Anda di halaman 1dari 10

Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN FIqLH ISTAM )ILID 5

BAB.1
TRANSAKSIJUAL BELI

A. TERJADINYA TRANSAKS! JUAL BELI atau harta) dengan maal yang dilakukan de-
7. DEFtNtSt ,UAL BELI, HUKUM, DAN ngan cara tertentu. Atau, tukar-menukar ba-
EflKANYA rang yang bernilai dengan semacamnya de-
a. Definisi Jua! Beli ngan carayangsah dan khusus, yakni ijab-qabul
Secara etimologi, jual beli adalah proses atatr mu'aathaa' (tanpa ijab qabul). Dengan
tukar-menukar barang dengan barang. Kata demikian, iual beli satu dirham dengan satu
bay'yang artinya jual beli termasuk kata ber- dirham tidak termasuk jual beli, karena tidak
makna ganda yang berseberangan, seperti hal- sah. Begitu pula, jual beli seperti bangkai,
nya kata syiraa'l yang termaktub dalam ayat, debu, dan darah tidak sah, karena ia termasuk
jual beli barang yang tidak disenangi.2
"Den mereka menjualnya (Yusuf) dengan
Imam Nawawi dalam kitab Majmu'menga-
harga rendah." (Yusuf: 20)
takan bahwa jual beli adalah tukar-menukar
"Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan barang dengan barang dengan maksud mem-
merekayang menjual dirinya dengan sihir." (al- beri kepemilikan.3
Baqarah: 102) Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mugnia men-
Baik penjual maupun pembeli dinamakan definisikan jual beli dengan tukar-menukar
baa'i'un dan baylti'un, musytarin dan syaarin. barang dengan barang yang bertujuan mem-
Secara terminologi, jual beli menurut ula-
beri kepemilikan dan menerima hak milik.
Katabay'adalah pecahan dari kata bao'un (ba-
ma Hanafi adalah tukar-menukar maal [barang

Begitu pula kata (",a) yang memiliki dua arti yang berseberangan, yaitu bersih dan haid, juga kata (Jr4D yang berarti ganda yang
berseberangan; hitam dan putih. Pensyarah kitab NaiIuI /uthaar mengatakan bahwa iual beli memiliki makna secara etimologi
dan terminologi, iuga memiliki rukun, syarat, obiek, hukum, dan hikmah. Arti secara etimologi, kata al-bay' adalah tukar-menu-
kar secara umum. Bai' dan qyira adalah dua kata yang berseberangan. Makna bai' iuga memiliki makna syiraa) maka baik kata
bai'maupun syira sama artinya. Adapun secara terminologi, tukar-menukar barang dengan barang atas dasar kerelaan. Adapun
rukunnya adalah ijab dan qabul. Sedangkan syaratnya adalah adanya otoritas syar'i bagi penjual dan pembeli atas barang yang
diperdagangkan. Adapun hukumnya, pembeli berhak memanfaatkan barang dagangan dan peniual berhak menerima harga. Ada-
pun hikmahnya, seperti yang disinyalir oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari bahwa selamanya orang tidak bisa memberikan apa
yang dia miliki kepada orang lain yang membutuhkannya. Karena itu, lual beli meniadi faktor penting untuk memenuhi kebutuhan
tanpa ada sengketa. Selain hikmah ini, pensyarah Nailul Awthar juga mengemukakan hikmah-hikmah yang lain.
z
Badaa'i'ush Shanaa'i',iuz 5, hlm. 133, Fathul Qadiir,iuz 5, hlm. 73, Haasyiatu lbni'Abidiin,iuz 4, hlm. 3 dan seterusnya.
3
M ug nil- M uhtaaj, juz 2, hlm. 2.
4
Llhat al- Mug hniy, iuz 3, hlm. 559.
FIQIH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI IGUANGAN

rang), karena masing-masingpembeli dan pen- Adapun dalil Al-Qur'annya, firman Allah,
jual menyediakan barangnya dengan maksud
'Allah telah menghalalkan jual beli." (al-
memberi dan menerima. Kemungkinan juga,
karena keduanya berjabat tangan dengan yang
Baqarah:275)
lain. Atas dasar itulah, jual beli (bay') dinama- "Dan ambillah saksi apobila kamu berjual
kan shafaqah yang artinya transaksi yang di- b eli." (al-Baqarah : 282)
tandai dengan jabat tangan.s
Maksud dari maal (harta dan barang) itu "Kecuali dalam perdagangan yang berlaku
qtas dasar suka sama suka di antara kamu."
sendiri, menurut ulama Hanafi, adalah segala
sesuatu yang disukai oleh tabiat manusia dan (an-Nisaa:29)
bisa disimpan sampai waktu dibutuhkan. Se- "Bukanlah suatu dosa bagimu mencari ka-
dangkan standar sesuatu itu disebut maal ada- runia dari Tuhanmu. Mako apabila kamu ber-
lah ketika semua orang atau sebagian dari me- tolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di
reka memperkaya diri dengan maal tersebut. Mosy'aril Haram. Dan berzikirlah (dengan me-
Prof. Ahmad Musthafa az-Zarqamengkritik de- nyebut) Allah sebagaimana Dia telah memberi
finisi moal di atas, lalu menggantinya dengan petunjuk kepadamu; sekalipun sebelumnyo kamu
definisi yang lain, yaitu maal adalah semua benar-benar termasuk orang yang tidak tohu,"
barang yang memiliki nilai material menu- (al-Baqarah: 198)
rut orang.6 Berdasarkan hal inilah maka me- Adapun dalil dari sunnah, di antaranya se-
nurut ulama Hanafi, manfaat dan hak-hak ti- bagai berikut.
dak termasuk kategori maal [harta), semen- "Nabi pernah ditanya tentang uwha apa
tara bagi mayoritas ahli fiqih, hak dan man- yang paling baik itu? Beliau menjawab,'Usaha
faat termasuk harta yang bernilai. Pasalnya,
seseorang dengan hasil jerih payahnya sendiri
menurut mayoritas ulama, tujuan akhir dari
dan berdagang yang beik."'8
kepemilikan barang adalah manfaat yang di-
Maksudnya, berdagang yang tidak mengan-
timbulkannya.
dung unsur penipuan dan kebohongan.
Karena itu, yang dimaksud jual beli adalah
transaksi yang terdiri dari ijab dan qabul.
"Jual beli yang sah adalah jual beli yang
berdasarkan kerelaan.'o
Rasulullah saw. sendiri diutus ketika se-
b. Hukum Jual Beli
mua orang biasa melakukan perdagangan, lalu
|ual beli hukumnya boleh berdasarkan dalil-
beliau tidak melarangnya bahkan menetapkan-
dalil Al-Qur'an dan sunnah, serta ijma'.7
nya dengan bersabda,

5
rbid.
6
Lihat, Ahmad Musthafa az-Zarqa, al-Madkhal ilaa NadhariltyatiU iltizaam al-Ammah fiil fiqhil Islami, hlm. 114-118.
7
Llhat, ibid, al-Mabsuuth, jtz2,hlm. lO8, al-Muhadzdzab, juz 1, hlm. 257.
I HR al-Bazzar dan hukumnya shahih menurut al-Hakim dari Rifa'at bin Rafi'. fuga disebutkan oleh Ibnu Haiar dalam kitab at-Talkhis
al-Habiir dari Rafi' bin Khudail dan menisbatkannya kepada Imam Ahmad. Disebutkan pula as-Suyuthi dalam al-Jami'ush Shagir
dari Rafi. Lihat,Subu/us .Sa l a a m, iuz 3, hlm. 4.
9
Asal teks hadits ini panjang. Diriwayatkan oleh Baihaqi, Ibnu Majah, dan shahih menurut Ibnu Hibban dari Abu Said al-Khudri
bahwa Rasulullah bersabda,

.{,, ,"&,dl .::- * +q" :i )" ::,;i 3.;i Ji,r.,; a'ijl


"Saya tidak akan menemui Allah sementara saya memberi orong sesuatu dari milik saudaranya bukan atas kerelaan. lual beli yang
sah adalah jual beli yang berdasarkan kerelaan."
Brgl.n 3: HUrUM TRAI{3AXSI IGUAI{GAi{ ISLAM IITID 5

"Pedagang yang jujur dan amanat akan atas dasar suka sama suka di antara kQmtt."'
bersama para nabi, ash-shiddiqiin (orang- fan-Nisaa;29.)
orang jujur), dan para syuhada." (HR Tirmidzi,
hadits ini adalah hadits hasan) c. Etlka Jua! Bell
Terakhir, dalil dari ijma'bahwa umat Islam Iual beli memiliki beberapa etika, di anta-
sepakat bila jual beli itu hukumnya boleh dan ranya sebagai berikut.
terdapathikmah di dalamnya. Pasalnya, manu- 1. Tidak boleh berlebihan dalam meng-
sia bergantung pada barang yang ada di orang ambil keuntungan. Penipuan dalam jual
lain dan tentu orang tersebut tidak akan mem- beli yang berlebihan di dunia dilarang da-
berinya tanpa ada imbal balik. Oleh karena lam semua agama karena hal seperti itu
itu, dengan diperbolehkannya jual beli maka termasuk penipuan yang diharamkan da-
dapat membantu terpenuhinya kebutuhan se- lam semua agama. Namun, penipuan kecil
tiap orang dan membayar atas kebutuhannya yang tidak bisa dihindari oleh seseorang
itu. Manusia itu sendiri adalah makhluk sosial, adalah sesuatu yang boleh. Sebab, kalau
sehingga tidak bisa hidup tanpa adanya kerja dilarang maka tidak akan terjadi transak-
sama dengan yang lain. si jual beli sama sekali, karena biasanya
Pada prinsipnya, dasar hukum jual beli jual beli tidak bisa terlepas dari unsur pe-
adalah boleh. Imam Syafi'i mengatakan, "Se- nipuan. Dengan begitu, jual beli yang me-
mua jenis jual beli hukumnya boleh kalau di- ngandung unsur penipuan yang berlebih-
lakukan oleh dua pihak yang masing-masing an dan bisa dihindari maka harus dihin-
mempunyai kelayakan untuk melakukan tran- dari. Ulama Malikiah menentukan batas
saksi, kecuali iual beli yang dilarang atau di- peni-puan yang berlebihan itu adalah se-
haramkan dengan izin-Nya maka termasuk da- pertiga ke atas, karena iumlah itulah batas
lam kategori yang dilarang. Adapun selain itu maksimal yang dibolehkan dalam wasiat
maka jual beli boleh hukumnya selama berada dan selainnya.lo Dengan demikian, keun-
pada bentukyang ditetapkan oleh Allah dalam tungan yang baik dan berberkah adalah
kitab-Nya, sepeti dalam firman-Nya, keuntungan sepertiga ke atas.

Allah telah mengholalkan iual beli.' (al' 2. Berinteraksi yang iuiuf yaitu dengan
menggambarkan barang dagangan dengan
Baqarah:275J
sebetulnya tanpa ada unsur kebohongan
'Dan ambillah saksi apabila kamu beriuol ketika menielaskan macam, jenis, sumbe4
b eli ; (al-Baqarah= 282) dan biayanya. Tirmidzi men-takhrii sebuah
'Kecuali dalam perdagangan yang berlaku hadis dari Rifa'at,

Hadits ini ,uga diriwaftkan oleh Abdu Razzak dalam kitab al-Jami' danAbdullah bin Abi Aufa dengan memakai redaksi,
.",;L ;' ;Ilrt ;r; ,i- !;i
"lual beliyang sah adalah berdasarkan kerelaan dan setelah transaksi kedua betah pihak berhak memitih ont r, atau
^"n"rirkan
membatalkan." Lihat al-Jami'us Shagiir, iuz 1, hlm. 102, an-Nawawi, Syarhul Majmu',juz 9, hlm. 185. At-Tirmidzi dan Abu Dawud
luga meriwayatkan dari Abi Hurairah sebuah hadits yang seialan dengan hadits di atas, dengan
redaksi,
.q\; # oet';4.1
"Penjuat dan pembeli tidak boteh berpisah kecuali setelah masing-masing menyatakan kerelaannya." Lihat Jaami'ul Ushuul, jtrz 2,
hlm- 9, dan MaTm uu'uz Zawaaid,iuz 4, hl;. 100.
10 Ibnul Arabi, /h kaamul Qur'an,luz 4, hlm. 1804.
rsrAM IItrD s Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAI{

"Para pedagang itu akan dibangkit- nyak sedekah sebagai penebus dari sum-
kon pada hari kiamat sebagai orqng yang pah, penipuan, penyembunyian cacat ba-
fasik (penjahat), kecuali orang-orang yang rang, melakukan penipuan dalam harga,
bertakwa kepada Allah, berperilaku bailj ataupun akhlak yang buruk, dan sebagai-
dan berkata jujuri' nya. Tirmidzi,lbnu Majah, danAbu Dawud
Tirmidzi juga men-fakhry hadits se- meriwayatkan dari Qais bin Abi Gurzah
belumnya dari al-Khudri yang berbunyi, sebuah hadits yang berbunyi,
" Pedag ang yang jujur..."
"Pedagang, ketahuilah bahwa setan
3. Bersikap toleran dalam berinteraksi,
dan dosa senantiasa mengiringi jual beli
yaitu penjual bersikap mudah dalam me-
maka iringilah jual beli itu dengan sede-
nentukan harga dengan cara mengurangi-
kah."
nya, begitu pula pembeli tidak terlalu ke-
ras dalam menentukan syarat-syarat pen-
6. Mencatat utang dan mempersaksikan-
jualan dan memberikan harga lebih.lmam nya. Dianjurkan untuk mencatat transaksi
dan jumlah utang, begitu juga memper-
Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari
saksikan jual beli yang akan dibayar di be-
Jabit
lakang dan catatan utang. Ini berdasarkan
'Allah akan merahmati orang yang
firman-Nya,
bersikap toleran saat menjual, membeli,
dan menagih utang." "Hai orang-orang yang beriman, apa-
4. Menghindari sumpah meskipun peda- bila kamu melakukan utang-piutang untuk
gang itu benar. Dianjurkan untuk meng- waktu yong ditentukan, hendaklah kamu
hindari sumpah dengan nama Allah dalam menuliskannya... dan persaksikanlah de-
jual beli, karena itu termasuk cobaan bagi ngan dua orang saksi laki-laki di antora-
nama Allah. Allah berfirman, mu." (al-Baqarahz282)
"J ang anl a h kamu j adikan (nam a) All ah
dalam sumpahmu sebagai penghalang un- 2. RUKUN ATAU CARA TERIADINYA TUAL BELI
tuk berbuat kebajikan, bertah,va, dan men- Menurut Hanafi, rukun jual beli11 adalah
ciptakan kedamaian di antara manusia." ijab-qabul yang menunjukkan adanya maksud
fal-Baqarah:224) untuk saling menukar atau sejenisnya (mu'-
Bukhari dan Muslim juga meriwayat- athaa).\z Dengan kata lain, rukunnya adalah
kan sebuah hadits dari Abu Hurairah, tindakan berupa kata atau gerakan yang me-
nunjukkan kerelaan dengan berpindahnya har-
"Sumpah itu
membuat barang jadi
ga dan barang.13 Inilah pernyatan ulama Hanafi
laris, tetapi menghapus berkah dari jual
dalam hal transaksi.
beli."
Adapun mayoritas ahli fiqih berpendapat
5. Memperbanyak sedekah. Disunnahkan
bahwa jual beli memiliki empat rukun yaitu
bagi seorang pedagang untuk memperba-

Menurut Hanafi, rukun itu adalah sesuatu yang menjadi tempat ketergantungan sesuatu dan meniadi bagian yang tidak terpisah-
kan darinya. Sementara rukun bagi mayoritas ahli fiqh adalah sesuatu yang menjadi tempat bergantung adanya sesuatu dan bisa
dicerna otak. Terlepas dari apakah ia menjadi bagian yang tak terpisahkan atau tidak. Adapun syarat adalah sesuatu yang menjadi
tempat tergantungnya sesuatu dan tidak menjadi bagian yang tak terpisahkan darinya.
72
Mu'aathaa' adalah gerakan atau isyarat yang menunjukkan maksud jual beli tadpa iiab-qabul (peneriemah).
13
Fathul Qadiir,iuz 5, hlm. 74, Badaa'i'ush Shanaa'i',)uz 5, hlm. 133, Haasyiatu lbni 'Abidiin, jv 4, hlm. 5 dan seterusnya.
Bag|an 3: HUI(UiI TRANSAXSI KEUAT{GAI{ ISLAM IILID 5

penjual, pembeli, pernyataan kata (ijab-qabul), ditandai dengan adanya pernyataan yang me-
dan barang. Pendapat mereka ini berlaku pada nuniukkan kerelaan dari kedua belah pihak
semua transaksi. untuk membangun komitmen bersama. Ini di-
Ijab, menurut Hanafi, adalah menetapkan kenal oleh para ulama dengan istilah shigatul
perbuatan khusus yang menunfukkan kerela- 'aqd (pernyataan transaksi), sedang oleh para
an yang terucap pertama kali dari perkataan ahli hukum disebut dengan pernyataan kere-
salah satu piha( baik dari peniual seperti kata laan. Pernyataan transaksi disyaratkan agar di-
bi'tu (saya menjual) maupun dari pembeli se- nyatakan oleh kedua pelaku transaksi dengan
perti pembeli mendahului menyatakan kalimat, cara yang dibolehkan oleh syariat. Adapun
"Saya ingin membelinya dengan harga sekien." cara yang dianggap boleh oleh agama menu-
Sedangkan qabul adalah apa yang dikatakan rut Hanafi adalah jual beli dapat terjadi de-
kali kedua dari salah satu pihak.la Dengan de- ngan kata yang menunjukkan kerelaan untuk
mikian, ucapan yang dijadikan sandaran hu- perpindahan kepemilikan harta sesuai tradisi
kum adalah siapa yang memulai pernyataan masyarakat tertentu. 17
dan menyusulinya saja, baik itu dari penjual Karena itu, ulama Hanafi berpendapat bah-
maupun pembeli. wa jual beli dapat terjadi dengan mengguna-
Namun, ijab menurutmayoritas ulama ada- kan kata lampau, seperti "Saya telah membeli"
lah pernyatan yang keluar dari orang yang me- dan"Saya telah menjual'l Begitu pula dengan
miliki barang meskipun dinyatakannya di ak- kata yang menunjukkan masa sekarang, seper-
hir. Sementara qabul adalah pernyataan dari ti"Saya sedang membeli" atau "Saya sedang
orang yang akan memiliki barang meskipun menjual".
dinyatakan lebih awal.ls Adapun jual beli dengan memakai kata pe-
Adapun rukun jual beli menurut mayori- rintahyang mengandungmakna masa akan da-
tas ulama selain Hanafi ada tiga atau empat;16 tang dianggap tidak sah menurut Hanafi, se-
pelaku transaksi [penjual/pembeli), objek perti "Juallah kepadaku" atau "Belilah barang
transaksi [barang/harga), pernyataan (iiab/qa- ini doriku", selama pembelinya belum menga-
bul). takan untuk kali kedua seperti pada contoh
pertama dengan kata "Saya telah membelinya"
a. ShigAh (Bentuk Pernyataan) Iiab dan dan contoh kedua, dimana penjual berkata un-
Qabul tuk kali kedua, "Saya telah menjualnya'j Kare-
Pernyataan transaksi adalah bentuknya na orang yang berkeinginan untuk menjual
yang dilaksanakan lewat ijab-qabul meskipun ataupun membeli adalah orang yang meminta
transaksi itu rnelibatkan komitmen kedua dan biasanya orang tersebut kadang dituduh
belah pihak, ataupun hanya dengan ijab saja curang atau menipu. Mungkin orang lain akan
jika komitmen itu dari satu pihak. mengira bahwa kalau saja tidak ada cacat da-
Semua syariat menyepakati bahwa diang- lam peniualannya maka dia tidak akan me-
gap ada dan terealisasinya sebuah transaksi

14 lbid.
15 Syekh Zakariya al-Anshari, Sya rhul Monhaj,iuz2,hlm.180 dan seteru snya, Karyryaaful Qina'a',iuz 2, hlm. 3.
76 Asy-syarhul Kabiir,fi:z3,hlm.2, Mughnil al-Muhtnaj, juz2, hlm. 3, Kasysyaafut Qina'a', juz 2, hlm. 3.
L7 Syekh Abdussami'Imam, Ilshuulul Buyuu'il mamnuu'ahfiry-Syariahwal-Qanun, hlm 16, 18.
FIQLH ISLAM JITID 5 Bag|an 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

minta orang lain untuk mengambilnya, tetapi dak ada tawar menawar. Sebab, akad nikah di-
orang lain itulah yang akan memintanya. Ini dahului proses khitbah (tunangan). Atas dasar
sudah sering terjadi di pasar-pasar. Kemudian, itu, pernyataan dengan memakai kata perintah
jika penyataan qabul lebih lambat dari ijab, hanya ada dalam iiab-qabul. Adapun jual beli,
maka jual beli itu tidak sah. Karena transaksi tidak didahului dengan proses seperti yang ada
itu tidak memiliki unsur qabul maka otomatis pada akad nikah. Karena itu, kata perintah ada
tidak sah, seperti halnya jika penjualan atau pada unsur tawar-menawar dengan menggu-
pembelian yang tidak diminta. nakan maksud asli kata perintah dan tidak bo-
|ual beli berbeda dengan akad nikah, leh mengalihkan makna aslinya kepada mak-
dimana dalam akad nikah bisa dinyatakan de- na lain tanpa ada petunjuk. Petunjuk itu sen-
ngan kata permohonan, seperti "Nikahkan diri tidak ada dalam hal jual beli, berbeda
saya!" Karena dalam kondisi ini kata "Nikah- halnya dalam akad nikah, seperti yang sudah
kan saya!" bisa dianggap sebagai perwakilan disinggung sebelumnya.
dalam akad nikah. Karena itu, kalau dinikah- Kesimpulannya, pernyataan jual beli me-
kan juga, berarti orang yang dimaksud telah nurut Hanafi bisa berupa penggunaan dua
melakukan perintahnya dan memenuhi per- kata tanpa harus adanya niat, dalam hal ini
mohonannya. Dengan demikian, orang yang dengan bentuk kata lampau, seperti bi'tu (saya
menikahkan berstatus ganda sebagai wali dan telah menjual) dan isytaraitu (saya telah mem-
sebagai wakil. Sedangkan orangnya tetap satu beli). Pernyataan ini meskipun berbentuk lam-
yang mewakili dua pihak dalam akad nikah. pau tapi bisa digunakan untuk pernyataan
Berbeda halnya dengan jual beli, seseorang ijab pada waktu sekarang, menurut kebiasaan
tidak bisa menduduki posisi ganda sebagai para ahli bahasa dan ilmu fiqih. Sedangkan ke-
pembeli sekaligus penjual, kecuali dalam satu biasaan itu bisa menentukan bahasa.
kondisi yaitu seorang bapak yang membeli Atau, dengan menggunakan dua kata di-
barang anaknya untuk dirinya atau menjual sertai niat untuk waktu sekarang, yaitu de-
harta anaknya dari anaknya juga. Begitu pula ngan bentuk sekarang. Karena bentuk ini me-
halnya seorang yang berwasiat, menurut Abu ngandung makna waktu sekarang dan akan
Hanifah, jika ia membeli barang untuk anak datang, maka adanya niat bisa menentukan
yatim dari miliknya atau membeli barang un- waktu yang diinginkan. Maksudnya, jika waktu
tuk dirinya dari barang anak yatim. pembelian barang akan dilakukan di waktu
Di samping itu, perbedaan lainnya antara yang akan datang, maka niat ijabnya bila untuk
jual beli dengan akad pernikahan adalah kata waktu sekarang dapat mencegah keinginan di
perintah yang digunakan ketika tawar-mena- waktu yang akan datang.
war berbentuk asli maka bentuk pernyataan Ataupun, dengan menggunakan tiga kata,
untuk ijab-qabul tidak boleh berbentuk asli. yaitu kalimat tanya seperti pembeli berkata,
Bahkan, penyataannya berupa memohon atau 'Apakah kamu akan menjual barang ini kepa-
menawarkan dalam ijab-qabul. Dengan kata daku?" Atau dengan memakai kata perintah
lain, dalam ijab-qabul harus berupa kata-kata seperti penjual berkata, "Belilah pakaian ini
yang berbeda tetapi menunjukkan pada ke- dariku!" Atau pembeli berkata, "fual barangmu
duanya. Namun, bentuk perintah dalam tawar- ini kepadaku!" Maka bentuk pernyataan dalam
menawar tidak bisa dipakai dalam akad nikah, semua contoh di atas tidak sah selama tidak
karena dalam akad nikah sendiri biasanya ti- mengandung kata ketiga. Pada contoh pertama,
Baglan 3: HUKUM TRAilSAKSI KEUAilGAN ISLAM IILID 5

pembeli harus menambahkan kata "Saya telah b. Jual Bell Mu'aathaa (Tanpa Uab Qabul)
membelinya", karena kalimat tanya sebenarnya Bai'ul Mu'aathaah atau bai'ul muraawo'
tidak digunakan untuk waktu sekarang. Pada dhah adalah ketika kedua belah pihak sepakat
contoh kedua, pembeli harus menambahkan atas harga dan barang. Keduanya juga mem-
lagi dengan kata"Saya telah meniualnya".Pada berikan barangnya tanpa ada ijab ataupun qa-
contoh ketiga, pembeli harus menambahkan bul. Namun terkadang, ada juga kata-kata dari
kata " Saya telah membelinya'i salah satu pihak.
Atas dasar inilah, perlu ditegaskan bahwa Contohnya, pembeli mengambil barang
jual beli tidak sah bila dinyatakan dengan kata yang dijual lalu membayar harganya kepada
perintah, baik dengan adanya niat maupun ti- penjual, atau penjual memberikan barang le-
dak ada, kecuali jika ada dalil yang menunjuk- bih dulu lalu dibayar oleh pembeli tanpa ada
kan waktu sekarang, seperti, "Belilah ini de- kata-kata ataupun isyarat. Ini berlaku pada
ngan harga sekian!" Begitu pula, jual beli tidak barang berharga atau barang biasa. Para ahli
sah bila dinyatakan dengan bentuk sekarang fiqih berbeda pendapat mengenai hukum jenis
yang disertai hurufsin atau saufa, seperti per- iual beli ini.
nyataan saubii'uka fsaya akan meniualnya un- Hanafi, Maliki, dan pendapat paling kuat
tukmu), karena penyebutan huruf sin berten- dalam mazhab Hanbali berpendapat bahwa
tangan dengan makna sekarang.ls jual beli jenis ini sah jika sudah menjadi ke-
Mazhab Maliki, Hanbali, dan Syafi'i dalam biasaan dan ada kerelaan, serta menggambar-
pendapat yang paling jelas berpendapat bah- kan keinginan masing-masing pelaku transak-
wa transaksi apa saja baik itu jual beli maupun si. Karena jual beli akan menjadi sah bila ada
akad nikah yang dinyatakan dengan menggu- hal yang menunjukkan kerelaan. Sebab, orang-
nakan kata perintah bisa dianggap sah, seperti orang juga sering melakukan jual beli jenis ini
pernyataan bihii fjuallah barangmu kepada- di pasar setiap waktunya dan tidak pernah ter-
ku) atau 'isytar minni'[belilah dariku) lalu di- dengar rasa keberatan dari siapa pun. Dengan
jawab oleh pihak lain dengan pernyataan bi'fu begitu, sikap seperti ini bisa disebut sebagai
(saya menjualnya kepadamu) at:.u isytaraitu ijma umat. fadi, bukti yang cukup dalam jenis
(saya membelinya). Karena dasar transaksi jual beli ini adalah adanya kerelaan.20
adalah kerelaan, sedang pernyataan ijab-qabul Adapun Syafi'i berpendapat bahwa jual
yang keluar dari kedua pihak menunjukkan beli jenis ini disyaratkan dengan adanya per-
kerelaan bila dilihat dari kebiasaan sehingga nyataan berupa kata-katayang jelas maknanya
transaksi yang dilakukannya sah-sah saja se- ataupun kata-kata yang kurang jelas makna-
perti halnya jika ijab yang lebih dulu dinya- nya pada ijab dan qabul. Atas dasar ini, jual
takan. Di samping itu, tuiuannya telah tercapai beli jenis ini tidak sah, baik barang yang diper-
baikyang memohon maupun memerintah sta- jual belikan itu mahal maupun murah. Sebab,
tusnya pembeli atau penjual.le Rasulullah bersabda,

18
Badaa'i'ush Shanaa'i', juz 5, hlm. 133 dan seterusnya, Fathut Qadiir ma'a:lnaayah, luz 5, hlm. 75 dan seterusnya, Haasyiyyatul
Abidin, jv 4, hlm.9 dan seterusnya.
19
Bidaayatul Mujtahid,iuz 2, hlm. 168, Haasyiyatud ad-Daasuuqii,iuz 3, hlm. 3, AI-Miizaan, iuz 2,hlm.63, Mughnil al-Muhtaai,iuz 2,
hlm. 4, Al- M ug hni, iuz 3, hlm. 560, Kasysy aaful Qi n a' a', iuz 3, hlm. 1 36.
Badaa'i'ush Shanaa'i', juz 5, hlm. 134, Fathul Qadiir, iuz 5, hlm.77, Bidaayatul Mujtahid,luz 2, hlm. 16l, Al-Mughni, iuz 3, hlm'
551.
FIQLH ISI.AM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAT{

c' !o'o 4

"'qt, * 4tl(jr
.r rr'l
c. Bentuk fiab dan Qabul (Mengenai Khiya
rul Maielis)
"Jual beli itu akan sah bila adanya kerela- Ijab ataupun qabul tidak harus ada secara
an."
berurutan. fika ada salah satu dari keduanya,
Akan tetapi, sifat kerelaan itu adalah se- maka tidak mengharuskan ada juga pihak
suatu yang tidak jelas maka dibutuhkan kata- lainnya sebelum adanya bagian terakhir. Hal
kata yang mengungkapkannya. Apalagi ketika terpenting adalah bahwa masing-masing dari
ingin membuktikan adanya transaksi ketika kedua belah pihak pada saat melakukan tran-
terjadi sengketa. Karena itu, seorang hakim ti- saksi boleh memilih antara menerima ataupun
dak akan menerima kesaksian seseorang kecu- mengembalikan barang. Namun, jika telah ter-
ali dari kata-kata yang didengarnya langsung. jadi ijab-qabul, apakah salah satu pihak boleh
. Namun, beberapa ulama dari mazhab Sya- membatalkan transaksi selama berada di tem-
fi'i seperti Imam Nawawi, Baghawi, dan Imam pat transaksi?
Mutawalli mengangap sah transaksi semacam Para ahli fiqih berbeda pendapat tentang
ini pada semua transaksi jual beli yang biasa masalah ini.
dilakukan oleh orang-orang. Sebab, tidak ada Hanafi, Maliki, dan tujuh ahli fiqih di kota
dalil yang mensyaratkan harus adanya kata- Madinah23 berpendapat bahwa transaksi ha-
kata. Karena itulah, rujukan selalu kepada rus disepakati dengan ijab-qabul. Karena, jual
tradisi (2rfl seperti kata-kata umum lainnya. beli merupakan kesepakatan yang saling me-
Imam Nawawi berkomenta4 "Pendapat ini- nukar. fual beli akan ditetapkan setelah sem-
lah yang menjadi standar fatwa." Akan tetapi, purnanya kata-kata transaksi sehingga tidak
beberapa ulama lainnya dari mazhab Syafi'i butuh pada khiyaar majlis fhak meneruskan
seperti Ibnu Suraij dan Ruyani membatasi bo- atau membatalkan transaksi). Ini berdasarkan
lehnya jual beli tanpa ijab qabul pada barang- perkataan Uman "fual beli adalah kesepakatan
barang biasa yaitu tidak mahal, dimana orang atau memilih."
sering melakukannya dengan tanpa ijab-qabul
Mereka juga berkomentar tentang hadits
ketika membeli sekerat roti, seikat sayu4, dan
yang berbunyi,
semacamnya.22
"Keduq pelaku transaksi (penjual-pembeli)
Dalam konteks ini, perlu ditegaskan bah-
berhak memilih [meneruskan atau membatal-
wa para ahli fiqih telah sepakat bahwa akad ni-
kannyal selama keduanya belum berpisah."
kah tidak akan sah dengan perbuatan saja, na-
Maksud dari istilah "kedtta pelaku tran-
mun harus adanya kata-kata bagi yang mam-
saksi" dalam hadits ini adalah dua pihak yang
pu melakukannya.ltu dilakukan sebagai suatu
masih saling menawar dan sibuk dengan urus-
keharusan agar lebih berhati-hati. Untuk me-
an jual beli. Adapun maksud dari "berpisah"
nyempurnakannya dilakukan dengan pernya-
adalah berbeda dalam kata-kata, di mana satu
taan yang sangat jelas yang menunjukkan atas
pihak mengatakan hal lain setelah ijab, yaitu
keinginan, yaitu kata-kata.
tidak jadi membeli atau mengembalikan per-

27 Hadits ini hukumnya shahih menurut lbnu Hibban.


22' Mughnil at-Muhtaaj, iriz 2, hlm. 3 dan seterusnya , Al-Muhadzdzab, juz 1,h\m.257, Al-Asybaah wan Nazhaair, (cet.at-TiiaariyyahJ
hlm.89.
23 Mereka itu adalah Said bin Musayyab (w.94HJ, 'Urwah bin Zubair (w.94H), Qasim bin Muhammad (106H), Abu bakar bin Abdur-
rahman bin Harits bin Hisyam (94H),'Ubaidullah bin'Utbah bin Mas'ud (98H), dan Sulaiman bin Yasar.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN FIQIH ISLAM IILID 5

nyataan ijab sebelum menyatakan qabul. |adi, 'Ilrfzs yaitu kedua belah pihak berpisah dari
hak memilih sebelum terlontarnya pernyataan tempatnya ketika melakukan transaksi jual
qabul yang ada dalam riwayat. Namun, seba- beli.
gian ulama menolak hadits ini karena ber- Sementara yang dimaksud dengan "ber-
tolak belakang dengan kandungan ayat yang pisah" secara fisik adalah betul-betul berpisah.
berbunyi, Perpisahan yang dimaksudkan dalam hadits di
"Kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas ada keuntungan tersendiri, karena sudah
atas dasar suka.sama suka di antora kamu" maklum bagi setiap pihakbahwa kedua pelaku
[an-Nisaa:29) transaksi memiliki hak untuk memilih selama
itu."[al-Maa'idah: 1) belum terjadi kesepakatan dengan kata-kata.
" P e nuhil ah akad - akad
Inilah khiyaar majlis yang terdapat dalam
Sebagian ulama mengatakan bahwa hadits riwayat dan digunakan pada setiap jenis jual
di atas telah di-mansukh [tidak berlaku lagi). beli, berdasarkan riwayat Bukhari dan Mus-
Dengan demikian, bisa dipahami bahwa lim bahwa Nabi saw bersabda, "Kedua pelaku
khiyaar majlis fhak memilih) menurut mereka transaksi memiliki hak memilih sebelum ke-
terbatas sebelum terjadi transaksi penuh. Arti- duanya meninggalkan tempot transaksi, otau
nya, bila salah satu dari keduanya menyatakan salah satu pihak mengatakan ke pihak lain-
ijab, sedang pihak lain memiliki pilihan untuk nya, 'Pilihloh!"'26 Yaitu, tentukan yang pasti.
menerima atau tidak di tempat transaksi itu. Ibnu Rusyd berkomentat "Hadits ini menurut
Inilah ya.ng dinamakan dengan hak menerimaza semua ahli hadits memiliki.jalur sanad yang
atau menolak. paling dipercaya dan paling shahih. Bahkan,
Sedangkan Syafi'i, Hanbali, Sufyan ats- Ibnu Hazm menempatkannya setara dengan
Tsauri, dan Ishaq berpendapat bahwa transak- hadits mutawatir."
si jual beli yang sudah terjadi ditandai dengan Kelompok ini mengkritik kelompok per-
adanya ijab-qabul. Transaksi itu masih bebas, tama (Maliki dan Hanafi) bahwakata-katayang
yaitu tidak mengikat selama kedua belah pihak terdapat dalam hadits ini, menurut kelompok
masih ada di tempat transaksi. Masing-masing pertama, tidak mengandung maksud berpisah
dari kedua belah pihak memiliki pilihan untuk dengan kata-kata. Padahal, di antara penjual
meneruskan atau membatalkan selama masih dan pembeli tidak terdapat perpisahan de-
berkumpul dan belum berpisah, yaitu bebas ngan kata-kata ataupun keyakinan, tetapi yang
menentukan pilihan. Ukuran "berpiseh" adalah

Badaa'i'ush Shanaai', juz 5, hlm. 134, Fathul Qadiir, juz 5, hlm. 78, Bidaayatul Mujtahid,iuz 2,hlm. 169 dan seterusnya , Haasyiatud
Dasuuki, iuz 3, hlm. 81, Al-Muntaqaa 'alal Mu'aththa', iuz 5,hlm.55, Al-Qowaanin al-Fiqhiyyah, hlm. 274, Kasysyaaful Qina'a'(cet.
Mekah), juz 3, hlm. 187.
Mughnil al-Muhtaaj,ilz2,hlm.43,45, al-Mughni,iuz 3, hlm. 563, al-Muhadzdzob, juz 1, hlm. 257. Menurut sebagian ulama Hanbali,
keputusan 'uy'dalam hal makna berpisah itu berbeda sesuai dengan perbedaan tempat transaksi. Pada ruang yang luas atau pasal,
perpisahan itu ditandai dengan perginya salah satu pelaku transaksi meninggalkan pihak lain sehingga suaranya sudah tidak bisa
didengar. Sementara akad yang dilakukan di kapal ditandai dengan naiknya salah satu pelaku ke lantai atas atau turunnya ke lantai
bawah, sementara perahu kecil ditandai dengan keluarnya salah satu pelakunya dan pergi. Adapun di rumah yang besar ditandai
dengan keluarnya dari kamar ke kamat dan di rumah kecil ditandai dengan naiknya salah satunya ke atap atau keluarnya dari atap.
Perpisahan menurut kalangan ini tidak teriadi dengan membuat batas antara kedua belah pihak, tidak iuga kalau keduanya sama-
sama tidur atau pergi bersama. Lrhat Ghaayatul Munnhaa, iuz 2, hlm. 30.
Subulus Salaam, iuz 3, hlm. 33 dan seterusnya. Inilah khiyaar majlisyang diakui lmam Syafi'i, yaitu salah satu pihak transaksi men-
gatakan kepada pihak lain setelah terjadi ijab-qabul, "Tegaskan! Anda mau teruskan atau batalkan transaksi." Kalau salah satunya
mengambil barang atau harga, berarti transaksi sudah jatuh dan pemberlakuan hak meniadi tanda sebuah keputusan transaksi.
ISLAM IILID 5 B'gan 3: HUKUM TRAI{SAXSI XEUANGAN

ada hanyalah kesepakatan atas harga dan ba- fika tidak memenuhi syarat berlaku, maka
rang saja, setelah berbeda pendapat dalam ke- transaksi akan ditangguhkan sampai menda-
duanya. Adapun penakwilan mereka tentang pat izin dan tidak boleh memindahkan hak
tertolaknya maksud hadits, karena sudah mak- kepemilikan barang kecuali setelah adanya
lum bila kedua belah pihak [penjual-pembeli) izin. fika tidak memenuhi syarat komitmen,
memiliki hak memilih sebelum adanya kese- maka transaksi berstatus boleh dipilih, artinya
pakatan untuk melakukan jual beli, menyele- pelaku transaksi masih memiliki pilihan anta-
saikan, ataupun membatalkannya. Sedangkan ra meneruskan atau membatalkan transaksi.2e
maksud dari perkataan Uma[ "fual beli adalah
kesepakatan atau memilih", bahwa jual beli 7. SYARAT TERIADINYA TRANSAKSI IUAL
terbagi kepada jual beli yang mensyaratkan BELI (SYURWH |N'IQAAD)
adanya hak memilih dan jual beli yang tidak a. Syarat€yarat Transaksi, Tempat
mensyaratkan adanya hal itu serta diberi nama Transaksi, dan Obiek Transaksi
dengan kesepakatan karena singkatnya waktu Syarat terjadinya transaksi jual beli adalah
memilih. hal-hal yang disyaratkan terpenuhi agar tran-
Hanya saja, terdapat kekurangan dari pen- saksi dianggap legal menurut syariat, sedang
dapat kelompok kedua ini, yaitu meruntuh- jika tidak terpenuhi maka transaksi dianggap
kan ataupun meragukan kekuatan komitmen batal. Untuk syarat terjadinya transaksi, Hanafi
dalam transaksi jual beli. Padahal, ini adalah mensyaratkan empat hal, yaitu pada pelaku
prinsip yang sangat riskan dan termasuk prin- transaksi, transaksi itu sendiri, tempat tran-
sip hukum yang paling penting.zT saksi, dan objek transaksi.3o
Adapun syarat yang berlaku pad'a pelaku
transaksi ada dua.
B. SYARAT€YARAT JUAL BELI
Pertama, hendaknya pelaku transaksi se-
Dalam transaksi jual beli harus terpenuhi
orang yang berakal atau mumoryrz [bisa mem-
empat syarat; yaitu syarat terjadinya transak-
bedakan antara yang benar dan tidak). Karena
si, syarat sah jual beli, syarat berlaku jual beli,
itu, transaksi yang dilakukan oleh orang gila
dan syarat keharusan [koniitmen) jual beli.z8
dan anak-anak yang belum mumayyiz tidak
Tujuan dari syarat-syarat ini secara umum un-
sah.
tuk menghindari terjadinya sengketa di antara
Hanafi tidak mensyaratkan baligh, sehing-
manusia, melindungi kepentingan kedua belah
ga sah saja perbuatan seorang anak yang telah
pihak, menghindari terjadinya [kemungkinan)
mumayyiz yang berumur tujuh tahun seperti
manipulasi, dan menghilangkan kerugian ka-
yang akan dijelaskan kemudian. Secara umum,
rena faktor ketidaktahuan. Dengan begitu, jika
Hanafi membagi perbuatan anak-anak yang
sebuah transaksi tidak memenuhi syarat ter-
berakal dan mumaytiz pada tiga kategori.
jadinya transaksi, maka transaksi dianggap
batal. fika tidak memenuhi syarat sah, maka
a. Perbuatan yang jelas-jelas bermanfaat, se-
perti mengambil kayu bakar; mengambil
transaksi---menurut Hanafi-dianggap rusak.
rumput, berburu, menerima hadiah, sede-

27 Lihat referensi kitab at-Haqkarya as-Sanhuri, iilid 2/hlm.37 dan setelahnya.


KeteranganlebihlanlutlihatHaasyiatulbni'Aabidiin,iuz4,hlm.5danseterusnya.
::
Llhat Badaa'i'ush Shanaa'i',iuz 5, hlm. 135 dan seterusnya, iuz 2, hlm. 332, Haasyiyatu lbni 'Aabidiin jtz2,hlm.448.
30 Lihat iuga al-Bo daa'i, iil.S/hlm.!35, iil.z/h1m.223 dan Haasyiyah lbnu Abidin,lit.Z/hlm.44t,.

Anda mungkin juga menyukai