Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN KESEHATAN TERNAK AYAM BROILER DI DESA


SUKA MAJU DUSUN V BANDAR MERIAH KECAMATAN SUNGGAL
DALAM SISTEM KEMITRAAN

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melakukan Prakterk Kerja Lapangan

Disusun oleh:
Yahya Rizki Yanda (1813060089)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Manajemen Kesehatan Ternak Ayam Broiler Di Desa Suka Maju Dusun V


Bandar Meriah Kecamatan Sunggal Dalam Sistem Kemitraan

Nama : Yahya Rizki Yanda

NPM : 1813060089

Program Studi : Peternakan

Disahkan,

Medan, 28 juli 2021

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Dr.Sri setyaningrum,S.pt,M.Si Andhika Putra, S.Pt. M.Pt

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa
menyelesaikan laporan magang ini yang berjudul “Manajemen Kesehatan Ternak
Ayam Broiler Di Desa Suka Maju Dusun V Bandar Meriah Kecamatan Sunggal
Dalam Sistem Kemitraan” Shalawat dan salam saya hantarkan kepada junjungan
alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terutama kepada Ibu Dr.Sri


setyaningrum,S.pt,M.Si selaku dosen pembimbing saya yang telah membimbing
saya dalam menyelesaikan laporan ini . Saya menyadari bahwa setiap
kesungguhan niat serta usaha juga tidak lepas dari bimbingan, dukungan dan doa
dari berbagai pihak sehingga saya dapat menyelesaikan laporan magang ini. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H.M. Isa Indrawan, SE, MM selaku Rektor Universitas


Pembangunan Panca Budi Medan.
2. Bapak Hamdani, SP, MT selaku Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Pembangunan Panca BudiMedan.
3. Bapak Andhika Putra, S.Pt., M.Pt selaku Ketua Program Studi Peternakan
Universitas Pembangunan PancaMedan.
4. Ibu Dr.Sri setyaningrum,S.pt,M.Si selaku Dosen Pembimbing Magang
yang telah membimbing kami dan memberi masukan serta arahan agar
proses laporan dapat berjalan dengan baik.
5. Bapak Mujati SH selaku pimpinan peternak ayam broiler.
6. Bapak Irfan Walhidayah selaku pembimbing pkl dipeternak ayam broiler.
7. Bapak Prayoga selaku anak kandang peternakan ayam broiler.
8. Seluruh karyawan karyawati yang telah membantu kami di peternak ayam
broiler.
9. Teman-teman mahasiswa Program Studi Peternakan yang telah membantu
dalam penyelesaian laporan magang ini.
10. Dan yang paling teristimewakan Orang Tua saya yang telah membantu
serta memberikan dukungan dan doanya.

ii
Dengan ini saya mengucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses pengerjaan laporan magang
ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang sesuai atas segala
kebaikan yang telah diberikan. Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu segala kritik dan saran saya terima agar dapat
menyempurnakan pemikiran dalam laporan ini. Terima kasih.

Medan, 28 juli 2021

Yahya Rizki Yanda

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. v
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................ 2
1.3 Manfaat.............................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah................................................................................ 3
1.5 Identitas Tempat Praktek Kerja Lapangan.........................................3
1.6 Sistematika Laporan.......................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................... 5
2.1Tinjauan Pustaka.................................................................................. 5
2.2 Landasan Teori.................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI.......................................................................................7
3.1 Alur Praktek Kerja Lapangan (Berbentuk Flowchart).......................8
3.2 Deskripsi Detail Alur Praktek Kerja Lapangan.................................9
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................9
4.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan................................................9
4.2 Analisis Kegiatan..............................................................................14
4.3 Tindakan Pengamanan Penyakit…………………………….……..19
4.4 Persiapan Sebelum Panen……………………………………….…19

4.5 Pelaksanaan Panen………………………………………………....20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................21


5.1 Kesimpulan.......................................................................................21
5.2 Saran.................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Alur Flowcart3.1....................................................................................................7

Gambar 4.2.1........................................................................................................16

Gambar 4.2.2........................................................................................................17

Gambar 4.2.3........................................................................................................18

v
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.................................................................................................................10

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ayam broiler merupakan salah satu penyumbang terbesar protein hewani
asal ternak dan merupakan komoditas unggulan.Industri ayam broiler berkembang
pesat karena daging ayam menjadi sumber utama. Daging ayam broiler mudah
didapatkan baik di pasar modern maupun tradisional. Produksi daging ayam
broiler lebih besar dilakukan oleh rumah potong ayam modern dan tradisional.
Perusahaan rumah potong ayam (RPA) atau tempat pendistribusian umumnya
sudah memiliki sarana penyimpanan yang memadai, namun tidak dapat dihindari
adanya kontaminasi dan kerusakan selama prosesing dan distribusi. Mengingat
tingginya kewaspadaan masyarakat terhadap keamanan pangan, menuntut
produsen bahan pangan termasuk pengusaha peternakan untuk meningkatkan
kualitas produknya.Walaupun kualitas karkas tergantung pada preferensi
konsumen namun ada standar khusus yang dijadikan acuan.Karkas yang layak
konsumsi harus sesuai dengan standar SNI mulai dari cara penanganan, cara
pemotongan karkas, ukuran dan mutu, persyaratan yang meliputi bahan asal,
penyiapan karkas, penglolahan pascapanen, bahan pembantu, bahan tambahan,
mutu produk akhir hingga pengemasan.Untuk itu perlu ada penerapan manajemen
yang baik sejak masih di sektor hulu sampai ke sektor hilir. Yang melatar
belakangi pembuatan laporan ini untuk mengetahui  tentang manajemen kesehatan
ayam broiler. Peternakan unggas tidak hanya terfokus pada aspek produksi tetapi
meliputi program-program yang terkait dalam sistem agribisnis mulai dari hulu
sampai ke hilir. Program-program tersebut terdiri atas 3 kelompok yakni:

1. Sektor hulu

Program sektor hulu diutamakan untuk menjamin terpenuhinya penyediaan bibit


berupa pakan, vaksin dan obat hewan serta peralatan.

2. Sektor budidaya

Program tersebut untuk unggas ditujukan pada perbaikan manajemen usaha


ternak mandiri sehubungan dengan pencegahan penyakit ternak ayam broiler.

1
3. Sektor hilir

Program peningkatan nilai tambah yang terkait dengan pascapanen dan proses
pengolahan sehingga tercipta diversifikasi produk. Tujuan program ini adalah
meningkatkan insentif bagi pelaku usaha, utamanya adalah peternak.

Manajemen kesehatan ternak dapat diartikan sebagai proses perencanaan,


pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian faktor-faktor produksi melalui
optimalisasi sumber daya yang dimilikinya agar produktivitas ternak dapat
dimaksimalkan, kesehatan ternak dapat dioptimalkan dan kesehatan produk hasil
ternak memiliki kualitas kesehatan sesuai dengan standar yang diinginkan.
Manajemen kesehatan ternak harus melalui suatu proses yaitu suatu cara yang
sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan.

1.2 Tujuan
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan memilih Praktik Kerja
Lapangan sebagai salah satu metode latihan yang tepat bagi mahasiswa agar dapat
menghasilkan lulusan siap pakai dan dapat diandalkan sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Adapun tujuan Praktik Kerja Lapangan yaitu sebagai berikut :

1. Untuk menerapkan ilmu peternakan yang telah dipelajari.


2. Dapat menambah wawasan peternakan dan meningkatkan kemampuan di
lapangan.
3. Menjalin kerjasama antara Fakultas Sains Dan Teknologi Program Studi
Petemakan UNPAB Medan dengan perusahaan peternakan ayam broiler.
4. Untuk melatih kekompakan dalam kerja sama dengan team dalam pkl
dilapangan.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Magang ini adalah:

1. Mendapatkan keterampilan, pengetahuan dan wawasan yang lebih luas


lagi dalam agribisnis peternakan ayam broiler.

2
2. Menambah motivasi mahasiswa untuk berwirausaha dalam bidang ternak.
3. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi
pengalaman dalam teknik beternak ayam broiler yang lebih baik.
4. Mengetahui faktor-faktor eksternal di lapangan yang mempengaruhi
pengaplikasian teori ilmu.
5. Menambah pengalaman dan keterampilan kerja

1.4 Batasan Praktek Kerja Lapangan


Perusahaan pemeliharaan ayam broiler yang terletak di desa suka maju dusun
V Bandar meriah kecamatan sunggal. Magang ini bertujuan sebagai media
penerapan tentang ilmu-ilmu nutrisi hewan pada suatu usaha peternakan sehingga
dapat dijadikan sebagai perbandingan antara teori yang ada dengan praktek di
lapangan. Materi yang digunakan adalah ayam broiler dengan ayam potong layer,
Metode yang dilakukan adalah dengan pengamatan dan mengikuti kegiatan yang
dilakukan dipeternakan untuk mendapatkan data-data yang cukup akurat.

1.5 Identitas Tempat Praktek Kerja Lapangan


 Nama Instansi : Perusahaan Peternakan Ayam Broiler
 Alamat : Desa Suka Maju Dusun V Bandar Meriah Kecamatan
Sunggal
 No Telp/ Fax : -
 Jenis Usaha : Ayam Potong Broilers

1.6 Sistematika Laporan


Mahasiswa menentukan tempat PKL dan pihak kampus memberi surat izin
PKL ke Perusahaan yang akan dituju. Setelah pihak HRD mengizinkan, maka
mahasiswa melakukan PKL.Selama satu bulan penuh, mahasiswa belajar di
lapangan pada pukul 07:30 Wib sampai pukul 17:00 Wib.Materi yang diberikan
berupa pemeliharaan ayam yang baik dan pemasaran ayam, mulai dari pakan,
kandang, kesehatan, kompos, alat dan mesin peternakan hingga ilmu lainnya

3
mengenai peternakan. Materi diberikan oleh Mandor lapangan, pembimbing
lapangan (manager) dan Selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk laporan,
kemudian dilakukan evaluasi oleh perusahaan. Kemudian mengajukan koreksi ke
dosen pembimbing, pengesahan laporan oleh perusahaan dan kampus dan yang
terakhir menyerahkan laporan PKL ke perusahaan dan kampus.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1Tinjauan Pustaka
Menurut Londok (2017), Ayam pedaging merupakan salah satu ternak
alternatif untuk memenuhi permintaan masyarakat akan daging dan telah banyak
diusahakan baik dalam skala kecil maupun besar. Ayam pedaging memiliki
karakteristik dengan ciri khas pertumbuhan cepat, efesiensi dalam penggunaan
ransum, masa panen pendek, menghasilkan daging berserat lunak, timbunan
daging baik, serta kulit yang licin.

Menurut Yemima (2014), keunggulan ayam broiler adalah siklus produksi


yang singkat yaitu dalam waktu 4 - 6 minggu ayam broiler sudah dapat dipanen
dengan bobot 1,5 -1,56 Kg/ekor. Di Indonesia, ayam broiler siap jual dilakukan
pada umur 5-6 minggu dengan bobot jual antara 1.4-1.7 kg per ekor sesuai
permintaan konsumen.

2.2 Landasan Teori


Ayam broiler atau yang disebut juga dengan ayam ras pedaging (broiler)
adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa - bangsa ayam yang
memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam.
Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan silang dan sistem berkelanjutan
sehingga mutu genetik nya bisa dikatakan baik. Mutu genetik yang baik akan
muncul secara maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang
mendukung ,misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang
baik ,serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ayam broiler
merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain,
kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan / produksi daging dalam
waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging
sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi.

5
Menurut Wikipedia Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhan nya
yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif
pendek , konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan
kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang sangat pesat dari ayam ras
pedaging ini juga merupakan upaya penanggulangan untuk mengimbangi
kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung
oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding
Farm) yang memproduksi berbagai jenis strain.

Menurut S.N Aidah (2020) Ciri - ciri ayam broiler sebagai berikut :

1. Ayam broiler atau disebut juga ayam negeri cenderung lebih gemuk.

2. Kulit ayam broiler lebih mengkilap dan banyak lemak di lapisan bawah kulit
terutama di daerah sekitar ekor.

3. Warna daging ayam broiler lebih cerah dan daging nya lebih empuk serta
kenyal saat dipegang .

4. Kulit ayam broiler lebih mudah sobek.

Karakteristik ayam broiler

Ayam broiler dewasa ini telah banyak diusahakan dan dikembangkan .


Menurut Rasyaf (2004) , ayam broiler adalah ayam jantan dan betina muda yang
berumur di bawah 8 Minggu , mempunyai pertumbuhan yang cepat .

Sifat yang dimiliki ayam broiler

Ayam broiler disebut dengan ayam pedaging sama dengan namanya, ayam
pedaging itu dibudidayakan untuk diambil dagingnya . Ayam pedaging ini
dihasilkan dari perkawinan silang dari ayam yang memiliki tingkat produktivitas
yang tinggi terutama dalam produksi daging ayam. Dari segi mutu ayam pedaging
ini memiliki mutu genetik yang baik sehingga akan tetap terjaga mutunya jika
lingkungan ayam tersebut baik. Yang mendukung tumbuh dan kembang ayam
pedaging jenis broiler ini juga dipengaruhi oleh perawatan kesehatan dan juga
pencegahan terhadap berbagai macam penyakit.

6
Nutrisi yang terkandung pada pakan ternak berpengaruh terhadap
pengembangan peternakan ayam broiler. Pakan megandung protein, lemak, dan
karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan pokok, pertumbuhan, dan produksi
(Sofiati, 2008). Pertumbuhan ayam broiler dengan waktu pemeliharaan 30–35 hari
dapat mencapai bobot badan sebesar ± 1,5 kg (Pratama et al., 2015). Ayam broiler
dikenal dengan berbagai kelebihannya, namun ayam broiler memiliki kelemahan
rentan terhadap penyakit (Hardini, 2004).

Pemberian vaksin maupun obat-obatan pada bibit ayam sangat


menentukan keberhasilan dalam usaha peternakan. Vaksinasi merupakan proses
melemahkan mikroorganisme yang menyebabkan penyakit di dalam tubuh hewan
(Saputro et al.,2014). Pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan melalui berbagai
cara. Vaksin dapat diberikan dengan cara tetes mata, tetes hidung, disuntikkan
pada urat daging,dicampurkan dengan pakan, air minum, dan disemprotkan
(spraying) (Ayu et al., 2013).

Penerapan biosekuriti dan sanitasi pada usaha peternakan ayam broiler


pelu dilakukan. Biosekuriti dilakukan untuk mengurangi resiko penyebaran
penyakit pada ternak hewani yaitu lalulintas masuk dan keluar kandang (Putu,
2017). Penerapan sanitasi kandang dilakukan sebagai penghambat penyebaran
penyakit. Sanitasi kandang dilakukan sebelum dan sesudah panen (Mufid, 2011).

Dalam usaha ternak ayam potong maka yang harus diperhatikan adalah
manajemen kesehatannya. Manajemen kesehatan ayam broiler dinilai penting
karena menyangkut keberlangsungan usaha. Ternak yang sakit lebih sulit diobati
dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Untuk itu kita harus bisa
melakukan manajemen kesehatan ayam broiler dengan baik.

7
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alur Praktek Kerja Lapangan (berbentuk flowchart)


Beberapa kegiatan yang dilakukan selama PKL dapat dilihat melalui
flowchart berikut ini.

Pengenalan kepada Pemilik Ternak


Memperlihatkan Lokasi Peternakan
21-23 Juni

Mengikuti kebersihan kandang sebelum masuknya doc(fumigasi)


24-25 juni

Mengikuti kegiatan masuk nya anak ayam(doc)


28-30 juni

Mengikuti dan membantu dalam pemberian pakan,minum maupun pemberian


vitamin seperti pemberian air gula merah
1-7 juli

Mengikuti dan membantu kegiatan memperbaiki kandang yang belum


maksimal
8-15 juli

Mengikuti dan membantu kegiatan management maupun ngedata


16-20 julii

Evaluasi
21 juli

8
3.2 Deskripsi Detail Alur Praktek Kerja Lapangan
Kegiatan Praktek Kerja lapangan dilaksanakan 30 hari mulai tanggal 1
juni 2021 sampai 30 juni 2021 kegiatan yang di lakukan penulis selama pkl
berlangsung di peternakan ayam broiler desa suka maju dusun V bandar
meriah,kecamatan sunggal provinsi Sumatra Utara dilaksanakan.

Aktivitas yang dilakukan penulis selama PKL di peternakan ayam broiler terbagi
dalam beberapa bagian yaitu Umum, Kandang (Live Stock), Pakan (Feed Mill)
dan Kandang ayam,dan kesehatan ayam. Bagian-bagian tersebut dilaksanakan
secara bergilir yang terbagi dalam setiap 1 minggu sekali. Hari kerja untuk
peternakan ayam broiler terhitung dari hari Senin sampai Minggu dengan jam
kerja mulai dari pukul 07.00 WIB – 11.00 WIB dan 13.00 - 16.00 WIB. Untuk
lebih rinci kegiatan penulis lakukan selama PKL dapat dilihat pada bab
selanjutnya.

9
BAB IV
PEMBAHASAN
.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
No Hari/Tanggal Uraian Pekerjaan Paraf
1 21-23 juni 2021  Pengenalan dengan
pimpinan
 Pengarahan(Bapak
Mujati SH)
 Pengenalan kandang
 Persiapan kandang
sebelum masuknya
doc
 Pembersihan
kandang
 Pemasangan
pemanas maupun
pemasangan chick
guard
 Pemasangan tenda
maupun alas
kandang memakai
sekam kayu
 Pembersihan tempat
pakan dan minum
 Doc masuk
 Pemberian air gula

2 24-25 juli 2021  Pemberian pakan


dan minum
 Pengecekan ayam
mati

10
 Pemberian vitamin
 Menghidupkan
pemanas
 Pemberian pakan
dan minum
 Pemberian vitamin
 Memperbaiki
kandang yang belum
maksimal
 Membantu kegiatan
vaksinasi
 Pemberian pakan
dan minum
3 28-30 juli 2021  Pemberian pakan
dan minum
 Pengecekan ayam
mati
 Pemberian pakan
dan minum
 Membantu
kebersihan kandang
 Seleksi ayam sakit
 Pemberian pakan
dan minum

4 1-7 juli 2021  Pemberian pakan


dan minum ke ayam
 Pengecekan ayam
mati
 Melepaskan alas
kandang

11
 Memasukan sekam
kayu bekas kedalam
goni
 Membersihkan
kotoran ayam
 Pemberian vitamin
keayam
 Penimbangan berat
ayam rata-rata
 Menyapu atau
membersihkan
sekitaran kandang
 Memperbaikin
saluran air minum
pada ayam
 Pemberian pakan
dan minum
5 8-15 juli 2021  Pemberian pakan
dan minum
 Pengecekan ayam
mati
 Penaikan terpal
 Menyuci bak tempat
penampungan air
 Mengganti lampu
yang sudah putus
 Memperbaiki
kandang yang rusak
 Pemberian pakan
dan minum

12
6 16-20 juli 2021  Pemberian pakan
dan minum
 Pengecekan ayam
mati
 Memasukan kotoran
ayam kegoni
 Penyemprotan
kandang untuk
menghindari
serangga
 Pemberian pakan
dan minum
 Menunggu
datangnya mobil
panenan ayam
 Penimbangan
panenan
 afkir
7 21 juli 2021  Evaluasi PKL
 Dokumentasi
 Pemberian nilai

4.2 Analisis Kegiatan


A. Sanitasi

Sanitasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah dan
memberantas mikroorganisme yang mempunyai pengaruh yang berbahaya
terhadap kesehatan ternak. Cara sanitasi yang baik adalah suatu faktor yang
penting dalam manajeman pencegahan penyakit (Mulyantini, 2010). Semua

13
peralatan yang digunakan harus dicuci bersih agar kuman yang terdapat dalam
seluruh peralatan yang di pergunakan untuk membersihkan kandang dapat mati
terbunuh. Kebersihannya harus dijaga karena kandang yang kotor dapat
mengundang penyakit dan dapat merusak kesehatan ternak (Rasyaf, 2008).

Sanitasi kandang

Kebersihan kandang dan peralatan adalah mutlak dalam setiap usaha


peternakan ayam. Kandang yang kotor, peralatan yang kotor merupakan tempat
yang sangat disukai oleh penyakit dan tempat sangat nyaman bagi penularan
penyakit sehingga bibit penyakit dapat tumbuh dengan baik oleh karena itu
pembersihan kandang sangatlah penting (Rasyaf, 2008). Peralatan yang digunakan
di dalam kandang harus selalu bersih. Pembersihan dilakukan terhadap tempat
pakan dan tempat minum hal ini dilakukan untuk mengindari tumbuhnya bibit
penyakit (Suprijatna et al, 2005).

Sanitasi petugas dan kendaraan

Sebaiknya jika ada tamu yang memasuki kandang maka tamu harus mengganti
pakaiannya yang digunakan dengan pakaian kandang, yang khusus digunakan
untuk di dalam kandang agar menghindari kuman dari luar yang dapat
menyebabkan penyakit (Rasyaf, 2008). Pembatasan dan kontrol orang, peralatan,
kendaraan dan binatang lain masuk ke dalam peternakan. Seringnya orang dan
kendaraan keluar masuk ke area peternakan memungkinan telah terkontak
langsung dengan mikroorganisme yang dapat memimbulkan penyakit pada
unggas, unggas yang terkena penyakit maka akan tertutar ada unggas yang lain
(Mulyantini, 2010). Tahap-tahap yang bisa dilakukan sebagai upaya biosekuriti
yaitu adanya ruang shower serta mewajibkan karyawan atau petugas untuk di-
spray desinfektan dan mandi sebelum karyawan atau petugas memasuki kandang
(Fadillah, 2013).

B. Vaksinasi

Kegiatan vaksinasi sangat penting dilakukan untuk mencegahpenyakit-
penyakit yang disebabkan oleh virus, mengingat bahwa penyakit yang disebabkan
oleh virus sampai saat ini belum ditemukan obatnya jika ternak sudah terinfeksi.

14
Vaksinasi yaitu memasukan agen penyakit yang telah dilemahkan kedalam tubuh
ayam kemudian antibodi di dalam darah ayam meningkat sesuai dengan 8 agen
yang dimasukan, diharapkan ayam memiliki kekebalan tubuh yang kuat untuk
melawan penyakit (Fadilah,2013). Vaksinasi harus dilakukan sesuai dengan jenis
unggas, umur unggas, dan petunjuk yang direkomendasikan untuk pemberian
vaksin pada unggas, serta mengetahui jenis vaksin yang akan di berikan ke unggas
(Mulyantini, 2010). Fungsi pemberian vaksin bertujuan untuk mencegah dan
mempercepat pertumbuhan ayam, vaksin dapat mencegah pertumbuhan makhluk
lain di dalam tubuh ayam. Vaksin dapat memberantas organisme lain yang
menghambat pertumbuhan (Rasyaf,2008).

Tahap Vaksin

Pastikan bahwa vaksin belum kedaluarsa. Perhatikan juga jenis, dosis, dan
ketepatan pemberian vaksin - Ayam yang divaksin harus dalam kondisi sehat -
Suhu lingkungan harus dibawah 29o C - Hindari menggunakan tempat berbahan
logam, gunakan tempat berbahan plastic - Air yang digunakan memiliki pH antara
6,5 – 7,5 dan bebas dari klorin dan desinfektan - Cuci wadah yang digunakan
untukvaksin dengan air biasa tanpa klorin dan desinfektan - Melakukan vaksinasi
sesuai dengan tata cara dan prosedur yang benar - Segera memberikan supplemen
atau multivitamin setelah melakukan vaksin untuk mengurangi stress pada ayam
Ada beberapa metode vaksin yang bisa digunakan untuk broiler. Metode tersebut
disesuaikan dengan jenis vaksin dan umur ayam. Metode tersebut diantaranya
adalah adalah.

1. Vaksinasi melalui air minum Pemakaian klorin dan desinfektan dihentikan


selama 24 jam sebelum ayam divaksin. Ayam dipuasakan selama 1 – 2 jam
sebelum divaksin.

2. Vaksinasi melalui tetes mata Harus dipastikan bahwa penetesan vaksin tepat
dan benar-benar menyerap di kelopak mata.

3. Vaksinasi dengan cara suntik.

C. Penyakit Yang Umum Menyerang Dan Cara Penanganannya

Gumboro (infectious bursal disease)

15
Gumboro atau Infectious Bursal Disease merupakan penyakit dengan
tingkat penularan yang sangat tinggi pada unggas terutama ayam yang masih
muda dan kalkun, yang disebabkan oleh beberapa virus jenis Avibirnavirus.
Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam dan dapat menyebabkan kematian
rata-rata di umur 3-6 minggu. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Gumboro,
Delaware, Amerika Serikat pada tahun 1962. Pada saat itu, penemuan vaksin
sangat diperlukan karena penyakit ini mempengaruhi industri peternakan ayam di
seluruh dunia dan berdampak besar pada ekonomi. Infeksi terjadi melalui
pencernaan, di mana unggas yang terinfeksi akan mengekskresikan virus dalam
jumlah besar kira-kira 2 minggu setelah terinfeksi. Penyakit ini sangat mudah
menyebar dari ayam yang terinfeksi ke ayam sehat melalui makanan, air, dan
konta fisik.

Gambar 4.2.1
Untuk mengatasi penyakit ini, langkah-langkah berikut dapat dilakukan oleh
peternak untuk meminimalisasi dampak infeksi Gumboro. Pertama, peternak
wajib mensanitasi kandang secara optimal dimulai dari sebelum DOC masuk.
Untuk langkah ini, diperlukan pemilihan desinfektan yang tepat dan aplikasi yang
optimal. Kedua, diperlukan vaksinasi yang tepat. Untuk infeksi Gumboro yang
sangat ganas (VVIBD), vaksin intermediate plus dapat mengontrol penyakit
VVIBD.

Tetelo (newcastle disease)

Penyakit tetelo disebabkan oleh virus paramyxo dan sangat menular.


Gejala klinis yang dapat terjadi yaitu masalah pernafasan (nafas berat, batuk),
sistem saraf (depresi, hilang nafsu makan, tremor otot, sayap lemas, leher dan

16
kepala lemas, lumpuh total), pembengkakan jaringan mata dan leher, kehijauan,
diare, dan menurunnya kualitas dan kuantitas telur pada ayam petelur. Apabila
tidak ditangani dengan baik dan benar, tetelo dapat menular ke manusia dan
menyebabkan konjungtivitis dan gejala serupa dengan flu.

Gambar 4.2.2
Untuk mencegah penyakit ini, peternak dapat segera mengisolasi ayam yang
menunjukkan gejala tersebut agar tidak menular ke ayam lain serta memberikan
vaksin kepada DOC.

Diare kapur (pullorum disease)

Diare kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum yang


menyebabkan ayam mengeluarkan kotoran berwarna putih. Penyakit ini
merupakan penyakit akut sistemik yang umumnya menyerang ayam yang masih
muda dengan usia kurang dari 3 minggu. Ayam juga dapat langsung meninggal
segera setelah menetas. Gejala yang sering timbul yaitu sesak nafas, tidak nafsu
makan, dan sayap mengkerut, walaupun begitu gejalanya dapat bervariasi dan
tidak spesifik. Untuk mencegah dan mengontrol penyakit ini, penggunaan
antibiotik tidak direkomendasikan karena unggas dapat menjadi carrier. Untuk
mengontrol penyakit ini, selalu lakukan deteksi dan memisahkan unggas yang
terinfeksi.

Flu burung (avian influenza)

Flu burung (avian influenza) pertama kali merebak di Indonesia sejak


Oktober 2003. Flu ini sangat mematikan karena dapat menular dari hewan ke
manusia dan menyebabkan pneumonia (radang paru) yang dapat berakhir menjadi

17
kematian. Flu burung disebabkan oleh virus tipe A dari famili Orthomyxoviridae
di mana berdasarkan patogenisitasnya flu ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe,
yaitu patogenisitas tinggi (HPAI) dan patogenisitas rendah (LPAI).

Gambar 4.2.3

Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan pemberian vaksin, segera


memisahkan dan mengisolasi ayam yang terinfeksi, memastikan sirkulasi udara
dan menjaga kebersihan benda-benda yang dapat menjadi pembawa virus
influenza A, pemusnahan unggas secara selektif (depopulasi) di daerah tertular,
dan pemusnahan unggas secara menyeluruh (stamping out) di daerah yang baru
tertular.

Chronic respiratory disease

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Bakteri


ini sangat merusak sistem pernafasan pada unggas. Gejala yang timbul berupa
sesak nafas, bersin-bersin, ngorok saat bernafas, dan mengeluarkan cairan eksudat
dari hidung atau mulut. Kami menyarankan para peternak apabila mencurigai
salah satu ayam memiliki kondisi ini untuk dapat mengamati dari jauh apabila
ayam mengalami gejala tersebut karena biasanya ketika didekati, ayam tidak
menunjukan gejala apapun. Pengobatan CRD dapat dilakukan dengan
menggunakan antibiotik. Walau antibiotik penting untuk mengontrol persebaran
penyakit, tapi lebih penting untuk menurunkan tingkat stress ayam ketika penyakit
terdeteksi di kandang. Pencegahan yang baik adalah dengan membeikan vaksin
yang biasanya disediakan oleh supplier. Karena itu tanyakan selalu status
vaksinasi ayam sebelum dimasukkan ke kandang.

4.3 Tindakan Pengamanan Penyakit

18
1. Membatasi mobilitas orang,hewan,alat angkut dan peralatan yang keluar masuk
kandang.hal ini di lakukan guna mencegah tertularnya penyakit yang berasal dari
luar kandang yang mampuh ditularkan ke ternak yang berada di dalam kandang.

2. Melakukan desinfeksi kepada orang,dan kendaraan yang memang harus masuk


ke wilayah kandang, melakukan desinfeksi terhadap kandang dan peralatan
kandang secara berkala ( biasanya saat istirahat kandang ).

3. Selalu menjaga kebersihan serta sanitasi seluruh kandang dan lokasi


perkandangan sehingga memenuhi syarat higienis

4. Melakukan pemusnahan terhadap bangkai ayam yang mati dan sakit.

5. Melakukan vaksinasi terhadap ternak sesuai dengan dosis dan ketentuan yang
ada.

7. Melakukan pengolahan terhadap limbah dari peternakan tersebut sehingga tidak


mencemari lingkungan tersebut.

4.4 Persiapan Sebelum Panen

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan - Berikan pencahayaan yang


cukup selama 24 jam agar ayam selalu makan dan minum sehingga ayam dapat
mencapai bobot potong sesuai yang ditargetkan - Buat jadwal kandang yang akan
dipanen sesuai dengan berat ayam yang diinginkan konsumen - Persiapan
terhadap pekerja kandang yaitu team yang terbiasa menangkap ayam dan aktivitas
panen ayam - Menyiapkan beberapa peralatan seperti timbangan, tali, keranjang,
alat tulis, nota dan surat jalan - Periksa laporan stok ayam sebelum dipanen agar
bisa disesuaikan dengan setelah dipanen - Keluarkan seluruh peralatan tempat
pakan dan minum sehingga tidak mengganggu proses panen - Hentikan
penggunaan antibiotic 10 hari sebelum ayam dipanen guna menghindari residu
yang tertinggal di tubuh ternak yang dikonsumsi. Pemberian vitamin masih
diperbolehkan - Usahakan ventilasi dan sirkulasi udara masih baik.

4.5 Pelaksanaan Panen

Waktu panen bisa dilakukan fleksibel. Waktu yang baik adalah pagi, sore
atau malam hari. Plaksanaan panen pada malam hari diusahakan dengan lampu

19
yang agak redup untuk memudahkan penangkapan dana yam tidak terlalu agresif.
Tata caranya adalah sebagai berikut :

- Dibuat penyekatan terlebih dahulu untuk membatasi ruang gerak ayam dan ayam
menjadi lemas. Ayam yang berada di dalam sekat jangan terlalu banyak untuk
menghindari banyaknya ayam yang mati - Cara menangkap ayam yaitu dengan
memegang kaki ayam secara perlahan dan kemudian pegang bagian dadanya
kemudian Tarik ayam ke atas. Hindari menangkap ayam dengan kasar apalagi
menarik salah satu bagian sayapnya. Hal ini bisa mengakibatkan ayam berontak
dan menyebabkan sayap memar bahkan patah atau stress. - Ikat kedua kaki ayam
sehingga bisa ditimbang secara berkelompok. Biasanya ayam akan ditimbang
secara bersamaan (3 – 5 ekor bersamaan) dan segera catat bobot hidupnya -
Habiskan dan timbang seluruh ayam yang ada dalam sekatan (jangan menyisakan)
dan hindari tangkap pilih saat panen - Lakukan kalibraasi pada timbangan
sebelum melakukan penimbangan ayam agar peternak tidak mengalami kerugian
akibat dari kesalahan penimbangan - Catat semua ayam yang telah ditimbang -
Masukkan ke dalam keranjang setelah ayam ditimbang. Tetap hindari tindakan
kasar terhadap ayam untuk mengurangi afkir yang diakibatkan ayam mati atau
patah sayap.

- Waktu pengangkutan yang baik adalah pada malam hari untuk menghindari
ayam kepanasan dan lalulintas yang padat pada siang hari - Waktu yang terlalu
lama dari ayam dimasukkan ke keranjang sampai dipotong akan berpengaruh
terhadap angka kematian ayam. Oleh karena itu tetap perhatikan jarak tempuh.
Kematian akibat pengangkutan bisa mencapai 1 – 3%.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan melakukan praktek secara langsung tersebut, saya dengan mudah
mengetahui seperti apa kemampuan yang diperoleh dari universitas. Dengan

20
begitu, suatu saat ketika saya memasuki dunia kerja tentu tidak akan ragu lagi
melakukannya. Pasalnya, sudah memiliki pengalaman yang cukup.

5.2 Saran
Saya juga menyadari bahwa dalam pelaksanaan PKL ini terdapat banyak
kekurangan. Akan tetapi, tetap berusa memberikan yang terbaik. Terlebih, laporan
ini juga cukup jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya menerima juga saran
yang membangun agar dapat lebih baik dan optimal lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Bibliography

[1] R. Nawangwulan, "Penyakit Yang Menyerang Ayam Broiler Serta Cara


Mencegah Dan Mengobati," [Online]. Available:

21
Https://Baku.Global/Id/Penyakit-Yang-Menyerang-Ayam-Broiler-Serta-
Cara-Pencegahan-Dan-Pengobatan/. [Accessed 25 Desember 2021].

[2] G. A. Y. Kencana, "Penentuan Kandungan Virus Vaksin Newcastle Disease,"


Buletin Veteriner Udayana, Vol. 5, No. 2, P. 63, Agustus 2013.

[3] S. Y. P. K. Hardini, "Pertumbuhan Awal Ayam Merawangyang Dipelihara


Bersama Ayam Broiler," Jurnal Matematika, Sains Dan Teknologi,, Vol. 5,
No. 1, Maret 2004.

[4] J. J. Londok, "Kualitas Karkas Ayam Pedaging Yang Diberi," Jurnal Zootek
(“Zootek” Journal ), Vol. 37, No. 1-1, P. 2, Januari 2017.

[5] M. Dahlan, "Studi Manajemen Perkandanganayam Broilerdi Dusun Wangket


Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan," Jurnal
Ternak, Vol. 2, No. 1, Juni 2011.

[6] K. S. R. L. B. H. C. H. A. Andry Pratama, "Evaluasi Karakteristik Sifat Fisik


Karkas Ayam Broiler Berdasarkan," Jurnal Ilmu Ternak, Vol. 15, No. 2,
Desember 2015.

[7] P. R. A. Widyantara, "Tingkat Penerapan Biosekuriti Pada Peternakan


Ayampedaging Kemitraan Di Kabupatentabanan Dan Gianyar," E-
Journalfapet Unud, Vol. 1, No. 1, 2013.

[8] Rasyaf, Manajemen Peternakan Ayam Broiler, Jakarta: Penebar Swadaya,


2004.

[9] S. N. Aidah, Langkah Karya Dengan Bisnis Ternak Ayam Broiler,


Jogjakarta: Kbm Indonesia, 2020.

[10] B. Saputro, "Pengaruh Cara Pemberian Vaksin Nd Live Pada Broiler,"


Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, Vol. 2, No. 3, Pp. 43 - 48, 2014.

[11] E. Sofiati, "Metabolisme Energi Dan Retensi Nitrogen Broiler Pasca


Perlakuan Ransum Mengandung Tepung Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas
L.," [Skripsi] Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

22
[12] Wikipedia. [Online]. Available:
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Ayam_Broiler. [Accessed 28 7 2021].

[13] Wikipedia, "Ayam Broiler," [Online]. Available:


Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Ayam_Broiler. [Accessed 28 Juli 2021].

[14] Yemima, "Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler Pada Peternakan Rakyat
Di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi
Kalimantan Tengah," Jurnal Ilmu Hewani Tropikal, Vol. 3, No. 1, Juni 2014.

[15] Mulyantini, Budidaya Ternak Potensial, Jakarta: Penebar Swadaya, 2010.

[16] Mulyanti, Budidaya Ternak Potensial, Jakarta: Penebar Swadaya, 2010.

[17] M. Rasyaf, Beternak Ayam Pedaging, Jakarta: Penebar Swadaya, 2008.

[18] Rasyaf, Beternak Ayam Pedaging, Jakarta: Penebar Swadaya, 2008.

[19] Fadilah, Beternak Ayam Broiler, Jakarta: Agro Media Pustaka, 2013.

[20] E. Suprijatna, Ilmu Dasar Ternak Unggas, Jakarta: Penebar Swadaya, 2005.

LAMPIRAN

Memuat keterangan dan hal-hal lain yang perlu dilampirkan untuk memperjelas
uraian dalam laporan. Bagian ini berisi foto tempat kerja, mahasiswa ditempat
kerja.

23
24
25
26

Anda mungkin juga menyukai