Anda di halaman 1dari 26

FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS TADULAKO
Pertemuan 12
Pertemuan 12
• Macam macam aliran fluida
• Persamaan kontinuitas
• Persamaan Bernoulli
• Viscositas
• Bilangan Reynolds
Pengelompokan Zat

Padat Cair Gas


Bentuk tetap, Bentuk tak tetap, Bentuk tak tetap,
ukuran tetap ukuran tetap ukuran tak tetap

Memiliki Kesamaan tidak memiliki bentuk yang tetap, sehingga mengikuti bentuk wadahnya.
Gaya tarikantar atom dan molekul penyusunnya lemah. Sifat Zat cair dan gas yang paling sering diamati
adalah dapat mengalir. Zat yang dapat mengalir disebut

FLUIDA
Definisi..

• HIDROSTATIKA, ilmu perihal fluida yang diam tidak


bergerak.

• HIDRODINAMIKA ilmu tentang fluida (zat alir) yang


bergerak,
• HIDRODIMAIKA yang khusus mengenai aliran gas dan udara,
disebut “aerodinamika”.
Laju Aliran Fluida
• Salah satu besaran yang penting dalam mempelajari fluida bergerak adalah
laju aliran fluida
• Laju aliran mengukur jarak yang ditempuh satu elemen dalam fluida per
satuan waktu
FLUIDA

FLUIDA
FLUIDA IDEAL
SEJATI
1. Aliran bersifat steady/tunak(tetap) 1. alirannya turbulen

2. Nonviscous (tidak kental) 2. Viscous (kental)

3. Incompresibel (tidak termampatkan) 3. Compressible (termampatkan)


Lintasan yang ditempuh sebuah unsur fluida yang sedang

bergerak disebut Garis Alir (Flow Line).


Viskositas (kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan
dibagian dalam fluida
FLOW LINE

LAMINER TURBULEN

Aliran fluida yang mengikuti suatu garis Karena adanya partikel-partikal yang
(lurus/lengkung) yang jelas ujung pang- berbeda arah geraknya, bahkan berla-
kalnya. wanan dengan arah gerak keseluruhan
fluida

Garis arus bercabang Garis arus berlapis


Aspek Penting dalam memahami aliran fluida :
• Debit
• Persamaan Kontinuitas
• Hukum Bernoulli Dan Toricelli
Debit ..
• Debit aliran adalah jumlah volum fluida yang mengalir per
satuan waktu. Untuk menentukan persamaan debit aliran,
mari kita mulai dengan memperhatikan Gambar
Debit ..
Debit (Q) adalah volume zat cair yang dipindahkan tiap satuan waktu atau
besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui suatu
penampang tertentu dalam satuan waktu.

Sehingga
Q = A.v

Dimana :

Q = Debit (m3/s)
V = Volume zat cair (m3)
A = Luas penampang (m2)
v = Kecepatan aliran (m/s)
ALIRAN FLUIDA PADA PIPA
PIPA BERLUAS PE-
NAMPANG BESAR
(A1) DENGAN LAJU
ALIRAN FLUIDA (v1)

v1 v1
A1 A2 v2 A1
PIPA BERLUAS PE-
NAMPANG KECIL
(A2) DENGAN LAJU
ALIRAN FLUIDA (v2)
Untuk fluida ideal :
Massa fluida yang masuk ke salah satu ujung pipa sama dengan massa fluida yang
keluar ari ujung lain :
Karena : 1 = 2 = massa jenis fluida
m1 = m2 t1 = t2 = selang waktu alir fluida
1V1 = 2V2 Maka didapat :
1( A1x1 ) = 2 ( A2 x2 )
A1v1 = A2v2
1 A1(v1t1 ) = 2 A2 (v2t2 )
Persamaan KONTINUITAS
Hukum Bernoulli
• Salah satu hukum dasar dalam menyelesaikan persoalan fluida
bergerak adalah hukum Bernoulli. Hukum Bernoulli sebenarnya
adalahbhukum tentang energi mekanik yang diterapkan pada
fluida bergerak sehingga keluar persamaan yang bentuknya khas
PADA PIPA BERPENAMPANG A1 PADA PIPA BERPENAMPANG A2
Besar usaha (kerja) untuk memindahkan Besar usaha (kerja) untuk memindahkan
fluida sejauh Δx1 : fluida sejauh Δx2 :

𝑊1 = 𝐹1 ∆𝑋1 = 𝑃1 𝐴1 ∆𝑋1 𝑊2 = −𝐹2 ∆𝑋2 = −𝑃2 𝐴2 ∆𝑋2


dimana 𝐴1 ∆𝑋1 = 𝑉 volume fluida dimana 𝐴2 ∆𝑋2 = 𝑉 volume fluida

Sehingga : = 𝑃1 ∆𝑉 Sehingga : = −𝑃2 ∆𝑉


Jadi usaha total yang dilakukan fluida dari ujung kiri ke ujung kanan adalah :

𝑊 = 𝑊1 + 𝑊2 = 𝑃1 ∆𝑉 − 𝑃2 ∆𝑉 = (𝑃1 − 𝑃2 )∆𝑉

Perubahan energi mekanik saat fluida bergerak dari ujung kiri ke ujung kanan adalah :
𝑊 = 𝐸𝑀1 − 𝐸𝑀2
1 1
= (2 𝜌∆𝑉𝑣1 2 + 𝜌∆𝑉𝑔ℎ1 ) - (2 𝜌∆𝑉𝑣2 2 + 𝜌∆𝑉𝑔ℎ2 )

Karena Usaha merupakan perubahan energi : W = EM Maka :


1 1
(𝑃1 − 𝑃2 )∆𝑉 = (2 𝜌∆𝑉𝑣1 2 + 𝜌∆𝑉𝑔ℎ1 ) − (2 𝜌∆𝑉𝑣2 2 + 𝜌∆𝑉𝑔ℎ2 )
Hilangkan ΔV pada kedua ruas sehingga diperoleh :
1 1
𝑃1 − 𝑃2 = ( 𝜌𝑣1 2 + 𝜌𝑔ℎ1 ) − ( 𝜌𝑣2 2 + 𝜌𝑔ℎ2 )
2 2
Dapat disusun ulang menjadi
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣1 2 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑣2 2 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2
UNTUK FLUIDA TAK MENGALIR
1 1
v1 = v2 = 0 P1 + gh1 + v12 = P2 + gh2 + v22
2 2
1 1
P1 + gh1 +  0 = P2 + gh2 +  0
2 2
P1 + gh1 = P2 + gh2
P1 − P2 = g (h2 − h1 )

UNTUK FLUIDA YANG MENGALIR PADA PIPA HORIZONTAL


1 1
h1 = h2 = h P1 + gh + v12 = P2 + gh + v22
2 2

P1 − P2 =
1
2
(
 v22 − v12 )
MENENTUKAN KECEPATAN ALIR PADA DINDING TABUNG
(TEOREMA TORRICELLI)

Karena luas penampang di lokasi 1 jauh lebih besar daripada luas penampang di lokasi 2 maka laju turun permukaan air dalam bak sangat kecil
dan dapat dianggap nol atau v1 = 0

Maka :
1 𝑣2 = 2𝑔 ℎ2 − ℎ1
𝑃0 + 0 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃0 + 𝜌𝑣2 2 + 𝜌𝑔ℎ2
2
1 Jika luas kebocoran lubang = A, maka debit fluida
𝜌𝑣2 2 = 𝜌𝑔ℎ2 - 𝜌𝑔ℎ1
2 yang keluar dari lubang :

𝑣2 = 2𝑔 ℎ2 − ℎ1
VENTURIMETER TANPA MANOMETER

h
P1 v1 P2 v2 A2
A1

Fluida yang diukur tidak memiliki perbedaan ketinggian : P1 − P2 =


1
2
(
 v22 − v12 )
A1
Berdasarkan persamaan kontinuitas : v2 = v1
A2
Maka :

1  A1 
2
 
1 2 A1  
2

P1 − P2 =   v1  − v1  = v1   − 1
2

2  A2 
  2  A2  

Perbedaan tinggi zat cair pada tabung vertikal : h Sehingga : P1 − P2 = gh



1 2  A1 
2

Jadi :
gh = v1   − 1
2  A2  
Maka kelajuan fluida pada bagian pipa berpenampang A1 adalah :


1 2 A1  
2

gh = v1   − 1
2  A2  

 A 2 
2 gh = v12   − 1
 A2  

2 gh
v1 = 2
 A1 
  − 1
 A2 

Sehingga debit fluida pada pipa senturi tanpa manometer adalah :

2 gh
Q = A1 2
 A1 
  − 1
 A2 
VENTURIMETERDENGAN MANOMETER
v1
v2
P1
A1  P2 A2
y
h
N M
Perbedaan tekanan : P1 − P2 = P '
dapat diukur dengan manometer
dimana tekanan di kaki kiri PN = tekanan di kaki kanan PM
PN = PM 2( '−  )gh
v1 =
P1 + gy = P2 + g ( y − h) +  ' gh  A  2 
  1  − 1
P1 − P2 = gy − gy − gh +  ' gh  A2  
P =  ' gh − gh
Dengan mensubtitusikan persamaan di atas ke
persamaan :
1 2  A1 
2
  = Massa jenis fluida dlm venturi
P = v1   − 1  ' = Massa jenis fluida dlm manometer
2  A2  
Maka akan didapat :
TABUNG PITOT
Untuk mengukur kelajuan gas

a b v  Kelajuan gas di a = va = v
Aliran gas
Tekanan di kiri kaki manometer =
tekanan aliran gas (Pa)

h Lubang kanan manometer tegak lurus


terhadap aliran gas, sehingga laju gas
' Air raksa di b = vb = 0

Tekanan di kaki kanan manometer = tekanan di b, sedangkan a dan b sama tinggi, sehingga :
1 1
Pa + va = Pb + vb
2 2

2 2
1 1 2
Pa + va = Pb
2
Pb − Pa = v
2 2
Beda tekanan di a dan b = tekanan hidrostatis air raksa setinggi h = Pb − Pa =  ' gh
Sehingga :
v = kelajuan gas
1 2
v =  ' gh 2  ' gh  ' = massa jenis raksa dlm manometer
2 v= 
2  ' gh  = massa jenis gas
v2 =
 h = perbedaan tinggi raksa dlm manometer
DV
Dimana :
• Diameter Pipa (D)
Re = • Kecepatan (V)
 • Viskositas Fluida (µ)
• Masa Jenis Fluida ()
Tugas

Buat soal dan jawaban berkaitan dengan materi Fluida.


Tugas ditulis tangan pada selembar kertas yang bersih/baru.
Setiap lembar dari kertas jawaban diberi nama dan stambuk.
Setiap lembar difoto utuh 1 lembar kemudian dikonversi menjadi pdf
Tugas dikirimkan dalam bentuk pdf dengan format nama file
stambuk.pdf contoh : F11120023.pdf

Anda mungkin juga menyukai