Anda di halaman 1dari 5

BENCANA ALAM GUNUNG MELETUS

(Gunung Semeru, jawa timur 2021)

Di susun oleh :

Nama : Annisa putri jhodi

Npm : 2026020029

Prodi : kesehatan masyarakat


JAKARTA – Penanganan darurat paska awan panas guguran Hari keempat paska erupsi, Presiden Joko Widodo meninjau lokasi
Gunung Semeru masih berlangsung pada hari keempat. Bencana terdampak yang berada di Kabupaten Lumajang. Presiden tiba di
letusan tidak hanya berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan Lapangan Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, pukul 10.21
kerusakan, tetapi juga warga yang mengungsi akibat rusaknya
WIB. Presiden Jokowi bertemu para penyintas, melihat dapur umum
tempat tinggal akibat material vulkanik. 
dan meninjau pos Kesehatan serta menyerahkan santunan kepada
Data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana para ahli waris korban meninggal akibat erupsi.
Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada hari ini,
Selasa (7/12), pukul 12.00 WIB, jumlah warga mengungsi Sementara itu, Gunung Semeru terpantau mengalami 2 kali gempa
mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa. Warga yang mengungsi letusan dan durasi gempa 55 – 125 detik. Di samping itu, Pusat
ini sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
sedangkan di Kabupaten Malang hanya terdapat 24 jiwa. menginformasikan terjadi 7 kali gempa guguran dengan durasi 50 –
120 detik. Terkait dengan rekomendasi PVMBG terhadap aktivitas
Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di vulkanik Gunung Semeru sebagai berikut.
Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 382 jiwa,
Kecamatan Candipuro 6 titik 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik Pertama, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari
563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan
jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 45
kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas
jiwa.
guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau
Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Selanjutnya, radius
dan meninggal dunia 34 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika
sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan
validasi. Kedua, masyarakat agar menjauhi atau tidak beraktivitas di area
terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih
Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah tinggi.
terdampak. Pihak pemerintah daerah masih melakukan
pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat kerusakan. Ketiga, masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang
Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit dan lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
jembatan terputus (Gladak Perak) 1 unit.
Keempat, masyarakat perlu mewaspadai ancaman lahar di alur
sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Hal tersebut
mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

A. Definisi Gunung Meletus

Gunung Semeru adalah salah satu dari lebih dari 100 gunung berapi
aktif di Indonesia. Puncak Gunung Semeru disebut Mahameru, yang
memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal
ini membuat Gunung Semeru menyandang predikat puncak tertinggi
di Pulau Jawa. Gunung Semeru juga gunung berapi tertinggi ketiga
di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3805 mdpl) dan Rinjani
(3726 mdpl). Gunung ini mempunyai 3 danau, yakni Ranu
Kumbolo, Ranu Pani, dan Ranu Regulo. Dari ketiganya, yang paling
terkenal adalah Ranu Kumbolo. Gunung berapi ini merupakan
bagian dari rangkaian pegunungan vulkanik yang membentang dari
utara Sumatera hingga Kepulauan Sunda Kecil. Vulkanisme utama
di Indonesia terhubung dengan lepas pantai subduksi dari Lempeng
Australia di bawah Lempeng Sunda.

Letusan Gunung Semeru 2021 terjadi pada 4 Desember 2021 di


Jawa Timur, Indonesia. Setidaknya 51 orang tewas, 169 orang
terluka, dan 22 orang hilang. 45 orang mengalami luka bakar karena
letusan tersebut. Jembatan Gladak Perak, jembatan penghubung
jalur selatan antara Kabupaten Lumajang dan Malang terputus akibat
diterjang lahar dingin letusan gunung. Aliran piroklastik dan lahar
merusak sedikitnya 5.205 rumah dan beberapa bangunan umum.
B. Faktor penyebab warga kaki gunung untuk menambang pasir. Selain itu, setelah
erupsi akan ada ekosistem baru di sekitar lokasi terdampak erupsi.
Letusan diperkirakan dimulai ketika kubah lava di kawah puncak
runtuh karena curah hujan yang tinggi. Seorang ahli vulkanologi di Dampak negatif dari erupsi ini biasanya dirasakan pada saat
Institut Teknologi Bandung mengatakan aliran puing letusan peristiwa gunung meletus. Warga harus mengungsi bahkan
merupakan akumulasi material dari letusan masa lalu. Hujan deras meninggal dunia. Saat guguran awan panas jatuh dan menimpa
mengikis material vulkanik di puncak, membuat kubah lava tidak manusia dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Kemudian untuk
stabil. Kubah yang runtuh memicu serangkaian aliran piroklastik abu vulkanik jumlah yang keluar banyak, dapat menyebabkan iritasi
yang menuruni lereng gunung berapi. Menurut laporan dari mata. Abu vulkanik yang terhirup juga dapat menyebabkan
departemen geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, gangguan pernapasan. Korban meninggal dunia saat gunung erupsi
semburan tingginya mungkin bisa mencapai 45 km, meski ada yang biasanya terlambat menyelamatkan diri.
mengklaim tingginya hanya 11 km. Investigasi sedang berlangsung
untuk menentukan ketinggian asap. Antara tanggal 5 dan 9
Desember, delapan aliran piroklastik menempuh jarak 3 km atau
lebih dari puncaknya. Arus mengalir ke arah tenggara.

C. Dampak yang ditumbulkan

Faktor yang di timbulkan ketika curah hujannya cukup tinggi, abu


vulkanik yang menahan di puncaknya baik dari akumulasi letusan
sebelumnya, terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan
beban. Sehingga meskipun isi dapur magmanya sedikit yang bisa
dilihat dari aktivitas kegempaan yang sedikit (hanya bisa diditeksi
oleh alat namun tidak dirasakan oleh orang yang tinggal di
sekitarnya), Semeru tetap bisa erupsi.

Ada sejumlah dampak positif dari erupsi gunung yang mengeluarkan


abu vulkanik. Salah satunya membuat tanah subur. Kemudian, abu
vulkanik yang kemudian menjadi pasir hitam juga memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Hal ini juga yang banyak dimanfaatkan oleh
D. Upaya Pencegahan 5. Memakai Pakaian Tertutup

1. Tidak Berada di Lokasi Radius yang Telah Ditentukan Mengenakan pakaian tertutup berguna untuk melindungi tubuh dari
abu vulkanik. Abu vulkanik memiliki partikel tajam yang bisa
Sat gunung berapi meletus, pemerintah akan menentukan radius menyebabkan iritasi kulit dan iritasi mata. Meski demikian, apabila
aman dari puncak. Penetapan radius aman berguna untuk antisipasi terpapar abu vulkanik secara terus menerus, maka dampaknya bisa
guna mencegah adanya korban jiwa dari bencana erupsi gunung api. menjadi serius.
2. Tidak Berada di Lembah dan Daerah Aliran Sungai E. Kebijakan yang dikeluarkan benaca meletusnya gunung
Selain mengosongkan zona bahaya, masyarakat juga dinstruksikan semeru
untuk menjauhi daerah aliran sungai. Hal ini dilakukan guna Namun, melihat ketidaksiapan masyarakat  sekitar wilayah Gunung
menjauh dari ancaman banjir lahar yang kerap terjadi di musim Semeru, memang mitigasi bencana warga sekitar tidak diperhatikan
hujan. Banjir lahar berisi material vulkanik yang tercampur dengan dengan serius oleh Pemerintah Daerah. Disisi lain, warga  juga abai
air. Material itu kemudian ikut hanyut melalui sungai-sungai yang atas peringatan yang dikeluarkan. Indonesia bukan sekali ini
berhulu di Gunung Berapi. mengalami erupsi gunung berapi.

3. Hindari Tempat Terbuka

Menjauhkan diri dari tempat terbuka perl dilakukan saat terjadi


letusan gunung api. Selama gunung berapi meletus ancaman
material vulkanik yang lebih besar mash bisa terjadi.

4. Gunakan Masker atau Kain Basah

Abu gunung berapi memiliki partikel yang kecil hingga mudah


terhirup manusia saat bernafas. Jika masuk ke paru-paru, abu
vulkanik bisa menyebabkan gangguan pernafasan. Selain itu, abu
tersebut juga memiliki kandungan yang berbahaya seperti sulfat,
karbondioksida dan asam klorida.

Anda mungkin juga menyukai