Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PERCOBAAN VII
INDIKATOR & PENENTUAN pH

OLEH
KELOMPOK 8

MUHAMMAD KHALIF SHIRAAT (1907112425)


ALFINDO FATURRAHMAN (1907112166)
DIMASZ FAKHRI RASYID (1907112640)
ISMAIL (1907113042)
MICHAEL YEREMIA HARIANDJA (1907112977)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


Menentukan pH dari berbagai bahan
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Prosedur Kerja

2.1.1 Penentuan warna indikator dalam asam dan basa


1. Sebuah plat tetes disediakan
2. Setiap plat tetes diisi masing-masing 10 tetes air suling
3. Larutan HCl 0,1 M ditambahkan sebanyak 1 tetes kedalam luabng
kedua
4. Larutan NaOH 0,1 M ditambahkan sebanyak 1 tetes kedalam
lubang ketiga
5. Sebanyak 1 tetes metil orange ditambahkan sebanyak 1 tetes pada
setiap larutan
6. Masing-masing warna larutan diamati
7. Percobaan diatas diulangi dengan memakai indikator fenolftalein
dan bromtimol biru
2.1.2 Penentuan pH air
1. Air suling diteteskan disepotong kertas indikator sebanyak 1 tetes.
2. Setelah warnanya kering, dibandingkan dengan pH warna standar.
Catat beberapa pHnya
3. Percobaan diatas diulangi dengan menggunakan air sumur, air
kapur, air jeruk, dan air hujan.

2.1.3 penentuan pH tanah


1. Tabung reaksi diisi dengan 1 sendok tanah
2. Air suling ditambahkan ketabung reaksi sebanyak 10 ml
3. Tabung reaksi dikocok beberapa menit dan disaring
4. Disediakan 2 tabung reaksi
5. Masing-masing tabung reaksi ditambahkan 1ml air saringan
6. Bromtimol biru sebanyak 2 tetes ditambahkan kedalam tabung
reaksi
7. Warna larutan diperhatikan
8. Berdasarkan hasil pengamatan, sifat tanah ditentukan, apakah
bersifat asam, basa, atau netral
9. Sebanyak 2 tetes metil orange ditambahkan kedalam tabung reaksi
2, bila tanah yang diperiksa bersifat asam
10. Tetapi bila bersifat basa, 2 tetes indikator fenolftalein ditambahkan
kedalam tabung reaksi
2.1.4 Membuat larutan buffer
1. Sebanyak 1gr NH4Cl dilarutkan dalam 0,5 ml NH4OH pekat
2. Diencerkan dengan akuades sampai volume 15 ml dalam gelas
ukur
3. pH ditentukan menggunakan kertas pH universal

2.2 Data Pengamatan


3.3.1 menentukan warna indikator dalam asam dan basa
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat percobaan,
diperoleh warna pada beberapa indikator dan diperoleh indikator
yang tidak mengalami penambahan warna
Pada plat tetes pertama yang telah diisi 10 tetes air suling,
ditambahkan 1 tetes larutan HCl 0,1 M, warna indikator metilorange,
warnanya berubah menjadi merah muda. Kemudian diulangi
percobaan tadi dan ditambahkan 1 tetes bromtimol biru, warnanya
berubah dari bening menjadi kuning. Selanjutnya diulangi lagi dan
ditambahkan 1 tetes fenolftalein warna larutan tifak terjadi perubahan
warna.
Pada plat tetes kedua yang telah diisi dengan 10 tetes air suling,
ditambahkan 1 tetes larutan NaOH 0,1 M warna larutan adalah bening.
Setelah itu, ditambahkan 1 tetes bromtimol biru warna larutan
menjadi biru. Percobaan ini diulangi dan 1 tetes fenolftalein ditambah
1 tetes bromtimol biru larutan menjadi biru
3.3.2 Penentuan pH air
Air suling yang diteteskan pada kertas indikator universal
menunjukan bahwa air suling memiliki pH 8. Air deterjen yang
diteteskan pada kertas indikator universal menunjukan bahwa air
deterjen. Memiliki pH 12. Air hujan menunjukan pH 6, air jenuh
menunjukan pH 2.
3.3.3 Penentuan pH tanah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam penentuan pH
tanah, diperoleh bahwa tabung reaksi 1 berisi air saringan tanah dan
air suling ditambahkan 2 tetes bromtimol biru, menghasilkan warna
biru yang menandakan tanah bersifat basa
3.3.4 membuat larutan buffer
Dalam membuat larutan buffer diperoleh 1 gr NH4Cl pekat dan
diencerkan hingga volume 15 ml memiliki pH 8 setelah diuji dengan
kertas indikator universal
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan
3.1.1 menentukan warna indikator dalam asam dan basa
Prinsip penggunaan larutan indikator adalah perubahan warna. Ada
dua wujud perubahan warna yang akan menyertai suatu larutan
indikator ialah perubahan warna, yang satu menunjukan bahwa larutan
uji bersifat asam, sedangkan warna yang satunya lagi menunjukan
larutan uji bersifat basa. Pada plat tetes yang telah diisi 10 tetes air
suling dan 1 tetes larutan HCl mengalami perubahan warna dari bening
menjadi merah muda ketika ditambahkan 1 tetes bromtimol biru, warna
berubah menjadi kuning. Maka sifat larutannya adalah asam. Jika HCl
diteteskan metil orange, maka warnanya akan berubah menjadi merah
muda. Larutan ini akan bersifat netral, dan tidak mengalami perubahan
warna jika dicampur dengan fenolftalein.
Untuk plat tetes yangtelah diisi air suling dan 1 tetes larutan NaOH
mengalami perubahan warna bening menjadi biru ketika ditambahkan
1 tetes bromtimol biru, sehingga larutan bersifat basa. Kemudian
berubah warna dari bening menjadi jingga ketika ditambahkan 1 tetes
metil orange, dan menjadi ungu saat ditambahkan fenolftalein.
3.1.2 Penentuan pH Air
Langkah pertama teteskan 1 tetes air suling pada indikator
universal. Bandingkan warnanya dengan warna standar.
langkah kedua, teteskan 1 tetes detergen pada indikator universal.
Keringkan dan bandingkan dengan warna standar pH yang didapat
adalah 12. Larutan ini bersifat basa.
Langkah ketiga teteskan 1 tetes detergen pada indikator universal.
Keringkan dan bandingkan dengan warna standar. pH yang didapat
adalah 2. Larutan ini bersifat asam.
Langkah empat, teteskan 1 tetes air hujan pada kertas indikator
universal. Keringkan dan bandingkan dengan warna standar. pH yang
didapat adalah 10, dan larutan ini bersifat basa.
3.1.3 Penentuan pH Tanah
Beberapa teori mencoba menerangkan sifat-sifat asam-basa
merupakan suatu tingkatan yang penting dalam sejarah ilmu kimia.
Untuk menentukan pH tanah dapat ditentukan dengan larutan indikator
atau dengan kertas universal. Tanah yang dicampur dengan airsuling,
airnya disaring hingga tersisalah air saringan. Kemudian setelah
disaring tambahkan larutan bromtimol biru pada air saringan dan
mengalami perubahan warna tanah menjadi biru. Karena air saringan
bersifat basa, maka pada tabung kedua air saringan ditambahkan
indikator fenolftalein dan warnanya tidak berubah.
3.1.4 Membuat larutan buffer
Pada percobaan ini, dicampurkan 1 gr NH4Cl dengan 8,5 NaOH.
Apabila NH4Cl ditambahkan NH4OH maka larutannya akan menjadi
larutan buffer. Larutan buffer yaitu larutan penyangga yang berfungsi
sebagai penyangga pH. Larutan buffer dibuat dari asam lemah dan basa
kuat (asam lemah dan basa konjugasi) yang selanjutanya dinamakan
buffer asam. Sedangkan jika asam kuat ditambahkan dengan basa
lemah, maka (basa lemah dan asam konjugasi) akan disebut buffer basa.
Larutan penyangga asam dapat dibuat secara langsung dan asam lemah
dengan garam yang mengandung basa konjugasi pasangan dari asam
lemah tersebut.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan uji indikator metil orange, bromtimol biru,


fenofltalein menunjukan bahwa air suling yang ditambahkan
larutan HCl bersifat asam dan air suling yang ditambah larutan
NaOH bersifat basa.
2. Berdasarkan percobaan air tanah yang digunakan bersifat basa
dengan pH, 7,6 < pH < 8,3
LAMPIRAN

Tugas

1. Tuliskan pengamatan saudara pada percobaan (7-1)


Jawab:
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat percobaan,
diperoleh warna pada beberapa indikator dan diperoleh indikator
yang tidak mengalami penambahan warna
Pada plat tetes pertama yang telah diisi 10 tetes air suling,
ditambahkan 1 tetes larutan HCl 0,1 M, warna indikator
metilorange, warnanya berubah menjadi merah muda. Kemudian
diulangi percobaan tadi dan ditambahkan 1 tetes bromtimol biru,
warnanya berubah dari bening menjadi kuning. Selanjutnya
diulangi lagi dan ditambahkan 1 tetes fenolftalein warna larutan
tifak terjadi perubahan warna.
Pada plat tetes kedua yang telah diisi dengan 10 tetes air
suling, ditambahkan 1 tetes larutan NaOH 0,1 M warna larutan
adalah bening. Setelah itu, ditambahkan 1 tetes bromtimol biru
warna larutan menjadi biru. Percobaan ini diulangi dan 1 tetes
fenolftalein ditambah 1 tetes bromtimol biru larutan menjadi biru
2. Tuliskan pengamatan saudara dan tentukan berapa pH air pada
percobaan (7-1)
Jawab:
Air suling yang diteteskan pada kertas indikator universal
menunjukan bahwa air suling memiliki pH 8. Air deterjen yang
diteteskan pada kertas indikator universal menunjukan bahwa air
deterjen. Memiliki pH 12. Air hujan menunjukan pH 6, air jenuh
menunjukan pH 2.
3. Tuliskan pengamatan saudara dan tentukan berapa pH tanah
pada percobaan (7-3)
Jawab:
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam penentuan
pH tanah, diperoleh bahwa tabung reaksi 1 berisi air saringan
tanah dan air suling ditambahkan 2 tetes bromtimol biru,
menghasilkan warna biru yang menandakan tanah bersifat basa
4. Tuliskan pengamatan saudara dan tentukan berapa pH buffer
yang saudara buat pada percobaan (7-4)
Jawab:
Dalam membuat larutan buffer diperoleh 1 gr NH4Cl pekat
dan diencerkan hingga volume 15 ml memiliki pH 8 setelah diuji
dengan kertas indikator universal

Anda mungkin juga menyukai