Disusun oleh:
Yahya Rizki Yanda (1813060089)
NPM : 1813060089
Disahkan,
Menyetujui,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa
menyelesaikan laporan magang ini yang berjudul “Manajemen Kesehatan Ternak
Ayam Broiler Di Desa Suka Maju Dusun V Bandar Meriah Kecamatan Sunggal
Dalam Sistem Kemitraan” Shalawat dan salam saya hantarkan kepada junjungan
alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
ii
Dengan ini saya mengucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses pengerjaan laporan magang
ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang sesuai atas segala
kebaikan yang telah diberikan. Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu segala kritik dan saran saya terima agar dapat
menyempurnakan pemikiran dalam laporan ini. Terima kasih.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. v
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................ 2
1.3 Manfaat.............................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah................................................................................ 3
1.5 Identitas Tempat Praktek Kerja Lapangan.........................................3
1.6 Sistematika Laporan.......................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................... 5
2.1Tinjauan Pustaka.................................................................................. 5
2.2 Landasan Teori.................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI.......................................................................................7
3.1 Alur Praktek Kerja Lapangan (Berbentuk Flowchart).......................8
3.2 Deskripsi Detail Alur Praktek Kerja Lapangan.................................9
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................9
4.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan................................................9
4.2 Analisis Kegiatan..............................................................................14
4.3 Tindakan Pengamanan Penyakit…………………………….……..19
4.4 Persiapan Sebelum Panen……………………………………….…19
iv
DAFTAR GAMBAR
Alur Flowcart3.1....................................................................................................7
Gambar 4.2.1........................................................................................................16
Gambar 4.2.2........................................................................................................17
Gambar 4.2.3........................................................................................................18
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.................................................................................................................10
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ayam broiler merupakan salah satu penyumbang terbesar protein hewani
asal ternak dan merupakan komoditas unggulan.Industri ayam broiler berkembang
pesat karena daging ayam menjadi sumber utama. Daging ayam broiler mudah
didapatkan baik di pasar modern maupun tradisional. Produksi daging ayam
broiler lebih besar dilakukan oleh rumah potong ayam modern dan tradisional.
Perusahaan rumah potong ayam (RPA) atau tempat pendistribusian umumnya
sudah memiliki sarana penyimpanan yang memadai, namun tidak dapat dihindari
adanya kontaminasi dan kerusakan selama prosesing dan distribusi. Mengingat
tingginya kewaspadaan masyarakat terhadap keamanan pangan, menuntut
produsen bahan pangan termasuk pengusaha peternakan untuk meningkatkan
kualitas produknya.Walaupun kualitas karkas tergantung pada preferensi
konsumen namun ada standar khusus yang dijadikan acuan.Karkas yang layak
konsumsi harus sesuai dengan standar SNI mulai dari cara penanganan, cara
pemotongan karkas, ukuran dan mutu, persyaratan yang meliputi bahan asal,
penyiapan karkas, penglolahan pascapanen, bahan pembantu, bahan tambahan,
mutu produk akhir hingga pengemasan.Untuk itu perlu ada penerapan manajemen
yang baik sejak masih di sektor hulu sampai ke sektor hilir. Yang melatar
belakangi pembuatan laporan ini untuk mengetahui tentang manajemen kesehatan
ayam broiler. Peternakan unggas tidak hanya terfokus pada aspek produksi tetapi
meliputi program-program yang terkait dalam sistem agribisnis mulai dari hulu
sampai ke hilir. Program-program tersebut terdiri atas 3 kelompok yakni:
1. Sektor hulu
2. Sektor budidaya
1
3. Sektor hilir
Program peningkatan nilai tambah yang terkait dengan pascapanen dan proses
pengolahan sehingga tercipta diversifikasi produk. Tujuan program ini adalah
meningkatkan insentif bagi pelaku usaha, utamanya adalah peternak.
1.2 Tujuan
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan memilih Praktik Kerja
Lapangan sebagai salah satu metode latihan yang tepat bagi mahasiswa agar dapat
menghasilkan lulusan siap pakai dan dapat diandalkan sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Adapun tujuan Praktik Kerja Lapangan yaitu sebagai berikut :
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Magang ini adalah:
2
2. Menambah motivasi mahasiswa untuk berwirausaha dalam bidang ternak.
3. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi
pengalaman dalam teknik beternak ayam broiler yang lebih baik.
4. Mengetahui faktor-faktor eksternal di lapangan yang mempengaruhi
pengaplikasian teori ilmu.
5. Menambah pengalaman dan keterampilan kerja
3
mengenai peternakan. Materi diberikan oleh Mandor lapangan, pembimbing
lapangan (manager) dan Selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk laporan,
kemudian dilakukan evaluasi oleh perusahaan. Kemudian mengajukan koreksi ke
dosen pembimbing, pengesahan laporan oleh perusahaan dan kampus dan yang
terakhir menyerahkan laporan PKL ke perusahaan dan kampus.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Tinjauan Pustaka
Menurut Londok (2017), Ayam pedaging merupakan salah satu ternak
alternatif untuk memenuhi permintaan masyarakat akan daging dan telah banyak
diusahakan baik dalam skala kecil maupun besar. Ayam pedaging memiliki
karakteristik dengan ciri khas pertumbuhan cepat, efesiensi dalam penggunaan
ransum, masa panen pendek, menghasilkan daging berserat lunak, timbunan
daging baik, serta kulit yang licin.
5
Menurut Wikipedia Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhan nya
yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif
pendek , konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan
kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang sangat pesat dari ayam ras
pedaging ini juga merupakan upaya penanggulangan untuk mengimbangi
kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung
oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding
Farm) yang memproduksi berbagai jenis strain.
Menurut S.N Aidah (2020) Ciri - ciri ayam broiler sebagai berikut :
1. Ayam broiler atau disebut juga ayam negeri cenderung lebih gemuk.
2. Kulit ayam broiler lebih mengkilap dan banyak lemak di lapisan bawah kulit
terutama di daerah sekitar ekor.
3. Warna daging ayam broiler lebih cerah dan daging nya lebih empuk serta
kenyal saat dipegang .
Ayam broiler disebut dengan ayam pedaging sama dengan namanya, ayam
pedaging itu dibudidayakan untuk diambil dagingnya . Ayam pedaging ini
dihasilkan dari perkawinan silang dari ayam yang memiliki tingkat produktivitas
yang tinggi terutama dalam produksi daging ayam. Dari segi mutu ayam pedaging
ini memiliki mutu genetik yang baik sehingga akan tetap terjaga mutunya jika
lingkungan ayam tersebut baik. Yang mendukung tumbuh dan kembang ayam
pedaging jenis broiler ini juga dipengaruhi oleh perawatan kesehatan dan juga
pencegahan terhadap berbagai macam penyakit.
6
Nutrisi yang terkandung pada pakan ternak berpengaruh terhadap
pengembangan peternakan ayam broiler. Pakan megandung protein, lemak, dan
karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan pokok, pertumbuhan, dan produksi
(Sofiati, 2008). Pertumbuhan ayam broiler dengan waktu pemeliharaan 30–35 hari
dapat mencapai bobot badan sebesar ± 1,5 kg (Pratama et al., 2015). Ayam broiler
dikenal dengan berbagai kelebihannya, namun ayam broiler memiliki kelemahan
rentan terhadap penyakit (Hardini, 2004).
Dalam usaha ternak ayam potong maka yang harus diperhatikan adalah
manajemen kesehatannya. Manajemen kesehatan ayam broiler dinilai penting
karena menyangkut keberlangsungan usaha. Ternak yang sakit lebih sulit diobati
dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Untuk itu kita harus bisa
melakukan manajemen kesehatan ayam broiler dengan baik.
7
BAB III
METODOLOGI
Evaluasi
21 juli
8
3.2 Deskripsi Detail Alur Praktek Kerja Lapangan
Kegiatan Praktek Kerja lapangan dilaksanakan 30 hari mulai tanggal 1
juni 2021 sampai 30 juni 2021 kegiatan yang di lakukan penulis selama pkl
berlangsung di peternakan ayam broiler desa suka maju dusun V bandar
meriah,kecamatan sunggal provinsi Sumatra Utara dilaksanakan.
Aktivitas yang dilakukan penulis selama PKL di peternakan ayam broiler terbagi
dalam beberapa bagian yaitu Umum, Kandang (Live Stock), Pakan (Feed Mill)
dan Kandang ayam,dan kesehatan ayam. Bagian-bagian tersebut dilaksanakan
secara bergilir yang terbagi dalam setiap 1 minggu sekali. Hari kerja untuk
peternakan ayam broiler terhitung dari hari Senin sampai Minggu dengan jam
kerja mulai dari pukul 07.00 WIB – 11.00 WIB dan 13.00 - 16.00 WIB. Untuk
lebih rinci kegiatan penulis lakukan selama PKL dapat dilihat pada bab
selanjutnya.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
No Hari/Tanggal Uraian Pekerjaan Paraf
1 21-23 juni 2021 Pengenalan dengan
pimpinan
Pengarahan(Bapak
Mujati SH)
Pengenalan kandang
Persiapan kandang
sebelum masuknya
doc
Pembersihan
kandang
Pemasangan
pemanas maupun
pemasangan chick
guard
Pemasangan tenda
maupun alas
kandang memakai
sekam kayu
Pembersihan tempat
pakan dan minum
Doc masuk
Pemberian air gula
10
Pemberian vitamin
Menghidupkan
pemanas
Pemberian pakan
dan minum
Pemberian vitamin
Memperbaiki
kandang yang belum
maksimal
Membantu kegiatan
vaksinasi
Pemberian pakan
dan minum
3 28-30 juli 2021 Pemberian pakan
dan minum
Pengecekan ayam
mati
Pemberian pakan
dan minum
Membantu
kebersihan kandang
Seleksi ayam sakit
Pemberian pakan
dan minum
11
Memasukan sekam
kayu bekas kedalam
goni
Membersihkan
kotoran ayam
Pemberian vitamin
keayam
Penimbangan berat
ayam rata-rata
Menyapu atau
membersihkan
sekitaran kandang
Memperbaikin
saluran air minum
pada ayam
Pemberian pakan
dan minum
5 8-15 juli 2021 Pemberian pakan
dan minum
Pengecekan ayam
mati
Penaikan terpal
Menyuci bak tempat
penampungan air
Mengganti lampu
yang sudah putus
Memperbaiki
kandang yang rusak
Pemberian pakan
dan minum
12
6 16-20 juli 2021 Pemberian pakan
dan minum
Pengecekan ayam
mati
Memasukan kotoran
ayam kegoni
Penyemprotan
kandang untuk
menghindari
serangga
Pemberian pakan
dan minum
Menunggu
datangnya mobil
panenan ayam
Penimbangan
panenan
afkir
7 21 juli 2021 Evaluasi PKL
Dokumentasi
Pemberian nilai
Sanitasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah dan
memberantas mikroorganisme yang mempunyai pengaruh yang berbahaya
terhadap kesehatan ternak. Cara sanitasi yang baik adalah suatu faktor yang
penting dalam manajeman pencegahan penyakit (Mulyantini, 2010). Semua
13
peralatan yang digunakan harus dicuci bersih agar kuman yang terdapat dalam
seluruh peralatan yang di pergunakan untuk membersihkan kandang dapat mati
terbunuh. Kebersihannya harus dijaga karena kandang yang kotor dapat
mengundang penyakit dan dapat merusak kesehatan ternak (Rasyaf, 2008).
Sanitasi kandang
Sebaiknya jika ada tamu yang memasuki kandang maka tamu harus mengganti
pakaiannya yang digunakan dengan pakaian kandang, yang khusus digunakan
untuk di dalam kandang agar menghindari kuman dari luar yang dapat
menyebabkan penyakit (Rasyaf, 2008). Pembatasan dan kontrol orang, peralatan,
kendaraan dan binatang lain masuk ke dalam peternakan. Seringnya orang dan
kendaraan keluar masuk ke area peternakan memungkinan telah terkontak
langsung dengan mikroorganisme yang dapat memimbulkan penyakit pada
unggas, unggas yang terkena penyakit maka akan tertutar ada unggas yang lain
(Mulyantini, 2010). Tahap-tahap yang bisa dilakukan sebagai upaya biosekuriti
yaitu adanya ruang shower serta mewajibkan karyawan atau petugas untuk di-
spray desinfektan dan mandi sebelum karyawan atau petugas memasuki kandang
(Fadillah, 2013).
B. Vaksinasi
Kegiatan vaksinasi sangat penting dilakukan untuk mencegahpenyakit-
penyakit yang disebabkan oleh virus, mengingat bahwa penyakit yang disebabkan
oleh virus sampai saat ini belum ditemukan obatnya jika ternak sudah terinfeksi.
14
Vaksinasi yaitu memasukan agen penyakit yang telah dilemahkan kedalam tubuh
ayam kemudian antibodi di dalam darah ayam meningkat sesuai dengan 8 agen
yang dimasukan, diharapkan ayam memiliki kekebalan tubuh yang kuat untuk
melawan penyakit (Fadilah,2013). Vaksinasi harus dilakukan sesuai dengan jenis
unggas, umur unggas, dan petunjuk yang direkomendasikan untuk pemberian
vaksin pada unggas, serta mengetahui jenis vaksin yang akan di berikan ke unggas
(Mulyantini, 2010). Fungsi pemberian vaksin bertujuan untuk mencegah dan
mempercepat pertumbuhan ayam, vaksin dapat mencegah pertumbuhan makhluk
lain di dalam tubuh ayam. Vaksin dapat memberantas organisme lain yang
menghambat pertumbuhan (Rasyaf,2008).
Tahap Vaksin
Pastikan bahwa vaksin belum kedaluarsa. Perhatikan juga jenis, dosis, dan
ketepatan pemberian vaksin - Ayam yang divaksin harus dalam kondisi sehat -
Suhu lingkungan harus dibawah 29o C - Hindari menggunakan tempat berbahan
logam, gunakan tempat berbahan plastic - Air yang digunakan memiliki pH antara
6,5 – 7,5 dan bebas dari klorin dan desinfektan - Cuci wadah yang digunakan
untukvaksin dengan air biasa tanpa klorin dan desinfektan - Melakukan vaksinasi
sesuai dengan tata cara dan prosedur yang benar - Segera memberikan supplemen
atau multivitamin setelah melakukan vaksin untuk mengurangi stress pada ayam
Ada beberapa metode vaksin yang bisa digunakan untuk broiler. Metode tersebut
disesuaikan dengan jenis vaksin dan umur ayam. Metode tersebut diantaranya
adalah adalah.
2. Vaksinasi melalui tetes mata Harus dipastikan bahwa penetesan vaksin tepat
dan benar-benar menyerap di kelopak mata.
15
Gumboro atau Infectious Bursal Disease merupakan penyakit dengan
tingkat penularan yang sangat tinggi pada unggas terutama ayam yang masih
muda dan kalkun, yang disebabkan oleh beberapa virus jenis Avibirnavirus.
Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam dan dapat menyebabkan kematian
rata-rata di umur 3-6 minggu. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Gumboro,
Delaware, Amerika Serikat pada tahun 1962. Pada saat itu, penemuan vaksin
sangat diperlukan karena penyakit ini mempengaruhi industri peternakan ayam di
seluruh dunia dan berdampak besar pada ekonomi. Infeksi terjadi melalui
pencernaan, di mana unggas yang terinfeksi akan mengekskresikan virus dalam
jumlah besar kira-kira 2 minggu setelah terinfeksi. Penyakit ini sangat mudah
menyebar dari ayam yang terinfeksi ke ayam sehat melalui makanan, air, dan
konta fisik.
Gambar 4.2.1
Untuk mengatasi penyakit ini, langkah-langkah berikut dapat dilakukan oleh
peternak untuk meminimalisasi dampak infeksi Gumboro. Pertama, peternak
wajib mensanitasi kandang secara optimal dimulai dari sebelum DOC masuk.
Untuk langkah ini, diperlukan pemilihan desinfektan yang tepat dan aplikasi yang
optimal. Kedua, diperlukan vaksinasi yang tepat. Untuk infeksi Gumboro yang
sangat ganas (VVIBD), vaksin intermediate plus dapat mengontrol penyakit
VVIBD.
16
kepala lemas, lumpuh total), pembengkakan jaringan mata dan leher, kehijauan,
diare, dan menurunnya kualitas dan kuantitas telur pada ayam petelur. Apabila
tidak ditangani dengan baik dan benar, tetelo dapat menular ke manusia dan
menyebabkan konjungtivitis dan gejala serupa dengan flu.
Gambar 4.2.2
Untuk mencegah penyakit ini, peternak dapat segera mengisolasi ayam yang
menunjukkan gejala tersebut agar tidak menular ke ayam lain serta memberikan
vaksin kepada DOC.
17
kematian. Flu burung disebabkan oleh virus tipe A dari famili Orthomyxoviridae
di mana berdasarkan patogenisitasnya flu ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe,
yaitu patogenisitas tinggi (HPAI) dan patogenisitas rendah (LPAI).
Gambar 4.2.3
18
1. Membatasi mobilitas orang,hewan,alat angkut dan peralatan yang keluar masuk
kandang.hal ini di lakukan guna mencegah tertularnya penyakit yang berasal dari
luar kandang yang mampuh ditularkan ke ternak yang berada di dalam kandang.
5. Melakukan vaksinasi terhadap ternak sesuai dengan dosis dan ketentuan yang
ada.
Waktu panen bisa dilakukan fleksibel. Waktu yang baik adalah pagi, sore
atau malam hari. Plaksanaan panen pada malam hari diusahakan dengan lampu
19
yang agak redup untuk memudahkan penangkapan dana yam tidak terlalu agresif.
Tata caranya adalah sebagai berikut :
- Dibuat penyekatan terlebih dahulu untuk membatasi ruang gerak ayam dan ayam
menjadi lemas. Ayam yang berada di dalam sekat jangan terlalu banyak untuk
menghindari banyaknya ayam yang mati - Cara menangkap ayam yaitu dengan
memegang kaki ayam secara perlahan dan kemudian pegang bagian dadanya
kemudian Tarik ayam ke atas. Hindari menangkap ayam dengan kasar apalagi
menarik salah satu bagian sayapnya. Hal ini bisa mengakibatkan ayam berontak
dan menyebabkan sayap memar bahkan patah atau stress. - Ikat kedua kaki ayam
sehingga bisa ditimbang secara berkelompok. Biasanya ayam akan ditimbang
secara bersamaan (3 – 5 ekor bersamaan) dan segera catat bobot hidupnya -
Habiskan dan timbang seluruh ayam yang ada dalam sekatan (jangan menyisakan)
dan hindari tangkap pilih saat panen - Lakukan kalibraasi pada timbangan
sebelum melakukan penimbangan ayam agar peternak tidak mengalami kerugian
akibat dari kesalahan penimbangan - Catat semua ayam yang telah ditimbang -
Masukkan ke dalam keranjang setelah ayam ditimbang. Tetap hindari tindakan
kasar terhadap ayam untuk mengurangi afkir yang diakibatkan ayam mati atau
patah sayap.
- Waktu pengangkutan yang baik adalah pada malam hari untuk menghindari
ayam kepanasan dan lalulintas yang padat pada siang hari - Waktu yang terlalu
lama dari ayam dimasukkan ke keranjang sampai dipotong akan berpengaruh
terhadap angka kematian ayam. Oleh karena itu tetap perhatikan jarak tempuh.
Kematian akibat pengangkutan bisa mencapai 1 – 3%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan melakukan praktek secara langsung tersebut, saya dengan mudah
mengetahui seperti apa kemampuan yang diperoleh dari universitas. Dengan
20
begitu, suatu saat ketika saya memasuki dunia kerja tentu tidak akan ragu lagi
melakukannya. Pasalnya, sudah memiliki pengalaman yang cukup.
5.2 Saran
Saya juga menyadari bahwa dalam pelaksanaan PKL ini terdapat banyak
kekurangan. Akan tetapi, tetap berusa memberikan yang terbaik. Terlebih, laporan
ini juga cukup jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya menerima juga saran
yang membangun agar dapat lebih baik dan optimal lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
21
Https://Baku.Global/Id/Penyakit-Yang-Menyerang-Ayam-Broiler-Serta-
Cara-Pencegahan-Dan-Pengobatan/. [Accessed 25 Desember 2021].
[4] J. J. Londok, "Kualitas Karkas Ayam Pedaging Yang Diberi," Jurnal Zootek
(“Zootek” Journal ), Vol. 37, No. 1-1, P. 2, Januari 2017.
22
[12] Wikipedia. [Online]. Available:
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Ayam_Broiler. [Accessed 28 7 2021].
[14] Yemima, "Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler Pada Peternakan Rakyat
Di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi
Kalimantan Tengah," Jurnal Ilmu Hewani Tropikal, Vol. 3, No. 1, Juni 2014.
[19] Fadilah, Beternak Ayam Broiler, Jakarta: Agro Media Pustaka, 2013.
[20] E. Suprijatna, Ilmu Dasar Ternak Unggas, Jakarta: Penebar Swadaya, 2005.
LAMPIRAN
Memuat keterangan dan hal-hal lain yang perlu dilampirkan untuk memperjelas
uraian dalam laporan. Bagian ini berisi foto tempat kerja, mahasiswa ditempat
kerja.
23
24
25
26