Yora Nopriani
Program Studi SI Keperawatan STIKES Mitra Adiguna Palembang
Komplek Kenten Permai Blok J No 9-12 Bukit Sangkal Palembang 30114
Email : yoranopriani90@gmail.com
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian utama di negara maju maupun negara
berkembang, karena perjalanan penyakitnya yang sangat perlahan dan penderitanya tidak menunjukkan
gejala selama bertahun-tahun sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna sehingga disebut“the silent
killer”. Salah satu cara menurunkan tekanan darah dengan terapi non farmalogis berupa terapi rendam
kaki air hangat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas rendam kaki air hangat terhadap
tekanan darah. Penelitian ini menggunakan Quasy experiment Time Series Design. Sampel penelitian
sebanyak 56 orang dengan Simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendam kaki
air hangat efektif menurunkan tekanan darah penderita hipertensi secara bermakna p=0,000 dimana
p<0,05.
Kata kunci :Hipertensi, Rendam Kaki Air Hangat, tekanan darah
ABSTRACT
Hypertension is one of the leading causes of death in both developed and developing countries,
due to the very slow course of the disease and the sufferers do not show symptoms for years until
meaningful organ damage occurs so-called "the silent killer".One way to reduce blood pressure with non-
pharmacological therapy is the treatment of Warm Water Foot Submerging. The purpose of this study
was to determine the effectiveness of warm water foot soak against blood pressure. This study uses the
Time Series Design Quasy experiment. The research sample was 56 people with Simple random
sampling. The results showed that warm water foot soak was effective in reducing blood pressure of
hypertensive patients significantly p = 0,000 where p <0.05.
Keywords :Hypertension, Warm Water Foot Submerging, Blood Pressure
227
PENDAHULUAN Untuk penderita hipertensi terapi
farmakologis harus dikombinasikan dengan
Hipertensi merupakan kondisi yang
terapi non farmakologis seperti diet sehat,
sering dijumpai dan menjadi salah satu
kontrol berat badan, dan olah raga teratur
penyakit tidak menular dan akan menjadi
karena dapat berpotensi memperbaiki
masalah kesehatan global yang harus
kontrol tekanan darah dan bahkan dapat
diperhatikan karena dapat menjadi faktor
mengurangi kebutuhan obat. Olahraga
penyebab kematian utama di negara-negara
teratur, latihan relaksasi, yoga, meditasi,
maju maupun negara berkembang. Salah
ternyata juga sangat berguna untuk
satunya adalah hipertensi karena perjalanan
menurunkan tekanan darah dan mencegah
penyakitnya yang sangat perlahan dan
terjadinya komplikasi akibat hipertensi
penderitanya tidak menunjukkan
(Tjay & Rahardja, 2010).
gejalaselama bertahun-tahun sampai terjadi
Berbagai macam terapi relaksasi
kerusakan organ yang bermakna sehingga
juga dapat membantu menurunkan tekanan
biasa disebut sebagi “the silent killer”
darah, salah satunya adalah dengan
(Wahdah, 2011).
relaksasi rendam kaki air hangat karena
Para peneliti mengestimasi bila
membantu mempertahankan elastisitas
hipertensi menyebabkan kematian sekitar
pembuluh darah sehingga dapat
sembilan juta orang pertahun (WHO,
memperlancar aliran darah(Solechah,
2013). Prevalensi penyakit hipertensi di
2017). Relaksasi dengan terapi rendam kaki
Indonesia disetiap tahun semakin
air hangat merupakan metode yang
meningkat. Berdasarkan data Kemenkes RI
sederhana, mudah dilakukan, praktis, biaya
(2014) penyakit hipertensi merupakan
yang digunakan terjangkau, bisa dilakukan
penyebab kematian nomor lima tertinggi di
secara mandiri di rumah bagi penderita
Indonesia. Berdasarkan data dari Riskesdas
hipertensi untuk dijadikan pola hidup sehat
(2013), di Indonesia prevalensi penderita
di kesehariannya dan tidak mempunyai efek
hipertensi sebanyak 26,5%, dimana
yang merugikan bagi kesehatan tubuh
berdasarkan hasil pengukuran tekanan
(ibrahimoglu, 2017).
darah populasi hipertensi pada usia ≥18
tahun adalah sebesar 25,8%, sedangkan
METODE PENELITIAN
responden yang memiliki tekanan darah
normal dengan minum obat hipertensi Jenis Penelitian
sebanyak 0,7%.
Penanganan hipertensi dan Penelitian ini merupakan penelitian
komplikasi akibat hipertensi dapat quasi eksperimentkuantitatif denganmetode
dilakukan dengan dua cara yaitu secara penelitian Time Series Design (Nursalam,
farmakologis dan 2013). Teknik sampling yang digunakan
nonfarmakologis.Penanganan dengan terapi dalam penelitian ini adalah Simple random
farmakologis terdiri atas pemberian obat sampling(Notoadmojo, 2012). Sesuai
antihipertensiyang memerlukan keteraturan dengan kriteria inklusi didapatkan sebanyak
waktu, dengan memperhatikan tempat, 56responden.
mekanisme kerja dan tingkat kepatuhan Kriteria inklusif dalam penelitian ini
(Smeltzer & Bare, 2010).Penanganan adalah bersedia menjadi responden
dengan terapi nonfarmakologis dapat penelitian, pasien menderita hipertensi
dilakukan secara individual, diantaranya stadium 1 (sistolik 140-159 mmHg dan
dengan menurunkan berat badan, mengatur diastolik 90-99 mmHg) dan stadium 2
pola makan, diet rendah garam harian, (sistolik 160-179 mmHg dan diastolik 100-
aktifitas fisik, mambatasi konsumsi alkohol, 109 mmHg), berusia 20-65 tahun, pasien
dan berhenti merokok (Pudiastuti, 2011). hipertensi yang mendapatkan obat
228
antihipertensi dari puskesmas dengan jenis Tabel 1.Distribusi frekuensi
dan dosis yang sama. berdasarkan karakteristik responden
233