Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI KESEHATAN RUMAH SAKIT DAN

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN


RUMAH SAKIT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“SISTEM INFORMASI KESEHATAN”

Dosen Pengampu : Hairil Akbar, S.KM., M.Epid

OLEH :
1. AFDHAL K. U. ANGGOL (01901040001)
2. RENATA P MOKODONGAN (01901040018)
3. YELVANA V KAMASAAN (01901040028)
4. NADIVA A GULAMA (01901040013)
5. ALDA SIDAMPOY (01901040002)
6. MOH. AKBAR MOKOAGOW (01901040010)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES GRAHA MEDIKA
KOTAMOBAGU
2020
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT


Sistem informasi rumah sakit (SIRS) dalam bahasa inggris Hospital information systems
(HIS) adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data rumah sakit se-
Indonesia. Sistem Informasi ini mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus,
baik yang dikelola secara publik maupun privat sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Sistem
informasi rumah sakit bertugas menyiapkan informasi untuk kepentingan pelayanan
rumah sakit. Subsistemnya antara lain : subsistem pengembangan dan subsistem
operasional.

Menurut Paul R. Vegoda (1987), sistem informasi rumah sakit (HIS) didefinisikan
sebagai sistem informasi yang terintegrasi yang meningkatkan perawatan pasien dengan
meningkatkan pengetahuan pengguna dan mengurangi ketidakpastian sehingga rasional
keputusan harus dibuat dari informasi yang diberikan.

Haux, Schmücker, dan Winter (1996) memandang sistem informasi rumah sakit sebagai
seluruh informasi pengolahan dan subsistem penyimpanan informasi rumah sakit, dimana
tidak hanya tentang sistem komputer dan jaringan, dan aplikasi berbasis komputer sistem
yang diinstal pada mereka, tapi itu juga tentang informasi di rumah sakit secara
keseluruhan.

B. FUNGSI SISTEM INFORMASI KESEHATAN RUMAH SAKIT


Berikut ini beberapa fungsi dari SIRS di bagian-bagian sub system yang ada dalam
system (rumah sakit), yaitu:
a. Subsistem layanan kesehatan, yang mengelola kegiatan layanan kesehatan.
b. Subsitem rekam medis yang mengelola data pasien.
c. Subsitem personalia, yang ,mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupun
tenaga administrative rumah sakit
d. Subsitem keuangan, yang mengelola data-data tranksasksi keuangan.
e. Subsitem sarana/prasarana, yang mengelola sarana prasarana yang ada di dalam
rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis, persediaan obat-obatan dan bahan
habis pakai lainnya.
f. Subsistem manajemen rumah sakit, yang mengelola aktivitas yang ada di dalam
rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk plan jangka panjang,
menengah, pendek, pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar.
Ke-6 subsitem tersebut kemudian harus dijabarkan lagi kedalam modul-modul yang
sifatnya lebih spesifik. Subsistem layanan kesehatan dapat dijabarkan lebih lanjut
menjadi :
1. Registrasi pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar.
Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan,
dan info kamar rawat inap.
2. Rawat jalan/poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti : penyakit dalam,
bedah,anak, obstetric dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT,mata, gigi, mulut,
kardiologi, radiologi, bedah orthopedic, paru-paru, umum, UGD, dan lain-lain
sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien
agar tersimpan dalam rekam medis.
3. Rawat inap, modul ini mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien,
konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang medis/laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti :
ECG,EEG,USG,ECHO,TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dll.
5. Penagihandan pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat
jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medic),
baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM.
Modul ini juga mencatat tranksaksi harian pasien (laboratorium,obat, hono
dokter), daftar piutang, manajemen deposit dll.
6. Apotik/farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan tranksaksi
obat-obatan.
C. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
RUMAH SAKIT
Konsep Dasar Pengembangan SIRS Sistem informasi yang lama perlu diperbaiki atau
diganti disebabkan karna beberapa hal,yaitu :
1. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem lama
2. Untuk memperoleh peluang
3. Adanya instruksi

Adapun dampak dari pengembangan SIRS adalah sebagai berikut :


1. Terjadi peningkatan kinerja para pegawai dalam organisasi,
2. Adanya peningkatan informasi yang dibutuhkan organisasi,
3. Meningkatnya efisiensi,
4. Meningkatnya pengendalian,
5. Meningkatnya operasional pelayanan .

Berikut konsep-konsep dasar pengembangan SIRS, yaitu :


1. System informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi (sistem informasi dengan
cara manual dan sistem informasi berbasis komputer/ComputerBasedInformation
System atau CBIS),
2. Sistem informasi adalah sistem yang dinamis, yaitu ditentukan oleh dinamika
perkembangan organisasi dengan konsekuensi perkembangan informasi tidak pernah
berhenti,
3. System informasi mengikuti siklus hidup sistem,yaitu lahir (berubah dari sistem lain),
berkembang,mantap dan mati (berubah menjadi sistem lain) dengan konsekuensi ada
umur layak guna, dimana umur layak guna ditentukan oleh perkembangan
organisasi,perkembangan teknologi,dan perkembangan tingkat kemampuan user
(tingkat pemahaman TI,tingkat kemampuan belajar, dan tingkat able beradaptasi atau
yang dikenal dengan EndUserComputing/EUC,
4. Daya guna sistem informasi ditentukan oleh tingkat integritas sistem informasi
itu ,artinya perlu adanya sinkronisasi antara aspek manual (yang berisi prosedur
operasional standar)sangat dipengaruhi oleh karakteristik user termasuk abling
manajerial pimpinan organisasi dengan aspek otomasi/computer yang dipengaruhi
oleh abling teknik pengembang,
5. Keberhasilan program ditentukan oleh strategi yang dipilih atau tahapan- tahapan
dalam pengembangan SIRS, yaitu pembuatan rencana induk
pengembangan,pembuatan rancangan global (penjabaran sistem sampai ke aplikasi,
keterkaitan antara sub-sub sistem dsb),pembuatan rancangan detail/rinci (pembuatan
kamus elemen data, data flow diagram,dsb), implementasi (pengembangan software
aplikasi),dan operasionalisasi. Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan
berbagai faktor seperti : keadaan yang sekarang dihadapi, keadaan pada waktu sistem
informasi siap dioperasionalkan dan keadaan dimasa mendatang, termasuk antisipasi
perkembangan organisasi dan perkembangan teknologi.
6. Pengembangan dengan pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh
(holistic).Adapun kelemahan pendekatan berdasarkan struktur organisasi di antaranya
struktur organisasi seringkali tidak menggambarkan fungsi-fungsi yang ada dalam
organisasi tersebut, dan terjebak dalam kompleksitas struktur organisasi dan
kelemahan berdasarkan secara sektoral/segmental di antaranya ada system yang tidak
terdeteksi,menghasilkan sistem yang terfrekmentasi dan kesulitan dalam proses
integrasi,
7. Informasi telah menjadi aset organisasi. Penguasaan informasi internal dan eksternal
merupakan salah satu keunggulan kompetitif dan keberadaan informasi tersebut
(menentukan kelancaran dan kualitas kerja, menjadi ukuran kinerja organisasi, dan
menjadi acuan atau menentukan peringkat organisasi dalam persaingan baik di tingkat
lokal maupun global) serta biaya pengembangan dan pemeliharaan SI,
8. Penjabaran sistem dengan struktur hierarkis yaitu ada sistem (terdiri dari 1/lebih
subsistem),sub sistem (terdiri dari 1/lebih modul),modul (terdiri dari 1/lebih sub
modul),dan sub modul (terdiri dari 1/lebih aplikasi).

D. PENCATATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN RUMAH SAKIT


Pencatatan disini dimaksudkan pendokumentasian segala informasi medis seorang pasien
ke dalam rekam medis. Data pasien dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu
data sosial dan data medis.Untuk mendapatkan data medis yang baik, ada beberapa hal
yang dapat diperhatikan oleh dokter dan ahli di bidang kesehatan lainnya, yaitu mencatat
secara tepat waktu, uptodate, cermat dan lengkap, dapat dipercaya dan menurut kenyataan,
berkaitan dengan masalah dan pokok perihalnya, sehingga tidak bertele-tele, bersifat
subjektif sehingga menimbulkan kesan jelas.Kegiatan pencatatan ini melibatkan semua
unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan ataupun tindakan kepada
pasien.

1. Bentuk catatan dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu:


a. Catatan yang bersifat kolektif
Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut buku register. Buku register ini
merupakan sumber utama data kegiatan rumah sakit.Pada buku registrasimemuat
informasitentang identitas pasien, cara pembayaran yang dituju.

b. Catatan yang bersifat individual


Catatan ini mendokumentasikan segala tindakan medik yang diberikan kepada
seorang pasien. Bentuk catatan ini berupa lembaran-lembaran yang dinamakan
rekam medis. Pencatatan datamedis ini dilakukan oleh petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan / tindakan kepada pasienyaitu dokter, perawat / bidan,
tenaga kesehatan lainnyatermasuk petugas rekam medis.

2. Pengolahan data medis


Sebelum dilakukan pengolahan, berkas-berkas rekam medis tersebut diteliti
kelengkapannya baik isi maupun jumlahnya. Rekapitulasi dari sensus harian diolah
untuk menyiapkan laporan yang menyangkut kegiatan rumah sakit, sedangkan
formulir-formulir rekam medis diolah untuk menyiapkan laporan yang menyangkut
morbiditas dan mortalitas (Depkes RI, 1994).

3. Penyajian data menurut sifatnya dapat berupa :


a. Data deskriptif, masih menggambarkan keadaan apa adanya dan belum
memberikan gambaran makna daripada keadaan tersebut.
b. Data analitik, sudah dapat memberikan makna dari pola keadaan sesuatu sehingga
dapat memberikan suatu informasi yang dapat dipakai sebagai bahan tindak lanjut
oleh pengambil keputusan.
E. PELAPORAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN RUMAH SAKIT
Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat
menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat.
1. Jenis laporan yang dibuat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu
a. Laporan intern rumah sakit
Yaitu laporan yang dibuat sebagai masukan untuk menyusun konsep Rancangan
Dasar Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Indikasi laporan adalah :
1) Sensus harian, meliputi
a) Pasien masuk rumah sakit
b) Pasien keluar rumah sakit
c) Pasien meninggal di rumah sakit
d) Lamanya pasien dirawat
e) Hari perawatan
2) Persentase pemakaian TT
3) Kegiatan persalinan
4) Kegiatan pembedahan dan tindakan medis lainnya
5) Kegiatan rawat jalan penunjang

b. Pelaporan ekstern rumah sakit


Yaitu pelaporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan yang
berlaku, ditunjukkan kepada Departemen Kesehatan RI, Kanwil Depkes RI
(sekarang , DinkesProvinsi, Dinkes Kabupaten/kota)
Pelaporan yang dibuat sesuai kebutuhan Depkes RI, meliputi :
1. Data Kegiatan Rumah Sakit (RL 1)
2. Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap (RL 2a)
3. Data Keadaan Morbiditas penyakit Khusus Pasien Rawat Inap (RL 2a1)
4. Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan (RL 2b)
5. Data Keadaan Morbiditas Penyakit Khusus Pasien Rawat Jalan (RL 2b1)
6. Data individual Morbiditas Pasien Rawat Inap
a) Pasien Umum (RL 2.1)
b) Pasien Obstetrik (RL 2.2)
c) Pasien baru lahir/lahir mati (RL 2.3)
7. Data Inventaris Rumah Sakit (RL3)
8. Data Keadaan ketenagaan RS (RL 4)
9. Data individual Ketenagaan RS (RL 4a)
10. Data Peralatan Rumah Sakit (RL 5)

2. Saluran Pengirim Laporan


Laporan kegiatan rumah sakit (RL 1) dibuat rangkap 6 yang asli dikirim ke Dirjen
Yan Med Bagian Informasi Yanmed rumah sakit Depkes RI dan tembusan ditunjukan
ke :
a. Ka Kanwil Dep Kes RI(sudah likuidasi)
b. Ka Din Kes Provinsi
c. Ka Din Kes Kabupaten
d. Direktur Rumah Sakit
e. Pertinggal (Arsip)

Sedangkan laporan lainnya (RL 2 s/d RL 5) cukup dibuat rangkap 2 yang asli dikirim
ke Dir Jen Yan Med Dep Kes RI dan tembusannya untuk Arsip rumah sakit

Yang dijadwalkan oleh departemen Kesehatan


1. Untuk pelaporan bulanan / tribulan dikirim ke instansi Departemen Kesehatan
paling lambat tanggal 15 pada bulan berikutnya.
2. Untuk laporan tahunan dikirim setiap tanggal 15 Januari pada tahun berikutnya.
3. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, maka pengumpulan data laporan dari
masing-masing unti terkait ditetapkan paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan
berikutnya.
4. Khusus untuk pengumpulan data individual morbiditas pasien rawat inap
sampling tanggal 1 s/d 10 sesuai bulan pelaporan, formulir dilampirkan dalam
berkas RM setelah diisi oleh dokter yang merawat sekurang-kurangnya
a) Diagnosa
b) Sebab kematian bila pasien meninggal
c) Nama dan tanda tangan dokter
d) Kelengkapan data lainnya diisi oleh petugas rekam medis (RS Darmo, 1999).
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/64024972/Juknis-SIRS-6

villavos-wordpress-com.cdn.ampproject.org

http://irsa22.blogspot.com/2016/03/kegiatan-pencatatan-perekaman-recording.html?m=1
Akasah, Modul : Pengelolaan Sistem Rekam medis II, Politeknik Piksi Ganesha Bandung,
2008, Bandung
Sanjoyo Raden.2006.Sistem Informasi Kesehatan
https://indra18mangun.wordpress.com/rekam-medis/sirs-rev-6/
http://inticom.wordpress.com/sistem-informasi-rumah-sakit/

Anda mungkin juga menyukai