Anda di halaman 1dari 2

Hasil dan Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 1. Hasil Pengukuran Pengaruh ZPT Auksin terhadap Pemanjangan Akar Allium cepa
No Tanggal Perlakuan
. Kontrol 100 ppm 300 ppm 500 ppm 700 ppm 900 ppm
1. 24/10/1 - - - - - -
8
2. 25/10/1 Jumlah - Jumlah - - Jumlah
8 akar : 8 akar : 1 akar : 5
P : 0,7 P : 0,3 P : 0,3 cm
cm cm
3. 26/10/1 Jumlah Jumlah Jumlah - - Jumlah
8 akar : 8 akar : 3 akar : 3 akar : 5
P : 1 cm P : 0,3 P : 1,5 P : 1,1 cm
cm cm
4. 29/10/1 Jumlah Jumlah Jumlah - - Jumlah
8 akar : 12 akar : 6 akar : 7 akar : 9
P : 1,7 P : 2,1 P : 5,8 P : 2,8 cm
cm cm cm
5. 30/10/1 Jumlah Jumlah Jumlah - - Jumlah
8 akar : 12 akar : 7 akar : 9 akar : 12
P : 2,5 P : 2,8 P : 6,5 P : 3,3 cm
cm cm cm
6. 01/11/1 Jumlah Jumlah Jumlah - - Jumlah
8 akar : 14 akar : 7 akar : 13 akar : 14
P : 3,8 P : 3,3 P : 7 cm P : 3,8 cm
cm cm
7. 02/11/1 Jumlah Jumlah Jumlah - - Jumlah
8 akar : 15 akar : 8 akar : 15 akar : 16
P : 4 cm P : 3,8 P :7,7 cm P : 4,6 cm
cm
8. 04/11/1 Jumlah Jumlah Jumlah - - Jumlah
8 akar : 17 akar : 10 akar : 17 akar : 19
P : 4,5 P : 6 cm P : 9,8 P : 5 cm
cm cm
9. 06/11/1 Jumlah Jumlah Jumlah - - Jumlah
8 akar : 20 akar : 12 akar : 19 akar : 22
P : 4,5 P : 7,5 P : 10,5 P : 5,6 cm
cm cm cm
Berdasarkan dari tabel hasil pengamatan terlihat bahwa konsentrasi auksin alami yang
paling bagus digunakan untuk pemanjangan akar Allium cepa yaitu konsentrasi 0,03 ppm.
Konsentrasi auksin yang terlalu tinggi hanya akan menambah jumlah akar namun tidak untuk
pemanjangan akar. Hal ini disebabkan setiap tumbuhan ataupun tanaman, memiliki batas
konsentrasi auksin yang optimum untuk pertumbuhannya. Menurut [1], penambahan auksin
alami sebanyak 0,2 dan 0,3 mg l -1 dapat memacu pemanjangan akar terbaik. Hasil
penelitian[4], menemukan bahwa zat pengatur tumbuh alami yang mengandung air kelapa
muda 25% mampu meningkatkan tinggi tanaman, volume akar, bobot segar akar dan bobot
kering akar.
Perlakuan pemberian konsentrasi auksin alami yang berbeda dimaksudkan agar dapat
memdapatkan konsentrasi yang tepat untuk pertumbuhan akar Allium cepa. Pada konsentrasi
0,09 ppm jumlah akar lebih banyak namun panjang akar lebih pendek jika dibandingkan
dengan konsentrasi 0,03 ppm. Hal ini mungkin disebabkan karena pada konsentrasi 0,09 ppm
dapat menghambat atau memperlambat proses pembentukan akar pada tanaman Allium cepa.
Pada penelitian[7], pemberian auksin dapat membentuk akar lebih banyak, namun akan
memperlambat proses pemanjangan akar lateral. Hal ini didukung pula oleh[8], bahwa
konsentrasi zat pengatur yang terlalu tinggi untuk suatu jenis tanaman tertentu akan
mendorong sintesis etilen yang kemudian menghambat pemanjangan akar.
Zat pengatur tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik bukan hara tetapi dapat merubah
proses fisiologis tumbuhan. Seringkali pemasokan zat pengatur tumbuh secara alami berada
di bawah optimal dan dibutuhkan sumber dari luar untuk menghasilkan respon yang
dikehendaki. Berdasarkan sumbernya, ZPT dapat diperoleh baik secara alami maupun
sintetik. Umumnya ZPT alami langsung tersedia di alam dan berasal dari bahan organik,
contohnya air kelapa, urin sapi, dan ekstraksi dari bagian tanaman[4].
Fungsi auksin bukan hanya menambah kegiatan pembelahan sel pada jaringan
meristem melainkan berupa pengembangan sel-sel yang ada di daerah belakang meristem.
Sel-sel tersebut menjadi panjang dan banyak berisi air. Auksin mempengaruhi pengembangan
dinding sel yang mengakibatkan berkurangnya tekanan dinding sel terhadap protoplas.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme dan bersifat tidak dapat
dikembalikan (irreversible). Proses ini umumnya diikuti dengan pertambahan bobot tubuh.
Pertumbuhan akan di ikuti oleh proses perkembangan yang merupakan suatu proses yang
saling berkaitan. Kedua hal ini terjadi melalui beberapa tahapan. Seperti halnya pada akar,
yang merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada dalam tanah berwarna putih, dan
seringkali berbentuk meruncing dan suka menembus dalam tanah. Akar memiliki bagin-
bagian atau komponen-komponen penyusun akar, salah satunya adalah tudung akar yang
berada dibagian ujung akar. Di bagian belakang tudung akar terdapat terdapat titik tumbuh
yang berupa sel-sel meristem yang selalu membelah. Di belakang titik tumbuh meristem
terdapat kumpulan sel-sel besar yang memanjang atu disebut sebagi daerah perpanjangan.
Perpanjangan bagian meristem ini sedikit banyak dapat dipengaruhi oleh adanya hormon
tumbuh pada akar[3].
Mekanisme kerja hormon auksin dalam mempengaruhi pemanjangan sel-sel tanaman
khususnya akar yaitu auksin menginisiasi pemanjangan sel dengan cara mempengaruhi
pengendoran/pelenturan dinding sel. Auksin memacu protein tertentu yang ada di membran
plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ ini mengaktifkan enzim
tertentu sehingga sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yang masuk secara osmosis.
Setelah pemanjangan ini, sel terus tumbuh dengan mensintesis kembali material dinding sel
dan sitoplasma[8].

Anda mungkin juga menyukai