Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Oleh:
Agus Wahyudi,ST.,MM.
NIDN : 706067005
STIE Mahardhika Surabaya

STIE MAHARDHIKA SURABAYA


TAHUN 2022
MATERI :
Metode Harga Pokok Pesanan

Oleh :
Agus Wahyudi,ST.,MM.
NIDN :706067005
STIE Mahardhika Surabaya

STIE MAHARDHIKA SURABYA


TAHUN 2022
1
MATERI
Metode Harga Pokok Pesanan

PENDAHULUAN
A. Pengantar
Metode ini digunakan oleh perusahaan atau industry yang berproduksi berdasarkan
pesanan pelanggan atau job by order. Dalam metode ini biaya-biaya produksi
dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan
cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk
dalam pesanan yang bersangkutan.Sistem ini cocok untuk elemen-elemen pekerjaan yang
unik dan biasanya mahal, dimana barang / jasa yang dibuat atau diproduksi berdasarkan
spesifikasi yang diminta oleh para pelanggan atau pemesan.Metode harga pokok pesanan
banyak yang digunakan dalam industri-industri seperti
konstruksi,percetakan,mebel,pembuatan kapal, dan pesawat terbang.Disamping itu metode
harga pokok pesanan dapat pula digunakan dalam bidang manufaktur seperti perusahaan
reparasi mobil,konsultan,proyek penelitian dan lain-lain.
B. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu
1. Untuk mengetahui konsep metode harga pokok pesanan.
2. Untuk mengetahui manfaat informasi harga pokok pesanan.
3. Untuk menerapkan metode harga pokok pesanan.

C. Sub Capaian Pembelajaran

2
Menjelaskan Konsep dasar penentuan harga pesanan.
Menjelaskan metode penentuan harga pokok pesanan produk yang diolah melalui satu atau
beberapa departemen.
Menjelaskan manfaat informasi yang dapat diperoleh dari harga pokok pesanan.
Serta mampu menerapakan metode harga pokok pesanan dalam suatu industry atau
perusahaan yang di kelolah.
D. Deskripsi Singkat
Pada materi ini yaitu metode harga pokok pesanan, mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan dari konsep dasar penentuan harga pesanan, metode penentuan harga pokok
pesanan produk yang diolah melalui satu atau beberapa departemen, menjelaskan manfaat
informasi yang dapat diperoleh dari harga pokok pesanan serta mampu menerapkan dalam
perusahaan dimana mereka bekerja dan dikasih tanggung jawab mengelolah tentang
pembiayaan khususnya pada penentuan harga pokok produk.

URAIAN MATERI
A. Pendahuluan
Metode ini digunakan oleh perusahaan atau industri yang berproduksi berdasarkan
pesanan pelanggan atau job order cost method. Dalam metode ini biaya-biaya produksi
dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung
dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan
produk dalam pesanan yang bersangkutan.Sistem ini cocok untuk elemen-elemen
pekerjaan yang unik dan biasanya mahal, dimana barang / jasa yang dibuat atau
diproduksi berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh para pelanggan atau
pemesan.Metode harga pokok pesanan banyak yang digunakan dalam industri-industri
seperti konstruksi,percetakan,mebel,pembuatan kapal, dan pesawat terbang.Disamping itu
metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan dalam bidang manufaktur seperti
perusahaan reparasi mobil,konsultan,proyek penelitian dan lain-lain.
Disamping uraian diatas , secara khusus mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
tentang konsep metode harga pokok pesanan,menjelaskan manfaat apa saja yang
diperoleh dengan metode harga pokok pesanan, serta bisa menerapkan dalam dunia usaha
baik diperusahaan atau organisasi yang dikelolahnya.

3
B. Konsep Harga Pokok Pesanan.
Harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok suatu produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas
dasar pesanan.
Berbeda dengan HPP yang menghitung biaya harga pokok dari tiap produksi barang
suatu bisnis secara satuan dan dengan proses produksi yang sudah mapan, tujuan metode
ini adalah menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara
keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.
Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga
pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya operasi untuk
pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Harga Pokok Pesanan = Biaya Operasi / Jumlah pesanan
Biaya operasi secara alami akan berfluktuasi dari bisnis ke bisnis, dan akan menjadi
kombinasi biaya tetap (seperti sewa gudang), dan biaya variabel yang meningkat
sehubungan dengan volume pesanan (seperti pengemasan).
Saat mencari tahu apa yang perlu dilacak bisnis Anda, pastikan untuk hanya memasukkan
biaya yang berkontribusi pada pengiriman pesanan ke pelanggan Anda; mengecualikan
pemasaran, atau biaya aktivitas selanjutnya.
Berikut adalah contoh untuk bisnis biasa yang mengirimkan 2.100 pesanan dalam sebulan
terakhir:
Biaya tetap
• Gudang 3.400.000
• Gaji gudang 9.200.000
• Total 12.600.000 / 2.100
• Per pesanan 6.000
Biaya variabel
• Kemasan 1.100.000
• Total 1.100.000 / 2.100
• Per pesanan 523
Harga Pokok Pesanan: 6.000 + 523 = 6.523

4
C. Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan.
1. Menentukan Harga Jual yang akan dibebankan Kepada Pemesan
Pada perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya
tergantung
oleh keinginan pemesan. Oleh karena itu harga jual yang akan dibebankan kepada
pemesan harus
sesuai berdasarkan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan. Cara untuk menentukan
harga jual
yang akan dibebankan kepada pemesan adalah sebagai berikut:
· Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp. XXX
· Taksiran biaya Non produksi yang dibebankan kepada pemesan XXX +
· Taksiran total biaya pesanan Rp. XXX
· Laba yang diinginkan XXX +
· Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp. XXX
Untuk menaksir biaya produksi = taksiran biaya bahan baku+taksiran biaya tenaga kerja
langsung+taksiran biaya overhead pabrik
2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan.
Didalam pasar, harga jual produk terkadang telah disepakati pemesan sehingga
manajemen harus memutuskan menerima atau menolak pesanan. Untuk mengambil
keputusan itu maka manajemen memerlukan informasi tentang harga pokok pesanan yang
akan diterima. Tanpa adanya informasi tentang harga pokok pesanan tersebut, manajemen
tidak dapat mengetahui atau setidaknya memperkirakan apakah perusahaan memperoleh
laba atau tidak.
Rumus total harga pokok:
· Taksiran total biaya produksi Rp. XXX
· Taksiran total biaya non produksi XXX +
(taksiran biaya administrasi & umum+taksiran biaya pemasaran)
· Taksiran total harga pokok pesanan Rp. XXX
3. Memantau Realisasi Biaya Produksi
Memantau realisasi biaya produksi sangat diperlukan ketika manajemen telah mengambil
suatu keputusan dengan menerima atau tidak menerima pesanan. Oleh karena itu dalam
memantau realisai biaya produksi didalam akuntansi biaya digunakan untuk
mengumpulkan informasi biaya

5
produksi tiap pesanan yang diterima untuk memantau apakah proses produksi untuk
memenuhi pesanan telah sesuai dengan perkiraan sebelumnya.
· Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XXX
· Biaya tenaga kerja sesungguhnya XXX
· Taksiran biaya overhead pabrik XXX+
Total biaya produksi sesungguhnya RP. XXX
4. Menhitung Laba atau Rugi Pesanan
Dalam menjual suatu produk pasti setiap perusahaan dapat memperkirakan laba atau rugi
yang akan didapat oleh perusahaan dengan cara menghitung laba atau rugi pesanan
tersebut. Informasi tersebut diperlukan manajemen untuk mengetahui kontribusi pesanan
dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.
Biaya produksi pesanan tertentu:
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XXX
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya XXX
Taksiran biaya overhead pabrik XXX+
Total biaya produksi pesanan XXX
Laba bruto Rp. XXX
5. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk dalam Proses
yang disajikan dalam Neraca
Dalam mempertanggungjawabkan keuangan periodik, Manajemen harus membuat
laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba dimana didalam neraca harga
pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan, manajemen perlu
membuat catatan biaya produksi tiap pesanan terlebih dahulu.

Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu


Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya
produksi. Rekening-rekening pembantu ( subsidiary accounts) ini dikontrol ketelitiannya
dengan menggunakan rekening control ( controlling accounts) di dalam buku besar.
Rekening control Rekening pembantu
Persediaan bahan baku Kartu persediaan
Persediaan bahan penolong Kartu persediaan
Barang dalam proses Kartu harga pokok
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Kartu biaya
Biaya administrasi dan umum Kartu biaya

6
Biaya pemasaran Kartu biaya
Persediaan produk jadi Kartu persediaan

Kartu Harga Pokok (job order cost sheet)


Kartu harga pokok merupakan catatan penting dalam metode harga pokok pesanan, kartu
harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk
mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk pengerjaan
suatu pesanan dicatat secara rinci di dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak
langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung dicatat
dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya
produksi tidak langsung dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu.
Siklus Akuntansi Biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha
perusahaan tersebut. Pada perusahaan dagang siklus kegiatan dimulai dengan pembelian
barang dagangan kemudian tanpa melalui pengolahan lebih lanjut dan di akhiri dengan
penjualan menjual Kembali barang dagangan tersebut. Dalam perusahaan dagang siklus
akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli dan
berakhir dengan penyajian harga pokok barang dagangan yang dijual. Tujuan akuntansi
biaya dalam perusahaan dagang adalah untuk menyajikan informasi harga pokok barang
dagangan yang dijual, biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran.
Pada perusahaan jasa siklus kegiatan dimulai dengan persiapan penyerahan jasa dan
berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. Dalam perusahaan jasa siklus
akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir
dengan disajikannya harga pokok jasa yang diserahkan. Akuntansi biaya dalam
perusahaan jasa bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok per satuan jasa yang
diserahkan kepda pemakai jasa.
Pada perusahaan manufaktur siklus kegiatan dimulai dengan pengolahan bahan baku
dibagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam
perusahaan manufaktur siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok
bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi,
serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian
produksi ke bagian gudang. Akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan

7
untuk menyajikan informasi harga pokok produksi per satuan produk jadi yang di
serahkan ke bagian gudang.
Pada prosesnya akuntansi biaya akan tampak pada siklus perusahaan manufaktur. Oleh
karena itu pembahasan metode harga pokok pesanan akan menitik beratkan pada proses
di perusahaan manufaktur saja. Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur
digunakan untuk mengkuti proses pengolahan produk, sejak dari dimasukkannya bahan
baku kedalam proses produksi sampai dengan dihasilkannya produk jadi dari proses
produksi tersebut.

D. Metode Harga Pokok Pesanan.


Karakteristik Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya
produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan
produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah
untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara
keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per-satuan. Karakteristik dari Metode
Harga Pokok Pesanan (full costing) adalah:
1. Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan
Pada perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pesanan, perusahaan tersebut
hanya akan memproduksi apabila perusahaan itu mendapatkan pesanan dari pihak
pelanggan . Karakteristik usaha yang terdapat pada perusahaan tersebut adalah:

a. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus.


Misalnya disuatu perusahaan ada 2 pesanan. Ketika pesanan yang pertama telah dibuat
lalu selesai dikerjakan maka proses produksi akan dihentikan lalu dilanjutkan dengan
pesanan kedua dengan cara yang sama.

b. Produk dihasilkan sesuai dengan kriteria atau keinginan pemesan.


Pemesan atau klien dapat memesan produk berdasarkan keinginan masing-masing
sehingga produk pesanan kemungkinan besar dapat disebut limited edition karena
berbeda dengan pesanan lain.

c. Produksi dibuat untuk memenuhi pesanan bukan untuk memenuhi stock barang
digudang.

2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

8
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan merupakan metode pengumpulan biaya
produksi dengan metode harga pokok pesanan yang barang produksinya berdasarkan
pesanan dari pelanggan. Karakteristik metode harga pokok pesanan yaitu:
• Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan keinginan pelanggan
serta setiap jenis produk dihitung harga pokoknya secara masing-masing.
• Biaya produksi harus digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu biaya produksi langsung
dan tidak langsung.
• Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung,sedangkan biaya produksi tidak langsung tersiri dari BOP(Biaya Overhead
Pabrik) .

• Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pesanan tertentu


berdasarkan biaya yang benar-benar terjadi sedangkan biaya overhead pabrik
diperhitungkan terhadap harga pokok pesanan sesuai dengan tarif yang sudah ditentukan
diawal.
• Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan
cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan
jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

Kartu Biaya Pesanan


Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan yang
mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya diakumulasi setiap batch
atau loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung serta biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk suatu pesanan. File kartu
biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk
persediaan dalam proses.

Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:


· Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara
jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual. Biaya
produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL)
dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL).
· Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi
yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan.

PENUTUP
A. Rangkuman
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar
pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan

9
harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-
tiap pesanan maupun untuk per satuan.

B. Latihan
PT. Mebel Antik menerima pesanan dari pemesan untuk membuat kursi sebanyak 2000
unit.Pesanan ini merupakan pesanan dengan nomor 003. Proses produksi melalui dua
departemen produksi. Departemen I sebagai departemen Pembentukan dan Departemen II
sebagai Departemen Penyelesaian. Pesanan ini diterima pada tanggal 10Januari 2015.
Informasi berikut berhubungan dengan pesanan 003 tersebut :
Pembelian bahan baku 1 Januari 2015 200m3 kayu @500
Pembelian 3 Januari 2015 300 m3 kayu @ 650
Pembelian 7 Januari 2015 700 m3 kayu @ 550
Permintaan bahan baku dibagian gudang untuk departemen I sebanyak 1200 m3 kayu.
Keterangan Departemen I Departemen II
Jumlah jam kerja langsung 1.200 jam 2.000 jam
Upah langsung/jam Rp 2000 Rp 1.500
Jam mesin yang digunakan 450 jam -
Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen I sebesar Rp 8.000.000 dengan
kapasitas yang direncanakan sebesar 20.000 jam mesin sedangkan untuk di Departemen II
sebesar Rp 12.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan 30.000 jam tenaga kerja
langsung. Perusahaan dalam penilaian bahan baku menggunakan metode FIFO. Pihak
pemesan menyetujui pembayaran pesanannya sebesar total biaya produksi ditambah laba
kotor sebesar 40% dari total biaya produksi.
Diminta :
1. Hitunglah besarnya biaya bahan baku yang digunakan
2. Tentukan tarif BOP per departemen
3. Hitunglah total harga pokok produksi.
4. Hitunglah harga jual per unit.
5. Buatlah jurnal yang dibutuhkan.

Jawab
1. Penggunaan bahan baku sebanyak 1200 m2 kayu dengan perincian sebagai berikut :
Unit Harga Jumlah
Persediaan 1 Januari 200 m3 Rp 500 Rp 100.000
Pembelian 3 Januari 300m3 Rp 650 Rp 195.000
Pembelian 10 Januari 700m3 Rp 550 Rp 385.000
1200m3 Rp 680.000

2. Tarif BOP dept I : 8.000.000 / 20.000 jam = 400 / jam mesin


Tarif BOP dept II : 12.000.000/30.000 jam = 400 / jam kerja langsung.

10
3. Jumlah biaya produksi untuk pesanan no. 003 adalah
Biaya Bahan Baku Rp 680.000
BiayaTenaga Kerja Langsung Rp 5.400.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 980.000
___________
Total biaya produksi Rp 7.060.000

4. Harga jual/pesanan = (140% x 7.060.000)/2000 unit = Rp 4.942/unit


Total harga jika terjual semuanya = 2.000 unit x Rp 4.942 = Rp 9.884.000

C. Tugas
Produk diolah melalui satu departemen. dalam ketentuan ini anggapan yang digunakan :
1.Tidak terdapat persediaan produk dalam proses awal.
2.Tidak terdapat produk yang rusak atau hilang dalam proses pengolahan.
3.Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk.
CV Pribadi dalam pengolahan produknya dilakukan secara massal dan melalui satu
departemen produksi. Berikut ini disajikan data produksi dan kegiatan selama
bulanSeptember 2020 yakni sbb :
Produk yang dimasukkan dlm proses 5000 unit
Produk jadi 3800 unit
Produk dlm proses dengan tingkat penyelesaian bahan baku dan penolong 100%, biaya
konversi 40% 1200 unit
jumlah produk yang diproses 5000 unit
Data biaya produksi
Berdasarkan informasi berikut ini adalah biaya produksi yang telah dikeluarkan yakni sebagai
berikut,
biaya bahan baku Rp. 300.000
biaya bahan penolong Rp.450.000
Biaya tenaga kerja Rp.513.000
Biya overhead pabrik Rp.642.000
___________
Total Biaya produksi Rp. 1.905.600
Berdasarkan data tersebut di atas maka tentukan :
1. Berapa biaya produksi per unit untuk mengolah produk tersebut
2.Tentukan berapa harga pokok produk jadi
3. Berapa harga pokok produk dalam proses akhir bulan September 2020
4. Buatkan jurnal-jurnal yang diperlukan.

11
DAFTAR REFERENSI
Bastian, Bustami dan Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Carter, William K and Millon F Usry. 2004. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba
Empat.
Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta:
Salemba Empat.
Garrison, Ray H and Eric W. Noreen. 2001. Akuntansi Manajerial. Jakarta:
Salemba Empat

12

Anda mungkin juga menyukai