Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PEKERJAAN SOSIAL

“PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI”

Nama : Tessalonika Lumbantobing

Nim : 1192471005

Kelas : Pendidikan Masyarakat Reg A 2019

Mata Kuliah : Pekerjaan Sosial

Dosen Pengampu : Sani Susanti, S.Pd ,M.Pd

PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

i
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktunya. Adapun judul dari makalah
ini mengenai “Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pekerjaan Sosial.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap saya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
saya mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
khususnya penulis.

Medan, April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 1
1.3 Manfaat........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Usaha........................................................................................ 2
2.2 Pengertian Kesejahteraan Sosial................................................................. 2

2.3 Konsep Usaha Kesejahteraan Sosial........................................................... 3

2.4 Sistem Usaha Kesejahteraan Modern......................................................... 5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................................. 8
3.2 Saran....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


   Profesi pekerjaan sosial merupakan salah satu dari profesi pertolongan manusia (The
Human Helping Profesion). Pekerjaan sosial sebagai suatu profesi pertolongan,mempunyai
beberapa prinsip pertolongan. Proses pertolongan pekerjaan sosial dibagi ke dalam beberapa
tahap. Pentahapan proses proses pertolongan pekerjaan sosial beraneka macam jenis dan
banyaknya. Pentahapan proses pertolongan pekerjaan sosial pada dasarnya tidak bersifat
kaku tetapi fleksibel atau luwes artinya pekerja sosial didalam memberikan pertolongan
kepada kliennya tidak selalu dimulai dari tahap awal (engagement), namun didalam kondisi-
kondisi tertentu dapat dari tahap yang lainnya. Jadi proses pertolongan tidak selalu bersifat
linier (garis lurus) tetapi spiral.

Pelayanan kesejahteraan sosial atau disebut dengan serangkaian kegiatan pelayanan yang
ditujukan untuk membantu individu, keluarga, kelompok, organisasi dan masyarakat yang
membutuhkan atau mengalami permasalahan sosial, baik yang bersifat pencegahan,
perlindungan, pemberdayaan, pelayanan dan rehabilitasi sosial maupun pengembangan guna
mengatasi permasalahan yang dihadapi dan atau memenuhi kebutuhan secara memadai,
sehingga mereka mampu melaksanakan fungsi sosial.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2) Apa yang dimaksud dengan syarat perencanaan dalam pekerjaan sosial?
3) Apa fungsi dan tujuan perencanaan pekerjaan sosial?
4) Apa yang dimaksud dengan pelaksanaan pekerjaan sosial?
5) Apa fungsi dan tujuan pelaksanaan pekerjaan sosial?
6) Bagaimana pelayanan dalam pelaksanaan pekerjaan sosial?
7) Apa yang dimaksud dengan evaluasi?
8) Apa fungsi dan tujuan evaluasi pekerjaan sosial?
9) Apa yang dimaksud dengan objek evaluasi?
1
1.3 Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi dalam pekerjaan sosial
2) Untuk mengetahui apa syarat perencanaan dalam pekerjaan sosial
3) Untuk mengetahui dan memahami tentang fungsi dan tujuan perencanaan dalam
pekerjaan sosial
4) Untuk mengetahui dan memahami tentang fungsi dan tujuan pelaksanaan pekerjaan
sosial
5) Untuk mengetahui dan memahami tentang bagaimana pelayanan dalam pelaksanaan
pekerjaan sosial
6) Untuk mengetahui dan memahami tentang fungsi dan tujuan evaluasi pekerjaan
sosial
7) Untuk mengetahui dan memahami tentang objek evaluasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERENCANAAN


Menurut Max Siporin, planning (perencanaan) merupakan pemilihan strategi,
teknik, dan metode yang didasarkan pada proses assessment masalah.
Planning yaitu tahap untuk menyusun dan mengembangkan pelayanan yang
menyeluruh untuk klien sesuai dengan hasil assesmen. Hasil-hasil identifikasi
masalah yang didapatkan dari tahap assesmen (sesuai keinginan klien, masalah
kebutuhannya, serta sumber daya yang tersedia) kemudian disusun menjadi suatu
formulasi masalah dan selanjutnya dapat ditetapkan prioritas masalah yang digunakan
untuk menyusun perencanaan.
Perencanaan merupakan sebagian dari aktivitas yang penting dalam proses
penyelesaian masalah. Siporin (1975) dan Skidmore (1997) menganggap strategi atau
perencanaan adalah untuk mencari ketepatan, kesesuaian metode, sumber dan
prosedur dalam menjalankan pengaruh untuk mencari sumber dan menentapkan
tujuan. Perencanaan bergerak dari definisi masalah kepada mencari solusi masalah;
menghubungkan tujuan kepada tindakan.
2.1.2 Syarat Perencanaan dalam Pekerjaan Sosial
 Logis, masuk akal;
 Realistik, nyata;
 Sederhana;
 Sistematik dan ilmiah;
 Obyektif;
 Fleksibel;
 Manfaat;
 Optimasi dan efisiensi

3
2.1.3 Fungsi dan Tujuan Perencanaan dalam Pekerjaan Sosial
Adapun fungsi dari perencanaan yaitu;

1) Menjelaskan secara tepat tujuan-tujuan serta cara-cara mencapai tujuan.

2) Sebagai pedoman bagi semua orang yang terlibat dalam organisasi pada pelaksanaan
rencana yang telah disusun.

3) Merupakan alat pengawasan terhadap pelaksanaan program.

4) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan segala sumber daya yang dimiliki
organisasi.

5) Memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap pelaksanaan, sehingga


dapat meningkatkan kerja sama/koordinasi.

6) Menetapkan tolok ukur (kriteria) kemajuan pelaksanaan program setiap saat.

Sedangkan tujuan dari perencanaan terbagi menjadi;

1) Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan, kebijakan-kebijakan,prosedur,dan


program serta memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan yang efektif dalam
mencapai tujuan

2) Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis,karena semua potensi


yang dimiliki terarah dengan baik pada tujuan.

3) Perencanaan adalah satu usaha untuk memperkecil risiko yang dihadapi pada masa
yang akan datang.

4) Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan bertujuan.

5) Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh pekerjaan.

6) Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukuran hasil kerja.

7) Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian.

4
8) Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam penempatan
karyawan.

9) Perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil guna organisasi.

2.2 PENGERTIAN PELAKSANAAN


Intervensi sosial dapat diartikan sebagai sebagai cara atau strategi
memberikan bantuan kepada masyarakat . Intervensi sosial merupakan metode yang
digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan
sosial. Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu,
kelompok, maupun komunitas. Dikatakan perubahan terencana agar upaya bantuan
yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilannya. Keberfungsian sosial
menunjuk pada kondisi di mana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya
sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya.
Intervensi Pekerjaan Sosial adalah aktivitas profesional Pekerjaan Sosial yang
dikenakan/ditujukan kepada orang, baik secara individu, kelompok, maupun
masyarakat, baik yang bersifat residual ataupun institusional, baik langsung maupun
tidak langsung, baik preventif, kuratif-rehabilitatif, developmental-edukatif, maupun
preventif, yang dilandasi oleh seperangkat ilmu pengetahuan dan ketrampilan, dan
kode etik profesi.
2.2.1 Fungsi dan Tujuan Pelaksanaan dalam Pekerjaan Sosial

Fungsi dilakukannya intervensi dalam pekerjaan sosial, diantaranya :


a. Mencari penyelesaian dari kelayan masalah secara langsung yang tentunya dengan
metode-metode pekerjaan sosial.
b. Menghubungkan kelayan dengan sistem sumber.
c. Membantu kelayan menghadapi masalahanya.
d. Menggali potensi dari dalam diri kelayan sehingga bisa membantunya untuk
menyelesaikan masalahnya.

Tujuan utama dari intervensi sosial

5
Adalah memperbaiki fungsi sosial orang (individu, kelompok, masyarakat) yang merupakan
sasaran perubahan. Ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa
kondisi sejahtera akan semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak
antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar. Melalui intervensi sosial, hambatan-hambatan
sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi. Dengan kata lain, intervensi
sosial berupaya memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.

2.2.2 Pelayanan dalam Pelaksanaan Pekerjaan Sosial

Beberapa pelayanan yang diberikan adalah:

 Pelayanan Sosial

Pelayanan sosial diberikan kepada klien dalam rangka menciptakan hubungan sosial dan
penyesuaian sosial secara serasi dan harmonis di antara lansia, lansia dengan keluarganya, lansia
dengan petugas serta dengan masyarakat sekitar.

 Pelayanan Fisik

Pelayanan fisik diberikan kepada klien dalam kerangka memperkuat daya tahan fisik.Pelayanan
ini diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan fisioterapi, penyediaan menu makanan
tambahan, klinik lansia, kebugaran, sarana dan prasarana hidup sehari-hari dan
sebagainya.dihadapi.

 Pelayanan Psikososial

Pelayanan ini diberikan kepada klien dalam rangka menciptakan situasi sosial psikologis yang
memungkinkan tumbuhnya perasaan aman, nyaman, senang dan mampu beradaptasidengan
lingkungan sosialnya.

 Pelayanan Keterampilan

Pelayanan ini diberikan tidak saja untuk pengisian waktu lauang, melainkan untuk meningkatkan
produktivitas agar ia dapat menambah penghasilannya.

 Pelayanan Spiritual/Keagamaan

Pelayanan ini diberikan dalam rangka memperkuat mental spiritual dan kerohanian terutama
dalam melaksanakan peribadatan seharihari. Pelayanan yang diberikan antara lain penyediaan
sarana dan prasarana ibadah, bimbingan rohani, dan lain-lain. Pelayanan spiritual ini sangat
penting untuk dilakukan mengingat bahwa pada masa tua seringkali klien dihantui berbagai

6
perasaan tidak berharga dan ketakutan-ketakutan sehubungan dengan penurunan fungsi-fungsi
fisik dan sosial. Dengan adanya pelayanan spiritual diharapkan klien menyadari akan situasi
yang dihadapinya sehingga muncul ketenangan dan kedamaian dalam perasaannya. Muncul
kembali kepercayaan dirinya, dapat menjalankan ibadat dengan tenang dan tetap dapat
beraktivitas sesuai dengan kemampuannya.

 Pelayanan Pendampingan

Pelayanan ini diberikan dengan cara mendampingi lansia dalam menjalankan kehidupan sehari-
hari.

 Pelayanan Bantuan Hukum

Pelayanan ini diberikan kepada lansia yang mengalami tindak kekerasan, baik dalam pelayanan
maupun dalam keluarganya.

2.3 PENGERTIAN EVALUASI

Evaluasi merupakan unsur yang cukup penting dalam proses pertolongan kerena
kemungkinan pekerja sosial maupun badan sosial memberi respon dan pertanggung
jawaban, baik kepada pemberi dana maupun kepada penerima pelayanan (sponsor atau
klien ). Dengan evaluasi pekerja sosial juga mampu menguji keampuhan dan ketepatan
alternatif intervensi yang diterapkannya. Di samping itu pekerja sosial juga dapat
memonitor faktor-faktor yang membawa keberhasilan dan yang mengakibatkan
kegagalan. Kemungkinan juga akan terjadi kesalahan, baik yang dilakukan klien maupun
yang dilakukan oleh pekerja sosial.

Evaluasi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk melihat kelebihan dan


kekurangan yang terjadi dalam memberikan pertolongan kepada klien. Tahap evaluasi itu
sendiri merupakan suatu tahap untuk menilai atau melihat sampai seberapa jauh tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk melakukan evaluasi, pekerja sosial perlu
mengkaji tujuan yang ditentukan beserta indikator pencapaiannya. Dari indikator
tersebut, pekerja sosial dapat menyusun beberapa instrument evaluasi. Evaluasi

7
merupakan suatu kegiatan terus menerus selama proses perubahan berencana
berlangsung.

2.3.1 Fungsi dan Tujuan Evaluasi dalam Pekerjaan Sosial

Fungsi dari Evaluasi;

Tahap-tahap dalam proses pertolongan pekerjaan sosial pasti mempunyai fungsi tertentu.
Fungsi dari tahap evaluasi, yaitu :

1. Peninjauan kembali atau pemahaman secara jelas tentang pencapaian.

2. Pertanggungjawaban profesional terhadap masyarakat atau sistem klien.

Tujuan dari Evaluasi

Tahap-tahap dalam proses pertolongan pekerjaan sosial pasti mempunyai tujuan tertentu
yang hendak dicapai. Tujuan dari tahap evaluasi, yaitu :

1. Mampu menguji keampuhan dan ketetapan alternatif.

2. Pekerja sosial memonitor faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan untuk umpan balik
bagi program selanjutnya.

3. Memeberikan dorongan bagi kegiatan baru.

4. Sebagai bahan untuk menyususn laporan kerja.

2.3.2 Objek Evaluasi dalam Pekerjaan Sosial

Hal yang paling mendasar dalam melakukan evaluasi adalah mengetahui terlebih dahulu
kegiatan dan objek apa saja yang dapat dijadikan bahan atau sasaran evaluasi. Menurut
Owen danRogers (1999) ada 5 objek atau sasaran yang dapat dijadikan bahan evaluasi :

8
1. Program. Program adalah seperangkat aktivitas atau kegiatan yang ditujukan untuk
mencapai suatu perubahan tertentu terhadap kelompok sasaran tertentu.

2. Kebijakan. Kebijakan adalah ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk


mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam
mencapai tujuan tertentu (Suharto, 1997:108).

3. Organisasi. Organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang bersepakat
untuk melakukan kegiatan tertentu demi mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Perusahaan, departemen pemerintahan atau lembaga swadaya masyarakat adalah
beberapa contoh organisasi.

4. Produk atau hasil. Produk adalah keluaran atau output yang dihasilkan dari suatu
proses kegiatan tertentu. Misalnya, buku atau pedoman pelatihan, barang-barang,
makanan, sapi atau kambing yang berikan kepada klien dalam suatu pelayanan sosial.

5. Individu. Individu yang dimaksud dalam hal ini adalah orang atau manusia yang
ada dalam suatu organisasi atau masyarakat. Umumnya, evaluasi terhadap individu
difokuskan kepada kemampuan atau performance yang dimiliki oleh orang yang
bersangkutan dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam organisasi atau
masyarakat.

9
BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Pekerjaan sosial sebagai suatu profesi pertolongan,mempunyai beberapa prinsip
pertolongan. Proses pertolongan pekerjaan sosial dibagi ke dalam beberapa tahap.
Perencanaan yaitu tahap untuk menyusun dan mengembangkan pelayanan yang
menyeluruh untuk klien sesuai dengan hasil assesmen. Hasil-hasil identifikasi masalah
yang didapatkan dari tahap assesmen (sesuai keinginan klien, masalah kebutuhannya, serta
sumber daya yang tersedia) kemudian disusun menjadi suatu formulasi masalah dan
selanjutnya dapat ditetapkan prioritas masalah yang digunakan untuk menyusun
perencanaan. Terdapat tahapan proses pertolongan dalam pekerjaan sosial yaitu terminasi
dan evaluasi. Evaluasi bentuk tahapan terhadap hasil yang telah dicapai selama melalukan
kegiatan, baik yang sukses maupun gagal.
1.2 SARAN
Penulis berharap makalah ini dapat berguna untuk pemakalah sendiri maupun
bagi pembaca. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan dimasa yang akan datang.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Heru Sukoco, Dwi. 2011. Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya.
Bandung: STKS Press.
Iskandar, Jusman. 1994. Beberapa Keahlian Penting dalamPekerjaan Sosial.
Bandung : STKS.
Johnson, Louise. 2001. Praktek Pekerjaan Sosial (Suatu Pendekatan Generarist). Bandung :
Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.
Sundayani, yana.2016.Pengantar Metode Pekerjaan Sosial.Bandung: STKS PRESS Bandung

12

Anda mungkin juga menyukai