PERCOBAAN VII
INDIKATOR & PENENTUAN pH
OLEH
KELOMPOK 8
3.1 Pembahasan
3.1.1 menentukan warna indikator dalam asam dan basa
Prinsip penggunaan larutan indikator adalah perubahan warna. Ada
dua wujud perubahan warna yang akan menyertai suatu larutan
indikator ialah perubahan warna, yang satu menunjukan bahwa larutan
uji bersifat asam, sedangkan warna yang satunya lagi menunjukan
larutan uji bersifat basa. Pada plat tetes yang telah diisi 10 tetes air
suling dan 1 tetes larutan HCl mengalami perubahan warna dari bening
menjadi merah muda ketika ditambahkan 1 tetes bromtimol biru, warna
berubah menjadi kuning. Maka sifat larutannya adalah asam. Jika HCl
diteteskan metil orange, maka warnanya akan berubah menjadi merah
muda. Larutan ini akan bersifat netral, dan tidak mengalami perubahan
warna jika dicampur dengan fenolftalein.
Untuk plat tetes yangtelah diisi air suling dan 1 tetes larutan NaOH
mengalami perubahan warna bening menjadi biru ketika ditambahkan
1 tetes bromtimol biru, sehingga larutan bersifat basa. Kemudian
berubah warna dari bening menjadi jingga ketika ditambahkan 1 tetes
metil orange, dan menjadi ungu saat ditambahkan fenolftalein.
3.1.2 Penentuan pH Air
Langkah pertama teteskan 1 tetes air suling pada indikator
universal. Bandingkan warnanya dengan warna standar.
langkah kedua, teteskan 1 tetes detergen pada indikator universal.
Keringkan dan bandingkan dengan warna standar pH yang didapat
adalah 12. Larutan ini bersifat basa.
Langkah ketiga teteskan 1 tetes detergen pada indikator universal.
Keringkan dan bandingkan dengan warna standar. pH yang didapat
adalah 2. Larutan ini bersifat asam.
Langkah empat, teteskan 1 tetes air hujan pada kertas indikator
universal. Keringkan dan bandingkan dengan warna standar. pH yang
didapat adalah 10, dan larutan ini bersifat basa.
3.1.3 Penentuan pH Tanah
Beberapa teori mencoba menerangkan sifat-sifat asam-basa
merupakan suatu tingkatan yang penting dalam sejarah ilmu kimia.
Untuk menentukan pH tanah dapat ditentukan dengan larutan indikator
atau dengan kertas universal. Tanah yang dicampur dengan airsuling,
airnya disaring hingga tersisalah air saringan. Kemudian setelah
disaring tambahkan larutan bromtimol biru pada air saringan dan
mengalami perubahan warna tanah menjadi biru. Karena air saringan
bersifat basa, maka pada tabung kedua air saringan ditambahkan
indikator fenolftalein dan warnanya tidak berubah.
3.1.4 Membuat larutan buffer
Pada percobaan ini, dicampurkan 1 gr NH4Cl dengan 8,5 NaOH.
Apabila NH4Cl ditambahkan NH4OH maka larutannya akan menjadi
larutan buffer. Larutan buffer yaitu larutan penyangga yang berfungsi
sebagai penyangga pH. Larutan buffer dibuat dari asam lemah dan basa
kuat (asam lemah dan basa konjugasi) yang selanjutanya dinamakan
buffer asam. Sedangkan jika asam kuat ditambahkan dengan basa
lemah, maka (basa lemah dan asam konjugasi) akan disebut buffer basa.
Larutan penyangga asam dapat dibuat secara langsung dan asam lemah
dengan garam yang mengandung basa konjugasi pasangan dari asam
lemah tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tugas