-1 ,8
Standart Insulation Level for Um > 300 kV
• Jarak bebas dari suatu suatu gardu induk harus ditentukan kekuatan
dan surja petir sehingga tidak lebih rendah dari peralatan dalam
tanah.
dengan phasa-phasa.
ril dan ditentukan agar jarak isolasi itu selalu lebih besar dari jarak