Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIYAH

MANFAAT TEMPE BAGI KESEHATAN TUBUH

SMA NEGERI 1 BABAT


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
           

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................      i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................     ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................    iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................    iv
HALAMAN MOTTO..........................................................................................     v
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................    vi
KATA PENGANTAR.........................................................................................   vii
DAFTAR ISI......................................................................................................... viii

BAB I    PENDAHULUAN
               1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................     
               1.2. Rumusan Masalah.............................................................................      
               1.3. Metode Penelitian.............................................................................      
               1.4. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

BAB II   HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


               2.1. Situasi dan Kondisi Tempat Penelitian.............................................      
               2.2. Pengumpulan Data dan Penyajian Data ..........................................        
                      2.2.1. Sejarah Perkembangan Tempe…………................................      
                      2.2.2. Cara Pembuatan Tempe……............................................……  
                      2.2.3. Kandungan Gizi Tempe..........................................................      
              
    III.      PENUTUP
               3.1. Simpulan...........................................................................................      
               3.2. Saran – saran.....................................................................................      

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................      
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................      
BAB  I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Latar belakang penulis membuat karya tulis ini adalah agar kita mengetahui manfaat tempe bagi
kesehatan tubuh manusia. Tempe adalah salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat Inodnesia. Tempe juga merupakan salah satu produk olahan berbasisi bioteknologi.
Bioteknologi merupakan bidang ilmu yang vital dan berhubungan dengan teknologi pertanian.
Metode ini sebenarnya telah dilakukan sejak jaman dahulu. Tetapi hal ini belum disadari
masyarakat umum .
Tempe merupkan makanan tradisional yang sangat populer di Indonesia makanan tersebut dibuat
dengan cara fermentasi (peragian).
Penulis sangat mengharapkan saran dan krtik dari berbagai pihak, karena penulis sadar
sepenuhnya bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan,
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis mengambil judul “Manfaat Tempe Bagi
Kesehatan Manusia”

1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah : “Apa sajakah manfaat tempe bagi
kesehatan manusia” ?

1.3.Metode Penelitian
Penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain sebagai berikut

1.3.1.      Metode Observasi
Teknik pengumpulan data dimana penelitian melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan, 2004:104)

1.3.2.      Metode Interview
Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab lisan secara sepihak yang dikerjakan
secara sistematis  dan berlandaskan pada tujuan penelitian, Teknik wawancara bebas terpimpin
dimana penawaranya menyajikan daftar pertanyaan, akan tetapi cara  bagaimana penawaran
menyajikan diserahkan kepada kebiijakan penawaran (Sutrisno Hadi, 1987 : 206)
1.3.3.      Metode Dokumentasi
Metode dokumneter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-
arsip dan buku-buku tentang pendapat, teori atau hukum yang berhubungan dengan masalah
penelitian (Margono. 1997 : 187 )

1.4.Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Dalam menyusun karya tulis ini penulis mempunyai beberapa tujuan dan kegunaan

1.4.1.      Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui manfaat tempe bagi kesehatan tubuh manusia

1.4.2.      Kegunaan Penelitian
1.      Mengetahui sejarah perkembangan tempe
2.      Mengetahui bagaimana pembuatan tempe
3.      Mengetahui manfaat dan kandungan tempe

     

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Situasi dan Kondisi Tempat Penelitian


Industri pembutan tempe terletak di pekon Pringkumpul  Kecamatan Pringsewu Kabupaten
Pringsewu pemilik industri  rumah tangga ini adalah bapak Feri dan ibu Dwi, bapak Feri
memulai usaha ini pada tanggal 7 September 2014.
Bapak Feri di bantu sang istri dan tiga orang karyawan satu orang laki-laki dan dua orang
perempuan dalam menjalankan usaha ini sehingga semakin berkembang.
Pertama kali bapak Feri memasarkan tempe sendiri dengan menggunakan sepeda motor di
wilayah Pringsewu, Podosari dan Sukohajo,  tetapi awal tahun 2015 ia hanya memasarkan tempe
buatanya di pasar terminal Pringsewu. Bapak Feri  menggunakan kedelai impor Amerika
dikarenakan lebih berkualitas, tetapi akhir-akhir ini mengalami kendala menggunakan kedelai
impor untuk bahan baku pembuatan tempe karena harganya lebih mahal dibandingkan kedelai
lokal.
Bapak Feri menggunakan 65 kg kedelai per harinya untuk membuat tempe dan dapat
menghasilkan kurang lebihnya 1000 bungkus perharinya, Bapak Feri mendapatkan keuntungan
bersih sebesar Rp 100.000 perhari.

2.2  Pengumpulan Data dan Penyajian Data


2.2.1        Sejarah Perkembangan Tempe
Tempe berwarna keputih-putihan akibat hifa  kapang  yang melakatkan biji-biji kedelai tidak
seperti makanan kedelai tradisional lain yang bisanya bersal dari Cina atau Jepang. Tempe
berasal dari Indonesia tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan
tradisional ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan
jawa, khusunya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12  manuskrip serat centhini
dengan santing  Jawa   abad ke-169 telah dikatakan kata “tempe” misalnya dengan penyebutan
nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan ) dan kedelai tempe
srundingan. Hal ini dan catatan sejarah lainya menunjukan bahwa mungkin pada mulanya tempe
di produksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat perdesaan  tradisional jawa mungkin
dikembangkan di  daerah Mataram Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.

Kata “tempe” di duga berasal dari bahasa jawa kuno terdapat makan berwarna putih terbuat dari
tepung sagu yang disebut tempe , tempe segar yang juga berwarna putih juga terlihat memiliki
keasaman dengan makan tempe tersebut

Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus
bahasa  Jawa  Belanda,  sumber lain mengatakan bahwa pembutan tempe diawali semasa era
tahun paksa dijawa pada saat itu, masyarakat jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan,
seperti singkong, ubi dan kedelai , sebagai sumber pangan, selain itu ada pula pejabat  yang
mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang tionghoa
yang  memproduksi makan sejenis, yaitu biji kedelai  yang difermentasikan menggunakan
kapang Aspergilus, selanjutnya teknik pembuatan tempe menyebar keseluuh Indonesia, sejalan
dengan penyebaran masyarakat jawa yang bermigrasi keseluruh penjuru tanah air.

2.2.2        Cara Pembuatan Tempe


Tempe merupakan makanan tradisional  Indonesia, terutama di pula Jawa teknik pembuatan
tempe ini telah diketahui sejak sebelum tahun  1900, tetapi prosedur pembuatanya masih
sederhana banyak bahan dasar yang dapat digunakan pembuatan tempe, tetapi yang banyak
dikenal adalah tempe dari kedelai, untuk memperoleh tempe yang berkulitas baik, maka kedelai
yang digunkan juga harus yang berkualitas baik dan tidak tercampur dengan bahan lainnya,
seperti jagung, kacang hijau, dan biji-bijian lainya selain itu prosedur pengolahan harus
dilakukan dengan tepat.
Prosedur pembuatan tempe pada dasarnya adalah prosess menumbuhkan spora jamur tempe,
yaitu Rhizopus sp, pada biji kedelai, dalam pertumbuhanya , rhizopus sp, membentuk benang-
benang yang bisanya disebut sebagai tempe.
Selama masa pertumbuhannya, jamur  rhizopur sp, juga menghasilkan enzim yang dapat
menguraikan protein yang terdapat dalam biji kedelai, sehingga protien-protein dalam biji
kedelai ini mudah di uraikan, selama masa pertumbuhan jamur rhizopus sp, selain rhizopus,
dipirkan banyak jenis mikroorganisme lain yang mungkin turut campur, aktifitas perumbuhan
rhizopus sp, melampau masa optimumnya, yakni setelah terbentuknya spora-spora baru yang
berwarna putih kehitaman, hal ini dapat diketahui, terutama pada tempe yang dibiarkan atau
disimpan dalam suhu kamar, yaitu dengan terciumnya bau amaoniak, adanya bau anomiak pada
tempe menunjukan bahwa tempe tersebut mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini masih
terasa sekalipun telah di masak, sehingga dapat menurunkan cita rasa konsumen, oleh karena itu,
agar di proleh tempe yang  berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama
proses  pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian bibit (inokalum)
yang akan digunakan.

Cara membuat tempe yaitu :


1.      Biji kedelai yang telah dipilih / dibersihkan dalam kotoran, dicuci dengan air PDAM atau air
sumur yang bersih selama 1 jam.
2.      Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam
3.      Kedelai kemudian di redam 12 jam dalam air panas sehingga bekas air rebusan supaya kedelai
mengembang
4.      Berikutnya kedelai diredam dalam air dingin selama 12 jam
5.      Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan butir 4 diatas, kedelai dicuci dan dikuliti
(dikupas)
6.      Setelah dikupas untuk membunuh materi yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.
7.      Kedelai diambil dari dandang, diletakan diatas tampah dan diratakan tipis-tipis selanjutnya
kedelai dibiarkan dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
8.      Sesudah itu, kedelai dicampur dengan (ragi 2 %) guna mempercepat / merangsang pertumbuhan
jamur, proses mencapur kedelai dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit, tahap peragian
( permentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe kedelai.
9.      Bila bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut pada layang atau cetakan kayu
dengan lapisan plastik atau daun yang akhirnya dipakai sebagai pembunkus, sebelumnya plastik
dilubangi/ ditusuk-tusuk, maksutnya iyalah untuk memberi  udara supaya jamur yang tumbuh
berwarna putih, proses pencetakan / membungkus memakan waktu 3 jam. Daun yang biasanya
digunakan untuk membungkus adalah daun pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat bahwa
rasa tempe yang dibungkus plastik menjadi “aneh” dan tempe lebih mudah busuk (dibandingkan
dengan tempe yang dibungkus daun ).
10.  Campuran kedelai yang sudah dicetak dan diratakan permukaanya dihamparkan diatas Rak dan
kemudian ditutup selama 24 jam.
11.  Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan / dianginkan. Anginkan selama
24 jam lagi, setelah itu, campuran kedelai telah menjadi tempe siap jual.

2.2.3        Manfaat Tempe Bagi Kesehatan Manusia


Bahan baku pembuata tempe biasanya menggunakan kedelai, kedelai merupakan bahan
makanan penting sebagai sumber protein Nabati, penggunaan kedelai umumnya
dimanfaatkan  untuk konsumsi masyarakat dan masukan dalam usaha tani kedelai, kedelai yang
dikonsumsi masyarakat sebagian besar dalam bentuk olahan dan hanya sebagian kecil yang
dikonsumsi ( Kasryno et all 1998 ).

Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses
penuaan dan pencegah terjadinya penyakit degeneratik ( Anterosklerois, jantung koroner,
diabetes, kangker dan lain-lain ), selain itu tempe juga mengandung zat anti bakteri penyebab
Diare, Penurunan Kolestrol Darah, Pencegah Penyakit Jantung, Hipertensi, dan lain-lain.
Komposisis gizi tempe baik kadar protein, lemak dan karbohidratnya tidak banyak berubah
dibandingkan dengan kedealai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilakan oleh
tempe, maka proten, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna didalam
tubuh dibandingkan yang terdapa didalam kedelai. Olekh karena itu, tempe sangat baik untuk
dibarikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia ) sehingga bisa disebut sebagai
makanan semua umur.

Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe, secara
kimiawi hal ini bis adilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlrut, asam
amino bebas, asam lema k bebas, milar cerna, milan efesiensi protein, serta skor proteinya,
beberapa penelitian menunjukan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna,diserap, dan
dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi
dan anak balitapenderita gizi buruk dan diare kronis. Dengan pemberian tempe pertumbuhan
berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu
singkat, pengelolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa,
yaitu suatu sanyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi ( kembung perut ).

Mutu gizi temope yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untukmeningkatkan mutu
serealia dan umbi-umbian.  Hidangan makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau
tiwil akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe. Sepotong tempe goreng (50 gram)
sudah cukup untuk meningkatkan gizi 200g nasi. Bahan makanan campuran beras –tempe,
jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3 sudah cukup baik untuk diberikan kepada
anak balita.

2.2.4        Kandungan gizi tempe


a.       Asam lemak
selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan drajat ketidak jenuhan
terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh majemuk (Poivunsaturated fatty
olids. Pufa) meningkat jumlahnya.

Dalam poses itu asam pamiat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan sedangkan
kenaikan kenaikan terjadi  pada asam obat dan linolenat (Asam unoinat tidak terdapat pada
kedelai). Asama lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol
serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh

b.      Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak
(Vitamin A,D,E, dan K)  tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial, jenis
vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tramin), vitamin B6 (piridoksin),
dan B12 (siokobolamin) , vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak
dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian namun tempe mengandung
vitamin  B12  sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber  vitamin yang potensial  dari bahan
pangan nabati kenikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe : Vitamin
B12 aktifitasnya meningkat 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riblotiavin naik sekitar 8-47
kali, pidoksin 4–14 kali, niosin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat
2 kali lipat, vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan
seperti klebsiella pne limo nial dan cirobekter frundri, kadar vitamin B12 dalam tempe berkisat
antara 1.5 sampai 6,5 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi
kebutuhan vitamin B12 sesorang perhari dengan adanya vitamin B12 pada teme, para vegetarian
tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe
dalam menu harianya.

c.       Mineral
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup.  Jumlah mineral besi,
tembaga, dan zink, kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam
fitat (yang  mengikat  beberapa mineral-mineral tertenu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan
zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh

d.      Antioksidan
Zat antioksidan dan juga demikian diadakan bentuk isoflavon yang sangat dibutuhkan tubuh
untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. Dalam kedelai  terdapat tiga jenis iso
flavon, yaitu daidxein, gustin, dan genestin, pada tempe di samping ketiga jenis isoflavon
tersebut juga terdapat antioksidan paling kuat di bandingkan dengan isoflavon dalam kedelai,
antioksidan iini disintetis pada saat trerjadinya proses fregmentasi kedelai menjadi tempe oleh
bakteri micrococcus luteus dan coreyne bacterium.

Penuan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung
antoksidan yang cukup, karena tempe merupakan sumber antroksidan yang baik, konsumsinya
dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini lebih lanjut,
Universitas Clifornia Utara, Amerika Serikat, meneliti tempe dan menemukan bahwa genestin
dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencagah kanker prostat dan payudara.

BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan ini penulis mengambil kesimpulan :
1.      Tempe merupakan makanan asli Indonesia, tempe banyak digemari oleh Bangsa Indonesia
karena rasanya yang enak dan kandungan gizinya yang banyak
2.      Sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein,
serat, vitamin, enzim, daidzein, genestin, serta komponen, anti bakteri bermanfaat untuk
kesehatan
3.      Tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umum (dari bayi hingga lansia)
4.      Temper merupakan sumber antioksidan yang baik
5.      Pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk
Akan meningkatkan dan diare akan menjadi sembuh dalam waktu singkat”
6.      Pabrik rumah atau usaha sendiri sangatlah menunjang untuk meningkatkan perekonominan
masyarat, serta dapat pula menciptakan manusia yang kreatif, cerdas dan berusaha untuk maju
7.      Bersirinya industri pembuatan tempe milik bapak Feri dari pekon Pringkumpul menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri

3.2  Saran-Saran
Bagi masyarakat luas pada umumnya dan bagi para siswa khusunya, bahwasanya kekayaan alam
Indonesia sanngatlah melimpah, oleh karena itu penulis memberikan saran
1.      Hendaknya dapat mencerdakan anak bangsa serta mencukupi sebagian gizinya, kede;lai
sangatlah besar manfaatnya
2.      Terus berinovasi dalam pembuatan tempe agar makanan Indonesia ini tidak kalah saing dengan
makanan dari luar negeri
3.      Hendaknya masyaraka Indonesia dapat melestarikan tempe dengan cara tidak malu untuk
mengkonsumsinya
4.      Hendaknya dalam pembuatan tempe bisa lebih dikembangkan lagi cita rasanya agar mempunyai
nilai jual yang leb tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Alamanda, Nadya Qourina, 2015, Pengaruh Objek Wisata Candi BorobudurTerhadap Ekonomi


Perdagangan di Kawasan Wisata Candi Borobudur, Pringsewu, MAN Pringsewu
Fauzan , 2015, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pringsewu MAN Pringsewu
Hanitiyana, Rega 2011 Manfaat Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Bagi siswa-siswi MAN
1 Pringsewu Mushola Nurul Fajri Pekon Bulurejo Kecamatan Gadingrejo Pringsewu : MAN 1
Pringsewu
https://Personalityyolayohana,wordpress.com (diakases pada tanggal 2 februari 2016)
www.artikel kesehatan99.com/tempe/makanan-asli-indonesia-kaya manfaatnya, html (diakases
pada tanggal 2 februari 2016)
www.sarjanaku.com/203/04/pengertian-metode-observasi-devinisi html (diakases pada tanggal
28 maret 2016)
www.sarjanaku.com/2011/06/metode dokumentasi.html (diakases pada tanggal 28 maret 2016)

Lampiran-lampiran foto

TIM PENYUSUN: KELAS 11 MIPA 5

1. M. APRILIAN ABIDIN (23)

2. IKLIL FADHIL N. (15)

3. M. NUR ALAMSYAH (21)

4. FANNY AMELIA P. (12)

5. TRIYA AYU R. (28)

Anda mungkin juga menyukai