Anda di halaman 1dari 13

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl.Kampwolker Kampus Baru Uncen – Waena - JayapuraTlp. (0967)574124

Semester pendek

Perencanaan jembatan

Oleh :

ELFIANUS DAAN SADA

20160611014102

JURUSAN TEKNIK SIPIL (S,1)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS CENDERAWASIH UNCEN

JAYAPURA, 2022
DATA JEMBATAN RENCANA
Klasifikasi Jembatan
Tipe Jembatan Jembatan Girder kelas A
Panjang Bentang 18.0 m
Lebar Jembatan 1 m 7 m 1 m
Dimensi Jembatan
Tebal slab lantai jembatan 0.12 m
Tebal lapisan aspal + over-lay 0.1 m
Tebal genangan air hujan 0.05 m
jarak antara balok girder 1.5 m jumlah gilder 6 buah
Lebar jalur lalu-lintas 7 m
Lebar trotoar 1 m
Jarak Tiang Sandaran 1.80 m jumlah tiang sandaran 10 buah
Jarak Balok Anak 6 m jumlah balok anak 4 buah
Joint 24 biji
Bahan Struktur
Mutu beton 30 MPa
Modulus elastik 25742.96 MPa
Untuk baja tulangan :
Tegangan leleh baja polos (BjTP 24) Fy = 240 MPa , Fu = 390 MPa
Tegangan leleh baja Ulir (BjTD 40) Fy = 400 MPa , Fu = 570 MPa
Berat beton bertulang 25 kN/m3
Berat beton tidak bertulang 24 kN/m3
Berat aspal 22 kN/m3
Berat jenis air 10 kN/m3
Besi Tulangan 87.5 kN/m3
PERHITUNGAN BEBAN DAN PENULANGAN
Berat Sendiri (MS)
Faktor beban ultimit KMS = 1.3
0.15 m
Pipa ø 3"

1 0.5 m
0.35 m
2
0.2 m
3 4 0.2 m
0.25 m

0.25 m 1 m

Lebar Sisi a Tinggi w Lebar


No
(m) (m) (m) (kN/m3) (kN/m)
1 0.15 - 0.5 25 1.88
2 0.25 0.15 0.35 25 1.75
3 0.25 - 0.65 25 4.06
4 1 - 0.2 25 5.00
5 1 - 0.25 25 6.25
6 Railing Pipa ø 3" 0.22
Berat sendiri trotoar 19.16 kN/m

Berat Mati Tambahan (MA)


Faktor beban ultimit
= 2.0

Tebal Lebar w Berat


Jenis Beban tambahan
(m) (m) (kN/m3) (kN/m2)
Lapisan aspal + overlay 0.1 7 22 15.4
Genangan air hujan 0.05 7 10 3.5
QMA 18.9 kN/m
Beban Jalur (D)
Faktor beban ultimit KTD = 1.8
Beban terbagi rata (BTR) mempunyai intensitas q kPa, dimana besarnya q tergantung
pada panjang ktotal yang dibebani L seperti berikut :
L < 30 m q = 9.00 kPa
= 9.00 kN/m2
Beban garis (BGT) dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus terhadap
arah lalu lintas pada jembatan. Besarnya intensitas p adalah
49.0 kN/m
Lebar jalur lalu-lintas b = 7 m
Panjang bentang jembatan L = 18.5 m
Jarak antara girder s = 1.5 m
Beban merata (BTR) pada lantai jembatsan :
QTD = q x s = 13.5 kN/m
Q = 2.25 kN/m
Beban garis (BGT) pada lantai jembatan :
PTD = p x b = 343 kN
P = 86 kN
Beban Truk (T)
Faktor beban ultimit KTT = 1.8
Beban hidup pada lantai jembatan berupa roda ganda Truk (beban T) yang
besarnya, T = 500 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil FDB 0.3
Beban Truk "T" PTT = 1 + FDB * T = 350 kN
a = 5.00 m Gandar truk = 225 kN
b = 4.00 m
L = 9.00 m (terpanjang)
Beban Rem (TB)
Faktor beban ultimit KTB = 1.8
Panjang total jembata n < 30 m
Beban lajur "D" tanpa reduksi akibat panjang bentang (penuh):
QTD = 13.5 kN/m PTD = 343 kN/m
- 5% x Beban truk rencana ditambah dengan beban lajur terbagi rata BTR
5% x 500 + 13.5 = 38.5 kN/m
- 25% x Berat gandar truk desain
25% x 225 = 56.3 kN/m
dipilih yang terbesar untuk dijadikan sebagai beban rem
TB = Beban Rem
n join
TB = 56.25
24
= 2.34 kN

Beban Untuk Pejalan Kaki (TP)


Faktor beban ultimit KTP = 1.8
Trotoar pada jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban sbg. Berikut :
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m2)
= lebar trotoar (b2) x Panjamg total jembatan (Lt)
= 18 m2

Inte nsitas beban = 5.00 kPa


= 5.00 kN/m2
2
Pembebana jembatan untuk trotoar, QTP = q x b2 = 5.00 kN/m
Kombinasi Pembebanan

Keadaan Batas MS MA D T TB TP

Kuat I 1.3 2 1.8 1.8 1.8 1.8


Kuat II 1.3 2 1.4 1.4 1.4 1.4
Kuat III 1.3 2
Kuat IV 1.3 2
Kuat V 1.3 2
Ekstrem I 1.3 2
Ekstrem II 1.3 2 0.5 0.5 0.5 0.5
Daya Layan I 1 1 1 1 1 1
Dya Layan II 1 1 1.3 1.3 1.3 1.3
Daya Layan III 1 1 1.8 1.8 1.8 1.8
Daya Layan IV 1 1
Fatik 0.75 0.75 0.75 0.75

Reaksi perletakan dihitung melalui aplikasi SAP2000 didapatkan momen dan geser
Bidang Momen
Bidang Geser
Didapatkan momen dan geser maksimal pada kondisi kombinasi pembebanan Kuat 1
Mu = 4974.66 kNm
Vu = 738.78 kN
Perhitungan Dimensi Balok Girder
Mu = 4974.66 kN.m
Untuk f'c = 30 Mpa : β1 = 0.85
cb = 600d = 600 d = 0.6 d
600+fy 600 + 400
ab = β1 cb = 0.850 d
a = 0.75 ab = 0.6375 d
Kekuatan lentur niminal balok adalah :
Mn = 0.85 f'c ba ( d - 1 a ) = 11.075 bd2
2
11.075 6
bd2 = 4975 x 10 = 6218 x 106
0.8
anggap b = 0.5 d, diperoleh :
5.537 d3 = 1039.423 x 106
d = 1209.204 mm ( dibulatkan jadi 1210 mm )
b = 0.5 x 1210 = 605 mm ( dibulatkan 610 mm )
Ukuran penampang yang digunakan : b = 610 mm , d = 1210 mm. Anggap diameter
tulanghan utama D 25 mm, maka:
h = 1210 + 50 + 12 + ( 0.5 x 25 ) = 1285
Maka berat sendiri balok adalah :
Qd = ( 0.25 x 12.8 x 24 ) = 77.07 kN/m
Momen terfaktor yang baru adalah :
Mu = 1.2 ( 1x 77.07 x 18 ) + 4974.66 = 5182.75 kN.m
8
Mn = Mu = 6478.44 kN.m
Ø
Maka nominal balok ( Mn1 ) dihitung sebagai berikut:
M1 = 0.85 x 30 x 610 x ( 0.6375 x 1210 ) x { 1210 - 0.5
( 0.6375 x 1210 ) }
= 9890709821 N.mm ( atau 9890.710 Kn.m )
diperoleh: Mn1 = 9890.710 kN.m > Mu = 6478.436 kN.m
Ø

berarti balok cukup direncakanan dengan tulangan tunggal.


Perencanaan Tulangan Lentur
Perhitungan rasio tulangan tarik:
ρb = 0.85 f'c β1 600 = 0.85 30 0.850 600
fy 600 + fy 400 600 + 400
= 0.033
ρmaks = 0.75 ρb = 0.75 0.033 = 0.0244
ρmin = f'c = 30 = 0.00342
4 fy 4 400
dan tidak lebih kecil dari:
ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0035
fy 400
Menghitung luas tulangan (As) yang diperlukan :
m = fy = 400 = 15.686
0.85 f'c 0.85 30
6
Rn = Mn = 6478 10 = 7.254 MPa
bd2 610 1210 2

ρ = 1 1- 1- = 1
2mRn 1- 1 - 2 15.686 7.254
m 15.686
= 0.0219 fy 400

diperoleh : ρmin < ρ = 0.0219 < 0.0244 (OK)


maka :
As = ρbd = 0.0219 610 1210 = 16160.25 mm2
digunakan tulanga 16 D 36 (As = 16277.76 mm2)
Pemeriksaan kekuatan balok :
T = As fy = 16277.76 400 = 6511104 N
a = As fy = 6511104 = 418.59 mm
0.85 f'c b 0.85 30 610
c =a= 418.59 = 492.5 mm
β1 0.850
kontrol regangan :
Ɛy = fy = 400 = 0.002
Es 200000
Ɛs = d-c = 1210 - 492.5 = 0.004 > Ɛy = 0.002
Ɛc 0.003
c 492.5 (tulangan leleh)

Menghitung kekuatan nominal balok :


Mn = Ts d - 0.5 a = 6511104 1210 - 0.5 418.59
= 6515707608 N.mm atau 6515.708 kN.m
diperoleh : Mn = 6515.708 kN.m > Mu = 6478.436 kN.m (OK)
ø
Perencanaan Tulangan Geser
Perhitungan gaya geser maksimum yang dipikul balok
Vu = 738.78 kN
Menghitung gaya lintang maks terfaktor
Vu
= 739 = 985.04 kN
ø 0.75
Menghitung kemampuan balok beton dalam menahan geser
Vc = 1 f'c bw d = 1 ( 30 ) 0.5 610 1210 = 673790 N = 673.79 kN
6 6
Vs = Vu - Vc = 985.040 - 673.79 = 311.25 kN = 311250 N
ø
2Vc = 2 673.79 = 1347.58 kN = 1347580.1
diperoleh Vs < 2Vc
maka syarat jarak sekang adalah
s ≤ 600
s ≤ d = 1210 = 605 mm
2 2
mencari panjang x dengan interpolasi linier
x = 673.790 x = 6156.21 mm
9000 985.04
maka daerah 1 dari x= 9000 mm ke x = 6156.21 mm
perlu dihitung 6156.21 / 2= 3078.1 mm cukup diberi tulangan minimum
dengan tulangan
sengkang,
sedang daerah 2

sepanjang x=
2
As = 1π 19 = 283.529 mm2
4
Av = 2 As = 567.057
perhitungan penulangan minimum untuk daerah 2
Av = 75 30 0.5 610 s
1200 240
0.5
567.057 = 75 30 610 s s = 567.057 = 651.73 mm
1200 240 0.87008
s <= 3 Av Fy = 3 567.057 240 = 669.314 mm Memenuhi
bw 610
diambil s = 600 mm
perhitungan penulangan untuk daerah 1 dimana tulangan sekang harus dihitung
s = Av Fy d = 567.057 240 1210 = 529.07 mm
Vs 311250
bandingkan dengan syarat s, maka dipilih nilai terkecil dari s = 529.07 mm
s = 600 atau s = 610
maka yang menentukan adalah s = 529.07 maka diambil s = 550 mm

16 D36
1210 mm

610 mm
ø 19 - 550 mm ø 19 - 600 mm

2844 mm 3078 mm 3078 mm

Anda mungkin juga menyukai