Anda di halaman 1dari 15

Refleks Bayi Baru Lahir, Modal Beradaptasi

Dikirim oleh Evariny A. untuk Bayi umur 0-2th


dikunjungi: 7678 kali, 12 hari ini

Sebagian besar gerakan yang “dipamerkan” bayi baru memang merupakan gerak
refleks. Meski begitu, bekal penting ini banyak manfaatnya di kehidupan barunya.

Selama dalam kandungan, bayi selalu mendapat kenyamanan dan kemudahan. Bagaimana
tidak? Tubuhnya aman terlindung dalam kantung ketuban, serta segala sesuatunya, seperti
bernapas dan “mengonsumsi” makanan sehat, dijamin 100% oleh sang bunda.

Begitu lahir ke dunia, tepatnya setelah tali yang menghubungkan si kecil dan Anda terputus,
mau tidak mau ia harus ‘berjuang’ sendirian. Makanya, organ-organ penting
pendukung kehidupan harus mampu menjalankan tugasnya dengan sempurna. Nah, untuk
melihat apakah organ tersebut sudah siap bertugas atau tidak, akan dilakukan pemeriksaan,
yakni tes Apgar. Apa itu?

Tes Apgar, tes paling pertama

Tes Apgar adalah serangkaian pemeriksaan untuk menilai kemampuan bayi baru lahir
beradaptasi terhadap kehidupan di luar rahim bundanya. Ada 5 hal pokok yang diperiksa,
yaitu:

* Appearance: Penampilan, yang dilihat dari warna kulit.


* Pulse: Frekuensi denyut jantung.
* Grimace: Usaha bernapas yang dilihat dari kuat lemahnya tangisan.
* Activity: Aktif atau tidaknya tonus otot.
* Reflex: Reaksi spontan atas rangsang yang datang.

Nah, serangkaian pemeriksaan tadi masing-masing akan diberi nilai. Bila reaksi si kecil
bagus, maka nilainya 2. Reaksi kurang baik bernilai 1, sedangkan reaksi buruk bernilai 0.
Kesemua nilai tadi akan dijumlahkan, sehingga didapatlah hasil sebagai berikut:

* Nilai 10: Bayi memberi reaksi sangat baik pada semua pemeriksaan.
* Nilai 7-10: Si kecil dianggap memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
* Nilai di bawah 7: Fungsi jantung dan paru-paru bayi tidak baik, sehingga perlu pertolongan.
* Nilai 0: Bayi meninggal saat lahir.

Bekal khusus yang ampuh

Salah satu tes Apgar memang pemeriksaan terhadap gerak refleks. Lalu apa istimewanya
gerak refleks ini? Meski terlihat ringkih, setiap bayi baru lahir dibekali kemampuan khusus
oleh Tuhan. Yaitu, gerak refleks, gerak yang dilakukan tanpa disadari si kecil. Gerak ini
secara otomatis “dipamerkannya” begitu ada rangsang dari luar.

Biar gampang, coba saja perhatikan si kecil. Bukankah ia sudah bisa menggerak-gerakkan
kedua tangan dan kaki, menggenggam, menendang, membuka mulut, menghisap, menangis,
dan seabrek kebisaan lainnya. Ternyata gerak refleks sangat ampuh untuk mempertahankan
dirinya di lingkungan baru plus jadi alat komunikasi pertama dengan lingkungannya.
Bagaimana mungkin?

Di awal-awal kehidupannya, bayi sering menekuk kedua tangan serta kaki ke arah tubuhnya,
sementara telapak tangan dan kakinya mengepal. Sebenarnya, ini pertanda ia lagi kedinginan.
Maklumlah, selama ini ia kan berada di tempat yang super hangat dan nyaman, yaitu rahim
Anda. Nah, dengan “berpose” seperti ini, sebenarnya si kecil berusaha mempertahankan
dirinya terhadap lingkungannya. Apa itu? Mempertahankan kehangatan dan menjaga
kestabilan suhu tubuhnya. Jadi, gerak refleks adalah media untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan di awal-awal kehidupannya.

Bagaimana dengan menangis? Ini refleks yang juga bisa dijadikan alat komunikasi. Biasanya
sih, bayi menangis karena merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Entah karena lapar,
kepanasan, merasa bising, atau popoknya basah.

6 refleks yang wajib ada

Sebenarnya, ada 6 refleks penting yang harus dimiliki setiap bayi baru lahir, yakni:

* Refleks melangkah

Bila tubuh bayi dipegang pada bagian bawah ketiaknya dalam posisi tegak (pastikan
kepalanya tertopang dengan baik!), lalu kakinya menyentuh bidang yang datar, secara
otomatis si kecil akan meluruskan tungkainya seolah-olah hendak berdiri. Begitu tubuhnya
dimiringkan ke depan, kakinya akan bergerak seakan-akan ingin melangkah.

* Refleks mencari puting (rooting)

Begitu sudut bibir dan pipi bayi disentuh dengan tangan Anda, si kecil akan langsung
memiringkan kepalanya ke arah datangnya sentuhan dengan mulut yang membuka.

Catatan: Bila pipinya bersentuhan dengan payudara Anda, ia akan langsung memiringkan
kepalanya dan mengarahkan mulutnya untuk mendapat ASI.

* Refleks menghisap

Bila bibirnya disentuh dengan ujung jari Anda, secara otomatis bayi akan membuka mulutnya
dan mulai menghisap.

Catatan: Ketika puting susu masuk ke dalam mulutnya, ia akan langsung menghisap ASI.

* Refleks menggenggam (babinski)

Kalau jari Anda diletakkan di tengah telapak tangan atau di bawah jari kakinya, secara
otomatis ia akan menekuk dan mengerutkan jari-jarinya seolah-olah ingin menggenggam atau
menjepit dengan erat.

* Refleks moro
Bila Anda memukul keras-keras atau menarik alas tidurnya serta mengangkat dan
menurunkan tubuhnya secara mendadak, maka kedua tangan serta kakinya akan merentang
dan menutup lagi. Bersamaan dengan itu, jemarinya pun menggenggam.

* Refleks leher asimetrik tonik

Refleks ini memang agak sulit terlihat. Meski begitu, bisa Anda amati. Caranya? Baringkan si
kecil, lalu miringkan kepalanya ke kiri misalnya. Nah, tangan kiri bayi Anda akan segera
merentang lurus ke luar, sedangkan tangan kanannya akan menekuk ke arah kepalanya.

Catatan: Refleks ini paling jelas terlihat saat si kecil berusia 2 bulan, namun akan menghilang
saat usianya 5 bulan.

Hilang dengan sendirinya

Peran gerak refleks pada bayi baru lahir memang amat penting, sehingga dokter akan
memeriksanya dengan seksama. Selain melihat ada tidaknya refleks, ia juga akan memeriksa
apakah gerak refleks si kecil muncul secara simetris atau tidak. Pemeriksaan ini besar artinya
karena interpretasi terhadap gerak refleks hanya dapat dilakukan oleh orang yang benar-benar
piawai.

Meski begitu, Anda bisa juga ikut memantau beberapa gerak refleks si kecil di rumah. Bukan
apa-apa. Biar Anda tahu sejauh mana perkembangan fungsi sistem saraf pusat dan koordinasi
motorik bayi Anda.

Yang pasti, ada beberapa refleks yang tidak akan seterusnya ada. Sejalan pertambahan usia
plus pertumbuhan fisik dan kemampuan fungsi organ tubuhnya, beberapa refleks memang
akan hilang. Atau, bisa juga gerak refleks tadi berkembang jadi gerakan yang lebih terkontrol.

Bahkan, bila masih ada saja refleks yang seharusnya sudah hilang di usia tertentu, segera
konsultasikan ke dokter. Bisa jadi, ini menandakan adanya gangguan pada proses
perkembangan si kecil.

Nia L.T. – AyahBunda

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Kegiatan ini merupakan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan yang bertujuan untuk memastikan
normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan dari normal.

Pengkajian ini dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan penyesuaian terhadap
kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan
agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak
sehat.

Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir


 Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan

 Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan

 Pastikan pencahayaan baik

 Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa (jika bayi telanjang
pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan cepat

 Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

1. kapas
2. senter
3. termometer
4. stetoskop
5. selimut bayi
6. bengkok
7. timbangan bayi
8. pita ukur/metlin
9. pengukur panjang badan

PROSEDUR

1. Jelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan
2. Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor genetik, faktor lingkungan, sosial,faktor ibu
(maternal),faktor perinatal, intranatal, dan neonatal
3. Susunalat secara ergonomis
4. Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
5. Memakai sarung tangan
6. Letakkan bayi pada tempat yang rata

PENGUKURAN ANTHOPOMETRI

7. Penimbangan berat badan

Letakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum
penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat alas dan pembungkus bayi

8. Pengukuran panjang badan

Letakkan bayi di tempat yang datar. Ukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan
kaki/badan bayi diluruskan. Alat ukur harus terbuat dari bahan yang tidak lentur.
Pemeriksaan Mata Pada Bayi Baru Lahir

Tes mata pada bayi baru lahir berfungsi untuk deteksi dini ganguan mata yang bisa
mengganggu penglihatan bayi. Khusus untuk bayi prematur kurang dari 34 minggu atau berat
badan kurang dari 1.500 gram, standar kedokteran di Indonesia mensayaratkan pemeriksaan
mata deteksi ROP (Retinophaty of Prematurity). Kelainan retina ini berpotensi menyebabkan
kebutaan. Insiden ROP pada bayi laki-laki sedikit lebih tinggi daripada bayi perempuan.
Lewat skrining ini, diharapkan ROP dapat terdeteksi sedini mungkin sehingga dapat diterapi
secara optimal.

Waktu pemeriksaan.

 Pemeriksaan mata dilakukan pada bayi baru lahir bersamaan dengan pemeriksaan
fisik.
 Untuk skrining ROP, pemeriksaan awal bisa dilakukan pada 4-6 minggu setelah
kelahiran bayi prematur, atau pada saat usia gestasi (dihitung dari hari pertama haid
terakhir) 32 minggu. Bila bayi terlanjur duibawa pulang, sebaiknya diperiksakan ke
spesialis mata secepatnya (sebaiknya tidak lebih dari 2 minggu).

Beberapa tes mata yang biasa dilakukan.

 Menyorotkan cahaya atau lampu senter ke arah mata bayi. Bayi-bayi normal pasti
akan silau oleh cahaya terang, namun tidak demikian dengan bayi yang mengalami
gangguan mata.
 Mengamati apakah ada penyimpangan pada mata bayi. Andai salah satu mata tersebut
akan ‘dikalahkan.’ Akibatnya, salah satu mata yang tidak difungsikan ini akan bekerja
tanpa kontrol.

Bila pada bayi terdapat salah satu atau lebih gejala tadi, segera konsultasikan kondisi matanya
pad adokter spesialis mata.

Skrining SOP. Bisa dilakukan dengan bantuan oftalmoskopi. Penanganan ROP bergantung
derajat gangguannya.

 Bila ringan, tak perlu terapi, namun tetap dilakukan pengawasan ketat, mislanya
setiap dua mingguan harus dilihat kondisi retina.
 Pada ROP lebih berat dilakukan tindakan fotokoagulasi laser atau pembekuan
(cryoterapi) pada daerah retina yang mengalami kerusakan. Dengan begitu, sebagian
besar retina yang masih sehat bisa diselamatkan. Meski demikian, bayi prematur
dengan riwayat ROP berpeluang mengalami kelainan mata. Misalnya, minus tinggi,
juling, dan mata malas. Kabar baiknya, hanya 1 di antara 10 bayi yang menderita
retinopati yang lebih berat ini.
Efek samping pemeriksaan  ROP. Cukup aman untuk bayi. Untuk mencegah nyeri
pemeriksaan, dokter mata akan meneteskan analgetik lokal. Selain itu, pemeriksaan biasanya
singkat saja untuk mengurangi kemungkinan stres pada bayi. Guna mencegah infeksi pasca
tindakan, dokter biasanya memberikan antibiotic profilaksis.  

Pemeriksaan Pada Bayi Baru Lahir


Berikut ini adalah prosedur pemeriksaan standar pada bayi baru lahir sesuai "Lectures Note
Pediatrica"

A)Pengukuran=
Berat,panjang dan lingkar kepala oksipito-frontal dinilai untuk mendapatkan usia kandungan
dengan merujuk grafik persentil.

B)Kepala=
Periksa bentuk kepala.Biasanya bentuk kepala akan sedikit berubah akibat kelahiran per
vaginam.
Hal yang harus diperhatikan adalah tegangan ubun-ubun depan dan lebar sutura.Jika ubun-
ubun terasa penuh dan lebar sutura lebih dari 1 cm maka patut dicurigai adanya hidrosefalus.
(tindak lanjut=USG)

C)Wajah=
Periksa apakah ada kelumpuhan saraf-saraf wajah dan dismorfik

D)Mata=
Ukuran mata yang asimetri bisa memberi petunjuk adanya kelainan patologis,misalnya
infeksi kongenital atau glaukoma kongenital.

E)Hidung
Cek apakah ada tanda-tanda obstruksi

F)Mulut=
Biasanya bayi akan membuka mulut bila ada tekanan lembut ke bawah mulai dari
dagu.Palatum diperiksa apakah ada sumbing dan di palpasi apakah ada belahan sub mukosa.
Rongga mulut harius diperiksa apakah ada kista atau infeksi kandida

G)Mandibula yang kecil atau tertarik (retrognatia) dapat menyebabkan kesulitan


makan/obstruksi napas.

H)Dada
Cek apakah ada tanda obstruksi napas

I)Jantung=
Telitilah akan bunyi murmur jantung.Yang perlu diingat bahwa murmur transisional dapat
menghilang dalam beberapa hari ke depan.
J)Paha=
Periksalah apakah ke-2 denyut arteri femoralis teraba.Apabila tidak teraba menunjukan
indikasi koarktasio aorta

K)Genitalia=
Periksa dengan jelas apakah testis berada dalam skrotum atau meatus urethra berada pada
tempatnya.Pengeluaran cairan merupakan hal yang normal akibat pengaruh hormon maternal
dan placental.

L)Anus
Periksa apakah bayi telah mengeluarkan mekonium

M)Tulang belakang
Balikan bayi menjadi posisi tengkurap dan lihatlah apakah ada skoliosis.
Seluruh garis tengah dorsal harus diperiksa apkah ada gumpalan,nevi,sinus yang menunjukan
adanya kelainan medula spinalis.

N)Panggul

O)Susunan Saraf Pusat


Ceklah reflek fisiologis pada bayi seperti reflek menggenggam,dll

P)Lab biokimia
Ceklah pada hari 5-7 kadar fenilketonurea

Sunday, May 22, 2011

Bayi Baru Lahir-APGAR Skor

January 16, 2010 by admin2 · Leave a Comment 

APGAR  Skor

Sekilas mengenai Skor Apgar

Merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan kepada bayi Anda ketika baru lahir, yang
dilakukan masih di dalam kamar bersalin. Pemeriksaan ini secara cepat akan mengevaluasi
keadaan fisik dari bayi baru lahir dan sekaligus mengenali adanya tanda-tanda darurat yang
memerlukan dilakukannya tindakan segera terhadap bayi baru lahir.

Apgar Score mulai berkembang sejak tahun 1952 oleh seorang dokter anestesi/bius, yang
bernama Virginia Apgar. Dan kata APGAR sendiri, merupakan gabungan dari kata: Activity
(aktivitas), Pulse (Nadi), Grimace (mimik), Appearance (Tampilan kasat mata), dan
Respiration (pernapasan). Dimana kelima hal tersbut merupakan faktor yang dinilai pada
bayi baru lahir.

Tes ini, biasanya diberikan kepada bayi Anda sebanyak dua kali: pada menit pertama setelah
lahir dan dilakukan kembali pada menit ke-5 setelah lahir. Jarang terjadi namun ketika
penilaian kondisi bayi pada menit pertama, dan dua tAnda memberikan hasil yang rendah,
maka penilaian akan dilakukan lagi untuk yang ketiga kalinya pada menit ke-10 setelah
kelahiran.

Lima hal yang menjadi parameter penilaian kondisi bayi baru lahir, di berikan skor 0-2,
dimana 2 merupakan skor tertinggi:

1. Aktivitas otot
2. Denyut jantung
3. Ekspresi/mimik
4. Tampilan (warna kulit)
5. Pernapasan (frekuensi napas dan usaha bernapas)

Dokter atau perawat bayi akan menjumlahkan kelima hasil penilaian di atas, untuk
mendapatkan total Apgar Skor. Skor yang diberikan antara 10 dan 0, dengan 10 sebagai skor
tertinggi.

Penilaian Apgar

TAnda Apgar 2 1 0

Denyut jantung Normal (diatas Dibawah 100x/menit Tidak ada


100x/menit

Pernapasan Normal, tanpa usaha Pelan, tidak teratur, Tidak bernapas


bernapas yang berlebih, menangis lemah
menangis kuat

Respon/refleks mimik Menarik diri, batuk oleh Perubahan mimik wajah Tidak ada respon
karena ada rangsangan hanya ketika di rangsang terhadap rangsangan

Aktivitas otot Aktif, pergerakan Lengan dan kaki menekuk Tidak ada gerakan
spontan dengan sedikit pergerakan sama sekali

Tampilan (warna kulit) Warna kulit normal, Warna kulit normal (tangan Warna pucat atau
merata di seluruh tubuh dan kaki pucat) kebiruan di seluruh
tubuh

Apa tujuan penilaian skor Apgar?

Bayi dengan hasil total, 7 atau lebih pada menit pertama setelah lahir, secara umum berada
pada keadaan sehat. Bukan berarti skor yang rendah menunjukkan bahwa anak Anda tidak
sehat atau tidak normal. Hasil yang rendah dalam penilaian itu, menunjukkan bahwa anak
Anda membutuhkan tindakan yang sifatnya segera, seperti menyedot/mengeluarkan cairan
dari saluran pernapasan atau pemberian oksigen untuk membantu pernapasan, tindakan
tersebut dapat memberikan perbaikan keadaan bayi secara umum.

Pada menit ke-5 setelah lahir, penilaian kembali dilakukan, dan jika skor bayi Anda tidak
naik hingga nilai 7 atau lebih dan  berdasarkan pertimbangan lainnya dari keadaan bayi maka
dokter dan perawat akan melanjutkan tindakan medis yang perlu untuk dilakukan dan
pemantauan intensif. Beberapa bayi yang lahir dengan masalah pada organ jantung dan paru-
paru akan membutuhkan tindakan medis  lanjutan, sedangkan yang lain hanya membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan luar. Kebanyakan bayi
baru lahir dengan nilai Apgar pertama dibawah 7, akan baik-baik saja.

Hal yang penting bagi orang tua yang baru memiliki bayi untuk mengetahui nilai Apgar.
Penilaian ini dibuat untuk menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi secara umum
bayi baru lahir dan memutuskan untuk  melakukan tindakan darurat atau tidak. Penilaian ini
bukan ditujukan sebagai preidiksi terhadap kesehatan bayi atau perilaku bayi, atau bahkan
status intelegensia/kepandaian. Beberapa bayi dapat mencapai angka 10, dan tidak jarang,
bayi yang sehat  memiliki skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama pada menit pertama
saat baru lahir.

Perlu diingai bahwa skor Apgar agak rendah (terutama pada menit pertama) adalah normal
pada beberapa bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir dari ibu hamil dengan risiko tinggi,
lahir melalui proses operasi cesar, atau ibu yang memiliki komplikasi selama kehamilan
maupun proses persalinan. Skor Apgar yang rendah juga bisa terjadi pada bayi prematur,
dimana kemampuan untuk menggerakkan otot/alat gerak lebih rendah daripada bayi cukup
bulan. Bayi prematur dalam kasus apapun akan memerluan pemantauan ekstra dan bantuan
pernapasan, dikarenakan paru-paru belum sempurna.

Jika dokter Anda atau tenaga kesehatan peduli terhadap penilaian bayi Anda, maka mereka
akan memberitahukan dan menjelaskan kondisi bayi Anda, apa yang mungkin menjadi
penyebab masalah,   dan penanganan apa yang akan diberikan. Yang paling penting, sebagian
besar bayi melakukan penyesuaian dengan baik maka tetap tenang dan jalani proses tersebut
dengan sebaik-baiknya.

(YS)

Sumber : What is the Apgar Score

Memandikan Bayi untuk Pertama Kali


 

Walaupun Ibu dibekali cara memandikan bayi ketika masih di rumah sakit, Ibu mungkin
masih merasa was-was saat harus melakukannya sendiri di rumah.

Banyak ibu lebih memilih memandikan bayi mereka dengan washlap pada minggu-minggu
pertama. Setelah merasa lebih yakin, barulah mereka benar-benar memandikannya dengan
bak mandi.

Tidak masalah bila Ibu hanya menggunakan washlap. Lakukan cara ini di ruangan yang
hangat dan alasi bayi dengan handuk untuk mengeringkannya.

Yang diperlukan untuk memandikan bayi

Memandikan bayi akan lebih mudah jika Ibu benar-benar siap. Jadi sebelum memulai,
siapkan perlengkapan berikut:

 Bak mandi bayi (bila ada dilengkapi penyangga tubuh atau karet mandi agar bayi
tidak mudah tergelincir). Letakkan ditempat yang nyaman sesuai suhu ruang dan
tinggi yang tidak membuat Ibu sakit pinggang.

 Termometer air

 washlap lembut atau spon mandi bayi

 washlap lembut atau spon mandi bayi

 Handuk bayi

 Perlengkapan untuk membersihkan tali pusar (perban, kapas, betadine, plester, cotton
buds)

 Perlengkapan untuk dipakai seusainya (baju bayi, popok, bedak, minyak talon, dll)

Memandikan bayi – tahap demi tahap

 
 Siapkan bak berisi air mandi dengan jumlah dan suhu yang cukup untuk bayi (sekitar
30-32 derajat celsius)

 Atur juga suhu ruang tempat mandi agar bayi tidak kedinginan.

 Letakkan bayi dalam bak mandi atau di atas penyangga. Basahi tubuhnya perlahan
dan bersihkan mata, telinga, wajah, dan lipatan tubuhnya dengan lap lembut.

 Gunakan sabun khusus bayi untuk badannya, bilas perlahan dengan air.

 Jika rambut bayi perlu dicuci,lakukan di atas baby taffel sebelum bayi dimasukkan ke
bak mandi. Topang kepala dan bahunya dengan lengan bawah Ibu. Bersihkan busa
dikepala dengan kain basah, baru dibilas hingga bersih.

 Selama mandi, ajaklah bayi Ibu bercakap-cakap atau nyanyikan lagu yang
menenangkannya.

 Setelah selesai, angkat bayi dengan handuk hangat lalu keirngkan tubuhnya.

Jika Ibu masih ragu, bidan atau dokter akan menunjukkan cara memandikan bayi yang paling
cocok untuk Ibu. Begitu Ibu menguasainya, Ibu akan merasa percaya diri melakukannya.

Mempersiapkan Mandi sang Bayi

* Selalu rencanakan ritual mandi bayi anda. Pastikan semuanya siap sebelum mulai memandikan
bayi. Ini akan membikin lebih mudah dan aman.

* Kalau anda bisa, turunkan suhu airnya sampai 40 derajad celsius. Ini membikin bayi lebih nyaman.
Isilah bak mandinya dengan aer hangat. Selalu test airnya terlebih dahulu dengan lengan atau siku
anda. Airnya haruslah hangat dan nyaman, bukan panas.

* Pastikan segala keperluan buat mandi tersedia. Anda bisa menyediakan sabun lembut, bola-bola
kapas dan sebuah popok bersih di wadahnya masing-masing. Lalu bawalah wadah yan gsudah berisi
peralatan mandi itu dengan handuk dan kain pembilas ke ruangan dimana anda akan memandikan
bayi. Kalau semuanya sudah siap, ambillah bayi anda.

* Kalau anda kelupaan suatu barang, anda harus membawa bayi anda untuk mengambil barang yang
kelupaan itu. Ini agak susah untuk dilakukan apalagi kalau bayinya masih licin dan basah.

* Jangan pernah meninggalkan bayi anda sendiri di bak mandi.


Sebaiknya tidak usah menjawab telpon masuk atau dering bel di pintu selagi anda memandikan
anak. Kalaupun anda mau lakukan itu, ambil bayi anda dan bawa juga bersama anda. Jika pasangan
anda, famili atau teman-teman anda sering menelpon anda, kasih tahu mereka jam-jam anda
memandikan bayi. Katakan pada mereka bahwa anda tidak akan menjawab telpon atau
membukakan pintu selama jam-jam tersebut.

Memandikan bayi anda


Bayi anda pertama-tama akan memrlukan spons pembasuh. Mandikan bayi anda dengan spons
pembasuh yang lembut terlebih dahulu sebelum puput tali pusernya atau sembuh luka sunatnya
(kalau ada). Setelah itu barulah bayi anda boleh memakai bak mandi.

Isi sebuah ember besar atau wadah air yang besar dengan air hangat: gunakan pergelangan tangan
ataupun siku anda untuk memastikan suhu yang tepat. Pastikan airnya tidak terlalu dingin ataupun
panas. Air yang masih panas akan sangat berbahaya.

Ambil ember air hangat dan sebuah pembasuh lembut di tempat dimana anda akan memandikan
bayi anda.

Ambil tempat buat memandikan bayi yang bersuhu hangat dan jangan di tempat yang banyak
anginnya. Tentunya anda tidak mau bayi anda kedinginan. Anda bisa menaruh bayi anda di handuk
mandi di permukaan yang datar. Jika anda menaruh bayi anda di atas meja, pastikan tidak akan
menggelinding. Jangan tinggalkan bayi anda sendirian sedetik pun, ingat itu!

Copot pakain bayi anda. Celupkan pembilas mandi di air hangat dan peres sampai hanya terasa
basah saja. Gunakan pembasuh lembut yang sudah basah itu untuk membasuh tubuh bayi anda
dengan pelan dan lembut. Bilas kepala dan lehernya, belakang telinga, dan diantara jari tangan
maupun kaki.

Bayi yang baru lahir tidak perlu mandi setiap hari. Cukup bersihkan mukanya, leher dan area
perpopokan jikalau mereka kotor.

Lembutlah ketika memandikan bayi anda

* Anda bisa menggunakan bathtub anda, kitchen sink atau bak mandi bayi dari plastik. Gunakan
sesuatu untuk membersihkan dan mengelap bak mandi bayi anda biar tidak mudah tergelincir atau
kepleset. Jika anda menggunakan busa buat membersihkan bak mandi bayi, itu perlu sering-sering
dikeringkan tiap kali selesai digunakan. Ini berguna untuk mencegah perkembangbiakan kuman dan
bakteri. Atau anda bisa mengeringkan bak mandi bayi dengan handuk kering. Pastikan cuci dan
keringkan handuk itu tiap kali selesai digunakan.

* Gunakan lap pembasuh bayi yang bersih, tanpa sabun, untuk membasuh mukanya. Basuhlah
bagian luar dan dalam di tiap-tiap kupingya dan bilas dan keringkan lehernya juga.

* Jangan pernah menggunakan sabun busa atau detergen di air mandi bayi karena bisa
menyebabkan ruam dan kulit mengelupas.
* Gunakan bola-bola kapas ataupun cotton pads untuk membersihkan mata bayi anda sebelum
menaruhnya di bak mandi. Pastikan anda tahan bagian kepala bayi ketika di dalam bak mandi.

* Basuhlah rambut bayi anda dan bilas dengan penuh kelembutan, gunakan sabun dan shampo
khusus bayi. Kerjakan hal ini hanya sekali atau dua kali seminggu saja. Bialslah dengan kain basah.
Pastikan tidak ada busa sabun yang masuk mata bayi anda. Basuhlah badannya, dumulai dari bagian
dada. Setelah dibersihkan dengan kain lembut, bilaslah kain itu dan gunakan sekali lagi untuk
membilas bayi. Keringkan bayi anda dengan handuk kering lembut dan bersih. Selalu pastikan dia
tertutup. Pastikan bayi anda selalu hangat dan kering dengan menyelimutinya dengan handuk bersih
setelah dimandikan.

Cara Memandikan Bayi


20 November 2008 7 Comments

Diambil dari booklet Milna

Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi, kemudian tambahkan air panas secukupnya sampai
mencapai suhu 40 derajat Celsius untuk bayi berumur sampai 2 bulan, lalu berangsur
turunkan suhu sampai 27 derajat Celsius untuk bayi di atas 2 bulan. Isilah bak mandi dengan
air setinggi kira-kira 7,5 cm dari dasar bak.

Untuk bayi yang baru lahir, bersihkan terlebih dahulu kedua matanya dengan kapas yang
telah direndam air matang. Bersihkan mata bayi dari ujung mata ke arah hidung, Gunakan
kapas yang berbeda untuk masing-masing mata.

Bersihkan pula lubang hidung si kecil secara perlahan-lahan dengan cotton buds yang telah
terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air bersih. Gantilah kapas untuk masing-masing lubang
hidung. Hati-hati, jangan memasukkan cotton buds terlalu dalam.

Kemudian bersihkan juga daun telinga si kecil dengan cotton buds yang telah diberi baby oil.
Jangan masukkan cotton buds ke dalam lubang telinga, bersihkan bagian luar telinganya saja.

Sebelum membersihkan tubuhnya, bukalah baju bayi secara bertahap. Mula-mula bukalah
baju bagian atas, baru kemudian popok atau celana bayi.

Bersihkan alat kelamin dan pantat bayi dengan kapas bulat yang sudah dibasahi air.
Bersihkan setiap lipatannya.

Kemudian mulailah menyabuni rambutnya serta seluruh badan bayi, terutama lipatan-lipatan
kaki, paha, tangan serta lehernya dengan menggunakan sabun bayi.

Ukur kembali suhu air dalam bak mandi. Kemudian selipkan tangan kiri Anda ke bawah
tengkuk si kecil, lalu pegang erat-erat ketiaknya. Sanggahlah tengkuk si kecil dengan
pergelangan tangan Ibu, lalu pegang tubuhnya dengan tangan kanan Ibu.
Angkatlah si kecil dan masukkan ke dalam bak mandi. Sementara tangan kiri Anda
menyangga kepala dan memegangi ketiaknya, tubuhnya sebagian terendam dalam air.
Gunakan tangan kanan Ibu untuk membersihkan sabun di telinga, leher, dan seluruh
badannya. Biarkan si kecil bermain dalam air selama sekitar 2-5 menit. Bila si kecil sudah
cukup besar, berikan mainan kapal-kapalan atau bebek-bebekan agar acara mandi semakin
menyenangkan.

Untuk membersihkan bagian belakang tubuhnya, balikkan badan si kecil, kemudian sanggah
badannya dengan tangan kiri Anda dan pegang erat-erat ketiaknya. Lalu dengan tangan
kanan, bersihkanlah punggungnya.

Setelah acara mandi selesai, angkatlah tubuh si kecil dari dalam air, lalu bungkuslah
tubuhnya dengan handuk. Sambil mengajaknya bercengkrama, keringkan tubuh bayi dengan
cara menekan-nekankan handuk bayi ke tubuhnya.

Setelah tubuhnya kering, taburkan bedak bayi di dada, perut dan punggungnya, agar
tubuhnya wangi dan segar. Perhatikan setiap lipatan dan lekukan khususnya di daerah
kemaluaannya. Usapkan lipatan pada kemaluan si kecil dengan baby oil.

Terakhir, pakaikan popok dan baju bayi, lalu sisirlah rambutnya dengan sisir khusus untuk
rambut bayi. Bila cuaca mengijinkan, ajakan si kecil jalan-jalan atau berjemur di bawah sinar
matahari pagi.

Panduan Langkah Demi Langkah Memandikan


Bayi

Ditulis oleh Administrator   

Selasa, 10 November 2009 07:53

Untuk melengkapi artikel sebelumnya, setelah perlengkapan bayi sudah


disiapkan, tibalah saatnya melakukan 'pemanasan' pada bayi. Pemanasan tersebut adalah
membersihkan bagian tertentu badan bayi, yang perlu perhatian khusus. Secara umum
biasanya yang perlu dibersihkan lebih dulu sebelum mulai memandikan bayi adalah mulut,
mata, telingan dan alat kelaminnya. Usai pemanasan, lakukan langkah-langkah berikut:

1. Taruh bayi di atas perlak. Lepaskan kasa pembungkus pangkal talit pusat bila tali pusatnya
belum puput.
2. Tutupi tubuh bayi (bisa digunakan kain bedong atau handuk kecil yang lembut) agar tak
kedinginan karena Anda akan mengeramasi kepalanya lebih dulu sebelum membasuh
tubuhnya dengan air dan menyabuninya.
3. Pegang bagian punggung dan leher bayi dengan telapak tangan kiri sementara ibu jari dan
telunjuk menutup telinga kanan dan kiri si bayi agar tak kemasukan air.
4. Dengan tangan kanan, basuh kepalanya pakai air dari baskom pertama. Tuang sedikit sampo
ke rambutnya, lalu keramasi dengan lembut. Hati-hati terhadap ubun-ubunnya yang masih
sangat lembut. Juga jaga jangan sampai sampo mengenai mata bayi.
5. Ambil waslap pertama, celupkan ke dalam air di baskom pertama, lalu bilas kepalanya
dengan lembut.
6. Selanjutnya buka penutup tubuh bayi, basuh tubuhnya dengan air dari baskom kedua. Sabuni
bagian depan tubuhnya. Tak apa-apa bila tali pusatnya yang belum puput terkena air atau
sabun.
7. Perlahan-lahan lepaskan telapak tangan Anda dari leher si bayi, lalu miringkan tubuhnya ke
kiri dan kanan dengan memiringkan kepalanya untuk menyabuni bagian belakang tubuhnya.
Selanjutnya pegang tangan kanan si bayi berganti dengan tangan kiri, kaki kanan dan kiri
untuk disabuni pula. Lakukan secara lembut.
8. Ambil waslap kedua, celupkan ke dalam air di baskom kedua, lalu bilas tubuh si bayi.
9. Setelah itu angkat si bayi untuk dimasukkan ke dalam bak mandinya. Sangga punggung dan
lehernya dengan lengan kiri sementara telapak tangan Anda menyangga ketiak kirinya.
Lakukan bilasan terakhir dengan membasuh seluruh tubuhnya, dimulai dari bagian kepala.
Usahakan jangan lama-lama agar si bayi tak kedinginan.
10. Setelah tak ada lagi tersisa bekas busa sabun dan sampo, angkat si bayi dan letakkan di atas
handuk yang telah disiapkan, tepat di tengah-tengah. Tutup tubuh bayi dengan bagian
handuk di sebelah kiri dan kanan, lalu keringkan kepalanya dengan "sisa" handuk di bagian
atas. Setelah itu keringkan seluruh tubuhnya, tangan dan kaki.
11. Pindahkan si bayi ke susunan pakaiannya. Perhatikan tali pusatnya. Bersihkan dengan cotton
buds yang telah dibasahi alkohol 70 persen bila terdapat kerak di pinggiran pusar maupun
kotoran di bagian dalamnya. Lalu libat pangkal tali pusat dengan kasa steril yang sudah
dicelup alkohol 70 persen.
12. Olesi perut dan punggung bayi dengan minyak telon. Beri bedak. Boleh juga diberi krim pada
daerah lipatan paha.
13. Setelah itu pakaian popoknya, baru kemudian bajunya. Selanjutnya sisiri rambutnya. Nah, si
kecil sekarang sudah bersih dan wangi.
14. Bila bayi menangis terus sehabis mandi, boleh dibedong sebentar untuk menghangatkan
tubuhnya. Kira-kira satu jam, lalu buka bedongnya agar ia bebas bergerak.

Tambahan:

 Anda dapat mendudukkan si bayi di bak mandinya bila ia sudah dapat duduk, sehingga lebih
memudahkan saat dimandikan. Bila ia belum bisa duduk sendiri, sangga bagian belakangnya
dengan lengan kiri sementara tangan Anda menyangga ketiak kirinya.
 Bila si kecil sudah bisa berdiri, lebih mudah lagi. Ia bisa diajak mandi di kamar mandi orang
dewasa. Tapi hati-hati dengan lantai kamar mandi. Jangan sampai si kecil tergelincir.

Anda mungkin juga menyukai