DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO.......................................................................................... v
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR......................................................................................... vii
DAFTAR ISI......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................
1.3. Metode Penelitian.............................................................................
1.4. Tujuan dan Kegunaan Penulisan
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah : “Apa sajakah manfaat tempe bagi
kesehatan manusia” ?
1.3.Metode Penelitian
Penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain sebagai berikut
1.3.1. Metode Observasi
Teknik pengumpulan data dimana penelitian melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan, 2004:104)
1.3.2. Metode Interview
Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab lisan secara sepihak yang dikerjakan
secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian, Teknik wawancara bebas terpimpin
dimana penawaranya menyajikan daftar pertanyaan, akan tetapi cara bagaimana penawaran
menyajikan diserahkan kepada kebiijakan penawaran (Sutrisno Hadi, 1987 : 206)
1.3.3. Metode Dokumentasi
Metode dokumneter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-
arsip dan buku-buku tentang pendapat, teori atau hukum yang berhubungan dengan masalah
penelitian (Margono. 1997 : 187 )
1.4.1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui manfaat tempe bagi kesehatan tubuh manusia
1.4.2. Kegunaan Penelitian
1. Mengetahui sejarah perkembangan tempe
2. Mengetahui bagaimana pembuatan tempe
3. Mengetahui manfaat dan kandungan tempe
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “tempe” di duga berasal dari bahasa jawa kuno terdapat makan berwarna putih terbuat dari
tepung sagu yang disebut tempe , tempe segar yang juga berwarna putih juga terlihat memiliki
keasaman dengan makan tempe tersebut
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus
bahasa Jawa Belanda, sumber lain mengatakan bahwa pembutan tempe diawali semasa era
tahun paksa dijawa pada saat itu, masyarakat jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan,
seperti singkong, ubi dan kedelai , sebagai sumber pangan, selain itu ada pula pejabat yang
mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang tionghoa
yang memproduksi makan sejenis, yaitu biji kedelai yang difermentasikan menggunakan
kapang Aspergilus, selanjutnya teknik pembuatan tempe menyebar keseluuh Indonesia, sejalan
dengan penyebaran masyarakat jawa yang bermigrasi keseluruh penjuru tanah air.
Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses
penuaan dan pencegah terjadinya penyakit degeneratik ( Anterosklerois, jantung koroner,
diabetes, kangker dan lain-lain ), selain itu tempe juga mengandung zat anti bakteri penyebab
Diare, Penurunan Kolestrol Darah, Pencegah Penyakit Jantung, Hipertensi, dan lain-lain.
Komposisis gizi tempe baik kadar protein, lemak dan karbohidratnya tidak banyak berubah
dibandingkan dengan kedealai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilakan oleh
tempe, maka proten, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna didalam
tubuh dibandingkan yang terdapa didalam kedelai. Olekh karena itu, tempe sangat baik untuk
dibarikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia ) sehingga bisa disebut sebagai
makanan semua umur.
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe, secara
kimiawi hal ini bis adilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlrut, asam
amino bebas, asam lema k bebas, milar cerna, milan efesiensi protein, serta skor proteinya,
beberapa penelitian menunjukan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna,diserap, dan
dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi
dan anak balitapenderita gizi buruk dan diare kronis. Dengan pemberian tempe pertumbuhan
berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu
singkat, pengelolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa,
yaitu suatu sanyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi ( kembung perut ).
Mutu gizi temope yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untukmeningkatkan mutu
serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau
tiwil akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe. Sepotong tempe goreng (50 gram)
sudah cukup untuk meningkatkan gizi 200g nasi. Bahan makanan campuran beras –tempe,
jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3 sudah cukup baik untuk diberikan kepada
anak balita.
Dalam poses itu asam pamiat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan sedangkan
kenaikan kenaikan terjadi pada asam obat dan linolenat (Asam unoinat tidak terdapat pada
kedelai). Asama lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol
serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh
b. Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak
(Vitamin A,D,E, dan K) tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial, jenis
vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tramin), vitamin B6 (piridoksin),
dan B12 (siokobolamin) , vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak
dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian namun tempe mengandung
vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan
pangan nabati kenikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe : Vitamin
B12 aktifitasnya meningkat 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riblotiavin naik sekitar 8-47
kali, pidoksin 4–14 kali, niosin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat
2 kali lipat, vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan
seperti klebsiella pne limo nial dan cirobekter frundri, kadar vitamin B12 dalam tempe berkisat
antara 1.5 sampai 6,5 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi
kebutuhan vitamin B12 sesorang perhari dengan adanya vitamin B12 pada teme, para vegetarian
tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe
dalam menu harianya.
c. Mineral
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi,
tembaga, dan zink, kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam
fitat (yang mengikat beberapa mineral-mineral tertenu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan
zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh
d. Antioksidan
Zat antioksidan dan juga demikian diadakan bentuk isoflavon yang sangat dibutuhkan tubuh
untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. Dalam kedelai terdapat tiga jenis iso
flavon, yaitu daidxein, gustin, dan genestin, pada tempe di samping ketiga jenis isoflavon
tersebut juga terdapat antioksidan paling kuat di bandingkan dengan isoflavon dalam kedelai,
antioksidan iini disintetis pada saat trerjadinya proses fregmentasi kedelai menjadi tempe oleh
bakteri micrococcus luteus dan coreyne bacterium.
Penuan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung
antoksidan yang cukup, karena tempe merupakan sumber antroksidan yang baik, konsumsinya
dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini lebih lanjut,
Universitas Clifornia Utara, Amerika Serikat, meneliti tempe dan menemukan bahwa genestin
dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencagah kanker prostat dan payudara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan ini penulis mengambil kesimpulan :
1. Tempe merupakan makanan asli Indonesia, tempe banyak digemari oleh Bangsa Indonesia
karena rasanya yang enak dan kandungan gizinya yang banyak
2. Sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein,
serat, vitamin, enzim, daidzein, genestin, serta komponen, anti bakteri bermanfaat untuk
kesehatan
3. Tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umum (dari bayi hingga lansia)
4. Temper merupakan sumber antioksidan yang baik
5. Pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk
Akan meningkatkan dan diare akan menjadi sembuh dalam waktu singkat”
6. Pabrik rumah atau usaha sendiri sangatlah menunjang untuk meningkatkan perekonominan
masyarat, serta dapat pula menciptakan manusia yang kreatif, cerdas dan berusaha untuk maju
7. Bersirinya industri pembuatan tempe milik bapak Feri dari pekon Pringkumpul menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri
3.2 Saran-Saran
Bagi masyarakat luas pada umumnya dan bagi para siswa khusunya, bahwasanya kekayaan alam
Indonesia sanngatlah melimpah, oleh karena itu penulis memberikan saran
1. Hendaknya dapat mencerdakan anak bangsa serta mencukupi sebagian gizinya, kede;lai
sangatlah besar manfaatnya
2. Terus berinovasi dalam pembuatan tempe agar makanan Indonesia ini tidak kalah saing dengan
makanan dari luar negeri
3. Hendaknya masyaraka Indonesia dapat melestarikan tempe dengan cara tidak malu untuk
mengkonsumsinya
4. Hendaknya dalam pembuatan tempe bisa lebih dikembangkan lagi cita rasanya agar mempunyai
nilai jual yang leb tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-lampiran foto