Anda di halaman 1dari 56

Kiat Jitu Memprospek Calon

Mitra via WhatsApp

Oleh: Jonru Ginting


New Leader, Founder Sinergy Sahabat Jonru (SSJ)
Peraih Reward 4 Motor Cash dan 1 Mobil Cash dalam waktu 11 bulan
Menjalankan bisnis Eco Racing 99,9 persen secara online

1
DISCLAIMER:
1. Ebook ini saya bagikan secara gratis untuk siapapun yang membutuhkannya.
2. Agar lebih nyaman dibaca, Anda boleh mencetak ebook ini atas biaya sendiri.
3. Anda boleh membagikan ebook ini secara gratis kepada orang lain.
4. Anda diperbolehkan mengutip isi ebook ini sesuai keperluan, dengan syarat harus
mencantumkan sumber aslinya.
5. Anda DILARANG KERAS mengkomersialkan ebook ini. Misalnya diperjualbelikan,
dijadikan bonus pada paket penjualan tertentu, dicetak lalu dijual tanpa
sepengetahuan saya, dan sebagainya.
6. Anda DILARANG KERAS menjiplak isi ebook ini dan mengakui sebagai karya Anda.

2
Bagian I
Pendahuluan

Daftar Isi:

1. Pengantar
2. Pastikan Mereka Tertarik
3. Prinsip Dasar
4. Rambu-rambu
5. WhatsApp adalah Pintu Terakhir
6. Tiga Hal Penting

3
I. Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, ebook ini pun saya tulis di tengah


kesibukan menjalankan bisnis Eco Racing.

Ebook ini secara EKSKLUSIF saya tujukan untuk para mitra Eco Racing di manapun
Anda berada. Baik tim saya maupun tim sebelah. Ditulis berdasarkan hasil belajar dari para
leader sukses, ditambah dari pengalaman pribadi.

Kiat-kiat pada ebook ini insya Allah sangat cocok diterapkan oleh semua mitra,
termasuk mitra yang baru gabung, belum ada pengalaman, belum paham tentang bisnis Eco
Racing. Intinya, ini adalah kiat-kiat yang sangat mudah diterapkan oleh siapa saja.

Namun sebelum kita mulai, ada baiknya saya jelaskan dulu latar belakang penulisan
ebook ini. Agar Anda – terutama mitra lama Sinergy Sahabat Jonru (SSJ) – tidak sampai
bingung.

Setelah selesai membaca seluruh isi ebook ini, Anda mungkin heran dan bertanya,
“Dulu saat Pak Jonru memprospek saya, caranya kok tidak seperti ini? Apakah Pak Jonru
hanya berteori, hanya mengajarkan kiat tapi tidak mempraktekkan untuk diri sendiri?”

Hehehe... Saya memahami keheranan Anda (terutama para mitra lama SSJ). Karena
itulah, perlu saya jelaskan sebagai berikut:

Saya termasuk orang baru di bisnis network marketing. Dulu saya memang pernah
gabung dengan 4 bisnis MLM, tapi semuanya gagal.

Namun setelah gabung Eco Racing, alhamdulillah saya kok merasa sangat mudah
menjalankan bisnis ini.

Memang sih, yang menolak banyak. Yang PHP banyak. Yang meremehkan banyak.
Yang menghina dan membully juga banyak. Bahkan banyak juga yang memfitnah, menuduh
saya penipu, dan sebagainya.

Namun di balik semua hal buruk tersebut, saya merasa sangat bersyukur. Sebab
setiap kali saya promosi di Instagram atau Facebook, selalu ada orang yang gabung. Dalam
sehari, rata-rata ada 1 orang yang gabung. Bahkan pernah terjadi, 3 orang gabung dalam 1
hari sekaligus.

Alhamdulillah, saya merasa sangat mudah menjalankan bisnis ini, padahal saya
menjalankan cara-cara yang ala kadarnya.

4
Di satu sisi, hal ini memang sangat menyenangkan. Namun di sisi lain, itu membuat
saya terlena. Saya tidak termotivasi untuk belajar dan evaluasi diri.

Misalnya ketika ada leader yang mengajarkan, “Kalau mau sukses memprospek calon
mitra, caranya seperti ini.” Saya mengabaikan ajarannya itu. Sebab saya pikir, “Buat apa
saya menerapkan kiat seperti itu? Dengan cara yang asal-asalan saja pun, toh banyak yang
gabung.”

Jadi ketika dulu memprospek Anda (para mitra lama SSJ), saya masih menggunakan
cara lama yang ala kadarnya. Dan ternyata Anda mau gabung. Terima kasih banyak, ya 

Kenapa Anda mau gabung, padahal saya memprospek dengan cara yang ala
kadarnya? Tentu Anda yang paling tahu jawabannya. Namun jika boleh menebak, mungkin
karena Anda sangat percaya pada saya, dan sudah punya keinginan kuat untuk gabung Eco
Racing. Betul?

Seiring perjalanan waktu, jumlah orang yang seperti Anda semakin berkurang,
bahkan mungkin “stok”nya sudah habis, hehehe....

Kini saya harus berhadapan dengan orang-orang yang tidak mudah diajak gabung,
walau pada dasarnya mereka sudah tertarik.

Padahal saat pertama kali menyapa saya di WA, pertanyaan yang mereka ajukan
adalah, “Saya mau gabung Eco Racing, bagaimana caranya?”

Namun setelah saya jelaskan tentang cara bergabung, eh mereka justru tak mau
gabung. Aneh sungguh aneh!

Maka, selama berbulan-bulan saya pun menghadapi masa-masa sulit dalam


merekrut mitra. Ada puluhan orang yang menghubungi saya setiap hari, bertanya tentang
Eco Racing. Tapi setelah saya jelaskan, hampir tak ada yang gabung. Hehehe...

Intinya, jumlah orang yang gabung makin sedikit. Saya bahkan pernah mengalami,
dalam sebulan hanya 3 orang yang gabung!

Anda mungkin berkata, “Pak Jonru masih lumayan. Saya sudah menjalankan bisnis ini
selama 6 bulan, tapi belum ada 1 orang pun yang gabung!”

Ya, memang jika dibandingkan seperti itu, tentu saya harus sangat bersyukur.

Namun dalam konteks EVALUASI DIRI, tentu langkah paling tepat adalah
membandingkan diri kita dengan diri sendiri. Betul?

Kita bandingkan prestasi hari ini dengan prestasi masa lalu. Apakah ada kenaikan,
atau justru penurunan?

5
Dari cerita di atas , tentu Anda setuju bahwa yang terjadi pada saya adalah
PENURUNAN. Bahkan ini termasuk PENURUNAN DRASTIS.

Dulu tiap hari minimal 1 orang closing. Sekarang kok sebulan hanya 3 orang yang
closing?

Ini adalah DATA STATISTIK, yang membuat saya akhirnya SADAR bahwa saya harus
melakukan evaluasi dan intropeksi diri. Saya harus belajar dan berusaha untuk menjalankan
bisnis Eco Racing ini dengan cara yang lebih baik.

Maka saya pun mulai rajin belajar. Saya belajar dari para leader yang sudah sukses.

Di tim saya, ada banyak leader hebat, seperti pak Randu Sekti Wibowo, pak ustadz
Adam Ibrahim, pak Suwito, pak Amri Yahya, pak Amri Ibunk, pak ustadz Taufik Hamim, pak
Mario Dona, dan masih banyak lagi. Saya tentu banyak belajar dari mereka.

Karena ilmu bisa didapatkan dari mana saja, maka saya juga belajar dari leader-
leader tim lain. Saya belajar dari Pak Martin Ovi Mulia, dari ustadz Ojatsu, pak Achdan
Harris, Pak Slamet Asmadi, Dani Abdul Gani, dan lain-lain.

Dari hasil belajar itulah, saya pun mempraktekkan cara terbaru dalam memprospek
calon mitra lewat WhatsApp.

Alhamdulillah. Amazing! Luar Biasa! Ternyata kiat tersebut sangat jitu! Ini membuat
saya merasa sangat bahagia dan bersyukur.

Namun saat mempraktekkannya, ternyata ada bagian-bagian dari kiat tersebut yang
tidak bisa diterapkan. Karena itu saya pun memodifikasinya. Ada beberapa bagian yang saya
ubah, revisi, atau modifikasi.

Maka jadilah kiat seperti yang bisa Anda baca di ebook ini.

***

Kiat-kiat pada ebook ini sudah mulai saya praktekkan sejak akhir November 2020.
Dan alhamdulillah, terbukti sangat efektif. Jumlah orang yang gabung kembali bertambah.
Bahkan ada calmit yang sudah saya prospek sejak 4 bulan lalu, dan saya sudah
melupakannya. Eh... tiba-tiba dia menghubungi saya dan berkata, “Bismillah, saya mau
gabung hari ini, Pak.”

Alhamdulillah. Saya sangat bahagia dan bersyukur!

Saya sangat ingin agar Anda – khususnya para mitra saya di SSJ – bisa sukses
menjalankan bisnis Eco Racing, terutama sukses ketika memprospek calon mitra.

Itulah sebabnya saya menulis ebook ini dan membagikannya kepada Sahabat
Sekalian.

6
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kiat-kiat yang disampaikan pada ebook ini
TERBUKTI EFEKTIF dalam meningkatkan persentasi closing.

Oleh karena itu, YUK INVESTASIKAN WAKTU KITA untuk membaca ebook ini dari
awal hingga selesai.

Setelah itu YUK LANGSUNG DIPRAKTEKKAN. Agar kita bisa sukses dan meraih
keberkahan di bisnis Eco Racing.

Ilmu jika hanya dibaca, tak akan ada gunanya. Ilmu baru bermanfaat
jika dipraktekkan.

Setuju?

7
II. Pastikan Mereka Tertarik

Perlu dipahami bahwa kiat-kiat pada ebook ini ditujukan untuk para calon mitra yang
SUDAH TERTARIK pada Eco Racing.

Misalnya:

1. Mereka yang berkomentar di posting Anda, “Gimana cara gabung Eco Racing?”
2. Mereka yang menghubungi Anda ke inbox atau DM, “Saya tertarik pada Eco Racing.
Tolong dong jelaskan.”
3. Mereka yang mampir ke landing page Anda, lalu menghubungi nomor WhatsApp Anda
yang tercantum di sana.
4. Dan sebagainya

Intinya, kiat-kiat ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah MENYATAKAN
TERTARIK.

Kiat ini TIDAK ditujukan bagi mereka yang tidak pernah menyatakan tertarik, tapi
Anda memaksakan diri untuk menghubungi mereka dan bertanya, “Apakah Anda sudah
tahu tentang Eco Racing? Jika belum, boleh saya jelaskan?”

Ya, boleh-boleh saja Anda memprospek seseorang dengan cara seperti ini. Yang
penting, itu dilakukan dengan cara yang baik, berakhlak serta beretika. Intinya si calon mitra
merasa nyaman, tidak merasa terganggu.

Jika Anda memprospek orang dengan cara seperti itu, maka JANGAN LANGSUNG
MENERAPKAN kiat-kiat pada ebook ini. Sebab akan kurang efektif hasilnya.

Tunggulah hingga si calmit menjadi penasaran, ingin tahu, lalu menyatakan tertarik.

Setuju ya?

Oke... Yuk kita lanjut!

8
III. Prinsip Dasar

Jika Anda ingin sukses dalam memprospek calon mitra, maka prinsip dasar berikut
sangat penting untuk dipraktekkan.

Prinsip dasar ini bukan hanya untuk memprospek via WhatsApp atau online. Dalam
memprospek secara offline atau tatap muka pun tetap berlaku. Jadi ini adalah PRINSIP
UMUM sekaligus PRINSIP DASAR.

Prinsip Dasar tersebut adalah:

Dia yang Butuh, bukan Saya!


Iya, memang benar. Anda juga butuh si calon mitra. Jika dia gabung, maka Anda akan
dapat poin, dapat bonus, dan tentu saja dapat mitra baru.

Tapi dalam memprospek, TOLONG JANGAN PERLIHATKAN bahwa Anda butuh


mereka. Justru kita harus bersikap bahwa “Kamu yang butuh saya.”

Kenapa kamu (calmit) butuh saya? Karena:

“Kamu terbelit hutang. Kamu terjerat riba. Kamu ingin punya mobil tapi belum punya
uang untuk membelinya. Kamu ingin menghajikan orang tua tapi belum mampu. Kamu
mencari bisnis baru sebagai alternatif tambahan penghasilan. Kamu pun mencari solusi. Dan
solusinya ada pada saya. Jadi kamu yang butuh saya, kan?”

Coba tanamkan pola pikir seperti itu di pikiran Anda (tapi jangan diucapkan di depan
si calmit. Nanti dia tersinggung hehehe...). Yakinkan diri Anda bahwa si calmit yang butuh
Anda, bukan sebaliknya.

Jika Anda belum paham juga, coba ingat-ingat lagi ketika dulu Anda belum gabung
Eco Racing, lalu Anda diprospek oleh sponsor Anda.

Apakah ketika itu Anda gabung karena kasihan pada si sponsor? Karena ingin dia
dapat bonus dan poin? Agar dia dapat mitra baru? Agar dia semakin sukses di Eco Racing?

Tentu TIDAK, kan? Saat itu, yang Anda pikirkan adalah diri sendiri. Anda butuh solusi
untuk mengatasi masalah Anda, untuk mewujudkan impian Anda. Itulah yang membuat
Anda memutuskan untuk gabung Eco Racing.

Benar, kan?

Jika Anda seperti itu, maka calon mitra Anda pun SAMI MAWON, kok. Sama saja.
Mereka juga mikirin diri sendiri.

9
Dulu Anda menghubungi si sponsor karena Anda butuh solusi. Sekarang, calon mitra
yang mendatangi Anda karena mereka butuh solusi.

Karena itu, TAWARKAN SOLUSI PADA MEREKA. Yakinkan diri kita bahwa si calmit
yang butuh, bukan sebaliknya.

Jika Anda sudah memiliki pola pikir seperti itu, maka saya percaya 100% bahwa Anda
akan memprospek si calmit dengan CARA TERBAIK, sehingga hasilnya pun insya Allah akan
SANGAT MEMUASKAN.

10
IV. Rambu-rambu

Dalam memprospek calon mitra, ada beberapa rambu-rambu yang harus kita
perhatikan, agar ikhtiar kita sukses dan berkah.

#01: Jangan Ngotot, Memaksa, atau Agresif


Jika sudah berpola pikir seperti yang dijelaskan pada Prinsip Dasar, pasti Anda tidak
pernah ngotot dalam memprospek calmit. Ya, tentu saja. Mereka yang butuh kita, ngapain
juga kita ngotot? Iya kan? Hehehe....

Jangan sampai terjadi obrolan seperti CONTOH berikut:

Calmit: “Saya pikir-pikir dulu ya Pak.”

Anda: “Kenapa harus dipikir-pikir lagi, bro? Eco Racing ini sudah sangat terbukti,
ribuan orang sudah dapat rewardnya. Ayo dong, tak perlu dipikir-pikir lagi. Gabung
sekarang ya! Anda akan rugi jika tidak gabung!”

Ya Ampun! Malu-maluin banget jika ada orang yang bersikap seperti itu. Kelihatan
banget dia yang butuh.

Biasanya, si calon mitra akan merasa tidak nyaman, merasa bahwa kita tak punya
harga diri. Si calmit bahkan bisa merendahkan kita. Dia bahkan bisa curiga, “Jangan-jangan
dia mau memanfaatkan saya!”

Maka si calmit pun tak jadi gabung. Sayang banget, kan?

Karena itu, jangan ngotot, jangan memaksa, jangan agresif. Santai saja, bro!
Bersikaplah seperti tagline sebuah iklan di masa lalu, “Cool, calm, confident.”

#02: Jangan Memotivasi


Jika Anda berbakat jadi penerus Mario Teguh atau Merry Riana, tentu sangat penting
untuk menyalurkan bakat tersebut. Memotivasi orang lain. Menjadi motivator handal.

Namun perlu diketahui, bahwa memotivasi calon mitra saat memprospek BUKANLAH
SAAT YANG TEPAT.

Tak ada gunanya memotivasi calon mitra. Sebab jika itu dilakukan, si calmit akan
merasa inferior. Dia merasa seperti murid yang sedang dimarahi gurunya. Dan ini bukan

11
situasi yang baik. Si calmit akan merasa tidak nyaman bersama kita. Dan ujung-ujungnya, dia
tidak akan mau gabung. Sayang banget, kan?

Karena itu... Jika si calmit melontarkan kalimat-kalimat yang pesimis, pemikiran


negatif, dan sebagainya, yang menggoda Anda untuk mengeluarkan jurus Mario Teguh atau
Merry Riana, maka SARAN SAYA: Jangan Pernah Tergoda!

Gantilah kalimat motivasi Anda dengan strategi TARIK ULUR.

Tentang strategi tarik ulur, bisa disimak pada rambu #07 di bawah ini.

#03: Kita yang Mengatur Arus Pembicaraan


Pahamilah bahwa kita yang seharusnya mengendalikan pembicaraan. Si calmit harus
mengikuti alur pembicaraan yang memang sudah kita atur. Si calmit harus mengikuti alur
tersebut. Jika si calmit mulai melenceng, kita luruskan agar kembali ke alur yang benar.

Jangan sampai terjadi sebaliknya: si calmit yang mengendalikan pembicaraan, lalu


kita yang ikut arus.

Begini contohnya:

“Halo, saya mau tanya-tanya tentang Eco Racing. Boleh?”

“Tentu boleh. Silahkan.”

“Terima kasih. Bagaimana cara gabung Eco Racing?”

“Cara gabung Eco Racing adalah bla...bla..bla...”

“Kalau cara dapat poin gimana?”

“Cara dapat poin adalah bla...bla...ba....”

“Ohya, saya dapat info di internet, bahwa produk Eco Racing itu bahannya dari kapur
barus dan merusak mesin. Bagaimana tanggapan Anda?”

“Itu info hoax. Sebenarnya bla...bla...bla...”

“O begitu ya? Lalu bagaimana dengan tuduhan bahwa Eco Racing itu bisnis riba?”

“Itu tuduhan ngawur. Sebab bla..bla..bla....”

“Oke.. saya jadi paham sekarang. Terima kasih informasinya Pak.”

“Sama-sama. Dipersilahkan.”

12
Lalu obrolan berakhir, dan si calmit tidak pernah lagi menghubungi Anda.

Jika hanya satu orang yang seperti itu, mungkin tidak masalah. Tapi bagaimana jika
100 orang yang menghubungi Anda untuk tanya-tanya soal Eco Racing, lalu Anda melayani
mereka dengan cara seperti itu, kemudian tidak ada yang gabung???

CYAPE DECH..... 

HANYA BUANG-BUANG WAKTU PERCUMA.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk TIDAK PERNAH memprospek calmit
dengan cara BURUK seperti itu.

Eh, tapi itu sebenarnya bukan memprospek. Itu hanya tanya jawab biasa. Seperti
interview calon karyawan hehehe... 

Jadi... Mari berlatih untuk mengendalikan arus pembicaraan.

“Bagaimana caranya?”

Yuk..., Simak isi ebook ini sampai selesai, ya. Karena salah satu inti dari ebook ini
adalah kiat jitu agar kita berhasil mengendalikan pembicaraan dengan calmit.

#04: Jangan Salah Niat


Segala sesuatu pasti tergantung NIATnya. Oleh karena itu, memilih niat yang tepat
saat memprospek calmit akan mendatangkan hasil terbaik.

Saran saya, jangan pernah memprospek calmit dengan niat agar closing. Agar dia
gabung jadi mitra.

OH... JANGAN LAKUKAN ITU!!!

Sebab jika niat kita adalah agar si calmit gabung, maka dijamin akan sering kecewa,
sedih, baper, bahkan putus asa dan menyerah.

NIAT TERBAIK dalam memprospek calon mitra adalah:

1. Untuk Membantu Dia. Hal ini sudah dijelaskan pada PRINSIP DASAR di atas. Dia
yang butuh, bukan sebaliknya. Karena dia butuh solusi, maka KITA BANTU
menawarkan solusinya. Kalau dia mau dibantu, ya alhamdulillah. Tapi kalau tidak
mau, ya tidak masalah. Dia yang butuh, kenapa kita yang sewot? Santai Aja, Bro!

2. Untuk Latihan. Ya, sebagai mitra baru yang belum punya pengalaman, tentu
Anda butuh latihan. Sebab keahlian sebagus apapun, semuanya pasti berasal dari

13
PROSES LATIHAN.

Jadi jika Anda merasa belum tahu apa-apa tentang Eco Racing, belum pintar
dalam memprospek, maka SANGAT KELIRU jika itu menjadi alasan untuk tidak
melakukan action.

JUSTRU jika Anda langsung action, langsung memprospek calon mitra dengan
berbekal keahlian dan pengalaman yang apa adanya, maka itu akan menjadi
sarana latihan, yang akan membuat Anda mulai dan semakin terlatih, juga
semakin ahli.

Jika niat kita adalah untuk membantu atau latihan, maka insya Allah tidak akan ada
yang namanya baper, sedih, kecewa, bahkan putus asa. Karena tidak penting hasilnya
closing atau tidak.

Anda akan santai saja berkata seperti ini:

“Alhamdulillah, hari ini saya sudah latihan memprospek seseorang. Dari latihan
tersebut, saya melakukan kesalahan bla...bla..bla... Ini akan jadi bahan intropeksi saya, agar
besok-besok bisa melakukan prospek dengan cara yang lebih baik. Saya akan terus belajar
dan terus mencoba, agar keahlian dan pengalaman saya bertambah.”

Nah, asyik kan, jika seperti ini?

#05: Jangan Membantah dan Mendebat


Setiap orang pada dasarnya tidak suka jika didebat atau dibantah. Setiap orang pada
dasarnya akan sangat suka jika kita pun setuju pada ucapan, pendapat dan pemikirannya.

Oleh karena itu, jangan pernah mendebat apalagi membantah ucapan si calon mitra.
Bantahan dan perdebatan hanya akan menimbulkan rasa ketidaknyamanan. Dan si calmit
tidak akan mau gabung dengan orang yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Jika kita tidak setuju dengan ucapan si calmit, coba ikuti saja alur pembicaraan dia,
lalu kita arahkan secara halus ke arah yang kita inginkan.

Contoh:

Calmit: “Saya sudah kapok ikut MLM. Semua MLM itu nipu.”

Anda: “Iya, benar Pak. Memang MLM banyak yang nipu. Makanya saya juga kapok
pada MLM. Tapi setelah kenal Eco Racing, saya baru sadar, bahwa ternyata tidak semua
MLM Itu nipu. Di Eco Racing saya menemukan fakta bahwa bla...bla..bla...”

14
#06: Cari Persamaan dan Lakukan Empati
Usahakan untuk selalu mencari kesamaan dengan si calmit. Sebab semua orang pasti
akan senang jika dia punya kesamaan dengan kita (tentu saja, kesamaan yang dimaksud
adalah kesamaan yang asli, jujur, bukan dibuat-buat alias bohong).

Misalnya Anda lulusan UGM dan si calmit berkata, "Saya dulu kuliah di UGM."

Maka langsung saja dijawab, “Sama. Saya dulu juga lulusan UGM.”

Jika sudah menemukan kesamaan, maka ini merupakan KESEMPATAN BAIK untuk
mengeksplore-nya. Silahkan dibahas lebih detil mengenai UGM, termasuk dosen-dosennya,
suasana kampusnya, dan sebagainya. Dengan cara ini, maka keakraban pun akan terjalin
dengan baik.

Contoh lain:

Calmit: “Saya tidak punya pengalaman bisnis.”

Anda: “Sama. Saya dulu bahkan selalu gagal dalam bisnis apapun. Namun
alhamdulillah, di Eco Racing saya bisa sukses,. Karena Eco Racing sangat cocok untuk
siapapun, dari latar belakang apapun.”

Jika si calmit curhat tentang masalahnya, maka silahkan ceritakan masalah serupa
yang pernah kita alami.

Selalu gunakan frase “Saya bisa memahami” atau “Saya bisa merasakan”.

Contoh:

Calmit: "Saya sedang tidak punya penghasilan karena masih nganggur."

Anda: "Saya bisa memahami, Pak. Karena saya pun pernah berada pada situasi tidak
punya penghasilan, ketika dulu lulus kuliah dan belum bekerja. "

Dan karena judulnya MENCARI KESAMAAN, maka jangan pernah membicarakan


perbedaan.

Misalnya si calmit orangnya anti kucing, sedangkan anda justru penyayang kucing.
Maka jangan membahas tentang kucing. Sebab membahas hal-hal yang bersifat perbedaan
akan berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan, sehingga peluang gagal closing pun sangat
besar.

15
#07: Gunakan Strategi TARIK ULUR
Di atas sudah disebutkan bahwa kita tidak boleh ngotot, tidak boleh memotivasi
calmit, tidak boleh agresif. Sebab itu hanya akan membuat si calmit merasa tidak nyaman,
sehingga mereka bisa batal gabung.

Sebagai gantinya, yuk gunakan kiat yang jauh lebih baik, yakni STRATEGI TARIK ULUR.

“Maksudnya gimana?”

Begini:

Anda yang muslim tentu sudah hafal dua kalimat syahadat, kan? Terjemahan bebas
dari kalimat pertamanya adalah:

Tiada yang disembah selain Allah.

Ada 2 frase pada kalimat tersebut, yakni:


1. Tiada yang disembah (tiada tuhan)
2. Selain Allah

Frase pertama bersifat negatif. Jika kita berhenti di situ saja, maka itu adalah
pengakuan bahwa tuhan tidak ada.

Namun frase pertama ini DIBANTAH oleh frase kedua. Bahwa ternyata ada tuhan
atau ada yang disembah, yaitu Allah. Kita juga bisa mengartikannya: Yang boleh disembah
hanyalah Allah.

Pola yang sama bisa kita temukan pada kalimat populer, “Lā haula wa lā quwwata illā
billāhil 'aliyyil azhīmi.” Yang artinya: "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah
yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Frase pertama (Tiada daya dan upaya) bersifat negatif, mengandung makna
ketidakberdayaan. Namun frase ini dibantah oleh frase kedua (...kecuali dengan kekuatan
Allah....).

Nah, pola seperti ini dikenal dengan istilah TARIK ULUR.

Kita bisa menerapkan pola ini dalam menjawab PERNYATAAN atau KOMENTAR calon
mitra. Dengan kata lain, kita terapkan strategi TARIK ULUR. Berikut contoh dialognya.

Calmit: “Tapi saya kan tidak pintar jualan.”

Anda: [Awali dengan pernyataan negatif:] “Ya, kalau Bapak merasa tidak pintar
jualan dan itu jadi kendala, saran saya tidak usah gabung, Pak. Percuma juga kalau gabung.

16
[Lanjutkan dengan bantahannya:] Tapi kalau Bapak yakin bahwa semua keahlian bisa
dipelajari, termasuk keahlian jualan, apalagi tujuannya untuk mengubah nasib, agar impian
punya mobil sendiri bisa terwujud, maka YUK LANJUTKAN. Kita belajar bersama-sama di
bisnis Eco racing ini.

[Akhiri dengan pertanyaan:] Bagaimana menurut Bapak?”

Intinya, RUMUS pada strategi tarik ulur ini adalah:

1. Awali dengan pernyataan negatif. Tujuannya agar calmit berpersepsi bahwa kita tidak
butuh dia, kita jual mahal, kita santai saja, kita tidak ngotot dan tidak memaksa dia.

2. Lanjutkan dengan bantahan. Tujuannya untuk MEMATIKAN pernyataan negatif. Sebab


jika kita berhenti pada kalimat “tak usah gabung”, maka si calmit akan benar-benar
batal gabung, sesuai perintah kita, hehehe....

Padahal kita justru menginginkan agar dia gabung, kan? Karena itulah, pada bagian
bantahan ini, kita mengarahkan si calmit secara halus untuk mengikuti keinginan kita,
yakni agar dia gabung.

3. Akhiri dengan pertanyaan. Tujuannya agar si calmit merasa dihargai, karena dia
dimintai pendapat. Jangan sampai kita yang membuat kesimpulan. Biarkan si calmit
yang menyimpulkan sendiri.

Nah, cakep banget kan, strategi tarik ulur ini?

#08: Jangan Memvonis, Menuduh, atau Menggurui


Semua orang pasti tidak suka jika divonis, dituduh atau digurui. Maka, hindarilah
mengucapkan kalimat-kalimat seperti berikut:

“Ibu salah. Eco Racing bukan seperti itu, Bu.” << Memvonis

“Jadi Bapak malas menjalankan bisnis?” << Menuduh

“Kalau mau sukses, kita harus bermental baja, Bro!” << Menggurui

Gantilah kalimat-kalimat yang menjengkelkan di atas dengan sesuatu yang jauh lebih
menyenangkan. Misalnya:

17
“Iya, saya paham jika Ibu menganggap Eco Racing seperti itu. Namun boleh saya
jelaskan, seperti apa fakta yang sebenarnya, Bu?”

“Memang, di luar sana banyak orang yang malas menjalankan bisnis. Tapi saya yakin
Bapak tidak seperti itu, kan?”

“Oh ya, Bro. Menurut kamu apakah orang yang ingin sukses itu harus bermental
baja?”

#09: Gunakan Cara yang Baik, Berakhlak dan Beretika


Jangan sampai terjadi, si calmit memblokir nomor WhatsApp Anda karena merasa
terganggu.

Jangan sampai Anda dikeluarkan dari sebuah group karena dianggap melakukan
spamming.

Jangan sampai Anda diblokir dari sebuah akun Instagram, karena rajin berkomentar
tapi isi komennya iklan melulu.

Kita boleh gencar dalam berpromosi. Tapi tetap lakukan dengan cara yang baik,
beretika dan berakhlak.

Hindari spamming.

Jangan menawarkan Eco Racing pada seseorang yang memang tidak tertarik, bahkan
anti pada Eco Racing.

18
V. WhatsApp adalah Pintu Terakhir

Anda mungkin berpromosi di mana-mana. Di Facebook, di Instagram, di Tik Tok, di


Youtube, di Landing Page (website), dan seterusnya. Itu semua boleh-boleh saja.

Namun pastikan untuk menggunakan WHATSAPP sebagai PINTU AKHIR dari semua
ikhtiar promosi tersebut.

“Maksudnya gimana?”

Begini, saya jelaskan pakai contoh, ya.

1. Anda mempromosikan Eco Racing di Facebook. Lalu ada orang yang bertanya di
komentar, “Gimana cara gabungnya?” Maka jangan dijelaskan. Jawab saja,
“Dipersilahkan WA ke 081..... Nanti saya jelaskan via WA ya.”

2. Anda mempromosikan Eco Racing di Instagram. Lalu ada orang yang bertanya lewat
DM, “Bagaimana cara gabung Eco Racing?” Maka jangan dijelaskan di situ. Jawab saja,
“Ada nomor WA yang bisa saya hubungi? Agar saya jelaskan via WA.”

3. Jika Anda punya landing page, buatlah tombol WhatsApp yang banyak dan menonjol.
Tidak perlu baper jika para pengunjung tidak membaca isi landing page Anda. Sebab
tujuan landing page adalah agar si pengunjung mengklik tombol WA. Jika dia sudah
menghubungi Anda via WA, maka tujuan Anda berhasil. Sekarang tinggal di follow up
saja.

4. Jika Anda mempromosikan Seminar Online Eco Racing via Zoom atau Google Meeting,
maka jangan publikasikan link seminarnya. Cantumkan nomor WA Anda saja. Bagi
netizen yang tertarik untuk ikut seminar, persilahkan dia menghubungi Anda lewat WA.
Lalu berikan link-nya via WA tersebut.

INTINYA: Di manapun Anda berpromosi, jadikan WhatsApp sebagai pintu akhirnya.

Kenapa? Karena lewat WA, Anda punya nomor kontak si calon mitra, sehingga akan
jauh lebih mudah untuk melakukan follow up.

Jika berpromosi lewat medsos seperti Facebook atau Instagram, itu tujuannya untuk
bikin penasaran saja. Jangan repot-repot menjelaskan panjang lebar tentang sistem bisnis
Eco Racing di sana.

19
Di media sosial, kita cukup men-share info-info tentang leader yang dapat reward,
update kegiatan-kegiatan kita seputar Eco Racing, dan sebagainya. Tujuannya supaya
netizen penasaran, tertarik, lalu mereka menghubungi kita.

Setelah si netizen menghubungi kita, lalu kita dapat nomor WA-nya, di situlah kita
melakukan prospek dan follow up secara maksimal.

Menjadikan WhatsApp sebagai pintu terakhir, juga akan memudahkan pekerjaan


kita. Karena kita bisa fokus melakukan follow up lewat satu aplikasi saja.

Bayangkanlah jika kita meladeni pertanyaan di Facebook, di Instagram, di Youtube, di


mana-mana. Pasti repot banget, kan?

Makanya, agar tidak repot, pusatkan follow up di WhatsApp saja.

***

Karena WhatsApp adalah pintu terakhir, maka sebenarnya kiat-kiat yang


disampaikan pada ebook ini hanyalah SALAH SATU dari faktor penentu keberhasilan kita
dalam memprospek calon mitra.

Karena sebelum pintu terakhir, pasti ada pintu pertama, pintu kedua, dan
seterusnya. Betul?

Sebelum seseorang menghubungi kita lewat WhatsApp, pasti itu bukan terjadi secara
mendadak, tanpa sebab apapun.

Pasti di balik tindakan menghubungi tersebut, SEBELUMNYA Anda telah melakukan


berbagai macam ikhtiar pendahuluan. Anda pasti telah melewati pintu pertama, pintu
kedua, dan seterusnya.

Nah, ikhtiar pendahuluan tersebut bisa berupa menulis status di Facebook,


memposting foto di Instagram, membuat video di Youtube, dan sebagainya.

Tentu saja, ada sejumlah ilmu yang bisa kita terapkan agar sukses melakukan ikhtiar
pendahuluan tersebut. Agar para calon mitra tergoda untuk menghubungi kita lewat
WhatsApp.

Misalnya: Bagaimana cara membuat copywriting yang menarik, yang membuat


pembaca langsung tertarik untuk gabung Eco Racing? Ini tentu ada ilmunya.

Namun karena ebook ini khusus membahas tentang WhatsApp, maka hal-hal
mengenai ikhtiar pendahuluan tersebut tidak akan dibahas di sini.

Berita baiknya, saya telah membuat sebuah group khusus di Facebook, bernama SSJ
Online Marketing. Group ini secara eksklusif hanya diperuntukkan bagi mitra Sinergy
Sahabat Jonru (SSJ).

20
Pada group tersebut, saya banyak berbagi tentang kiat-kiat berpromosi lewat media
online, seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan sebagainya.

Jika Anda adalah mitra SSJ, dipersilahkan gabung dengan group tersebut. Alamat
link-nya https://www.facebook.com/groups/ssj.online.marketing/

21
VI. Tiga Hal Penting

Sebelum mulai menerapkan kiat-kiat memprospek calmit lewat WhatsApp, ada 3


HAL PENTING yang harus kita perhatikan dan terapkan, yaitu:

#01: Jangan Salah Sasaran

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kiat-kiat pada ebook ini baru boleh
dijalankan jika si calon mitra sudah menyatakan tertarik pada Eco Racing. Dia sudah siap
untuk menyimak penjelasan kita. Dia bahkan mungkin sudah siap untuk gabung.

Jangan sampai salah sasaran. Jangan coba-coba menerapkan kiat ini pada mereka
yang tidak tertarik, atau tidak suka, bahkan anti pada Eco Racing. Sebab tak akan ada
gunanya. Hanya buang-buang waktu.

#02: Sesuai Urutan

Praktekkan semua tahap tersebut SECARA BERURUTAN. Jangan sampai terbalik-


balik, jangan ada yang terlewat. Jika tidak berurutan atau ada yang terlewat, maka potensi
gagal closing akan sangat besar.

Namun tentu saja ada perkecualian. Misalnya calmit yang Anda prospek merupakan
sahabat akrab. Kalian sudah saling kenal. Anda bahkan sudah tahu apa impian dia dan
masalah apa dia hadapi. Anda sudah tahu, Sahabat tersebut sedang mencari solusi apa
dalam hidupnya.

Maka jika kasusnya seperti ini, Anda boleh melewatkan Tahap #01 dan Tahap #02.
Langsung saja loncat ke tahap #03.

Namun jika Anda belum kenal dengan si calmit, tentu Anda harus mengikuti tahap-
tahap tersebut secara berurutan, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir.

#03: Membangun Kepercayaan (Jangan 100% Chatting)

Salah satu faktor utama yang menyebabkan seseorang gabung Eco Racing bersama
kita adalah karena dia PERCAYA pada kita. Oleh sebab itu, membangun kepercayaan
sangatlah penting.

22
Ada banyak cara untuk membangun kepercayaan publik. Ketika kita mengelola
medsos seperti Facebook dan Instagram misalnya, salah satu hal yang perlu kita upayakan di
sana adalah membangun kepercayaan publik. Kita harus berupaya agar para netizen
percaya pada kita. Sebab jika kita sudah dipercaya, ini merupakan MODAL DASAR dalam
keberhasilan closing.

NB: Mengenai kiat-kiat membangun kepercayaan dan kiat berpromosi secara online,
saya sudah men-share banyak info di group Facebook “SSJ Online Marketing”. Namun
mohon maaf, group ini hanya untuk para Mitra SSJ saja. Silahkan akses lewat link berikut:
https://www.facebook.com/groups/ssj.online.marketing/

Sesuai dengan tema ebook ini, di sini kita tidak akan membahas tentang cara
membangun kepercayaan publik secara detil dan menyeluruh. Di ebook ini, kita hanya
membahas tentang cara agar calmit percaya pada kita saat kita memprospeknya via
WhatsApp.

Nah, cara yang bisa kita terapkan adalah: JANGAN 100% CHATTING.

Semua tahap yang dijelaskan pada ebook ini, jangan semuanya disampaikan lewat
chatting. MINIMAL SALAH SATU di antaranya harus disampaikan lewat panggilan telepon,
bahkan video call jika perlu.

Sebab jika sudah saling nelpon, apalagi video call, maka ini akan meningkatkan
kepercayaan si calmit terhadap kita.

“Pada bagian mana saya harus melakukan panggilan telepon atau video call?”

Jawabannya: Terserah Anda! Pilihlah bagian yang menurut Anda paling pas.

Dani Abdul Gani, salah seorang leader sukses di Eco Racing, menyarankan agar kita
menelepon atau video call pada tahap #04, yakni saat menjelaskan info lengkap tentang
bisnis Eco Racing.

Namun berdasarkan pengalaman saya, tidak semua calmit siap untuk ditelpon.
Alasan terbesar mereka adalah karena sedang sibuk, sedang tidak memungkinkan untuk
nelpon, dan sebagainya.

Jika si calmit menolak untuk ditelpon, atau dia berkata, “Nanti sore saja, ya,” dan
sebagainya, maka ini bisa menjadi awal kegagalan closing. Sebab jika ada penundaan, itu
bisa mempersulit kita untuk melanjutkan obrolan. Ujung-ujungnya nanti akan terus
tertunda, dan si calmit pun hilang tak berbekas.

Oleh karena itu, saya secara pribadi tidak merekomendasikan kapan saat yang tepat
untuk nelpon atau video call. Silahkan diatur sendiri sesuai preferensi kenyamanan Anda.

23
Secara pribadi, saya bahkan tidak menerapkan kiat ini. Saya enerapkan kiat ini
dengan 100% chatting saja, tanpa nelpon atau video call.

Kenapa?

Karena mohon maaf sebelumnya. Bukan bermaksud sombong atau gimana. Tapi
secara fakta objektif, para calmit saya umumnya adalah orang-orang yang memang sudah
percaya pada saya. Jadi saya tidak perlu lagi membangun kepercayaan publik.
Alhamdulillah....

Sedangkan bagi Anda yang mungkin belum dikenal oleh si calmit, tentu sangat
penting untuk membangun kepercayaan tersebut. Artinya: Sangat penting untuk
menelepon atau video call.

24
Bagian II
Inilah Tahap-tahapnya!

Daftar Isi:

Tahap #01: PEDEKATE

Tahap #02: Membangun Impian

Tahap #03: Peluang Bisnis Eco Racing

Tahap #04: Penjelasan Detil tentang Eco Racing

Tahap #05: Tanya Jawab

Tahap #06: Closing

Tahap #07: Follow Up

Bagian II ini merupakan INTI dari ebook ini. Kita akan membahas tahap-tahap dalam
memprospek calon mitra lewat WhatsApp.

Anda pasti sudah tidak sabaran untuk menyimaknya, kan?

Karena itu, yuk langsung kita bahas saja.

25
Tahap #01: PEDEKATE

Fakta membuktikan bahwa 80% penyebab closing adalah karena faktor kedekatan
dan keakraban secara pribadi. Karena si calmit percaya pada kita. Karena dia merasa
nyaman bersama kita. Yang 20% adalah faktor bisnis dan produknya.

Oleh karena itu, SANGAT PENTING untuk memulai prospek dengan melakukan
PEDEKATE. Agar kita saling akrab, merasa nyaman dan percaya.

Pada tahap ini, ajak si calmit untuk berkenalan. Tanyai di mana dia tinggal, apa
pekerjaannya, berapa anaknya, dan sebagainya. Intinya sama seperti dua orang yang baru
ketemu dan saling berkenalan untuk membangun keakraban.

Pada tahap ini, sangat penting untuk menerapkan rambu-rambu seperti yang
dijelaskan di atas. Misalnya tentang mencari kesamaan, agar hubungan kita dengan calmit
semakin akrab.

Ada empat hal penting yang harus diperhatikan pada tahap #01 ini:

SATU: Jangan tergoda jika si calmit bertanya tentang Eco Racing, bahkan bila dia
berkata, “Saya mau gabung Eco Racing sekarang. Tolong beritahu bagaimana caranya.”

Berdasarkan pengalaman saya, hampir 100% orang yang DI TAHAP AWAL bertanya
tentang cara bergabung, aslinya mereka belum ingin gabung. Mereka bertanya seperti itu,
karena sebenarnya mereka punya pertanyaan lain, namun bingung harus mulai bertanya
dari mana.

Karenanya, jangan terkecoh oleh pertanyaan seperti itu. Dan SEKALI LAGI: Patuhilah
urutan-urutannya dengan disiplin ketat.

Jika si calon mitra bertanya tentang Eco Racing pada tahap #01 ini, TIDAK PEDULI
SEPERTI APAPUN PERTANYAANNYA, kita jangan sampai tergoda untuk menjawab. Namun
jawab saja seperti berikut:

“Nanti akan saya jelaskan ya, Pak. Sebelumnya, boleh saya tanya-tanya dulu tentang
beberapa hal? Sebagai calon mitra saya di Eco Racing, kita harus saling kenal, kan?”

Ingatlah pada rambu-rambu, bahwa kitalah yang harus mengendalikan pembicaraan,


bukan si calmit. Sejak awal obrolan di WhatsApp, kita harus langsung menerapkan rambu-
rambu tersebut dengan penuh kedisiplinan.

26
DUA: Untuk menghindari basa-basi yang tidak penting bahkan hanya buang-buang
waktu dalam proses perkenalan, maka ada baiknya jika kita memulainya dengan
MEMBERIKAN CONTOH.

Maksudnya, kita yang mulai memperkenalkan diri, agar si calmit mengikutinya.

Berikut adalah contoh teks yang biasanya saya kirim di awal chatting, untuk
mengawal perkenalan.

Halo xxx. Salam kenal. Senang bisa bersilaturahmi.

Sebelumnya, perkenalkan saya Jonru Ginting, tinggal di Jakarta Timur. Saya lahir
pada Desember 1970, berasal dari Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Saya seorang mantan
karyawan selama 7 tahun, dan pendidikan saya S1 Akuntansi di Universitas Diponegoro
Semarang. Saya menikah tahun 2003 dan alhamdulillah sudah punya 4 anak. Aktivitas
sehari-hari saya sebagai Social Media Influencer. Saya gabung Eco Racing sejak Juli 2019.
Dalam waktu 3 bulan dapat reward motor cash. Dalam waktu 5 bulan dapat reward mobil
Avanza cash. Demikian perkenalan dari saya.

Ohya, sekarang bolehkah jika giliran xxx yang memperkenalkan diri lebih detil, agar
kita lebih saling kenal?

NB: Ganti xxx dengan nama calmit Anda.

Jika kita berinisiatif mulai memperkenalkan diri dengan cara seperti di atas, hampir
semua calmit akan memperkenalkan dirinya dengan cara yang lebih kurang sama.

Berbeda halnya jika kita tidak memulai seperti itu, maka obrolan bisa menjadi sangat
bertele-tele dan membosankan. Apalagi jika si calmit kurang pintar memperkenalkan diri.
Wah, bisa repot. Kita yang capek sendiri.

TIGA: Tiap orang punya karakter yang berbeda-beda. Ada orang yang betah berlama-
lama dalam berbasa-basi, namun ada juga yang tidak. Ada orang yang karakternya SKSD (sok
kenal sok dekat), ada pula yang hanya mau bicara jika ditanya. Ada orang yang ekstrovert,
ada pula yang introvert.

Jadi dalam mempraktekkan Tahap #01 ini, sesuaikan saja caranya dengan karakter
Anda. Jangan paksakan diri menjadi extrovert jika Anda orangnya introvert. Jangan paksakan
diri bersikap SKSD jika Anda merasa tidak nyaman melakukannya.

Intinya BE YOURSELF.

Saya termasuk orang yang tidak betah berlama-lama dalam berbasa-basi. Karena itu,
tahap #01 ini saya lakukan secara singkat namun padat dan hanya sebentar.

27
Adapun jika Anda bisa betah berlama-lama dalam berkenalan, dan calmit Anda pun
menikmatinya, bahkan kalian bisa menjadi sangat akrab setelah itu, maka SILAHKAN
DILANJUTKAN.

Lalukan pedekate dengan cara Anda sendiri, tidak perlu meniru cara saya atau cara
orang lain. BE YOURSELF.

Empat: Ada calmit yang menolak untuk berkenalan. Misalnya, dia tidak pernah
merespon saat kita persilahkan untuk memperkenalkan diri.

Jika ada yang seperti ini, maka abaikan saja. Lupakan dirinya. Mari fokus pada calon
mitra berikutnya. Sebab orang seperti ini terbukti tidak serius dan tidak punya itikad baik.

NB: Tapi ada baiknya kita melakukan evaluasi, terutama jika banyak calmit yang tidak
merespon ajakan berkenalan. Kita mungkin perlu mengubah cara perkenalannya. Tentu dari
berbagai macam pengalaman, Anda pasti tahu cara seperti apa yang paling efektif untuk
dilakukan.

28
Tahap #02: Membangun Impian

Setelah terjalin keakraban lewat tahap pedekate, maka silahkan lanjutkan ke tahap
kedua, yakni membangun impian.

Pada tahap ini, silahkan bertanya tentang masalah apa saja yang dihadapi oleh si
calmit, juga solusi seperti apa yang dia butuhkan. Tanyakan juga tentang impiannya yang
belum terwujud.

Apakah dia punya hutang?

Apakah dia terjerat riba?

Apakah dia sudah jadi karyawan selama 20 tahun, tapi motor aja masih nyicil dan
belum punya mobil?

Apakah bensin mobilnya terlalu boros dan sering turun mesin?

Apakah dia ingin langsing secara alamiah, tapi selama ini masih gagal?

Apakah dia seorang petani yang mencari pupuk organik murah namun hasilnya jauh
lebih dahsyat?

Tentu saja, gunakan kalimat-kalimat yang halus dalam bertanya. Jangan pakai
kalimat yang blak-blakan, apalagi vulgar.

Jangan seperti sinetron Preman Pensiun: “Anda miskin? Pengangguran? Lemah


iman?”

Tak mungkinlah ada orang yang mau menjawab pertanyaan seperti itu. Bisa jadi dia
akan marah, tersinggung, bahkan mendamprat Anda, hehehe....

Kita harus menggunakan kalimat yang sopan, halus dan beretika, agar si calmit tidak
sampai merasa tersinggung atau tidak nyaman.

Contoh dialog halus:

“Pak Joko berapa lama bekerja di perusahaan tersebut?”

“Sudah 15 tahun Pak.”

“Wah.... Selama 15 tahun tersebut, Pak Joko pasti sudah bisa beli mobil sendiri
secara cash, ya?”

(Ini adalah pertanyaan halus. Pertanyaan blak-blakannya adalah, “ Pak Joko sudah
punya mobil? Kalau sudah punya, dulu belinya kredit atau cash?”)

29
***

Setelah meng-ekspore impian dan masalah yang dihadapi oleh si calmit, saatnya kita
menawarkan Eco Racing sebagai solusi.

Ibaratnya, si calmit adalah pasien yang mengeluhkan penyakit. Sedangkan kita


adalah dokter yang memberikan obat.

Misalnya:

1. Bagi calmit yang ingin bebas hutang bebas riba, kita sampaikan bahwa PT BEST adalah
perusahaan yang punya visi misi ingin membantu umat agar bebas hutang bebas riba,
melalui sistem bisnis yang luar biasa. Sudah banyak mitra PT BEST yang terbantu.

2. Bagi calmit yang punya impian ingin punya mobil, sampaikan bahwa di Eco Racing kita
bisa punya mobil cash tanpa hutang tanpa riba, hanya dalam hitungan beberapa bulan
sejak gabung.

3. Bagi calmit yang mengeluhkan kendaraannya boros bensin dan sering turun mesin, kita
tawarkan produk Eco Racing sebagai solusinya.

4. Dan seterusnya.

Pada Tahap #02 ini, kita tidak perlu bercerita banyak. Belum saatnya kita
menjelaskan tentang seluk-beluk bisnis Eco Racing.

Kita hanya perlu menyampaikan kalimat singkat namun padat, seperti:

“Insya Allah, di Eco Racing semua impian Bapak tersebut bisa terwujud hanya dalam
waktu 1 atau 2 tahun. Buktinya sudah sangat banyak.”

Setelah kita berkata seperti itu, biasanya si calmit akan bertanya, “Bagaimana
caranya?”

Nah, pada saat inilah kita masuk ke tahap berikutnya.

30
Tahap #03: Peluang Bisnis Eco Racing

Dulu, sebelum menemukan kiat-kiat seperti yang dibahas di ebook ini, terus terang
saya sering jengkel. Sebab saya sudah capek-capek menjelaskan tentang Eco Racing, tapi
ujung-ujungnya si calmit berkata, “Saya tertarik sih. Tapi tak ada dana untuk gabung.”

Kalau hanya satu orang yang berkata seperti itu sih, masih mending. Tapi 9 dari 10
calon mitra saya, kompak berkata seperti itu. Apa tidak pusing? Hehehe....

Karena itulah, tahap #03 ini sangat penting untuk kita terapkan. Tujuannya agar si
calmit tidak sampai melontarkan kalimat yang bikin jengkel banget tersebut.

Jadi begini konsep dasarnya:

Pada tahap #01 dan #02, kita belum menjelaskan tentang Eco Racing, kan? Kedua
tahap tersebut baru pembukaan atau pemanasan. Orang yang tidak paham Eco Racing pun
bisa melakukannya dengan mudah.

Kita harus berpola pikir bahwa Penjelasan Tentang Eco Racing Itu Sangat Mahal.
Saya tidak akan menjelaskannya pada sembarang orang, karena penjelasan tersebut
sangat eksklusif.

Jadi, tahap #03 ini merupakan TAHAP PENYARINGAN. Ini adalah tahap untuk
menyaring, siapa yang layak menyimak penjelasan kita, dan siapa yang tidak layak.

“Siapa yang layak menyimak penjelasan kita?”

Yang layak adalah mereka yang tidak mempermasalahkan modal Rp 2,1 juta. Karena
mereka punya kemungkinan untuk gabung.

Adapun bagi mereka yang mempermasalahkannya, apalagi tidak bersedia


memperjuangkan modal 2,1 juta, maka ya wassalam saja. Kita berhenti di tahap #03 ini. Tak
perlu dilanjutkan. Sebab dapat dipastikan mereka tak akan gabung. Untuk apa kita
memberikan penjelasan pada orang seperti itu?

Kita harus bersikap efektif dalam memprospek calmit. Kita fokus pada mereka yang
tertarik dan serius saja. Kita tidak perlu buang-buang waktu meladeni mereka yang tidak
serius.

Jadi ketika kita mulai menjelaskan tentang bisnis Eco Racing secara lebih detil, pada
saat itu sudah ada KEPASTIAN bahwa si calon mitra SIAP untuk menyediakan modal Rp 2,1
juta.

31
Walau saat ini dia belum punya uang senilai itu, setidaknya dia sudah berjanji untuk
mengusahakannya.

***

Mulai tahap #03 ini, akan banyak template tulisan yang perlu kita kirim. Dan saya
sudah menyediakan template tersebut di Channel Telegram “Template Prospek SSJ”. Untuk
mengaksesnya, silahkan klik https://t.me/template_ssj

Jadi MULAI SAAT INI, jika saya menyebut Template 01, Template 02 dan seterusnya,
itu artinya Anda harus menyalin teks tertentu dari Channel Telegram “Template Prospek
SSJ”. Anda tinggal copy paste. Namun tentu saja, ada bagian tertentu yang perlu diedit.

Misalnya jika ada tulisan, “Bagaimana menurut xxx?” Maka silahkan ganti xxx dengan
nama calon mitra Anda.

Sudah paham, ya?

Jika ya, YUK KITA LANJUTKAN!

***

Tahap #03 ini bisa kita awali dengan mengirim Template 01.

Setelah membaca Template 01 ini, biasanya ada 5 kemungkinan respon si calmit:

Kemungkinan 1: “Itu jumlah yang kecil.”

Jika si calmit berkata seperti itu, maka kita jawab dengan Template 02.

Setelah itu, kita lanjutkan ke tahap berikutnya.

Kemungkinan 2: “Kalau dibandingkan dengan penghasilannya, itu jumlah yang kecil.


Tapi saya tidak punya dana sebesar itu.”

Untuk calmit yang menjawab seperti ini, maka silahkan balas dengan Template 03.

Setelah itu tunggu reaksi si calmit. Jika dia berkata, “Saya bersedia memperjuangkan
modal Rp 2,1 juta tersebut,” maka kita lanjutkan ke tahap berikutnya.

(Berdasarkan pengalaman saya: Untuk calmit yang jawabannya seperti kemungkinan


2 ini, mereka tidak akan menjawab “tidak bersedia”).

32
Kemungkinan 3: “Bagi saya, itu jumlah yang besar. Namun saya akan
memperjuangkannya.”

Jika si calmit menjawab seperti itu, maka kita lanjutkan ke tahap berikutnya.

Kemungkinan 4: “Itu jumlah yang sangat besar. Saya tidak punya uang sebesar itu.”

Untuk calmit yang menjawab seperti itu, kita jawab dengan Template 04.

Setelah itu, silahkan tunggu reaksi si calmit.

Jika dia berkata akan memperjuangkan modal 2,1 juta tersebut, maka kita lanjutkan
ke tahap berikutnya.

Namun jika dia tidak mau memperjuangkan modalnya, maka silahkan STOP
PEMBICARAAN. Tak ada gunanya dilanjutkan. Percuma. Karena dia tidak akan gabung.

Kemungkinan 5: Si calmit tidak menjawab pertanyaan pada Template 01. Dia justru
balik bertanya, seperti:

“Jadi bagaimana cara menjalankan bisnis ini?”

“Produknya apa saja?”

“Eco Racing itu MLM atau bukan, ya?”

Dan seterusnya. Intinya, dia tidak menjawab pertanyaan kita, namun justru
mengalihkan pembicaraan.

Jika ini yang terjadi, maka YUK INGAT LAGI rambu-rambunya. Jangan sampai si calmit
yang mengendalikan pembicaraan. Kitalah yang seharusnya mengendalikan pembicaraan.

Ketika si calmit bertanya seperti itu, lalu kita ladeni, maka inilah awal dari “peralihan
kekuasaan”. Si calmit akan mulai mengendalikan pembicaraan. Ini merupakan situasi yang
buruk dan bisa menjadi awal dari kegagalan closing.

Karena itu, yang harus kita lakukan adalah MENEGASKAN KEMBALI pertanyaannya
dengan cara mengirim Template 05.

Jika si calmit tetap tidak mau menjawab, ya sudahlah. Obrolan diakhiri saja. Sebab
orang seperti ini tidak bisa diatur. Dia tidak serius dan tidak punya itikad baik.

33
CATATAN PENTING #01:

Ada calmit yang ngotot, tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan pada
Template 01. Biasanya sih, mereka ngotot karena salah persepsi belaka.

Misalnya untuk pertanyaan tentang modal Rp 2,1 juta, si calmit berkata, “Saya kan
belum tahu bisnis ini seperti apa. Bagaimana mungkin saya menyerahkan uang untuk bisnis
yang belum saya pahami sama sekali? Karena itu, tolong jelaskan terlebih dahulu tentang
bisnisnya!”

Jika si calmit berkata seperti itu, yang perlu Anda lakukan adalah mengirim Template
06.

Setelah itu, tunggu reaksi si calmit. Biasanya, jawaban dia akan berkisar antara
kemungkinan 1 hingga kemungkinan 5. Karena itu, lakukan tindakan berikutnya seperti yang
sudah dijelaskan di atas.

CATATAN PENTING #02:

Bagi calmit yang belum punya dana dan berjanji untuk memperjuangkan modalnya,
mungkin dia belum punya ide. Dia belum tahu apa yang harus dilakukan dalam rangka
memperjuangkan modal tersebut.

Oleh karena itu, Anda bisa memberi masukan dengan cara mengirim Template 07.

34
Tahap #04: Penjelasan Detil tentang Eco Racing

Nah, inilah tahap yang harganya sangat mahal tersebut. Inilah tahap di mana kita
hanya memberikan penjelasan pada orang-orang terpilih saja, yakni mereka yang sudah kita
saring pada tahap #03.

Pada tahap inilah, kita melakukan PRESENTASI atau memberikan penjelasan detil
mengenai bisnis Eco Racing.

Untuk tahap #04 ini, banyak sekali alternatif cara yang bisa kita pilih. Antara lain:

1. Menelepon atau videl call


2. Janjian ketemu di suatu tempat
3. Menjelaskan via chatting
4. Mengundang si calmit ke acara pertemuan (seminar, home sharing, dst)
5. Atau cara-cara lain yang memungkinkan

Anda bebas memilih cara manapun yang menurut Anda terbaik, paling efektif, dan
memungkinkan untuk dilakukan.

“Bagaimana jika saya belum paham tentang bisnis Eco Racing? Saya kan masih
pemula. Baru gabung kemarin sore. Bagaimana cara saya menjelaskan bisnis ini?”

Nah, itulah sebabnya kenapa di awal ebook ini saya menulis:

Kiat-kiat pada ebook ini insya Allah sangat cocok diterapkan oleh semua mitra,
termasuk mitra yang baru gabung, belum ada pengalaman, belum paham tentang bisnis
Eco Racing. Intinya, ini adalah kiat-kiat yang sangat mudah diterapkan oleh siapa saja.

ARTINYA:

Jika Anda sudah bisa menjelaskan sendiri, maka silahkan praktekkan tahap #04 ini
secara mandiri.

Adapun jika Anda belum bisa menjelaskan, atau belum percaya diri, maka Anda bisa
mewakilkan penjelasan tersebut kepada orang lain.

“Maksudnya gimana?”

Begini:

Jika Anda memutuskan untuk memilih cara 1 hingga 3, maka silahkan libatkan leader
Anda. Minta tolong si leader untuk ikut hadir, baik ketemu langsung atau ngobrol lewat
telepon atau video call.

35
Jika anda memilih cara 4, yang harus dilakukan hanyalah mendampingi si calmit.
Tujuannya agar jangan sampai dia digaet oleh orang lain. Anda harus memastikan bahwa si
calmit ini gabung bersama Anda.

Di acara seminar, biarkan presenter atau pembicara yang menjelaskan tentang Eco
Racing. Anda cukup duduk manis mendamping calmit. Setelah selesai acara, silahkan
bertanya padanya, “Bagaimana pendapat Bapak setelah mengikuti seminar tadi? Sudah
yakin pada Eco Racing? Mau gabung sekarang?”

Jadi Anda tidak perlu menjelaskan apapun. Saat mengajak si calmit untuk menghadiri
seminar, Anda pun tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Anda cukup berkata, “Ada
peluang bagus banget nih. Kalau kamu tertarik, yuk saya ajak ke seminarnya.”

Cukup katakan seperti itu saja. Singkat, padat, dan efektif.

Berdasarkan pengalaman saya: Jika kita sudah melakukan tahap #01 hingga #03,
biasanya si calmit akan sangat mudah untuk diajak hadir ke acara pertemuan. Karena dia
sudah penasaran dan sangat ingin tahu.

***

Nah, Anda jangan sampai mematikan rasa penasaran si calmit.

“Lho, maksudnya bagaimana?”

Maksudnya adalah: Jika sejak awal Anda berencana mengundang si calmit ke acara
pertemuan, maka jangan berikan penjelasan apapun tentang Eco Racing. Sebab jika Anda
jelaskan, si calmit tidak akan penasaran lagi, rasa ingin tahunya akan berkurang. Ini bisa
membuatnya malas hadir ke pertemuan.

Jadi, pelihara saja rasa penasaran si calmit dengan cara TIDAK MENJELASKAN
APAPUN. Semakin dia penasaran, maka semakin besar keinginan dia hadir di acara
pertemuan.

NB: Meminta bantuan leader untuk menjelaskan memang tidak masalah. Namun
karena di bisnis ini kita harus belajar mandiri, maka Anda pun seharusnya terus belajar.
Tingkatkan ilmu, wawasan dan pengetahuan Anda mengenai Eco Racing. Sehingga suatu
saat nanti, Anda bisa menjelaskan sendiri tanpa tergantung pada leader.

Sebab suatu saat nanti, Anda pun akan menjadi leader!!!

36
Penjelasan lewat Chatting
Jika memutuskan untuk menjelaskan info detil Eco Racing melalui chatting di
WhatsApp, maka Anda hanya perlu mengirim beberapa template pesan dari Channel
Telegram “Template Prospek SSJ”.

Pesan pertama yang harus Anda kirim adalah Template 08.

Setelah si calmit menyetujui permintaan Anda pada Template 08, silahkan langsung
kirim Template 09 hingga Template 17 secara bertahap atau mencicil (silahkan baca isi
Template 08 agar paham maksudnya).

Pada Template 17 terdapat pertanyaan untuk si calmit, “Apakah Anda sudah tahu
apa perbedaan di antara 5 status kemitraan tersebut?”

Jika si calmit menjawab “belum tahu” dan minta dijelaskan, maka silahkan kirim
Template 18 dan Template 19 yang berisi penjelasan tentang Status Kemitraan.

Setelah itu, lanjutkan dengan mengirim Template 20, yang isinya mempersilahkan si
calmit untuk bertanya.

Maka, kita pun masuk ke tahap #05, yakni Tanya Jawab 

37
Tahap #05: Tanya Jawab

Pada acara seminar, biasanya ada sesi tanya jawab setelah si pembicara selesai
menyampaikan materi. Nah, di sini pun ada sesi tanya jawab tersebut.

Pada tahap #05 ini, Anda boleh mempersilahkan si calmit untuk bertanya sepuasnya.

Berdasarkan pengalaman saya, jumlah pertanyaan yang diajukan oleh calmit sih
biasanya tidak banyak. Paling hanya 2 atau 4 pertanyaan. Atau paling banter 10 pertanyaan.

Walau si calmit boleh bertanya sepuasnya, tentu akan lebih baik jika dia tidak
bertanya terlalu banyak. Sebab hanya akan buang-buang waktu, apalagi jika dia akhirnya
tidak jadi gabung, hehehe....

Oleh karena itu, jika si calmit bertanya terlalu banyak, Anda boleh menyetopnya
dengan cara halus dan bercanda, “Boleh, Pak. Saya beri kesempatan 1 pertanyaan lagi, ya.
Setelah ini harus langsung gabung, lho... hehehe....”

Jika diomongin seperti itu, biasanya si calmit akan tahu diri, kok.

***

Pada tahap Tanya Jawab ini, usahakan agar Anda tetap menjadi pihak yang
mengendalikan pembicaraan. Berikut adalah dua kiat yang bisa dipraktekkan.

Satu: Akhiri jawaban Anda dengan pertanyaan. Isi pertanyaan Anda tidak harus
berhubungan dengan penjelasan atau jawaban sebelumnya. Sebab yang penting tujuannya
adalah agar obrolan tetap terjaga lancar. Bertanya di bagian akhir akan membuat dialog
tetap berkelanjutan alias tidak berhenti.

Contoh:

Calmit: “Bagaimana cara mendapatkan poin?”

Anda: “Cara mendapatkan poin adalah bla..bla...bla....

Oh ya, anak Pak Joko yang bungsu sekarang usianya berapa ,ya?”

Dua: Anda boleh menjawab pertanyaan si calmit, lalu diakhiri dengan pertanyaan,
“Btw... Bapak/Ibu jadi gabung hari ini?”

38
Namun mari batasi diri. Jangan terlalu sering bertanya seperti itu. Cukup sekali atau
dua kali saja. Sebab ANDA BUKAN DEBT COLLECTOR. Si calmit bisa merasa tidak nyaman jika
dia terlalu sering ditodong seperti itu.

Di awal ebook ini sudah kita bahas, kan? Jangan sampai kita ngotot, agresif, dan
menunjukkan sikap bahwa kita butuh dia. Kita harus terlihat jaim, cool, calm and confident.
Kita tetap harus bisa menunjukkan sikap bahwa dia yang butuh kita, bukan sebaliknya.

Pertanyaan-Pertanyaan Umum
Biasanya ada beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan oleh calon mitra.

Alhamdulillah. Anda boleh bersyukur, karena saya sudah menyediakan beberapa


REFERENSI yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang paling sering
diajukan tersebut. Silahkan simak di bawah ini.

1. Anda bisa membaca halaman FAQ di landing page saya. Bisa diakses di
www.goberkahnoriba.net/faq . Di halaman tersebut telah tersedia sejumlah pertanyaan
yang paling sering diajukan oleh calmit, beserta jawaban tuntasnya.

2. Di channel Telegram “Template Prospek SSJ”, saya sudah menyediakan beberapa


template yang berisi penjelasan untuk menjawab pertanyaan calmit, yaitu:

“Bagaimana cara mendapatkan poin?” Silahkan jawab dengan Template 21.

“Saya membaca berita negatif tentang Eco Racing dari sebuah website. Bagaimana
tanggapan Anda?” Silahkan jawab dengan Template 22.

“Saya menemukan produk Eco Racing di marketplace yang harganya jauh lebih
murah.” Silahkan jawab dengan Template 23.

“Apakah ada list daftar harga produk-produk Eco Racing?” Silahkan jawab dengan
Template 24.

“Jika saya sudah jadi member, berapa harga produk yang berlaku untuk saya?”
Silahkan jawab dengan Template 25.

“Apa yang dimaksud dengan bonus pasangan?” Silahkan jawab dengan template 26.

Untuk pertanyaan-pertanyaan lain, dipersilahkan Anda boleh hubungi leader untuk

39
bertanya dan meminta jawabannya.

Atau Anda bisa cari sendiri di Google dan sebagainya. Jadilah mitra yang mandiri 

40
Tahap #06: CLOSING

Inilah tahap yang paling menentukan dari semua tahap yang ada. Sebab pada tahap
inilah, kita bisa tahu apakah si calmit akan bergabung atau tidak.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN: Pada tahap ini seringkali timbul godaan untuk
ngotot, “memaksa” si calmit untuk segera gabung.

Apalagi jika Anda sedang kesulitan keuangan, lalu membayangkan komisi yang akan
didapatkan jika si calmit jadi gabung. Hm... Pasti godaan tersebut sangat besar, hehehe....

Namun saya ingatkan sekali lagi:

BERSABARLAH. TAHAN DIRI. JANGAN PERNAH TERGODA SEPERTI ITU.


Kita harus tetap mempraktekkan rambu-rambu seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Jangan ngotot. Jangan memaksa. Jangan agresif. Kita harus tetap kalem. Pahami bahwa si
calmit yang butuh kita, bukan sebaliknya.

Pada tahap #06 ini, yang bisa kita lakukan adalah:

#01. Bertanya Secara Halus


Misalnya kita bisa ajukan pertanyaan, “Pak Joko mau gabung hari ini?”

Ini adalah pertanyaan jenis tertutup, yang jauh lebih efektif untuk tujuan
mengarahkan si calon mitra.

HINDARI mengajukan pertanyaan terbuka seperti, “Jadi kapan nih Pak Joko mau
gabung?”

Kalau bertanya seperti itu, si calmit bisa menjawab, “Kapan-kapan saja ya.” 

Jadi, selalu gunakan pertanyaan tertutup yang mengarahkan si calmit untuk


melakukan tindakan sesuai keinginan kita.

Contoh pertanyaan tertutup lainnya:

“Pak Budi jadi mengambil Status Kemitraan Priority?” (walau Pak Budi tidak pernah
menyatakan ingin mengambil Priority, tapi tak ada salahnya kita bertanya seperti itu. Siapa
tahu dia benar-benar ngambil Priority, hehehe...)

41
#02. Mendesak Secara Halus
Tak ada orang yang mau dipaksa atau didesak. Tapi jika dilakukan secara halus, tentu
beda urusannya. Sebab dalam urusan apapun, CARA yang kita lakukan sangatlah
menentukan. Kita melakukan hal yang sama, tapi caranya beda, maka hasilnya pun akan
berbeda.

Karena itu, kita boleh mendesak si calmit untuk segera gabung. Namun gunakan cara
yang halus. Kita bisa menerapkan strategi tarik ulur. Silahkan gunakan Template 27.

Jadi Gabung atau Tidak?


Setelah si calmit menyimak semua penjelasan kita, dan setelah kita menjawab
pertanyaan-pertanyaannya, tentu kita ingin tahu... Apakah dia jadi gabung atau tidak?

Berdasarkan pengalaman saya, berikut adalah beberapa kemungkinan yang terjadi.

Kemungkinan 1: Si calmit langsung gabung saat itu juga. Walau yang seperti ini
jarang terjadi, namun alhamdulillah saya beberapa kali mengalaminya.

Kemungkinan 2: Si calmit tertarik untuk gabung, tapi belum ada dana. Dia berjanji
untuk mengumpulkan dana terlebih dahulu.

Kemungkinan 3: Si calmit belum tertarik untuk gabung, dan mengucapkan terima


kasih atas penjelasan kita.

Kemungkinan 4: Si calmit tertarik untuk gabung, namun dia ingin mendiskusikan


dulu dengan keluarganya.

Kemungkinan 5: Si calmit tertarik untuk gabung, namun dia ingin mempelajari lebih
mendalam, atau ingin mempertimbangkannya lagi.

Kemungkinan manapun yang terjadi, maka alhamdulillah kita harus bersyukur.


Karena orang-orang yang telah kita prospek melalui Tahap #01 hingga Tahap #06, mereka
Insya Allah adalah orang-orang yang serius ingin gabung Eco Racing.

Atau jika belum tertarik (seperti kemungkinan 3), mereka sebenarnya masih
berpotensi untuk gabung jika kita rajin melakukan follow up (Baca Tahap #07).

Para calmit yang telah kita prospek melalui Tahap #01 hingga Tahap #06, insya Allah
mereka tidak akan melontarkan kalimat yang menjengkelkan: “Saya memang tertarik, minat
banget untuk gabung. Tapi saya tak punya uang.”

***

42
Setelah melewati semua tahap di atas, sekarang saatnya bagi kita untuk:

1. Tetap bersikap santai, jaim, cool, calm and confidence. JANGAN MEMAKSA,
JANGAN NGOTOT, JANGAN AGRESIF. Hargailah hak calmit yang punya kebebasan
penuh untuk gabung Eco Racing atau tidak.

2. Berdoa, tawakkal pada keputusan Allah. Kita harus yakin bahwa Allah yang
menggerakkan si calmit untuk gabung atau tidak gabung. Karena itu, yang harus
kita lakukan adalah berharap pada Allah, bukan berharap pada si calmit.
Kewajiban kita adalah berikhtiar semaksimal mungkin. Adapun hasilnya seperti
apa, itu murni keputusan Allah. Jadi sangat penting bagi kita untuk menyerahkan
segala sesuatunya hanya kepada Allah semata. Jangan pernah berharap pada
manusia, sebab hanya akan bikin kecewa.

3. Sangat penting bagi kita untuk menonton video di channel Youtube saya, yang
berjudul “Jangan Mau Jadi Korban PHP”. Silahkan tonton dengan mengklik
https://www.youtube.com/watch?v=rVEkkGJcIUY

Kenapa perlu menonton video tersebut? Karena banyak sekali calmit yang hobi
PHP. Pemberi harapan palsu. Janji mau gabung tapi tidak pernah gabung. Maka,
agar Anda tidak sampai jadi korban PHP, silahkan tonton video tersebut, ya.

43
Tahap #07: Follow Up

Ada leader yang pernah berkata pada saya, “Memprospek calon mitra itu cukup 3
hari saja. Jika setelah 3 hari dia tidak gabung, maka lupakan saja.”

Berdasarkan pengalaman saya, ucapan si leader ini memang benar, tapi tidak
sepenuhnya benar. Sebab ada beberapa mitra saya yang bergabung 1 atau 2 bulan
kemudian.

Kok bisa?

Rahasianya adalah pada tahap #07 ini.

Tidak semua orang dengan mudahnya langsung gabung setelah diprospek. Banyak
orang yang butuh waktu lama untuk mempertimbangkan.

Walau cara kita memprospek sudah sangat baik, namun bisa jadi si calmit masih ragu
atau belum yakin.

Ataupun jika sudah yakin, mereka belum tergoda untuk gabung. Banyak lho, orang
yang seperti ini. Termasuk beberapa teman saya, yang selalu memuji-muji bisnis Eco Racing,
berkata bahwa ini bisnis yang sangat bagus. Mereka bahkan ikut membela ketika ada orang
yang menyerang Eco Racing.

Tapi mereka belum mau gabung juga. Kenapa? Mungkin karena mereka merasa
belum butuh. Sebab hanya orang yang merasa butuhlah yang akan gabung. Betul?

Jadi Intinya: Kita masih bisa berharap banyak dari calmit yang telah melewati Tahap
#01 hingga Tahap #06. Kemungkinan mereka untuk gabung masih sangat besar.

Namun PERLU DIWASPADAI: Jika kita berhenti hingga Tahap #06 saja, maka:

1. Mereka yang masih penuh pertimbangan akan berhenti mempertimbangkan dan


melupakan Eco Racing.
2. Mereka yang belum yakin akan tetap tidak yakin dan lupa pada Eco Racing.
3. Mereka yang belum punya modal akan lupa untuk memperjuangkan modal.
4. Mereka yang sudah yakin tapi belum punya keinginan untuk gabung, bisa saja nanti
rayuan orang lain yang membuat mereka ingin segera gabung. Dan tentunya, mereka
akan gabung bersama orang lain tersebut.

Artinya: Kita akan kehilangan banyak calon mitra potensial, gara-gara kita berhenti
pada Tahap #06.

Oleh karena itu, menjalankan Tahap #07 sangatlah penting.

44
Tahap #07 merupakan TAHAP PAMUNGKAS atau tahap terakhir, di mana fungsi dan
tujuannya adalah MEMPERJUANGKAN agar:

1. Mereka yang masih penuh pertimbangan akan memutuskan untuk gabung.


2. Mereka yang belum yakin akan mulai dan semakin yakin.
3. Mereka yang belum punya modal akan termotivasi dan diingatkan untuk serius
memperjuangkannya.
4. Mereka yang sudah yakin tapi belum punya keinginan untuk gabung, akan langsung
ingin gabung hari ini juga.

Berdasarkan pengalaman saya, sejumlah calon mitra akhirnya gabung setelah


melewati tahap #07 atau Follow Up ini. Misalnya: Ada orang yang saya prospek bulan
November 2020, dan baru gabung di awal Januari 2021. Alhamdulillah....

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk melakukan FOLLOW UP. Sangat
penting untuk melanjutkan ikhtiar hingga tahap #07 ini.

***

Pada Tahap #07 ini, kita harus tetap ingat pada PRINSIP DASARnya:

JANGAN NGOTOT, JANGAN MAKSA, JANGAN AGRESIF.

Kalau kita maksa dan ngotot, apalagi agresif, yakin deh... orang yang sudah ingin
banget untuk gabung pun tiba-tiba bisa berubah pikiran. Karena dia merasa tidak nyaman
dengan kita.

Pada tahap #07 ini, yang harus kita lakukan adalah MEMFOLLOW UP SECARA HALUS.

“Maksudnya gimana?”

Yuk, silahkan baca hingga selesai ya, agar kita semua menjadi paham.

***

Secara umum, ada dua SARANA yang bisa kita gunakan pada Tahap #07 ini:

Yang Pertama: Mengirim broadcast via WA. Kita secara rutin mengirim pesan-pesan
yang menarik dan bermanfaat ke nomor WA si calmit.

Isi pesan yang kita kirim boleh beragam. Bisa berupa kisah inspiratif leader yang
dapat reward, video testimoni produk Eco Racing, dan sebagainya.

45
Bahkan konten-konten umum seperti kalimat motivasi, doa harian dan sebagainya,
yang tidak ada hubungannya dengan Eco Racing pun, boleh kita kirim. Jika Anda nemu quote
bagus dari Merry Riana atau Dewa Eka Prayoga atau Tung Desem Waringin misalnya,
kirimkan saja ke nomor WA calmit Anda.

Anda bahkan boleh mengirim materi-materi seperti doa harian, atau anekdot yang
sangat lucu. Yang penting isinya disukai oleh calon mitra Anda.

NB: Untuk bahan-bahan broadcast seputar Eco Racing, banyak sekali beredar di
media sosial, di Group WhatsApp, dan sebagainya. Jika misalnya Anda melihat tulisan saya
tentang Eco Racing yang menurut Anda bagus, dipersilahkan.... Boleh di-share tanpa perlu
minta izin.

Anda juga bisa mengambil bahan-bahan broadcast dari Telegram Channel “Semua
CASH bersama PT BEST _ Eco Racing” yang dikelola oleh leader saya, Ustadz Taufik Hamim.
Alamat linknya: https://t.me/SemuaCashBersamaEcoRacing

Yang Kedua: Rajin memposting konten bermanfaat di akun medsos Anda. Sebab si
calon mitra mendapat nomor kontak Anda dari medsos, kan? Artinya, kemungkinan besar
dia masih memfollow akun medsos Anda. Jika Anda rajin memposting di akun medsos,
berati si calmit akan terus membaca konten-konten Anda. Betul?

***

Apa tujuan mengirim broadcast atau posting konten seperti itu?

Tujuannya adalah: Agar si calmit terus ingat pada kita. Agar dia tetap ingat pada
obrolan kita yang dulu. Agar dia tetap ingat bahwa kita masih menunggu dia untuk gabung
Eco Racing.

Namun pada tahap ini, kita tidak perlu menagih si calmit untuk gabung Eco Racing.
Sebab sekali lagi, kita bukan debt collector.

Yang harus kita lakukan hanyalah secara rutin mengirim broadcast pesan via
WhatsApp, dan tetap rajin mengelola konten di medsos kita.

Jika kita melakukan cara halus seperti ini, sebenarnya si calmit paham kok, bahwa
kita sedang merayu dia untuk segera gabung. Namun dia tetap merasa nyaman. Karena:

1. Kita menggunakan cara yang halus.


2. Kita mengirimkan info-info yang menarik dan bermanfaat baginya.

Sekali Lagi: Banyak orang yang gabung setelah saya secara rutin melakukan follow up
halus atau broadcast via WhatsApp. Jadi, jangan sampai kita melewatkan Tahap #07 ini.

46
***

“Bagaimana cara efektif mengirim broadcast pesan kepada calmit?”

Jika jumlah calmit Anda hanya 5 orang, tentu urusan broadcast ini sangatlah mudah.
Anda cukup mengirim pesan kepada mereka satu-persatu, secara japri langsung ke nomor
mereka, tanpa bantuan alat apapun.

Namun jika jumlah calmit Anda sangat banyak, misalnya 100 orang, maka cara
manual seperti itu akan sangat merepotkan.

Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menggunakan alat bantu.

“Apa alat bantunya?”

Berikut beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan.

1. WhatsApp Group
Anda bisa membuat group khusus di WhatsApp yang beranggotakan para calon mitra
Anda. Namun berdasarkan pengalaman saya, pembuatan group seperti ini sangat tidak
efektif. Karena:

1. Pesan yang kita kirim akan masuk ke group, bukan ke nomor WA si calmit secara
pribadi. Pengalaman membuktikan bahwa banyak sekali orang yang malas membaca isi
group. Artinya, broadcast yang kita kirim akan sia-sia.

2. Para calmit akan saling tahu mengenai nomor WA calmit lainnya. Ini akan membuka
peluang bagi mereka untuk saling kontak, dan kita tidak bisa mengendalikan isi
pembicaraan mereka. Bisa saja terjadi, isi obrolan mereka justru merugikan kita.

3. Sering terjadi, ada anggota group yang bertanya kritis, atau menjelek-jelekkan Eco
Racing, sehingga sedikit banyaknya akan mempengaruhi calmit lainnya di group
tersebut.

4. Bisa saja di group tersebut terdapat penyusup dari bisnis lain.

5. Misalnya ada calmit yang berbulan-bulan kita follow up tapi belum gabung juga, maka
kita putuskan untuk mengeluarkan dia dari group. Jika ini dilakukan, ada kemungkian
terjadi efek baper, kecewa, marah, dan sebagainya. Situasi seperti ini bisa membuat

47
banyak calon mitra tidak jadi gabung, padahal mungkin awalnya mereka sudah niat
ingin gabung.

6. Dan masih banyak kemungkinan negatif lainnya.

2. WhatsApp Broadcast
Saya lebih menyarankan Anda untuk pakai fitur ini. Karena broadcast jauh lebih
bagus ketimbang group.

Tentang bagaimana cara membuat broadcast, silahkan Anda cari sendiri, ya. Banyak
kok infonya di Google atau Youtube. Atau Anda bisa bertanya pada orang yang paham.

Yang jelas, caranya sangat mudah, kok.

Broadcast di WhatsApp ini memang punya kelemahan. Jika si calmit belum men-save
nomor kita, maka pesan yang kita kirim tidak akan diterima olehnya.

Namun kelemahan ini bisa diatasi dengan cara meminta si calmit untuk men-save
nomor kita. Gampang, kan?

Dan inilah sejumlah keunggulan Broadcast dibanding Group WhatsApp:

1. Sekali broadcast bisa dikirim ke 256 nomor sekaligus. Berbeda halnya dengan broadcast
manual, yang hanya dibatasi 5 nomor penerima saja.

2. Pesan yang kita kirim akan masuk ke nomor WA si calmit secara pribadi, sehingga
peluang untuk dibaca jauh lebih besar. Jika isi pesan kita menarik dan bermanfaat,
maka si calmit justru akan senang, berterima kasih, dan merasa dihargai.

3. Si calmit tidak akan tahu bahwa nomornya kita masukkan ke dalam list broadcast.

4. Jika kita menghapus nomor si calmit dari list broadcast (misalnya jika dia sudah gabung
jadi mitra), maka dia pun tidak akan tahu.

5. Para calmit yang nomornya kita masukkan ke list broadcast, mereka tidak akan saling
tahu mengenai nomor WA calmit lainnya.

Dengan sejumlah keunggulan seperti ini, maka saya lebih suka pakai Broadcast
ketimbang Group dalam melakukan follow up terhadap calon mitra.

48
PENTING: Jangan melakukan spamming, atau mengirim info-info yang tidak disukai
oleh si calmit. Ini akan membuat mereka merasa tidak nyaman, dan bisa menyebabkan
mereka tidak jadi gabung. Pastikan Anda hanya mengirim info-info yang menarik dan
bermanfaat bagi mereka.

3. WhatsApp Business
Jarang orang yang tahu bahwa WhatsApp punya aplikasi alternatif bernama
WhatsApp Business. Ini adalah aplikasi yang jauh lebih powerfull dibanding WhatsApp biasa.
Sebab di dalamnya banyak sekali fitur dan layanan yang sangat bermanfaat bagi para
pebisnis.

Termasuk untuk urusan broadcast, menggunakan WhatsApp Business ini sangatlah


mudah.

Berita baiknya, WhatsApp Business ini pun tetap gratis.

Mengenai cara menggunakan WhatsApp Business, silahkan Anda cari tahu sendiri,
ya. Yuk Belajar Mandiri. Ebook ini tidak membahas panduan teknis apapun.

4. Microsoft SwiftKey Keyboard


Ini adalah aplikasi untuk menggantikan keyboard bawaan di smartphone kita. Fitur
dan keunggulan SwiftKey ini sangat banyak jika dibandingkan dengan keyboard biasa.

Salah satu fitur penting di Swiftkey adalah kemampuannya untuk menampilkan


autotext. Misalnya:

Anda menyimpan tulisan tertentu yang berisi penjelasan tentang Cara Bergabung
dengan Eco Racing. Lalu tulisan tersebut Anda simpan dengan shortcut “gabung”. Maka
setiap kali Anda mengetik kata “gabung”, tulisan yang sudah disimpan tersebut bisa
langsung muncul dan disalin.

Fitur autotext ini sebenarnya tersedia juga di WhatsApp Business. Jadi jika Anda
pakai WA Business, maka auto text ala SwiftKey tidak perlu digunakan. Anda bahkan tidak
perlu menginstal SwiftKey jika tujuan Anda hanya agar bisa pakai autotext.

Namun jika Anda tidak mau atau tidak bisa pakai WhatsApp Business, maka alternatif
terbaik adalah SwiftKey ini.

Tentang cara pakai SwiftKey dan sebagainya, silahkan Anda cari tahu sendiri, ya.
Ebook ini tidak membahas hal-hal teknis apapun.

49
5. WBSPro
Jika Anda mengelola WhatsApp lewat laptop (WhatsApp Web), maka saya sangat
merekomendasikan produk WBSPro. Ini adalah aplikasi yang sangat powerfull, memberikan
banyak kemudahan bagi kita dalam mengelola komunikasi dengan pelanggan dan calon
pelanggan untuk bisnis apapun (termasuk Eco Racing tentu saja).

Jadi jika Anda punya bisnis selain Eco Racing, di mana Anda punya banyak pelanggan
dan calon pelanggan, maka menggunakan WBSPro ini sangatlah penting.

WBSPro bahkan sudah direkomendasikan oleh sejumlah tokoh ternama, antara lain
Dewa Eka Prayoga. Saya pun sudah menggunakannya.

Saya tak akan bercerita banyak tentang WBSPro di sini. Jika Anda penasaran, silahkan
baca info selengkapnya di https://bit.ly/my_wbspro

50
Bagian III
Bonus

Daftar Isi:

1. Lakukan Edifikasi terhadap Leader


2. Referensi
3. Hubungi Jonru

51
I. Lakukan Edifikasi terhadap Leader

Tentunya, banyak sekali kemungkinan pertanyaan yang bisa diajukan oleh calmit.
Namun ada satu pertanyaan yang biasanya membuat para mitra baru menjadi keder,
langsung down, bahkan mati gaya:

“Kamu sendiri sudah dapat apa dari Eco Racing?”

Tentu Anda yang masih pemula akan bingung menjawabnya. Karena Anda belum
dapat reward apapun. Belum ada yang bisa ditunjukkan sebagai barang bukti.

Nah, jika Anda menghadapi pertanyaan seperti itu, sebenarnya tidak perlu bingung
atau mati gaya. Karena salah satu HAL PENTING yang bisa kita lakukan di bisnis Eco Racing
adalah melakukan edifikasi terhadap leader.

“Maksudnya gimana?”

Begini:

Jika Anda belum dapat reward apapun, maka yang harus dilakukan adalah
menceritakan prestasi para leader Anda yang sudah sukses.

Contohnya begini:

“Saya punya leader bernama ustadz Adam Ibrahim. Beliau ini sangat luar biasa.
Hanya dalam waktu 11 bulan setelah gabung, beliau sudah dapat reward Rumah Luxury 1
miliar. Bahkan lebih hebatnya lagi, reward Luxury ini beliau gunakan sebagai villa untuk
para yatim dhuafa penghafal Al Quran. Masya Allah. Luar biasa, ya?

Jika kamu gabung bersama saya, maka kamu otomatis akan menjadi mitra ustadz
Adam juga. Kamu akan punya kesempatan untuk dibimbing langsung oleh beliau. Asyik,
kan?”

Ketika mendengar ucapan seperti itu, apalagi jika Anda menambahkan informasi,
“Pak Jonru Ginting yang terkenal itu juga leader saya, lho,” (hehehe....) maka si calmit akan
membayangkan bahwa dia akan menjadi mitra ustadz Adam Ibrahim dan Jonru.

Perhatiannya kini tidak lagi tertuju pada Anda. Dia tidak lagi bertanya, “Kamu sudah
dapat apa?” Sebab dia menganggap Anda sebagai perantara saja.

Ya, tidak masalah jika Anda hanya dianggap sebagai perantara. Yang penting dia
akhirnya gabung menjadi mitra Anda, kan? Hehehe....

52
(Jika Anda bukan mitra saya, tolong untuk tidak pernah mengaku-ngaku, ya. Saya
menemukan sejumlah oknum dari tim lain yang melakukan hal ini. Perlu diketahui bahwa
tindakan seperti ini termasuk penipuan).

Oh ya, makna dan pengertian edifikasi sebenarnya jauh lebih luas dibanding yang
saya jelaskan di atas.

Intinya, edifikasi adalah aktivitas apapun yang tujuannya untuk membangun persepsi
positif dan luar biasa mengenai leader kita. Sehingga para calmit akan menjadi terkesan,
menaruh perhatian, lalu tertarik untuk bergabung menjadi mitra kita.

Yang penting untuk kita pahami adalah: Setiap kali melakukan prospek, jangan lupa
untuk selalu melakukan edifikasi terhadap leader. Bahkan seperti yang sudah dijelaskan di
atas, sangat bagus jika kita meminta bantuan leader untuk menjelaskan seluk beluk Eco
Racing kepada para calmit.

Namun satu hal yang harus dipahami: Saat minta tolong tersebut, berikan perlakuan
terbaik kepada leader Anda. Bersikap hormatlah dan penuh etika kepadanya. Di depan
calmit, perlakukan leader seperti pejabat penting atau tokoh terkenal yang harus
diperlakukan secara khusus.

Mohon maaf, bukan berarti para leader itu gila hormat. Namun Anda perlu
melakukan ini untuk kepentingan Anda sendiri. Agar calmit jadi terkesan, menaruh
perhatian, lalu tertarik untuk gabung menjadi mitra Anda.

53
III. Referensi

Berikut adalah beberapa referensi penting bagi kita semua, agar sukses dan berkah
dalam menjalankan bisnis Eco Racing.

1. Buku SYSTEM FOR SUCCESS karya ir. Randu Sekti Wibowo. Beliau ini merupakan
founder atau top leader di tim saya. Buku karya beliau ini sangat bagus dan sangat
saya rekomendasikan sebagai panduan penting dalam menjalankan bisnis Eco
Racing. Untuk pemesanan buku ini, Anda bisa menghubungi staf Pak Randu (Usman)
di nomor WA 0858 62527942.

2. Landing Page, atau website yang berfungsi untuk mempromosikan bisnis Eco Racing
secara online. Atau bisa juga kita sebut BROSUR ONLINE. Untuk layanan pembuatan
landing page, Anda bisa membaca informasinya di
www.goberkahnoriba.net/landingpage

3. Landing Page berbasis video.


Contoh landing page: https://www.sinergy-support.com/3M2WZ/
Untuk mendapatkan landing page seperti ini, dipersilahkan Anda bisa mendaftar
pada link berikut >> Klik saja >> https://www.sinergy-support.com/3M2WZ/10/

4. Group khusus di Facebook, bernama SSJ Online Marketing. Group ini secara
eksklusif hanya diperuntukkan bagi mitra Sinergy Sahabat Jonru (SSJ).

Pada group tersebut, saya banyak berbagi tentang kiat-kiat berpromosi lewat media
online, seperti Facebook, Instagram, dan sebagainya.

Jika Anda adalah mitra SSJ, dipersilahkan gabung dengan group tersebut. Alamat
link-nya https://www.facebook.com/groups/ssj.online.marketing/

5. Bahan-bahan broadcast Eco Racing dari Telegram Channel “Semua CASH bersama PT
BEST _ Eco Racing” yang dikelola oleh leader saya, Ustadz Taufik Hamim. Alamat
linknya: https://t.me/SemuaCashBersamaEcoRacing

6. WBSPro. Ini adalah aplikasi yang sangat powerfull, memberikan banyak kemudahan
bagi kita dalam mengelola komunikasi dengan pelanggan dan calon pelanggan untuk
bisnis apapun (termasuk Eco Racing tentu saja).

54
Jadi jika Anda punya bisnis selain Eco Racing, di mana Anda punya banyak pelanggan
dan calon pelanggan, maka menggunakan WBSPro ini sangatlah penting.

WBSPro bahkan sudah direkomendasikan oleh sejumlah tokoh ternama, antara lain
Dewa Eka Prayoga. Saya pun sudah menggunakannya.

Saya tak akan bercerita banyak tentang WBSPro di sini. Jika Anda penasaran,
silahkan baca info selengkapnya di https://bit.ly/my_wbspro

55
IV. Hubungi Jonru

1. Blog pribadi: www.jonruginting.com


2. Landing page Eco Racing: www.goberkahnoriba.net
3. Instagram & Twitter: @jonrugintingnew
4. Facebook: www.facebook.com/jonrugintingbaru
5. Channel Youtube Jonru Ginting TV: https://www.youtube.com/jonrugintingtv
6. WhatsApp: 08 999 30 1990

56

Anda mungkin juga menyukai