1, Juni 2020
E-ISSN 2622-7606, P-ISSN 2622-7606
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.
php/bukhari/index
Faisal Haitomi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto, Yogyakarta, 55281
E-mail: faisalhaitomi@gmail.com
Muhammad Syachrofi
2
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto,Yogyakarta, 55281
E-mail: msyachrofi93@gmail.com
DOI: http:dx.doi.org/10.32505/al-bukhari.v3i1.1432
Submitted: 2020-02-05 | Revised: 2020-03-03| Accepted: 2020-03-19
Abstract
Harald Motzki is one of the orientalists who study the hadith objectively. One of Motzki's
theories in studying hadith is isnad cum matn. This theory is a method in searching the
history of hadith and combining aspects of isnad and matan as well as the Common Link
theory which was popularized by Juynbol. In this article the author uses misogynistic
traditions about the creation of women, bearing in mind that these traditions are often
used as a reason to legitimize discrimination against women. The author found that
misogynistic traditions about the creation of women were delivered by the Prophet
himself, and at the same time, the Prophet also became the common link of these hadiths.
In Mysoginy perspectives raditions or more specifically traditions that talk about the
creation of women from ribs are also authentic from the Prophet and are delivered in two
versions, namely the long version and the short version, which are then recorded in
several hadith books.
Abstrak
Harald Motzki adalah salah satu di antara orientalis yang mengkaji hadis secara
objektif. Salah satu teori Motzki dalam mengkaji hadis yaitu Isnad cum matn. Teori ini
merupakan sebuah metode dalam mencari kesejarahan hadis dan mengkombinasikan
aspek isnad dan matan serta teori Common link yang di populerkan oleh Juynbol. Di
dalam artikel ini penulis menggunakan hadis-hadis misoginis tentang penciptaan
perempuan, mengingat hadis ini sering dijadikan alasan untuk melegitimasi perlakuan
diskriminasi terhadap perempuan. Penulis menemukan bahwa hadis-hadis misoginis
tentang penciptaan perempuan disampaikan oleh Nabi sendiri, dan dalam waktu yang
bersamaan, Nabi juga menjadi common link dari hadis tersebut. Secara matan hadis
misoginis atau lebih khusus hadis yang berbicara tentang penciptaan perempuan dari
tulang rusuk juga otentik dari Nabi serta disampaikan dalam dua versi yaitu versi
panjang dan versi pendek, yang kemudian di catat dalam beberapa kitab hadis.
Sahih Bukhari
common link ini adalah murid dari common
link yang sesungguhnya. Adapun syarat
untuk menjadi common link dan partial
ب َوُم ْو َسى بْ ُن ِحَزٍام قَ َاَل ٍ َْح َّد ثَنَا أَبُو ُكري
َ
ْي بْ ُن َعلِ ٍّي َع ْن َزا ئِ َدة َع ْن ُ ْ َح َّد ثَنَا ُح َس
common link adalah harus mempunyai dua
orang atau lebih murid dan murid tersebut
ِ ُ ْستَ و
Periwayat yang menerima
informasi sebuah hadis dari lebih dari .ِّساء
َ ص ْوا با الن ْ
seorang guru dan kemudian ia hanya
menyampaikan kepada seorang murid.
13Kamarudin Amin, Menguji
14
Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadits, Abū ‘Abdillāh Muḥammad bin
(Jakarta : Mizan Media Utama, 2009 ), viii. Ismā‘īl ibn Ibrāhīm ibn Mughīrah al Ju’fi
al-Bukhārī, Jam’u al-Ṣaḥīḥ (T.t : Darul (Riyadh : Dārul Tauḥīd, Dārul Ahli Sunnah,
Tuqi Al Najah, 1422 H ), Juz 4, 133. 1430 H / 2009 M ), Juz 2, 413.
15 16
Muhallab ibn Abī Ṣafrah al- Abū Ḥusain Muslim bin Ḥajjāj
Tamimī al-Mālikī al-Andalusī,. Mukhtaṡar al-Qusyairy al-Naysābūrī, Ṣaḥīḥ Muslim
al-Nasiḥ fī Taḥzīb al-Kitāb Jāmi’ al-Ṣaḥīḥ, (Beirūt: Dār al-Kitāb al-‘Alamiyyah 1412 H
Muḥaqqiq Aḥmad Ibn Faris al-Salumī / 1991 M ), Juz 2, 1091.
ف ُ َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن َج ْع َف ٍر َحدَّثَنَا َع ْو َن َر ُس ْوَل اهلل صلّى اهلل َعلَْي ِه َوسلَّم َّ ُد ٍّر أ
ت ِم ْن ِض ْل ٍع فَِإ ْن ِ
ت َسََْرَة ِ
ُ قَال َو َح َّدثَِ ْين َر ُج ٌل قَال ََس ْع ْ قَ َال إِ َّن الْ َم ْرأَةَ ُخل َق
صَرة َوُه َو يَ ُق ْو ُل ِ
ْ َب على املْن ََِب الْب ُ ََُيْط تُِق ْمها كسرهتا فَ َدا ِرها فَِإ َّن فِْيها أَِوًد
صلَّى اهلل علَْيه وسلَّم ِ 20
.ًَوبُْلغَة
َ ت َر ُسول اهلل ُ ََس ْع
ِ
َ إِ َّن الْ َم ْرأَةَ ُخل َقت ِم ْن ِض ْل ٍع َوإِن
َّك إَ ْن تُِرْد
Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Abdillah
ِ ِّ ٌإِقَا َمة
ش هبا ْ ْسرها فَ َدا ِرها تَعْ الض ْل ِع تَك
Al-Raqasyi ,telah
menceritakan kepada kami
19 Abdul Warits, telah
menceritakan kepada kami Al
Jurair dari Abu Al ‘Ala dari
Telah menceritakan kepada Nu’aim bin Qa’nab dari Abu
kami Muhammad bin Ja’far Dzar bahwa Rasulullah saw
telah menceritakan kepada bersabda: “Sesungguhnya
kami ‘Auf ia berkata, telah seorang wanita diciptakan
menceritakan kepada kami dari tulang rusuk, apabila
seseorang ia berkata aku engkau meluruskannya maka
mendengar Samurah engkau akan mematahkannya,
berkhutbah di mimbar Basrah maka bersikaplah lembut
kepadanya, sesungguhnya
19
Abū ‘Abdillāh Aḥmad bin
20
Muḥammad bin Aḥmad bin Hilal bin Asad Abū Muḥammad ‘Abdullāh ibn
bin al-Syabaini, Musnad Aḥmad bin ‘Abdurrahmān ibn Faḍil ibn Bahram al-
Ḥanbal (T.t: Muassah Al Risalah, T.t ), Juz Dārimī, Sunan al-Dārimī (T.t: Darul
33, 283. Mughni, 1421 H /2000 M ), Juz 3, 1425.
قال رسول اهلل صلّى اهلل عليه: قال أ ْخبَ َرنا أبو,أخَبنا أبو عبد اهلل احلافظ
إن املرأة خلقت من ضلع لن َّ " وسلّم َخبَ َرنا
ْ أ,عبداهلل بن ُممد بن يعقوب
تستقيم لك على طريقة فإن ستمتعت َخبَ َرنا هرون بن ْ أ,إبراهيم بن إسحاق
وإن ذهبت,هبا استمتعت وهبا عوج عن,َخبَ َرنا حسْي بن على ْ أ,عبداهلل
21
. وكسرها طالقها,تقيمها كسرهتا عن, عن أيب حازم, عن ميسرة,زائدة
Telah mengabarkan kepada قال: أيب هريرة رضى اهلل عنه قال
kami Muhammad bin
Abdulllah al-Hafiz, telah " من: رسول اهلل صلّى اهلل عليه وسلّم
mengabarkan kepada kami
Abdullah Muhammad bin كان يؤ من با اهلل واليوم األخر فإذا
Ya’qub, telah mengabarkan
kepada kami Ibrahim bin ,شهد أمرا فليتكلم ِبْي أو ليسكت
Muhammad dan Ibrahim Abi
Thalib, ia berkata : telah استوصوا با النساء خْيا فإن املرأة
mengabarkan kepada kami
Ibnu Abi Umar, telah خلقت من ضلع وإن أعوج شيئ من
mengabarkan kepada kami
Sufyan, dari Abi Zinnad, dari
, فإن ذهبت تقيمه كسرته,الضلع أعاله
22
Al-A’raj, dari Abu Hurairah
beliau berkata: telah bersabda
.وإن تركته َل يزل أعوج
22
Abū Bakar Aḥmad bin Ḥusain
21
Abū Bakar Aḥmad bin Ḥusain ibn ‘Ali al-Baihaqī, Sunan Al-Kubrā al-
ibn ‘Ali al-Baihaqī, Sunan Al-Kubrā al- Baihaqī (Beirūt: Dār al-Kitāb al-
Baihaqī (Beirūt: Dār al-Kitāb al- Alamiyyah, 1424 H/ 2003 M ), Juz 7, 480-
Alamiyyah, 1424 H/ 2003 M ), Juz 7, 481. 481.
Abi ‘Ulak
Abu Hurairah
Nabi
analisis matan pada hadis yang yang direkam oleh Ahmad Ibn
sedang diteliti. Hanbal. Di dalam hadis yang sedang
Secara keseluruhan, konten diteliti, setidaknya ada dua jenis
dari hadis-hadis yang disampaikan di hadis tentang awal penciptaan
dalamnya mempunyai persamaan perempuan ini. Pertama, hadis yang
makna, walaupun terdapat beberapa matannya panjang dan hadis yang
perbedaan dalam penggunaan kata- matannya pendek. Hadis yang
katanya secara literal, seperti istilah matannya panjang setidak terdapat di
tahammul wa al-ada’, seperti Al- dalam beberapa jalur yaitu jalur yang
A’raj memakai kata ‘an untuk Abu disuguhkan oleh Baihaqi melalui
Hurairah sedangkan Rajul memakai ṭuruq Abu Hurairah, kemudian
kata Sami’tu untuk Samurah Bin Muslim juga melalui Abu Hurairah,
Jundub. Kemudian konten matannya, dan Abu Ya’la Al-Mushili melalui
hadis yang diriwayatkan oleh Al- Abu Hurairah. Jika dilihat dari segi
A’raj melalui Abu Hurairah matan, hadis yang mempunyai matan
memakai kata Inna Nisa-a untuk yang panjang ini sebenarnya sama
permulaan matan sedangkan di maksudnya, tetapi ada beberapa
dalam jalur yang disampaikan oleh kalimat yang berbeda di antara
Rajul yang melalui Samurah ketiga periwayat yang merekam
memakai kata Inna al Mar’ata untuk matan tersebut.
permulaan matan hadis. Kemudian Di dalam matan yang
pada hadis yang diriwayatkan oleh direkam oleh Abu Ya’la terlihat ada
Abu Hurairah, ia memakai kata beberapa tambahan kalimat seperti
Anna al-nabiyya, pada jalur فليحسن قرى ضيفهsetelah kalimat من
Samurah bin Jundub memakai kata كان يؤ من با هللا واليوم األ خر. di dalam
Sami’tu untuk Rasulullah. matan yang di rekam oleh Abu Ya’la
Dikarenakan yang menjadi juga terlihat kalimat من كان يؤ من با هللا
common link di dalam penelitian ini واليوم األ خرdi sebutkan dua kali.
adalah Nabi Muhammad Saw, maka Pertama di bagian awal matan hadis,
penulis harus melihat matan dari dan yang kedua disebutkan di
jalur lain, selain daripada jalur matan pertengahan matan hadis.
dengan dua versi. Versi pertama rusuk, yakni matan Humaidi, Ibn
yang direkam oleh Humaidi, Baihaqi Abdul Rahman, Ibn Abi Umar,
dan Muslim mempunyai matan yang Ibrahim bin Muhammad, Ibrahim
persis sama. Dan versi kedua yaitu bin Abi Thalib Abu Abdillah Ibnu
matan yang diterima oleh Abu Muhammad, Muhammad bin
‘Awanah dan Ahmad bin Hanbal Abdullah Al-Hafiz, dan Umar An-
juga persis sama. Di dalam matan Naqid dalam versi pertama.
Humaidi, Baihaqi dan Muslim Sedangkan versi kedua matan yang
mereka memakai hadis yang diawali direkam oleh Ibnu Abdul Rahman,
dengan kata انّ المرأة خلقت من ضلع, Abdul Malik, dan Abu Salamah
dengan tambahan kata عوجdi akhir yang tidak memakai kata Thalaqaha
matan hadis. Kemudian hadis yang pada akhir matan hadis yang mereka
diterima oleh Abu ‘Awanah dan terima. Sedangkan jalur yang
Ahmad bin Hanbal, diawali dengan direkam oleh Bukhari melalui Malik
lafaz انّ النساء خلقن من ضلعdan di dan Abu Zinnad juga mempunyai
akhiri dengan kalimat وفيها عوج. kesamaan konten dengan hadis yang
Dengan demikian dari direkam oleh Ahmad bin Hanbal dan
analisis matan, terdapat beberapa Abu ‘Awanah melalui Ibnu Abdul
jalur yang kembali kepada Sufyan Rahman, Abdul Malik, dan Abu
Al-Tsauri dan mempunyai kesamaan Salamah. Hanya saja matan yang
konten. Dan ternyata Sufyan Al- direkam oleh Bukhari ini mengalami
Tsauri menyampaikan dua versi penambahan di awal matannya
hadis kepada muridnya yang terekam dengan kalimat استوصوا بالنساء.
dalam beberapa kitab hadis di Sedangkan di dalam hadis Ahmad
antaranya Sahih Muslim, Sunan bin Hanbal, Abu Awanah tidak
Kubra Baihaqi, Musnad Abu memakai lafaz tersebut.
‘Awanah, Musnad Ahmad bin
Hanbal, dan Musnad Humaidi. Dan Jalur Zaidah
kontennya mempunyai kesamaan Zaidah merupakan salah satu
yang menyebutkan bahwa asal mula periwayat hadis yang sedang di teliti
penciptaan perempuan dari tulang ini. Dilihat lebih jauh hadis yang
ini kepada tiga orang sahabat. Jika hadis yang direkam oleh Imam
dilihat dari sanad, sebagai mana Bukhari tidak memakai kalimat ini.
yang telah penulis sebutkan di atas,
bahwa jalur yang membentang dari Jalur Samurah bin Jundub
Nabi Muhammad Saw sampai Sahabat lain yang menerima
kepada kolektor hadis, dalam hal ini hadis ini dari Nabi langsung adalah
adalah imam Ad-Darimi, maka jalur Samurah bin Jundub. Tercatat bahwa
ini disebut sebagai Single Strand hadis yang sedang diteliti, diriwayat
sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Samurah bin Jundub terekam di
oleh Juynboll. Namun, apabila di dalam beberapa kitab hadis kanonik
lihat dari sisi matan, hadis yang maupun post kanonik, di antaranya
disampaikan oleh Abu Dzar yang adalah musnad Ahmad bin Hanbal,
kemudian direkam oleh Ad-Darimi Musnad Al-Harits, dan Mawarid
di dalam kitab sunannya, memiliki Ibnu Hibban. Jika ditelusuri lebih
kesamaan dari segi konten dengan jauh, matan yang sampai kepada
hadis yang direkam oleh Imam masing-masing kolektor dari
Bukhari. Tetapi, hadis yang direkam Samurah bin Jundub ini sebenarnya
oleh Imam Ad-Darimi ini memiliki sama dengan hadis yang direkam
beberapa perbedaan dengan apa yang oleh periwayat-periwayat lain,
diterima oleh Imam Bukhari dari seperti Abu Awanah, dan Baihaqi.
Husein bin Ali melalui Abu Quraib Hanya saja di dalam matan hadis
dan Musa Ibn Hizam dan Abu yang direkam oleh Ahmad bin
Zinnad melalui Malik. Hanbal dari ‘Auf melalui
Perbedaannya terlihat di Muhammad bin Ja’far, memakai
akhir matan hadis yang di terima lafaz فدارها تعش بها, sedangkan di
oleh Imam Ad-Darimi dari Abdul beberapa riwayat lain memakai
Wasit melalui Muhammad Ibn kalimat yang berbeda di akhir matan
Abdul Al-Raqasy yaitu hadis ini. Namun, perbedaan
ditambahkannya kalimat َّفَدَا ِرها فَإِن pemakaian lafaz di dalam beberapa
ً فِ ْيها أِ َو ًد َوبُ ْل َغة, sedangkan di dalam riwayat tidak mempengaruhi makna
dari hadis tersebut.
Daftar Pustaka
al-Andalusī, Muhallab ibn Abī Ṣafrah al-Tamimī al-Mālikī. Mukhtaṡar al-Nasiḥ fī
Taḥzīb al-Kitāb Jāmi’ al-Ṣaḥīḥ, Muḥaqqiq Aḥmad Ibn Faris al-Salumī.
Riyaḍ: Dārul Tauḥīd, Dārul Ahli Sunnah, 1430 H / 2009 M.
Ali, Masrur. Teori Common link G.H. A. Juynboll Melacak Akar Kesejarahan
Hadis Nabi. Yogyakarta : LKiS, 2007.
al-Asfirānī, Imām Jalīl Abī ‘Awānah Ya’qūb bin Isḥāq. Musnad Abī ‘Awānah,
Taḥqīq Aiman ‘Arif al-Dimasyqi. Beirūt: Dārul Ma’rifah, 1419 H / 1998
M.
al-Bazzarī, Imām Abū Bakar Aḥmad ibn ‘Umar ibn ‘Abdul Khāliq al-‘Atiqi.
Musnad al-Bazzar. Taḥqīq ‘Adlaban Sa’ad. Madinah: Maktabah ‘Ulūm
wa al-Ḥukm, 1427 H /2006 M.
al-Bukhārī, Abū ‘Abdillāh Muḥammad bin Ismā‘īl ibn Ibrāhīm ibn Mughīrah al
Ju’fi. Jam’u Al Sahih. T.t: Dārul Tuqi al-Najāḥ, 1422 H.
al-Baihaqī, Abū Bakar Aḥmad bin Ḥusain ibn ‘Ali. Sunan Al-Kubrā al- Baihaqī.
Beirūt: Dār al-Kitāb al-Alamiyyah, 1424 H/ 2003 M.
Dadah, “Metode Kritik Matan Hadis Misoginis Menurut Fatimah Mernissi,
Diroyah: Jurnal ilmu Hadis 3, 1 September 2018.
al-Dārimī, Abū Muḥammad ‘Abdullāh ibn ‘Abdurrahmān ibn Faḍil ibn Bahram,
Sunan al-Dārimī. T.t : Darul Mughni, 1421 H /2000 M.\
Fatima, Mernissi. Wanita Dalam Islam. Bandung: Pustaka, 1414 H/ 1994 M.
Al-Haitamī, Nūruddīn ‘Ali Ibn Abū Bakar. Mawārid al-Zamān ilā Zawāid Ibnu
Ḥibbān. Damaskus: Darul Saqafah al-‘Arabiyyah, 1412 H/1991 M.
al-Humaidi, Abī Bakar ‘Abdillāh Ibn Zubair al-Qurtsiyi. Musnad Humaidi.
Dimasyqi: Darul Tsaqa 1996 M.
Kamarudin, Amin. Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis. Jakarta:
Mizan Media Utama, 2009.
Muhtador, Muh “ Memahami Hadis Misoginis Dalam Perspektif Hermeneutika
Produktif Hans Gadamer” di dalam Jurnal Diya al-Afkar Vol.6 No. 2,
Desember 2018.
al-Nasa’i, Abi Abdul Rahman ibn Syu’aib. Sunan Kubra An Nasa’i. Beirut:
Muassasah Al Risalah, 1421 H / 2001 M.
al-Naysābūrī, Abū Ḥusain Muslim bin Ḥajjāj al-Qusyairy. Sahih Muslim. Beirut:
Dar Al-Kitab Al Alamiyyah 1412 H / 1991 M.
Nurun, Najwah. Rekonstruksi Pemahaman Hadis- hadis Perempuan, Disertasi
Doctor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2004.
Rona, Rasyidaturrabi’ah. Hadis Nikah Mut’ah (Studi Aplikatif Isnad cum matn),
Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015.
al-Syabaini, Abū ‘Abdillāh Aḥmad bin Muḥammad bin Aḥmad bin Hilal bin Asad
bin, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal. T.t: Muassah Aal-Risālah, T.t.
al-Syāfi‘ī, Imām Nūruddīn ‘Ali ibn Sulaimān ibn Abū Bakar al-Haiṡamī. Musnad
Al Hariṡ. Madīnah: Jāmi‘ah Islīmiyyah, 1413 H / 1992 M.
al-Tamīmī, Aḥmad ibn ‘Ali ibn Mutsanna. Musnad Abū Ya’la Al Mausuli. Beirūt:
Dārul Ma’mūn li al-Turaṡ. 1407 H /1987 M.
https://www.academia.edu/29873602/Otentisitas_Hadis_Penelusuran_Harald_Mo
tzki_terhadap_Mushannaf_Abdul_Razzq, diakses pada tanggal 4 April 2019.