Disusun Oleh :
Rini Angriani
(33119504)
A. Latar Belakang
Agroindustri merupakan salah satu sektor industri yang memegangperanan
penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena
produkagroindustri memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan dengan
sektorlain. Salah satu sektor agroindustri yang berkembangpesat di Indonesia pada
saatini adalah industri pulp dan kertas. Produksi pulp yang dihasilkan Indonesia
padatahun 1993 yaitu sebesar 900 ribu M.ton, kemudian pada tahun 2000
mengalamipeningkatan lagi menjadi 4,089 juta M.ton atau nilainya meningkat
sebesar 50,57% per tahun. Sementara itu produksi kertas pada tahun 1993 adalah
sebesar 2,572juta M.ton dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 6,849 juta M.ton
atau nilainyameningkat sebesar 23,71 % per tahun (Biro Pusat Statistik, 2009).
Peningkatan produksi pulp dan kertas menyebabkan peningkatan
nilaitambah.Pada tahun 1990 nilai tambah dari industri ini sebesar 820,90
milyar,meningkat menjadi 21045,48 milyar pada tahun 2002, atau nilainya
meningkatsebesar 213,64% per tahun (Biro Pusat Statistik, 2009).Industri pulp
dan kertas merupakan salah satu industri penyumbang devisaterbesar. Pada tahun
2003 industri ini menyumbangkan devisa sebesar US$2029,60 juta dan nilainya
meningkat menjadi US$ 3923,12 juta pada tahun 2008atau rata-rata sebesar 18,66
% per tahun. Sejak tahun 2005 nilai ekspor pulp dankertas nilainya lebih besar
bila dibandingkan nilai impornya. (Biro Pusat Statistik, 2009).
Pertumbuhan sektor industri pulp dan kertas yang pesat
memungkinkanbermunculannya perusahaan-perusahaan besar yang memiliki
modal yang kuatdan berskala besar. Dalam kenyataannya, perusahaan-perusahaan
besar yangbermodal kuat ini akan memiliki kekuatan yang besar di dalam pasar.
Kekuatanini bisa diperoleh karena perusahaan-perusahaan mempunyai
kemampuan untukmemanfaatkan kebijakan proteksi dan penanaman modal asing.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut untuk mengetahui
lebih lanjut mengenai industri pulp dan kertas, maka dibuatlah makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan industri pulp dan kertas?
2. Apa sajakah bahan baku yang digunakan dalam industri pulp dan kertas?
3. Bagaimanakah proses pengolahan industri pulp dan kertas?
4. Apakah manfaat dari industri pulp dan kertas?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui sejarah perkembangan industri pulp dan kertas
2. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri pulp dan kertas
3. Menjelaskan proses pengolahan industri pulp dan kertas
4. Menjelaskan manfaat dari industri pulp dan kertas
II. PEMBAHASAN
Kayu Kayu
Karakteristik Serat Bambu Bagase Jerami
Lunak Kertas
Panjang serat 3-4 1,6 - 2,7 0,7 - 1,6 1,7 1,5
Diameter serat 14 32 - 43 20 - 40 20 8,5
% Abu 1-3 1 1 2 10 - 15
% Lignin 22 - 30 26 - 30 18 - 25 19 - 21 14 - 21
% Pentosan 16 - 20 6-9 16 - 18 30 - 32
% Selulosa 50 - 52 40 - 45 38 - 49 40 – 43 30 - 38
Pada proses pembuatan pulp dan kertas, bahan baku yang digunakan
adalah kayu. Kualitas pulp sangat ditentukan oleh jenis kayu yang digunakan.
Diharapkan jenis kayu yang digunakan untuk menghasilkan kualitas pulp yang
bagus adalah kayu yang mempunyai kandungan selulosa yang tinggi, lignin yang
rendah, tidak rapuh, tidak banyak getah dan tidak berkulit tebal.
Dalam proses pembuatan pulp digunakan dua jenis bahan baku, yaitu:
a. Bahan Baku Primer
Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dengan jenis
kayu (wood) atau bukan kayu (non wood).
1) Kayu (Wood)
Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun yang dimiliki yaitu kayu
berdaun lebar (hard wood), dan kayu berdaun jarum (soft wood). Kayu berdaun
lebar (hard wood), umumnya menggugurkan daunnya pada musim kemarau
seperti Albazia falcatera, Euclyptus sp., dan Antochehalus candabia. Sedangkan
kayu berdaun jarum (soft wood), sering disebut kayu jarum adalah jenis daun yang
bersal dari pohon berdaun jarum.Jenis pohon ini selalu hijau sepanjang tahun dan
tidak menggugurkan daunnya pada musim kemarau, seperti Pinlis sp. (tusam) dan
Aganthis sp. (dammar).
Analisis sifat pengolahan kayu digunakan untuk mengetahui jenis kayu
yang cocok sebagai bahan baku pulp. Analisis ini meliputi rendemen pulp,
konsumsi alkali, bilangan permanganate, panjang putus dan faktor retak.
2) Bukan Kayu ( Non Wood)
Beberapa jenis tumbuhan bukan kayu merupakan sumber serat untuk
bahan baku pulp, baik itu yang berasal dari kulit batang, daun, tangkai, buah/biji
dan bulu biji. Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
• Serat kulit batang : Fax, Jule, Hemo, Rami Kenaf, Haramay
• Serat daun : Manila, Abaca, Sisal, Palm, Nenas
• Serat bulu biji : Kapas, Kapuk
• Serat rerumpunan : Merang, Jerami, Baggase, Bambu, Gelaga