Anda di halaman 1dari 3

Nama : Malinda Vierawati

NPM : C10190106

Matkul / Kelas : Akuntansi Sektor Publik / A

Prodi : S1 – Akuntansi

TUGAS 3

Akuntansi Sektor Publik

1. Jelaskan pemahaman saudara mengenai inti dari UU Keuangan Negara, UU


Perbendaharaan Negara & UU Pemeriksaan Keuangan Negara?
Jawaban :
- UU Keuangan Negara
Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang – undangan,
efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan. Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara
yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berapa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban tersebut. Perusahaan negara adalah badan usaha yang seluruh /
Sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintahan pusat. Perusahaan daerah adalah
badan usaha yang seluruh / Sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintahan daerah.
Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara digunakan untuk mencapai tujuan
bernegara.

- UU Perbendaharaan Negara
Perbendaharaan Negara di Indonesia dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004 memuat ketentuan mengenai pengelolaan dan pertanggungjawaban
Keuangan Negara dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara(APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 merupakan penjabaran
lebih lanjut aturan-aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar
1945 ke dalam asas-asas umum pengelolaan keuangan negara. Perbendaharaan
Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk
investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD.
- UU Pemeriksaan Keuangan Negara

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana


dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara yang dilakukan oleh
BPK meliputi seluruh unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pemeriksaan
adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara
independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk
menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Pemeriksa adalah orang yang
melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
untuk dan atas nama BPK. Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan
kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan
kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pertanggungjawaban.

2. Berikan pendapat saudara bagaimana kondisi keuangan Negara saat ini & apakah
ada saran atau masukan mengenai kondisi tersebut?
Jawaban :
Kondisi keuangan negara saat ini sedang mengalami difisit yang dimana akibat
tersebut terjadi karena sedang dilakukannya banyak pembangunan seperti
pembangunan kereta cepat bandung – Jakarta. Lalu juga dengan kondisi yang sedang
terjadi sekarang ini yaitu pandemi covid – 19 yang belum juga beres, kondisi itu
mengakibatkan keuangan di negara tidak baik – baik saja, menurunnya realisasi
penerimaan negara dan meroketnya kebutuhan belanja. Sehingga pemerintah
mengambil opsi kebijakan fiskal counter cyclical, mengacu pada kebijakan dimana
dalam kondisi resesi, pemerintah melakukan intervensi melalui stimulus fiskal
dengan fokus pada bidang Kesehatan, perlindungan sosial, dukungan bagi dunia
usaha yang terintegrasi dalam program pemulihan ekonomi nasional. Kebijakan
counter – cyclical bertujuan untuk mendorong permintaan agregat dan aktivitas
ekonomi yang menyerap tenaga kerja dalam rangka memperbaiki kondisi
perekonomian, implikasi dari kebijakan tersebut adalah difisit APBN yang melebar
dan semakin sempitnya ruang fiskal. Melebarnya APBN perlu didukung oleh
pembiayaan, ditengah menurunnya realisasi penerimaan negara. Utang
mendominasi sumber pembiayaan pemerintah. Selain utang, sumber pembiayaan
Pemerintah lainnya adalah nonutang yang berasal dari sumber internal Pemerintah
berupa pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih, Pos Dana Abadi Pemerintah dan Dana
yang bersumber dari Badan Layanan Umum. Secara khusus, pembiayaan yang
bersumber dari utang kerap menjadi polemik dan cenderung dianggap buruk.
Padahal, utang itu alat ungkit (leverage). Sebagai leverage, jika dikelola dengan baik,
maka utang dapat membuahkan manfaat. Sebagai salah satu sumber pembiayaan
dalam menambal defisit akibat pandemi covid - 19, utang menjadi salah satu opsi
untuk meredam dampak krisis dan membantu Pemerintah untuk keluar dari resesi.

Anda mungkin juga menyukai