Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI

PERCOBAAN I
PENETAPAN LINEARITAS DAN LIMIT DETEKSI LARUTAN BESI SECARA
SPEKTROFOTOMETER VISIBLE

Disusun oleh :
Nova Indah Nurmala 062119066

LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2021
DAFTAR ISI
BAB I........................................................................................................................................ 3
TUJUAN..........................................................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................4
BAB III...................................................................................................................................... 5
METODE PRAKTIKUM..................................................................................................................5
A. Alat...................................................................................................................................5
B. Bahan................................................................................................................................5
C. Bagan Kerja......................................................................................................................5
1. Pembuatan larutan standar induk 100 ppm Fe.........................................................................5
2. Penetapan linearitas.................................................................................................................5

BAB IV...................................................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Hasil..................................................................................................................................6
1. Linearitas...................................................................................................................................6
B. Limit Deteksi.....................................................................................................................7
C. Perhitungan......................................................................................................................7
1. Limit Deteksi.............................................................................................................................7
D. Pembahasan.....................................................................................................................8
BAB V..................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN.............................................................................................................................11
BAB VI.................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................12

2
BAB I
TUJUAN

1. Mahasiswa menguasai cara-cara pengoperasian spektrofotometer cahaya


tampak untuk sampel dengan efek matrik yang bisa diabaikan.
2. Mahasiswa bisa menetapkan limit deteksi dan bisa membedakan antara kurva
kalibrasi dan kurva standar.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Limit deteksi adalah kepekatan analit minimum yang bisa dideteksi oleh alat
pada suatu tingkat kepercayaan tertentu yang diketahui. Limit ini tergantung pada rasio
perbesaran signal analitik terhadap ukuran fluktuasi statistikal sinyal larutan blanko
(yang dipengaruhi oleh galat acak). Berarti pengukuran mendekati limit deteksi akan
menghasilkan sinyal analitik dengan besaran mendekati rata-rata signal blanko.

Kurva kalibrasi merupakan yang dibentuk oleh signal analitik vs kepekatan analit
dengan rentang lebar dan digunakan untuk mengetahui daerah kerja instrumen ukur.
Kurva kalibrasi tidak dilinearkan, belum tentu linear, dan belum tentu lengkung
mengikuti fungsi persamaan tertentu. Karena itu harus dibuat apa adanya. Dari kurva
kalibrasi dapat ditentukan titik-titik limit deteksi, limit kuantitasi, dan limit linearitas.
Kurva standar dibuat pada batas-batas tertentu sesuai dengan kebutuhan pengukuran
analitik. Kurva ini belum tentu linear, umumnya berbentuk lengkung, namum masih
boleh dilinearkan. Kurva standar mutlak diperlukan jika pengukuran itu tidak mengikuti
ketentuan teoritis tertentu (seperti pada fotometri nyala, atau pada spektrofotometeri
jika pengukuran sudah keluar dari batas pemberlakuan hukum Beer).

4
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Alat
1. Alat Spektrofotometer UV-VIS
2. Seperangkat kuvet
3. Labu takar 100 mL

B. Bahan
1. Larutan standar Fe 100 ppm
2. Larutan KCNS 20%
3. HNO3 1:3

C. Bagan Kerja
1. Pembuatan larutan standar induk 100 ppm Fe

Ditimbang 0,0862 gram (NH4)2Fe(SO4)2.12H2O

Dilarutkan ke dalam labu takar 100 mL dengan air suling

Homogenkan

2. Penetapan linearitas

Dihidupkan alat dan di warming up selama 15 menit

Dibersihkan kuvet dan lingkungan kerja

Dibuat deret standar Fe dengan konsentrasi 0 ; 0,5 ; 1,0 ; 2,0 ; 3,0 ; 4,0 ; 5,0 ; 6,0 ; 8,0 ;
dan 10,0 ppm ke dalam labu takar 50 mL

Ditambahkan 2,5 mL larutan KCNS 20% dan 2,5 mL larutan HNO 3 1:3 ke dalam masing-
masing labu takar, kemudian ditambahkan air suling hingga tanda tera

Dibuat blanko pereaksi dengan menambahkan 0,25 mL HNO 3 1:3, 0,25 mL KCNS 20%, dan
9,5 mL air suling dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Dihomogenkan 5

Dibaca adsorbansinya pada panjang gelombang 490 nm


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

1. Linearitas
Konsentrasi
Absorbansi
(ppm)
0,0 0,008
0,5 0,065
1,0 0,143
2,0 0,251
3,0 0,366
4,0 0,506
5,0 0,629
6,0 0,831
10,0 1,302
Intercept -0,0022
Slope 0,1308
Regresi 0,9985

Kurva Linearitas Larutan Fe


1.4
1.2 f(x) = 0.130827160493827 x − 0.00222839506172845
1 R² = 0.997071030166598
Absorbansi

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0
Konsentrasi Fe (ppm)

6
B. Limit Deteksi

Konsentrasi (ppm) Absorbansi Konsentrasi (ppm)

Limit blank 1 0,002 0,03

Limit blank 2 0,008 0,08

Limit blank 3 0,001 0,02

Limit blank 4 0,003 0,04

Limit blank 5 0,006 0,06

Limit blank 6 0,001 0,02

Limit blank 7 0,002 0,03

Standar Deviasi (SD) 0,0206

C. Perhitungan

1. Limit Deteksi

a. Limit blank 1 =
|−∫ ¿| ¿
Slope
0,002−(−0,0022)
=
0,1308
= 0,03 ppm

b. Limit blank 2 =
|−∫ ¿| ¿
Slope
0,008−(−0,0022)
=
0,1308
= 0,08 ppm

c. Limit blank 3 =
|−∫ ¿| ¿
Slope
0,001−(−0,0022)
=
0,1308
= 0,02 ppm

d. Limit blank 4 =
|−∫ ¿| ¿
Slope
0,003−(−0,0022)
=
0,1308

7
= 0,04 ppm

e. Limit blank 5 =
|−∫ ¿| ¿
Slope
0,006−(−0,0022)
=
0,1308
= 0,06 ppm

f. Limit blank 6 =
|−∫ ¿| ¿
Slope
0,001−(−0,0022)
=
0,1308
= 0,02 ppm

g. Limit blank 7 =
|−∫ ¿| ¿
Slope
0,002−(−0,0022)
=
0,1308
= 0,03 ppm
h. LD = 3 x SD
= 3 x 0,0206
= 0,062 ppm

D. Pembahasan
Pada praktikum analisis spektrometri ini bertujuan agar mahasiswa
mampu mengoperasikan spektrofotometer cahaya tampak dan mahasiswa
mampu menentukan limit deteksi serta mampu membedakan antara kurva
kalibrasi dan kurva standar. Praktikum dilakukan penetapan linearitas dan
penetapan limit deteksi pada sampel larutan besi (Fe) menggunakan alat
spektrofotometri UV-VIS.
Spektrofotometer ultraviolet visible merupakan suatu alat dengan
teknik spektrofotometer pada daerah ultraviolet dan cahaya tampak.
Spektrofotometer merupakan gabungan dari dua alat yaitu spektrometer dan
fotometer, dimana spektrometer merupakan alat yang menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu sedangkan fotometer merupakan
alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorpsikan. Panjang
gelombang untuk daerah ultraviolet yaitu 220-380 nm sedangkan panjang
gelombang untuk daerah cahaya tampak yaitu 380-780 nm. Cara kerja dari
spektrofotometer yaitu pertama gelombang elektromagnetik yang bersumber

8
dari sumber cahaya yang bersifat polikromatis akan melewati monokromator
sehingga akan menjadi cahaya yang bersifat monokromatis dengan panjang
gelombang tertentu. Kemudian cahaya tersebut akan melewati sampel dimana
sebagian cahaya akan diabsorpsi oleh sampel dan sebagian akan ditransmisikan.
Cahaya yang ditransmisikan akan masuk ke detektor, dimana signal listrik diubah
menjadi signal digital dengan output berupa nilai absorbansi. Sumber cahaya
untuk daerah ultraviolet yaitu lampu D2 sedangkan sumber cahaya untuk
daerah cahaya tampak yaitu lampu tungsten. Spektrofotometer menggunakan
prinsip hukum lambert beer. Hukum labert beer menyatakan bila cahaya
monokromatis (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya
tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian dipancarkan (It).
Hukum lambert beer menyatakan hubungan linear antara absorbansi dengan
konsentrasi analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Hukum lambert
beer dinyatakan sebadai berikut :
A = e.b.c , dimana
A = Absorbansi
e = Absorptivitas molar
b = Tebal kuvet (cm)
c = Konsentrasi
Pada percobaan pertama dilakukan penetapan linearitas pada larutan
besi (Fe). Linearitas menunjukkan kemampuan suatu metode analisis untuk
memperoleh hasil pengujian yang sesuai dengan konsentrasi analit di dalam
sampel pada konsentrasi tertentu. Sedangkan rentang metode adalah
pernyataan batas terendah dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan dapat
ditetapkan dengan kecermatan, keseksamaan, dan linearitas yang dapat
diterima. Rentang dapat dilakukan dengan cara membuat kurva kalibrasi dari
beberapa larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya (Ermer & Miller,
2005). Persamaan garis yang digunakan pada kurva kalibrasi diperoleh dari
metode kuadrat terkecil, yaitu y = a + bx dimana persamaan ini akan
menghasilkan koefisien korelasi atau regresi (r). Koefisien korelasi ini yang
digunakan untuk mementukan linearitas suatu kurva kalibrasi. Nilai koefisien
korelasi atau regresi (r) yang baik yaitu >0,995 hingga 1. Pada percobaan kali ini,
dilakukan penetapan linearitas pada larutan Fe dengan konsentrasi 0 ; 0,5 ; 1,0 ;

9
2,0 ; 3,0 ; 4,0 ; 5,0 ; 6,0 ; 0,8 ; dan 10,0 ppm yang diukur pada panjang
gelombang 490 nm. Ini berarti pengukuran linearitas Fe dilakukan pada daerah
cahaya tampak. Hasil pembacaan kemudian diplotkan pada kurva kalibrasi
antara konsentrasi dan absorbansi yang kemudian dihitung persamaan garis dan
nilai regresinya. Berdasarkan percobaan, didapatkan nilai intersep sebesar -
0,0022 dengan slope 0,1308 dan nilai koefisien kolerasi atau regresi (r) sebesar
0,9985. Hal ini menunjukkan bahwa kurva kalibrasi yang dihasilkan dari
penetapan linearitas Fe memberikan hasil yang linear, karna nilai regresi yang
dihasilkan > 0,995.
Percobaan selanjutnya yaitu dengan menetapkan limit deteksi dari
analisa besi (Fe). Limit deteksi atau disebut juga Limit of Detection (LoD)
merupakan kadar analit terendah yang mampu menghasilkan signal cukup besar
sehingga terdeteksi dan dapat dibedakan dengan signal blanko dengan tingkat
kepercayaan 99%. Pengukuran limit deteksi dilakukan dengan mengukur blanko
yang sudah ditambahkan dengan pereaksi dan diukur sebanyak 7 kali
pembacaan. Dari hasil absorbansi yang sudah didapatkan, dihitung masing-
masing kadarnya dan kemudian dapat dihitung nilai standar deviasinya (SD).
Berdasarkan pengukuran, didapatkan nilai standar deviasi (SD) sebesar 0,0206
ppm. Limit deteksi dapat dihitung dengan rumus 3xSD, sehingga untuk
penetapan Fe dengan spektrofotometer UV-VIS ini didapatkan nilai limit deteksi
sebesar 0,062 ppm. Jadi kadar besi (Fe) terendah yang mampu menghasilkan
signal cukup besar sehingga dapat dideteksi dan dapat dibedakan dengan signal
blanko yaitu sebesar 0,06 ppm.

10
BAB V
KESIMPULAN
Spektrofotometer merupakan suatu alat untuk mengukur transmitan atau
absorbansi dari suatu sampel analit yang terdiri dari dua alat, yaitu spektrometer dan
fotometer. Pada penetapan ini dilakukan pengujian linearitas pada analisa Fe dengan
spektrofotometer dan pengkururan limit deteksi. Berdasarkan hasil percobaan
didapatkan kurva yang linear dengan persamaan gari y = 0,1308x -0,0022 dan nilai
koefisien korelasi atau regresi (r) sebesar 0,9985. Sedangkan limit deteksi pengukuran
analit besi (Fe) dengan spektrofotometer sebesar 0,062 ppm.

11
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Sutanto, Ade Heri Mulyati, dan Uswatun Hasanah. 2020. Penuntun Praktkum Analisis
Spektrofotometri. Bogor: Universitas Pakuan.

12

Anda mungkin juga menyukai