Anda di halaman 1dari 7

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penlitian

Jenis penelitian adalah strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah berperan

sebagai pedoman atau penentuan peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam,2018).

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai maka jenis penelitian ini

adalah penelitian pra eksperimenal dengan bentuk rancangan “one-group pre test-post test”.

Ciri dari penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara

melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan

intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2016).

Tabel 4.1 Rancangan Penelitian


Subyek Pre test Perlakuan Post test
O I OI
K
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3
Keterangan:
K: Subyek
O: Observasi sebelum perlakuan bekam basah
I:Intervensi (bekam basah)
OI: Observasi setelah perlakua bekam basah
4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah tahapan atau langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah yang

dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan awal sampai akhir) (Nursalam, 2013)

Populasi
lansia yang menderita hipertensi di upt pelayanan sosial tresna werdha
glenmore banyuwangi

Teknik Sampling: total


Sampling

Sample
Lansia Yang Menderita Hipertensi Di Upt Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Glenmore Banyuwangi Sebanyak 11 Orang

Desain penelitian:
Crossectional

Informed Consent

Pengumpulan Data menggunakan hasil pemeriksaan tekanan darah pada lansia di


UPT pelayanan sosial tresna werdha

Analisa Data :
Uji Wilcoxon menggunakan SPSS 16 for Windows

Hasil Penelitian

Pelaporan Hasil Penelitian

Bagan 4.1 Kerangka kerja pengaruh terapi bekam basah dengan perubahan hipertensi pada
lansia DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA GLENMORE BANYUWANGI
4.3 Populasi, Sampling, dan Teknik Sampling
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah
lansia yang menderita hipertensi sebanyak 11 orang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016). Sampel yang akan di gunakan
dalam penelitian ini adalah lansia yang menderita hipertensi di UPT PELAYANAN
SOSIAL TRESNA WERDHA GLENMORE BANYUWANGI
4.3.3 Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan
sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan
subjek penelitian (Nursalam,2008).
Dalam penelitian ini menggunakan teknik Total sampling Teknik
pengambilan sampel dengan Total Populasi dimana semua anggota populasi adalah
sebagai sampel dalam penelitian ini (Notoatmodjo, 2017).
Peneliti menetapkan sample yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
peneliti, Sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi adalah karakter umum subjek peneliti dari suatu populasi target
yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman saat
menentukan kriteria inklusi (Nursalam, 2013). Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah :
(a) Responden tercatat sebagai lansia UPT tresna werdha
(b) Lansia yang bersedia menjadi responden penelitian.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2013). Kriteria
eksklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Lansia penederita hipertensi di UPT Tresna Werdha yang tidak bersedia menjadi
responden.
b. Lansia penderita hipertensi di UPT Tresna Werdha yang mengalami gangguan
kesehatan jiwa.
c. Lansia penderita hipertensi di UPT Tresna Werdha yang mengkonsumsi obat anti
hipertensi.
4.4 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini mengunakan 2 variabel yaitu sebagai
berikut.
4.4.1 Variabel Independen (bebas)
Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,
2015). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu terapi bekam.
4.4.2 Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015). Variabel terikat pada
penelitian ini yaitu hipertensi.
4.5 Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah penentuan kontrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga
menjadi variabel yang dapat diukur (Sugiyono, 2014). Definisi operasional menjelaskan cara
tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan kontrak, sehingga
memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara
yang sama atau mengembangkan cara pengukuran kontrak yang lebih baik.
Gambar 4.1 Definisi Operasional : Pengaruh terapi bekam basah dengan hipertensi pada lansia DI
UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA GLENMORE
BANYUWANGI
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor
Operasional

Hipertensi Peningkatan Tekanan Tensi digital Ordinal Menurut AHA, 2020 :


tekanan darah darah systole dan lembar kategori Sistolik Diastolik
melebihi batas dan diastole observasi
normal dengan Normal <120 <80
menggunakan alat mmHg mmHg
Pre- 120-129 <80
pengukur Hiperten mmHg mmHg
si
Stadium 130-139 80-89
1 mmHg mmHg
Stadium >140 >90
2 mmHg mmHg
Hipertensi >180 >120
krisis mmHg mmHg
Terapi Suatu tindakan Set alat Melakukan
bekam untuk bekam pembekaman
mengeluarkan
darah kotor dari
permukaan kulit
dengan cara
ditusuk / disayat
dan kemudian
ditampung dalam
gelas (cup),
pembekaman
dilakukan sesuai
SOP bekam dan
pembekaman
dilakukan hanya 1
kali terapi bekam

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.6.1 Lokasi atau tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

GLENMORE BANYUWANGI
4.6.2 Waktu Penelitian

Pengelolaan data di UPT pada bulan Januari 2022.

4.7 Analisa Data


A. Langkah-langkah analisa data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok
penelitian, yaitu menjawab pertanyaan yang mengungkap fenomena (Nursalam, 2016).
Sebelum melakukan analisis data, secara berurutan data yang berhasil dikumpulkan akan
mengalami proses editing yaitu dilakukan editing yaitu dilakukan coding, scoring, dan
tabulating
1. Editing
Sebelum data diolah bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah,karena dengan
analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan
masalah penelitian.
2. Coding
Coding adalah pemberian kode pada data dimasukkan untuk menterjemahkan data ke
dalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka (Jonathan Sarwono, 2006) Terapi
Bekam:
1 : berubah naik
2 : berubah turun
3: tetap (tidak ada perubahan TD pre dengan TD post)
3. Scoring
Peneliti menetapkan score menggunakan SOP (Standar Operasional Prosedur) Sebagai
berikut untuk mengukur perubahan tekanan darah:
1 : Normal (sistolik : <120 mmHg, diastolik <80 mmHg)
2 : Pre-hipertensi (sistolik 120-129 mmHg, diastolik <80 mmHg)
3 : stadium 1 (sistolik 130-139 mmHg, diastolik 80-89 mmHg)
4 : stadium 2 (sistolik > 140 mmHg, diastolik >90 mmHg)
5 : hipertensi krisis (sistolik > 180 mmHg, diastolik >120 mmHg)
4. Tabulating (Pengolahan data)
Tabulating merupakan penyajian data dalam bentuk yang terdiri dari beberapa baris dan
beberapa kolom. Tabel dapat digunakan untuk memaparkan sekaligus beberapa variabel
hasil observasi, survei, atau penelitian hingga data mudah dibaca dan dimengerti
(Budiman Chandra, 2008).
B. Analisa Data
Penelitian ini merupakan penelitian Wilcoxon match pair test, teknik ini digunakan
untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkolerasi bila datanya berbentuk
ordinal dan rasio (Sugiyono, 2010). Uji bertujuan untuk menilai Terapi relaksasi Benson
terhadap perubahan tekanan darah pada Lansia hipertensi.
Dengan rumus sebagai berikut:
Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh jenjang/peringkat terkecil.
Selanjutnya nilainya di bandingkan dengan harga kritis Wilcoxon pada VIII dimana N
dengan taraf kesalahan 0,01, jika nilai T hitungdari harga kritis Wilcoxon maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Untuk sampel besar (n = ≥25)
Rumus : z = 𝑇−𝜇𝑇 𝑎𝑇
Keterangan :
T = Jumlah peringkat terkecil
𝜇𝑇 = n(n+1)/4
aT = √𝑛 (𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)/24
Analisa statistik digunakan pada data kuantitatif atau data yang dikontingensi.
Berdasarkan definisi operasional ordinal-rasio, maka tergolong statistik non parametik.
Dengan demikian uji statistik yang dipakai: Uji Wilcoxon (Sugiono, 2017). Dengan
menggunakan SPSS For 16 Wndows.

Anda mungkin juga menyukai