Anda di halaman 1dari 28

Auto-hide: on

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Kanker testis meskipun kasus yang relatif jarang, merupakan keganasan tersering pada pria kelompok usia
15 – 35 tahun. Setiap tahun kira-kira ditemukan 2-3 kasus baru dari 100.000 pria di Amerika Serikat. Perkembangan
yang pesat dalam hal tehnik diagnosis, perkembangan pemeriksaan penanda tumor, pengobatan dengan regimen
kemoterapi dan modifikasi tehnik operasi, berakibat pada penurunan angka mortalitas penderita kanker testis dari
50% pada 1970 menjadi kurang dari 5% pada 1997. Dengan mulai berkembangnya pengobatan yang efek-tif bahkan
untuk pasien-pasien dengan keadaan lanjut, perhatian pada tumor testis telah ber-alih pada penurunan morbiditas
dengan menentukan protokol pengobatan selektif pada setiap pasien.

Perubahan pada filosofi penatalaksanaan tumor testis ini didasarkan pada penegetahuan mengenai
perlunya membuat metoda terapi lapis kedua setelah metode terapi pilihan pertama gagal.
I.2 TINJAUAN PUSTAKA
 A n a t o m i T e s t i s

Testis merupakan organ yang berperan dalam proses reproduksi dan hormonal. Fungsi utama dari testis
adalah memproduksi sperma dan hormon androgen terutama testosteron. Sperma dibentuk di dalam tubulus
seminiferus yang memiliki 2 jenis sel yaitu sel sertoli dan sel spermatogenik. Diantara tubulus seminiferus inilah
terdapat jaringan stroma tempat dimana sel leydig berada.

Testis normal berukuran rata-rata 4x3x2,5 cm. Organ ini diliputi oleh suatu lapisan yang disebut dengan
tunika albuginea, oleh suatu septa-septa jaringan ikat testis dibagi menjadi 250 lobus. Pada bagian anterior dan
lateral testis dibungkus oleh suatu lapisan serosa yang disebut dengan tunika vaginalis yang meneruskan diri
menjadi lapisan parietal, lapisan ini langsung berhubungan dengan kulit skrotum. Di sebelah posterolateral testis
berhubungan dengan epididimis, terutama pada pool atas dan bawahnya. Testis terdapat di dalam skrotum yang
merupakan lapisan kulit yang tidak rata dimana dibawahnya terdapat suatu lapisan yang disebut tunika dartos yang
terdiri dari serabut-serabut otot.

Peredarahan darah testis memiliki keterkaitan dengan peredarahan darah di ginjal karena asal embriologi
kedua organ tersebut. Pembuluh darah arteri ke testis berasal dari aorta yang beranastomosis di funikulus
spermatikus dengan arteri dari vasa deferensia yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna. Aliran darah dari
testis kembai ke pleksus pampiniformis di

funikulus spermatikus. Pleksus ini di anulus inguinalis interna akan membentuk vena spermatika. Vena spermatika
kanan akan masuk ke da-lam vena cava inferior sedangkan vena spermatika kiri akan masuk ke dalam vena renalis
kiri.

Saluran limfe yang berasal dari testis kanan mengalir ke kelenjar getah bening di daerah interaaortacaval,
paracaval kanan dan iliaka komunis kanan, sedangkan saluran limfe testis kiri mengalirkan isinya ke kelanjar getah
bening paraaorta kiri dan daerah hilus ginjal kiri, paracaval kiri dan iliaka kiri.
BAB II
THEORITICAL BACKGROUND
2.1. DEFINISI

Kanker Testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan
testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).
Kanker testikuler, yang menempati peringkat pertama dalam kematian akibat kanker diantara pria dalam
kelompok umur 20 sampai 35 tahun, adalah kanker yang paling umum pada pria yang berusia 15 tahun hingga 35
tahun dan merupakan malignansi yang paling umum kedua pada kelompok usia 35 tahun hingga 39 tahun.

Kanker yang demikian diklasifikasikan sebagai germinal atau nongerminal. Tumor germinal timbul dari
sel-sel germinal testis (seminoma, terakokarsinoma, dan karsinoma embrional); tumor germinal timbul dari
epithelium.
Klasifikasi patologik tumor testis menurut WHO:
I. Tumor sel bening:
A.Tumor dengan satu pola histologik:

1. Seminoma
2. Seminoma spermatositik
3. Karsinoma embrional
4. Yolk sac tumor (Karsinoma embrional tipe infantile)
5. Teratoma:

a. Matur
b. Imatur
c. Dengan transformasi maligna
B. Tumor dengan lebih dari satu pola histoligik:

1. Karsinoma embrional plus teratoma (teratokarsinoma)


2. Kariokarsinoma dan tipe lain apapun (perinci tipe-tipenya)
3. Kombinasi lain (perinci)
II. Tumor stromal-Tali kelamin:
A. Bentuk berdiferensiasi baik:
1.Tumor sel leydig
2.Tumor sel sertoli
3.Tumor sel granulose
B. Bentuk campuran (perinci)
C. Bentuk berdiferensiasi tidak lengkap

Sebagian besar neoplasma adalah germinal, dengan sekitar 40% adalah seminoma. Seminoma cenderung
untuk tetap setempat, sementara tumor nonseminomas tumbuh cepat. Penyebab tumor testikuler tidak diketahui,
tetapi kriptokhidisme, infeksi, dan faktor-faktor genetic dan endokrin tampak berperan dalam terjadinya tumor
tersebut.

Risiko kanker testikuler adalah 35 kali lebih tinggi pada pria dengan segala tipe testis ya- ng tidak turun ke
dalam skrotum dibanding dengan populasi umum. Tumor testis biasanya malig- nan dan cenderung untuk
bermetastasis lebih dini, menyebar dari testis ke dalam nodus limfe da- lam retroperineum dan ke paru-paru.
2.2. INSIDENSI

Kanker testis adalah salah satu dari sedikit neoplasma yang dapat didiagnosis secara akurat melalui
pemeriksaan penanda tumor ( tumor marker ) pada serum tersangka penderita yaitu pemeriksaan human chorionic
gonadotropin (bhCG) dan α-fetoprotein (AFP).

Insiden kanker testis memperlihatkan angka yang berbeda-beda di tiap negara, begitu pula pada setiap ras
dan tingkat sosioekonomi. Di negara skandinavia dilaporkan 6,7 kasus baru dari 100.000 laki-laki tiap tahunnya
sedangkan di Jepang didapatkan 0,8 dari 100.000 penduduk laki-laki. Di Amerika Serikat ditemuan 6900 kasus baru
kanker testis setiap tahunnya. ( greenlee et all,2000 ).

Kemungkinan seorang laki-laki kulit putih untuk terkena kanker testis sepanjang hidupnya di Amerika
Serikat adalah 0,2%. Saat ini angka survival pasien dengan tumor testis meningkat, hal ini memperlihatkan
perkembangan dan perbaikan dalam pengobatan dengan kombinasi kemoterapi yang efektif. Secara keseluruhan 5-
years survival rate mengalami peningkatan dari 78% pada 1974-1976 menjadi 91% pada 1980 – 1985. Puncak
insiden kasus tumor testis terjadi pada usia-usia akhir remaja sampai usia awal dewasa ( 20-40 tahun ), pada akhir
usia dewasa ( Lebih dari 60 tahun ) dan pada anak ( 0-10 tahun ). Secara keseluruhan insiden tertinggi kasus tumor
testis terjadi pada pria dewasa muda, hal ini membuat tumor ini menjadi noeplasma tersering mengenai pria usia 20-
34 tahun dan tumor tersring kedua pada pria usia 35-40 tahun di Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Kanker testis sedikt lebih sering terjadi pada testis kanan dibanding testis kiri, ini berhu- bungan dengan
lebih tingginya insidensi kriptoidosme pada testis kanan dibanding testis kiri. Pa- da tumor primer testis 2-3 %
adalah tumor testis bilateral dan kira-kira 50% terjadi pada pria de- ngan riwayat kriptokidsme unilateral ataupun
bilateral. Jika tumor testis sekunder dising-kirkan maka insiden tumor testis primer bilateral 1 – 2,8 % dari seluruh
kasus tumor sel germinal testis.

Tumor primer testis bilateral dapat terjadi secara berbarengan ataupun tidak, tetapi cende-rung
memiliki kesamaan jenis histilogisnya. Dari penelitian oleh Bach dkk ( 1983 ) di dapatkan semi-
noma merupakan tumor primer testis bilateral tersering ( 48 % ) sedangkan limfoma malig-nan
adalah tumor testis sekunder bilateral tersering.
(zul adharianyah, http://zul-adhariansyah.blogspot.com/2009/04/5-cm-m-metastase-jauh-mx-
adanya.html)
2.3. ETIOLOGI
Kebanyakan kanker testis terjadi pada usia di bawah 40 tahun. Penyebabnya yang pasti
tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menunjang terjadinya kanker testis:

1.Testis undesensus (testis yang tidak turun ke dalam skrotum)

2.Perkembangan testis yang abnormal.

3.Sindroma Klinefelter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya
kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) dan testis yang
kecil).
4.Faktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis tetapi masih

dalam taraf penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu dan infeksi oleh HIV. Jika di dalam keluarga ada
riwayat kanker testis, maka resikonya akan meningkat. 1% dari semua kanker pada pria merupakan kanker testis.
Kanker testis merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada pria berusia 15-40 tahun. Kanker testis
dikelompokkan menjadi:
1. Seminoma : 30-40% dari semua jenis tumor testis. Biasanya ditemukan pada pria
berusia 30-40 tahun dan terbatas pada testis.
2. Non-seminoma: merupakan 60% dari semua jenis tumor testis. Dibagi menjadi
subkategori:
a.Karsinoma embrional: sekitar 20% dari kanker testis, terjadi pada usia 20-30

tahun dan sangat ganas. Pertumbuhannya sangat cepat dan menyebar ke paru-paru dan hati.Tumor yolk sac: sekitar
60% dari semua jenis kanker testis pada anak laki-laki.
b.Teratoma: sekitar 7% dari kanker testis pada pria dewasa dan 40% pada anak laki-
laki. - Koriokarsinoma.
c.Tumor sel stroma: tumor yang terdiri dari sel-sel Leydig, sel sertoli dan sel granu-

losa. Tumor ini merupakan 3-4% dari seluruh jenis tumor testis. Tumor bisa me-
nghasilkan hormon estradiol, yang bisa menyebabkan salah satu gejala kanker tes-
tis, yaitu ginekomastia.
2.4. PATOFISIOLOGI

Tumor testis pada mulanya berupa lesi intratestikuler yang akhinya mengenai seluruh parenkim testis. Sel-
sel tumor kemudian menyebar ke rete testis, epididimis, funikulus spermatikus, atau bahkan ke kulit scrotum.
Tunika albugenia merupakan barrier yang sangat kuat bagi penjalaran tumor testis ke organ sekitarnya, sehingga
kerusakan tunika albugenia oleh invasi tumor membuka peluang sel-sel tumor untuk menyebar keluar testis.

Kecuali kariokarsinoma, tumor testis menyebar melalui pembuluh limfe menuju ke kele- njar limfe
retroperitoneal (para aorta) sebagai stasiun pertama, kemudian menuju ke kelenjar me- diastinal dan supraclavikula,
sedangkan kariokarsinoma menyebar secara hematogen ke paru, he- par, dan otak.
2.5. MANIFESTASI KLINIS
Gejala berupa :

1.Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti biasanya)

2.Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis

3.Nyeri tumpul di punggung atau perut bagian bawah – Ginekomastia

4.Rasa tidak nyaman/rasa nyeri di testis atau skrotum terasa berat.

Tetapi mungkin juga tidak ditemukan gejala sama sekali. Gejala timbul dengan sangat bertahap dengan
massa atau benjolan pada testis yang tidak nyeri. Pasien dapat mengeluh rasa sesak pada skrotum, area inguinal, atau
abdomen dalam. Sakit pinggang (akibat perluasan nodus retroperineal), nyeri pada abdomen, penurunan berat badan,
dan kelemahan umum dapat diakibatkan oleh metastasis. Pembesaran testis tanpa nyeri adalah temuan diagnostik
yang signifikan.

Satu-satunya metode deteksi dini yang efektif adalah pemeriksaan testis mandiri. Suatu bagian penting
dari promosi kesehatan untuk pria harus mencakup pameriksaan mandiri. Pengajaran tentang pemeriksaan mandiri
adalah intervensi penting untuk deteksi dini penyakit ini.
2.6. EVALUASI DIAGNOSTIK
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan
lainnya yang biasa dilakukan:
1.USG skrotum
2.Pemeriksaan darah untuk petanda tumor AFP (alfa fetoprotein), HCG (human chorionic
gonadotrophin) dan LDH (lactic dehydrogenase). Hampir 85% kanker non-seminoma
menunjukkan peningkatan kadar AFP atau beta HCG.

3.Rontgen dada (untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru-paru)

4.CT scan perut (untuk mengetahui penyebaran kanker ke organ perut)

5.Biopsi jaringan

Human chorionic gonadotropin dan α-fetoprotein adalah penanda tumor yang mungkin meningkat pada
pasien kanker testis. (Penanda tumor adalah substansi yang disintesis oleh sel- sel tumor dan dilepaskan ke dalam
sirkulasi dalam jumlah yang abnormal).

Tehnik imunositokimia yang terbaru dapat membantu mengidentifikasi sel-sel yang tampaknya
menghasilkan penanda ini. Kadar penanda tumor dalam darah digunakan untuk mendiagnosis, menggolongkan, dan
memantau respon terhadap pengobatan. Uji diagnostic lainnya mencakup urografi intravena untuk mendeteksi
segala bentuk penyimpangan uretral yang disebabkan oleh massa tumor; limfangiografi untuk mengkaji keluasan
penyebaran tumor ke sistem limfatik; dan pemindai CT dada dan abdomen untuk menentukan keluasan penyakit
dalam paru-paru dan retroperineum.
BAB III
COLLABORATIVE CARE MANAGEMENT
3.1.PENATALAKSANAAN
Pengobatan tergantung kepada jenis, stadium dan beratnya penyakit. Setelah kanker
ditemukan, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan jenis sel kankernya, selanjutnya

ditentukan stadiumnya:

1. Stadium I: kanker belum menyebar ke luar testis

2. Stadium II: kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di perut

3. Stadium III: kanker telah menyebar ke luar kelenjar getah bening, bisa sampai ke hati atau
paru-paru.
Ada 4 macam pengobatan yang bisa digunakan:
1.Pembedahan: pengangkatan testis (orkiektomi) dan pengangkatan kelenjar getah bening
(limfadenektomi).
2.Terapi penyinaran: menggunakan sinar X dosis tinggi atau sinar energi tinggi lainnya,
seringkali dilakukan setelah limfadenektomi pada tumor non-seminoma. Juga digunakan
sebagai pengobatan utama pada seminoma, terutama pada stadium awal.
3.Kemoterapi: digunakan obat-obatan (misalnya cisplastin, bleomycin dan etoposid) untuk
membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi telah meningkatkan angka harapan hidup penderita
tumor non-seminoma.
4.Pencangkokan sumsum tulang: dilakukan jika kemoterapi telah menyebabkan kerusakan
pada sumsum tulang penderita.
Tumor seminoma
1.Stadium I diobati dengan orkiektomi dan penyinaran kelenjar getah bening perut
2.Stadium II diobati dengan orkiektomi, penyinaran kelenjar getah bening dan kemoterapi
dengan sisplastin
3.Stadium III diobati dengan orkiektomi dan kemoterapi multi-obat.
Tumor non-seminoma:
1.Stadium I diobati dengan orkiektomi dan kemungkinan dilakukan limfadenektomi perut.
2.Stadium II diobati dengan orkiektomi dan limfadenektomi perut, kemungkinan diikuti
dengan kemoterapi.
3.Stadium III diobati dengan kemoterapi dan orkiektomi.
Jika kankernya merupakan kekambuhan dari kanker testis sebelumnya, diberikan
kemoterapi beberapa obat (ifosfamide, cisplastin dan etoposid atau vinblastin).

Kanker testikuler adalah salah satu tumor padat yang dapat disembuhkan. Tujuan penatalaksanaan adalah
untuk menyingkirkan penyakit dan mencapai penyembuhan. Pemilihan pengobatan tergantung pada tipe sel dan
keluasan anatomi penyakit. Testis diangkat dengan orkhioektomi melalui suatu insisi inguinal dengan ligasi tinggi
korda spermatikus. Prosthesis yang terisi dengan jel dapat ditanamkan untuk mengisi testis yang hilang. setelah
orkhioektomi unilateral untuk kanker testis, sebagian besar pasien tidak mengalami fungsi endokrin. Namun
demikian, pasien lainnya mengalami penurunan kadar hormonal, yang menandakan bahwa testis yang sehat tidak
berfungsi pada tingkat yang normal. Diseksi nodus limfe retroperineal (RPLND) untuk mencegah penyebaran
kanker melalui jalur limfatik mungkin dilakukan setelah orkhioektomi. Meskipun libido dan orgasme normal tidak
mengalami gangguan setelah RPLND, pasien mungkin dapat mengalami disfungsi ejakulasi dengan akibat
infertilitas. Menyimpan sperma di bank sperma sebelum operasi mungkin menjadi pertimbangan.

Iradiasi nodus limfe pascaoperasi dari diagfragma sampai region iliaka digunakan untuk mengatasi
seminoma dan hanya diberikan pada tempat tumor saja. Testis lainnya dilindungi dari radiasi untuk menyelamatkan
fertilitas. Radiasi juga digunakan untuk pasien yang tidak menunjukkan respon terhadap kemoterapi atau bagi
mereka yang tidak direkomendasikan untuk dilakukan pembedahan nodus limfe.

Karsinoma testis sangat responsive terhadap terapi medikasi. Kemoterapi multiple dengan sisplantin dan
preparat lainnya seperti vinblastin, bleomisin, daktinomisin, dan siklofosfamid memberikan persentase remisi yang
tinggi. Hasil yang baik dapat dicapai dengan mengkombinasi tipe pengobatan yang berbeda, termasuk pembedahan,
terapi radiasi, dan kemoterapi. Bahkan kanker testikuler diseminata sekalipun, prognosisnya masih baik, dan
penyakit kemungkinan dapat disembuhkan karena kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan.
3.2.INTERVENSI KEPERAWATAN/HEALTH EDUCATION

Karena pasien mungkin mengalami kesulitan dalam menerima kondisi ini, isu-isu yang berhubungan
dengan citra tubuh dan seksualitas harus diungkapkan. Pasien memerlukan dorongan untuk mempertahankan sikap
yang positif selama perjalanan terapi. Pasien juga harus mengetahui bahwa terapi radiasi tidak harus selalu
menghambat pasien untuk menjadi seorang ayah,
dan
eksisi
tumor
unilateral
tidak
harus
menurunkan

v
irilitas. Pasien dengan riwayat satu tumor testikuler mempunyai peluang yang lebih besar untuk mengalami tumor
berikutnya. Pemeriksaan tindak lanjut mencakup rontgen, urografi ekskretori, radioimmunoassay untuk human
chorionic gonadotropins dan kadar α-fetoprotein, serta pemeriksaan nodus limfe untuk mendeteksi malignansi
kambuhan.
(Nining Bai,http://as - kep.blogs pot.com /2009/04/as uhan- keper awatan- tum or -tes tis .htm l
)
DAFTAR PUSTAKA

(Nining Bai, http://as-kep.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-tumor-testis.html


)
(zul adharianyah, http://zul-adhariansyah.blogspot.com/2009/04/5-cm-m-metastase-jauh-mx-
adanya.html)

Ca testis
Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document
Report this document?
Please tell us reason(s) for reporting this document
Top of Form
76e744f1031741

doc
Spam or junk

Porn adult content

Hateful or offensive
If you are the copyright owner of this document and want to report it, please follow these
directions to submit a copyright infringement notice.
Report Cancel
Bottom of Form

This is a private document.


PreviousNext
1.

p.

p.
p.

2.

p.

p.

p.

3.
p.

p.

p.

4.

p.

p.
p.

5.

p.

p.

p.

6.

p.
p.

p.

7.

p.

p.

p.

8.
p.

p.

p.

9.

p.

p.
p.

10.

p.

p.

p.

11.

p.
p.

p.

12.

p.

p.

p.

13.
p.

p.

p.

14.

p.

p.
p.

15.

p.

p.

More from this user


PreviousNext
1.

2 p.

10 p.
21 p.

2.

6 p.

6 p.

11 p.

3.

11 p.
9 p.

34 p.

4.

14 p.

8 p.

4 p.

5.
26 p.

3 p.

12 p.

6.

4 p.

11 p.
3 p.

7.

3 p.

8 p.

14 p.

Recent Readcasters
Add a Comment
Top of Form
76e744f1031741

Submit

share:
Characters: 400
document_comme

4gen

Bottom of Form

Print this document


High Quality
Open the downloaded document, and select print from the file menu (PDF reader required).
Download and Print
Add this document to your Collections
This is a private document, so it may only be added to private collections.
+ Create a New Collection
Top of Form
76e744f1031741

Name:
Description:
public - locked

Collection Type:
public locked: only you can add to this collection, but others can view it
public moderated: others can add to this collection, but you approve or reject additions
private: only you can add to this collection, and only you will be able to view it

Save collection Cancel


Bottom of Form

Finished? Back to Document


Upload a Document
Top of Form

Search Documents
Bottom of Form

• Follow Us!
• scribd.com/scribd
• twitter.com/scribd
• facebook.com/scribd
• About
• Press
• Blog
• Partners
• Scribd 101
• Web Stuff
• Scribd Store
• Support
• FAQ
• Developers / API
• Jobs
• Terms
• Copyright
• Privacy
Copyright © 2011 Scribd Inc.
Language:
English
Choose the language in which you want to experience Scribd:
• English
• Español
• Português (Brasil)
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.

Download this document

pdf doc txt

32055135-Ca-testis.doc - 131.5 KB
Download Now

Readcast:

The Scribd Archive


This document was uploaded by someone just like you and is now part of The Scribd Archive*.
Give back to the community and gain 24 hours of download access by uploading something of
your own.

Do you understand the Scribd Terms of Service and Copyright Policy, and confirm that your
uploading of this material complies with those policies and does not violate anyone's rights?
Queued: Uploading: You have uploaded: Upload failed:
Top of Form

Document URL:
Bottom of Form
This document is: PrivateThis document is: Public
Cancel Upload

Top of Form
76e744f1031741

Make it easier to find your new document!

Title:
Category: Presentations Choose a Category

Spreadsheets Choose a Category

Choose a Category
Tags:
(separate with commas)

Description:

Save

Share:

Bottom of Form

Subscribe to The Scribd Archive and download as many documents as you'd like.

Monthly Subscription
Most Popular
$9/mo.

1 Day Pass
$5

1 Year Pass
$59
Choose payment option

Pay with Credit Card

Pay with PayPal or Credit

* The Scribd Archive is a collection of millions of documents, including research reports, best-
selling books, news source materials, and more. Read the Scribd Archive FAQ for more
information.
Top of Form
_s-xclick -----BEGIN PKCS7

Bottom of Form
Top of Form

_s-xclick -----BEGIN PKCS7

Bottom of Form
Top of Form

_s-xclick -----BEGIN PKCS7

Bottom of Form

Thanks for uploading! Download this


document as

pdf doc txt

32055135-Ca-testis.pdf - 172.4 KB
Download Now

Anda mungkin juga menyukai