Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN salinan Permendikbud No. 66 Th 2013).

Di antara
banyak penilaian pendidikan tersebut, yang hendak
Perubahan kurikulum selalu diikuti dibahas dalam makalah ini adalah penilaian
kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah untuk autentik (dalam pembelajaran bahasa Indonesia),
mengatur dan mendukung pengimplementasian meliputi: konsep penilaian autentik, landasan
kurikulum baru. Kebijakan-kebijakan pemerintah teoretis dan landasan pedagogis, kelebihan dan
berkenaan dengan pengimplementasian kurikulum kelemahan penilaian autentik, dan penerapan
senantiasa mengacu pada Standar Nasional penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa
Pendidikan.Standar Nasional pendidikan berfungsi Indonesia.
sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan PEMBAHASAN
pendidikan nasional yang bermutu (salinan
lampiran Permendikbud No. 66 Tahun 2013). Perencanaan Penilaian Autentik pada
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas delapan Pembelajaran Bahasa Indonesia
standar, salah satunya adalah Standar Penilaian Pelaksanaan penilaian autentik dapat
Pendidikan yang tertuang dalam Permendikbud No. berjalan baik apabila sesuai dengan perencanaan
66 Tahun 2013. Mengenai pengertian dan tujuan penilaian yang telah disusun sebelumnya dalam
standar penilaian pendidikan dijabarkan secara bentuk RPP. Komponen penilaian dalam RPP
jelas dalam Permendikbud tersebut pada Bab I dan terdiri dari indikator pencapaian kompetensi, teknik
II. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria dan instrumen penilaian, rubrik penilaian dan
mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penskoran. Berdasarkan data yang diperoleh dari
penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil hasil analisis dokumen, wawancara, dan observasi
belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar para guru sudah melakukan kegiatan perencanaan
dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian autentik pada pembelajaran Bahasa
penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional Indonesia. Meskipun semua guru sudah melakukan
(Bab II). perencanaan penilaian autentik, namun dalam hal
Sementara itu, pada Bab I dijelaskan, menyusun perencanaan tersebut tidak semua guru
Standar Penilaian Pendidikan bertujuan untuk mencantumkan semua aspek secara lengkap.
menjamin; (a) Perencanaan penilaian peserta didik Beberapa guru hanya mencantumkan beberapa
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan komponen secara sekilas saja. Bahkan, ada
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian; (b) beberapa komponen yang tidak dicantumkan oleh
Pelaksanaan penilaian peserta didik secara guru. Menurut Kunandar (2013: 73) perencanaan
profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan penilaian setidak- tidaknya meliputi komponen
sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (c) yang akan dinilai, teknik yang akan digunakan, dan
Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara indikator pencapaian kompetensi.
objektif, akuntabel, dan informatif. Penilaian Berdasarkan hasil penelitian, guru
pendidikan sebagai proses pengumpulan dan menentukan indikator pencapaian kompetensi
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat
hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian dalam silabus. Indikator pencapaian kompetensi
autentik, penilaian diri, penilaian berbasis yang disusun oleh guru sudah memuat kata kerja
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah operasional yang dapat diukur seperti:
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat mengidentifikasi, membedakan,
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian menyimpulkan, mendeskripsikan, dan lain-
nasional, dan ujian sekolah/madrasah (Bab II lain.Indikator pencapaian kompetensi menjadi
dasar dalam untuk melaksanakan penilaian. Untuk RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran.
menentukan indikator pencapaian Pelaksanaan penilaian autentik disesuaikan
kompetensi perlu mengembangkan dengan perencanaan penilaian yang telah
disusun dalam RPP. Berdasarkan hasil
kompetensi dasar yang terdapat dalam silabus dan
penelitian berupa pengamatan, hampir ketiga
RPP. Setelah menyusun indikator pencapaian guru yang menjadi subjek dalam penelitian ini
kompetensi guru selanjutnya menentukan teknik menerapkan penilaian autentik berbeda dengan
dan instrumen yang tepat untuk diterapkan dalam perencanaan penilaian yang telah dibuat
penilaian autentik pada pembelajaran Bahasa sebelumnya pada RPP.
Indonesia. Teknik dan instrumen penilaian autentik Perbedaan pelaksanaan penilaian dengan
yang diterapkan oleh guru sesuai dengan RPP. perencanaan penilaian yang dilakukan oleh para
guru dimungkinkan karena beberapa kendala dan
Implementasi Penilaian Autentik pada faktor tertentu. Kendala yang dialami para guru
pembelajaran Bahasa Indonesia berbeda-beda antara guru satu dan guru lainnya.
Para guru melaksanakankan penilaian autentik
Penilaian autentik adalah suatu bentuk
dengan menerapkan beberapa teknik dan instrumen
penilaian yang meminta peserta didik untuk
penilaian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
mampu menerapkan konsep atau teori
Hasil penelitian berupa pengamatan menunjukkan
pembelajaran yang diperoleh di sekolah untuk
ketiga guru menerapkan lebih dari satu teknik
dapat diterapkan dalam dunia nyata atau kehidupan
penilaian pada saat pembelajaran Bahasa
sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pendapat Pokey
Indonesia berlangsung.
dan Siders (dalam Majid, 2014: 56) memaknai
penilaian autentik sebagai upaya mengevaluasi Secara keseluruhan, pelaksanaan penilaian
pengetahuan atau keahlian peserta didik dalam autentik sudah sesuai dengan ketentuan yang
konteks yang mendekati dunia riil atau kehidupan terdapat dalam Kurikulum 2013. Terdapat
nyata. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh perbedaan perencanaan dengan pelaksanaan
dari analisis dokumen, wawancara, dan penilaian autentik dalam pembelajaran Bahasa
pengamatan, menunjukkan bahwa guru Indonesia. Walaupun demikian, pelaksanaan
mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA N 1 penilaian autentik tetap dapat berjalan dengan baik.
Gemolong yang berjumlah tiga orang telah Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai teknik
melaksanakan penilaian autentik dalam dan jenis penilaian yang diterapkan guru dalam
pembelajaran. Pelaksanaan penilaian autentik pembelajaran Bahasa Indonesia. Teknik penilaian
dilakukan guru dengan menerapkan beberapa tersebut sudah mencakup kompetensi penilaian
teknik penilaian sekaligus dalam setiap kegiatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
pembelajaran. Teknik penilaian yang diterapkan
okeh guru disesuaikan dengan kompetensi peserta Kendala dalam Pelaksanaan Penilaian
didik yang mencakup keempat kompetensi Autentik pada Pembelajaran Bahasa
berbahasa yaitu membaca, menyimak, menulis, dan Indonesia
berbicara. Namun, pelaksanaan penilaian tersebut Pelaksanaan penilaian autentik dalam
belum sepenuhnya maksimal. Kurikulum 2013 tidak selalu berjalan lancar.
Terdapat beberapa hal dalam pelaksanaan penilaian
Sebelum melaksanakan penilaian, hal autentik yang kurang dan tidak sesuai dengan
pertama yang harus diperhatikan guru adalah konsep penilaian autentik yang telah ditetapkan
pemahaman terhadap konsep penilaian autentik dalam Kurikulum 2013. Hal-hal tersebut dapat
itu sendiri.Setelah guru memahami kosep menimbulkan suatu kendala pelaksanaan penilaian
penilaian autentik, guru kemudian menyusun autentik. Kendala merupakan suatu hambatan yang
perencanaan penilaian dalam bentuk dialami dalam melaksankan penilaian autentik.
Adapun kendala yang muncul dalam pelaksanaan Penilaian Pengamatan
penilaian autetik merupakan sesuatu yang wajar Berdasarkan hasil penelitian, para guru
dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan menggunakan penilaian pengamatan atau
penilaian autentik yang sudah dirancang observasi untuk memperoleh nilai sikap peserta
sedemikian rupa, pada pelaksanaannya selalu didik pada pembelajaran Bahasa Indonesia di
muncul beberapa kendala sehingga pelaksanaan SMA N 1 Gemolong. Dalam pelaksanaan
penilaian autentik menjadi tidak optimal. Kendala pengamatan, guru terlebih dahulu menyusun
pelaksanaan penilaian autentik yang dijumpai guru perencanan penilaian pengamatan dengan
Bahasa Indonesia antara lain: menentukan bentuk isnstumen yang akan
diterapkan. Pedoman observasi secara umum
Keterbatasan Waktu memuat pernyataan sikap atau perilaku yang
Hasil penelitian menunjukkan guru diamati dan hasil pengamatan sikap atau
mengalami kendala utama berupa keterbatasan perilaku sesuai kenyataan.
waktu dalam melaksanakan penilaian autentik pada
pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini Tes Tertulis
dikarenakan saat ini pekerjaan guru bertambah, Berdasarkan hasil penelitian para guru
tidak hanya fokus pada aspek penilaian saja. mencantumkan tes tertulis dengan cara
Penilaian autentik yang mencakup berbagai aspek melaksanakan ulangan harian (UH) di akhir
kompetensi menuntut guru untuk mempersiapkan pertemuan apabila materi sudah sudah
jenis penilaian yang disesuaikan dengan masing- terselesaikan semua. Bentuk instrumen tes tertulis
masing kompetensi. Setiap jenis penilaian harus memuat soal-soal yang akan diujikan kepada
memiliki instrumen penilaian yang meliputi peserta didik, kisi-kisi, kriteria penilaian, dan
pedoman penilaian, kriteria penilaian, dan rubrik pedoman penskoran untuk menentukan skor tsetiap
penilaian. nomor.
Untuk mengatasi kendala penilaian berupa
keterbatasan waktu guru membuat perencanaan Tes Lisan
penilaian yang dilaksanakan di waktu dan tempat
tertentu. Guru menyatakan, apabila waktu untuk Hasil penelitian menunjukkann tidak
penilaian tidak mencukupi, sebisa mungkin guru semua guru mencantumkan penilaian berupa tes
dan peserta didik membuat suatu kesepakatan lisan. Dua dari tiga orang guru yang menjadi
untuk tetap melakukan penilaian di waktu dan subjek penelitian menerapkan penilaian tes lisan
tempat dimana guru dan peserta didik dapat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA N
melakukan penilaian dengan sekaligus guru dapat 1 Gemolong. Tes lisan akan diterapkan dengan
melakukan pekerjaan lain. Dengan demikian, guru baik apabila guru melakukan perencanaan yang
dapat melakukan penilaian autentik dengan baik matang berkaitan dengan penentuan kriteria
tanpa mengesampingkan pekerjaan lain yang juga penilaian, pembuatan pedoman pertanyaan, dan
dirasa penting. lembar penilaian.

Kesulitan Penerapan Penilaian Autentik Penugasan

Penilaian autentik secara umum fokus pada Berdasarkan hasil penelitian, hanya satu
tiga kompetensi peserta didik yaitu sikap, guru yang mencantumkan teknik penugasan pada
pengetahuan, dan keterampilan. Berdasarkan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA N 1
penelitian, guru mengalami kendala pelaksanaan Gemolong. Dalam merencanakan penilaian berupa
penilaian autentik pada aspek penilaian sikap yang penugasan, guru harus menentukan tugas apa yang
berjalan kurang maksimal. Untuk memperoleh nilai akan dibuat oleh peserta didik. Tugas tersebut
akhir pada nilai sikap membutuhkan waktu yang dapat berupa individu maupun kelompok. Guru
cukup juga harus menentukan batas waktu pengerjaan
tugas dan tahapan pelaksanaan tugas meliputi apa
Model Penilaian Autentik pada Pembelajaran saja.
Bahasa Indonesia
Unjuk Kerja autentik dengan berbagai teknik dan instrumen
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang yang sesuai dengan ketentuan dalam Kurikulum
digunakan untuk menguji kemampuan peserta didik 2013. Teknik dan instrumen penilaian autentik
dalam menyampaikan apa yang peserta didik yang diterapkan guru sudah mencakup ketiga
ketahui dan kemampuan apa yang dapat dilakukan. kompetensi yaitu sikap, pengetahuan, dan
Data hasil penelitian menunjukkan penilaian keterampilan. Pelaksanaan jenis penilaian
berupa unjuk kerja dicantumkan oleh guru dalam autentik
pembelajaran Bahasa Indonesia. Guru B
melaksanakan penilaian dengan SIMPULAN DAN SARAN
menggunakan instrumen dan lembar pedoman
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan
penilaian yang terdapat pada RPP.
pembahasan mengenai implementasi penilaian
Penilaian Portofolio
autentik dalam Kurikulum 2013 pada pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian salah satu
Bahasa Indonsesia di SMA N 1 Gemolong maka
guru mencantumkan penilaian portofolio dalam
pembelajaran di kelas. Namun, saat pengamatan dapat disimpulkan sebagai berikut ini.
guru tidak melakukan penilaian portofolio
Pertama, perencanaan penilaian autentik
dalam kegiatan pembelajaran. Untuk
menentukan nilai pada penilaian portofolio guru dalam Kurikulum 2013. Pada pembelajaran Bahasa
dapat membuat format penilaian berupa tabel Indonesia, SMAN 1 Gemolong sudah melakukan
yang berisi identitas penilaian dan tabel kegiatan perencanaan penilaian autentik.
penilaian yang memaparkan hasil karya peserta Perencanaan penilaian autentik disusun guru dalam
didik. bentuk RPP yang didalamnya memuat aspek
penilaian seperti indikator pencapaian kompetensi,
Penilaian Produk
kisi-kisi, rubrik penilaian dan pedoman penskoran.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat Teknik dan instrumen penilaian autentik yang
satu diantara dua guru Bahasa Indonesia yang
diterapkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
menjadi subjek penelitian mencantumkan
penilaian produk. Bentuk instrumen penilaian Bahasa Indonesia di SMA N1 Gemolong yaitu,
produk berupa tabel yang didalamnya berisi pengamatan, tes tertulis, tes lisan, penugasan,
identitas penilaian, aspek penilaian, skor produk, proyek, unjuk kerja,dan portofolio.
penilaian, dan rumus yang digunakan untuk
menentukan nilai peserta didik. Penilaian Implementasi penilaian autentik dalam
produk digunakan oleh guru dengan harapan Kurikulum 2013. Pada pembelajaran Bahasa
peserta didik dapat mengekspresikan ide dan Indonesia, SMA N 1 Gemolong sudah menerapkan
imajinasi melalui suatu media berupa produk penilaian autentik. Pelaksanaan penilaian autentik
atau hasil karya.
berjalan dengan baik meskipun terdapat perbedaan
Penilaian Proyek perencanaan dengan pelaksanaan.
Penilaian proyek dimaksudkan untuk Dibuktikan dengan berbagai teknik dan jenis
mengetahui pemahaman,kemampuan penilaian yang digunakan guru pada pembelajaran
mengaplikasi, kemampuan penyelidikan,dan Bahasa Indonesia berbeda dengan perencanaan
kemampuan menginformasikan dari peserta yang tertera dalam RPP.Kendala yang dijumpai
didik secara jelas. Dalam penelitian ini, dua guru dalam pelaksanaan penilaian autentik
guru mencantumkan penilaian proyek dalam Kurikulum 2013 pada pembelajaran Bahasa
RPP. Aspek yang dinilai dalam penilaian proyek
Indonesia di SMA N 1 Gemolong meliputi: 1)
yaitu pengelolaan, relevansi, dan keaslian.
Berdasarkan hasil penelitian, ketiga guru Bahasa keterbatasan waktu; 2) kesulitan menerapkan
Indonesia di SMA N 1 Gemolong telah penilaian autentik pada kompetensi tertentu; 3)
melaksanakan kegiatan perencanaan penilaian kerumitan pelaksanaan penilaian autentik; 4) usia
guru. Untuk mengatasi kendala tersebut guru dan Republik Indonesia. (2013). Peraturan
sekolah melakukan beberapa upaya. Upaya yang Menteri Pendidikan Nasional nomor
dilakukan untuk mengatasi kendala pelaksanaan
penilaian autentik pada pembelajaran Bahasa 66 tahun 2013 tentang Standar
Indonesia meliputi: 1) untuk mengatasi Penilaian Kurikulum 2013. Jakarta.
keterbatasan waktu, guru membuat perencanaan Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian
yang berisi kesepakatan antara guru dan peserta Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
didik untuk melakukan penilaian pada waktu dan
tempat tertentu; 2) untuk mengatasi kesulitan pada Sunarti & Rahmawati, S. (2014).Penilaian
kompetensi tertentu dalam hal ini adalah penilaian dalam Kurikulum 2013 Membantu
sikap, guru mempertimbangkan penilaian yang Guru dan Calon Guru Mengetahui
diperoleh dari berbagai sumber untuk menentukan Langkah-langkah Penilaian
nilai sikap peserta didik; 3) untuk mengatasi Pembelajaran. Yogyakarta: CV Andi
kerumitan pelaksanaan penilaian autentik, guru Offset.
mengikuti berbagai pelatihan yang berkaitan
dengan Kurikulum 2013 agar mendapat Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian
pemahaman yang baik mengenai konsep penilaian Kualitatif: Dasar teori dan
autentik; 4) untuk mengatasi kendala berupa faktor Terapannya dalam Penelitian.
usia, pihak sekolah menyediakan borang penilaian Surakarta: UNS Press.
pada aplikasi yang digunakan sekolah untuk
menentukan nilai peserta didik. Selain itu juga
terdapat bantuan dari guru lain jika ada guru yang
sudah berusia lanjut mangalami kesulitan dalam
melakukan penilaian.

DAFTAR PUSTAKA

Kartowagiran, B. & Jaedun, A. (2016). Model


Asesmen Autentik Untuk Menilai Hasil Belajar
Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP):
Implementasi Asesmenautentik di SMP, 20 (2),
137-138.

Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (Penilaian


Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis
Disertai dengan Contoh. Jakarta: PT Raja
Grafindo.

Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013.


Bandung: Interes Media.

Mardapi, D. (2012). Pengukuran, Penilaian, dan


Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai