Anda di halaman 1dari 2

Mahasiswa sebagai Pemberi Contoh Pentingnya Literasi untuk Mempersiapkan Society

5.0

A. Pendahuluan
Tingkat literasi masyarakat suatu bangsa memiliki hubungan yang vertikal
terhadap kualitas bangsa. Tingginya minat membaca buku seseorang berpengaruh
terhadap wawasan, mental, dan perilaku seseorang. Bangsa Indonesia adalah bangsa
dengan tingkat literasi yang masih rendah padahal sudah 70 tahun sejak Indonesia
menjadi negara merdeka. Ada banyak faktor kenapa literasi masyarakat Indonesia
memilki persentase yang rendah. Permasalahan ini harus segera mendapatkan
perhatian serius dari pemerintah. Bagaimana wacana mengenai ‘melek bacaan’
menjadi perhatian serius dalam semua kalangan masyarakat. Ketika keadaan melek
bacaan menjadi sebuah budaya di Indonesia maka bukanlah mustahil untuk menjadi
bangsa yang tidak hanya berhasil berkembang tetapi juga sebagai bangsa yang maju
(Ane Permatasari, 2015). Literasi di Indonesia masih sangat rendah, masyarakat
belum sepenuhya memahami arti penting literasi. Literasi memiliki arti yang sangat
penting diantaranya adalah menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan,
mendapatkan informasi, meningkatkan kemampuan berbikir kritis dan masih banyak
lagi.
Pemerintah Indonesia juga tampak adem ayem saja ketika UNESCO mencatat
indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, pada setiap 1.000
orang, hanya ada satu orang yang punya minat membaca. Masyarakat di Indonesia
rata-rata membaca nol sampai satu buku per tahun (Ane Permatasari, 2015). Anak-
anak zaman sekarang lebih suka bermain game di handphone dibandingkan membaca
buku. Sebaiknya anak-anak dikenalkan dengan buku sedari kecil, agar anak terbiasa
dalam membaca. Untuk kalangan remaja dan kalangan orang tua juga minat
literasinya rendah. Hal ini perlu diperhatikan agar Indonesia dapat menjadi negara
yang maju dengan sumber daya manusianya yang berkualiatas.
B. Isi
Belakangan ini istilah Industri 4.0 santer menghiasi media massa maupun media sosial.
Ada yang menyebut dengan era disrupsi. Atau situasi dimana pergerakan dunia
industri tidak lagi linier. Bahkan berlangsung sangat cepat dan cenderung mengacak-
acak pola tatanan lama, dan cenderung membentuk pola tatanan baru. Sebagai catatan,
revolusi industri telah terjadi empat kali. Pertama dengan penemuan mesin uap,kedua
elektrifikasi. Ketiga penggunaan komputer, dan keempat revolusi era digital ini (Indar
Sabri, 2019). Perkembangan teknologi dewasa ini sudah semakin cepat, kita harus
bisa menyesuaikan diri agar tidak ketinggalan zaman dan tidak terjadi cultural lag.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus bisa mengikuti perkembangan
teknologi di dunia, salah satunya adalah dengan meningkatkan literasi. Peran
mahasiswa untuk mewujudkan gerakan literasi ini bisa dimulai dari lingkup keluarga,
seperti memberikan contoh ke seluruh anggota keluarga untuk setidaknya membaca,
entah itu membaca koran, membaca berita elektronik, membaca novel, membaca
dongeng dan lain sebagainya. Kemudian peran mahasiswa di lingkungan masyarakat
agar bisa mewujudkan gerakan literasi bisa dilakukan dengan cara kampanye literasi
dengan cara terjun langsung ke masyarakat memberikan sosialisasi pentingnya literasi
dan memberikan media baca seperti buku-buku untuk para masyarakat. Literasi perlu
ditingkatkan melalui program yang dilaksanakan di sekolah seperti diadakannya
kegiatan membaca buku selama 20 menit sebelum kegiatan belajar dan mengajar
dilakukan, kemudian setelah membaca siswa diharapkan dapat me-resume bacaan
yang telah dibaca tersebut. Literasi sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa,
karena tingkat melek huruf itu termasuk kedalam indeks kemajuan suatu bangsa.
C. Kesimpulan
Untuk mempersiapkan Society 5.0. peran mahasiswa disini adalah terus
mengikuti berita tentang perkembangan teknologi, selalu berinovasi dalam hal
apapun, berpikir kritis terhadap segala permasalahan, dan turut serta dalam
menyukseskan gerakan literasi untuk Indonesia yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai